BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1. Konsep Dasar Konsep dasar yang melatarbelakangi perancangan stasiun tv TPI didasarkan pada empat isu utama, yaitu : Pembagian sirkulasi yang sederhana, jelas, dan efisien bagi berbagai pengguna bangunan yang karakterisitiknya saling bertolak belakang; dan barang yang pengadaannya sangat penting dalam kelangsungan aktivitas stasiun tv. Perancangan stasiun tv yang menerapkan hierarki yang jelas di antara tiga fungsi yang terdapat di dalamnya; yaitu fungsi kantor yang bersifat privat, dan fungsi produksi yang bersifat majemuk privat-publik, dan fungsi rekreasi edukasi yang bersifat publik. Pemanfaatan keadaan tapak yang memiliki kontur dan berbatasan langsung dengan danau Taman Ria Senayan sehingga menimbulkan karakter ruang luar yang unik. Bangunan besar berorientasi publik, yang menimbulkan implikasi terhadap pengolahan bentuk massa yang bersifat baru dan menarik untuk mencerminkan citra perusahaan dan fungsi-fungsi publik yang terdapat di dalamnya. Secara umum, konsep dasar yang dikembangkan dalam perancangan stasiun tv TPI yaitu bangunan stasiun televisi yang berorientasi publik namun tetap menjadikan fungsi kantor sebagai inti dari perusahaan stasiun televisi tersebut dengan cara mengedepankannya dalam hierarki fungsi. Fokus utama dalam perancangan stasiun tv TPI adalah sirkulasi; baik orang, barang, maupun kendaraan, agar visi perancangan dapat tercapai. 6.2. Konsep Perancangan Tapak Berdasarkan analisis tapak yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan : daerah sebelah timur pada tapak, yang memanjang dan berbatasan langsung dengan danau menjadi area outdoor live show karena pada area ini diperoleh view ke arah danau yang paling baik. Daerah tapak di bagian barat merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan lahan TVRI Pusat. Daerah ini 52
diperuntukkan bagi massa bangunan karena pada lahan ini potensi ruang luarnya tidak istimewa. Sebaliknya, daerah ini cenderung lebih privat dan sesuai untuk menempatkan fungsi operasional yang tergolong privat dan sangat privat. Daerah tapak di bagian selatan merupakan area yang terekspos ke arah jalan dan sesuai untuk site entrance. Pada area ini, bangunan yang ada di dalamnya akan terekspos tidak hanya ke Jl. Gerbang Pemuda yang langsung berhadapan, namun juga dari fly over sudirman yang mengarah dari sebelah timur menuju ke arah barat tapak. Oleh karena itu, pada area ini, massa bangunan yang yang paling penting atau yang memiliki hierarki paling tinggi lah yang ditempatkan pada area ini. Daerah tapak di di bagian utara merupakan area yang berbatasan langsung dengan lahan kompleks gedung MPR/DPR RI. Karena bentuk lahan yang memanjang sehingga menempatkan area ini sebagai area yang berada paling belakang dan tidak terekspos ke arah jalan, maka area ini menjadi area yang kurang penting dan privat. Oleh karena itu, fungsi-fungsi privat dan yang aktivitas di dalamnya tidak boleh terlihat umum, sesuai ditempatkan pada area ini. Secara umum, konsep perancangan tapak yang diterapkan adalah perancangan tapak berorientasi publik. Tapak dirancang agar mengesankan terbuka untuk publik, dan menjadi satu kesatuan visual dengan lahan di sekitarnya. Konsep tapak 53
6.3 Konsep Pemintakatan Pemintakatan lahan secara umum didasarkan pada eksploitasi area terhadap akses publik, baik fisik maupun visual ; serta view ke arah danau. Area utara dan barat laut merupakan area dengan potensi view yang tidak istimewa, dan juga secara visual dan fisik sulit diakses oleh publik, oleh karena itu fungsi-fungsi yang berkaitan dengan aktivitas yang tidak boleh diketahui umum namun sangat vital bagi kelangsungan perusahaan stasiun televisi ditempatkan pada area ini. Area barat daya merupakan area yang berbatasan dengan satu-satunya jalan yang berbatasan dengan tapak, sehingga memiliki hierarki tertinggi pada tapak. Oleh karena itu, fungsi utama, yaitu kantor; dan pintu masuk sesuai ditempatkan di area ini. Area utara dan timur merupakan area yang berbatasan langsung dengan danau dan juga jalan, sehingga menjadikan area ini sebagai ruang publik menerus yang menjadi pemersatu tapak dengan kawasan di sekitarnya. Fungsi publik outdoor dan fungsi publik yang secara karakter ruang dan fungsi tidak berkaitan dengan aktivitas perusahaan stasiun televisi (mesjid) ditempatkan pada area ini. Konsep pemintakatan site 6.4 Konsep Tata Ruang Luar Secara umum, konsep tata ruang adalah ruang luar berorientasi publik yang mengutamakan pembentukan ruang positif di dalam ruang terbuka dalam 54
