BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Purbalingga termasuk wilayah propinsi Jawa Tengah bagian barat daya. Tepatnya pada posisi 101 11-109 35 bujur timur dan 7 10-7 29 lintang selatan. Batas batas administrative Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut : Peta Kota Purbalingga Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Sebelah Utara : Kabupaten Pemalang Sebelah Timur : Kabupaten Banjarnegara Sebelah Selatan :Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Banyumas Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas 1. 1 Kabupaten Purbalingga Dalam Angka, Kabupaten purbalingga, Tahun 2003. 10
Wilayah Kabupaten Purbalingga 77.764.122 ha atau sekitar 2,39% dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 18 kecamatan dengan jumlah penduduk 860.057 jiwa. Dilihat dari sector pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga menjadi sebesar 3,98%. Ini dapat kita lihat dari pendapatan per kapita Kabupaten Purbalingga tahun 1999 2003 2. Tahun Pendapatan Per Kapita (Rp) Pertumbuhan (%) 1999 1.517.211 9,58 2000 1.662.579 9,58 2001 1.894.849 13,98 2002 2.076.734 9,60 2003 2.284.873 10,02 Secara alamiah fungsi dan peran Kota Purbalingga dalam bentuk Kabupaten Purbalingga adalah sebagai pusat sosial ekonomi. Untuk itu strategi pengembangan fungsi dan peran Kota Purbalingga sebagai salah satu kota yang termasuk kedalam salah satu sub pusat pengembangan, dituntut untuk mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi tempat pasar (market place function) dimana barang dan jasa konsumsi dan investasi (dari pusat wilayah) dijual ke masyarakat disekitarnya. 2. Sebagai arus balik dari fungsi tempat pasar, yaitu sebagai tempat pemasaran dan pengolahan hasil pertanian. 3. Fungsi pelayanan sosial, seperti pendidikan, kesejahteraan, komunikasi, keamanan, ibadah, rekreasi, dan administrasi. 2 Evaluasi Tahunan Bidang Kesra dan Ekonomi, Kabupaten Purbalingga, Tahun 2003. 11
Salah satu tujuan pengembangan kota adalah menggali sumber pendapatan daerah dari sektor perkotaan dengan cara memanfaatkan dan mengatur ruang kota untuk kegiatan-kegiatan produktif, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dengan kata lain adalah meningkatkan produktifitas ekonomi kota dan pemerataannya melalui penataan ruang kota 3. Pasar Kota Purbalingga terletak di area perdanggangan yang sangat padat. Dimana pasar yang ada sekarang sudah berdiri sejak tahun 1900-an, ini dikarenakan tiadak ada data yang mengerti pasti kapan berdirinya Pasar kota Purbalingga. Pasar Kota Purbalingga merupakan satu-satunya Pasar yang terbesar di Kabupaten Purbalingga dan juga sebagai Pasar Induk Kota. Sehingga Pasar Kota Purbalingga menjadi satu alternatif para pedagang kecil untuk ( Kulakkan/belanja untuk di jual kembali di pasar lain yang lebih kecil), terlebih lagi bagi para konsumen karena lebih murah dan banyak pilihan barang yang di jajakan/di jual. Namun dengan melihat dari kondisi pasar yang ada sekarang ini pasar Kota Purbalingga belum mampu menampung akan kebutuhan aktifitas pedagang dan pembeli, juga belum terdapatnya fasilitas-fasilitas pendukung yang dibutuhkan suatu pasar. Misalnya fasilitas pengolahan limbah cair dan padat, fasilitas tempat parkir, fasilitas tempat bongkar muat barang, fasilitas pemberhentian kendaraan umum. Selain itu juga mengenai kapasitas atau daya tampung pasar akan jumlah pedagang dan pembeli sudah tidak mewadahi sebagian banyak terdapat pedagang-pedagang yang berjualan dipinggir jalan, diatas terotoar, area droping barang, dan area parkir pasar sehingga mengganggu sirkulasi, baik sirkulasi penjalan kali maupun kendaraan. Hal itu tentu saja mempengaruhi optimalisasi fungsi pelayanan. 3 Laporan Rencana Review RUTR, Kota Purbalingga, Tahun 2003. 12
Konsep struktur ruang kota 13
