BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

JURNAL AKUNTANSI. PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di Konveksi Daniel Setiadi)

STUDI KASUS TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH ANALISIS KUANTITATIF

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri

PENGARUH BONUS DAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PDAM Tirta Galuh Ciamis) oleh : ENDAH PURNAMASARI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

: Gita Ayu Puspahati NPM : Dosen Pembimbing : Irfan Ardiansyah SE.,MM.

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

PENGARUH BONUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PENJUALAN. (Studi Kasus Pada PT. Sinar Sosro KP Tasikmalaya) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH GAJI, UPAH LEMBUR DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DIBIDANG PEMASARAN PADA PT. KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PDAM Tirta Sukapura Kabupaten Tasikmalaya)

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

Contoh Kasus Regresi sederhana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Vol. 4, Nomor 1, Oct 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT PKS SEUMANTOH KABUPATEN ACEH TAMIANG

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah aktiva tetap dan marjin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

Disusun Oleh. Bambang Ali Nurdin PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI ABSTRAK

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dititik beratkan pada masalah biaya pemeliharaan dan produktivitas yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. atau memperluas usahanya. Oleh karena itu sumber daya yang paling penting bagi

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PT. DWIMITRA SUKSES PERKASA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Data yang digunakan oleh penulis adalah data

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ

Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda. X1-0,514-1,327 0,242 Tidak. X2-0,403-1,039 0,346 Tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

BAB III METODOLGI PENELITIAN. penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut dapat terarah pada sasaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (PT.PLN (persero) TASIKMALAYA) Oleh : Andry Ramdhan Kurniawan

BAB II METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah dengan menggunakan

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor industri

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dengan seriring

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

PENGARUH SEMANGAT KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kondisi perekonomian saat ini, perusahaan harus dapat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas secara umum merupakan suatu perbandingan antara hasil keluaran (output) dan masukan (input). Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja sedangkan keluaran diukur dalam satuan fisik dan nilai. Produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental dalam berusaha agar selalu meningkatkan mutu kehidupan. Sehingga dapat mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, tetapi terus mengembangkan diri dan kemampuan kerja yang ditingkatkan. Untuk memotivasi supaya produktivitas kerja meningkat maka bisa dilakukan dengan adanya kompensasi yaitu dengan pemberian gaji pkok dan upah lembur. Biaya yang dikeluarkan untuk pemberian gaji pokok dan upah lembur tersebut biasa disebut dengan biaya tenaga kerja. Biaya adalah pengeluaran uang atau prestasi yang diterima untuk menjalankan perusahaan atau untuk proses produksi yang dipergunakan dalam rangka mendapatkan hasil dari proses produksi tersebut. Biaya bagi perusahaan merupakan faktor yang menentukan untuk menetapkan harga dari produk yang akan dijual untuk memperoleh suatu manfaat seperti meningkatkan produktivitas kerja atau guna meningkatkan laba perusahaan. Biaya tenaga kerja merupakan harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja sebagai balas jasa yang diberikan, hal ini merupakan rangsangan bagi tenaga kerja untuk bisa memenuhi kebutuhan keuangannya yang yang tidak mungkin diperolehnya jika tidak bekerja pada perusahaan tersebut. Tenaga kerja akan lebih termotivasi untuk mendapatkan gaji pkok dan upah lembur atas sesuatu yang telah mereka kerjakan dan sebaliknya jika tenaga kerja tidak bisa memenuhi target yang telah ditentukan perusahaan maka mereka tidak mendapatkan gaji dan upah yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka Perusahaan kelom geulis Carvella yang beralamat di Jalan Raya Tamansari Gobras No. 8 Tasikmalaya, dengan harapan agar produktivitas kerjanya meningkat maka dikeluarkannya biaya tenaga kerja yaitu dengan melaksanakan pemberian gaji pokok dan upah lembur. Dengan gaji pokok dan upah lembur tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi bagi tenaga kerja utuk lebih produktif dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan berupa kenaikan tingkat produktivitas daripada para tenaga kerjanya. Sedangkan bagi tenaga kerja sendiri dapat meningkatkan penghasilan yang dapat menimbulkan kepuasan serta merangsang semangat kerja. Akan tetapi, belum diketahui apakah pembayaran gaji pokok dan upah lembur yang telah dilakukan perusahaan kelom geulis Carvella ini dapat menguntungkan atau tidak bagi perusahaan. Artinya, jika biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran gaji pokok dan upah lembur tidak berhasil meningkatkan produktivitas pekerja, maka akan merugikan perusahaan dan tidak ada artinya dilakukan dalam rangka kegiatan bisnis. Namun apabila pengeluaran untuk pembayaran gaji pokok dan upah lembur tersebut menguntungkan perusahaan,

