GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI PUSKSMAS ANTANG KOTA MAKASSAR



dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. NY. N DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

Sugiarti dan Vera Talumepa

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Oleh : Suyanti ABSTRAK

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN AKTIVITAS DAN SEKSUALITAS DENGAN KELANCARAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARA DI PUSKESMAS PALLANGGA KABUPATEN GOWA

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

Umi Sa adah, Asih Setyorini

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

Nisa khoiriah INTISARI

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK IBU MEYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI. Danik Riawati Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK


STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI DI RSUD LABUANGBAJI MAKASSAR

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA NEONATUS DENGAN IBU PASCA SECTIO CAESAREA DI RUANG MAWAR RSUD dr.doris SYLVANUS, PALANGKA RAYA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

DEWI SUSANTI ( S)

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI, STATUS GIZI, DAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK DIPUSKESMAS SEGERI PANGKEP

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI PUSKSMAS ANTANG KOTA MAKASSAR Novendra Charlie Budiman, Muh. Askar, Simunati Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar Dosen Tetap Program S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar Dosen Tidak Tetap STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Novendra Charlie Budiman. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi di Puskesmas Antang Kota Makassar (dibimbing oleh M. Askar dan Simunati) Kata pertumbuhan sering dikaitkan dengan kata perkembangan, sehingga ada istilah tumbuh kembang.pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.perkembangan merupakan perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan dalam waktu tertentu, dari kemampuan yang sederhana menjadi kemampuan yang lebih sulit, misalnya kecerdasan, sikap dan tingkah laku.tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi di Puskesmas Antang Kota Makassar. Jenis penelitian deskriptif dengan metode survey, populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang berkunjung ke puskesmas dan membawa bayi sebanyak 40 orang.pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling, didapatkan 36 responden sesuai dengan kriteria inklusi.pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan dari 36 responden yang diteliti, sebanyak 69,4% responden yang memiliki pengetahuan cukup dan 30,6% responden dengan pengetahuan kurang. Disimpulkan bahwa pengetahuan ibu di Puskesmas Antang Kota Makassar tentang Tumbuh Kembang Bayi umumnya memiliki pengetahuan cukup.berdasarkanhasil penelitian ini diharapkankan kepada Orang tua terlebih khusus ibu haru terus menerus mencari atau mempelajari tumbuh kembang khususnya pada Kata kunci :Pengetahuan Ibu, Tumbuh Kembang, Bayi. PENDAHULUAN Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini di Negara Indonesia.Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa.berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak di prioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa. Dalam menentukan derajat kesehatan di Indonesia, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan, antara lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi, dan angka harapan hidup waktu lahir. Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anakkarena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini.tingginya angka kematian bayi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi. Beberapa penyakit yang saat ini yang menjadi penyebab kematian terbesar dari bayi, di antaranya penyakit diare, tetanus, gangguan perinatal, dan radang saluran napas bagian bawah (Hidayat, A.A.A. 2008 ). Kelangsungan hidup anak ditunjukan dengan angka kematian Penyebab kematian anak terbanyak saat ini masih diakibatkan oleh diare dan pneumonia, banyak faktor yang menyebabkan kematian anak ini, namun beberapa penyebab utama adalah keterlambatan mengakses pelayanan kesehatan(suriadi, dkk. 2009). Menurut WHO (2006), Indonesia masih memiliki angka kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. Masalah tersebut terutama dalam periode neonatal dan dampak dari penyakit menular, terutama pneumonia, malaria, dan diare ditambah dengan masalah gizi yang dapat mengakibatkan lebih dari 70% kematian anak (Laras 2008). Menurut Depkes RI (2008), angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu pada tahun 1990 tercatat masih mendekati angka 70 per 1000 kelahiran, namun lima tahun kemudian tepatnya 1995 terjadi penurnan hingga 66 per 1000 kelahiran. Volume 1 Nomor 5 Tahun 2012 ISSN : 2302-1721 1

