BAB I PENDAHULUAN. berbasis elektronik seperti e-commerce, e-government, dan e-learning.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menggunakan salah satu perdiktor dari TAM yaitu perceived ease of. use(persepsi kemudahan dalam menggunakan teknologi).

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. usahanya terutama dalam bidang bisnis. Sebagai alat bantu manusia, Dalam dunia pendidikan di masa kini, teknologi informasi (TI)

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penggunaan internet. Dalam setiap hal pasti memiliki kemanfaatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan e-government merupakan upaya pemerintah Indonesia

BABI PENDAHULUAN. yang pasti teijadi. Pada industri, terutama yang bergerak di bidang jasa, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama sektor audit. Permintaan jasa audit dari tahun ke tahun mengalami

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kab. Sleman yang mengalami juga perkembangan pesat adalah distro. Berdasarkan

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem informasi merupakan kombinasi teknologi dan aktivitas orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

Inovasi Pelayanan Jemaah Haji

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan teknologi informasi tidak bisa dipungkiri selalu mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan infrastruktur seperti hardware, software, teknologi penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

2 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Keuangan Haji (Lembara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. rupiah. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam e-business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mendirikan sekolah. Pola otonomi pendidikan yang. hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.

Buku Panduan Asuransi Jiwa Jemaah Haji Reguler Indonesia Tahun 1437 H / 2016 M

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Buku Panduan Asuransi Jiwa Jemaah dan Petugas Haji Indonesia Tahun 1436 H / 2015 M

BAB 1 PENDAHULUAN. keseharian kita. Begitu juga alat transportasi. Di Indonesia, terdapat tiga jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dalam lingkungan matra yang serba berubah. Matra adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunanya pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa iniperubahan lingkungan organisasi terjadi secara berkelanjutan diiringi dengan perkembangan teknologi yang cepat. Tuntutan dari stakeholders kepada organisasi untuk meningkatkan pelayanan membuat organisasi melakukan inovasi yang berkelanjutan, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan sistem informasi. Keberadaan teknologi informasi dan sistem informasi menjadi hal yang esensial seiring dengan meningkatnya penggunaan berbagai aplikasi berbasis elektronik seperti e-commerce, e-government, dan e-learning. Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan komponen pendukung dan memiliki peran penting dalam sebuah organisasi. Adanya teknologi informasi dan sistem informasi memudahkan suatu organisasi dalam membangun konektivitas dan meningkatkan aksesibilitas para pengguna, baik pihak internal maupun eksternal serta meningkatkan produktivitas organisasi tersebut. Sholokhovich (1995, dalam Odintsova et al.,2013) mendefinisikan teknologi informasi sebagai sarana teknis dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyajian informasi. Davis (1989) mendefinisikan sistem informasi sebagai bentuk data yang telah diolahsehingga memberikan kegunaanbagi penerimanya terutama dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, 1

pengadopsian sistem informasi yang didukung dengan teknologi informasi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas baik eksternal maupun internal suatu organisasi, seperti peningkatan pelayanan kepada pihak luar dan peningkatan dalam pengambilan keputusan. Salah satu media teknologi informasi yang paling banyak dimanfaatkan adalah internet. Internet telah menjadi bagian krusial dalam kehidupan masyarakat modern. Pengguna internet dapat berinteraksi antarsesama tanpa terbatas pada ruang dan waktu. Berdasarkan data dari International Telecommunication Union (2013), jumlah pengguna internet di seluruh dunia adalah sebanyak hampir tiga miliar pengguna dan dua pertiga dari pengguna tersebut berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Pengguna internet di Indonesia adalah sebanyak hampir 63 juta jiwa dari total populasi Indonesia yang berjumlah 248,645,008 jiwa dan akan terus meningkat tiap tahunnya (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2012). Penggunaan internet di Indonesia dimulai sejak tahun 1983 dan terus meningkat secara signifikan hingga sekarang (Hui, 2010). Pengguna internet di Indonesia tidak hanya masyarakat yang berdomisili di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, namun telah menyebar ke seluruh pelosok nusantara atau daerah daerah terpencil di Indonesia sehingga internet memudahkan penduduk Indonesia dalam mengakses berbagai aplikasi berbasis elektronik atau secara online. Pemerintah Indonesia pun melihat hal ini sebagai titik terang untuk mempermudah kegiatan 2