2 yaitu mampu meningkatkan produktivitas kerja, maka strategi tersebut perlu dikembangkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi bagaimana gaji pokok dan upah lembur yang telah diberikan perusahaan kelom geulis Carvella berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya dimana produktivitas kerja akan membandingkan seberapa besar peningkatan output yang dihasilkan dengan input yang digunakan dalam keadaan tetap atau berubah, sehingga apabila produktivitas kerja meningkat sebagai akibat pengaruh pembayaran gaji pokok dan upah lembur yang diberikan perusahaan, maka hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan dan perlu terus dikembangkan. Sebaliknya jika ternyata produktivitas tenaga kerja tidak berubah atau bahkan mengalami penurunan setelah gaji pokok dan upah lembur diberikan, berarti hal ini merugikan perusahaan dan kebijakan mengenai pemberian kompensasi di atas perlu ditinjau kembali atau disempurnakan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diketahui sejauhmana pengaruh biaya tenaga kerja yang terdiri dari gaji pokok dan upah lembur yang telah diberikan terhadap produktivitas kerja pada Perusahaan kelom geulis Carvella Tasikmalaya ini merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti sebab jika gaji pokok dan upah lembur yang diberikan pada tenaga kerja tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktivitas kerja, maka gaji pokok dan upah lembur yang diberikan tersebut kurang efektif. Kemudian sebaliknya jika memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktivitas kerja, maka gaji pokok dan upah lembur yang diberikan perusahaan mampu meningkatkan produktivitas kerja. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Gaji Pokok dan Upah Lembur Terhadap Produktivitas Kerja. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Gaji pokok dan upah lembur serta produktivitas tenaga kerja pada perusahaan kelom Geulis Carvella. 2. Bagaimana pengaruh gaji pokok dan upah lembur secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas kerja pada perusahaan kelom geulis Carvella. 1.3 Tujuan Penelitian Dari permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui Gaji pkok dan upah lembur serta produktivitas tenaga kerja pada perusahaan kelom geulis Carvella. 2. Untuk mengetahui pengaruh gaji pokok dan upah lembur secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas tenaga kerja pada perusahaan kelom geulis Carvella.

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Gaji Pokok Handoko (1993:218), Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Hasibuan (2002:118) menyatakan bahwa Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Heru K. Nirwantya menyatakan bahwa gaji pokok adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur dan terus menerus kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya Gaji Menurut UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN: Gaji atau upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Sedangkan menurut Team Kepustakaan Nasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 266) mengemukakan bahwa gaji adalah upah kerja yang dibayar di waktu yang ditetapkan atau balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang dalam waktu tertentu. Dengan adanya pengertian gaji tersebut, penulis menyimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan dalam waktu yang telah disepakati dan biasanya diberikan secara periodik. 2.1.2 Upah Lembur Upah lembur ialah upah yang diberikan oleh pengusaha sebagai imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas permintaan pengusaha yang melebihi darijam dan hari kerja (7 jam sehari dan 40 jam seminggu) dan padahari istirahat mingguan, hari-hari besar yang telah ditetapkanpemerintah (mulyadi, 2001: 376). Ada beberapa pengertian mengenai upah yang dikemukakan oleh ketentuan peraturan perundangan dan beberapa ahli, antara lain: 1. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam Bab I Pasal 1 angka 30 dijelaskan Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk

4 tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya, atas suatu pekerjaan dan jasa yang telah atau akan dilakukan. Upah minimum merupakan variabel kebijakan atau intervensi dalam mekanisme ekonomi pasar dengan cara menetapkan nilai dasar diatas nilai keseimbangan. Sisi positif dari upah minimum adalah menjaga agar upah bagi pekerja pemula dan tidak trampil tidak jatuh terlalu rendah. Sebaliknya sisi negatif dari ekonomi memperlambat laju employment, inflasi, kesenjangan antar sektor : dari segi perusahaan dapat menciptakan ketidak-adilan, mendorong perusahaan untuk menghemat penggunann tenaga kerja bukan inti dan tidak trampil, dan dalam jangka menengah mendorong melakukan substitusi. Yang berkaitan dengan upah minimum adalah upah kerja lembur di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak menguraikan secara jelas, sehingga untuk ketentuan upah kerja lembur kembali menggunakan ketentuan yang lama yaitu Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 102/MEN/VI/2004 yang mengatur Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. 2. Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (1996: 138) adalah sebagai berikut: Upah adalah harga untuk jasa-jasa yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Upah adalah jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi masa atau syarat-syarat tertentu. Sehingga dapat disimpulkan dari definisi diatas bahwa upah merupakan pengganti jasa yang diberikan kepada seseorang atas jasa yang telah dilakukannya. 2.1.3.1 Pengertian Produktivitas Tenaga Kerja Produktivitas merupakan suatu perbandingan antara hasil dari suatu kegiatan dengan segala pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedamaryanti 2001: 57). Produktivitas adalah hasil yang didapat dari setiap proses produksi dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi yang diukur dalam bentuk ratio antara keluaran dan masukan (Mulyadi, 2001: 466). Menurut J. Ravianto (2001: 102) produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara output (hasil kerja) dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja, maksudnya bahwa produktivitas seorang tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh terhadap waktu yang diperlukan untuk menghasilkan tujuan perusahaan. Secara filosofi produktivitas mengandung pandangan hidup dalam berusaha agar selalu meningkatkan mutu kehidupan. Sehingga akan mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus mengembangkan diri dan kemampuan kerja dapat ditingkatkan. (Muchdarsyah, 2005: 02)

5 2.2 Kerangka Pemikiran. Gaji merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.hasibuan (2002: 118) menyatakan bahwa Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.. Upah lembur merupakan harga untuk jasa-jasa yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Upah juga dapat diartikan sebagai jumlah keseluruhan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi masa atau syarat- syarat tertentu (Heidjarachman dan Suad Husnan, 1996: 138). Sementara menurut Mulyadi (2001: 376) Upah lembur ialah upah yang diberikan oleh pengusaha sebagai imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas permintaan pengusaha yang melebihi dari jam dan hari kerja (7 jam sehari dan 40 jam seminggu) dan pada hari istirahat mingguan, harihari besar yang telah ditetapkan Pemerintah. Produktivitas adalah hasil yang didapat dari setiap proses produksi dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi yang diukur dalam bentuk ratio antara keluaran dan masukan (Mulyadi, 2001: 466). Produktivitas tenaga kerja dapat diukur dengan membandingkan antara hasil produksi yang dicapai oleh tenaga kerja dengan jam kerja yang telah dikorbankan untuk menghasilkan produk tersebut pada periode waktu tertentu (Muchdarsyah Sinungan: 2003). Dengan meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut dapat mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja yang diukur dengan membandingkan hasil keluaran (hasil produksi) dengan hasil masukan (jam kerja tenaga kerja langsung). Peningkatan produktivitas tenaga kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal karyawan itu sendiri. Salah satu faktor yang memegang peran cukup penting dalam mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalaha pemberian penghargaan yang sesuai dengan hasil yang telah dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan. Agar produktivitas tenaga kerja lebih meningkat maka setiap perusahaan harus selalu meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya biaya berupa gaji pokok dan upah lembur yang diberikan, dimaksudkan untuk memotivasi dan pendorong tenaga kerja untuk bekerja lebih giat dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan akan membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan. 2.3 Hipotesis Sehubungan dengan uraian di atas maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: Gaji Pokok dan Upah Lembur secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga Kerja.

