BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BELITUNG

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

DINAS PENGAIRAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 88

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 11 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 11

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 88 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS PEMEGANG JABATAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUMKABUPATEN BARITO UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 16 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 16 TAHUN 2006

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI STAF AHLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

Transkripsi:

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186); 1

4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 3469); 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 6. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 8. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 2

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pola Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 18); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 20); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BELITUNG TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Kabupaten Belitung, yang selanjutnya dapat disebut Pemerintah Daerah adalah bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung. 5. Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. 7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. 3

10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. 11. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN Pasal 2 Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Pasal 3 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum. Pasal 4 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 5 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Bidang Sumber Daya Air (SDA); b. Bidang Bina Marga; c. Bidang Cipta Karya; d. Bidang Perumahan dan Permukiman. 4

BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 6 Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretaris terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari : 1. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air; 2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air. d. Bidang Bina Marga terdiri dari : 1. Seksi Jalan; 2. Seksi Jembatan; 3. Seksi Laboratorium dan Peralatan. e. Bidang Cipta Karya terdiri dari : 1. Seksi Tata Bangunan dan Pengelolaan Gedung; 2. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Infrastruktur Air Bersih; 3. Seksi Tata Kota. f. Bidang Perumahan dan Pemukiman terdiri dari : 1. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan; 2. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan; 3. Seksi Penyehatan Lingkungan. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas. 5

h. Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 7 Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaporan, urusan keuangan, urusan kepegawaian dan umum. Pasal 8 7, Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan pelaporan; b. penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan; c. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas; d. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 9 Sekretaris terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. Pasal 10 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan di bidang perencanaan dan pelaporan. Pasal 11 10, Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi : 6

a. pelaksanaan pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan pelaporan; b. penyusunan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 12 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan dan verifikasi keuangan. Pasal 13 12, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharan, dan verifikasi keuangan; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 14 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas. Pasal 15 14, Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas; b. penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; 7

c. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Bidang Sumber Daya Air Pasal 16 Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum di bidang sumber daya air. Pasal 17 16, Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a. melakukan perencanaan teknis, program, pembinaan dan bimbingan teknis di bidang sumber daya air; b. melakukan pengawasan, pengendalian pelaksanaan pembangunan rehabilitas, peningkatan dan pengembangan, operasi serta pemeliharaan dan pengamanan sumber daya air; c. memberikan perizinan dan pengamanan pemanfaatan air permukaan dan atau sumber air serta rekomendasi perizinan penambangan bahan galian golongan C pada alur sungai; d. melakukan penanggulangan bencana banjir dan bencana alam lainnya serta usaha-usaha pengendalian erosi di bidang teknik sipil; e. melakukan pengumpulan dan pengelolaan data serta pelaporan di bidang sumber daya air; f. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 18 Bidang Sumber Daya Air terdiri dari : a. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air; b. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air. Pasal 19 8

Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan pembangunan dan peningkatan serta rehabilitasi jaringan irigasi, sungai, rawa dan pantai serta penyusunan program, perencanaan teknis, pengelolaan hidrologi dan hidrometri kualitas air serta pelestarian sumber daya air. Pasal 20 19, Seksi Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a. melakukan penyusunan perencanaan dan program di bidang sumber daya air; b. melakukan pengumpulan data, penelitian, penyelidikan serta studi kelayakan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL) dalam rangka pengembangan sumber daya air; c. melakukan penyusunan, penetapan dan pelaksanaan perencanaan teknis dalam rangka pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi sumber daya air; d. menyelenggarakan pengadaan pekerjaan, administrasi teknik dan pelaporan kegiatan; e. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan, pembangunan, peningkatan, perbaikan dan operasi serta pemeliharaan pengairan perdesaaan, irigasi air tanah, jaringan tersier dan tambak; f. melakukan penyusunan inventarisasi jaringan pengairan yang dikelola masyarakat; g. melakukan pembinaan dan pengaturan, pemanfaatan serta pembuangan air untuk industri, domestik dan keperluan non pertanian lainnya serta pembinaan dan pengembangan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A); h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 21 Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan kegiatan operasi, pemeliharaan sumber daya air, inventarisasi kondisi bangunan sumber daya air, pengumpulan data, 9

