STRATEGI KPUD KOTA PEKALONGAN DALAM MENSOSIALISASIKAN PELAKSANAAN PEMILUKADA KOTA SUMMARY TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN AKTIVITAS HUMAS KPU PROVINSI JAWA TENGAH DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN SOSIALISASI PILGUB JATENG

BAB I1 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja L IHA PEMILIHAN UMUM

PENETAPAN KINERJA (TAPKIN)

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

ABSTRAKSI. Dosen Pembimbing. Djoko Setiabudi, S. Sos, MM NIP

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

BAB IV PENUTUP. Pemilihan Bupati Bantul Periode yang telah dijelaskan pada bab

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan rakyat ini juga dicantumkan di dalam Pasal 1 butir (1) Undang-Undang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab /2015.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAWASLU. Dana Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

Urgensi Pemimpin Daerah Yang Bersih Guna Mewujudkan Good Governance Oleh: Achmadudin Rajab *

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PROVINSI LAMPUNG

-3- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BAB 4 PROFIL ORGANISASI

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

Strategi Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal Dalam Sosialisasi Ketentuan Cukai Tembakau. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

i. akuntabel; j. efektif; k. efisien; dan l. integritas.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

BAB I PENDAHULUAN. a. menyebarluaskan informasi kegiatan menyangkut tahapan, jadwal dan program Pemilihan;

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

Proses Operasional Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Dalam Memfasilitasi Aspirasi Publik Melalui Kegiatan Hearing Dialog

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI MENINGKATKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

BAB III PENUTUP. Sebagai kesimpulan dapat di kemukakan bahwa : 1. DPR Kabupaten Sumba Barat Daya sudah berperan tetapi perannya belum

BAB I PENDAHULUAN. bersosial. Karena polisi memiliki kewenangan terhadap hukum yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

-3- MEMUTUSKAN: Pasal I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan. 1. Persepsi Mahasiswa Penyandang Disabilitas Tentang Aksesibilitas Pemilu

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 km 2, berdasarkan

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05/Kpts/KPU/TAHUN 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014;

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau yang biasa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

P A N D U A N POJOK PENGAWASAN PANDUAN POJOK PENGAWASAN

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PELAKSANA PENGAWASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN UMUM OLEH PEJABAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Drs. LUTFI TMA, M.Si. Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

STRATEGI KPUD KOTA PEKALONGAN DALAM MENSOSIALISASIKAN PELAKSANAAN PEMILUKADA KOTA SUMMARY TUGAS AKHIR Penyusun: Nama : Yulia Lintang Pertiwi NIM : D0C006132 PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

A. BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya Negara Indonesia terdiri dari dari 33 provinsi dengan puluhan kota dan kabupaten yang melengkapinya. Setiap daerah yang ada di Negara Indonesia mempunyai seorang pemimpin yang bertugas memimpin daerah dimana dia dipilih. Lembaga KPU merupakan lembaga pemerintah yang bertugas melayani, menyelenggarakan dan mengawasi jalannya pemilihan umum utk memillih anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan wakil Presiden serta kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif, dan beradab. Sedangkan Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Cutlip, 2006:6). Keberhasilan seorang PR/humas ditandai dengan adanya perubahan sikap yang ditunjukkan publik dan sejauh mana dapat mempengaruhi opini publik dalam konteks ini adalah masyarakat kota Pekalongan. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan KPUD kota Pekalongan walaupun telah maksimal dalam menyampaikan namun pada prakteknya kurang efektif dalam menyampaikan arahan tentang Pilkada yang diselenggara. Dalam pelaksanaan sosialisasi Humas KPU harus jeli dalam membaca karakteristik masyarakat Pekalongan. Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan permasalahan Bagaimanakah Strategi KPUD kota Pekalongan dalam mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada kota Pekalongan? B. BAB II GAMBARAN UMUM KPUD KOTA PEKALONGAN Lembaga KPU merupakan lembaga pemerintah yang bertugas melayani, menyelenggarakan dan mengawasi jalannya pemilihan umum utk memillih anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan wakil Presiden serta kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif, dan beradab. Visi dari KPU adalah terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan misi dari KPU antara lain Membangun lembaga penyelenggara

