EFEKTIVITAS LARUTAN EKSTRAK JERUK NIPIS

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata kunci:berkumur, infusa jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), plak gigi

ABSTRAK. Plak gigi, obat kumur cengkeh, indeks plak

Kata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).

PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT

ABSTRAK. Kata kunci: plak gigi, seduhan kelopak bunga rosella, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

BAB I PENDAHULUAN. mampu membentuk polisakarida ekstrasel dari genus Streptococcus. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi merupakan komunitas mikroba yang melekat maupun berkembang

ABSTRAK. Kata kunci: Plak gigi; teh hitam; indeks plak, O Leary

Kata kunci: berkumur, bakteri aerob, saliva, baking soda, lemon.

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah dengan menggunakan obat kumur antiseptik. Tujuan berkumur

BAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kelompok mikroba di dalam rongga mulut dan dapat diklasifikasikan. bakteri aerob, anaerob, dan anaerob fakultatif.

Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II: Fanny, dr., MSi.

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka kejadian masalah

PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA KEJU CHEDDAR DAN YOGHURT PLAIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat Indonesia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan rongga mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan dan kebutuhan akan perawatan ortodonti pada masa kini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka nasional (>25,9%) dan sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Minyak atsiri adalah minyak eteris (essential oils) atau minyak terbang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang kedokteran gigi, masalah kesehatan gigi yang umum terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. seperti kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri. Namun, perawatan

ABSTRAK. Kata kunci: populasi bakteri aerob, saliva, sari buah delima merah dan putih.

ABSTRAK. Xylitol, populasi bakteri aerob, plak gigi.

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kondisi ini dapat tercapai dengan melakukan perawatan gigi yang

BAB I PENDAHULUAN. Madu adalah pemanis tertua yang pertama kali dikenal dan digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi

Kata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary

Perubahan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus Setelah Berkumur Ekstrak Lada Putih (Piper Nigrum L.)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 90% dari populasi dunia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen

ABSTRAK. Kata kunci : Plak gigi; susu murni; indeks plak; O Leary

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada permukaan basis gigi tiruan dapat terjadi penimbunan sisa makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. di saluran akar gigi. Bakteri ini bersifat opportunistik yang nantinya bisa menyebabkan

Bayyin Bunayya Cholid*, Oedijani Santoso**, Yayun Siti Rochmah***

ABSTRAK. Kata kunci : Kismis, Thompson Seedless, plak gigi, O Leary

ABSTRAK. Kata kunci: Staphylococcus aureus, buah andaliman, antibakteri.

Efek Teh Hijau pada ph Medium

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasi

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies adalah penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan

ABSTRAK. Kata kunci: Pasta gigi herbal, pasta gigi non herbal, indeks plak, ortodontik cekat.

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran Gigi

PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR PADA BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan rongga mulut merupakan bagian penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berdasarkan ada atau tidaknya deposit organik, materia alba, plak gigi, pelikel,

ABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. mulut. Ketidakseimbangan indigenous bacteria ini dapat menyebabkan karies gigi

ABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan seseorang (Sari & Suryani, 2014). Penyakit gigi dan mulut memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pohon Arak (salvadora persica) (Almas,2002). dan minyak atsiri untuk meningkatkan air liur (Zaenab dkk,2004)

BAB I PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada permulaan terjadinya karies gigi (Purnamasari et al., 2010). Namun, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dekade terakhir, sebanyak 80% orang didunia bergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Kata kunci: salep ekstrak herba meniran, triamcinolone acetonide, penyembuhan luka

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kesehatan umum dan kualitas hidup (WHO, 2012). Kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. permukaan gigi yang tidak bersifat self cleansing (membersihkan gigi), self cleansing

ABSTRAK. Kata kunci: permen karet, sukrosa, xylitol, kapasitas bufer, ph saliva

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan tanaman obat di Indonesia perlu digali lebih mendalam, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut penduduk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah terjadinya infeksi silang yang bisa ditularkan terhadap pasien, dokter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa. 1,2

BAB 5 HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. periodontitis. Terdapat 2 faktor utama penyakit periodontal, yaitu plaque-induced

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar saliva

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB IV HASIL PENELITIAN. (Garcinia Mangistan Linn.) terhadap penurunan indeks plak, yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. American Association of Orthodontists menyatakan bahwa Ortodonsia

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas mikroorganisme yang menyebabkan bau mulut (Eley et al, 2010). Bahan yang

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. anak-anak sampai lanjut usia. Presentase tertinggi pada golongan umur lebih dari

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMAKAIAN OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE PADA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DALAM MENURUNKAN JUMLAH KOLONI BAKTERI AEROB