tapak untuk menimbulkan suasana keruangan yang kuat. Hal ini diperlukan terutama untuk area outdoor show, karena area ini merupakan implikasi desain yang paling eksplisit dari visi proyek terhadap ruang luar. Pada area ini adalah tempat berlangsungnya acara outdoor yang melibatkan massa dengan jumlah besar, sehingga perlu strategi penanganan massa dengan karakter spesifik (kelas c,d e) tertentu yang dapat diaplikasikan pada desain ruang luarnya. Konsep tata ruang luar dapat dijabarkan sebagai berikut: Pembentukan ruang-ruang positif sesuai karakter aktivitas yang ditampung di dalamnya. Elevated plaza sebagai area penerima, dan sunken plaza sebagai area outdoor show. Pembatasan ruang dengan pemanfaatan ruang yang terbentuk dari kontur, baik kontur asli maupun kontur usulan Penggunaan furniture landscape yang berorientasi pada kenyamanan, keselamatan dan kemudahan mobilisasi pengguna ruang luar dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan. Pemanfaatan view danau seoptimal mungkin untuk memberi nilai tambah bagi ruang luar, terutama di area yang melibatkan massa dengan jumlah banyak. 6.5 Konsep Pencapaian, Sirkulasi dan Parkir Konsep pencapaian, sirkulasi, dan parkir secara umum adalah sebagai berikut : Pengguna publik harus dapat mencapai fungsi fungsi publik dengan mudah dan orientasi sejelas mungkin. Parkir tidak ada yang diekspos atau terlihat dari luat tapak, untuk memperkuat konteks ruang publik yang nyaman dan menyatu dengan lingkungan Sirkulasi bagi aktivitas vital perusahaan (studio) dan servis dipisahkan secara jelas dan tidak dapat diakses secara fisik dan visual oleh publik, agar kelancaran aktivitas tersebut tidak terganggu sirkulasi publik yang bersifat dinamis. Sirkulasi dalam bangunan berupa sirkulasi linear, yang terdiri dari sirkulasi karyawan dan tamu, sirkulasi pengisi acara, sirkulasi publik, dan sirkulasi barang. 55
sirk Sirkulasi kendaraan Sirkulasi service Sirkulasi karyawan Sirkulasi pengisi acara Sirkulasi tamu perusahaan Sirkulasi publik 6.6 Konsep Perancangan Massa dan Tampak Bangunan Konsep perancangan massa bangunan berorientasi pada pengakomodasian fungsi yang terdapat di dalamnya secara benar dan efisien; tanpa meninggalkan konsep dasar perancangan, yaitu bangunan berorientasi publik. Massa bangunan diolah agar dapat menyatu dengan citra manusiawi 56
yang ada pada kawasan Gelora Bung Karno. Citra manusiawi pada kawasan Gelora Bung Karno terbentuk oleh deretan pepohonan yang rapat yang membentuk ruang intim di bawah tudungnya.untuk menselaraskan dengan citra tersebut, maka massa bangunan menggunakan podium setinggi 2 lantai yang berisi fungsi publik dan lobi, sehingga publik akan merasa massa bangunan merupakan satu kesatuan menerus atau terintegrasi dengan citra kawasan Gelora Bung Karno. Massa bangunan terbagi menjadi 2, yaitu massa studio dan massa studio. Pembagian ini didasarkan pada pertimbangan karakter aktivitas dan struktur bangunan. Massa bangunan yang diolah untuk menimbulkan efek kebaruan adalah massa kantor, karena massa kantor merupakan massa yang terlihat dari luar tapak dan juga kontekstual terhadap bangunan di sekitarnya. Massa ini harus dapat merefleksikan citra stasiun televisi yang dinamis dan penuh dengan inovasi. Pengolahan massa studio diutamakan utnuk memenuhi fungsi yang ada di dalamnya. Unsur kebaruan tetap ditambahkan pada kemasan massa tanpa mengubah prinsip struktur massa tersebut, dengan cara menambahkan garis garis diagonal yang terbentuk dari pemasangan kusen kaca yang miring Tampak Samping T Tampak Depan 6.7 Konsep Struktur Massa kantor merupakan massa 7 lantai sehingga membutuhkan konstruksi kuat tekan, oleh karena itu dipergunakan konstruksi beton. Struktur dinding miring pada kantor diwujudkan dengan menambahkan struktur baja yang terintegrasi dengan struktur beton. Massa studio merupakan massa 3 lantai berbentang lebar yang membutuhkan konstruksi kuat tarik dan ringan. Oleh karena itu, 57
dipergunakan konstruksi baja bentang lebar. Karena massa merupakan kesatuan massa yang terdiri dari 2 buah massa independen yang dipersatukan oleh massa podium, maka perlu ada dilatasi yang jelas diantara ketiga sistem struktur yang terdapat pada kesatuan massa tersebut. 58