penelitian efisiensi dan efektivitas penggunaan air permukaan dan sumber air, penanggulangan bencana alam serta pengelolaan iuran pemakaian air. Pasal 22 21, Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a. melakukan penyusunan program pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air; b. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, kegiatan operasi dan pemeliharaan sumber daya air; c. melakukan pengumpulan data dan penelitian dalam rangka peningkatan efisiensi serta efektifitas, pemanfaatan air permukaan dan sumber daya air; d. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pengembangan, operasi serta pemeliharaan pengairan perdesaan, irigasi air tanah, irigasi tersier dan tambak; e. melakukan penyusunan inventarisasi jaringan sumber daya air yang dikelola masyarakat dan penanggulangan akibat bencana alam; f. melakukan pembinaan, bantuan teknis perencanaan, pengawasan pembangunan, peningkatan bangunan, pengambilan dan pembuangan serta bangunan pelengkap untuk industri, domestik dan keperluan lainnya; g. melakukan pembinaan, pengaturan dan pemanfaatan pembuangan air untuk industri, domestik dan keperluan non pertanian lainnya serta pembinaan dan pengembangan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A); h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Bina Marga Pasal 23 Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum di bidang bina marga. 10

Pasal 24 23, Bidang Bina Marga mempunyai fungsi : a. melaksanakan wewenang atas nama pemerintah kabupaten dalam penyelenggaraan jalan dan jembatan, yang meliputi : pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan; b. melakukan penyusunan rumusan kebijakan pemyelenggaraan jalan dan jembatan berdasarkan kebijakan nasional dan memperhatikan keserasian antar daerah dan antar kawasan; c. melakukan penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan dan jembatan; d. melakukan penyusunan dokumen penetapan status jalan dan jembatan; e. menyusun saran pemberian izin, rekomendasi dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang pengawasan jalan; f. melakukan penyusunan rencana teknis, pemrograman, penganggaran, pengadaan lahan, pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan serta pengoperasian pemeliharaan jalan dan jembatan; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 25 Bidang Bina Marga terdiri dari : a. Seksi Jalan; b. Seksi Jembatan; c. Seksi Laboratorium dan Peralatan. Pasal 26 Seksi Jalan mempunyai tugas melakukan survey, penyusunan rencana teknis, program kerja, pelaksanaan, pengembangan evaluasi dan pengawasan kegiatan pemeliharaan serta penyusunan izin pemanfaatan bagian-bagian jalan. Pasal 27 11

26, Seksi Jalan mempunyai fungsi : a. menyusun perencanaan teknis, pemrograman dan penganggaran serta pelaksanaan dan pengoperasian di bidang jalan; b. melakukan pengembangan teknologi terapan dan pengelolaan manajemen di bidang jalan; c. melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja pemeliharaan jalan; d. melaksanakan pengendalian, pengawasan, evaluasi dan manfaat; e. menyusun kelengkapan pemberian izin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan dan ruang pengawasan jalan; f. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 28 Seksi Jembatan mempunyai tugas melakukan survey, penyusunan rencana teknis, program kerja, pelaksanaan, pengembangan, evaluasi dan pengawasan kegiatan penanganan jembatan serta penyusunan izin penggunaan sarana jembatan. Pasal 29 28, Seksi Jembatan mempunyai fungsi : a. menyusun perencanaan teknis, pemrograman dan penganggaran serta pengadaan lahan serta pelaksanaan konstruksi jembatan; b. melakukan pengembangan teknologi terapan dan pengelolaan manajemen dalam penanganan jembatan; c. melaksanakan inventarisasi dan pemutakhiran data penetapan status jembatan; d. melaksanakan pengawasan dan evaluasi kinerja penanganan jembatan; e. melaksanakan pengendalian, pengawasan, evaluasi kinerja penanganan jembatan; f. menyusun kelengkapan pemberian izin, rekomendasi, dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan sarana jembatan; 12

g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 30 Seksi Laboratorium dan Peralatan mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan penyusunan program, pengujian material dan peralatan dinas pekerjaan umum serta menyelenggarakan administrasinya. Pasal 31 30, Seksi Laboratorium dan Peralatan mempunyai fungsi : a. menyusun program kerja di b. mengadakan penelitian terhadap unsur-unsur air, tanah dan material lainnya yang akan dipergunakan untuk pekerjaan bidang infrastruktur; c. membuat laporan atas penelitian terhadap unsur-unsur air, tanah dan material lainnya yang akan dipergunakan untuk pekerjaan bidang infrastruktur; d. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Cipta Karya Pasal 32 Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum di bidang keciptakaryaan. Pasal 33 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi : a. melaksanakan penyusunan dan penetapan rencana-rencana serta pengolahan teknis di bidang cipta karya dalam rangka pelaksanaan teknis bangunan gedung, air minum dan penataan kota; 13