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG KENCUR (Kaempferia YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Streptococcus mutans merupakan bakteri gram positif golongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi juga merupakan hasil interaksi antara kondisi fisik, mental dan

Transkripsi:

RESEARCH 39 EFEKTIVITAS LARUTAN EKSTRAK JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA REMAJA USIA 12 15 TAHUN - Studi di SMP Nurul Islami, Mijen, Semarang Rr. Sarah Ladytama*, Arlina Nurhapsari**, Moh. Baehaqi*** Keywords: Lime extract, mouthwash, decreasing of dental plaque index PENDAHULUAN ABSTRACT Background: Plaque is formed by colonizing bacteria that adhere on the surface of teeth can be caused dental and oral disease. Using mouthwash can prevent plaque formation quickly and easily. Lime can be used as alternative herbal mouthwash to decrease plaque index because of antibacterial content. The purposed of this study is to determined the effectiveness of lime with concentration of 20%,40% and 60% as mouthwash in the term of plaque index decrease at teens 12-15 years old. Method: This study was an quasi experimental using post test only control group design method which is perform to 12 students who at teens 12-15 years old at Nurul Islami Secondary High School, Mijen-Semarang using until four weeks. The sample were given lime extract with many concentration every weeks. Dental plaque score was measured before and after intervention. The data analyzed with Kruskal Wallis and Mann-Whitney test. Result: Result showed that lime extract with many concentration effective to decrease dental plaque index. Kruskall-Wallis test and Mann-Whitney test showed concentration. Conclusion: It is concluded from this research that the higher as mouthwash in decreasing plaque index. The highest decrease plaque happen in concentration 60%. Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh 1. Masalah kesehatan gigi utama menurut laporan hasil survei oleh Departemen Kesehatan tahun 1999-2003 prevalensi penyakit periodontal dan karies gigi yang tinggi disebabkan oleh kebersihan gigi mulut yang buruk 2. Prevalensi Karies aktif menurut Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 tertinggi di Semarang Kota (74,0%) dan terendah di Kabupaten Kudus (27,4%). Proporsi perilaku menggosok gigi dengan cara yang tidak benar dilakukan 95,5% penduduk provinsi Jawa Tengah. Hasil tersebut mengindikasikan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pelayanan tenaga medis kesehatan gigi 3. Plak merupakan kumpulan bakteri yang terikat dalam suatu matriks organik dan melekat erat pada permukaan gigi 4. Plak terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler yang berupa lengketan bakteri beserta produk-produk bakteri. Mekanisme terjadinya plak adalah terbentuknya acquired pelicle pada pemukaan gigi yang berwarna transparan, kemudian bakteri akan menempel dan berproliferasi sehingga warna akan berubah menjadi kekuningan. Pelikel terdiri atas glikoprotein yang diendapkan oleh saliva yang terbentuk segera setelah penyikatan gigi. Perkembangbiakan bakteri membuat lapisan plak bertambah *Program Pendidikan Dokter Gigi UNISSULA, **FKG Universitas Islam Sultan Agung, *** DKK Kabupaten Demak Korespondesi: Rr Sarah Ladytama (sarah.ladytama@yahoo.com)

