Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev.) dengan Larutan Perendam Sukrosa dan Asam Sitrat

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA DAN ASAM SITRAT UNTUK MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM

I. PENDAHULUAN. mawar merupakan salah satu bunga yang sangat diminati masyarakat, karena

Penggunaan Chrysal untuk Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Mawar (Rosa hybrida L.)

Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Bahan Pengawet Chrysal terhadap Kesegaran Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa)

Desi Arisanti*, Nintya Setiari* *Laboratorium Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Peningkatan Lama Kesegaran Bunga Gerbera dengan Penambahan 8-Hidroquinolin Sulfate, Sukrosa dan Asam Sitrat pada Larutan Perendam

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Pengaruh Konsentrasi Larutan Sukrosa dan Waktu Perendaman Terhadap Kesegaran Bunga Potong Oleander (Nerium oleander L.)

EFEK PULSING DAN HOLDING TERHADAP LAMA KESEGARAN BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida)

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN AIR KELAPA (Cocos nucifera ) DENGAN PENAMBAHAN LARUTAN GULA TERHADAP KESEGARAN BUNGA MAWAR POTONG (Rosa hybrida) SKRIPSI

Formula Larutan Perendam (Pulsing) untuk Bunga Potong Mawar

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan

BAHAN DAN METODE. = µ + A i + B j + (AB) ij + C k + ijk

Penggunaan Larutan Perendam Pulsing Untuk Mempertahankan Kesegaran Bunga Sedap Malam Dalam Suhu Ruang

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI BAHAN PENGAWET CHRYSAL TERHADAP KESEGARAN BUNGA SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa) SKRIPSI

Peranan Larutan Pengawet terhadap Mutu Bunga Potong Alpinia Selama Peragaan

Memperpanjang Masa Kesegaran Bunga Potong Alpinia purpurata

(Skripsi) Oleh FARADILLAH CHAIRUNNISA

Jurnal Agrijati V. 14 (1); Agustus, 2010

MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Dendrathema grandiflora Tzvelev) DENGAN PEMBERIAN CHITOSAN SEBAGAI ANTI TRANSPIRAN SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistematika Ilmiah dan Botani Tanaman Krisan. Klasifikasi ilmiah tanaman krisan menurut Direktorat Jendral Hortikultura

No. 5 - September 2009 Teknik Pengemasan

PENGARUH PULSING DENGAN AIR KELAPA DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BUNGA POTONG MAWAR (Rosa hybrida) ABSTRACT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Krisan (Crysanthemum sp.) Krisan (Crysanthemum sp.) adalah tanaman yang berasal dari Cina.

PENGARUH PERENDAMAN TANGKAI BUNGA DALAM CaCl 2 TERHADAP KUALITAS PASCAPANEN BUNGA POTONG ANGGREK Dendrobium Woxinia

LAPORAN AKHIR APLIKASI 1-METHYLCYCLOPROPENE (1-MCP) UNTUK MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA KRISAN

Anisa Farah Dilla Sofa Hidayah, et al., Pengaruh Rebusan Daun Sirih (Piper betle) Pada Larutan Perendam...

BAB I PENDAHULUAN. tanaman hias yang populer dalam tatanan kehidupan manusia karena bentuk dan

I. PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

PASCA PANEN BUNGA POTONG (KRISAN)

Pengawet untuk Menjaga Kualitas Bunga Potong Mawar Selama Penyimpanan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGAWETAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM DENGAN LARUTAN PERAK NITRAT

Pengawet Berbentuk Tablet untuk Kesegaran Bunga Potong Anggrek

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI ANTITRANSPIRAN CHITOSAN TERHADAP KESEGARAN BUNGA TERATAI (Nymphaea caerulea) SKRIPSI

PENGARUH KOMPOSISI MEDIUM PERENDAM TERHADAP MASA KESEGARAN BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum morifolium R.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) klasifikasi tanaman mawar adalah sebagai berikut:

Pengaruh Pengemasan dan Penyimpanan terhadap Masa Kesegaran Bunga Mawar Potong

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 1, Februari 2014, 44-52

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH JENIS DAN PENGGANTIAN LARUTAN PERAGA (HOLDING) TERHADAP MASA KESEGARAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa L.) VARIETAS WONOTIRTO

HASIL DAN PEMBAHASAN. perendaman bunga potong pada hari ke 6 pengamatan disajikan pada Tabel 4.