operasional mereka terutama dalam melayani kebutuhan dan permintaan masyarakat yang semakin meningkat. Salah satunya adalah dengan dibangunnya suatu sistem komputerisasi haji terpadu atau disingkat siskohat oleh Kementerian Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Republik Indonesia. Fenomena antrean panjang pada saat melakukan prosesi terkait pelaksanaan ibadah haji seperti pendaftaran haji yang mencakup pembayaran biaya haji dan pemeriksaan berkas berkas calon jemaah haji yang akan berangkat haji, informasi mengenai status pembayaran, informasi mengenai daftar tunggu haji, dan informasi lain terkait penyelenggaraan haji mendorong Kementerian Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Republik Indonesia untuk secara berkelanjutan menyempurnakan siskohat. Sistem ini berfungsi sebagai media penyampaian informasi haji dari Kementerian Agama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji Republik Indonesia kepada masyarakat, terutama masyarakat yang akan melakukan ibadah haji. Siskohat merupakan sistem pelayanan haji berbasis web yang mengkoordinasikan antara Kantor Wilayah Kementerian Agama di seluruh provinsi di Indonesia dan Bank Penerima Setoran Badan Penyelenggaraan Ibadah Haji dengan pusat komputer Kementerian Agama RI di Jakarta (KepDirjenBIPH No.D/163, 2004). Siskohat menghubungkan siskohat pusat Kementerian Agama RI di Jakarta dengan Kantor Teknis Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah dan dengan setiap daerah kerja di Makkah, Madinah, dan Jeddah 3

serta 20 sektor dan Satuan Tugas Arafah - Mina di Arab Saudi (Website Haji Kementerian Agama RI, 2013). Seiring dengan meningkatnya jumlah jemaah haji hingga 200 ribu jemaah, kebutuhan akan pengimplementasian sistem informasi yang dapat mengkoordinasikan aktivitas aktivitas terkait penyelenggaraan haji secara cepat dan tepat serta menyempurnakan pelayanan haji yang sesuai dengan harapan masyarakat maka dibangun siskohat pada tahun 1996 dan disempurnakan menjadi siskohat berbasis web pada tahun 2014. Siskohat berperan sebagai media penyampaian informasi dari badan penyelenggara haji kepada masyarakat mengingat masyarakat menuntut transparansi dalam penyelenggaran haji. Siskohat diciptakan untuk meningkatkan transparansi, efektivitas, dan efisiensi pelayanan haji di Indonesia, mengingat jumlah jemaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci sangat banyak tiap tahunnya. Pada tahun 2013, jumlah jemaah haji yang diberangkatkan adalah sebanyak 168.800 jemaah dari seluruh provinsi di Indonesia (Website Haji Kementerian Agama RI, 2013). Siskohat diciptakan untuk mempermudah masyarakat di seluruh wilayah di Indonesia yang akan melaksanakan ibadah haji karena sistem ini melayani prosesi penyelenggaraan haji secara online,mulai dari pendaftaran calon haji yang mencakup proses pembayaran, pemrosesan dokumen haji, status pembayaran, daftar tunggu haji, persiapan keberangkatan haji, bimbingan ibadah haji, perkiraan keberangkatan haji, status perjalanan keberangkatan dan kepulangan jemaah haji, mengetahui posisi dan pergerakan kloter haji di tiga daerah yaitu Jeddah, Madinah, dan 4

Makkah, mengetahui jemaah haji yang wafat berdasarkan embarkasinya, mengetahui jumlah jemaah dalam perawatan medis di tiga daerah yaitu Jeddah, Madinah, Makkah beserta tempat perawatannya, hingga mengetahui cuaca di tiga daerah yaitu Jeddah, Madinah, dan Makkah dengan mengakses siskohat. Pada penelitian ini penulis ingin berfokus pada tingkat intensi penggunaan atau keberterimaan terhadap pengadopsian siskohat oleh Kementerian Agama RI. Subjek penelitian ini adalah calon jemaah haji atau jemaah haji yang menggunakan siskohat di Indonesia. Pada penelitian ini, penulis ingin menghubungkan pola penggunaan siskohat dengantechnology Acceptance Model(TAM). Technology Acceptance Model(TAM) adalah model yang sering digunakan dalam penelitian mengenai proses pengadopsian teknologi informasi. Technology Acceptance Model(TAM) dikembangkan oleh Davis et al., (1989) yang diturunkan dari modelyang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) yaitu Theory of Reasoned Action (TRA). TAMbertujuan untuk menjelaskan akseptasi pengguna terhadap sebuah sistem informasi dan menjelaskan hubungan kausalitas antara perilaku, keperluan, dan penggunaan sistem informasi terhadap keyakinan pengguna mengenai kemudahan penggunaan serta kegunaan sistem informasi tersebut. Penelitian ini akan menguji secara empiris mengenai pengaruh antarapersepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), persepsi kegunaan (perceived usefulness), dan sikap terhadap 5

