ANALISIS KUALITAS AIR DI HULU DAN HILIR WADUK RESAPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

TARIF LINGKUP AKREDITASI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. Prinsipnya jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur yang

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air minum, pertanian, dan energi

Air mineral SNI 3553:2015

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

ANALISIS BOD dan COD DI SUNGAI SROYO SEBAGAI DAMPAK INDUSTRI DI KECAMATAN JATEN

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

Lampiran 1. Kep.Men. LH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

Air mineral alami SNI 6242:2015

POTENSI HIDROLOGI DANAU DAN LAHAN GAMBUT SEBAGAI SUMBERDAYA AIR (STUDI KASUS: DANAU AIR HITAM, PEDAMARAN, OKI)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

I. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

Lampiran F - Kumpulan Data

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab V Hasil dan Pembahasan

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

II. TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN KUALITAS AIR

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum. Selain itu, air juga diperlukan untuk

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

DINAMIKA KUALITAS DAN KELAYAKAN AIR WADUK SEI HARAPAN UNTUK BAHAN BAKU AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti


Kimia Lingkungan (M. Situmorang) Halaman i

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1. Pengukuran Konsentrasi Logam Sebenarnya

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Zonasi pada perairan tergenang (Sumber: Goldman dan Horne 1983)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi.

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS AIR DI HULU DAN HILIR WADUK RESAPAN KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok ABSTRAK Kualitas air dalam memasok air tanah akan sangat dipengaruhi oleh kualitas air permukaan sebagai sumber. Jika kualitas air permukaan baik maka kualitas air tanah pun akan baik. Namun, jika kualitas air permukaan buruk maka akan menimbulkan masalah karena proses purifikasi air di akuifer akan lebih lama dibandingkan dengan di permukaan tanah. Oleh karena itu, kualitas air permukaan tersebut perlu dianalisis terlebih dahulu. Dengan adanya waduk resapan di Kampus UI Depok, maka perlu dilakukan analisis terhadap kualitas air waduk tersebut. Kualitas sumber air yang berasal dari danau-danau yang berada di bagian hulu harus dianalisis terlebih dahulu. Untuk itu, perlu dilakukan pengambilan sampel air dari danau-danau di bagian hulu dan pengujian kualitas sampel air tersebut secara fisik, kimiawi dan biologis. Analisis sampel air dilakukan dengan membandingkan nilai kualitas air dengan baku mutu sesuai dengan peruntukannya, yaitu berdasarkan baku mutu air menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Analisis sampel air juga dilakukan untuk menilai kelayakan suatu sumber air untuk kepentingan pasokan air waduk resapan. Hasil analisis sampel air yang berasal dari danau-danau di Kampus UI Depok menunjukkan kualitas air yang cukup baik. Secara umum, hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas air danau masih memenuhi baku mutu untuk digunakan sebagai air baku air bersih. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa unsur dalam air yang melampaui nilai baku mutu, namun masih dalam taraf tidak membahayakan bagi manusia. Kata kunci : baku mutu air, waduk resapan 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana denga memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumberdaya air harus ditanamkan pada segenap pengguna air. Dalam hal itu, Universitas Indonesia (UI) memiliki enam buah danau/situ yang terangkai satu sama lain sehingga membentuk suatu jaringan ekosistem tandon air yang sangat potensial sebagai daerah penyangga konservasi air tanah baik bagi kota Depok maupun Jakarta. Berkaitan dengan hal tersebut, berkembang pemikiran untuk membangun waduk resapan sebagai salah satu teknologi sumberdaya air yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas air, khususnya air tanah dengan memasok akuifer melalui air permukaan yang dibendung. Kualitas air untuk memasok air tanah tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh kualitas air permukaan ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-1