Penurunan tajam terjadi pada periode tahun 1997 yaitu menjadi 50 bayi per 1000 kelahiran dan penurunan yang signifikan tercapai pada tahun 2003 yaitu menjadi 35 bayi per 1000 kelahiran. Angka kematian bayi pada periode 2003-2007 dikisarkan 34 per 1000 kelahiran. Namun, angka kematian bayi ini masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan Negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia,1,3 kali lebih tinggi dari Filipina dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand (Menkokesra, 2009). Untuk Sulawesi Selatan, angka kematian bayi menunjukan penurunan yang begitu tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003 menjadi 48. Ini berarti rata-rata penurunan AKB dari tahun 1998-2003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil surkesnas 2002-2003, AKB di Sulawesi selatan sebesar 47 per 1000 kelahiran hidup sedangkan hasil susenas 2006 menunjukan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1000 kelahiran hidup, dan hasil SDKI 2007 menunjukan angka 41 per 1000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa terjadi karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per kelahiran hidup. Sementara laporan dari dinas kesehatan kabupaten/ kota bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2006 sebanyak 566 bayi atau 4,32 per 1000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 709 kematian bayi atau 4,61 per 1000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian bayi turun menjadi 638 atau 4,39 per 1000 kelahiran hidup(dinkes Sulsel, 2009 ). Pada pasal 23 tentang perlindungan anak menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, sosial, dan psikologis.sepertiga dari kematian bayi di Indonesia terjadi dalam bulan pertama setelah lahir, 80 persen diantaranya terjadi pada minggu pertama kehidupan.penyebap utama kematian adalah infeksi saluran pernapasan akut, diare dan komplikasi komplikasi kelahiran. Selain penyebap utama ada beberapa penyakit menular sepeti meningitis, ensefalitis tipus dan juga cukup sering menjadi penyebap kematian bayi(erika kadek A, dkk, 2011 ). Mempelajari Tumbuh-Kembang mempunyai tujuan umum menjaga agar seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental, emosi dan social sesuai dengan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia dewasa yang berguna.seorang anak diketahui tumbuh kembang optimal bila pertumbuhan fisiknya (berat badan dan tinggi) meningkat dibarengi dengan kemampuan berpikir dan kreativitasnya yang baik.pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu genetik, hormon dan lingkungan(arif, Nurhaeni, 2006). Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi mulai dari pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, intelektual, maupun emosional.pertumbuhan dan perkembangan secara fisik dapat berupa perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh.pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara simbolik maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca, dan lain-lain.pertumbuhan dan perkembangan secara emosional anak dapat dilihat dari perilaku sosial di lingkung (Hidayat, A. A.A.2008 ). Perkembangan dan pertumbuhan bayi merupakan bertambahnya dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.dalam pertumbuhan bayi terdapat suatu peristiwa yang dialaminya yaitu masa percepatan dan perlambatan. Masa tersebut akan berlainan dalam organ tubuh. Percepatan dan perlambatan tersebut merupakan suatu kejadian yang berbeda dalam setiap organ tubuh, akan tetapi masih saling berhubungan satu dengan yang lain. Peristiwa pertumbuhan pada anak dapat terjadi perubahan tentang besarnya jumlah ukuran di dalam tingkat sel, organg maupun individu (Nigroho, B, 2009 ). Pada masa bayi, pertumbuhan dan pekembangan terjadi secara cepat.pada umur 5 bulan, berat badan anak sudah dua kali lipat berat badan lahir, sementara pada umur 1 tahun sudah menjadi satu stengah kali panjang badan saat lahir.pertumbuhan lingkar kepala juga pesat, Pada 6 bulan pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah mencapai 50 %.Oleh karena itu, diperlukan pemberian gizi yang baik, yaitu dengan memperhatikan prinsip menu gizi seimbang.masa ini juga merupakan perkembangan interaksi yang menjadi dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih mandiri. Kegagalan untuk memperoleh perkembangan interaksi yang positif dapat menyebapkan terjadinya kelainan emosional dan masalah sosialisasi pada masa mendatang ( Nursalam, dkk 2008 ). Volume 1 Nomor 5 Tahun 2012 ISSN : 2302-1721 2