PERLAKUAN FISIK DAN KJMIA. UNTUK RlElMPERPANJANG KESEGARlN BUNGA POTONG

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PUPUK SP36 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GLADIOL (Gladiolus hybridus. L)

Program Studi Agronomi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

UPAYA MEMPERTAHANKAN KESEGARAN BEBERAPA JENIS BUNGA POTONG DENGAN PEMBERIAN BAHAN PENGAWET

BAB I PENDAHULUAN. Energi minyak bumi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi manusia saat

Studi Pengemasan terhadap Umur Simpan dan Kesegaran Gonda (Sphenoclea zeylanica Gaertn)

FORMULASI SUSPENSI PENGAWET BUNGA POTONG HERBRA (Gerbera jamesonii)

MENGATASI KEGAGALAN FRUIT-SET DENGAN PEMBUANGAN BEKAS TANDAN BUNGA DAN ANAKAN PADA SALAK GULA PASIR (Salacca zalacca var.

2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGARUH KONSENTRASI DAN CARA APLIKASI CaCl 2 TERHADAP VASE LIFE BUNGA ANGGREK DENDROBIUM WOXINIA. Asti Adha Perdani

EFEK SUSPENSI PENGAWET TERHADAP KUALITAS BUNGA BOTONG ANYELIR. Farida Iriani* ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek

Fisiologi Pasca Panen Pada Bunga Anggrek Potong FISIOLOGI PASCA PANEN PADA BUNGA ANGGREK POTONG

KAJIAN FREKUENSI DAN LAMA PEMAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA FASE GENERATIF TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS BUNGA KRISAN (Crhysantemum) SKRIPSI

PENGARUH PERENDAMAN TANGKAI BUNGA DALAM CaCl 2 TERHADAP KUALITAS PASCAPANEN BUNGA POTONG ANGGREK Dendrobium Woxinia

FORMULASI SUSPENSI PENGAWET BUNGA POTONG ANYELIR

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH PROPORSI DAGING BUAH PALA DENGAN AIR DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SARI DAGING BUAH PALA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KESEGARAN BUNGA KRISAN POTONG YANG DIRENDAM DALAM CAMPURAN AIR KELAPA DAN LARUTAN GULA PASIR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anggrek Dendrobium sp

pzilsii7g. Ada 3 komponen utama dalam larutan pirlsiiig yaitu gula (sumber

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

ABSTRAK. Kata kunci : ampas padat brem, hidrolisis, H 2 SO 4, gula cair

PEMATAHAN DORMANSI UMBI BAWANG MERAH (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) DENGAN PERENDAMAN DALAM ETHEPON

Karakteristik Mutu dan Ketahanan Simpan Bunga Potong Sedap Malam di Sentra Produksi

KAJIAN PROPORSI SARI NANAS DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS KEFIR NANAS SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

Pengaruh Pemberian Susu Skim dengan Pengencer Tris Kuning Telur terhadap Daya Tahan Hidup Spermatozoa Sapi pada Suhu Penyimpanan 5ºC

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Klorofil Daun Susut Bobot Laju Respirasi (O2 dan CO2)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

SKRIPSI. Oleh : INAENI SOLEHA / AGRONOMI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN KUALITAS BUNGA VARIETAS UNGGUL BARU KRISAN BUNGA POTONG PADA DUA MACAM KERAPATAN TANAM

DISAIN PERLAKUAN PASCA PANEN TERHADAP KESEGARAN BUNCA POTONC LILI (Lilium sp) DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR FUZZY. Indah Yuliasfh dan Marimin

RESPON MORPHOLOGI TANAMAN SEDAP MALAM (Polianthes tuberose L. cv. Roro Anteng) TERHADAP PEMBERIAN COLCHICINE

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TEBU BUCHIP (Saccharum officinarum L.