6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella. Dengan objek penelitian adalah biaya gaji pokok, upah lembur dan produktivitas tenaga kerja. 3.2.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Menggunakan pendekatan metode studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti (Mohammad. Nazir, 2003: 63). 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Terdapat tiga variabel yang dipakai dalam penelitian ini, dimana variabel tersebut disesuaikan dengan judul penelitian, yaitu: Pengaruh Gaji Pokok dan Upah Lembur Terhadap Produktivitas Kerja maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen (X) Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel dalam penelitian ini adalah: 2. Variabel Dependen (Y) Merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel terikat adalah Produktivitas tenaga kerja (Y) adalah perbandingan (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya, seperti tenaga kerja dan modal), merupakan nilai output dalam hubungannya dengan satu kesatuan input tertentu. Dengan indikator perbandingan pendapatan penjualan dan total beban yang dikeluarkan oleh perusahaan atau biasa disebut output dan input. 3.1.3 Teknik Pengumpulan Data Sedangkan jenis data terdiri dari: 1. Data Primer, yaitu sumberdata penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber utama. 2. Data Sekunder, yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Penelitian Lapangan (Field Research) Tujuan dari penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang akurat, dengan cara: 1) Observasi 2) Wawancara 3) Studi Dokumen b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

1 1 2 1 2 7 3.1.5 Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, di mana ada dua variabel bebas (independent variable) yaitu Gaji Pokok (X1) dan Upah Lembur (X2) dan ada satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Produktivitas Tenaga Kerja (Y). Teknik yang digunakan adalah analisa regresi ganda. Regresi ganda yaitu regresi yang menghubungkan dua variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Dari seluruh variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dapat digambarkan struktur analisis regresi ganda sebagai berikut: X 1 X 2 r X 1Y r X 2Y ε Y Gambar 3.2 Analisis Regresi Berganda Teknik data yang digunakan dalam analisis data dan rancangan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Koefisien Korelasi Ganda 2 + 2 2 2... 1 2 = 1 2 1 2 (Sugiyono, 2007 : 154) 2. Koefisien Determinasi Lebih jelasnya, rumus koefisien determinasi dapat dilihat sebagai berikut: Kd = (r) 2 x 100 % Untuk mencari pengaruh faktor lain yang mempengaruhi variabel Y maka digunakan rumus koefisien non determinasi sebagai berikut : Knd = 1 (r) 2 x 100 %

8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gaji pokok yang diterima oleh pegawai, penulis uraikan dalam tabel di bawah ini: Pembayaran Gaji Pokok Per Tahun 2007-2012 : Tahun Total Pembayaran Gaji Pokok 2007 Rp. 144.000.000,- 2008 Rp. 144.000.000,- 2009 Rp. 144.000.000,- 2010 Rp. 144.000.000,- 2011 Rp. 144.000.000,- 2012 Rp. 165.600.000,- Upah lembur yang diterima oleh pegawai, penulis uraikan dalam tabel di bawah ini: Pembayaran Upah Lembur Per Tahun 2007-2012 : Tahun Total Pembayaran Upah Lembur 2007 Rp.79.500.000,- 2008 Rp.79.500.000,- 2009 Rp.54.000.000,- 2010 Rp.79.500.000,- 2011 Rp.54.000.000,- 2012 Rp.54.000.000,- Produktivitas tenaga kerja pegawai ditunjukan dengan produksi kelom di atas target kodi per bulan, penulis uraikan dalam tabel di bawah ini: Produktivitas Tenaga Kerja Per 2007-2012: Tahun Pendapatan Beban Laba 2007 Rp. 1.159.450.000,- Rp.500.200.000,- 2,32 2008 Rp. 1.159.050.000,- Rp.500.300.000,- 2,32 2009 Rp. 724.650.000,- Rp.300.450.000,- 2,41 2010 Rp. 1.106.850.000,- Rp.500.750.000,- 2,21 2011 Rp. 728.200.000,- Rp.300.500.000,- 2,42 2012 Rp. 736.475.000,- Rp.300.775.000,- 2,45

