PERANAN FILSAFAT ILMU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) (Studi Kasus K3 Di Kutai Barat Tahun )

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

K3 dan Lingkungan. Pertemuan ke-12

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X

Latar Belakang Keselamatan dalam bekerja merupakan suatu hal yang selalu diinginkan oleh para pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Rasa aman dalam li

Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers.

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan K3 juga salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KEPUASA KERJA PT. KALTIM PRIMA COAL SAMARINDA

2015 PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI ACETYLENE PLANT PT. ANEKA GAS INDUSTRI WILAYAH V JAWA TIMUR

PERTAMBANGAN TANPA IZIN (PETI) DAN KEMUNGKINAN ALIH STATUS MENJADI PERTAMBANGAN SKALA KECIL

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan. Istilah risiko (risk) memiliki banyak definisi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan elemen yang

Materi 6 Bisnis, Tujuan dan Fungsi Bisnis. Marheni Eka Saputri ST., MBA

MANAJEMEN KESELAMATAN KERJA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ABSTRACT. Keywords : work-life balance, organizational commitment, turnover intention, Y generation. ix Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data

Bagian Ilmu Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

ANALISIS IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI AREA GUDANG BAHAN JADI DI PT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2013 TERKAIT PENGAWASAN ATAS IZIN PENGELOLAAN AIR TANAH DI KECAMATAN KUTA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. benda. Ada tiga jenis tingkat kecelakaan berdasarkan efek yang ditimbulkan

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan banyak tenaga kerja di dalamnya. Pihak manajemen harus

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Aji Dwijayanto Widodo R

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan berarti memberi. kesempatan kepada karyawan dalam memenuhi kelangsungan hidupnya

ANALISIS IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA DEPARTEMEN WEAVING 2 PT. KUSUMA HADI SANTOSA

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan

IMPLEMENTASI SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN SEBAGAI UPAYA KEWASPADAAN TERHADAP KEADAAN DARURAT KEBAKARAN DI PT

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI PENERAPAN PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PADA PROYEK PELEBARAN JALAN BATAS SUMATERA SELATAN SIMPANG EMPAT ABSTRAK

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA MEMINIMALISASIKAN KECELAKAAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI.

BAB I PENDAHULUAN. pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Karyawan merupakan aset terpenting bagi organisasi, terlebih saat ini setiap organisasi mulai

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan. Setiap karyawan berhak mendapatkan keselamatan saat

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Tesis

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

PERANAN PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, DAN TOTAL QUALITY CONTROL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK DI PT. X TESIS

PERTEMUAN #1 PENGANTAR K3I (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI) TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

KONSEP DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PKS RAMBUTAN PTPN-3 TEBING TINGGI TAHUN 2013

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

TINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT

IMPLEMENTASI MANAJEMEN VISUAL DALAM UPAYA MEWUJUDKAN BUDAYA 5R DI FIRE STATION (FS) HSSE PT. PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU


BAB I PENDAHULUAN. oleh terbakarnya kilang minyak milik British Petroleum di Teluk Meksiko

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Sebuah Pabrik Kimia Di Kota Tangerang,

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

ABSTRACT. have been conducted in accordance with Auditing Standards and Code of Ethics Audit of

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

SCHEDULE TRAINING 2016

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR

PELAKSANAAN METODE SPC DAN PENILAIAN TINGKAT RISIKO KECELAKAAN KERJA PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK X

PERSEPSI PEKERJA TERHADAP SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Pengendalian. Pengendalian juga membantu memelihara kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DALAM PROYEK PEMBANGUNAN PELABUHAN DI KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

MANAJEMEN ALAT PELINDUNG DIRI PADA AREA PART MANUFACTURING DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ALAT BERAT BERBASIS WEBSITE PADA CV.ASA NOOR AROFAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87

K3 MIGAS (Workshop) EA SOLUTION MANFAAT TRAINING MATERI TRAINING. TRAINER HES Consultant Chevron Pasific Indonesia