Ladytama / Nurhapsari / Baehaqi 40 tebal karena adanya hasil metabolisme dan adhesi dari bakteri bakteri pada permukaan luar plak, lingkungan bagian dalam plak berubah menjadi anaerob 5. Plak merupakan masalah utama dalam rongga mulut yang dapat menimbulkan penyakit infeksi pada jaringan lunak seperti gingivitis dan pada jaringan keras seperti karies gigi. Karies merupakan proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras 6. Usaha pengendalian plak gigi dapat dilakukan dengan obat kumur. Penggunaan obat kumur terbukti dapat menghambat pembentukan plak gigi secara cepat dan mudah 7. Substansi kimia yang digunakan dalam obat kumur yang dipasarkan di masyarakat memiliki sifat anti septik atau anti bakteri yang berguna untuk menghambat pembentukan plak. Kandungan ini juga terdapat dalam bahan herbal salah satunya jeruk nipis. Jeruk nipis sering dijumpai di kawasan Indonesia, maka dari itu pemanfaatannya sangat mudah sebagai pengobatan alternatif serta harganya relatif terjangkau 8. Penelitian ini bertujuan untuk pemberian larutan ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai obat kumur terhadap penurunan indeks plak.dengan menggunakan konsentrasi 20%, 40% dan 60%. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan studi eksperimental semu (quasi eksperimental) dengan metode post test only control group design terhadap 12 siswa-siswi SMP Nurul Islami yang berusia 12-15 tahun. Penelitian ini dilakukan selama empat minggu di Mijen, Semarang. Sampel diperiksa skor indeks plak sebelum diberi perlakuan, kemudian berkumur dengan larutan yang berbeda setiap minggunya dan dilakukan pemeriksaan. Hasil penilaian indeks plak kemudian dianalisa dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Ekstrak jeruk nipis 20%,40%,60% dan 100% dianalisa uji kuantitatif untuk senyawa dengan metode spektrofotometri dan kualitatif untuk senyawa limonen dengan HASIL PENELITIAN Hasil analisa uji kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak jeruk nipis 20% mengandung 0,64%, Ekstrak 40% mengandung 0,90%, Ekstrak 60% mengandung 1,18%, Ekstrak 100% mengandung 1,21%. Analisa uji kualitatif dengan menggunakan metode ekstrak jeruk nipis (citrus aurantifolia) kesemua konsentrasi didapatkan hasil pewarnaan spot limonen di visibel kelabu, hasil tersebut menunjukkan kandungan limonen tidak dapat terdeteksi. Penelitian ini bermaksud mengetahui pengaruh obat kumur ekstrak jeruk nipis dengan konsentrasi 20 %, 40 % dan 60 % terhadap penurunan indeks plak. Hasil perbandingan pengukuran indeks plak yang dilakukan sebelum dan sesudah berkumur dengan beberapa obat kumur mengalami penurunan pada semua kelompok. Penurunan indeks plak terbesar ada pada kelompok yang menggunakan obat kumur konsentrasi 60 % yaitu sebesar 0,14 (tabel 1). Pengujian normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Syarat normalitas tidak terpenuhi pada semua data, oleh karena itu digunakan alat analisis non parametrik. Hasil uji Levene s test sebaran data penurunan indeks plak gigi antar kelompok dengan kadar konsentrasi yang berbeda adalah homogen. Karakteristik data yang tidak memenuhi syarat normalitas menunjukkan bahwa uji yang digunakan untuk mengetahui perbedaan secara nyata adalah dengan non parametrik yaitu uji Kruskall-Wallis dan uji Mann Whitney. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan

41 Tabel 1. Hasil perbandingan rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan beberapa obat kumur Tabel 2. Hasil Uji Kruskall-Wallis Tabel 3. Tes Statistik Uji Kruskall-Wallis bahwa mean rank antar variabel memiliki perbedaan yang cukup besar (tabel 2). Uji Kruskal-Wallis untuk Asymp. Sig perbedaan bermakna pada paling tidak dua kelompok perlakuan (tabel 3). Hal ini berarti Hipotesis (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat efektivitas ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sebagai obat kumur terhadap penurunan indeks pada remaja usia 12-15 tahun dapat diterima. Pengujian dilanjutkan dengan uji Mann- Whitney untuk mengetahui kelompok Tabel 4. Hasil Uji Mann-Whitney yang berbeda. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa ada perbedaan yang lain yang ditunjukkan dengan nilai DISKUSI Hasil penelitian terhadap 12 sampel siswa/siswi SMP Nurul Islami, Mijen, Semarang menunjukkan bahwa ekstrak jeruk nipis dengan berbagai kadar konsentrasi dapat menurunkan indeks plak. Hal ini tampak dari penurunan