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech sebagai sumbernya. Jika kondisi kualitas air permukaan mempunyai kualitas air yang baik, maka tidak ada masalah. Namun sebaliknya jika kualitas airnya buruk maka akan menimbulkan masalah karena proses purifikasi air di akuifer akan lebih lama dibandingkan dengan di permukaan tanah. Oleh karena itu air permukaan tersebut perlu dianalisis terlebih dahulu bagaimana kualitasnya. Tujuan a. Melakukan pengambilan sampel kualitas air di danau-danau di daerah hulu dari waduk resapan dengan metode pengambilan kualitas air yang sesuai standar. b. Melakukan uji laboratorium kualitas air untuk parameter fisika, kimia dan biologi dari masing-masing sampel air yang telah diambil. c. Membandingkan nilai kualitas air dengan baku mutu sesuai dengan peruntukannya yaitu berdasarkan baku mutu air menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. d. Menilai kelayakan suatu sumber air untuk kepentingan pasokan air waduk resapan. 2. PARAMETER KUALITAS AIR Parameter kualitas air pada dasarnya dibagi menjadi 3 yaitu parameter fisika, kimia dan biologi. Parameter-parameter fisika yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air meliputi cahaya, suhu, kecerahan dan kekeruhan, warna, konduktivitas, padatan total, padatan terlarut, padatan tersuspensi dan salinitas. Sedangkan parameter kimia di perairan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Gas, terdiri dari karbondioksida, nitrogen, amonia, hidrogen sulfida, dan metana. b. Elemen atau unsur, terdiri dari alumunium, zinc, copper, molibden, kobalt, karbon, nitrogen, sulfur, fluor, klor, fluor, iodin, boron dan silikon. Elemen-elemen tersebut terdapat sebagai ion atau senyawa organik an anorganik kompleks. c. Bahan organik terlarut berupa gula, asam lemak, asam humus, tanin, vitamin, asam amino, pestisida, pigmen larutan, urea dan sebagainya. d. Bahan anorganik tersuspensi berupa koloid lumpur dan partikel tanah. e. Bahan organik tersuspensi misalnya fitoplankton, zooplankton, jamur, bakteri dan sisa-sisa tumbuhan/hewan yang telah mati. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Beberapa bahan cemaran yang biasa dijumpai pada sumber air adalah: Tembaga (copper): bahan ini biasa berasal dari pelapukan pipa air minum atau bisa juga berasal dari kontaminan alamiah. Nitrat atau fosfat: kedua bahan ini pada umumnya berasal dari "bocoran" kegiatan pemupukan pada pertanian intensif yang kemudian mencemari sumber-sumber air setempat. Klorin: pada air minum bahan ini biasa ditambahkan sebagai pembunuh bakteri Kloramin : biasa ditambahkan pada proses pemurnian air minum Pestisida : biasanya merupakan residu kegiatan pertanian intensif yang sering menggunakan pestisida untuk membasmi hama dan penyakit tanaman. Selain cemaran di atas, sering dijumpai bahan-bahan terlarut yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang dilewati oleh air dalam perjalanannya. Bahan yang terkandung akan sangat tergantung pada kondisi geologi daerah yang bersangkutan. Berapa unsur yang mungkin dijumpai adalah kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan logam-logam berat, seperti besi (Fe), aluminium (Al), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), dan timah hitam (Pb). Ca dan Mg dalam lingkup akuarium tercermin pada kondisi kesadahan, sedangkan Na tercermin pada salinitas. ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-2