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

KAJIAN PENYIMPANAN DINGIN TERHADAP MUTU BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum sp.)*

Pengaruh Transportasi, Kultivar Anggrek Pot terhadap Kesegaran Bunga Selama Peragaan pada Berbagai Kondisi Ruangan

RANTAI NILAI BUNGA POTONG Heliconia caribeae DESA KERTA, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI SKRIPSI

PENGARUH SUDUT DAN SELANG WAKTU PEMOTONGAN TANGKAI DALAM AIR TERHADAP UMUR PAJANG ANGGREK POTONG Vanda douglas

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

PENGARUH DERAJAT KEASAMAN DAN KONSENTRASI STARTER RAGI TERHADAP MUTU MINUMAN BERALKOHOL DARI SIRSAK

Pengaruh Transportasi, Tingkat Kemekaran Bunga, dan Kultivar Anggrek Pot Berbunga terhadap Ketahanan Segar pada Rumah Sere

TEKNIK PENGEMASAN DALAM TRANSPORTASI UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU BUNGA POTONG ALPINIA

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

APLIKASI PACLOBUTRAZOL PADA TANAMAN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus L. cv. Teddy Bear) SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN TANAMAN HIAS POT

TINJAUAN PUSTAKA Botani Anyelir

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PERLAKUAN ROOTONE F PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG Aglaonema Donna Carmen

Transkripsi:

Agritrop, 26 (3) : 129-135 (2007) issn : 0215 8620 C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev.) dengan Larutan Perendam Sukrosa dan Asam Sitrat I WAYAN WIRAATMAJA, I NYOMAN GEDE ASTAWA, DAN NI NYOMAN DEVIANITRI Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman, Denpasar 80232 ABSTRACT Prolonging Vase Life of Chrysanthemum by Sucrose and Citric Acid Research on prolonging vase life of chrysanthemum aimed to recognize some concentration of sucrose and citric acid applied on solution to prolong vase life of chrysanthemum. Randomized Block Design was applied on this research with two factors. First factor was concentration of sucrose, consisted of four levels which were 0, 2, 4, and 6 percent of sucrose. Second factor was concentration of citric acid, consisted of four levels which were 0, 200, 400, and 600 ppm of citric acid. All combination treatments were replicate two times. Variables which were observed in this experiment i.e.: vaselife, percentage of full bloom, percentage of flower wilting, and total of absorbed solution. The results showed that the longest vase life of chrysanthemum cut flower was found on sample treated by 2.70% of sucrose combined with 400 ppm of citric acid. The longest vase life was 13.02 days or 6.02 days longer than control. Keywords: chrysanthemum, sucrose, and citric acid PENDAHULUAN Krisan merupakan salah satu tanaman hias yang sangat populer di Indonesia, karena warnanya menarik sehingga banyak digunakan sebagai penghias taman rumah, dekorasi ruangan dalam bentuk bunga potong. Permintaan krisan dalam negeri meningkat sekitar 25% per tahun sejalan dengan peningkatan taraf hidup masyarakat (Marwoto et al., 1999). Peningkatan kualitas bunga yang baik, sehingga keindahan dan kesegaran bunga potong krisan dapat dinikmati lebih lama merupakan hal yang sangat didambakan. Lebih-lebih Bali yang memiliki hotel yang cukup banyak sangat memerlukan bunga krisan untuk penghias dan penyegar ruangan. Namun kendala yang dihadapi oleh bunga potong krisan adalah kesegaran bunganya sangat singkat. Untuk mengatasi masalah tersebut dicoba dengan memberi sukrosa dan asam sitrat ke dalam larutan perendam supaya kesegaran bunganya lebih lama. Sukrosa dalam larutan perendam berperan sebagai bahan baku respirasi untuk menghasilkan energi yang akan digunkan dalam proses kehidupan sehingga kesegaran bunganya lebih lama. Pemakaian sukrosa pada konsentrasi yang tinggi sering menyebabkan tumbuhnya bakteri dan terbentuknya lendir, sehingga menghambat penyerapan larutan oleh tangkai bunga (Larsen dan Folich, 1969 dalam Astawa, 2003). Untuk menghambat pertumbuhan bakteri dapat dilakukan dengan memberi asam sitrat, karena asam sitrat berperanan sebagai antibiotik. Selain itu asam sitrat dalam larutan perendam dapat menurunkan ph larutan sehingga dapat diserap secara optimal oleh tangkai bunga ( Prabawati, 2001). Hasil penelitian Murtiningsih & Yulianingsih (1991) menunjukkan bahwa penggunaan larutan yang mengandung 5 ppm AgNO3; 2% sukrosa; 320 ppm asam sitrat; dan 1500 ppm Physan-20 dapat meningkatkan daya simpan bunga potong anggrek Vanda Genta Bandung hingga mencapai 152% (6,0 hari lebih lama daripada kontrol). Selanjutnya Suciati (2002) menyatakan bahwa perendaman dalam larutan 6% sukrosa, 400 ppm asam sitrat, dan 100 ppm aluminium sulfat mampu mempertahankan umur simpan bunga 129