Pemilihan Umum yang memiliki kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif dan beradab. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum yang bersih, efisien dan efektif. Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan Umum secara adil dan setara, serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum secara konsisten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilihan Umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis. C. BAB III TEMUAN PENELITIAN Dalam pelaksanaan sosialisasi yang harus dilakukan oleh Humas KPU yang pertama fact finding, dalam tahap ini KPU mencari informasi dimasyarakat tentang pengetahuan sikap dan informasi yang mereka miliki tentang Pemilukada. Menurut Humas KPU masyarakat Pekalongan cukup paham dan mengerti tentang pelaksanaan Pemilukada. Sehingga KPU Kota Peklaongan tidak harus memberikan pengetahuan lebih tentang kegiatan Pemilukada. Tahap berikutnya adalah planning and programming yaitu tahap perumusan strategi yang akan dilakukan karena banyak pihak yang menganggap bahwa kegiatan sosialisasi merupakan hal yang tidak penting dilakukan. Tetapi pada dasarnya sosialisasi merupakan hal penting dimana dari sosialisasi ini informasi dapat diperoleh. Tahap ini dimulai dengan menentukan target sasaran, lalu tempat pelaksaan sosialisasi, yang berikutnya waktu pelaksanaan sosialisasi itu sendiri. Dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan hal-hal sebelum pelaksanaan sosialisasi seperti kesiapan para anggota KPU, karena respect yang diperoleh dari masyarakat merupakan hal utama dalam keberhasilan sosialisasi. Selanjutnya tahap taking action and communication yaitu tahap tentang pelaksanaan sosialisasi. Beberapa kegiatan dalam tahap ini antara lain sosialisasi melalui radio, melalui media cetak, lalu sosialisasi secara tatap muka, media luar ruang seperti poster baliho leaflet spanduk dan brosur. Juga sosialisasi melalui buletin seperti buletin untuk keagamaan, lalu sosialisasi ditempat-tempat umum dan ramai. Juga melalui media seni

seperti pementasan drama dan wayang golek agar masyarakat seluruhnya dapat menerima informasi yang sama walaupun berbeda cara menerimanya. Selanjutnya tahap evaluasi dimana tahap ini mengevalusi seluruh kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan, banyak kendala yang dihadapi antara lain permasalahan waktu pelaksanaan Pemilukada yang secara langsung mempengaruhi waktu pelaksanaan sosialisasi. Juga masalah dana karena Pemilukada ini bersifat lokal jadi pemerintah pusat tidak membantu. D. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil temuan penelitian yang telah terurai. Pada tahap fact finding ini Humas dari KPUD Kota Pekalongan menganalisa masyarakat kota Pekalongan, hanya pemantauan dan pengamatan saja tidak dengan wawancara secara mendalam ataupun penyebaran questioner. Tahap ini merupakan landasan untuk menentukan Apa yang mesti dilakukan. Yang tujuannya menemukan fakta-faakta yang ada dimasyarakat. Tahap berikutnya planning and programming, pada tahap ini KPUD kota Pekalongan merencanakan taktik serta strategi sosialisasi dan tujuan yang akan dicapai. Pada tahap perencanaan ini KPUD kota Pekalongan langkah awal yang dilakukan adalah menentukan target sasaran dari pelaksanaan sosialisasi.kegiatan ini dimulai dengan pemberian informasi kepada masyarakat tentang akan adanya pelaksanaan Pemilukada kota Pekalongan. Kegiatan sosialisasi direncanakan secara matang agar hasil yang akan dicapai sesuai dengan keinginan. Selanjutnya tahap taking action and communication, yang merupakan kegiatan tindakan nyata dari perencanaan dan strategi komunikasi yang telah dirancang. Pihak KPUD kota Pekalongan memberikan pengertian dan informasi kepada masyarakat KPUD kota Pekalongan melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan Pemilukada dengan menggunakan beberapa cara, antara lain memanfaatkan media yang ada. Dengan memanfaatkan semua kemungkinan yang ada seperti melaui media cetak dan elektronik(radio), melalui media luar ruang seperti penyebaran leaflet brosur juga pemasanagn spanduk. Lalu melalui bidang seni seperrti pementasan drama dan wayang golek, juga sosialisasi ditempattempat umum menggunakan badut-badut. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan berhasil dan agar mendapatkan respect balik dari masyarakat sehingga kegiatan sosialisasi tepat sasaran dan berhasil. Yang terakhir adalah tahap evaluasi dimana hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan ditinjau ulang apakah berhasil atau tidak. Evaluasi ini dilakukan setelah Pemilukada karena tujuan dari sosialisasi adalah pemberian informasi tentang pelaksanaan Pemilukada, dengan cara mengetahui jumlah kehadiran dan partisipasi masyarakat dalam Pemilukada. Tetapi menurut Humas KPUD kota Pekalongan keberhasilan sosialisasi tidak diukur dengan jumlah orang yang memilih. E. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh bahwa KPUD kota Pekalongan telah melaksanakan aktifitas sosialisasi dengan baik dan sesuai rencana. Tetapi kebehasislan pelaksanaan sosialisasi tidak serta merta mempengaruhi pelaksanaan Pemilukada karrena sosialisasi ini bertujuan memberikan informasi dan pengethuan kepada masyarakat bukan mendikte masyarakat. Un tuk selanjutnya diaharapkan KPUD kota Pekalongan dapat lebih bisa merencanakan tanggal pelaksanaan Pemilukada dengan matang agar tidak terjadi perubahan-perubahan tanggal, dan melibatkan organisasi-organisasi lain yang belum terlibat dalam pelaksanaan sosialisasi kemarin.

