PENGARUH PEER GROUP TUTORIAL TERHADAP PERILAKU JAJAN SEHAT SISWA KELAS 3 DI SD ISLAM HIDAYATULLAH DENPASAR SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. fokus terhadap peraturan teman, namun orangtua masih berpengaruh dalam. memberikan arahan untuk anak (Santrock, 2008; Wong, 2009).

SKRIPSI PENGARUH PEER GROUP TUTORIAL TERHADAP PERILAKU JAJAN SEHAT SISWA KELAS 3 DI SD ISLAM HIDAYATULLAH DENPASAR SELATAN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MAKANAN JAJANAN PADA SISWA SD NEGERI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar (SD) adalah membeli jajanan di sekolah. Ketertarikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

EFEKTIVITAS METODE PEER EDUCATION DAN METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG KEHAMILAN REMAJA DI SMAN 5 DENPASAR

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

Nurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

EFEKTIFITAS PELATIHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK BALITA PADA PEER EDUCATOR UNTUK MENINGKATAN PENGETAHUAN KELOMPOK DASAWISMA DI PUSKESMAS BATURRADEN I.

PENDAHULUAN Latar Belakang

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

DINATIA BINTARIA S NIM.

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA ANTARA SEBELUM NEGERI DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Pembimbing II : dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc.

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

PENGARUH TEKNIK JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KELOMPOK IPS DI PERGURUAN TINGGI

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Gambar 1: Perilaku penjaja PJAS tentang gizi dan keamanan pangan di lingkungan sekolah dasar Kota dan Kabupaten Bogor

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KELURAHAN PETISAH HULU KECAMATAN MEDAN BARU

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG NARKOBA DI SMP PERSATUAN AMAL BAKTI (PAB) 4 PAGAR MERBAU TAHUN 2015

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun 2018

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN IPA SD

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dan untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency

Transkripsi:

PENGARUH PEER GROUP TUTORIAL TERHADAP PERILAKU JAJAN SEHAT SISWA KELAS 3 DI SD ISLAM HIDAYATULLAH DENPASAR SELATAN Perdana, NWNL., Ayuningsih, NN., Widiastuti, I Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Abstract. Snacking activity at school time has become a habit for kids on school age. The number of unhealthy snacks around the school area is remained high and snacking behavior become a new health problem. One attempts to influence the healthy snacks behavior through a peer group tutorial. This research aims to prove that peer group tutorial influence the healthy snacks behavior of 3 rd grade students in SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan. The study was conducted using pre-experimental research design, namely a one group prepost test design. Sample obtained using a total sampling technique with the number of samples is 28 persons. This research held for 8 days with the increase of knowledge from sufficient knowledge to be good knowledge, the increase of attitude from good attitude to be very good attitude and the increase of action from sufficient action to be good action. Based on the Wilcoxon test, obtained a significant value of p = 0,000 < 0,05. The results of this study indicate that there is significant effect of peer group tutorial on healthy snacks behavior of 3 rd grade students in SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan. It is recommended to the health workers to use this method to increase the number of healthy snacks behavior. Keywords: peer group tutorial, healthy snacks behavior PENDAHULUAN Hubungan yang positif dengan teman sebaya merupakan hal yang penting pada anak usia sekolah. Hubungan dengan teman sebaya dapat membantu dalam mengatasi masalah (Huston & Ripker, dalam Santrock, 2008). Kelompok teman sebaya memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan anak usia sekolah baik secara emosional maupun secara sosial. Anak usia sekolah yang berada pada tahap pertengahan atau usia 9-10 tahun memiliki intensitaf yang paling tinggi dalam mengembangkan aktivitas sosial bersama kelompok sebayanya atau disebut juga berada dalam fase industri (Wong, 2009). Anak pada usia tersebut mulai mengarahkan energi untuk meningkatkan pengetahuan dari kemampuan yang ada (Santrock, 2008). Anak belajar berkompetisi dan bekerja sama dari aturan yang diberikan (Wong, 2009). Anak mulai ingin bekerja untuk menghasilkan sesuatu dengan mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan keterlibatan dalam pekerjaan yang berguna secara sosial (Santrock, 2008; Wong, 2009). Anak-anak usia sekolah umumnya setiap hari menghabiskan seperempat waktunya di sekolah, demikian halnya akan berpengaruh pada pola makan anak. Anak sekolah mempunyai banyak aktivitas sehingga sering melupakan waktu makan. Kebiasaan anak sekolah untuk mengkonsumsi jajanan di sekolah yang belum diketahui kandungan gizi dan kebersihannya akan berpengaruh terhadap kesehatan dan dapat menimbulkan suatu masalah kesehatan. Dari hasil penelitian pada tahun 2007 telah terjadi 28 kejadian luar biasa keracunan pangan di Bogor, dimana sebanyak 16% terjadi di lingkungan sekolah dan jajanan berkontribusi sebesar 28.5% sebagai pangan penyebab kejadian luar biasa. Evaluasi yang dilakukakan pemerintah setelah kejadian luar biasa keracunan pangan di Bogor menemukan bahwa siswa SD merupakan kelompok yang paling sering (67%) mengalami keracunan