9 Tabel 4.3 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Per 2007-2012: Tahun Laba Penaikan/ Penurunan Persentase 2007 2,32 - - 2008 2,32 0-2009 2,41 0,10 4,11% 2010 2,21-0,20-8,35% 2011 2,42 0,21 9,63% 2012 2,45 0,03 1,04% 4.2 Pembahasan Tahun 2007-2011 Gaji Pokok yang ditetapkan oleh Perusahaan Kelom Geulis Carvella adalah Rp. 144.000.000,- karena pada tahun tersebut perusahaan melalukan proses sudah menggunakan mesin sehingga Gaji Pokok yang di keluarkan cukup besar. Akan tetapi, pada tahun 2012 jumlah Gaji Pokok mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu sebesar 6,98 % dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 165.600.000, hal ini dikarenakan penambahan jumlah tenaga kerja sebagai akibat adanya peningkatkan jumlah permintaan Kelom Geulis Carvella secara terus menerus. Perusahaan dituntut untuk memenuhi permintaan tersebut, oleh karena itu perusahaan berinisiatif untuk menambah jumlah tenaga khususnya untuk bagian produksi sehingga pesanan tetap terpenuhi, meskipun demikian perusahaan harus mengambil risiko bertambahnya jumlah gaji pokok yang harus dibayarkan kepada karyawan. Pada tahun 2011-2012 Upah Lembur yang ditetapkan oleh Perusahaan Kelom Geulis Carvella adalah Rp. 54.000.000, tahun ini mengalami penurunan yang sangat derastis yakni sebesar Rp. 25.500.000 atau sebesar 19,1 %, hal ini dikarenakan jam kerja lembur oleh tenaga kerja khususnya di bagian produksi mengalami penurunan. Penurunan jam kerja lembur tersebut dikarenakan jumlah pesanan atau oder yang diterima oleh perusahaan tidak harus diselesaikan dalam waktu dekat sehingga para tenaga kerja tidak perlu menggunakan jam lembur untuk menyelesaikan pekerjaan atau cukup dengan mengoptimalkan jam kerja normal. Pada tahun 2011 produktivitas tenaga kerja yang di peroleh Perusahaan Kelom Geulis Carvella adalah Rp.427.700.000,- mengalami penurunan sebesar Rp.-178.400.000,- atau -17,26 %. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak bisa menghemat dalam penggunaan listrik. Bahkan pada tahun 2012 produktivitas tenaga kerja yang di peroleh Perusahaan Kelom Geulis Carvella adalah Rp.435.700.000,- sehingga mengalami kenaikan sebesar Rp.8.000.000,- atau 0,93 %. Hal ini di sebabkan perusahan tersebut mengalami kembali kenaikan pada bahan kelom. Adapun peningkatan produktivitas tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 17,66 % dikarenakan adanya permintaan pasar atau order dari konsumen mengalami peningkatan sehingga laba produktivitas yang dihasilkan pun mengalami peningkatan sedangkan beban produktivitas cenderung stabil atau tidak mengalami perubahan.