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010 / 2011

BAB I PENDAHULUAN. telah diperjanjikan dan berlaku sebagai undang-undang. Persetujuan atau

Transkripsi:

PERANAN FILSAFAT ILMU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) (Studi Kasus K3 Di Kutai Barat Tahun 2014-2015) Oleh : Freli Iftakhurizqi Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman, Samarinda Abstract This research is willing to know the effort to work by three aspects namely health, safety and working or 3 K (kesehatan = health, keamanan = safety, kerja = working) in the mining industry. The location of the research is in East Kalimantan. The conclusions of it are (1). It must be accomplished on the program of K3 (2). The responsibility of them is not only in the company s leader affairs but also the workers who are involved in the efforts and the government as well (3). The workers must understand that K3 is not only a need in the working environment but also in the society as a culture of working. The suggestions are (1). It must have a control of the government and the government as well (2). The K3 must be in the right directions (3). Its must have education and training (4). To create the workers to be skillful every where. Keywords : culture, health, safety, work 24

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambangan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang di mulai dari prospeksi kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi bahan galian kemudian dilakukan studi kelayakan yang menjadi penentu sebuah proyek pertambangan di katakan layak atau tidak untuk ditambang. Kemudian apabila suatu proyek dikatakan layak maka dilanjutkan tahap kegiatan prakonstruksi dan konstruksi yang dilanjutkan dengan tahapan pembongkaran, pengangkutan dan pengolahan bahan galian. Industri pertambangan dalam menjalankan aktivitasnya tentu menginginkan keberhasilan untuk mencapai kegiatan pertambangan yang baik dan benar (good mining practice), salah satu faktor keberhasilan tersebut adalah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga tidak terjadi kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Untuk itu kita harus mengetahui risiko-risiko yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan berusaha mengatasinya sehingga diharapkan suatu kondisi tanpa kecelakaan atau Zero Accident. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas didapatkan masalah yang di hadapi adalah Bagaimana meningkatkan prestasi K3 pada usaha pertambangan batubara? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran filsafat ilmu dalam kaitannya dengan peningkatan prestasi K3 pertambangan. D. Manfaat Manfaat yang didapat dari penulisan ini adalah bagaimana cara meningkatkan kinerja K3 di pertambangan dengan dasar filsafat ilmu. II. KERANGKA DASAR TEORI A. Filsafat Ilmu Pengertian Filsafat Ilmu dibagi atas 2 bagian, yaitu Filsafat Ilmu dalam arti luas, yaitu mencakup permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan ke luar dari kegiatan ilmiah seperti implikasi ontologik-metafisik dan citra dunia yang bersifat ilmiah, tata susila yang menjadi patokan dalam penyelenggaraan ilmu dan konsekuensi pragmatik-etik penyelenggara ilmu. 25

