Pengaruh Faktor Pertumbuhan Populasi Terhadap Epidemi Demam Berdarah Dengue. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Program Studi S2 Matematika

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FAKTOR PERTUMBUHAN POPULASI TERHADAP EPIDEMI DEMAM BERDARAH DENGUE

Matematika dan Statistika

BAB III BASIC REPRODUCTION NUMBER

Dengan maraknya wabah DBD ini perlu adanya suatu penelitian dan pemikiran yang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH BAGI SISWA KELAS IX J DI SMPN 3 CIMAHI

Kesimpulan serta Masalah yang masih Terbuka

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

Pemodelan dan Simulasi Matematika Pengendalian Epidemi DBD di Wilayah Bandung dan Sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami

Inisialisasi Sistem Peringatan Dini Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue

UNNES Journal of Mathematics

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

Analisis Stabilitas Model SIR (Susceptibles, Infected, Recovered) Pada Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Provinsi Maluku

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I LATAR BELAKANG

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

ANALISIS KORELASI KELEMBABAN UDARA TERHADAP EPIDEMI DEMAM BERDARAH YANG TERJADI DI KABUPATEN DAN KOTA SERANG

PENERAPAN MODEL PERTUMBUHAN LOGISTIK DENGAN MEMPERHATIKAN LAJU INTRINSIK

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

T - 1 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENSIMULASIKAN EFEK POPULASI KARANTINA TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS DI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Model Pertumbuhan Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

Kata Kunci: Model Regresi Logistik Biner, metode Maximum Likelihood, Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

MODEL STOKASTIK PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KOTA DEPOK PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE

TUGAS AKHIR. Oleh Erdina Sri Febriyanti NRP Dosen Pembimbing Dr. Erna Apriliani, M.Si Drs. Setijo Winarko, M.Si

Model Potensi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Jember Menggunakan Metode Fuzzy

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE JUMADI

Tingkat Vaksinasi Minimum untuk Pencegahan Epidemik Berdasarkan Model Matematika SIR

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III MODEL MATEMATIKA DINAMIKA PENYEBARAN AEDES AEGYPTI BERDASARKAN ANGIN DAN SAYAP

ANALISIS SOLUSI NUMERIK MODEL TRANSMISI VIRUS DENGUE DI DALAM TUBUH MANUSIA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA ORDE EMPAT SKRIPSI

BAB 2 BEBERAPA MODEL EPIDEMI. Laju pertumbuhan populasi akan dapat diketahui apabila kelahiran, kematian

1. PENDAHULUAN Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

MODIFIKASI PERSAMAAN LOGISTIK PADA SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN NYAMUK AEDES AEGYPTI

DINAMIKA PROBLEMA PENYAKIT MALARIA

MODEL MATEMATIKA EKSTERNAL DAN INTERNAL PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DISERTASI NUNING NURAINI NIM :

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD DENGAN INKUBASI INTRINSIK DAN GABUNGAN INKUBASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK RINANCY TUMILAAR

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

PROTEIN IMUNOGENIK PENYUSUN KELENJAR SALIVA VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Aedes aegypti L. SKRIPSI. Oleh Rofiatul Laila NIM

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

BAB I PENDAHULUAN. serotype virus dengue adalah penyebab dari penyakit dengue. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Al-Sihah : Public Health Science Journal. Irviani A. Ibrahim 1, Habibi 2, Este Latifahanun 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

THE EFFECT OF DELAYED TIME OF OSCILLATION IN THE LOGISTIC EQUATION

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD

II. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

Transkripsi:

Pengaruh Faktor Pertumbuhan Populasi Terhadap Epidemi Demam Berdarah Dengue Kusbudiono Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Program Studi S2 Matematika 2011

Outline 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Pertumbuhan Populasi Logistik Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue 4 Simpulan dan Saran Simpulan saran 5 Daftar Pustaka

Outline 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Pertumbuhan Populasi Logistik Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue 4 Simpulan dan Saran Simpulan

Latar Belakang Demam berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dengan nyamuk Aedes aegypti betina sebagai vektor (pembawa penyakit). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit endemik di Indonesia, yang seringkali menyebabkan korban jiwa, terutama bila penanganan terhadap penderitanya terlambat. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem surveilans yang didukung oleh sistem komputer dan teknologi informasi. Pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi maka akan mening-katkan angka kejadian. Laju kelahiran dan kematian tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan jumlah populasi. Akan tetapi keduanya juga berpengaruh terhadap epidemi penyakit. Perubahan jumlah populasi populasi setiap waktu merupakan salah satu penanda terjadinya pertumbuhan populasi yang dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Salah satu model pertumbuhan adalah model pertumbuhan kontinu khususnya model logistik.

