PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Kata kunci : Hasil belajar, sifat cahaya, Metode Inkuiri

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM (SDA) DALAM IPA DENGAN MENERAPKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD. Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FOTOSINTESIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL KOOPERATIVE TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Kata Kunci : Group Investigation, pemahaman konsep kegiatan ekonomi. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM DALAM PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

3

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERHUBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

Keywords: Understanding of the concept, geometrical properties, Cooperative type think-pair-share

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGIDENTIFIKASI JENIS JENIS PEKERJAAN

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PENCAPAIAN NILAI- NILAI KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013


PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN MODEL JIGSAW DAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI PADA PEMBELAJARAN PKN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

SKRIPSI. Oleh : MARETTA ENGGAR KUSUMANINGTYAS K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

Transkripsi:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Dhanu Brata Hermawan, Yulianti, Noer Hidayah PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126 e-mail: brata.dhanu@yahoo.co.id Abstract: This research s aims to improve understanding of the concept of preparation for Indonesia's independence through a model of type STAD cooperative learning. This research used a classroom action research carried out in two cycles each cycle consisting of two meetings. The data collection techniques using the documentation, interviews, direct observation and tests. Techniques of data analysis using an interactive model analysis technique which consists of three components, namely the analysis of data reduction, presentation of data and drawing conclusions or verification of each cycle encompasses the planning, implementation, observation, and reflection. The results show that through a model of type STAD cooperative learning can improve learning out comes preparation materials Indonesia's independence. Abstrak: Penelitian ini bertujuan meningkatkan Indonesia melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi langsung dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi masing-masing siklus mencangkup tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwamelalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar materi persiapan kemerdekaan Indonesia. Kata kunci: konsep, persiapan kemerdekaan, STAD. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa dengan sumber belajar dalam lingkungan yang edukatif. Proses pembelajaran yang berkualitas tidak lepas dari peran guru secara aktif. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 20b menetapkan peran guru adalah meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Guru dituntut untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, mengembangkan bahan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menguasai tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI sampai SMP/MTs. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Tujuan pembelajaran IPS di SD antara lain; (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional maupun global (Depdiknas, 2006: 75). Oleh karena itu, IPS dirancang untuk membangun dan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat yang selalu berubah dan berkembang terus-menerus.

Setelah diadakan pengamatan di kelas V SD Negeri 01 Kemasan, Polokarto, Sukoharjo, kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran IPS di sekolah tersebut sebagian besar masih dilakukan secara konvensional, antara lain (1) guru menjelaskan secara mendetail dengan ceramah berulang-ulang dan belum menerapkan model pembelajaran yang tepat; (2) peserta didik hanya disuruh untuk mencatat dan menghafalkan konsep; (3) pembelajaran tidak disertai dengan penggunaan media yang menarik. Pembelajaran yang demikian menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar. Kejenuhan tersebut menyebabkan rendahnya pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik khususnya dalam materi persiapan kemerdekaan Indonesia. Data nilai yang diperoleh peneliti menunjukkan rata-rata nilai pemahaman konsep khususnya untuk materi persiapan kemerdekaan Indonesia termasuk dalam kategori rendah. ratarata pemahaman konsep hanya sebesar 64,41 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sebesar 70. Hal ini ditunjukkan dari 34 peserta didik, hanya sebanyak 15 anak (44,12%) yang nilainya di atas batas tuntas. Fakta tersebut merupakan suatu indikasi bahwa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil dalam memberikan pemahaman konsep pada peserta didik. Hasil wawancara yang dilakukan antara peneliti dengan guru, menunjukkan faktor mendasar yang menyebabkan rendahnya pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia dalam pembelajaran IPS adalah peserta didik hanya, mendengarkan ceramah guru, mencatat dan meng-hafalkan materi yang banyak. Padahal guru hanya mengajar dengan metode ceramah jarang disertai dengan penggunaan media yang bervariasi dan menarik perhatian peserta didik. Peserta didik hanya menerima informasi yang telah diberikan oleh guru tanpa disertai dengan keterlibatan aktivitas belajar yang positif, sehingga tidak banyak materi yang bisa terserap dengan baik. Apabila permasalahan di atas tidak ditangani, maka akan berdampak kurang baik pada siswa. Siswa akan menganggap IPS adalah mata pelajaran yang harus dicatat dan dihafal. Sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA nantinya. Untuk mengatasi masalah tersebut, alternatif pemecahan masalah yang bisa dilakukan adalah diterapkannya model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang inovatif. Menurut Slavin (2011: 33) tujuan terpenting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi bagi masyarakat. Lebih lanjut, Slavin (2011:15) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Siswa bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan bersosial sesama manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Metode STAD (Student Teams