Bayi mempunyai beberapa gerak reflex, involunter yang membuatnya untuk hidup.seperti bernafas, mengisap, menelan, dan menggigil. Beberapa dari gerak reflex ini seperti mencari-cari dan terkejut akan hilang dengan berjalannya waktu. Gerak reflex lainnya ( berdiri, melangkah dan mengambil) merupakan dasar dari kemampuan motorik yang kelak akan dipelajari bayi (Hidayat, A.,A., A.,2008 ). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rahman pada tahun 2011 di RS Labuang Baji Makassar didapatkan bahwa ada beberapa variabel yang diteliti dalam hal kembang anak balita di Puskesmas Tamamaung Makassar yaitu tinggi/berat badan anak, pemberian vitamin A, imunisasi, ASI, dan penanganan diare(rahman, 2011). Berdasarkan data yang diterima dari puskesmas Antang yaitu sejak bulan Januari- Desember tahun 2011, jumlah ibu yang membawa bayinya berkunjung ke puskesmas berjumlah 451 orang, (Data rekamedik Puskesmas Antang 2011). Dari uraian tersebut penulis merasa tertarik melakukan penelitian tentang kembang BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah deskritif dengan metode survey.penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Antang Kota Makassarpada tanggal 23Juli sampai 15 Agustus tahun 2012. Populasi Penelitian adalah Seluruh Ibu yang berkunjung ke Puskesmas Antang Kota Makassar dan membawa bayi sebanyak 40 orang.penentuan jumlah besar sampel dengan menggunakan rumus didapatkan 36 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah responden di Puskesmas Antang Kota Makassaryang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 36 orang diambil dengan menggunakan rumus, Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 36 responden. 1) Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Ibu yang bersedia menjadi responden b) Ibu yang berkunjung ke puskesmas dengan membawa bayinya c) Ibu yang tidak buta huruf 2) Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : a) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden b) Ibu yang berkunjung tanpa membawa bayi ke pukesmas c) Ibu yang tidak dapat membaca (buta huruf) Pengumpulan data Pengumpulan data dengan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tempat penelitian, yaitu bagian Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Antang Kota Makassar, data primer dari quisioner. Pengolahan data dilakukan dengan: 1. Editing Dilakukan pemeriksaan ulang mengenai hasil pengisian kuisioner. 2. Codding a. Pembuatan daftar variabel b. Pembuatan daftar koding c. Pemindahan isi kuisioner ke daftar koding 3. Tabulasi Setelah dilakukan kegiatan editing dan koding dilanjutkan dengan mengelompokkan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki dan sesuai dengan tujuan penelitian Analisis data Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel dengan variabel yang hendak diukur.analisa data dilakukan melalui tahap editing, koding, tabulasi dan uji statistik. Analisis univariat dilakukan dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi.. HASIL PENELITIAN 1. Karateristik umum responden Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur Anak di Puskesmas Antang Kota Makassar Umur Anak Jumlah (n) 1-4 bulan 12 33,3 5-8 bulan 9 25,0 9-12 blan 15 41,7 Persentase (%) Tabel 5.1. menunjukkan kelompokumur anak terbanyak dalam penelitian ini adalah kelompok umur 9-12 bulan sebanyak 15 orang (41,7%), sedangkan anak yang berumur1-4 bulan sebanyak 12 orang (33,3%) dan kelompok umur 5-8 bulan sebanyak 9 orang (25,0%). Volume 1 Nomor 5 Tahun 2012 ISSN : 2302-1721 3

Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan terakhir ibudi Puskesmas Antang Kota Makassar Pendidikan terakhir ibu Jumlah (n) SD 3 8,3 SMP 9 25,0 SMA,SMK,SPK 15 41,7 D3 4 11,1 S1 5 13,9 Persentase (%) Tabel 5.2 menunjukkan jumlah responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden dengan pendidikan terakhir SMA, SMK, SPK sebanyak 15 orang (41,7%), selanjutnya responden yang pendidikan terakhir SMP sebanyak 9 orang (25,0%), Responden yang pendidikan terakhir S1 sebanyak 5 orang (13,9%) sedangkan Responden yang berpendidikan terakhir D3 sebanyak 4 orang (11,1%) dan Responden yang berpendidikan terakhir SD sebanyak 3 orang (8,3%). Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Anak di Puskesmas Antang Kota Makassar Pengetahuan Jumlah Persentase (n) (%) Kurang 11 30,6 Cukup 25 69,4 Tabel 5.3 menunjukkan jumlah persentase pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak terbanyak dalam penelitian ini adalah Responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 25 orang (69,4%) sedangkan Responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (30,6%). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian tentang kembang bayi di Puskesmas Antang Kota Makassar sejak tanggal 23 Juli sampai 15 Agustus 2012 serta hasil pengolahan data yang telah dilakukan diharapkan sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang Dari 36 responden yang diteliti,sebanyak69,4 %responden yang memiliki pengetahuan cukup tentang tumbuh kembang anak sedangkan 30,6 % responden dengan pengetahuan kurang. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki pengetahuan cukup tentang tumbuh kembang bayi lebih banyak dibandingkan ibu yang pengetahuannya kurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2011) tentang Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Anak Balita di Puskesmas Tamamaung Makassarmenunjukkan terdapat 56,25% ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang tumbuh kembang anak balita sedangkan yang memeilikipengetahuan cukup sebanyak 43,75%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hastuti (2010) dimana Orang tua memiliki peran yang penting untuk merangsang potensi yagn dimiliki oleh anak.tugas pengasuhan umumnya diserahkan kepada ibu yang didasarkan pada pengetahuan yang dimilikinya.salah satu factor yang mempengaruhi pengetahuan adalah tingkat pendidikan ibu. Apabila ibu memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi maka akan lebih aktif dalam mencari informasi untuk meningkatkan ketrampilan dalam pengasuhan anak. (Rohmilia, 2012). Dari uraian tersebut maka peneliti berkesimpulan bahwa ibu yang memiliki bayi di Wilayah Puskesmas Antang Makassar lebih banyak yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang tumbuh kembang. Hal ini dapat disebabkan oleh karena tingkat pendidikan ibu yang sudah tinggi dan pengaruh perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat sehingga orang dengan mudah mendapatkan informasi terutama tentang proses tumbuh kembang Adapun ibu yang masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang tumbuh kembang bayi bisa diakibatkan oleh kurangnya informasi yang didapatkan oleh ibu tentang tumbuh kembang. Selain itu kurangnya pengetahuan ibu bisa diakibatkan oleh kebiasaan yang dimiliki oleh keluarga yang belum mencerminkan perhatian tehadap pentingnya memperhatikan proses tumbuh kembang bayi secara khusus dan anak secara umum. Volume 1 Nomor 5 Tahun 2012 ISSN : 2302-1721 4