Dalam arti sempit, Filsafat Ilmu yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan ke dalam yang terdapat di dalam ilmu, yaitu yang menyangkut sifat dari pengetahuan ilmiah dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah. Untuk mendapatkan gambaran singkat mengenai pengertian Filsafat Ilmu dapatlah kiranya dirangkum tiga medan telaah yang tercakup di dalam filsafat ilmu yaitu sebagai berikut: Pengertian Filsafat Ilmu adalah suatu telaah kritis terhadap metode yag digunakan oleh ilmu tertentu, terhadap lambang-lambang yang dipakai dan terhadap struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Telaah kritis ini kemudian dapat diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan ilmu rasional, juga antropologi, geologi dan sebagainya. Dalam hubungan ini yang terutama sekali ditelaah yaitu ihwal penalaran dan teorinya. Pengertian lainnya dari Filsafat Ilmu adalah: 1. Upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat tentang ilmu serta upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kepragmatisan dan kerasionalan. Aspek filsafat ini erat hubungannya dengan hal ihwal yang logis dan epistemologis. Jadi, peran filsafat ilmu disini berganda. Pada sisi pertama, filsafat ilmu mencakup analisis kritis terhadap anggapan dasar, seperti kualitas, kuantitas, ruang, waktu dan hukum. Pada sisi yang lain filsafat ilmu mencakup studi mengenai keyakinan tertentu, seperti keyakinan mengenai dunia sana, keyakinan mengenai keserupaan di dalam alam semesta dan keyakinan mengenai kenalaran proses alami. 2. Pengertian filsafat ilmu adalah studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditujukan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu. Tempat kedudukan filsafat di dalam lingkungan filsafat sebagai keseluruhan. Adapun dalam Filsafat Ilmu Khusus membicarakan kategori serta metode yang digunakan dalam ilmu tertentu atau dalam kelompok ilmu tertentu seperti kelompok ilmu alam, ilmu masyarakat, ilmu teknik dan sebagainya. B. Manajemen K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari proses manajemen keseluruhan mempunyai peranan penting di dalam pencapaian tujuan perusahaan melalui pengendalian rugi perusahaan tersebut. Alasan ini adalah tepat mengingat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu perusahaan bertujuan mencegah, mengurangi dan menanggulangi setiap bentuk kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian yang tidak dikehendaki: 1. Fungsi utama manajemen yang meliputi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah 26

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Contoh dari kelima fungsi ini ditentukan oleh konsep dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dianut industri tersebut. 2. Kegiatan utama manajemen yang meliputi pembiayaan dan pelaporannya, pengoperasian, produk pemasaran dan penjualan serta sistem komunikasi dan informasi Kegiatan-kegiatan ini merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. 3. Sumber daya dan pembatas yang meliputi manusia, materialisme dan peralatan, kebutuhan konsumen, kondisi ekonomi masyarakat dan lingkungan kerja serta peraturan pemerintah dapat merupakan masukan kegiatan manajemen dan fungsi manajemen. Pencegahan kecelakaan dalam kaitannya dengan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus mengacu dan bertitik tolak pada konsep sebab akibat kecelakaan, yaitu dengan mengendalikan sebab, dan mengurangi akibat kecelakaan. Upaya ini dilandasi dengan kenyataan bahwa suatu kecelakaan terjadi bila adanya bahaya tidak dapat terkendali dan penanganan bahaya akan lebih mudah bila dilakukan sejak tahap awal. Demikian pula terhadap akibat yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin. Berdasarkan prinsip pencegahan kecelakaan tersebut maka fungsi dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memegang peranan penting terhadap upaya pengenalian kecelakaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. III. PEMBAHASAN A. Program K3 di Pertambangan Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang didasarkan pada prinsipclose the loop atau prinsip penindaklanjutan hingga tuntas. Secanggih apapun program yang ditawarkan, jikalau berhenti di tengah jalan dan tidak diikuti dengan tindak lanjut yang nyata tentu tidak memiliki arti. Baik International Loss Control Institute (ILCI) maupun National Occupational Safety Association (NOSA) menyebutkan bahwa sistem keselamatan kerja yang efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Identifikasi Bahaya (Identification Hazards). 2. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standard of Performance and Measurement). 3. Menyusun Standart Pertanggunggugatan (Set Standard of Accountability). 4. Mengukur Kinerja Terhadap Standar yang Ditentukan (Measure Performance against Standard). 27