pangan jajanan anak sekolah (BPOM RI, 2008). Evaluasi oleh pemerintah tersebut kemudian dilanjutkan dengan monitoring dan verifikasi profil keamanan pangan jajanan anak sekolah nasional tahun 2008 yang dilakukan oleh SEAFAST dan Badan POM RI mengungkapkan bahwa >70% penjaja PJAS (Pangan Jajanan Anak Sekolah) menerapkan praktek keamanan pangan yang kurang baik termasuk higiene dari penjaja PJAS (Andarwulan, Madanijah, Zulaikhah 2009). Kebiasaan seseorang berhubungan dengan karakteristik personal dan faktor lingkungan. Dalam hal ini, lingkungan yang paling berpengaruh pada perilaku jajan sehat anak adalah keluarga dan lingkungan di sekolah. Kebiasaan dan pola perilaku yang tercipta di kalangan anak usia sekolah sangat dipengaruhi oleh teman sebaya, termasuk juga perilaku untuk mengkonsumsi jajanan di sekolah (Februhartanty & Iswarawanti, 2004). Anak usia sekolah yang sedang bermain dengan teman-teman dekatnya atau berada dalam lingkungan teman sebaya, biasanya akan melakukan apa yang dilakukan oleh temannya (Milgram, 1989., dalam Wade & Tavris, 2007). Pengaruh yang diberikan oleh teman-teman kelompok sebaya akan berdampak terhadap perilaku anak seharihari, termasuk juga akan mempengaruhi perilaku untuk jajan sehat di sekolah. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimental, dengan menggunakan one group pre-test and post-test design tanpa kelompok kontrol. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 (usia 9-10 tahun) di SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan yang berjumlah 28 orang. Alasan pemilihan siswa kelas 3 SD Islam Hidayatullah sebagai populasi dari penelitian ini karena siswa di kelas tersebut memiliki rentang umur yang paling homogen, dimana seluruh siswanya merupakan anak kelahiran tahun 2005. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 28 orang. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling tepatnya sampling jenuh atau total sampling. Sampling jenuh atau total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner rujukan dari penelitian sebelumnya yang telah digubah oleh peneliti untuk disesuaikan dengan konsep teori tentang perilaku jajan sehat. Lembar kuisioner terdiri dari tiga item yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan tentang perilaku perilaku jajan sehat. Prosedur Pengumpulan dan Analisa Data Peneliti melakukan pendekatan terhadap sampel penelitian yang berjumlah 28 orang, kemudian mengidentifikasi sampel yang akan dijadikan fasilitator (peer group). Selanjutnya peneliti memberikan pelatihan peer group tutorial kepada fasilitator sebanyak tiga kali pertemuan. Kegiatan penelitian dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Setelah kegiatan pre-test kemudian dilanjutkan pertemuan pada kedua diberikan pendidikan kesehatan oleh fasilitator tentang perilaku jajan sehat dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan tanya jawab kepada responden yang berlangsung selama 30 menit. Pertemuan ketiga dilakukan pengumpulan informasi mengenai keinginan dan harapan untuk berperilaku jajan sehat oleh fasilitator dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang berlangsung selama 30 menit. Pada pertemuan keempat dilakukan peninjauan kembali tentang informasi perilaku jajan