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi di Puskesmas Antang Kota Makassar dapat disimpulkan sebagai berikut : Pengetahuan Ibu di Puskesmas Antang Kota Makassar tentang tumbuh kembang bayi dapat digolongkan berpengetahuan cukup dimana dari 36 responden yang di teliti terdapat 69,4 % berpengetahuan cukup. Saran 1. Saran kepada puskesmas Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk petugas kesehatan khususnya di wilayah puskesmas untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada ibu tentang tumbuh kembang pada 2. Saran untuk institusi Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menambah referensi tentang gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang 3. Saran untuk peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana: Jakarta. Arif, Nurhaeni. 2006. Asi Dan Tumbuh Kembang Bayi. Nuha Medika: Yogyakarta. Aulia.Fadhli. 2010. Buku Pintar Kesehatan Anak. Pustaka anggrek:yogyakarta Data Rekamedik. 2011. Puskesmas Antang Kota Makassar Dinkes Sulsel, 2009. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan.(online), (http:/ datinkessulsel.wordpress com. diakses 20 maret 2011). Endang, K & Sudarti. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Nuha Medika: Yogyakarta. Erika, K. A, 2011.Buku Ajar Keperawatan Anak.Fakultas Kedokteran Unhas: Makassar Hidayat, A. A. A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika : Jakarta Hidayat, A. A. A 2009.Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta Laras, 2008. Kematian Bayi di Indonesia Banyak Terjadi Pada Masa Neonatal, (online), (http://www.kesehatan reproduksi.com, diakses 24 maret 2012) Mariambi. H. 2010. Tumbuh Kembang,Status Gizi Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Nuha Medika: Yogyakarta. Menkokesra, 2009.Angka Kematian Bayi di Indonesia Dengan Negara Lain, (online), (http://data.menkokesra.go.id, diakses 20 maret 2012). Muslihatun, W.N.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Fitramaya: Yogyakarta. Nanny, Vivian. L. D. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Salemba Medika: Jakarta. Nigroho. B, 2009.Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Perubahan Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia 6-12 Bulan, (online), http :// www unisula. ac.id / perpustakaan/ indeks php htm. diakses 29 maret 2011). Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Prilaku. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Nursalam, dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Salemba medika: Jakarta Rahman. 2011. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak Balita di Tamamaung Makassar. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Universitas Indonesia Timur. Puskesmas Rohmila. 2012. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak dan Perkembangan Motorik Halus Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Penumping Surakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. ALFABETA CV : Bandung. Sukarmin, S. R. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Graha Ilmu: Yogyakarta Suriadi, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Cv Sagung Seto: Jakarta. Mubarak, W. I, 2007Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan.Graha Ilmu: Gresik. Volume 1 Nomor 5 Tahun 2012 ISSN : 2302-1721 5