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia 3. Pencemaran Perairan Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat. Pencemar memasuki badan air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off) pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain-lain. a. Sumber Pencemar Sumber pencemar non-point source dapat berupa point source dalam jumlah yang banyak. Misalnya: limpasan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, limpasan dari daerah pemukiman (domestik), dan limpasan dari daerah perkotaan. bavis dan Cornwell (1991) mengemukakan beberapa jenis pencemar dan sumbernya. b. Bahan Pencemar (Polutan) 1. Polutan Tak Toksik : Polutan/pencemar tak toksik biasanya telah berada pada ekosistem secara alami. Sifat destruktif pencemar ini muncul apabila berada dalam jumlah yang berlebihan sehingga dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem melalui perubahan proses fisika-kimia perairan. Polutan tak toksik terdiri atas bahan-bahan tersuspensi dan nutrien. Bahan tersuspensi dapat mempengaruhi sifat fisika perairan, antara lain meningkatkan kekeruhan sehingga menghambat penetrasi eahaya matahari. Dengan demikian, intensitas eahaya matahari pada kolom air menjadi lebih keeil dari intensitas yang dibutuhkan untuk melangsungkan proses fotosintesis. Keberadaan nutrienlunsur hara yang berlebihan dapat memacu terjadinya pengayaan (eutrofikasi) perairan dan dapat memaeu pertumbuhan mikroalga dan tumbuhan air secara pesat (blooming), yang selanjutnya dapat mengganggu kesetimbangan ekosistem akuatik secara keseluruhan. 2. Polutan Toksik : Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian (lethal) maupun bukan kematian (sub-lethal), misalnya terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dan karakteristik morfologi berbagai organisme akuatik. Polutan toksik ini biasanya berupa bahan-bahan yang bukan bahan alami, misalnya pestisida, detergen, dan bahan artifisial lainnya. Polutan berupa bahan yang bukan alami ini dikenal dengan istilah xenobiotik (polutan artificial), yaitu polutan yang diproduksi oleh manusia (manmade substances). a. Limbah Penyebab Penurunan Kadar Oksigen Terlarut Semua limbah yang dioksidasi, terutama limbah domestik, termasuk dalam kategori limbah penyebab penurunan kadar oksigen terlarut (oxygen demanding waste). Oksigen sangat penting bagi kelangsungan hidup organisme pada ekosistem perairan. Kadar oksigen terlarut minimum 5 mglliter diperlukan bagi kelangsungan hidup ikan di perairan. b. Senyawa Organik Beribu-ribu bahan organik, baik bahan alami maupun sintetis, masuk ke dalam badan air sebagai basil dari aktivitas manusia. Penyusun utama bahan organik biasanya berupa polisakarida (karbohidrat), polipeptida (protein), lemak (fats), dan asam nukleat (nucleid acid) (Dugan, 1972). Setiap bahan organik memiliki karakteristik fisika, kimia, dan toksisitas yang berbeda. Namun, pemantauan setiap jenis bahan organik merupakan suatu hal yang sulit dilakukan. Sumber limbah organik di perairan adalah limbah domestik (rumah tangga dan perkotaan). Komposisi bahan organik dalam limbah domestik. c. Minyak Mineral dan Hidrokarbon Diperkirakan terdapat sekitar 800 jenis senyawa minyak mineral yang terdiri atas hidrokarbon alifatik, aromatik, resin, dan aspal. Minyak tersebar di perairan dalam bentuk terlarut, lapisan film yang tipis yang terdapat di permukaan, emulsi, dan fraksi terserap. Di perairan, interaksi dari bentuk minyak ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh nilai specific gravity, titik didih, tekanan permukaan, viskositas, kelarutan, dan penyerapan. Kadar minyak mineral dan produk- ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-3

