BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 1) Pada analisis struktur ditemukan hal-hal antara lain: a) Analisis struktur terdiri atas bentuk dan formula bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Lagu kelonan Ayun Ambing, Nelengnengkung, dan Dengkleung Dengdek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab kelima ini akan disajikan dua hal, yaitu (1) simpulan, dan (2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB II LANDASAN TEORETIS

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN A. SIMPULAN

BAB 5 SIMPULAN 5.1 Struktur Teks Ridwan Nugraha F, 2013

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 RANCANGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BEBAS DI KELAS VIII MTS AL- FATAH CIKEMBANG

PUISI SAWÉR TURUN TANAH DI KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS (STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN MAKNA)

2014 KONSEP KESEJAHTERAAN HIDUP DALAM MANTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. lokal di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaankebudayaan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki ciri khas budaya tersendiri. Selain

DAFTAR GAMBAR Gambar 1: penampilan dambus Gambar 2: penjelasan alat musik dambus Gambar 3: alat musik dambus Gambar 4: senar

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : II (Dua) Tahun Pelajaran : 2011/2012

TEMATIK KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya yang hidup di negeri ini. Masing-masing kelompok masyarakat

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

SILABUS MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI WAKTU

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa yang digunakan terdiri atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Oleh karena itu,

SILABUS. Mata Pelajaran Kelas/Semester : II/ 2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 5. Mengapresisasi karya seni rupa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

MANTRA SINGLAR: STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI DI DESA SUNDAMEKAR, CISITU, SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

PROGRAM EVALUASI. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : Ganjil Kelas : I (Satu) Tahun Pelajaran : 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA PANTUN DALAM KESENIAN TUNDANG MAYANG DALAM MASYARAKAT MELAYU PONTIANAK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH

BAGAIMANA MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN LAGU ANAK-ANAK DI PAUD/TK DAN SD?

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

Gurindam Tonggak Dua Belas

: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis gaya bahasa, nilai pendidikan serta relevansi gaya bahasa dan nilai

BAB 2 LANDASAN TEORETIS...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1 TEMA: TEMPAT UMUM

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 1

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Adapun

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan : Lomba Balap Karung

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

SILABUS KELAS: I (satu)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki usia lanjut. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH. Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di negara Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi negara Indonesia akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.

Transkripsi:

140 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini membawa penulis pada beberapa simpulan sebagai berikut: 1) Pada analisis struktur ditemukan hal-hal antara lain: a) Analisis struktur terdiri atas bentuk dan formula bahasa 3. Teks lagu dolanan Kodok Ngorekterdapat tiga kalimat yang memiliki pola kalimat berbeda di setiap kalimat. Pada kalimat pertama terbentuk pola kalimat majemuk bertingkat yaitu pola S P K yang fungsi subjeknya terdiri dari pola S P. Kalimat ketiga memiliki pola S Ket P Pel yang fungsi subjeknya pun terdiri dari pola S P. Kalimat ketiga memiliki pola S P Ket Ket, pada pola ini pun fungsi subjek terdiri dari pola S P. Adapun beberapa kata seperti kodok ngorek, bocah pinter, dan bocah bodho yang dilagukan dua kali bermaksud hanya merupakan pengulangan bunyi yang memberikan efek ketegasan sehingga terdengar ritmis dan teratur karena melihat lagu ini merupakan lagu hiburan. 4. Teks lagu dolanan Dondong opo Salakterdapat tujuh pola kalimat yang berbeda-beda di setiap kalimat. Pada kalimat pertama dan ketiga terbentuk pola S SP. Kalimat kedua terbentuk pola S P K. Kalimat keempat memiliki pola S P. Kalimat kelima memiliki pola S P O P Ket Ket. Kalimat keenam memiliki pola Ket S P O, dan kalimat ketujuh memiliki pola O S P. Adapun adanya kalimat yang diulang yaitu dondong opo salak