Latar Belakang Demam berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dengan nyamuk Aedes aegypti betina sebagai vektor (pembawa penyakit). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit endemik di Indonesia, yang seringkali menyebabkan korban jiwa, terutama bila penanganan terhadap penderitanya terlambat. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem surveilans yang didukung oleh sistem komputer dan teknologi informasi. Pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi maka akan mening-katkan angka kejadian. Laju kelahiran dan kematian tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan jumlah populasi. Akan tetapi keduanya juga berpengaruh terhadap epidemi penyakit. Perubahan jumlah populasi populasi setiap waktu merupakan salah satu penanda terjadinya pertumbuhan populasi yang dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Salah satu model pertumbuhan adalah model pertumbuhan kontinu khususnya model logistik.

Latar Belakang Demam berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dengan nyamuk Aedes aegypti betina sebagai vektor (pembawa penyakit). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit endemik di Indonesia, yang seringkali menyebabkan korban jiwa, terutama bila penanganan terhadap penderitanya terlambat. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem surveilans yang didukung oleh sistem komputer dan teknologi informasi. Pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi maka akan mening-katkan angka kejadian. Laju kelahiran dan kematian tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan jumlah populasi. Akan tetapi keduanya juga berpengaruh terhadap epidemi penyakit. Perubahan jumlah populasi populasi setiap waktu merupakan salah satu penanda terjadinya pertumbuhan populasi yang dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Salah satu model pertumbuhan adalah model pertumbuhan kontinu khususnya model logistik.

Latar Belakang Demam berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue dengan nyamuk Aedes aegypti betina sebagai vektor (pembawa penyakit). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit endemik di Indonesia, yang seringkali menyebabkan korban jiwa, terutama bila penanganan terhadap penderitanya terlambat. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem surveilans yang didukung oleh sistem komputer dan teknologi informasi. Pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi maka akan mening-katkan angka kejadian. Laju kelahiran dan kematian tidak hanya berpengaruh terhadap perubahan jumlah populasi. Akan tetapi keduanya juga berpengaruh terhadap epidemi penyakit. Perubahan jumlah populasi populasi setiap waktu merupakan salah satu penanda terjadinya pertumbuhan populasi yang dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Salah satu model pertumbuhan adalah model pertumbuhan kontinu khususnya model logistik.

Rumusan Masalah Rumusan Masalah Pada bagian awal akan dikaji macam-macam model pertumbuhan populasi. Selanjutnya dari bahasan mengenai pertumbuhan populasi penduduk ini diperoleh permasalahan sebagai berikut Bagaimana penyelesaian dan simulasi model pertumbuhan logistik dan model penyebaran penyakit demam berdarah? Bagaimana pengaruh laju pertumbuhan logistik terhadap dinamika penyebaran penyakit demam berdarah Dengue?

Rumusan Masalah Rumusan Masalah Pada bagian awal akan dikaji macam-macam model pertumbuhan populasi. Selanjutnya dari bahasan mengenai pertumbuhan populasi penduduk ini diperoleh permasalahan sebagai berikut Bagaimana penyelesaian dan simulasi model pertumbuhan logistik dan model penyebaran penyakit demam berdarah? Bagaimana pengaruh laju pertumbuhan logistik terhadap dinamika penyebaran penyakit demam berdarah Dengue?

Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisa model pertumbuhan populasi dan kaitannya dengan epidemi penyakit demam berdarah. Untuk mencapai tujuan tersebut, terlebih dahulu akan dikaji model pertumbuhan populasi kontinu yang didalamnya membahas model pertumbuhan eksponensial dan logistik kemudian dikaji juga model penyebaran demam berdarah. Tujuan berikutnya adalah dari data-data yang diperoleh dilakukan simulasi dengan terlebih dahulu membuat program penyelesaian dari model logistik dan model penyebaran demam berdarah tersebut.

Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. bagi peneliti akan diperoleh tambahan informasi mengenai pengaruh dari laju pertumbuhan penduduk terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue, b. bagi Dinas Kesehatan Kabupaten khususnya puskesmas-puskesmas dengan menggunakan metode pada penelitian ini akan diperoleh taksiran jumlah penderita demam berdarah Dengue.

Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. bagi peneliti akan diperoleh tambahan informasi mengenai pengaruh dari laju pertumbuhan penduduk terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue, b. bagi Dinas Kesehatan Kabupaten khususnya puskesmas-puskesmas dengan menggunakan metode pada penelitian ini akan diperoleh taksiran jumlah penderita demam berdarah Dengue.

Outline 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Pertumbuhan Populasi Logistik Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue 4 Simpulan dan Saran Simpulan

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kajian pustaka dengan melakukan studi literature dan pengumpulan referensi mengenai teori-teori yang mendukung penyelesaian penelitian ini, antara lain : a. penyakit demam berdarah dengue, b. model matematika dari pertumbuhan logistik, c. model matematika dari penyebaran penyakit demam berdarah dengue, d. penyelesaian dari model matematika penyebaran penyakit demam berdarah.

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kajian pustaka dengan melakukan studi literature dan pengumpulan referensi mengenai teori-teori yang mendukung penyelesaian penelitian ini, antara lain : a. penyakit demam berdarah dengue, b. model matematika dari pertumbuhan logistik, c. model matematika dari penyebaran penyakit demam berdarah dengue, d. penyelesaian dari model matematika penyebaran penyakit demam berdarah.

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kajian pustaka dengan melakukan studi literature dan pengumpulan referensi mengenai teori-teori yang mendukung penyelesaian penelitian ini, antara lain : a. penyakit demam berdarah dengue, b. model matematika dari pertumbuhan logistik, c. model matematika dari penyebaran penyakit demam berdarah dengue, d. penyelesaian dari model matematika penyebaran penyakit demam berdarah.

Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kajian pustaka dengan melakukan studi literature dan pengumpulan referensi mengenai teori-teori yang mendukung penyelesaian penelitian ini, antara lain : a. penyakit demam berdarah dengue, b. model matematika dari pertumbuhan logistik, c. model matematika dari penyebaran penyakit demam berdarah dengue, d. penyelesaian dari model matematika penyebaran penyakit demam berdarah.

Outline 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Pertumbuhan Populasi Logistik Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue 4 Simpulan dan Saran Simpulan

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model pertumbuhan populasi logistik ini merupakan penyempurnaan dari model pertumbuhan eksponensial diatas. Pada model ini jumlah populasi dipengaruhi oleh besar kecilnya daya dukung lingkungan seperti suplai makanan, tempat tinggal, kualitas bangunan dan lain sebagainya. Dengan hal tersebut diharapkan model ini mempunyai penyimpangan data populasi yang sangat kecil atau mempunyai kemiripan dengan data yang sebenarnya.

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Untuk mengkonstruksi model pertumbuhan ini diasumsikan bahwa besarnya perubahan populasi ( y) dalam selang waktu t sebanding dengan: 1 banyaknya populasi pada saat t, y(t) 2 selang waktu t 3 proporsi sisa banyaknya individu dalam populasi yang belum digunakan (1 y K ). Dengan K adalah jumlah maksimum banyaknya individu dalam suatu populasi.

