BAB I PENDAHULUAN. atau produsen semakin berlomba-lomba untuk terus berusaha meningkatkan mutu

dokumen-dokumen yang mirip
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA RIAU.

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

PELAKSANAAN KLIRING ANTAR BANK ATAS WARKAT YANG BERBENTUK CEK PADA BANK INDONESIA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. satu unsur yang menyebaban suatu perikatan itu berlahir. Secara umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin ada kehidupan bersama-sama. Interaksi sosial ini berguna

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi dunia dewasa ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Meningkatkan dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, antarbangsa dan antarnegara. mendukung kegiatan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT PT. POS INDONESIA (PERSERO) mengemban peran dan fungsi pelayanan kepada publik 12.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama dekade terakhir ini

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya sesuai dengan prinsip ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah, maupun besar, orang -

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aktif dari seluruh anggota masyarakat. Disamping itu juga diperlukan. pengerahan dana, kemampuan modal dan potensi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan industri bisnis pos mengalami turbulensi perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama ( primer), pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan yang tidak terbatas bagi para konsumen yang meliputi

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR SUBAIDAH Oleh: SITI

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. makro, sehingga bank yang sehat akan memperkuat perekonomian suatu bangsa.

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan maupun menaikan utilitas atau

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan. perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya, menyebabkan pula

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Banyak sektor usaha berlomba-lomba untuk menarik

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

III.METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

A. Latar Belakang Masalah

Oleh : IWAN BAYU AJI NIM : C

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan nasional merupakan suatu upaya dalam

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/28/PBI/2006 TENTANG KEGIATAN USAHA PENGIRIMAN UANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Perundangan yang terbaru. Yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun tentang Perdaganganyang terkait dengan e Commerce.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicari kejelasan data sebagai dasar pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, seiring dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang sejenis yang

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga atau industri yang bergerak di bidang

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: membaca, mengutip dan menelaah peraturan perundang undangan, dokumen,

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti adanya laporan atau pengaduan tentang suatu perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah sangat cepat. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehubungan dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara serta semakin meningkatnya perekonomian maka semakin besar pula persaingan dalam dunai usaha, perindustrian, dan perdagangan. Dalam hal ini para pengusaha atau produsen semakin berlomba-lomba untuk terus berusaha meningkatkan mutu pelayanan serta menerapkan teknologi yang canggih dalam rangka mengembangkan usahanya. Dalam pesatnya perkembangan dalam usaha, perindustrian dan perdagangan menyebabkan konsumen semakin tahu akan segala hak-haknya, serta menginginkan segala sesuatunya bersifat praktis dan aman, serta dapat dipertanggungjawabkan. Meningkatkan mutu pelayanan serta penerapan teknologi yang canggih dalam rangka mengembangkan usaha tidak hanya dilakukan oleh perusahaanperusahaan swasta, akan tetapi perusahaan yang tergolong BUMN juga terus melakukan terobosan-terobosan baru untuk memperbaiki produksi barang atau jasa yang dihasilkan. PT. Pos Indonesai (Persero) yang merupakan BUMN pada dasarnya mempunyai tiga fungsi, yaitu : a. Melakukan pengiriman berita melalui surat Pos. b. Melakukan pengiriman barang melaui paket. 1

2 c. Melakukan pengiriman uang melalui wesel Pos. 1 Pelaksanaan tiga fungsi dari PT. Pos Indonesia (Persero) sangat membantu dalam memudahkan masyarakat dalam melakukan hal memberi dan mendapatkan barang, penyampaian dan penerimaan berita dalam jarak jauh, maupun pengiriman uang yang dikirim melalui Wesel Pos tanpa bertemu para pihak. Disamping pengiriman berita melalui Surat Pos dan barang melalui paket Pos, pengiriman uang dengan Wesel Pos juga sangat banyak digunakan oleh masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh jasa Pos ini merupakan program PT. Pos Indonesia (Persero) yang ada untuk mempermudah masyarakat dengan memberikan jasa yang relatif biaya lebih terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Pengertian Pos itu sendiri menurut undang-undang Nomor 6 Tahun 1984 pada pasal 1 angka 1 undang-undang tersebut menyatakan bahwa pos adalah pelayanan lalu lintas surat pos, Uang, Barang dan Pelayanan Jasa lainnya yang ditetapkan oleh Menteri yang diselenggarakan oleh badan yang ditugaskan untuk menyelenggarakan Pos dan Giro 2. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos pada pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pos adalah Pos adalah layanan komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenan pos untuk kepentingan umum 3. PT. Pos Indonesia (Persero) melaksanakan sarana untuk melakukan transaksi keuangan yaitu melalui Wesel Pos yang diatur dalamm pasal 1 angka 9 1 Undang-undang Nomor 6 tahun 1984 tentang Pos dan Giro 2 Ibid 3 Undang-undang nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos

3 Undang-undang nomor 6 Tahun 1984 yang menyatakan bahwa Wesel adalah sarana pelayanan pengiriman uang melalui Pos. Istilah wesel dalam bahasa Inggris bill of exchange, draft, Jerman weschsek, Belanda wissele, Itali cambio, latin Vicis, dan Prancis letter de change. Wesel itu sendiri adalah surat yang memuat kata wesel, yang diterbitkan pada tanggal dan tempat tertentu, dengan mana penerbit memerintahkan tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang atau penggantinya, pada tanggal dan tempat tertentu 4 Tanggungjawab PT. Pos Indonesia (Persero) dalam melaksanakan tugasnya terhadap pengiriman uang melalui Wesel pos adalah meliputi menerima, menghitung, dan membayar Wesel Pos sesuai dengan jumlah uangnya serta memungut biasa yang harus dilunasi. Untuk meningkatkan usahanya dalam mencapai keuntungan PT. Pos Indonesia (Persero) terus mengingkatkan pelayana kepada masyarakat atau konsumen dengan terus mencari dan menemukan cara-cara baru dan berusaha untuk memberian pelayanan yang sebaik-baiknya, salah satunya adalam dalam pengiriman uang dengan jenis Wesel Pos Instaan. Dalam Surat Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) Nomor : 30/Dirut/0704 yang dimaksud dengan Wesel Pos Instan adalah nama produk layanan keungan PT. Pos Indonesia (Persero) untuk mengirim uang secara online yang dapat dibayarkan diseluruh Kantor Pos. 4 Sufirman Rahman dan Eddie Rinaldy, Hukum Suat Berharga Pasar Uang, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 29

4 Produk ini menawarkan layanan Wesel secara cepat dalam beberapa detik uang sudah sampai ke tangan yang dituju, konsumen yang mengirim melalui Wesel Pos Instan pada saat melakukan pengiriman melalui Kantor Pos akan langsung diberikan nomor PIN pada saat itu juga, nomor PIN itu kemudian oleh pengirim Wesel diberikan kepada penerima uang tersebut. Penerima Wesel setelah mengetahui nomor PIN bisa mengambil uang secara tunai setelah diproses oleh petugas Pos. Selain menawarkan waktu yang singkat kelebihan Wesel Pos Instan adalah pengiriman uang tidak perlu membuka buku rekening baru di Bank manapun. Dalam pengiriman uang melaui Wesel Pos Instan akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 25.000 sebagai biaya kirim, termasuk PPN 10% besar biaya sama walaupun uang yang dikirim nominalnya besar atau kecil, transaksi maksimal uang Rp. 25.000.000. Dalam Surat Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (persero) Nomor : KD 23/Dirut/0629 sistem Pos Remmitance PT. Pos Indonesia (Persero) yang selanjutnya disebut Pos Remmitance adalah sistem yang dimiliki PT. Pos Indonesia (Persero) untuk melayani penerimaan masyarakat pengguna jasa layanan keuangan yang meliputi proses penerimaan transfer dan pembayaran. Remittance Services merupakan layanan transfer uang dalam negeri yang didukung oleh lebih dari 200 kantor Pos Online yang tersebut diseluruh kota besar di Indonesia sehingga memberikan kemudahan kepada konsumen untuk melakukan transfer dan pengambilan uang melalui Kantor Pos terdekat. 5 5 http//www.posindonesia.co.id (terakhir dikunjungi tanggal 16 September 2014