141 duku cilik-cilik yang dilagukan dua kali bermaksud hanya merupakan pengulangan bunyi yang memberikan efek ketegasan sehingga terdengar ritmis dan teratur karena melihat lagu ini merupakan lagu hiburan. 5. Teks lagu dolanansluku-sluku Bathokterdapat lima kalimat yang memiliki pola kalimat berbeda di setiap kalimat. Pada kalimat pertama terbentuk pola kalimat P-S-S-P. Kalimat kedua dan ketiga memiliki pola S-P-K. Kalimat keempat dan kelima memiliki pola S-P-Pel. 6. Teks lagu dolanan Menthok menthokterdapat dua kalimat yang memiliki pola kalimat berbeda di setiap kalimat. Pada kalimat pertama terbentuk pola kalimat S P KET. Kalimat kedua memiliki pola S-P-Pel. b) Analisis formula bunyi terdiri atas rima serta aliterasi dan asonansi 1. Dalam lagu dolanan Kodok Ngorekterdapat dua jenis rima. Jenis-jenis rima tersebut adalah (1) rima yang berdasarkan bunyi meliputi rima mutlak dan rima tak sempurna; (2) rima yang berdasarkan letak atau posisi katanya meliputi rima awal dan rima akhir. Asonansi dan aliterasi banyak terjadi pengulangan vokal /a/, /i/, dan /e/ yang terasa ringan.. Selain banyak terjadi pengulangan bunyi vokal tersebut juga banyak ditemukan paduan vokal dengan bunyi konsonan bersuara berat seperti /d/ dan /b/ yang menimbulkan efek pengucapan yang terasa agak berat seperti ada hentakan. 2. Dalam lagu dolanan Dondong opo Salak terdapat rima akhir dan rima tidak sempurna. Selain itu, dalam lagu ini banyak terjadi pengulangan vokal /a/, /i/, dan /e/ yang terasa ringan. Bunyi- bunyi yang ringan ini cocok untuk melukiskan perasaan senang, riang, dan gembira. Lalu banyak

142 ditemukan paduan vokal dengan bunyi konsonan bersuara berat seperti /d/ dan /g/ yang menyebabkan bunyi terdengar seperti ada hentakan. 3. Lagu dolanan Sluku-sluku Bathok terdapat: (1) rima yang berdasarkan bunyi meliputi rima mutlak dan rima tak sempurna; (2) rima yang berdasarkan letak atau posisi katanya meliputi rima awal dan rima akhir. Lalu terjadi pengulangan vokal /a/, /o/, dan /u/ yang terasa berat. Banyaknya pengulangan bunyi-bunyi ini menggambarkan keseriusan dan kegundahan, hal ini disebabkan karena lagu ini mengandung keseriusan, kekhidmatan, dan kegundahan dikarenakan adanya pengharapan untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa. Selain banyak terjadi pengulangan bunyi vokal tersebut juga banyak ditemukan paduan vokal dengan bunyi konsonan bersuara berat seperti /b/, /g/, dan /d/ yang menimbulkan efek pengucapan yang terasa agak berat seperti ada hentakan. 4. Lagu dolanan Menthok menthok terdapat: (1) rima yang berdasarkan bunyi meliputi rima mutlak dan rima tak sempurna; (2) rima yang berdasarkan letak atau posisi katanya meliputi rima awal dan rima akhir. Lalu terdapat pengulangan vokal /a/, /o/, dan /u/ yang terasa berat. Banyaknya pengulangan bunyi-bunyi ini menggambarkan keseriusan dan kegundahan, hal ini disebabkan karena lagu ini mengandung keseriusan, dikarenakan mengandung makna instropeksi diri. Selain banyak terjadi pengulangan bunyi vokal tersebut juga banyak ditemukan paduan vokal dengan bunyi konsonan bersuara berat seperti /b/, /g/, dan /d/ yang menimbulkan efek peringatan dan keseriusan. Bunyi asonansi dan aleterasi