Agritrop, Vol. 26, No. 3 (2007) sedap malam selama 8 hari. Hasil penelitian Puslitbang Hortikultura menunjukkan bahwa dengan penanganan pascapanen yang baik kesegaran bunga potong krisan dapat dipertahankan sampai 12 hari, sebaliknya apabila penanganannya kurang baik maka kesegaran bunganya hanya bertahan 5-6 hari (Rukmana & Mulyana, 2002). Halevy & Mayak (1981) mengemukakan bahwa kesegaran bunga potong setiap jenis tanaman memerlukan komposisi larutan perendam yang berbeda. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui berapa konsentrasi sukrosa dan asam sitrat yang perlu diberikan kedalam larutan perendam supaya kesegaran bunga potong krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) dapat diperpanjang. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, yang berlangsung dari bulan Maret s/d Mei 2004. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi sukrosa:: (1) S 0 = sukrosa 0%; (2) S 1 = sukrosa 2%; (3) S 2 = sukrosa 4%; dan (4) S 3 = sukrosa 6%. Faktor kedua adalah konsentrasi asam sitrat: (1) A 0 = asam sitrat 0 ppm; (2) A 1 = asam sitrat 200 ppm; (3) A 2 = asam sitrat 400 ppm; dan (4) A 3 = asam sitrat 600 ppm. Terdapat 16 perlakuan kombinasi yang diulang dua kali. Setiap unit perlakuan terdiri dari tiga botol, sehingga seluruhnya memerlukan 96 botol yang berisi satu tangkai bunga yang seragam Untuk mengetahui apakah kesegaran bunga potong krisan dapat diperpanjang dengan pemberian sukrosa dan asam sitrat ke dalam larutan perendam, maka variabel yang perlu diamati adalah: Lamanya kesegaran bunga / vaselife (hari) Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung jumlah hari dari saat bunga setengah mekar sampai bunga menjadi layu. Pengamatan dihentikan pada saat minimal 50% bunga menjadi layu dari keseluruhan kuntum bunga. Kriteria bunga setengah mekar s/d bunga layu dapat dilihat pada Tabel 1. Persentase bunga mekar sempurna (%) Persentase bunga mekar sempurna (%) dihitung dengan cara menghitung jumlah kuntum bunga mekar sempurna dibagi total kuntum bunga dalam 1 tangkai x 100%. Persentase bunga layu (%) Persentase bunga layu dihitung dengan cara menghitung jumlah kuntum bunga layu dibagi total kuntum bunga dalam 1 tangkai x 100%. Total larutan terserap (ml) Total larutan terserap diukur dengan cara mencatat perubahan volume larutan perendam dalam tabung skala. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian sukrosa dengan asam sitrat ke dalam larutan perendam menunjukkan interaksi yang nyata 130