Jaringan jalan Kota Purbalingga Rencana sirkulasi dan pengembangan system transportasi Kota Purbalingga 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang kembali Pasar Kota Purbalingga Jawa Tengah, yang dapat mewadahi aktifitas perdagangan dan rekreasi dengan penekanan desain pada pengenalan kebudayaan masyarakat Purbalingga. 1.3 Tujuan Merancang Pasar Kota Purbalingga Jawa Tengah, yang dapat mewadahi berbagai kegiatan dan pelayanan terhadap kebutuhan konsumen dan lingkungannya sebagai pasar dengan penekanan pada pengenalan kebudayaan masyarakat Purbalingga. 14
1.4Sasaran - Melakukan studi tentang redesain pasar - Melakukan studi tentang pasar Kota Purbaligga - Melakukan studi tentang kegiatan yang ada dalam pasar - Melakukan studi tentang fasilitas pasar - Melakukan studi tentang rekreasi - Melakukan studi tentang kebudayaan masyarakat Purbalingga. 1.5Metode Pembahasan 1.5.1 Identifikasi Data Mencari data-data yang dibutuhkan dengan cara : - Wawancara Ditujukan kepada pengelola pasar dan para pedagang Pasar Kota Purbalingga. - Observasi Pengamatan langsung pada pasar Kota Purbalingga - Studi Literature Mempelajari tentang buku-buku pasar kota dan struktur bangunan pasar. - Studi Banding Melihat langsung pasar sejenis yang ada di kota lain. 1.5.2 Menganalisa Data - Kuantitatif Pasar kota purbalingga sebagai pasar yang sangat stategis terletak di pusat kota dan area perdagangan jasa lainnya, merupakan salah satu alternative bagi para pedagang dan pembeli untuk transaksi jual beli. Didukung dengan adanya jalur trasportasi yang melewati area pasar menjadi sarana penunjang bagi para konsumen untuk berbelanja di pasar kota. 15
Diawali pada pagi dini hari ±mulai pukul 03.00 WIB para pedagang melakukan proses pengangkutan/pembongkaran barang dagangan ( dasaran ) dan transaksi barang dari berbagai daerah hasil pertanian dan sembilan bahan pokok lainnya. Namun karena kurangnya fasilitas pendukung yang ada dipasar maka para pedagang melakukan kegiatan bongkar muat barang dan transaksi dengan para tengkulak dilakukan di pinggir jalan utama (Jln Ahmad Yani ). Terlebih lagi pada area dalam pasar penerangan sangat kurang. Kemudian pada saat pagi hari dimana jalan utama sangat padat oleh para pengguna kendaraan bermotor mengawali aktifitas.(survey, 26-28 febuari 2005). - Kualitatif Dengan mengamati aktifitas pasar berdasarkan waktu, ditemukan bahwa mulai pukul 05.30-09.00 WIB dan 11.00-13.00 WIB sangat padat pengunjung dan kendaraan. Selain itu kurangnya kapasitas pasar dan fasilitas pendukung seperti tempat pemberentian kendaraan umum, area parker, dan sarana bonkar muat barang menjadikan area pasar menjadi sangat padat dan macet. Terlebih lagi para pedagang eceran yang menempati area pakir, trotoar dan pinggiran jalan utama. Sehingga pasar terkesan sangat tidak nyaman dan aman 1.6 Metode Pengembangan Menggunakan prinsip-prinsip pengembangan pasar kota yang memanfaatkan sirkulasi dan fasilitas pasar sebagai acuan pengembangan disain. 1.7 Lingkup Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode, dan sistematika penulisan. 16
Bab II TINJAUAN PASAR KOTA PURBALINGGA PROPINSI JAWA TENGAH. Mengungkapkan potensi dan permasalahan arsitektural Pasar Kota Purbalingga serta fasilitas pasar yang telah tersedia. Bab III Tinjauan Teoritis Pengembangan Pasar Mengungkapkan teori-teori pengembangan pasar terutama di pusat kota. Bab IV Analisa Menuju Konsep Perencanaan Dan Pengembangan Pasae Kota Purbalingga Propinsi jawa tengah. Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan pengembangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada Pasar Kota Purbalingga dengan penekanan pada sirkulasi dan fasilitas pasar yang efisien. Bab V Konsep Perencanaan dan Pengembangan Pasar Kota Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam rancangan fisik arsitektural di Pasar Kota Purbalingga 17