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech produk petroleum yang diperkenankan terdapat pada air minum berkisar aurora 0,01-0,1 mg/liter. Kadar yang melebihi 0,3 mg/liter bersifat toksik terhadap beberapa jenis ikan air tawar (UNESCO/WHO/UNEP,1992). 3. ANALISIS KUALITAS AIR 3.1. Pengambilan Sampel Kualitas Air Secara keseluruhan, pengambilan sampel dan analisis laboratoium kualitas air untuk mengkaji kualitas air danau yang akan dimasukkan ke dalam waduk resapan telah dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu: TABEL 3.1 PERIODE PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR DANAU DI LINGKUNGAN KAMPUS UI No Tanggal Pengambilan Tanggal Analisis Laboratorium Jumlah Sampel 1 3 Juni 2004 8 11 Juni 2004 8 2 16 April 2006 19 26 April 2006 7 3 10 Maret 2007 13 22 Maret 2007 10 Sebagian besar lokasi pengambilan sampel dilakukan pada lokasi yang sama. Lokasi pengambilan sampel masing-masing periode tersebut disajikan pada bagian Bab Lampiran. Beberapa parameter yang melebih ambang batas adalah: Amonia : Saluran ke Danau Rektorat Arsen : Danau Salam Nitrit : Danau Asrama Seng : Semua sampel Fecal coliform: Saluran ke Danau Rektorat, Danau Politeknik, Danau Ekonomi, Danau Asrama dan Danau Waduk resapan. Pada periode ini juga mengindikasikan bahwa secara umum saluran-saluran yang memasok air ke danau-danau di kampus UI mempunyai kualitas yang lebih buruk dan sebagai sumber pencemar terhadap kualitas air danau tersebut. Sedangkan untuk periode ke III yaitu pada tanggal 12 Maret 2007 untuk sampel yang mewakili musim penghujan juga menunjukkan adanya beberapa variabel yang melebihi ambang batas. Pada saat pengambilan sampel, meskipun saat musim basah/penghujan namun pada saat tersebut curah hujan sudah tidak turun hampir sekitar satu minggu sehingga pasokan air permukaan tidak besar. Beberapa parameter yang melebihi ambang batas adalah: Amonia : semua sampel kecuali di bak waduk resapan untuk pengisian airtanah Besi : semua sampel Nitrit : konomi, Salam, Asrama, Waduk resapan. Seng : semua sampel Fecl coliform Adanya parameter seng dan besi yang cukup tinggi di semua sampel kemungkinan disebabkan oleh kandungan tanah yang mengandung besi cukup tinggi. Hal yang cukup menarik untuk dicermati adalah kualitas air di dalam bak waduk resapan yang untuk mengisi air tanah mempunyai kualitas air paling baik dibandingkan dengan badan air lainnya. Ini menunjukkan bahwa telah terjadi satu penyaringan secara alami dari hulu ke hilir sehingga kualitas air yang masuk ke waduk resapan lebih baik dibandingkan dengan di bagian hulunya. Adanya jebakan-jebakan (trapping) dari danau-danau di atasnya memberikan pengaruh terhadap besaran dari parameter kualitas air yang ada. Namun demikian, jika dilihat secara keseluruhan kondisi kualitas air masih cukup baik. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis laboratorium dari sampel yang diambil di danau-danau yang terdapat di Kampus UI Depok menunjukkan hasil yang cukup baik kualitasnya. Secara umum dapat dikatakan kualitas airnya masih memenuhi baku mutu kelas satu untuk air baku air bersih. Beberapa unsur yang melampaui baku mutu nilainya masih relatif kecil dan ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-4

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia unsur-unsur tersebut bukan tergolong yang membahayakan bagi manusia. Bak/kolam yang berfungsi sebagai pemasok airtanah di dalam waduk resapan mempunyai kualitas air yang lebih baik dibandingkan dengan badan air lainnya. Adanya proses penyaringan secara alami dan jebakan-jebakan hara dari danau di hulu hingga hilir sangat mempengaruhi kualitas air yang ada. Proses penyaringan yang terjadi secara alami tersebut menyebabkan kualitas air di bak pengisian airtanah di dalam waduk resapan mempunyai kualitas air yang baik. 5. DAFTAR ACUAN 1. Crosby, Donald G., 1998. Toxicologi and Chemistry. New York: Oxford University Press. 2. Rukaesih Ahmad. 2004. Kimia Lingkungan. Penerbit Andi Jogyakarta. 3. Suryani, M.,R. Achmad, R. Moenir 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, UI Press, Jakarta. 4. Strahler, A. N. & A. H. Strahler 1973. Environmental Geoscience : Interaction beetwen Natural System and Man, John Wiley & Sons, New York. 5. Surna T. Djayadiningrat.,Harry Harsono Amir 1991. Penilaian Secara Cepat Sumber-sumber Pencemaran Air, Tanah dan Udara, Gadjah Mada University Press. 6. Wasilah, A.S., Rukaesih, A. Dan Deetje, S., 2002. Kimia lingkungan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. LAMPIRAN TABEL 3.2 LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL No Tahap I (3 Juni 2004) Tahap II (16 April 2006) Tahap III (10 Maret 2007) 1 Saluran air ke Danau Saluran air ke DanauRektorat Saluran air ke DanauRektorat Rektorat 2 Danau Rektorat Danau Rektorat Danau Rektorat 3 Danau Politeknik Danau Politeknik Danau Politeknik 4 Danau Ekonomi Danau Ekonomi Danau Ekonomi 5 Saluran air ke Danau salam Danau Salam Danau Ekonomi Kecil 6 Danau Salam Inlet Danau Asrama Danau Salam 7 Inlet Danau Asrama Outlet Danau Asrama Danau Asrama 8 Outlet Danau Asrama Outlet Danau Asrama Saluran pemasok Waduk Resapan 9 Outlet Danau Asrama Waduk Resapan ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-5