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Sehingga dari asumsi-asumsi diatas diperoleh hubungan y(t) y(t)(1 y(t) k ) t yang berarti y(t) = ry(t)(1 y ) t (1) K dengan r merupakan konstanta kesebandingan. Hasil tersebut memberikan laju pertumbuhan populasi logistik sebagai berikut dy dt = ry(t)(1 y(t) K ) (2)

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Dengan cara yang sama pada persamaan pertumbuhan ekspoennsial didapat solusi khusus persamaan (2) y(t) = dari persamaaan (3) untuk t didapat Ky 0 (K y 0 )e rt + y 0 (3) y t = lim t Ky 0 (K y 0 )e rt + y 0 = K (4) Hal tersebut berarti untuk jangka waktu yang sangat lama terdapat jumlah maksimum dari populasi tersebut yang membatasi pertumbuhan populasinya.

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Sebagai ilustrasi akan dilakukan simulasi model dengan menggunakan data penduduk kabupaten Jember antara tahun 1961-2010 yang ditunjukkan oleh tabel (1). Tabel: Daftar Jumlah Penduduk Indonesia Tahun Jumlah Penduduk 1961 97.100.000 1971 119.208.229 1980 147.490.298 1990 179.378.946 2000 205.132.458 2010 237.556.363

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Dengan model logistik diatas diperoleh jumlah taksiran model pertumbuhan logistik seperti pada tabel berikut: Tabel: Daftar Jumlah Penduduk Indonesia Tahun Sensus Model LLS 1961 97.100.000 97.100.000 97.102.538 1971 119.208.229 119.189.020 119.191.686 1980 147.490.298 141.647.836 141.650.460 1990 179.378.946 163.063.247 163.065.670 2000 205.132.458 182.269.870 182.271.981 2010 237.556.363 198.571.521 198.573.267

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Gambar: Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Indonesia Hasil Sensus dan Model

Model Pertumbuhan Populasi Logistik Model Pertumbuhan Populasi Logistik Dari tabel (2) maupun seperti terlihat dari gambar (1) diatas, model pertumbuhan logistik dan metode LLS cukup signifikan untuk menaksir pertumbuhan populasi antara tahun 1961-2010.

Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Model transmisi demam berdarah Dengue yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: d dt Sh = αn T bβ h S h I v µ h S h N T (5) d dt Ih = bβ h S h I v (µ h + r)i h N T d dt Rh = ri h µ h R h d dt Sv = D bβ v S v I h µ v S v N T d dt Iv = bβ v S v I h µ v I v N T

Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Dengan kondisi-kondisi: N T = S h + I h + R h dan N v = S v + I v (6) dimana: S h : sub populasi sehat yang dapat ternfeksi demam berdarah Dengue. I h : sub populasi individu yang terinfeksi oleh virus demam berdarah Dengue R h : sub populasi invdividu yang sembuh dari penyakit demam berdarah Dengue S v : sub populasi nyamuk sehat yang rentan terinfeksi I v sub populasi nyamuk yang terinfeksi

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk berhubungan erat dengan dengan jumlah kelahiran dan kematian pada suatu populasi. Untuk menentukan laju pertumbuhan penduduk yang dapat digunakan sebagai acuan memprediksi dinamka penduduk dimasa yang akan datang memerlukan data relatif homogen. Selanjutnya dari data laju pertumbuhan ini akan diolah sebagai informasi pada model epidemi penyakit demam berdarah Dengue. Misalkan r(t) = dn dt N merupakan laju pertumbuhan yang bergantung pada waktu. Untuk mengestimasi laju pertumbuhan populasi r(t) dengan interpolasi linier dari data suatu populasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk a. Misalkan N i dan N i+1 adalah ukuran sensus yang berurutan dari jumlah populasi saat t i dan t i+1. Dengan N = N i+1 N i, t = t i+1 t i dan δn = N(t + δt) N(t). b. jika t = t i t i+1, N r(t) = N tn(t). t = δn δt, maka diperoleh estimasi c. Aproksimasi yang baik diperoleh dengan mengganti N(t) dengan N(t + δt 2 ).

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk a. Misalkan N i dan N i+1 adalah ukuran sensus yang berurutan dari jumlah populasi saat t i dan t i+1. Dengan N = N i+1 N i, t = t i+1 t i dan δn = N(t + δt) N(t). b. jika t = t i t i+1, N r(t) = N tn(t). t = δn δt, maka diperoleh estimasi c. Aproksimasi yang baik diperoleh dengan mengganti N(t) dengan N(t + δt 2 ).

