Sanggar Belajar CANTRIK Dusun Karanggumuk, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

Konsep Dasar Pendidikan Berkarakter

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. lawan jenis, menikmati hiburan di tempat-tempat spesial dan narkoba menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LAPAS KLAS II A PEKALONGAN

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan tentang bentuk-bentuk. kerjasama guru dan orang tua dapat disimpulkan, sebagai berikut:

PELATIHAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK GURU TK AISYIYAH SE-KECAMATAN NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dari Standar Kelulusan (SKL). Penyusunan kurikulum 2013

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

LEMBAR PENGESAHAN. 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang. Dosen Pembimbing

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kurikulum, silabus dan RPP merupakan satu rangkaian yang tak

BAB I PENDAHULUAN. peradaban dunia modern menuntut sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. dilakukan melalui perannya menjadi aktor penggerak dalam kegiatan-kegiatan di

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA SD KOTA YOGYAKARTA. Siti Anafiah Ardian Arief

Pedoman Pendirian GERAKAN PEDULI ANAK CHANGE OF COMMUNITY

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENDIDIKAN KARAKTER DALAMKELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan karakter telah menjadi bagian penting dari visi dan misi SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khususnya pada jalur formal di Taman

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berkarakter dan berpijak dari karakter dasar manusia dari nilai

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi

Sanggar Lengger. website : sanggarlengger.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diberlakukan untuk meningkatkan mutu serta hasil pendidikan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sekolah Athalia merupakan sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibu

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Banyumas yang menjadi sekolah dasar untuk Pilot Project yang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

LAPORAN PELAKSANAAN INDIVIDU PEMUDA SARJANA PENGGERAK PEMBANGUNAN DI PERDESAAN (PSP-3) DESA GADUNG, KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya tampak bahwa nilai-nilai catur gatra (budi pekerti, rajin dan tekun,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1. Oleh: Setya Raharja 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

STRATEGI DOSEN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER ETIKA MAHASISWA DI STIKOM PGRI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II DESKRIPSI TIM SYALLOM DAN YAYASAN GLORIA GRAHA. Yayasan Gloria di Yogyakarta didirikan pada tahun Berdirinya

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN AGUSTUS 2017

Transkripsi:

Seorang teman memprotes mengapa berbagai tulisan saya lebih banyak mengkritik dan mengkritik. Lalu mana sebenarnya kepedulian kamu. Saya nyengir saja mendengar dia protes begitu. Tapi hari ini saya ingin menyebarkan apa yang telah dilakukan teman-teman muda saya yang dengan giat melaksanakan kegiatan di sebuah desa di Gunung Kidul. Mereka berjumlah sembilan orang dan dengan antusias tiap minggu mempersiapkan suatu pembelajaran yang kreatif bagi anak-anak. Awal tahun ini mereka sempat saya singgung dalam tulisan saya dan ini dia resume dari kegiatan mereka. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua Sanggar Belajar CANTRIK Dusun Karanggumuk, Semin, Gunung Kidul, Yogyakarta Sekolah, selain sebagai lembaga yang memfasilitasi anak untuk memiliki penguasaan informasi dan teknologi, juga memiliki tanggung jawab dalam pembentukan kapasitas individu yang bertanggung jawab serta memiliki karakter moral yang baik. Akan tetapi sering kali sekolah pun gagal dalam menjalankan fungsi keduanya yaitu menghasilkan peserta didik yang memiliki kualitas karakter yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut, Persekutuan Sahabat Gloria-Divisi Tegak Beasiswa mencoba membantu sekaligus melengkapi peran sekolah dan keluarga dalam mendampingi anak agar memiliki karakter yang baik. Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan ( habituation ) tentang yang baik sehingga siswa didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai yang baik serta mampu melakukannya (domain psikomotorik), sehingga komponen pendidikan karakter harus melibatkan bukan saja aspek knowing the good moral knowing ), tetapi juga desiring the good atau loving the good moral feeling ) dan acting the good 1 / 5