143 ini telah berperan dalam membentuk nilai estetik dan musikalitas pada lagu dolanan ini. c) Analisis Formula Irama 1. Lagu dolanan Kodok Ngorek memiliki irama yang hampir sama atau diulang di setiap dua larik. Nada yang dipakai pada teks ini didominasi oleh nada sedang ( ) dan pendek ( ) yang terletak disemua larik. Nadanada panjang (-) ada di beberapa suku kata pada setiap akhir larik seperti li pada kata kali, -blung pada kata teblung, -ter pada kata dokter, dan bo pada kata kebo. Hal ini untuk menandakan akhir kalimat dari lagu tersebut. 2. Lagu dolanan Dondong Opo Salak memiliki irama yang cenderung sama atau diulang pada setiap larik. Nada yang dipakai pada teks ini didominasi oleh nada pendek ( ) dan sedang ( ) yang terletak disemua larik. Nadanada panjang (-) terlihat hanya sekali di akhir lagu menandakan bahwa lagu tersebut sudah berakhir. 3. Lagu dolanan Sluku-sluku Bathok memiliki irama yang berbeda-beda di setiap larik. Nada yang dipakai pada teks ini didominasi oleh nada sedang ( ) dan pendek ( ) yang terletak disemua larik. Nada-nada panjang (-) tidak digunakan dalam lagu ini. Lagu Sluku-sluku Bathok ini memang memiliki tempo penuturan yang lebih cepat dibandingkan dengan lagu sebelumnya. 4. Lagu dolanan Menthok menthok memiliki irama yang berbeda-beda di setiap larik. Nada yang dipakai pada teks ini didominasi oleh nada sedang ( ) dan pendek ( ) yang terletak disemua larik. Nada-nada panjang (-) tidak digunakan dalam lagu ini.

144 d) Analisis Majas 1. Majas yang terdapat dalam lagu dolanan Kodok Ngorek adalah pararelisme, repetisi, metafora, dan perumpamaan. Pengaruh yang timbul dengan adanya majas-majas tersebut adalah untuk memunculkan nilai estetik bagi lagu tersebut. 2. Majas yang terdapat dalam lagu dolanan Dondong Opo Salak adalah majas metafora yaitu majas yang membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata perbandingan. Majas metafora ini salah satunya terdapat pada larik pertama dan kedua yaitu dondong opo salak (Kedondong apa salak) duku cilik-cilik (duku kecil-kecil) sehingga yang dimaksud majas metafora disini adalah kata dondong, salak, dan duku. 3. Majas yang dominan dalam lagu dolanan Sluku-sluku Bathok adalah majas repetisi. Pengaruh yang timbul dengan adanya majas-majas tersebut adalah untuk memunculkan nilai estetik bagi lagu tersebut. Selain itu, penggunaan majas juga merupakan sebuah cara untuk mengintensitaskan maksud dan juga mengintensifkan tujuan yang tersirat dalam teks lagu dolanan tersebut. 4. Majas yang dominan dalam lagu dolanan Menthok menthok adalah majas repetisi. Pengaruh yang timbul dengan adanya majas-majas tersebut adalah untuk memunculkan nilai estetik bagi lagu tersebut. e) Analisis Tema 1. Dalam teks lagu Kodok Ngorek terdapat lima buah isotopi yaitu isotopi hewan, manusia, waktu, alam, dan musikalitas. Isotopi-isotopi tersebut dianalisis berdasarkan komponen-komponen makna bersama. Dari

145 analisis diatas dan dari pembentukan motif-motif tersebut dapat disimpulkan tema pada teks lagu ini yaitu menyatakan nyanyian yang menggambarkan keadaan yang akan dicapai seseorang nanti adalah hasil dari yang dilakukannya saat ini. 2. Dalam teks lagu Dondong Opo Salak terdapat tujuh buah isotopi yaitu isotopi tumbuhan, manusia, waktu, tempat, sifat, benda, dan pekerjaan. Isotopi-isotopi tersebut dianalisis berdasarkan komponen-komponen makna bersama. Dari analisis diatas dan dari pembentukan motif-motif tersebut dapat disimpulkan tema pada teks lagu ini yaitu berisi harapankita tidak boleh menyusahkan orang lain atau makhluk lain, kita harus hidup mandiri, berjalan di atas kaki sendiri meskipun pelan-pelan dan tertatih-tatih. 3. Dalam teks lagu Sluku-sluku Bathok terdapat empat buah isotopi yaitu isotopi pekerjaan, isotopi manusia, isotopi benda, dan isotopi tempat. Isotopi-isotopi tersebut dianalisis berdasarkan komponen-komponen makna bersama. Dari analisis diatas dan dari pembentukan motif-motif tersebutdapat disimpulkan tema pada teks lagu ini yaitu nyanyian yang mengajarkan kepada kita nilai-nilai untuk cinta kepada Tuhan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kehidupan yang dijalani, kedisiplinan, serta kemandirian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan. 4. Dalam teks lagu Menthok menthok terdapat tiga buah isotopi yaitu isotopi hewan, tempat, dan pekerjaan. Isotopi-isotopi tersebut dianalisis berdasarkan komponen-komponen makna bersama. Dari analisis diatas dan dari pembentukan motif-motif tersebut dapat disimpulkan tema pada

