CIRI-CIRI KEASLIAN RUPIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU PANDUAN UANG RUPIAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SOSIALISASI CIRI-CIRI KEASLIAN UANG RUPIAH DAN CARA MEMPERLAKUKAN UANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Uang Rupiah. Pengeluaran. Pengedaran. Perubahan.

UANG KERTAS PECAHAN R p

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 40 /PBI/2005 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2005

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 13 /PBI/2014 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2014

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 14 /PBI/2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Bank Umum. Uang Kertas. Pengedaran. Perubahan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 28 /PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2004

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 PERBANKAN. BANK. BI. Uang Kertas. Pengeluaran. Peredaran. Perubahan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Uang Kertas. Pecahan. Dua Ribu. Pengedaran.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/29/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/ 19 /PBI/2001 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (LIMA RIBU) TAHUN EMISI 2001

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/32/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (DUA RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/34/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/ 23 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS PECAHAN (SEPULUH RIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2000 GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/38/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH KERTAS BERSAMBUNG PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/8/PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG RUPIAH PECAHAN (SERATUS RIBU) TAHUN EMISI 1999

BAB V PENUTUP KESIMPULAN Yopi Samsul Arifin, 2016 Kajian Visual Pada Desain Uang Kertas Rupiah Semua Pecahan Emisi Terakhir

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1 / 2 / PBI/1999 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG KERTAS BARU PECAHAN RP TAHUN EMISI 1999

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 4 /PBI/2010 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN UANG LOGAM RUPIAH PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2010

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/26 /PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH LOGAM PECAHAN (SERIBU) TAHUN EMISI 2016

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SPESIFIKASI TEKNIS STIKER VISA DAN VAUCER VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/28/PBI/2016 TENTANG PENGELUARAN UANG RUPIAH LOGAM PECAHAN 200 (DUA RATUS) TAHUN EMISI 2016

redenominasi rupiah tidak bisa serta merta

BAB II LANDASAN TEORI

PANDUAN PENUKARAN RUPIAH TIDAK LAYAK EDAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 323/KMK.03/2002 Ditetapkan tanggal 3 Juli 2002

Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3313); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Mete

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 560/KMK.04/1999 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/14/PBI/2004 TENTANG PENGELUARAN, PENGEDARAN, PENCABUTAN DAN PENARIKAN, SERTA PEMUSNAHAN UANG RUPIAH

LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 35 Tahun 2010 TANGGAL : 12 Februari 2010 MEDALI KEPELOPORAN KETERANGAN :

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa :

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 7 /PBI/2012 TENTANG PENGELOLAAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SPESIFIKASI TEKNIS PENGAMANAN PASPOR BIASA

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/13/PADG/2017 TENTANG PENUKARAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Petunjuk Teknis. Penerbitan Ijazah. pada Pondok Pesantren Salafiyah Penyelenggara Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Tahun 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

2. Keempat jenis Resi Gudang sebagaimana dimaksud pada angka 1 memuat gambar dan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

NOMOR 028/H/EP/2015 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No Pengedaran, serta Pencabutan dan Penarikan, sampai dengan Pemusnahan Uang Rupiah. Dalam pelaksanaan kewenangan dan tugas Pengelolaan Uang R

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BENTUK, UKURAN, DAN WARNA TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA BERBENTUK MEDALI. Sebuah Medali berbentuk lingkaran dibuat dari tembaga disepuh emas.

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA. Nomor M.02.IZ Tahun 2004 T E N T A N G

No. 6/ 22 /DLN Jakarta, 10 Mei 2004 S U R A T E D A R A N

NOMOR : 023/H/EP/2015 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGEDARAN UANG DI BANK INDONESIA BANK INDONESIA

BAB II PERATURAN-PERATURAN HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN UANG DI INDONESIA

PEMALSUAN MATA UANG DAN UANG KERTAS UNTUK MELINDUNGI KEPENTINGAN UMUM ANCAMAN PIDANA MAKSIMUM RATA- RATA BERAT ASAS YANG DIPAKAI ADALAH ASAS UNIVERSAL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