moral action ). Kegiatan kami mengambil bentuk sanggar belajar di Dusun Karanggumuk, Semin, Gunungkidul. Pelaksanaan program ini bertempat di SD Bopkri di Dusun Karanggumuk yang juga merupakan binaan dari Persekutuan Sahabat Gloria-Divisi Tegak Beasiswa. Sanggar ini akan dijalankan oleh sebuah tim yang berada di bawah koordinasi Divisi Tegak Beasiswa-Persekutuan Sahabat Gloria. Tim Sanggar tidak hanya dari Tim Manajemen Divisi Tegak Beasiswa tetapi juga melibatkan beberapa sukarelawan dari mahasiswa dengan disiplin ilmu dan keahlian yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Dalam sanggar ini akan diajarkan nilai-nilai yang bersifat universal sehingga dengan penanaman nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menolong anak-anak mengembangkan kepribadian yang tangguh, membantu mereka bertahan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang kuat, baik dari teman sebaya maupun dari peradaban dan masyarakat sendiri. Paradigma mendasar dalam pelaksanaan program kami adalah sinergi masyarakat (keluarga), sekolah, pendidik dan juga penggiat dalam dunia pendidikan untuk membenahi sistem pendidikan. Sanggar belajar di Dusun Karanggumuk, Semin, Gunungkidul merupakan langkah awal akan menjadi pilot project program kami selama 3 tahun mendatang (2006-2009). Sebagai sebuah pilot project pada tahun pertama program ini memiliki empat aktivitas yaitu pembenahan fasilitas sanggar terutama perpustakaan, pengembangan kurikulum pendidikan karakter dan lingkungan, penguatan kapasitas pendidik (guru), dan bagi masyarakat di sekitar sanggar. Selain empat aktivitas utama juga terdapat aktivitas pendukung berupa humas dan dokumentasi yang berperan sebagai sistem pendukung. Aktivitas pertama, pembenahan fasilitas sanggar. Sanggar belajar masih menggunakan SD BOPKRI di Dusun Karanggumuk sebagai pusat aktivitas. Secara geografis, SD Bopkri Karanggumuk mudah dijangkau oleh anak-anak di dusun Karanggumuk dan juga beberapa dusun yang lain. Di sisi lain, dengan melakukan kegiatan di sekolah 2 / 5

memberikan kemudahan bagi proses internalisasi ke dalam masyarakat. Pada tahap awal, aktivitas sanggar dikembangkan dengan memanfaatkan media perpustakaan di sekolah. Pembenahan fasilitas sanggar dalam hal ini fasilitas perpustakaan dilakukan dengan penyediaan dan penambahan koleksi buku perpustakaan, penyediaan rak buku, database dan sarana pendukung lainnya. Aktivitas kedua, pengembangan kurikulum pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan. Dalam semester pertama, kegiatan pengembangan kurikulum dilakukan dengan memberikan aktivitas ekstrakurikuler yang dilakukan pada hari Sabtu dengan tanpa mengambil jam belajar anak. Pada minggu 1 dan 2, akan disampaikan tentang pendidikan karakter. Pada minggu ketiga dilakukan kegiatan yang menggunakan perpustakaan seperti bercerita, mengarang dan menulis. Pada minggu 4 dan 5 dilakukan pendidikan lingkungan. Anak-anak akan dibagi menjadi 2 kelas, yakni kelas A (anak kelas 1-3 SD) dan kelas B (anak kelas 4-6 SD). Pada bulan ketiga semester pertama sebagai pendukung kegiatan pendidikan lingkungan akan dibangun kebun sekolah dengan memanfaatkan areal lahan yang dimiliki sekolah ataupun penduduk di sekitar sekolah. Pada semester kedua tahun pertama, model-model kegiatan yang diujicoba pada semester sebelumnya akan didokumentasikan dalam modul kurikulum pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan. Pada semester kedua pengembangan kurikulum pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan tetap terus berjalan sebagai core aktivitas sanggar. Aktivitas ketiga, penguatan kapasitas pendidik (guru). Metode pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan yang dilakukan oleh fasilitator dari sanggar akan melakukan berbagai macam pelatihan sebagai rangkaian penguatan kapasitas pendidik yang berasal dari guru dan juga beberapa pemuda di dusun Karanggumuk yang tertarik untuk turut serta dalam kegiatan sanggar. Pelatihan akan diadakan setiap 3 bulan sekali sebagai penguatan kapasitas dari guru, pendamping dari masyarakat dan pendamping dari mahasiswa. Pelatihan yang dilakukan selama 3 bulan sekali bertujuan untuk melakukan evaluasi metode, sharing experience dengan pakar pendidikan dan sanggar yang serupa ataupun pendidik serta aktivis pendidikan. Tujuan terakhir untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan model pendidikan karakter dan pendidikan lingkungan. Akitivitas keempat, bagi masyarakat di dusun Karanggumuk. Community development sebagai bagian dari program sanggar untuk juga turut serta menanggapi permasalahan yang ada di masyarakat. Tujuan untuk tidak terjadinya 3 / 5

