Komentar, Kritik dan Saran dari Diskusi Sidang Tugas Akhir (13 Juli 2011)

dokumen-dokumen yang mirip
TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

Auditorium dan Pusat Pengembangan Musik Surabaya.

Transformasi pada objek

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

b e r n u a n s a h i jau

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Bab IV Analisa Perancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Metafora Kembang Api dalam Objek Rancang Galeri Seni Instalasi Indonesia

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

Dramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB VI HASIL RANCANGAN

Transkripsi:

KESIMPULAN 1. Yang menyebabkan style desain interior di Indonesia kurang berkembang adalah kurangnya kreativitas dari para desainer dalam mengeksploarsi desain interior itu sendiri sehingga masyarakat pun ikut terpengaruh dalam memilih style interior design yang tepat untuk hunian mereka masing-masing. Padahal dengan keoptimalan mendesain itu sendiri dapat ikut mempengaruhi perilaku dan suasana hati orang yang berada dalam ruangan tersebut. 2. Sebagian besar galeri dan gedung pameran interior lebih mengarah pada fungsi komersialnya dan kurang memperhatikan fungsi konsultatif dan edukatif yang sebenarnya cukup penting dalam mengembangkan style interior itu sendiri adalah karena sebagian besar dari galeri tersebut hanya menjual saja dan bukan berasal dari kalangan desainer interior atau yang berhubungan dengan lingkup interior itu sendiri sehingga pengetahuan tentang seni perancangan interior yang mereka miliki terbatas dan mereka tidak menyediakan fungsi konsultatif (fasilitas Kantor Konsultan Interior) maupun fungsi edukatifnya (seperti perpustakaan mini, ruang audiovisual dan workshop) 3. Sangat jarang masyarakat yang benar-benar menikmati pameran yang sedang berlangsung dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengapresiasikan karya rancang interior yang sedang dipamerkan adalah karena sebagian besar dari tatanan pameran dalam galeri hanya sebatas menata sekedarnya saja tanpa memperhatikan aspek kenyamanan dan perilaku psikologis pengunjung, padahal suasana hati (mood) pengunjung sangat dapat dipengaruhi oleh suasana ruang itu sendiri yang akan berdampak pada kenyamanan mereka dalam menikmati pameran yang sedang berlangsung, misalnya saja dengan penataan lightingnya dan membuat mereka benar-benar seperti berada dalam ruangan rumah mereka sendiri (misalnya menata perabot interior membentuk mock-up ruang yang sebenarnya) 52

Komentar, Kritik dan Saran dari Diskusi Sidang Tugas Akhir (13 Juli 2011) Komentar dan Kritik Bagaimana cara menata site plan hingga terbentuk massa bangunan dengan bentuk seperti itu dan apa saja pertimbangannya Awalnya saya mencari view terbaik untuk peletakan orientasi bangunan dengan juga mempertimbangkan orientasi matahari agar tidak menyilaukan bangunan dan pengguna bangunan nantinya. Kemudian, ide bentuk untuk penataan tapak dan massa bangunan berawal dari penggambaran tema sense of lighting. Karena lighting tidak terukur (intangible), maka saya mencari pendekatannya, melalui indera yang paling peka terhadap pencahayaan (lighting) yaitu mata. Dan juga dari efek cahaya diffused (menyebar). Bentukan mata dan bentukan menyebar (besar ke kecil dan sealiknya) saya aplikasikan sebagain bentuk tatanan tapak hingga ke masa bangunan dan denah ruang-ruangnya. Seperti mata yang memiliki pupil, begitupun juga bentuk mata pada tapak, dimana bagian pupilnya saya fungsikan sebagai pusat orientasi kegiatan dan sebagai penyatu banyaknya massa bangunan, yaitu pada area patio pameran outdoor. Dan pada fasade, bentukan mata juga saya tampilkan dengan pupilnya saya fungsikan sebagai tempat keluarnya cahaya (tempat meletakkan lightingnya). Apakah fungsi dari atap patio yang berbentuk lengkung-lengkung tersebut? Padahal tanpa itupun bangunan tetap bisa berdiri kokoh Atap tersebut saya fungsikan selain sebagai unsur estetis penguat, juga untuk menyatukan ketiga massa bangunan (bangunan utama dan pendukungnya) dan untuk membentuk kesan meruang sehingga pengunjung tetap dapat merasa nyaman ketika beraktivitas di dalamnya dan tidak merasa di suatu bagian bangunan yang asing ataupun terlepas dari suasana massa bangunan lainnya. Apakah mungkin atap lengkung tersebut dibangun? Karena terlihat terlalu tipis, lengkungnya terlalu panjang dan tidak struktural sehingga tidak mungkin dibangun. Materialnya terbuat dari apa? Rangka baja atap patio tersebut saya satukan dengan struktur atap bangunan utama yang ditumpunya sehingga tidak terlihat dari luar. Diameternya cukup besar, kurang-lebih 40cm sehingga tidak terlalu tipis untuk difungsikan sebagai atap. Sedangkan materialnya tersusun atas rangka baja yang difinishing dengan cladding metal (stainless). Mengapa bentuk atapnya bermacam-macam? Ada yang lengkung dan ada yang datar (atap dak beton)? Dan mengapa di bawah atap lengkung tersebut masi terdapat dak beton? Atap datar saya gunakan agar bentuk bangunan tetap menonjol. Sedangkan bentuk atap lengkung saya gunakan untuk menyesuaikan dengan bentuk bangunan yang mayoritasnya tersusun atas bentukan lengkung, disamping itu juga untuk mengurangi beban air hujan pada atap. Dan atap datar tetap saya berikan di bawah atap lengkung karena saya menggunakan skylight pada bangunan saya untuk mendukung pencahayaan alami di siang hari. 53