Wiraatmaja et.al : Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora) Tabel 1. Kriteria kemekaran bunga potong krisan. SKOR KEMEKARAN KETERANGAN 4 Bunga setengah mekar Mahkota bunga terbuka maksimal 45 o terhadap garis vertikal.. Mata bunga masih merapat. 3 Bunga mekar sempurna Mahkota bunga terbuka maksimal 90 o terhadap garis vertikal. Mata bunga mulai mengembang. atau menyembul diantara lingkar mahkotanya. Berwarna cemerlang (jingga cerah). 2 Bunga lewat mekar sempurna Mahkota bunga terbuka maksimal 90 o terhadap garis vertikal. Mata bunga mulai mengembang atau menyembul di antara lingkar mahkotanya. Warnanya memudar (jingga pucat). 1 Bunga layu Mekarnya mata bunga serta mahkota bunganya luruh/ rontok. Mahkota bunganya menutup (kriput) atau menggulung ke dalam. Mahkota bunga terbuka lebih dari 90 o terhadap garis vertikal. Terkulainya tangkai bunga sebelum mekar penuh. Terjadi perubahan warna menjadi lebih pucat atau memudarnya warna mahkota bunga. terhadap lama kesegaran bunga / vaselife dan total larutan terserap (Tabel 2 dan 3), tetapi tidak nyata terhadap persentase bunga mekar sempurna dan persentase bunga layu (Tabel 4). Kesegaran bunga terlama, yaitu 13,50 hari diperoleh pada pemberian sukrosa 2% dengan penambahan asam sitrat 400 ppm atau 6,50 hari lebih lama dibanding dengan kontrol. Lama kesegaran bunga sangat dipengaruhi oleh jumlah larutan perendam yang diserap (r = 0,9670 ** ). Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin banyak larutan perendam yang terserap, maka kesegaran bunga potong krisan akan semakin lama. Tabel 2. Interaksi antara sukrosa (S) dengan asam sitrat (A) terhadap lama kesegaran bunga /vaselife Perlakuan Konsentrasi asam sitrat (A) 131

Agritrop, Vol. 26, No. 3 (2007) A 0 A 1 A 2 A 3 Konsetrasi sukrosa (S) :... hari...... S 0 7,00 c 8,00 bc 11,00 a 9,50 ab (b) (b) (b) (a) S 1 10,50 b 11,50 b 13,50 a 10,00 b (a) (a) (a) (a) S 2 11,00 ab 11,50 a 12,00 a 9,50 b (a) (a) (ab) (a) S 3 5,50 c 9,50 ab 10,50 a 8,50 b (b) (b) (b) (a) BNT 5% 1,97 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama tanpa tanda kurung ke arah horisontal dan huruf yang sama dalam kurung ke arah vertikal menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada uji BNT 5%. Tabel 3. Interaksi antara sukrosa (S) dengan asam sitrat (A) terhadap total larutan terserap Perlakuan Konsentrasi asam sitrat (A) A 0 A 1 A 2 A 3 Konsetrasi sukrosa (S):... ml...... S 0 46,25 b 50,75 b 66,50 a 65,75 a (b) (c) (b) (a) S 1 67,00 b 79,00 b 93,25 a 67,75 b (a) (a) (a) (a) S 2 70,25 ab 76,75 ab 83,50 a 63,75 b (a) (ab) (a) (a) S 3 39,50 b 63,50 a 67,75 a 64,25 a (b) (bc) (b) (a) BNT 5% 13,45 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama tanpa tanda kurung ke arah horisontal dan huruf yang sama dalam kurung ke arah vertikal menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada uji BNT 5%. 132