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk a. Misalkan N i dan N i+1 adalah ukuran sensus yang berurutan dari jumlah populasi saat t i dan t i+1. Dengan N = N i+1 N i, t = t i+1 t i dan δn = N(t + δt) N(t). b. jika t = t i t i+1, N r(t) = N tn(t). t = δn δt, maka diperoleh estimasi c. Aproksimasi yang baik diperoleh dengan mengganti N(t) dengan N(t + δt 2 ).

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Selanjutnya persamaan pada pernyataan ke-2 diatas dapat ditulis dalam bentuk r(t) = ( t N N(t)) 1 dan dengan menggunakan deret Taylor diperoleh N(t + δt δt 2 ) = N(t) + 2 Dan berdasarkan persamaan diatas, laju pertumbuhan penduduk dapat diaproksimasi dengan persamaan berikut: dn dt r(t) = ( δt 2 + N(t) t N ) 1 (7)

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Dengan persamaan (7) dan data pada tabel (1) didapat data r(t) sebagai berikut: Tabel: Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1961-2010 Tahun Jumlah Penduduk Nilai r(t) 1961 97.100.000 0,0204 1971 119.208.229 0,0236 1980 147.490.298 0,0195 1990 179.378.946 0,0134 2000 205.132.458 0,0134 2010 237.556.363

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Gambar: Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Dari tabel (3) terlihat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia antara tahun 1961-2010 bernilai positif. Hal tersebut berarti bahwa pada kurun waktu tersebut telah terjadi kenaikan jumlah penduduk. Sedangkan dari gambar (2) tampak bahwa laju pertumbuhan memiliki kecenderungan turun dengan laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 1971 dan terendah terjadi pada tahun 1990. Turunnya laju pertumbuhan ini menggambarkan jumlah penduduk Indonesia meskipun semakin bertambah tetapi pertambahannya semakin sedikit.

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Selanjutnya apabila dilihat lebih teliti terlihat laju pertumbuhan penduduk pada tahun 1961-1970 memiliki kecenderungan naik. Sedangkan tahun 1970-1990 memiliki kecenderungan turun. Penurunan laju pertumbuhan penduduk ini dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah kesadaran dalam merencanakan kelahiran anak. Selain itu juga penundaan usia perkawinan dengan alasan pendidikan dan tentu saja jumlah kematian dan kelahiran juga ikut berkontribusi terhadap penurunan laju pertumbuhan penduduk ini. Akan tetapi mulai tahun 1990 mulai terjadi kenaikan laju pertumbuhan.

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue Berikut ini disajikan simulasi numerik berikut hasilnya untuk beberapa kondisi parameter tertentu. Keterangan: 1 Garis warna ungu, ketika kelahiran dianggap masih normal. 2 Garis warna hijau, ketika kelahiran naik dua kali dari keadaan normal. 3 Garis warna merah, ketika kelahiran naik empat kali dari keadaan normal. 4 Garis biru, ketika kelahiran naik sepuluh kali dari keadaan normal.

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Gambar: Grafik Simulasi Epidemi Demam Berdarah Untuk S

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Gambar: Grafik Simulasi Epidemi Demam Berdarah Untuk I

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Gambar: Grafik Simulasi Epidemi Demam Berdarah Untuk I v

Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue Gari gambar (3) diatas, dengan menggunakan parameter data saat angka kelahiran dan kematian sama, kemudian sejalan dengan waktu populasi S turun menuju ke titik kesetimbangan. Pada saat kelahiran dinaikkan menjadi dua kali lipatnya, jumlah I dan I v tidak mengalami kenaikan yang signifikan seperti yang terlihat pada gambar (4) dan gambar (5). Juga terlihat seiring dengan berjalannya waktu jumlah I dan I v cenderung mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan saat kelahiran berada dalam keadaan normal. Begitu pula saat kelahiran dinaikkan menjadi sepuluh kali lipat.