Mengapa bagian menarik (2 curtain wall kembar) Anda letakkan di bagian belakang dan bukan di bagian depan? Padahal itu menarik Karena saya ingin memudahkan sirkulasi pengunjung dan lebih mengutamakan juga view saat pengunjung menikmati pameran, sehingga ketika berada pada tangga utama dan area lift orang yang terletak di kedua curtain wall tersebut, mereka dapat menikmati juga pameran yang sedang berlangsung di area patio pameran outdoor dan menimbulkan daya tarik pengunjung untuk melihat juga pameran outdoor tersebut. Atap patio Anda tersebut menarik, tapi darimana orang dapat menikmatinya? Ketika orang berjalan di bawahnya, kecil kemungkinan mereka melihat ke atas untuk menikmati atap tersebut. Menurut saya, ketika pengujung berada pada area patio pameran outdoor tersebut, mereka akan merasakan suasana yang berbeda (semi outdoor) pada patio tersebut, yang kontras dengan massa bangunan lainnya yang tertutup (indoor), ditambah dengan bayangan yang dihasilkan dari bentukan atap tersebut akan mengundang daya tarik dan keingintahuan pengunjung terhadap bentuk atap tersebut. Atap tersebut dapat dinikmati dari mana saja, terutama juga pada area konsultasi interior yang sifatnya semi outdoor sehingga mendramatisasi suasana saat berkonsultasi dengan para desainer interior. Apakah dalam mendesain fasade hanya memperhatikan bagian depan saja yang sering dilewati pengunjung dan kendaraan? Bagaimana perlakuan Saudara terhadap desain fasade bagian samping dan belakang? Tidak. Saya juga memperhatikan bagian fasade samping dan belakang bangunan dengan mempertimbangkan orientasi peletakan massa bangunannya. Dari penentuan view terbaik hingga ke orientasi bangunannya mengarah miring dan tidak membeentuk sudut-sudut yang kaku sehingga dari segala arahpun dapat terlihat fasadenya, dan pada bagian-bagian sudut bangunan saya rancang fasade yang menarik perhatian, yaitu dari bentukan mata tersebut. Dan di malam hari, bentukan mata pada fasade yang menarik perhatian tersebut akan memancarkan cahaya karena sumber cahaya juga saya letakkan pada tiap bagian bentuk pupil pada fasadenya. Dalam merancang, apakah juga memperhatikan kesatuan dengan bangunan sekitar? Karena bentukan saudara sama sekali berbeda dengan bangunan sekitar, misalnya Lenmarc dan PTC Kita lihat pun, antara Lenmarc dan PTC tidak selalu harus smaa persis. Dan seperti lenmarc dan PTC yang memiliki kesamaan pada dominasi material bangunannya yang menggunakan kaca, begitupun pada bangunan saya yang sebagian besar materialnya menggunakan kaca, yang juga untuk mendukung fungsi galeri dan ruang pamernya. Mengapa bentukan bangunan utilitas tidak kotak-kotak saja mengingat peralatan seperti genset, mesin AHU yang lebih efisien jika dimasukkan dalam ruangan yang kotak tersebut? Karena dari awal saya menata denah, menggunakan sumbu-sumbu koordinat (baik dari lengkung-lengkung yang menyebar tersebut hingga garis yang ditarik-tarik dari pertemuan kedua lingkaran yang juga terbentuk dari lengkung-lengkung menyebar tersebut) yang 54