Achievement Divisions) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan kooperatif (Sugiyanto, 2010: 42). Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan keaktifan siswa sehingga mampu menumbuhkan untuk berfikir kritis dan memupuk sikap untuk membantu kelompoknya dalam belajar sehing-ga tercipta suasana kondusif dan menyenangkan. Melalui metode tersebut diharapkan dapat memberikan cara dan suasana baru yang menarik dalam pembelajaran IPS serta dapat meningkatkan pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia. Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan 4 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana, sehingga, siswa diharapkan akan lebih mudah dalam memahami materi persiapan kemerdekaan dan hasil belajar pun meningkat. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 01 Kemasan, Polokarto, Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Kemasan tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 34 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas V dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Prosedur dari penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflecting). Pada tahap perncanaan berupa pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), persiapan media pembelajaran, serta pembuatan lembar observasi. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua kali pertemuan pada tiap siklus. Tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. Tahap refleksi dilakukan analisis dan evaluasi. HASIL Hasil dari penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini menunjukkan adanya perubahan positif pada tiap tiap siklusnya. Perubahan tersebut terjadi pada peningkatan perolehan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata, dan ketuntasan klasikal. Hasil tersebut dapat dilihat pada data rekapitulasi dalam tabel 1 berikut. Tabel 1. Rekapitulasi Terendah, Tertinggi, Rata-rata dan Ketuntasan Klasikal Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II. Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II terendah tertinggi Rata Rata- 50 52,5 65 85 87,5 95,5 64,41 73,31 79,56 Ketuntasan Klasikal 44,12% 75,53% 91,18% Pada kondisi awal atau prasiklus, nilai pemahaman konsep kemerdekaan Indonesia masih rendah. Tingkat ketuntasan klasikal pada pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia masih rendah

yaitu 44,12%. Sebanyak 15 dari 34 siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Sementara sebanyak 19 siswa atau sekitar 55,88% dari jumlah siswa belum tuntas dengan memperoleh nilai di bawah KKM. Dari hasil ini maka perlu diupayakan peningkatan. Upaya peningkatan dilakukan pada siklus I. Hasilnya perolehan nilai pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia pada siklus I yaitu setelah dilakukan tindakan dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan. Tingkat ketuntasan klasikal pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia pada siklus I menjadi 73,53% dengan nilai rata-rata 73,31. Sebanyak 25 dari 9 siswa telah memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hasil pada siklus I ini sudah menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas dibandingkan pada prasiklus. Akan tetapi hasil tersebut belum memenuhi indikator ketercapaian sehingga dilanjutkan siklus II Pelaksanaan siklus II ini dilakukan berdasarkan refleksi dari pelaksanaan siklus I. Hasil pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan prasiklus dan siklus I. Tingkat ketuntasan klasikal pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia adalah 91,18% dengan nilai rata-rata 79,56. Sebanyak 31 dari 34 siswa telah memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. PEMBAHASAN Data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan hasil temuan yang dikaji sesuai dengan rumusan masalah selanjutnya dikaitkan dengan teori yang ada. Berdasarkan data hasil penelitian yang disajikan pada tabel 1, dapat terlihat adaanya peningkatan yang signifikan. Peningkatan terjadi pada perolehan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata, dan ketuntasan klasikal. Pada prasiklus yaitu sebelum dilakukan tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tingkat Indonesia pada siswa masih rendah. Model pembelajaran yang masih konvensional menjadi faktor permasalahan ini. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran didominasi oleh ceramah guru sementara siswa hanya mencatat dan menghafalkan. Hal ini berakibat pada tingkat ketuntasan klasikal hanya sebesar 44,12%. Pada siklus I dilakukan tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sebagaimana dijelaskan dalam teori Slavin (2011:15) bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Siswa bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan bersosial sesama manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam pembe-lajaran. Siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan dapat saling bekerjasama dalam kelompok untuk menguasai Indonesia. Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal siswa pada siklus I meningkat menjadi 75,53%. Hasil ini belum memenuhi indikator ketercapaian penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II dilakukan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan siklus I. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang menuntut kerjasama siswa dalam kelompok pada siklus I masih terdapat beberapa siswa yang mendominasi dalam kerja kelompok. Guru memberikan motivasi pada semua siswa agar lebih aktif dalam kelompok. Selain itu, pada siklus II

guru menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik. Beberapa perbaikan ini meningkatkan kualitas pembelajaran. Semua siswa lebih aktif dalam pembelajaran khususnya dalam diskusi kelompok. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan Indonesia sangat sesuai. Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin (2011: 33) bahwa tujuan terpenting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi bagi masyarakat. Hasilnya ketuntasan klasikal pada siklus II meningkat menjadi 91,18%. Hasil ini sudah memenuhi indikator ketercapaian dalam penelitian ini, sehingga penelitian dihentikan dan dinyatakan berhasil. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan hipotesis bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 01 Kemasan, Polokarto, Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012 dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pemahaman konsep persiapan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 01 Kemasan Polokarto Sukoharjo tahun pelajaran 2011/ 2012. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas, (2006). KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Jakarta: Pusat Kurikulum. Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusamedia. Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. Yuma Pustaka