10 4.2.1 Hasil Perhitungan Pengaruh Gaji Pokok dan Upah Lembur Secara Simultan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja 1. Analisis Regresi Berganda Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software IBM SPSS, (Lampiran 1) maka diperoleh suatu persamaan regresi berganda yang menunjukkan hubungan antara Gaji Pokok (X 1 ) dan Upah Lembur (X 2 ) terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Y) adalah sebagai berikut : Y= -95226470,59 + 0,451 X 1 + 8,448 X 2 Dari persamaan tersebut dapat diperoleh sebagai berikut : a = -95226470,59 b1 = 0,451 b2 = 8,448 2. Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan IBM SPSS (Lampiran 1, tabel model summary, hal) diperoleh nilai R sebesar 0,986. nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa gaji pokok dan upah lembur terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella mempunyai hubungan positif atau searah dengan derajat keeratan termasuk kategori sangat kuat karena berada di antara 0,80-1,00. 3. Analisis Koeefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (gaji pokok dan upah lembur) terhadap variabel Y (produktivitas tenaga kerja). Setelah diolah dengan IBM SPSS (lampiran 1 hal) diperoleh nilai R square sebesar 0,973 atau 97,3 %. Nilai tersebut menunjukkan bahwa gaji pokok dan upah lembur secara simultan mempunyai pengaruh sebesar 97,3 % terhadap produktivitas tenaga kerja di Perusahaan Kelom Geulis Carvella, artinya tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh gaji pokok dan upah lembur. Sedangkan sisanya sebesar 2,7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.2.2 Hasil Perhitungan Pengaruh Gaji Pokok secara Parsial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Untuk mengetahui pengaruh gaji pokok terhadap produktivitas tenaga kerja, maka dilakukan uji atas hipotesis. Dimana hipotesis tersebut sebagai berikut : Gaji pokok secara parsial berpengaruh terhadap Produktivitas tenaga kerja, yang berarti bahwa gaji pokok meningkat akan menyebabkan produktivitas tenaga kerja meningkat dan begitupun sebaliknya. Untuk menguji hipotesis di atas maka akan dilakukan pengolahan atas data dengan IBM SPSS (lampiran 3), dimana hasil yang diperoleh adalah sebgai berikut : 1. Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan IBM SPSS diperoleh nilai r sebesar 0,414 nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa gaji pokok terhadap produktivitas tenaga kerja mempunyai hubungan positif atau searah dengan derajat keeratan termasuk kategori sangat kuat karena berada di antara 0,80-1,000. Hal ini

11 berarti jika gaji pokok naik maka produktivitas tenaga kerja akan mengalami kenaikan demikian juga sebaliknya. 2. Koefesien Determinasi Dengan menggunakan rumus Kd = (r 2 ) X 100 % maka diperoleh nilai sebesar : Kd = (0,414) 2 X 100% = 17,1 %. Nilai koefisien determinasi di atas menunjukkan bahwa gaji pokok secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella sebesar 17,1 %. Pengaruh yang ditimbulkan cukup, dengan pengeluaran gaji pokok maka produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh pegawai/ karyawan memiliki produktivitas yang baik yang sesuai dengan harapan Perusahaan Kelom Geulis Carvella sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sedangkan sisanya 82,9 % dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis gaji pokok terhadap produktivitas tenaga kerja dilakukan uji t, dari hasil analisis perhitungan IBM SPSS diperoleh t hitung sebesar -0,909 dan dari tabel distribusi t dengan Dk= 6 pada tingkat keyakinan 95 % α = 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,446. Maka dengan pengujian dua arah, menunjukan bahwa nilai t hitung (-0,909) < t tabel (2,446), berarti bahwa gaji pokok secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini mengandung arti bahwa gaji pokok yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawai tidak mempunyai kontribusi berarti dalam meningkatan produktivitas tenaga kerja di Perusahaan Kelom Geulis Carvella. Akan tetapi hal ini di dapat begitu saja diabaikan, karena gaji pokok tetap dimaksudkan untuk memotivasi dan pendorong tenaga kerja untuk bekerja lebih giat dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan akan membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa gaji pokok secara parsial mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella tidak terbukti kebenarannya. 4.2.3 Hasil Perhitungan Pengaruh Upah Lembur secara Parsial terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Untuk mengetahui pengaruh upah lembur terhadap produktivitas tenaga kerja, maka dilakukan uji atas hipotesis. Dimana hipotesis yang diajukan adalah: Upah lembur secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja, yang berarti bahwa jika upah lembur meningkat maka produktivitas tenaga kerja pun akan meningkat demikian sebaliknya. Untuk membuktikan hipotesis tersebut, maka dilakukan analisa data dengan IBM SPSS (lampiran 4) sebagai berikut: 1. Analisis Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan IBM SPSS diperoleh nilai r yaitu sebesar 0,986. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa upah lembur terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella mempunyai hubungan yang positif.