SOSIALISASI KETENTUAN BILYET GIRO. PBI Nomor 18/41/PBI/2016 Tanggal 21 November 2016 SE BI Nomor 18/32/DPSP Tanggal 29 November 2016

PRESIDEN REPU8L1K INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No.6/ 25 /DPU Jakarta, 30 Juni 2004 SURAT EDARAN. Perihal : Penukaran Uang Rupiah

No.10/8/DPU Jakarta, 28 Februari 2008 SURAT EDARAN

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 10 TAHUN 1982 (10/1982)

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Penghargaan. Piagam. Korupsi. Tata Cara.

SURAT EDARAN. Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank

PERIODE TAHUN ABSTRACT

BENTUK, WARNA, DAN UKURAN MEDALI TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERTAHANAN UNTUK PERORANGAN. Tampak Depan Tampak Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 18/28/DPU Jakarta, 24 November 2016 Oktober Perihal : Tata Cara Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 17 / PBI/2000 TENTANG PENGELUARAN DAN PENGEDARAN SERTA PENCABUTAN DAN PENARIKAN UANG RUPIAH

Transkripsi:

CIRI-CIRI KEASLIAN RUPIAH Dalam Pasal 1 ayat 5 UU No.7 tahun 2011 tentang Mata Uang disebutkan bahwa Ciri Rupiah adalah tanda tertentu pada setiap Rupiah yang ditetapkan dengan tujuan untuk menunjukkan identitas, membedakan harga atau nilai nominal, dan mengamankan Rupiah tersebut dari upaya pemalsuan. Secara umum, ciri-ciri keaslian Rupiah cukup mudah dikenali oleh masyarakat berupa unsur pengaman yang tertanam pada bahan uang dan teknik cetak yang digunakan, yaitu : Unsur Pengaman yang tertanam pada BAHAN UANG : TANDA AIR (WATERMARK) DAN ELECTROTYPE Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan kearah cahaya. BENANG PENGAMAN (SECURITY THREAD) Ditanam atau dianyam pada bahan kertas uang sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah. Pada pecahan tertentu akan memendar apabila dilihat dengan sinar ultraviolet. BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

Unsur Pengaman yang dihasilkan melalui TEKNIK CETAK : CETAK DALAM/INTAGLIO Cetakan yang terasa kasar apabila diraba. GAMBAR SALING ISI (RECTOVERSO) Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya. TINTA BERUBAH WARNA (OPTICALLY VARIABLE INK) Hasil cetak tinta khusus yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. TULISAN MIKRO (MICROTEXT) Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar. CETAKAN TIDAK KASAT MATA (INVISIBLE INK) Hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet. GAMBAR TERSEMBUNYI (LATENT IMAGE) Hasil cetak berupa gambar atau tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

RUPIAH RP 100.000 TAHUN EMISI 2004 Terasa kasar bila diraba Logo BI pada bidang segi lima dicetak dengan tinta khusus yang berubah warna Kuning Keemasan menjadi Hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu 151 mm X 65 mm Gambar Saling Isi berupa Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawang kearah cahaya. Latent Image Tulisan BI yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kode Tunanetra : Berupa 2 Lingkaran yang akan terasa kasar bila diraba Tulisan BI berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan Loupe Tanda Air berupa gambar Pahlawan Nasional W.R. Supratman, akan terlihat bila diterawangkan kearah cahaya Jenis pigmen tertentu berbentuk dua garis tanpa celah akan berubah warna dari Merah Tembaga menjadi Hijau dan dari Biru menjadi Kuning Keemasan bila dilihat dari sudut pandang tertentu Warna Dominan : Merah 29 Desember 2004 : DR. IR. SOEKARNO DR. H. MOHAMMAD HATTA Terasa kasar bila diraba : Gedung MPR dan DPR RI Gambar Gedung MPR/DPR dan Angka Nominal akan memendar di bawah Sinar Gambar Peta Kepulauan Indonesia yang akan memendar kekuningan dibawah Benang Pengaman berbentuk anyaman yang memuat tulisan BI100000 serta berubah warna dari Emas menjadi Hijau bila dilihat dari sudut pandang tertentu Nomor Seri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Hitam dan akan memendar Kehijauan dibawah Sinar Ultra Violet Nomor Seri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Merah dan akan memendar Kekuningan dibawah BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