Wiraatmaja et.al : Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora) Tabel 4. Pengaruh sukrosa (S) dan asam sitrat (A) terhadap persentase bunga mekar sempurna (%) dan persentase bunga layu(%). Perlakuan Persentase bunga Persentase bunga layu Mekar sempurna (%) (%) Konsetrasi Sukrosa (S): S 0 38,39 ab 61,61 ab S 1 48,51 a 51,49 b S 2 49,41 a 50,60 b S 3 35,71 b 64,29 a BNT 5% 11,12 11,12 Konsentrasi asam sitrat (A): A 0 33,63 b 66,40 a A 1 44,20 ab 55,80 ab A 2 53,43 a 46,58 b A3 40,18 b 59,82 a BNT 5% 11,1234 11,1233 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh hurup yang sama setiap perlakuan dan variabel yang diamati menunjukkan perbedaan yang tidak nyata berdasarkan uji BNT taraf 5%. Kemekaran bunga dapat dijadikan indikator bahwa jaringan tanaman masih melakukan aktivitas metabolisme, dan aktivitas itu berangsung-angsur menurun akibat terbatasnya suplai air dan cadangan makanan dalam jaringan tanaman. Pernyataan ini didukung oleh Durkin (1979 dalam Suciati, 2002) yang menyatakan bahwa terhambatnya penyerapan larutan menyebabkan menjadi cepat layu, karena kekurangan air. Selain itu, Coorts ( 1973, dalam Yulianingsih & Sjaifullah, 2000) juga menyatakan bahwa proses kelayuan dipercepat bila hilangnya air lebih banyak daripada penyerapan, sehingga menyebabkan tangkai bunga kekurangan air dan tekanan turgornya rendah akibatnya terjadilah plasmolisis. Adanya hubungan korelasi negatif antara persentase bunga layu (r = - 0,8299**) dengan total larutan terserap, ini berarti semakin rendah larutan yang terserap oleh tangkai bunga maka persentase bunga layu semakin tinggi. Gambar 1 menunjukkan bahwa hasil analisis regresi antara konsentrasi sukrosa dengan lama kesegaran bunga potong krisan pada masing-masing konsentrasi asam sitrat adalah berbentuk kuadratik. Artinya, pada masing-masing konsentrasi asam sitrat, pengaruh sukrosa terhadap lama kesegaran bunga meningkat mengikuti kurve kuadratik. Konsentrasi sukrosa yang optimal terhadap lama kesegran bunga pada masing-masing konsentrasi asam sitrat adalah 2,82%; 3,33%; 2,70%; dan 2,07% dengan lama kesegaran bunga maksimal masing-masing 11,33 hari; 11,88 hari; 13,02 hari; dan 9,93 hari. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai lama kesegaran bunga maksimal pada konsentrasi asam sitrat yang berbeda, diperlukan konsentrasi sukrosa optimal yang berbeda pula. Campuran asam sitrat 400 ppm dengan sukrosa 2,70% menyebabkan kesegaran bunga paling lama, yaitu 13,02 hari. Pemberian sukrosa ke dalam larutan perendam melebihi kisaran optimal akan menyebabkan tekanan osmotik cairan di luar sel lebih besar sehingga cairan di dalam sel akan keluar dan terjadi plasmolisis. Selain itu, pemberian sukrosa konsentrasi tinggi juga menyebabkan tumbuhnya bakteri dan terbentuknya lapisan lendir pada tangkai bunga sehinga terjadi penyumbatan, akibatkannya penyerapan larutan perendam akan terhambat (Larsen & Florich 1969, dalam Astawa, 2003). Oleh karena itu, pemberian sukrosa ke dalam larutan perendam hendaknya dilakukan pada konsentrasi 133