ketercerabutan sekolah dari masyarakat. Dengan adanya program, masyarakat juga dapat didorong keterlibatannya secara aktif dalam program-program yang dilaksanakan oleh sanggar. Pada semester pertama tahun pertama akan dilakukan PRA ( Participatory Rural Apprisal ) untuk memetakan permasalahan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Strategi akan dilakukan mulai dengan mendorong aktivitas 1 atau 2 kelompok tani yang ada di dusun Karanggumuk dengan membuat percontohan usaha peningkatan ekonomi basis. Pengembangan ekonomi basis akan dilakukan dengan pengadaan dan perawatan sapi. Program ini nantinya didorong untuk melakukan pengelolaan peternakan warga. Di samping peternakan, strategi lainnya melalui pembuatan kebun sekolah. Peternakan dan perkebunan selain sebagai strategi untuk juga menjadi laboratorium pembelajaran dan pengembangan kurikulum pendidikan lingkungan dan living skill. Aktivitas pendukung, humas dan dokumentasi. Aktivitas utamanya adalah melakukan dokumentasi dan pembuatan database seluruh kegiatan pengembangan kurikulum, penguatan kapasitas serta. Dua kegiatan utama yang akan dilakukan yaitu pembuatan database dan pembuatan media publikasi dalam bentuk newsletter dan website. Program ini telah memasuki bulan ketiga. Beberapa aktivitas yang telah dilakukan adalah ujicoba kurikulum yang dilakukan pada setiap hari Sabtu yang telah dimulai sejak bulan Januari 2006. Pelatihan penguatan kapasitas pendamping dari guru, fasilitator mahasiswa dan juga pemuda desa Karanggumuk pada bulan Februari. Tiap minggu diadakan pembelajaran khusus bagi anak-anak di desa tadi dengan kreativitas yang selalu berusaha diperbaharui dan semangat belajar bersama. Saat ini sedang disusun juga suatu master plan untuk lingkungan belajar di sekolah ini beberapa renovasi kecil karena keterbatasan dana sedang dilakukan. Aktivitas lain yang telah dilakukan adalah PRA untuk pengembangan strategi. Selama ini beberapa aktivitas program mendapatkan dukungan dari beberapa donatur yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan pendidikan. Keterlibatan berbagai pihak dalam program ini masih sangat diharapkan. Saya yakin perjuangan mereka tidak sia-sia. Terakhir kami ke desa itu, Sabtu 8 4 / 5

April lalu, anak-anak yang tadinya sulit diajak berbicara di depan kelas malah berebut untuk maju ke depan kelas ketika diminta presentasi hasil wawancara mereka dengan penduduk sekitar. 5 / 5