Terasa kasar bila diraba Logo BI pada bidang segi lima dicetak dengan tinta khusus yang berubah warna Kuning Keemasan menjadi Hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu RUPIAH RP 100.000 TAHUN EMISI 2004 DESAIN BARU 151 mm X 65 mm Gambar Saling Isi berupa Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya. Latent Image : tulisan BI tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tunanetra : Berupa 2 Lingkaran yang akan terasa kasar bila diraba Tulisan BI berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan Tanda Air berupa gambar Pahlawan Nasional W.R. Supratman, akan terlihat bila diterawangkan kearah cahaya Cetak Pelangi dalam bidang berbentuk segi empat yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda Warna Dominan : Merah Terasa kasar bila diraba 1 Agustus 2011 Gambar Gedung MPR/DPR/DPD RI dan Angka Nominal akan memendar di bawah : DR. IR. SOEKARNO DR. H. MOHAMMAD HATTA : Benang Pengaman berbentuk anyaman yang memuat tulisan BI100000 serta berubah warna dari Emas menjadi Hijau bila dilihat dari sudut pandang tertentu Gambar Peta Kepulauan Indonesia yang akan memendar kekuningan dibawah Nomor Seri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Hitam dan akan memendar Kehijauan dibawah Nomor Seri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Merah dan akan memendar Kekuningan dibawah Gedung MPR/DPR/DPD RI

RUPIAH RP 50.000 TAHUN EMISI 2005 Terasa kasar bila diraba Optically Variable Ink Logo BI pada bidang Segi Empat yang berubah warna Magenta menjadi Hijau apabila dilihat dari sudut pandang berbeda 149 mm X 65 mm Gambar Saling Isi / Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya. Latent Image Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tunanetra : Berupa Dua Segitiga yang akan terasa kasar bila diraba Tulisan BI yang hanya bisa dibaca dengan Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai yang akan terlihat bila diterawang Gambar ornamen daerah Bali yang akan memendar Hijau dibawah. Warna Dominan : Biru 20 Oktober 2005 : I GUSTI NGURAH RAI Benang Pengaman berbentuk anyaman memuat tulisan BI 50000 yang berubah warna dari Magenta menjadi Hijau bila dilihat dari sudut pandang berbeda : DANAU BERATAN, BEDUGUL Tulisan Mini : Tulisan 50000 bisa dibaca dengan kasat mata. Siluet Penari Bali akan memendar Hijau Kekuningan dibawah Sinar Angka nominal 50000 dalam kotak persegi panjang yang akan memendar Hijau Kekuningan di bawah Terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Hitam dan akan memendar Hijau dibawah 6 angka yang berwarna Merah dan akan memendar Oranye dibawah Sinar BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

Terasa kasar bila diraba Optically Variable Ink Logo BI pada bidang Segi Empat yang berubah warna Magenta menjadi Hijau apabila dilihat dari sudut pandang berbeda RUPIAH RP 50.000 TAHUN EMISI 2005 DESAIN BARU 149 mm X 65 mm Gambar Saling Isi / Rectoverso Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya. Latent Image : Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tuna Netra : Berupa Dua Segitiga yang akan terasa kasar bila diraba Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai yang akan terlihat bila di terawang Gambar ornamen daerah Bali yang akan memendar Hijau dibawah. Cetak Pelangi : Dalam bidang segi empat yang berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda Warna Dominan : Biru 1 Agustus 2011 Benang Pengaman berbentuk anyaman memuat tulisan BI 50000 yang berubah warna dari Magenta menjadi Hijau bila dilihat dari sudut pandang berbeda : I GUSTI NGURAH RAI : Tulisan Mini : Tulisan 50000 bisa dibaca dengan kasat mata. Siluet Penari Bali akan memendar Hijau Kekuningan dibawah Sinar Angka nominal 50000 Nomor Seri terdiri dari 3 dalam kotak persegi panjang huruf dan 6 angka yang yang akan memendar Hijau berwarna Hitam dan akan Kekuningan di bawah memendar Hijau dibawah 6 angka yang berwarna Merah dan akan memendar Oranye dibawah Sinar DANAU BERATAN, BEDUGUL