sehat dan evaluasi perasaan oleh fasilitator yang berlangsung selama 30 menit. Di pertemuan kelima dilakukan post-test setelah pelaksanaan peer group tutorial. Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan terhadap perilaku jajan sehat, maka dilakukan teknik analisa data dengan uji beda statistik nonparametrik, yaitu Uji Wilcoxon dua sampel berpasangan untuk menguji perbedaan rerata pada pre-post design, dengan tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) (Sugiyono, 2012). HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas 3 SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan, sebelum diberikan metode peer group tutorial nilai rata-rata tingkat pengetahuan siswa tentang jajan sehat adalah 68,2. Hal ini menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan siswa tentang jajan sehat berada pada kategori cukup. Terdapat 6 orang siswa (21,4%) yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan 3 orang siswa (10,7%) yang meiliki tingkat pengetahuan kurang. Sedangkan untuk nilai rata-rata tingkat sikap siswa tentang jajan sehat sebelum diberikan metode peer group tutorial adalah 67,8 yang termasuk dalam kategori baik. Terdapat 2 orang siswa (7,2%) dengan kategori sikap tidak baik dan 3 orang siswa (10,7%) dengan kategori sikap sangat baik. Untuk tingkat tindakan siswa mengenai jajan sehat sebelum diberikan metode peer group tutorial, nilai rata-ratanya adalah 57,1 yang termasuk dalam kategori cukup. Terdapat 7 orang siswa (25%) dengan kategori tindakan kurang dan 3 orang siswa (10,7%) dengan kategori tindakan baik. Setelah diberikan metode peer group tutorial nilai rata-rata tingkat pengetahuan siswa tentang jajan sehat adalah 94,6. Hal ini menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan siswa tentang jajan sehat setelah diberikan peer group tutorial berada pada kategori baik. Tidak terdapat siswa dengan kategori tingkat pengetahuan kurang dan hanya ada 1 orang siswa (3,6%) dengan kategori pengetahuan cukup setelah diberikan metode peer group tutorial. Sedangkan untuk nilai ratarata tingkat sikap siswa tentang jajan sehat setelah diberikan metode peer group tutorial adalah 92,1 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Setelah diberikan metode peer group tutorial, tidak terdapat siswa dengan kategori sangat tidak baik dan tidak baik, serta terdapat 1 orang siswa (3,6%) dengan kategori sikap baik. Untuk tingkat tindakan siswa mengenai jajan sehat setelah diberikan metode peer group tutorial, nilai rata-ratanya adalah 75 yang termasuk dalam kategori baik. Setelah pemberian metode peer group tutorial, tidak terdapat siswa dengan kategori tindakan kurang dan terdapat 8 orang siswa (28,6%) yang masih berada dalam kategori tindakan cukup. Hasil dari uji non parametric Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh peer group tutorial terhadap perilaku jajan sehat siswa kelas 3 SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan dapat dilihat melalui tabel berikut: Z Asymp. Sig. (2- tailed Pengetahuan -4.523 a Sikap -4.914 a Tindakan -4.523 a Berdasarkan table tersebut didapatkan masing-masing nilai p=0 yang berarti nilai p < 0,05 dan Ho ditolak atau terdapat pengaruh dari pemberian metode peer group tutorial terhadap perilaku jajan sehat siswa. Hasil analisis data tersebut juga menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pemberian metode peer group tutorial terhadap perilaku jajan sehat siswa kelas 3 SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan. PEMBAHASAN Metode peer group tutorial dijelaskan dapat meningkatkan perilaku