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech Tanggal Analisa : 8 s/d 11 Juni 2004 Jenis Contoh : Air Waduk TABEL 3.3. HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP I NO. PARAMETER SATUAN STASIUN PENGAMATAN F I S I K A : Baku Mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelas I 1 Warna Pt.Co 5.58 5.6 5.8 8.48 5.7 5.45 7.4 5.65-2. Salinitas o/oo 0 0 0 0 0 0 0 0-3. Kekeruhan NTU 1.1 1.1 1.1 62 3 3 53 20-4. Residu Terlarut mg/l 93 93 92 90 90 90 120 230 1000 5. ph - 5.25 5.23 5.2 5.2 5.55 5.5 5.45 5.69 6-9 KIMIA ANORGANIK 1 Air Raksa (Hg) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.001 2 Alumunium (Al) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001-3 Ammonia (NH3-N) mg/l 0.563 0.511 0.478 0.46 0.277 0.405 0.416 3.626 0.5 4 Arsen (As) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.05 5 Barium (Ba) mg/l 0.024 0.025 0.032 0.046 0.028 0.026 0.045 0.043 1 6 Besi (Fe) mg/l 0.183 0.0115 0.1 6.011 1.164 0.295 5.995 1.844 0.3 7 Fluorida (F) mg/l 0.042 0.043 0.041 0.073 0.045 0.043 0.063 0.042 0.5 8 Kadmium (Cd) mg/l 0.003 0.002 0.003 0.002 0.003 0.006 0.006 0.009 0.01 9 Khlorida (Cl) mg/l 56.72 56.72 56.72 60.27 60.27 56.72 53.18 60.27 600 Kromium 10 heksavalen mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.05 11 Mangan (Mn) mg/l 0.016 0.019 0.015 0.011 0.17 0.012 0.016 0.02 0.1 12 Nitrat (NO2-N) mg/l 0.579 0.91 1.151 0.649 0.649 0.894 0.869 0.102 10 13 Nitrit (NO2-N) mg/l 0.457 0.014 0.018 0.004 0.46 0.010 0.003 0.012 0.06 14 Selenium (Se) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 0.009 <0,001 <0,001 <0,001 0.006 0.01 15 Seng (Zn) mg/l 0.033 0.061 0.039 0.044 0.039 0.028 0.042 0.047 0.05 16 Sianida (CN) mg/l 0.023 0.019 0.025 0.015 0.021 0.012 0.027 0.023 0.02 17 Sulfat (SO4) mg/l 6.959 7.21 7.21 27.511 7.21 7.962 19.366 12.724 400 18 Tembaga (Cu) mg/l 0.062 0.05 0.062 0.053 0.76 0.053 0.056 0.053 0.02 19 Timbal (Pb) mg/l 0.005 0.003 0.002 0.006 0.003 0.007 0.003 0.003 0.03 20 KIMIA ORGANIK 21 Detergen mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 200 Zat Organik 22 KMnO4 mg/l 9.71 9.71 9.71 15.28 9.72 9.73 9.74 9.73 - MIKROBIOLOGI 1 Fecal Coliform MPN/100ml 0 4000 4000 13000 0 0 10000 13000 100 2 Total Coliform MPN/100ml 16000 60000 38000 40000 7000 7000 30000 40000 1000 Keterangan : 1 = Saluran ke Danay Rektorat 2 = Danau Rektorat 3 = Danau Politeknik 4 =Danau Ekonomi 5 = Saluran ke Danau Salam 6 = Inlet Danau Asrama 7 = Outlet Danau Asrama ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-6