mengarahkan pada bentuk dan ukuran masing-masing ruangnya sehingga tercipta kesatuan (unity) yang menyeluruh. Mengapa style yang dipilih untuk dipamerkan pada ruang pamer tetap adalah style Jepang, Bali dan Modern? Mengapa tidak Jawa Timur, China dan lain sebagainya? Karena dewasa ini masyarakat cenderung memilih yang praktis dan simple, maka dari itu saya memilih style-style tersebut, dan juga style Jepang dan Bali itupun adalah yang sifatnya Jepang dan Bali yang modern. Disamping itu, dalam penataannya menyesuaikan dengan psikologi dan kebiasaan masyarakat kini. Misalnya pada Japanese style Bedroomnya, saya tidak menggunakan tatami mengingat kebiasaan masyarakat Indonesia yang terbiasa tidur di atas dan tidak terbiasa tidur lesehan. Unsur Balinya pun saya ambil misalnya dari corak saput poleng yang saya kombinasikan warna-warnanya, misalnya pada bagian kamar mandinya. Bagaimana jika ada pengunjung yang ingin mencoba mengganti-ganti materialnya yang kurang sesuai dengan keinginannya? Saya menyediakan fasilitas tersebut pada ruang audiovisual di lantai 1 bangunan galeri utama. Dan saya bedakan sistem operasionalnya berdasarkan waktu, sehingga ada pembagian jam untuk masing-masing plug-in penggantian material dinding, lantai dan plafon dari masingmasing mock-up style ruang pamer tetap sehingga keinginan pengunjung tetap dapat terwadahi. Mengapa ruang audiovisual tersebut tidak diletakkan di masing-masing style ruang pamer tetap untuk efisiensi dan kepraktisan pengunjung dalam melihat-lihat pameran? Dan megapa tidak diperbanyak mock-up ruangnya dengan memperkecil masing-masing ukuran mock-up ruang? Karena saya ingin memaksimalkan kenyamanan pengunjung dalam menikmati pameran yang berlangsung. Dengan ukuran ruang yang leluasa untuk masing-masing mock-up style ruangnya, ditambah dengan penataan lighting yang dramatis dan mendukung, diharapkan dapat mempengaruhi mood pengunjung dan suasana pameran itu sendiri. Hasil Revisi Bagaimana mekanisme penyaluran air hujan dari atap hingga ke saluran pipa dalam bangunan? Dari atap tersebut yang memiliki kemiringan meskipun tidak terlalu besar, air hujan dibawa mengalir melalui shaft basah dalam bangunan kemudian disalurkan ke sumur resapan dan kemudian ke saluran pematusan kota. Untuk penyaluran air bersihnya, apakah hanya digunakan tandon bawah saja? Bagaimana untuk supply air bersih untuk keperluan pemadaman kebakaran? Saya membagi penampungan air bersih menjadi dua bagian yaitu tandon atas dan tandon bawah. Sehingga sistem yang saya gunakan adalah downfeed, dan untuk tandon atas, saya letakkan di bawah atap lengkung pada bangunan galeri utama. 55