5 Prosedur transfer yang cepat dan mudah, konsumen tinggal mendatangi Kantor Pos terdekat serta mengisi dan menyerahkan formulir kepada petugas Pos. Setelah konsumen menerima slip transfer maka pada saat itu juga transfer uang sudah dapat diambil di Kantor Pos terdekat yang berlogo Pos Remittance Service kemudian pengirim memberitahukan secara langsung informasi kiriman kepada penerima, informasi pengiriman meliputi NTP (Nomor Transaksi Pusat) dan PIN (Nomor Identitas Pribadi), informasi tersebut nantinya kan digunakan sebagai syarat pencairan uang oleh penerima. Pengiriman uang melalui Wesel Pos Instan ternyata tidak lepas dari permasalahan, sehingga Wesel Pos Instan yang memiliki komitmen harga terjangkau, kiriman uang cepat dan aman sampai tujuan tidak tercapai. Berkanaan dengan masalah Wesel Pos Instan yang dibahas dalam tulisan ini maka pada Kantor Pos cabang Pulau Kijang yang berada di kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir ini juga dijumpai beberapa masalah yang dapat merugikan konsumen pemakai jasa pos, seperti terlambat dalam pengiriman, salah bayar kepada orang yang tidak berhak menerimanya atau terlambat pembayaran, data NTP dan PIN salah atau penerima tidak tahu cara mencairkan uang Wesel Pos Instan tersebut, selain itu adanya kesalahan dari pegawai dari PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang seperti adanya transaksi eror serta sala entri data oleh petugas loket layanan Wesel Pos. Kerugian yang dialami oleh konsumen tentunya membutuhkan penyelesaian. Dapat dilihat dalam pasa 1336 KUHperdata yang menyatakan bahwa setiap orang yang bertangungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan

6 oleh perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati-hatinya. 6 Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul : ANALISIS YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PENGIRIMAN UANG JENIS WESEL POS INSTAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG PULAU KIJANG KECAMATAN RETEH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR B. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka dalam penyusunan ini dibatasi yaitu Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Pengiriman Uang Jenis Wesel Pos Instan Pada PT. Pos Indonesia (Perseero) Cabang Pulau Kijang Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir. C. Rumusan Masalah Dengan melihat latar belakang diatas maka penulis dalam penelitian ini menetapakan permasalahan yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan pengiriman uang Wesel Pos Instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang? 2. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan pengiriman uang jenis Wesel Pos Instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang? 3. Bagaimana pertanggungjawaban PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang bila terjadi wanprestasi? 6 R. Subekti dan Tjitro Sudibyo, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Pradila Paramitha, 2007), h : 13

7 D. Tujuan dan Manfaat penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan sebagaimana yang kita ketahui setiap penelitian pasti ada tujuannya, begitu juga dengan penelitian ini yang mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui gambaran secara nyata tentang pelaksanaan pengiriman uang jenis Wesel Pos Instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang. 2. Untuk mengetahui apa saja hambatan dalam pelaksanaan pengiriman uang jenis Wesel Pos Instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang. 3. Untuk mengetahui bagaimana tanggungjawab PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang bila terjadi wanprestasi. Tiap penelitian harus mempunyai kegunaan bagi pemecahan masalah yang diteliti. Untuk itu suatu penelitian setidaknya mampu memberikan manfaat praktis pada kehidupan masyarakat. Kegunaan penelitian ini dapat ditijau dari dua segi yang saling berkaitan yakni dari segi teoritis dan segi praktis. Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, maka diharapkan beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program studi strata (S1) pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA RIAU. 2. Untuk memperluas dan menambah ilmu pengetahuan bagi penulis dalam bidang ilmu hukum terhadap masalah yang diteliti. 3. Untuk memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian sehingga dapat menambah wawasan bagi penulis dan bagi pembaca.

8 F. Metode Penelitian 1. Jenis dan sifat penelitian. a. Jenis Penelitian/ Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis yaitu penelitian yang berupa studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum didalam masyarakat, dalam hal ini yang berkanaan dengan pengiriman uang melalui Wesel Pos Instan. b. Sifat Penelitian Sifat pnelitian ini adalah deskriptif yaitu untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. 7 Dalam hal ini peneliti menggambarkan secara lengkap dan terperinci tentang pelaksanaan pengiriman uang melalui wesel pos instan, apa yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pengiriman uang melalui wesel pos instan tersebut dan upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan wesel pos instan. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian dengan jalan membandingkan antara aspek hukum yang berlaku dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pos cabang Pulau Kijang, adapun yang menjadi alasan penulis melakukan adalah sejalan dengan 7 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta, UI Pres, 2006), h : 10