b. melaksanakan penyusunan program tahunan dan program jangka menengah bidang cipta karya serta sosialisasi peraturan perundangundangan dan NSPM di bidang cipta karya; c. melaksanakan perencanaan dan pendataan bangunan dan gedung pemerintah, perkantoran dan gedung sipil lainnya; d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian serta memberi pedoman dan petunjuk teknis terhadap bangunan gedung pemerintah dan bangunan umum serta swasta; e. melaksanakan pemberian advis teknis untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB); f. melaksanakan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM di wilayah kabupaten dan kecamatan serta penetapan kebutuhan air baku untuk pengembangan SPAM; g. melaksanakan penyelenggarakan bantuan teknis dan manajemen pelayanan air minum di wilayah kabupaten dan kecamatan; h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan di bidang cipta karya; i. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 34 Bidang Cipta Karya terdiri dari : a. Seksi Tata Bangunan dan Pengelolaan Gedung; b. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Infrastruktur Air Bersih; c. Seksi Tata Kota. Pasal 35 Seksi Tata Bangunan dan Pengelolaan Gedung mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas pokok bidang cipta karya, yaitu melaksanakan kegiatan pembangunan daerah di bidang tata bangunan pembangunan dan pengelolaan teknis bangunan/gedung milik pemerintah. Pasal 36 35, Seksi Tata Bangunan dan Pengelolaan Gedung mempunyai fungsi : 14

a. melaksanakan perencanaan dan program kerja di b. melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan informasi yang terkait dengan kegiatan pembangunan gedung; c. melaksanakan kegiatan perancangan arsitektur bangunan/gedung dan konstruksi, pelaksanakan pembangunan dan pengawasan bangunan gedung; d. melaksanakan pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan terhadap bangunan/gedung milik pemerintah; e. memberikan bantuan teknis untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pembangunan bangunan/gedung dan fasilitas penunjangnya; f. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan setiap tugas dan fungsinya dengan seksi lainnya di bidang cipta karya; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 37 Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Infrastruktur Air Bersih mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas pokok bidang cipta karya yaitu melaksanakan pembangunan, bantuan teknis, pengendalian, pengawasan teknis untuk kegiatan pembangunan infrastruktur air bersih. Pasal 38 37, Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Infrastruktur Air Bersih mempunyai fungsi : a. melaksanakan perencanaan dan program kerja di b. melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan informasi yang terkait dengan kegiatan pembangunan infrastruktur air bersih; c. melaksanakan kegiatan perencanaan teknis dan konstruksi, pelaksanakan pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan, sumber air baku untuk pengembangan SPAM di wilayah kabupaten dan kecamatan; d. memberikan bantuan teknis dan manajemen pelayanan air minum yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); 15

e. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan setiap tugas dan fungsinya dengan seksi lainnya di bidang cipta karya; f. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 39 Seksi Tata Kota mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas pokok bidang cipta karya yaitu melaksanakan pengaturan kegiatan pembangunan dan pengaturan serta pengendalian perizinan bangunan/gedung. Pasal 40 39, Seksi Tata Kota mempunyai fungsi : a. melaksanakan perencanaan dan program kerja di b. melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan informasi yang terkait dengan pengaturan perizinan bangunan/gedung; c. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pengaturan terhadap pemanfaatan pembangunan gedung di wilayah kerjanya; d. melaksanakan advis teknis atas Izin Mendirikan Bangunan (IMB); e. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan setiap tugas dan fungsinya dengan seksi lainnya di bidang cipta karya; f. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Bidang Perumahan dan Pemukiman Pasal 41 Bidang Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum di bidang perumahan dan pemukiman. Pasal 42 16