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia Tanggal Analisa : 19 s/d 26 April 2006 Jenis Contoh TABEL 3.4. HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP II : Air Tawar (Waduk dan Danau) NO. PARAMETER SATUAN STASIUN PENGAMATAN Baku Mutu F I S I K A : 1 2 3 4 5 6 7 Kelas I *) 1 Warna Pt.Co 37 7 24 14 6 11 7-2. Salinitas o/oo 0 0 0 0 0 0 0-3. Kekeruhan NTU 26 0.9 16.5 1.3 0.9 1.1 0.9-4. Residu Terlarut mg/l 87 84 150 116 95 95 92 1000 KIMIA ANORGANIK 1 ph - 6.69 6.4 6.61 6.48 6.54 6.51 6.45 6-9 2 Air Raksa (Hg) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.001 3 Alumunium (Al) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001-4 Ammonia (NH3-N) mg/l 0.62 0.058 0.058 0.334 0.109 0.183 0.155 0.5 5 Arsen (As) mg/l 0.018 0.054 0.054 0.024 0.52 0.048 0.024 0.05 6 Barium (Ba) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 1 7 Besi (Fe) mg/l 1.227 0.016 0.057 0.095 0.062 0.148 0.033 0.3 8 Fluorida (F) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.5 9 Kadmium (Cd) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.01 10 Khlorida (Cl) mg/l 5.32 5.32 39.00 14.18 5.32 12.41 12.41 600 11 Kromium heksavalen mg/l <0,005 0.005 <0,005 <0,005 <0,005 0.005 <0,005 0.05 12 Mangen (Mn) mg/l 0.045 0.046 0.042 0.045 0.062 0.043 0.012 0.1 13 Nitrat (NO2-N) mg/l 0.060 0.161 0.118 0.101 0.349 0.286 0.338 10 14 Nitrit (NO2-N) mg/l 0.001 0.009 0.002 0.001 0.007 0.004 0.086 0.06 15 Selenium (Se) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.01 16 Seng (Zn) mg/l 0.096 0.083 0.087 0.086 0.084 0.073 0.065 0.05 17 Sianida (CN) mg/l <0,001 0.007 <0,001 <0,001 0.003 <0,001 <0,001 0.02 18 Sulfat (SO4) mg/l 119.64 81.5 92.475 15.882 17.711 14.420 21.003 400 19 Tembaga (Cu) mg/l 0.01 0.01 0.02 0.01 0.010 0.010 0.010 0.02 20 Timbal (Pb) mg/l 0.013 0.015 0.016 0.013 0.014 0.011 <0,001 0.03 KIMIA ORGANIK 1 Detergen mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 200 2 Zat Organik KMnO4 mg/l 20.22 6.95 3.16 7.9 6.64 6.95 6.95 - MIKROBIOLOGI 1 Fecal Coliform MPN/100ml 110 <2 30 <2 <2 <2 <2 100 2 Total Coliform MPN/100ml 280 <2 50 8 <2 <2 <2 1000 *) Baku Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Keterangan : 1 = Input Waduk Rektorat No. 1 2 = Waduk Rektorat No. 2 3 = Waduj No. 3 4 = Waduk Ekonomi No. 4 5 = Outlet Danau Salam No. 5 6 = Inlet Danau Asrama No. 6 7 = Outlet Danau Asrama No. 7 ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-7