RUPIAH RP 20.000 TAHUN EMISI 2004 Terasa kasar bila diraba Optically Variable Ink - Tinta Berubah Warna : Logo BI pada bidang perisai berubah warna Magenta menjadi Hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu 147 mm X 65 mm Rectoverso : Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya. Latent Image : Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tuna Netra : Berupa Dua Persegi Panjang yang terasa kasar bila diraba Tulisan BANKINDONESIA 20000 yang hanya bisa dibaca dengan Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Oto Iskandar Di Nata yang akan terlihat bila diterawang Benang Pengaman : Garis melintang memuat tulisan BI 20000 seperti dianyam dan akan memendar berwarna Merah, Kuning dan Biru di bawah Sinar Warna Dominan : Hijau 29 Desember 2004 - Gubernur : OTO ISKANDAR DI NATA : PEMETIK TEH Tulisan Mikro BANKINDONESIA yang hanya bisa dibaca dengan Invisible Ink : Siluet Daun Teh akan memendar dibawah Invisible Ink : Angka nominal 20000 yang akan memendar dibawah 6 angka yang akan memendar dari Hitam menjadi Hijau dibawah 6 angka yang akan memendar dari Merah menjadi Oranye dibawah BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

Terasa kasar bila diraba Cetak Pelangi : Dalam bidang segi empat yang akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda Optically Variable Ink - Tinta Berubah Warna : Logo BI pada bidang perisai berubah warna Magenta menjadi Hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu RUPIAH RP 20.000 TAHUN EMISI 2004 DESAIN BARU 147 mm X 65 mm Rectoverso : Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya. Latent Image : Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tuna Netra : Berupa Dua Persegi Panjang yang terasa kasar bila diraba Tulisan BANKINDONESIA 20000 yang hanya bisa dibaca dengan Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Oto Iskandar Di Nata yang akan terlihat bila diterawang Benang Pengaman : Garis melintang memuat tulisan BI 20000 seperti dianyam dan akan memendar berwarna Merah, Kuning dan Biru di bawah Sinar Warna Dominan : Hijau 1 Agustus 2011 - Gubernur : OTO ISKANDAR DI NATA Tulisan Mikro BANKINDONESIA yang hanya bisa dibaca dengan Invisible Ink : Siluet Daun Teh akan memendar dibawah Sinar Invisible Ink : Angka nominal 20000 yang akan memendar dibawah 6 angka yang akan memendar dari Hitam menjadi Hijau dibawah 6 angka yang akan memendar dari Merah menjadi Oranye dibawah : PEMETIK TEH

RUPIAH RP 10.000 TAHUN EMISI 2005 Terasa kasar bila diraba Optically Variable Ink - Tinta Berubah Warna : Logo BI pada bidang Segi Enam yang berubah warna Hijau menjadi Biru apabila dilihat dari sudut pandang tertentu 145 mm X 65 mm Rectoverso : Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya Latent Image : Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tuna Netra : Berbentuk Satu Lingkaran yang akan terasa kasar bila diraba Tulisan BANKINDONESIA 10000 yang hanya bisa dibaca dengan Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II yang akan terlihat bila diterawang Visible Ink : Tinta Tampak berbentuk ornamen daerah Palembang yang akan memendar Hijau Kekuningan dibawah Sinar Warna Dominan : Ungu 20 Oktober 2005 : SULTAN MAHMUD Benang Pengaman : Garis melintang memuat tulisan BI 10000 yang ditanam didalam kertas yang akan memendar berwarna Merah di BADARUDDIN II : RUMAH LIMAS, PALEMBANG Tulisan Mini : Tulisan BANKINDONESIA bisa dibaca dengan kasat mata Invisible Ink : Siluet Rumah Limas akan memendar dibawah Invisible Ink : Angka nominal 10000 yang akan memendar dibawah 6 angka yang akan memendar dari Hitam menjadi Hijau dibawah 6 angka yang akan memendar dari Merah menjadi Oranye dibawah BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