Apakah bangunan Anda ini memang sengaja didesain sebagai sebuah sculpture dalam sebuah taman? Ya, karena letaknya yang di pojokan (hook) sehingga saya ingin menghadirkannya sebagai sebuah landmark bagi kawasan tersebut yang akan mengundang perhatian pengunjung untuk masuk ke dalamnya. Mengapa warna-warna cahaya pada bangunan Anda didesain begitu meriah? Sehingga tampak sebagai sebuah tempat hiburan (entertainment) dibandingkan sebuah galeri Selain karena tema saya sense of lighting, saya juga ingin mengundang pengunjung dan menciptakan daya tarik tersendiri, disamping itu, warna cahaya gradari merah-ke-kuning pada bagian main entrance galeri saya hadirkan mengingat merah adalah warna yang ceria, penuh semangat, optimisme tinggi, sehingga diharapkan mampu membangkitkan mood pengunjung dan membawanya kepada mood yang positif, sesuai dengan tujuan sense of lighting yang ingin saya hadirkan. Dan pada ruangan dan bagian bangunan yang mewadahi banyak aktivitas pengunjung di dalamnya, misalnya pada bagian patio pameran outdoor, saya aplikasikan warna cahaya yang netral (putih, kuning dan oranye) untuk memaksimalkan kenyamanan visual pengunjung dalam menikmati pameran di dalamnya. Mengapa digunakan teknik pencahayaan dari luar dan tidak dari dalam bangunan? Ataupun lampu-lampu spot dan sorot yang cukup tinggi pada taman sehingga mampu menyorot dan memberikan bayangan tersendiri pada bangunan? Karena konsep saya yang berawal dari bentukan mata tersebut, sehingga saya ingin menampilkan cahaya seolah-olah keluar dari bentukan pupil mata pada fasade itu sendiri seperti pupil mata yang menangkap dan memantulkan cahaya. Apakah alasan Saudara memberikan sekat kaca pada ruang pamernya? Kenapa tidak dibiarkan los dan dibedakan dari material lantainya? Karena sekat kaca tersebut akan membatasi keleluasaan pengunjung dalam melihat pameran di dalamnya Karena saya ingin memberikan kesan eksklusif dan privasi, mengingat ruang pamer tersebut juga saya sewakan kepada pihak luar galeri. Sehingga nantinya antara penyewa yang satu dan penyewa yang lainnya mendapatkan privasi dan kenyamanan masing-masing pada bagian ruang pamer yang mereka sewa. Masukan dan Saran Akan lebih efektif dan efisien untuk menggunakan lampu spot yang lebih lifetime dibandingkan lampu-lampu TL yang juga lebih boros energi. Dibutuhkan juga pemahaman khusus mengenai detail struktur dan prinsip-prinsipnya sehingga dalam merancang nantinya dapat lebih mendalam dan menghadirkan rancangan yang kesemuanya dapat dibangun Karena galeri ini juga disewakan kepada pihak luar, akan lebih baik jika dipasang papanpapan iklan yang berfungsi menarik pihak luar untuk menyewa ruang pamer dalam galeri, selain itu juga lebih mencerminkan identitas sebagai sebuah galeri dan bukan bangunan hiburan (entertainment) 56

Akan lebih baik juga jika galeri ini dirancang begitu berbeda dari galeri-galeri lainnya yang ada sehingga memberikan nilai tambah bagi keberadaan galeri, misalnya dengan menghadirkan fasilitas papan interaktif pada lobby atau masing-masing ruang pamer, sehingga pengunjung dapat lebih leluasa mengganti-ganti perabot dalam layar yang touchscreen dan dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan mereka sehingga tercipta interaksi juga dengan kreativitas dari masing-masing pengunjung dan galeri dapat lebih mewadahi keinginan pengunjung, disamping itu juga karena mengingat gaya hidup masyarakat sekarang yang cenderung mencari sesuatu yang praktis, terlebih bagi kalangan menengah ke atas yang menjadi sasaran galeri ini. Sehingga galeri ini menjadi sesuatu yang berbeda dengan galeri lain dan menjadi bangunan yang berhasil. Bangunan utilitas akan lebih efisien jika berbentuk kotak-kotak mengingat bentukan dan ukuran mesin-mesin seperti genset, AHU dan lain sebagainya. Bentukan atap drop off seharusnya menjadi sesuatu yang mengundang dan wah karena merupakan bagian dari sarana penerimaan pengunjung. Terlebih mengingat bentuk bangunan Anda yang cukup memberi daya tarik tersendiri, seharusnya pada bagian drop off ini pun bisa dirancang lebih maksimal dan dapat diberikan kesan penataan lighting juga didalamnya. 57