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech Tanggal Jenis Contoh : 13 s/d 22 Maret 2007 : Air Tawar (Waduk dan Danau) TABEL 3.5. HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP III NO. PARAMETER SAT STASIUN PENGAMATAN F I S I K A : Baku Mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kls I* 1 Warna Pt.Co 92 32 57 29 19 24 24 21 26 2-2 Salinitas o/oo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0-3 Kekeruhan NTU 25.0 1.6 12.0 2.5 3.5 1.7 1.8 1.0 23.0 0.5-4 Residu Terlarut mg/l 370 110 150 140 130 140 130 150 120 200 1000 KIMIA ANORGANIK 1 ph - 6.85 6.86 6.69 6.75 6.71 6.79 6.67 6.62 6.60 6.87 6 9 2 Air Raksa (Hg) mg/l <0.001 0.015 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.001 <0.001 0.001 3 Alumunium (Al) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 - Ammonia (NH3-4 N) mg/l 5.161 3.268 4.631 4.598 4.565 3.949 2.278 2.076 2.659 0.146 0.5 5 Arsen (As) mg/l 0.004 0.008 0.005 0.006 0.100 0.008 0.008 0.010 0.005 0.006 0.05 6 Barium (Ba) mg/l 0.016 0.017 0.016 0.014 0.013 0.015 0.011 0.013 0.019 0.015 1 7 Besi (Fe) mg/l 6.512 1.124 5.762 1.386 5.657 0.889 1.325 1.194 0.750 0.192 0.3 8 Fluorida (F) mg/l 0.045 0.059 0.057 0.062 0.052 0.058 0.047 0.052 0.063 0.043 0.5 9 Kadmium (Cd) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.01 10 Khlorida (Cl) mg/l 31.200 23.400 39.000 31.910 24.820 21.980 22.690 21.270 23.400 14.890 600 11 Kromium heksavalen (Cr6+) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.05 12 Mangan (Mn) mg/l <0.001 0.017 0.015 0.013 0.012 0.009 <0.001 <0.001 0.018 <0.001 0.1 Baku NO. PARAMETER SAT STASIUN PENGAMATAN Mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kls I* 13 Nitrat (NO2-N) mg/l 0.053 0.321 0.140 1.140 1.404 1.903 2.233 2.173 2.744 2.597 10 14 Nitrit (NO2-N) mg/l <0.001 0.860 <0.001 0.023 0.490 0.733 0.921 0.918 0.710 <0.001 0.06 15 Selenium (Se) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.01 16 Seng (Zn) mg/l 0.512 0.954 0.942 0.874 0.862 0.762 0.683 0.652 0.964 0.522 0.05 17 Sianida (CN) mg/l 0.012 0.017 0.009 0.005 0.002 0.018 0.012 0.013 0.008 0.014 0.02 18 Sulfat (SO4) mg/l 0.300 <0.001 0.663 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 8.310 4.742 400 19 Tembaga (Cu) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.02 20 Timbal (Pb) mg/l <0.001 0.009 0.009 0.007 0.006 <0.001 <0.001 <0.001 0.012 <0.001 0.03 KIMIA ORGANIK 1 Detergen mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 200 Zat Organik 2 KMnO4 mg/l 18.96 25.6 10.74 11.38 11.38 14.54 19.91 16.21 16.43 2.84 - MIKROBIOLOGI 1 Fecal Coliform MPN/100ml >1600 30 900 500 110 50 240 17 240 2 100 2 Total Coliform MPN/100ml >1600 50 1600 900 140 80 300 26 300 2 1000 *) Baku Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Keterangan : 1 = Saluran ke Danau Rektorat 6 = Danau Salam 2 = Danau Rektorat 7 = Danau Asrama ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-8

Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia 3 = Danau Politeknik 8 = Saluran pemasok ke Waduk Resapan 4 = Danau Ekonomi 9 = Waduk Resapan 5 = Danau Ekonomi Kecil 10 = Bak pengisian Waduk Resapan Gambar Lokasi : TATA LAHAN DI KAMPUS UI DEPOK ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-9