Terasa kasar bila diraba Rainbow Printing - Cetak Pelangi : Dalam bidang Segi Lima yang berubah warna bila dilihat dari sudut pandang berbeda RUPIAH RP 10.000 TAHUN EMISI 2005 DESAIN BARU 145 mm X 65 mm Rectoverso : Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya Latent Image : Tulisan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Kode Tuna Netra : Kode tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tuna netra berbentuk 1 Lingkaran dengan cara meraba kode tersebut Tulisan BANKINDONESIA yang hanya bisa dibaca dengan Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II yang akan terlihat bila diterawang Visible Ink : Tinta Tampak berbentuk ornamen daerah Palembang yang akan memendar Kuning dibawah. Warna Dominan : Ungu Kebiruan 3 Juni 2010 Benang Pengaman : Garis melintang memuat tulisan BI 10000 yang ditanam didalam kertas yang akan memendar berwarna Merah di : SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II Tulisan Mini : Tulisan BANKINDONESIA bisa dibaca dengan kasat mata. Invisible Ink : Siluet Rumah Limas akan memendar dibawah Invisible Ink : Angka nominal 10000 yang akan memendar dibawah Nomor Seri Terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Hitam dan akan memendar Hijau dibawah Sinar 6 angka yang berwarna Merah dan akan memendar Oranye dibawah : RUMAH LIMAS, PALEMBANG

RUPIAH RP 5.000 TAHUN EMISI 2001 Terasa kasar bila diraba 143 mm X 65 mm Gambar Saling isi berupa Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya. Gambar tersembunyi Logo BI yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu BANKINDONESIA5000 yang hanya dapat dibaca dengan Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Cut Nyak Meuthia yang akan terlihat bila diterawang Anti Fotokopi : Berbentuk tulisan RI Benang Pengaman : Benang yang tertanam didalam kertas dan terdapat tulisan BANK INDONESIA memendar HIJAU dan KUNING berseling di bawah Warna Dominan: Hijau dan Coklat 6 November 2001 : TUANKU IMAM BONDJOL : PENGRAJIN TENUN BANKINDONESIA yang hanya dapat dibaca dengan Huruf Mikro : Huruf BI yang hanya dapat dibaca dengan Angka 5000 memendar kuning kehijauan bila dilihat di bawah Anti Fotokopi berbentuk tulisan RI 6 angka berwarna Merah dan akan memendar Merah Kekuningan dibawah 6 angka berwarna Hitam dan akan memendar Hijau Kekuningan dibawah Sinar BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

RUPIAH RP 2.000 Terasa kasar bila diraba TAHUN EMISI 2009 141 mm x 65 mm Gambar Saling isi Gambar tersembunyi berupa Logo BI yang Tulisan BI yang dapat akan terlihat secara dilihat dari sudut utuh apabila pandang tertentu diterawangkan kearah cahaya. Visible Ink : Ornamen Kalimantan yang akan memendar hijau kekuningan bila dibawah Sinar Ultra Violet Kode Tuna Netra : Berbentuk Kotak Persegi Panjang Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Pangeran Antasari yang akan terlihat bila diterawang Benang Pengaman : Benang yang tertanam didalam kertas dan terdapat tulisan BI2000 Warna Dominan : Abu-Abu 10 Juli 2009 Penanda tangan : : PANGERAN ANTASARI : Tulisan Mini : Tulisan BANKINDONESIA yang bisa dibaca tanpa Tulisan BANKINDONESIA yang berukuran sangat kecil hanya dapat dibaca dengan bantuan Kaca Pembesar Nomor Seri terdiri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka yang berwarna Hitam dan akan memendar Hijau dibawah Nomor Seri terdiri terdiri dari 3 huruf dan 6 angka berwarna Merah memendar Oranye dibawah TARIAN ADAT DAYAK