ABSTRAKSI Judul : Strategi KPUD Kota Pekalongan Dalam Mensosialisasikan Pelaksanaan Pemilukada Kota Pekalongan Nama Penuyusun : Yulia Lintang Pertiwi NIM : D0C006132 Sebuah daerah mempunyai seseorang yang mewakili rakyat daerahnya untuk menampung aspirasi, memenuhi aspirasi rakyat serta membangun daerahnya agar lebih baik dan lebih maju. Pemimpin itu harus bisa memajukan daerahnya dan memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan masyarakatnya seperti kebutuhanakan sandang, pangan papan, serta pekerjaan yang layak bagi mereka. Juga pemimpin yang dapat mengayomi rakyatnya sehingga masyarakatnya merasa nyaman dan aman menempati daerah yang dipimpnnya. Oleh karena itu seorang pemimpin dipilih untuk memimpin sebuah daerah. Pemilihan itu dilakukan dengan Pemilukada(Pemilihan Umum Kepala Daerah). Sebelum pelaksanaan Pemilukada hal yang dilakukan oleh KPUD kota Pekalongan yaitu pelaksanaan sosialisasi terlebih dahulu. Pada pelaksanaan sosialisasi melalui empat tahapan, pada tahap pertama fact finding yaitu pengumpulan fakta-fakta oleh KPUD kota Pekalongan yang ada dimasyarakat lalu yang menjadi acuan dalam menentukan sikap dan kegiatan. Tahap kedua planning and programming yaitu tahap penentuan perencanaan, KPUD kota Pekalongan menentukan pendekatan apa yang akan dilakukan, kapan strategi akan dilakukan, dan akan menggunakan media apa untuk melakukan strategi itu. Selanjutnya yaitu taking action and communication yaitu tahap pelaksanaan rencana yang telah disetujui, yaitu melaksanakan kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPUD kota Pekalongan antara lain dengan sosialisasi dengan radio, dengan media massa cetak maupun elektronik, juga dengan iklan layanan masyarakat, secara tatap muka, program dialog langsung, hingga pementasan kesenian rakyat untuk menarik minat masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima langsung informasi yang disampaikan. Yang terakhir kegiatan evaluation yang mengevaluasi hasil akhir dari pelaksanaan sosialisasi. Dalam pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan oleh KPUD kota Pekalongan dinilai cukup berhasil, namun untuk penggunaan media luar ruang dan kurangnya keterlibatan organisasi massa lain selain partai politik dianggap kurang maksimal. Walaupun kenyataannya seperti itu namun kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPUD kota Pekalongan sudah dianggap berhasil, karena feedback yang diterima oleh KPUD kota Pekalongan dinilai baik dan tepat sasaran.