9 perkembangan perposan saat ini, maka semakin banyak masyarakat di Pulau Kijang melakukan pengiriman uang melalui wesel pos instan sehingga perlu adanya perlindungan hukum terhadap pengiriman wesel pos instan tersebut. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi atau universe adalah keseluruhan unit atau manusia (dapat pula berbentuk gejala atau peristiwa) yang mempunyai ciri yang sama 8. Yang dimaksud disini adalah masyarakat Pulau Kijang yang melakukan pengiriman melalui Wesel Pos Instan sampai dengan tahun 2014 sebanyak 500 transaksi termasuk pula didalamnya beberapa orang pegawai Kantor Pos diantaranya 1 orang pemimpin, 1 orang operator pengiriman uang wesel pos instan PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang. b. Sampel/ Responden Sampel adalah orang-orang atau unit yang merupakan perwakilan dari suatu populasi 9. Karena jumlah populasi yang cukup besar maka penulis mengambil sampel dalam penelitian ini sehinga dapat menghemat watu, biaya dan tenaga. Pengmbilan sampel dilakukan dengan purposiv sampling, penulis menetapkan 72 orang dari jumlah populasi sebagai sampel. Yang terdiri dari 56 orang pengirim dan 16 orang penerima wesel pos instan. 8 Amirudin, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta, PT. Raja Grafinso Perkasa, 2003), h : 95 9 Soejono, Op.Cit, h : 172

10 4. Jenis dan sumber data Dalam penelitian ini da dua jenis data yang digunakan oleh peneliti antara lain : a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari penelitian 10 dengan menggunakan metode interview (wawancara) dan angket tentang pelaksanaan pengiriman uang melalui Wesel Pos Instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang. b. Data Sekunder adalah data yang memberikan penjelasan mengenai data primer, seperti Undang-undang, hasil penelitian dan lainnya. 11 Kemudian data yang diperoleh dari bahan hukum di perpustakaan serta peraturan perundang-udangan antara lain Undang-undang Nomor 6 tahun 1984 tentang Pos dan Giro, Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang pos, Kita Undang-Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999. 5. Teknik Pengumpulan Data Adapun alat pengumpul data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 10 Soejono, Op.Cit, h : 152 11 Ibid

11 a. Wawancara (interview) Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan komunikasi antara peneliti dengan responden secara langsung dan lisan guna mendapat suatu informasi. b. Kuisioner Kuisioner adalah suatu alat pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan dalam bentuk tertulis dan tersusun secara sistematis, kemudian diajukan kepada responden c. Studi dokumen Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang atau lembaga. d. Kajian Pustaka Kajian Pustaka yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku, perundang-undangan dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian ini. 6. Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah kualitatif yang merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis atau lisan dan perilaku nyata yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Kualitatif menggunakan data yang diperoleh dengan kalimat serta penajaman pada logika sehingga dapat dimengerti semua pihak. Setelah semua data

12 berhasil dikumpul, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk uraian yang terang dan rinci. Kemudian dengan cara membandingkkan dengan teori-teori dan pendapat para ahli. Kemudian penulis menarik suatu kesimpulan yang bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum kepada hal-hal yang bersifat khusus. F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi penelitian ini, penulis membagi sistematis penulisan dalam 5 (lima) bab, masing -masing bab diuraikan dengan sub bab, sehingga antara bab satu dengan bab yang lain merupakan suatu sistem dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menguraikan satu persatu bab tersebut, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang berisikan uraian tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai sejarah PT. Pos Indonesia (Persero), Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero), dan struktur organisasi PT. Pos Indoensia (Persero) cabang Pulau Kijang. BAB III : LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang pengertia surat berharga, Hakikat Surat berharga, ciri umum surat berharga, Persyaratan umum surat berharga, dasar hukum mengikat antara penerbit dan pemegang

13 surat berharga, para pihak yang terlibat dalam surat berharga, sejarah surat wesel, pengertian wesel, pihak-pihak dalam wesel dan hubungan hukumnya, landasan hukum wesel pos, weselpos Remittance (layanan pengiriman uang) dan wesel pos instan. BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan pelaksanaan pengiriman uang jenis wesel pos instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang, hambatan pelaksanaan pengiriman uang jenis wesel pos instan pada PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang serta pertanggungjawaban PT. Pos Indonesia (Persero) cabang Pulau Kijang bila terjadi wanprestasi. BAB V : PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.