RUPIAH RP 1.000 TAHUN EMISI 2000 Terasa kasar bila diraba 141 mm X 65 mm Rectoverso : Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan kearah cahaya Embossed Latent Image : 1000 dan BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Latent Image : Logo BI tersembunyi dapat dilihat dari sudut pandang tertentu Tanda Air : Berupa gambar Pahlawan Nasional Cut Nyak Meuthia yang akan terlihat bila diterawang Benang Pengaman : Benang yang tertanam di dalam kertas dan terdapat tulisan BANK INDONESIA dan memendar MERAH di bawah Warna Dominan: Biru dan Hijau 29 November 2000 : KAPITAN PATTIMURA : Pulau Maitara dan Tidore Tulisan BANKINDONESIA yang hanya dapat dibaca dengan Huruf Mikro : Huruf BI yang hanya dapat dibaca dengan 6 angka yang akan memendar dari Merah menjadi Merah Kekuningan dibawah 6 angka yang akan memendar dari Hitam menjadi Hijau Kekuningan dibawah BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

CIRI - CIRI UANG LOGAM RUPIAH INDONESIA Uang Logam Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 2010 Relief Teks : BANK INDONESIA Relief Gambar : Burung Garuda Relief Angka : Nominal 1000 Relief Teks: Rupiah Relief Teks : ANGKLUNG Relief Gambar : Gedung Sate, Bandung Relief Gambar : Angklung Bahan : Nickel Plated Steel Berat : 4,50 gr Diameter : 24,15 mm Tebal : 1,60 mm Warna : Putih Nikel Tanggal penerbitan : 1 April 2010 Uang Logam Pecahan Rp 1000 Tahun Emisi 1993 Lambang Negara Garuda Pancasila Bagian Sisi Bergerigi terputus-putus Gambar Pohon Kelapa Sawit Bahan Lingkaran luar : Cupro Nickel Lingkaran dalam : Aluminium Bronze Berat : 8,60 gr Diameter Lingkaran luar : 26,00 mm Lingkaran dalam : 18,00 mm Tebal : 2,40 mm Warna : Kuning dan putih Tanggal penerbitan : 8 Maret 1993 Uang Logam Pecahan Rp 500 Tahun Emisi 2003 Bagian Sisi Bahan : Aluminium Berat : 3,10 gr Diameter : 27,00 mm Tebal : 2,50 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 3 November 2003 Lambang Negara Garuda Pancasila 5 segmen bergerigi dan setiap segmen terdiri dari 10 gerigi Gambar Bunga Melati

CIRI - CIRI UANG LOGAM RUPIAH INDONESIA Uang Logam Pecahan Rp 200 Tahun Emisi 2003 Bagian Sisi Bahan : Aluminium Berat : 2,38 gr Diameter : 25,00 mm Tebal : 2,30 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 3 November 2003 Lambang Negara Garuda Pancasila Rata/polos tanpa tulisan maupun gerigi Gambar Burung Jalak Bali Uang Logam Pecahan Rp 100 Tahun Emisi 1999 Bagian Sisi Bahan : Aluminium Berat : 1,79 gr Diameter : 23,00 mm Tebal : 2,00 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 30 Maret 1999 Lambang Negara Garuda Pancasila Rata/polos tanpa tulisan maupun gerigi Gambar Burung Kakatua Raja Uang Logam Pecahan Rp 50 Tahun Emisi 1999 Bagian Sisi Bahan : Aluminium Berat : 1,36 gr Diameter : 20,00 mm Tebal : 2,00 mm Warna : Putih aluminium Tanggal penerbitan : 30 Maret 1999 Lambang Negara Garuda Pancasila Rata/polos tanpa tulisan maupun gerigi Gambar Burung Kepodang Uang Logam Pecahan Rp 1 Tahun Emisi 1970 Bahan : Aluminium Berat : 1,42 gr Diameter : 22 mm Tebal : 1,40 mm Warna : Putih aluminium Tanggal Penerbitan : 1 Januari 1970 BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