Outline 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Pertumbuhan Populasi Logistik Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue 4 Simpulan dan Saran Simpulan

Simpulan Simpulan Model pertumbuhan logistik merupakan penyempurnaan dari model ekponensial. Hasil estimasi dengan model ini mempunyai penyimpangan tidak sebesar model ekponensial. Jumlah populasi menurut mkodel ini akan selalu menuju ke suatu nilai yang disebut carryingcapasity. Pada model epidemi demam berdarah dapat disimpulkan bahwa jika laju pertumbuhan membesar, maka peluang jumlah pnduduk yang terindikasi terinfeksi demam berdarah juga akan membesar. Namun jika laju pertumbuhan penduduk tinggi, individu menjadi sehat mempunyai peluang yang lebih besar jika dibandingkan dengan model dengan peluang terinfeksi konstan.

saran Saran Untuk menghasilkan estimasi suatu populasi dengan menggunakan model pertumbuhan populasi logistik harus dipilih data jumlah populasi dengan jumlah migrasi yang tidak terlalu besar. Untuk mengkaitkan laju pertumbuahan dengan epidemi demam berdarah, diperlukan data yang lebih lengkap dari data sekarang.

Outline 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 2 METODE PENELITIAN 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Pertumbuhan Populasi Logistik Kajian Model Penyebaran Demam Berdarah Dengue Model Matematika Hubungan Pertumbuhan Populasi dengan Epidemi Demam Berdarah Dengue Menentukan Laju Pertumbuhan Penduduk Simulasi Numerik Kaitan Laju Pertumbuhan Penduduk dan Epidemi Demam Berdara Dengue 4 Simpulan dan Saran Simpulan

Agushybana, F. & Purnami, C. T. (2007), Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Komputer untuk Perencanaan, Pencegahan dan Pemberantasan DBD di Kota Semarang, INOVASI, Vol. 4, hal. 55-60 Dinata, A., (2006), Pengendalian Terpadu Nyamuk Demam Berdarah., http://www.litbang.depkes.go.id/lokaciamis/artikel/demamberdaraharda.htm. 21 Nopember 2006 Djallalluddin, Hasni, H.B., Riana, W. & Lisda, H. (2004), Gambaran Penderita Pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Banjar Dan Kota Banjarbaru Tahun 2001., DEXA MEDIA., No. 2, Vol. 17, hal. 85-91 Graham, R.R., Juffrie, M., Tan, R., Hayes, C.G., Laksono, I., Ma roef, C., Sutaryo, Erlin, Porter, K.R. & Halstead, S.B. (1999), A prospoective Seroepidemiologic Study on Dengue in Children Four to Nine Years of Age in Yogyakarta, Indonesia. Studies in 1995-1996, Am. J. Trop. Med. Hyg., Vol. 61, No. 3, hal. 412-419. Guzman, M.G. & Kouri, G. (2002 ), Dengue: an update, The Lancent Infectious Diseases., Januari 2, 2002. Kristina, Isminah & Wulandari, L. (2004), Kajian Masalah Kesehatan: Demam Berdarah Dengue, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Jakarta.

Muchyidin, A. (2009), Model Pertumbuhan Populasi dan Kaitannya dengan Epidemi Penyakit Tuberkolosis, Tesis Magister, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nuraini, N., Soewono, E. & Sidarto, K.A. (2007), Mathematical Model of Dengue Disease Transmission with Severe DHF Compartment, Bull. Malays. Math. Sci. Soc, Vol. 30, No. 2. hal. 143-157 Purnomo, K.D. (2009), Model Pertumbuhan Populasi dengan Memodifikasi Model Pertumbuhan Logistik, Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika, Vol. 1,No. 1, hal. 21-29 Santoso, W. (1994), Persamaan Differensial Biasa dengan Penerapan Modern, Erlangga, Jakarta. Timuneno, H.M., Utomo, R.H.S. & Widowati (2007), Model Pertumbuhan Logistik dengan Waktu Tunda, Jurnal Matematika, Vol. 11, No. 1, hal. 43-51 Utama, A., (2004), Dengue, Permasalahan dan Solusinya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. World Health Organizaton (1997), Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis, Treatment, Prevention and Control, Geneva.

SELESAI