jajan sehat pada siswa. Hal ini disebabkan oleh adanya proses penyampaian informasi dan motivasi yang dilaksanakan oleh fasilitator di dalam kelompok sebaya. Peer group tutorial dirasa sebagai kegiatan penyampaian informasi mengenai jajan sehat yang efektif, karena penyampaian materinya dilakukan oleh seseorang yang berasal dari kelompok itu sendiri sehingga informasi tersebut akan lebih mudah dipahami dan diserap oleh kelompok tersebut. Pemberian informasi secara berulang-ulang dan mendalam mengenai suatu masalah kesehatan, dalam hal ini mengenai perilaku jajan sehat akan meningkatkan aspek kesadaran siswa tentang bahaya perilaku jajan tidak sehat, meningkatkan pengetahuan tentang keuntungan dan hambatan dalam melaksanakan perilaku jajan sehat. Informasi mengenai suatu masalah kesehatan yang disampaikan oleh teman sebaya juga akan menjadi isyarat untuk melakukan perilaku jajan sehat karena teman atau kelompok sebaya dianggap sebagai pendukung untuk melakukan hal tersebut. Kombinasi dari aspek tersebut akan berpengaruh besar terhadap keputusan individu untuk merubah atau melakukan perilaku yang diharapkan (Hochbaum, 2008). Hal terpenting dari peer group tutorial terletak pada peranan fasilitator sebagai agen pengubah perilaku. Fasilitator dapat bertindak sebagai penguat dalam mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakan serta keyakinan kelompoknya. Dalam penelitian ini, kemampuan fasilitator dalam mengkomunikasikan materi yang diberikan oleh peneliti ke dalam bahasa sehari-hari sangat membantu dalam meningkatkan pemahaman anggota kelompoknya. Selain itu, karena fasilitator berasal dari kelompok sebaya menyebabkan proses penyampaian informasi menjadi lebih terbuka. Anak usia sekolah merasa nyaman berdiskusi dengan teman sebayanya karena mereka berada dalam kedudukan yang sama sehingga komunikasi menjadi lebih terbuka. Selama proses penelitian, responden mampu melaksanakan diskusi dengan baik dan apabila ada hal yang dirasa kurang jelas responden langsung bertanya dan membahas bersama kelompoknya sehingga proses penyampaian informasi berjalan dengan baik. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang jajan sehat. Selain itu, responden juga tidak ragu untuk menyampaikan motivasi untuk melaksanakan perilaku jajan sehat dan hambatan yang dialami dalam melaksanakannya. Ini akan sangat mempengaruhi penentuan sikap dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, terutama mengenai perilaku jajan sehat. Analisa tersebut didukung oleh teori yang disampaikan oleh Negara dkk (2006) pada teori belajar sosial yang menyatakan bahwa interaksi fasilitator yang berasal dari kelompok itu sendiri dapat merangsang atau menstimuli pola-pola respon baru melalui belajar untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, tindakan serta keyakinan dalam memelihara dan melindungi kesehatannya. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pemberian metode peer group tutorial terhadap perilaku jajan sehat siswa kelas 3 SD Islam Hidayatullah Denpasar Selatan dengan nilai p < 0,05. Adapun pengaruh yang signifikan ini disebabkan adanya pemberian informasi yang berulang-ulang sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih mendalam. Informasi yang diberikan oleh teman sebaya juga dianggap sebagai salah satu bentuk dukungan yang positif sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, dalam hal ini yaitu perilaku jajan sehat. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan metode baru berupa peer

group tutorial dalam menyebarluaskan informasi mengenai perilaku jajan sehat. Metode ini dapat digunakan sebagai media promosi dalam meningkatkan perilaku jajan sehat. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk melibatkan orang tua yang memiliki peran penting dalam mempengaruhi perilaku anak usia sekolah. Diharapkan juga kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan instrument pengumpul data yang penilaiannya dapat lebih objektif, seperti penggunaan lembar observasi untuk menilai domain tindakan. Selain itu, metode peer group tutorial ini dapat dikembangkan pada variabel yang lain. DAFTAR PUSTAKA Andarwulan, Madanijah & Zulaikhah. (2009). Monotoring Dan Verifikasi Profil Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional Tahun 2008. Bogor : Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST Center- IPB). Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2004). Peraturan Pemerintah RI No. 28: Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. Jakarta: BPOM Nisma, B. (2008). Pengaruh Pembelajaran Kelompok Sebaya Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Payung Kabupaten Karo. http://library.usu.ac.id/fkmnisma.pdf (Akses 20 Desember 2013). Santrock, J. W. (2008). Life Span Development (12th ed.). Newyork: McGraw Hill. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D New Edition. Bandung: Alfabeta. Wade, C & Tavris, C. (2007). Psikologi. Jakarta: Erlangga Wati, P.A. (2010). Pengaruh Metode Pendidikan Sebaya Dalam Meningkatkan Pengetahuan Kader Posyandu Tentang Kehamilan Resiko Tinggi. KTI tidak diterbitkan. Denpasar: Program DIII Kebidanan STIKES Bina Usada Bali. Wong, D. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Jakarta: EGC. DeLaune, S.C. & Ladner, P.K. (2002). Fundamentals of Nursing: Standards and Practice. (2nd edition). New York: Delmar Hochbaum, D. (2008). Human Development Eight Edition. New York: Mc. Graw Hill. Negara, M.O., Pawelloi, E., Jelantik, I.G.N.L & Arnawa, G. (2006). Modul Pelatihan Untuk Guru Pembina Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN). Denpasar: Komisi Penanggulang AIDS (KPA) Provinsi Bali.