42, Bidang Perumahan dan Pemukiman mempunyai fungsi : a. melakukan penyusunan rencana disain, pembangunan, penataan dan peremajaan kawasan, termasuk pengembangan kawasan permukiman baru di perkotaan dan perdesaan, daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil; b. melakukan pengawasan, pengendalian, penyusunan dan program tata ruang serta memberi pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan di bidang perumahan dan permukiman di lingkungan dinas pekerjaan umum; c. melaksanakan penanggulangan bencana berskala lokal di bidang perumahan dan permukiman; d. melaksanakan pengelolaan administrasi dan pelaporan seluruh kegiatan pembangunan perumahan dan permukiman; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 43 Bidang Perumahan dan Pemukiman terdiri dari : a. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan; b. Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan; c. Seksi Penyehatan Lingkungan. Pasal 44 Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas pokok bidang perumahan dan permukiman yaitu melaksanakan kegiatan perencanaan, bantuan teknis, pembangunan dan pengembangan, serta pengawasan pada lingkup kawasan permukiman perkotaan. Pasal 45 17

44, Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan perencanaan dan program kerja di b. melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan informasi yang terkait dengan kegiatan pada bidang permukiman perkotaan; c. melaksanakan kegiatan pembangunan, pengembangan prasarana dan sarana dasar serta penataan dan peremajaan kawasan kumuh di perkotaan; d. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan program tata ruang perkotaan dalam bidang tugasnya serta melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas lingkungan permukiman di perkotaan; e. memberikan bantuan teknis untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan f. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan setiap tugas dan fungsinya dengan seksi lainnya di bidang perumahan dan permukiman serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan seksi; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 46 Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas pokok bidang perumahan dan permukiman yaitu melaksanakan kegiatan perencanaan, bantuan teknis, pembangunan dan pengembangan, serta pengawasan pada lingkup kawasan permukiman perdesaan. Pasal 47 46, Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan mempunyai fungsi : a. melaksanakan perencanaan dan program kerja di b. melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan informasi yang terkait dengan kegiatan pada bidang permukiman perdesaan; 18

c. melaksanakan kegiatan pembangunan, pengembangan prasarana dan sarana dasar serta penataan dan peremajaan kawasan di perdesaan termasuk kawasan nelayan; d. melaksanakan pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) dan Desa Pusat Pertumbuhan (DPP); e. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan program tata ruang perdesaan dan daerah dalam bidang tugasnya, pengembangan kawasan agropolitan serta pembangunan infrastruktur perdesaan dengan pola pemberdayaan; f. memberikan bantuan teknis untuk kegiatan-kegiatan yang terkait dengan g. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan setiap tugas dan fungsinya dengan seksi lainnya di bidang perumahan dan permukiman serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan seksi; h. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 48 Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas pokok bidang perumahan dan permukiman yaitu melaksanakan pembangunan, bantuan teknis, pengawasan teknis pembangunan prasarana dan sarana air limbah, persampahan dan drainase. Pasal 49 48, Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi : a. melaksanakan perencanaan dan program kerja di b. melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan informasi yang terkait dengan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air limbah, persampahan dan drainase; c. melaksanakan kegiatan penyuluhan, bantuan teknis, pengawasan, pengendalian kegiatan pembangunan di d. melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan, pembangunan dan pemanfaatan sarana dan prasarana terbangun di 19

e. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan setiap tugas dan fungsinya dengan seksi lainnya di bidang perumahan dan permukiman; f. melaksanakan evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan seksi; g. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasal 50 (1) Pada organisasi dinas pekerjaan umum dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sesuai dengan kebutuhan. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD) pada Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 51 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pekerjaan umum sesuai dengan keahlian. Pasal 52 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan dinas pekerjaan umum oleh bupati dan bertanggung jawab kepada kepala dinas. (3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 20

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 53 Dalam melaksanakan tugasnya, kepala dinas, sekretaris, para kepala bidang, para kepala seksi, para kepala sub bagian dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antara satuan organisasi dalam lingkungan pemerintah daerah serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. Pasal 54 (1) Setiap pimpinan dalam lingkungan dinas pekerjaan umum bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Setiap pimpinan dalam lingkungan dinas pekerjaan umum wajib mengikuti petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 55 (1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati Belitung ini, maka Keputusan Bupati Belitung Nomor 41 Tahun 2003 Tentang Uraian Jabatan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2003 Nomor 2 Seri D), dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI 21

KETENTUAN PENUTUP Pasal 56 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 18 Juli 2008 BUPATI BELITUNG, Ttd. DARMANSYAH HUSEIN Diumumkan di Tanjungpandan pada tanggal 18 Juli 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, Ttd. M U L G A N I BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2008 NOMOR 26 22