Ladytama / Nurhapsari / Baehaqi 42 indeks plak gigi untuk obat kumur ekstrak jeruk nipis dengan kadar konsentrasi 20% sebesar 0,08 dan obat kumur ekstrak jeruk nipis dengan kadar konsentrasi 40% dengan penurunan sebesar 0,10 serta untuk obat kumur ekstrak jeruk nipis dengan kadar konsentrat 60% dengan penurunan sebesar 0,14. Terdapat perbedaan pengaruh yang nyata antara obat kumur ekstrak jeruk nipis dengan kadar konsentrasi 20%, 40% dan 60%. Semakin tinggi kadar konsentrasinya, semakin besar penurunan plak gigi. Hal Kruskall-Wallis dan Uji Mann-Whitney 0,05. Penurunan plak gigi dapat terjadi karena jeruk nipis mengandung alkaloid yang berfungsi sebagai anti bakteri. Jeruk nipis juga mengandung dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas anti mikroba yang kuat9. Komposisi jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh minyak atsiri dari beberapa tanaman obat di Streptococcus mutans, yang menemukan minyak atsiri dari jeruk mampu menghambat pertumbuhan planktonik, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai inhibitor plak gigi karena memiliki aktivitas anti bakteri 10. Berdasar hasil penelitian ini, hasil analisa menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak jeruk nipis (Citrus aurantifolia), maka semakin tinggi kandungan yang terdapat dalam ekstrak jeruk nipis yang dihasilkan, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan Jeruk nipis memiliki spektrum luas baktericid yang dapat menghambat dan membunuh aktivitas bakteri, virus dan jamur. Flavonoid jeruk nipis juga memiliki kemampuan anti oksidan dan pembunuh radikal bebas serta mampu memodulasi aktivitas enzim dapat menghambat proliferasi sel yang bermanfaat sebagai anti mikroba, anti jamur, anti virus 9. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengekstrakan dengan maserasi, hal ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang menggunakan metode pengekstrakan dengan soxhletasi dan menemukan bukti empiris pemberian larutan ekstrak jeruk nipis 65% dapat menghambat pembentukan plak gigi dan terdapat perbedaan rerata skor plak yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, skor plak pada kelompok perlakuan lebih rendah daripada kelompok kontrol11. Pada penelitian ini metode pengekstrakan yang digunakan adalah metode maserasi. Kelebihan metode maserasi adalah tidak memerlukan peralatan yang rumit (sederhana), dan umumnya metode maserasi ini dilakukan pada buah yang tidak tahan panas seperti jeruk nipis (citrus aurantifolia). Minyak atsiri dalam jeruk nipis mengandung sitrat limonen sebesar 7%11. Hasil analisa dari penelitian ini mengenai uji limonen menunjukkan bahwa setelah dilakukan ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi yang menggunakan pelarut etanol 70 % didapatkan hasil negatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan limonen pada penelitian ini tidak terdeteksi, kemungkinan dikarenakan kandungan limonen yang terlalu rendah menyebabkan ikatan mata rantai limonen dari golongan monortepene mudah terputus tidak ketika dilakukan proses pengekstrakan. Pelarut yang digunakan dalam pembuatan ekstrak jeruk nipis melalui metode maserasi adalah etanol 70%, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan ekstrak kulit jeruk diberbagai pelarut seperti etanol, metanol dan aseton yang dikenakan uji anti bakteri, diperoleh bahwa ekstrak dalam yang lebih tinggi anti mikroba terhadap uji mikroorganisme dibanding dengan menggunakan pelarut lainnya seperti metanol dan aseton 9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak jeruk nipis (citrus aurantifolia)

43 indeks plak gigi. Hal ini ditunjukkan dengan konsentrasi yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ekstrak jeruk nipis dapat digunakan sebagai alternatif obat kumur, karena jeruk nipis tidak hanya menghambat pembentukan plak gigi, namun juga mampu menurunkan indeks plak, hal ini karena jeruk nipis memiliki kandungan senyawa yang mampu membunuh bakteri. KESIMPULAN Terdapat perbedaan pengaruh secara Citrus aurantifolia) dengan kadar konsentrasi 20%, 40% dan 60% sebagai obat kumur, dalam penurunan indeks plak. Efektivitas larutan ekstrak jeruk nipis sebagai obat kumur terhadap penurunan plak tertinggi terjadi pada konsentrasi 60%. DAFTAR PUSTAKA 1. Kusumawardani, E. Buruknya Kesehatan Gigi dam Mulut. SIKLUS Hangar Kreator, Yogyakarta, 2011. Halaman 5 2. Sasmita, I.S., Pertiwi, A.S.P., Halim, M. Gambaran Efek Pasta Gigi Yang Mengandung Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak. Jurnal PDGI, Edisi Khusus PIN IKGA II, Agustus. 2007, halaman 37-41 3. Soendoro, T. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Laporan Provinsi Jawa Tengah, Desember 2, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Diakses 2013 dari download/mi/riskesdas_jateng2007.pdf 4. Suwondo, S. Skrining Tumbuhan Obat yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri Penyebab Karies Gigi dan Pembentukan Plak. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 2007, Vol.6, No. 2, Bandung. halaman 65-69 5. Putri, M.H., Herijulianti, E., Nurjannah, N. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. 2010. halaman 56-58, 71 6. Angela, A. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi, Dent. J, 2005, Vol. 38. No. 3,halaman 131 7. Inna, M., Atmania, N., Prismasari, S. Essential Oil-based chewing Gum as Oral Indonesia, 2010, Vol. 17, No.3, halaman 80-84 8. Sekar, T.R. Seri Buku Pengetahuan Umum Manfaat Buah buahan di sekitar kita. Siklus Hanggar Kreator, Yogyakarta, 2011. halaman 5, 56 9. and Kailash J.S., Sonawane. Study Lemon L.) Peel Extract, Bristish journal of pharmacology and toxicology, 2011, Vol.2. No.3, page 119 120 10. Hertiani, T., Pratiwi, S.U.T., Irianto, I.D., Adityaningrum, D., Pranoto, B. Effek of Indonesian Plants Essential Oils on Farmasi Indonesia, 2011, Vol. 22, No.3, halaman 174-175 11. Ambarwati, F E. Pengaruh Pemberian Terhadap Pembentukan Plak Gigi. Universitas Diponegoro, 2012, halaman 2, 19, 36