KLARIFIKASI ATAS RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA Masyarakat atau bank yang menemukan Rupiah yang diragukan keasliannya dapat meminta klarifikasi kepada Bank Indonesia dengan cara menyampaikan surat permintaan klarifikasi beserta fisik Rupiah yang diragukan keasliannya kepada : KANTOR PUSAT BANK INDONESIA Cq. Direktorat Pengedaran Uang Kompleks Perkantoran Bank Indonesia Gedung C Lantai 7 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telp : (021) 381 7686 Email : bi-cac@bi.go.id atau KANTOR BANK INDONESIA SETEMPAT lihat halaman 58 untuk rincian alamat dan telepon Kantor Bank Indonesia Bank Indonesia akan menyampaikan informasi hasil penelitian atas Rupiah yang diragukan keasliannya kepada masyarakat atau bank yang mengajukan permintaan klarifikasi. - Bank Indonesia akan memberikan penggantian sesuai ketentuan yang berlaku atas uang yang diragukan keasliannya bila dinyatakan asli. - Bank Indonesia tidak akan memberikan penggantian atas uang yang diragukan keasliannya bila dinyatakan palsu. Hal-hal yang perlu dilakukan apabila menemukan Rupiah Palsu adalah : 1. Menahan Rupiah Palsu yang diragukan keasliannya tersebut dan tidak diedarkan kembali 2. Tidak merusak fisik Rupiah yang diragukan keasliannya 3. Melaporkan dan menyerahkan Rupiah yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia setempat atau pihak Kepolisian terdekat. JANGAN DIEDARKAN JANGAN DIRUSAK LAPORKAN

UNDANG UNDANG No. 7 Tahun 2011 tentang MATA UANG LARANGAN MEMALSU RUPIAH Pasal 26 (1) Setiap orang dilarang memalsu Rupiah. (2) Setiap orang dilarang menyimpan secara fisik dengan cara apa pun yang diketahuinya merupakan Rupiah Palsu. (3) Setiap orang dilarang mengedarkan dan/atau membelanjakan Rupiah yang diketahuinya merupakan Rupiah Palsu. (4) Setiap orang dilarang membawa atau memasukkan Rupiah Palsu ke dalam dan/atau ke luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (5) Setiap orang dilarang mengimpor atau mengekspor Rupiah Palsu. KETENTUAN PIDANA MEMALSU RUPIAH Pasal 36 (1) Setiap orang yang memalsu Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). (2) Setiap orang yang menyimpan secara fisik dengan cara apapun yang diketahuinya merupakan Rupiah Palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). 26 BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN

(3) Setiap orang yang mengedarkan dan/atau membelanjakan Rupiah yang diketahuinya merupakan Rupiah Palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah). (4) Setiap orang yang membawa atau memasukkan Rupiah Palsu ke dalam dan/atau ke luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah). (5) Setiap orang yang mengimpor atau mengekspor Rupiah Palsu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling lama seumur hidup dan pidana denda paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah). 27

UNDANG UNDANG No. 7 Tahun 2011 tentang MATA UANG LARANGAN MENIRU RUPIAH Pasal 24 (1) Setiap orang dilarang meniru Rupiah, kecuali untuk tujuan pendidikan dan/ atau promosi dengan memberi kata spesimen. (2) Setiap orang dilarang menyebarkan atau mengedarkan Rupiah Tiruan. KETENTUAN PIDANA MENIRU RUPIAH Pasal 34 (1) Setiap orang yang meniru Rupiah, kecuali untuk tujuan pendidikan dan promosi dengan memberi kata spesimen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan Rupiah Tiruan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). 28 BUKU PANDUAN UANG RUPIAH CIRI-CIRI KEASLIAN, STANDAR VISUAL KUALITAS RUPIAH DAN DAFTAR RUPIAH YANG DICABUT DAN DITARIK DARI PEREDARAN