penggunaan (attitude toward using) terhadap intensidan keberterimaan individu dalam menggunakan siskohat. Dari penelitian ini diharapkan dapat menganalisis keberterimaan pengadopsian siskohat di Indonesia berdasarkan Technology Acceptance Model(TAM) serta mengetahui seberapa besar intensi pengguna dalam penggunaansiskohat. Penerapan siskohat diharapkan dapat mendukung badan penyelenggara haji di Indonesia untuk terus meningkatkan pelayanannya dan badan penyelenggara haji di Indonesia diharapkan dapat terus menyempurnakan sistem komputerisasi haji terpadu tersebut. 1.2 RUMUSAN MASALAH Siskohat diterapkan oleh Kementerian Agama RI agar para calon jemaah haji maupun jemaah haji lebih mudah dalam melaksanakan ibadah haji. Rumusan masalah utama pada penelitian ini adalah bagaimana keberterimaan pengguna siskohat dalam pengadopsian siskohat. Seberapa besar intensi dan akseptasi pengguna dengan pengadopsian siskohat. Pengguna siskohat dapat berperan untuk mengevaluasi kinerja siskohat sehingga siskohat dapat dikembangkan secara berkelanjutan baik dalam peningkatan efektivitas maupun efisiensi. 6

1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk. 1. Menguji keberterimaan siskohat dengan Technology Acceptance Model (TAM). 2. Menguji pengaruh perceived ease of useterhadap perceived usefulness siskohat. 3. Menguji pengaruh perceived ease of useterhadap attitude toward using siskohat. 4. Menguji pengaruh perceived usefulnessterhadap attitude toward using siskohat. 5. Menguji pengaruh perceived usefulnessterhadap behavioral intention to usesiskohat. 6. Menguji pengaruh attitude toward usingterhadap behavioral intention to use siskohat. 1.4 KONTRIBUSI PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi banyak pihak, yaitu badan penyelenggara haji di Indonesia, pihak akademisi, dan pihak peneliti. Kontribusi penelitian antara lain. 1. Bagi badan penyelenggara haji di Indonesia Memberikan gambaran faktual sejauh mana informasi, manfaat, dan keberterimaan yang diperoleh pengguna atas penerapan Siskohat 7

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan kinerja sistem tersebut yang akan berguna dalam meningkatkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji. 2. Bagi akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi baik untuk penelitian akademis maupun bahan pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan keberterimaan teknologi sistem informasi. 3. Bagi peneliti yang akan datang Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran faktual mengenai peranan siskohat yang diselenggarakan badan penyelenggara haji sehingga dapat dijadikan referensi yang mendukung pembuatan hipotesis. 4. Bagi peneliti Hasil penelitian dapat menambah wawasan peneliti mengenai peranan dan keberterimaan sistem informasi terutama siskohat. 1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian ini menganalisis keberterimaan pengadopsian siskohat di Indonesia. Lingkup penelitian dibatasi pada keberterimaan siskohat oleh calon jamaah haji maupun jamaah haji yang pernah menggunakan siskohat dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Analisis keberterimaan dengan TAM dilakukan untuk mengetahui seberapa besar 8

siskohat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengguna sehingga pengguna menerima pengadopsian siskohat. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Skripsi ini memiliki lima bab yang tersusun secara sistematis yaitu sebagai berikut. BAB I: PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan secara lengkap landasan teori dan literaturyang berkaitan dengan penelitian serta untuk tujuan mengembangkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Landasan teori bersumber dari literature, buku dan internet. Teori yang dibahas meliputi teori terkait Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (siskohat), Technology Acceptance Model(TAM), dan teori pendukung lain. Selain itubab ini menguraikan penelitian tedahulu serta formulasi hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tipologi penelitian yang mana menguraikan tentang populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, pengukuran variabel, model penelitian, dan metode analisis data, serta pengujian hipotesis. 9

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahasmengenai kondisi obyek penelitian. Bab ini membahas pengujian hipotesis dan hasil penelitian. BAB V: PENUTUP Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang terdiri dari kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran dari peneliti. 10