Agritrop, Vol. 26, No. 3 (2007) optimal, karena pada konsentrasi tersebut sukrosa berfungsi sebagai substrat respirasi untuk menghasilkan energi yang akan digunakan dalam proses kehidupan sehingga kesegaran bunga akan lebih lama. Lama Kesegaran Bunga/Vaselife (hari) 14 12 10 8 6 4 2 0 0 1 2 3 4 5 6 Keterangan: Konsentrasi Sukrosa (%) A0 => y = 6,8500 + 3,1750x - 0,5625x2 (R2 = 0,8771) A1=> y = 8,0750 + 2,2875x - 0,3438x2 (R2 = 0,8216) A2 ==> y = 11,2000 + 1,3500x - 0,2500x2 (R2 = 0,7739) A3 ==> y = 9,5250 + 0,3875x - 0,0937x2 (R2 = 0,4000) Gambar 1. Hubungan antara konsentrasi sukrosa dengan lama kesegaran bunga / vaselife pada masing-masing konsentrasi asam sitrat. Hasil analisis regresi konsentrasi asam sitrat pada masing-masing konsentrasi sukrosa terhadap lama kesegaran bunga potong menunjukkan hubungan kuadratik. Hal ini menunjukkan pada masing-masing konsentrasi sukrosa, pengaruh asam sitrat terhadap lama kesegaran bunga mengikuti kurve kuadratik. Konsentrasi asam sitrat yang optimal terhadap lama kesegaran bunga pada masing-masing konsentrasi sukrosa adalah 365 ppm; 285 ppm; 230 ppm; dan 344 ppm dengan lama kesegaran bunga maksimal 9,34 hari; 12,61 hari; 11,91 hari; dan 10,23 hari (Gambar 2). Gambar 2 Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan lama kesegaran bunga / vaselife pada masingmasing konsentrasi sukrosa. Menurut Yulianingsih et al. (2000), asam sitrat merupakan bahan penurun ph yang baik, karena tidak menyebabkan penurunan ph yang terlalu rendah, Lama Kesegaran Bunga/vaselife (hari) 14 12 10 8 6 4 2 0 0 100 200 300 400 500 600 Konsentrasi Asam Sitrat (ppm) Keterangan: S0 ==> y = 6,6750 + 0,0146x - 0,0002x2 (R2 = 0,6186) S1==> y = 10,1750 + 0,0171x - 0,00003x2 (R2 = 0,5678) S2 ==> y = 10,8500 + 0,0092x -0,00002x2 (R2 = 0,6100) S3==> y = 5,5000 + 0,0275x - 0,00004x2 ( R2 =0,9333) disamping itu juga asam sitrat berperan sebagai antibiotik sehingga dapat menghambat perkembangbiakan bakteri. Hal ini didukung oleh pendapat Halevy & Mayak (1979) yang menyatakan bahwa pemberian asam sitrat pada konsentrasi yang optimal mampu menghambat pertumbuhan mikroba pada permukaan tangkai bunga, sehingga penyerapan air oleh tangkai bunga tidak terganggu. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Interaksi antara konsentrasi sukrosa dengan asam sitrat menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap semua variabel yang diamati, kecuali persentase bunga mekar sempurna dan persentase bunga layu; (2) Konsentrasi sukrosa yang optimal terhadap lama kesegaran bunga pada masing-masing konsentrasi asam sitrat adalah 2,82%; 3,33%; 2,70%; dan 2,07% dengan lama kesegaran 11,33 hari; 11,88 hari; 13,02 hari dan 9,93 hari; (3) Konsentrasi asam sitrat yang optimal terhadap lama kesegaran bunga pada masing-masing konsentrasi sukrosa adalah 365 ppm; 285 ppm; 230 ppm; dan 344 ppm dengan lama kesegaran bunga 9,34 hari; 12,61 hari; 11,91 hari; dan 10,23 hari. 134

Wiraatmaja et.al : Memperpanjang Kesegaran Bunga Potong Krisan (Dendranthema grandiflora) SARAN Untuk memperpanjang kesegaran bunga potong krisan, dianjurkan untuk menggunakan campuran sukrosa pada konsentrasi 2,70% dengan asam sitrat 400 ppm ke dalam larutan perendam. DAFTAR PUSTAKA Astawa, I.N.G. 2003. Memperpanjang kesegaran bunga mawar dalam vas dengan pemberian sukrosa dan perak nitrat ke dalam larutan perendam. Agritrop 22 (2): 73 76. Halevy, A.H. & S. Mayak. 1979. Senescense and posthavest physiology of cut flower, Part 1. In Jules Janick (Ed). Horticultural Reviews. AVI Publishing Company. Inc, Wesport, Connecticut. pp. 204 236. Halevy, A.H. & S. Mayak. 1981. Senescense and posthavest physiology of cut flower, Part 2. In Jules Janick (Ed). Horticultural Reviews. AVI Publishing Company. Inc, Wesport, Connecticut. pp. 39 143. Marwoto, B., T. Sutater, & J. De Jong. 1999. Varietas baru krisan tipe spray. Jurnal Hortikultura. 9 (3): 275 281. Murtiningsih, W. & Yulianingsih. 1991. Memperpanjang kesegaran bunga potong anggrek vanda genta bandung. Jurnal Hortikultura I (1): 23-26. Prabawati, S. 2001. Krisan awet 20 hari dengan Gula Pasir. Trubus. Edisi Maret, Th. XXXII, No. 376. Hal. 100. Rukmana, R. & A.E. Mulyana. 2002. Krisan. Kanisius. Jakarta, 105 hal. Suciati, N. 2002. Penggunaan Berbagai Jenis Larutan Perendam untuk mempertahankan Kesegaran Bunga Potong Sedap Malam (Polianthes tuberose L.). Skripsi. Program Studi Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. 63 hal. Yulianingsih, D.A., & Sjaifullah. 2000. Penggunaan larutan perendam dalam menjaga kesegaran bunga potong anggrek Dendrobium sonia Deep Pink. Jurnal Hortikultura 9(4): 314 319. 135