5. Mengevaluasi Hasil yang dicapai (Evaluate Outcome). 6. Melakukan Koreksi Terhadap Penyimpangan yang Ada (Correct Deviations and Deficiencies). B. Zero Accident Dalam industri pertambangan usaha menunjukkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja adalah pencatatan jam kerja tanpa kecelakaan dilakukan dengan cara mengalikan jumlah karyawan dengan jam kerja karyawan. Misalnya jumlah karyawan (pekerja tambang) 200 orang, jam kerja 8 jam/hari. Jadi dalam sehari jumlah jam kerja adalah 200 orang x 8 jam/hari = 1600 jam kerja orang/hari. Di Indonesia apabila perusahaan dapat mencapai jam kerja dalam jumlah waktu tertentu tanpa kecelakaan maka perusahaan tersebut akan mendapat penghargaan dari pemerintah. Pencatatan jam kerja tanpa kecelakaan akan jatuh kembali ke nol lagi apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pekerja tidak dapat masuk kerja lagi setelah kejadian kecelakaan. Zero Accident akan jatuh ke nol apabila terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan pekerja tidak dapat masuk kerja setelah 2 x 24 jam. C. Evaluasi Program Penyusunan program peningkatan prestasi K3 bermula dari diadakannya evaluasi mengenai prestasi sebelumnya. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui titik dimana terdapat kesalahan dan kekurangan dari suatu program K3 terdahulu. Evaluasi yang dilakukan meliputi empat kelompok besar yaitu : 1. Faktor lingkungan yang meliputi kondisi fisik lokasi kerja meliputi keadaan lingkungan kerja, dan proses produksi. 2. Faktor alat kerja dimana bahaya yang ada dapat bersumber dari peralatan dan bangunan tempat kerja yang salah dirancang atau salah pada saat pembuatan serta terjadinya kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh salah rancang. Selain itu kecelakaan juga bisa disebabkan oleh bahan baku produksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, kesalahan dalam penyimpanan, pengangkutan dan penggunaan. 3. Faktor manusia faktor manusia ini berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusi dalam bekerja yang meliputi pengetahuan dan keterampilan kerja, kondisi fisik pekerja, motivasi dalam bekerja, kurangnya kesadaran dan tidak mau mentaati prosedur kerja secara aman. 4. Kelemahan sistem manajemen faktor ini berkaitan dengan kurang adanya kesadaran dan pengetahuan dari pimpinan perusahaan untuk memahami bahwa masalah K3 merupakan masalah yang penting. 28

D. Penyusunan Program Baru Sesuai dasar teori pada program keselamatan kerja yang baik adalah program yang didasarkan pada prinsip close the loop atau prinsip penindaklanjutan hingga tuntas, karena program K3 sangat berkaitan erat dengan manusia, karena manusia memegang peranan penting dalam laju perekonomian yang berasal dari perusahaan. Sehingga setiap adanya evaluasi maka akan disusun sebuah program baru yang lebih baik. Tetapi semua program yang disusun harus di taati dan dilaksanakan oleh seluruh komponen perusahaan mulai dari pimpinan hingga ke pekerja, sehingga di peroleh tujuan yaitu Zero Accident. IV. PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian secara singkat mengenai upaya yang dapat dilaksanakan agar tercapai peningkatan prestasi K3, di industri pertambangan maka dapat disimpulkan: 1. Evaluasi penting dilakukan untuk memperbaiki sebuah program K3. 2. Tanggung jawab K3 bukan hanya pimpinan perusahaan/manajemen tetapi semua pekerja tambang yang terlibat didalamnya dan pemerintah. 3. Semua pekerja tambang memahami K3 sebagai kebutuhan, bukan hanya di lingkungan kerja tetapi juga dalam bermasyarakat (budaya K3). B. Saran Perlunya pengawasan dalam semua kegiatan pertambangan baik dari pemerintah maupun pihak perusahaan akan menjadikan program K3 yang disusun menjadi terarah dan berjalan sesuai tujuannya, serta peningkatan pengetahuan dan kesadaran melalui pelatihan kepada pekerja menjadi tanggung jawab perusahaan demi terciptanya pekerja yang mahir dan berbudaya K3 di mana saja. 29

DAFTAR PUSTAKA John V Crimaldi, Rollin H. Simonds, Safety Management, Fifth Edition, ASSE, Illinois, 1993. Roger L. Brauer, Safety and health for Engineers, Van Nonstrand Reinhold, New York, 1994. Suma mur P.K, Dr. Msc, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Gunung Agung, Jakarta, 1981. Surat Jabar Harian Kaltim Post, 2016, Samarinda. 30