2. Koefisien Determinasi Dengan menggunakan rumus Kd = (r 2 ) x 100%, maka diperoleh nilai sebesar: Kd = (0,986) 2 x 100% = 97,2 % Nilai koefisien determinasi di atas menunjukan bahwa upah lembur secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella sebesar 97,2 %. Meskipun pengaruh yang ditimbulkannya besar. Jadi dalam hal ini dengan melakukan peningkatan upah lembur maka perusahaan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena telah memberikan kepuasan kepada pegawai/ karyawan dengan memberikan upah yang dibutuhkannya. Sedangkan sisanya sebesar 2,8 % dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis upah lembur terhadap produktivitas tenaga kerja dilakukan uji t, dari hasil analisis perhitungan IBM SPSS diperoleh t hitung yaitu sebesar 11,814 dan dari tabel distribusi t dengan dk = 6 pada tingkat keyakinan 95% α = 0,05 diperoleh t tabel sebesar 2,446. Maka dengan pengujian dua arah, menunjukan bahwa t hitung (11,814) > t tabel (2,446). Hal ini berarti bahwa upah lembur secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Mulyadi (2001: 376) Upah lembur ialah upah yang diberikan oleh pengusaha sebagai imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas permintaan pengusaha yang melebihi dari jam dan hari kerja (7 jam sehari dan 40 jam seminggu) dan pada hari istirahat mingguan, hari-hari besar yang telah ditetapkan Pemerintah. Dengan begitu apabila upah lembur yang diberikan besar atau dapat memenuhi kebutuhan, maka kemungkinan besar produktivitas akan meningkat karena dengan tercapainya kesejahteraan tenaga kerja akan menyebabkan konsentrasi kerja meningkat dan termotivasi untuk giat bekerja dengan kemampuan yang mereka miliki, apabila upah lembur ini diberikan kurang memuaskan maka produktivitas akan menurun dan cenderung konstan, karena upah yang mereka terima tidak sebanding dengan tenaga dan fikiran yang telah mereka korbankan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yang menyatakan bahwa upah lembur secara parsial mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella terbukti kebenarannya. 12

13 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh dana pihak ketiga terhadap laba operasional pada perusahaan kelom geulis Carvella, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Gaji Pokok dan Upah Lembur serta Produktivitas Tenaga Kerja pada perusahaan kelom geulis Carvella dari periode 2007-2012 cenderung mengalami perubahan yang bervariasi. Perubahan-perubahan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah tenaga kerja yang digunakan, laba produktivitas yang dicapai dan fluktuasi permintaan jumlah pesanan dari konsumen. Semakin tinggi penggunaan pekerja maka gaji pokok akan semakin meningkat dan semakin tinggi pekerja menggunakan jam lembur maka upah lembur yang harus dibayarkan oleh perusahaan juga akan semakin meningkat. 2. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan Gaji Pokok mempunyai berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella. Sedangkan Upah Lembur secara parsial dan simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Perusahaan Kelom Geulis Carvella, sehingga hipotesis dapat terbukti kebenarannya. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan kelom geulis Carvella maupun peneliti selanjutnya. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Perusahaan kelom geulis Carvella agar meningkatkan dan memaksimalkan Produktivitas Tenaga Kerja dengan faktor-faktor yang lain seperti halnya jaminan kesehatan dan tunjangan agar lebih meningkatnya Produktivitas Tenaga Kerja serta meningkatnya pendapatan dengan cepat tersuplainya barang terhadap produsen peminat kelom geulis. 2. Bagi yang akan melakukan penelitian selanjutnya mengenai Pengaruh Gaji Pokok dan Upah Lembur Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja, sebaiknya dilakukan pada perusahaan yang berbeda, selain itu dapat pula mengganti atau menambahkan variabel yang belum diteliti sehingga memungkinkan untuk menemukan hal yang baru dan berbeda dengan penelitian yang telah ada.