146 teks lagu ini yaitu menyatakan bahwa seseorang itu perlu memiliki sikap rendah hati, dan mau instrospeksi diri. 2) Konteks Penuturan Konteks penuturan lagu-lagu dolanan ini dituturkan dalam kondisi apapun karena lagu ini mengandung unsur hiburan sehingga bisa dilagukan kapan saja. Lagu-lagu ini dapat dinyanyikan di berbagai suasana dan keadaan, sambil bermain, ketika akan bepergian, belajar, bersantai bahkan pada saat si anak berada pada suasana hati yang tidak menyenangkan, lagu ini dapat dijadikan lagu penghibur yang ampuh untuk memperbaiki suasana hati anak tersebut. Selain saat dituturkan, terjadi interaksi langsung antara penutur dan pendengar karena penutur biasanya melakukan gerakan-gerakan sesuai lagu yang dinyanyikan. Contohnya, pada saat menyanyikan lagu Kodok Ngorek, penutur melakukan gerakan melompat-lompat seperti kodok sehingga anak merasa tertarik dan mengikuti. 3) Proses Penciptaan Proses penciptaan lagu-lagu dolanan di Hegarmanah ini terjadi secara spontan. Lagu-lagu dolanan ini diperoleh dan diwariskan berdasarkan proses pewarisan vertikalkarena lagu ini diperoleh dari generasi sebelumnya dalam satu turunan. Artinya lagu tersebut biasanya diturunkan dari orang tua kepada anaknya atau orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda Proses pewarisan lagu ini terjadi saat penyaji terdahulu menyanyikan lagu ini dan didengar oleh penutur yang lain sehingga dia mengetahui dan sering menggunakan lagu dolanan ini.

147 4) Fungsi Lagu-lagu dolanan pada penelitian ini memiliki beberapa fungsi. Fungsi yang terdapat dalam lagu-lagu dolanan ini adalah sebagai sistem proyeksi, sebagai alat pendidikan, sebagai fungsi rekreatif, dan sebagai pembangkit semangat. Fungsi yang dominan dalam lagu dolanan ini adalah fungsi rekreatif dan pendidikan anak terutama pendidikan budi pekerti karena hal ini berkaitan dengan isi dalam lagu tersebut yang syarat akan makna dan pelajaran yang sangat berguna untuk masa depan. Setelah melakukan penelitian tentang lagu dolanan ini, peneliti menjadi tahu bagaiamana analisis struktur lagu dolanan, bagaiamana konteks penuturan lagu dolanan, bagaimana proses penciptaan lagu dolanan, dan fungsi dari lagu dolanan tersebut. Penelitian ini juga telah memberikan pencerahan tentang lagulagu dolanan terhadap peneliti, yang pada awalnya tidak tahu apa-apa tentang lagu dolanan sekarang menjadi lebih tahu apa itu lagu dolanan. Selain itu, masih banyak variasi lagu dolanan yang belum sempat diteliti. Peneliti berharap di suatu kesempatan yang akan datang akan dilakukan penelitian terhadap lagu-lagu dolanan yang belum diteliti. 5.2 Saran Setelah menyelesaikan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada beberapa pihak, yaitu: bagi masyarakat umum, dengan adanya penelitian ini ada baiknya jika bisa menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat untuk melestarikan kebudayaan bangsa, khususnya tentang lagu dolanan. Bagi peneliti sastra lisan,

148 ada baiknya jika penelitian ini diteruskan lagi melalui sudut pandang dan kajian yang berbeda, atau setidaknya penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam mengkaji masalah-masalah yang sama. Bagi bidang kesusastraan, penelitian ini akan lebih baik lagi jika dimanfaatkan sebagai bahan apresiasi dasar penciptaan karya sastra, dan sebagai sumbangan terhadap ilmu sastra.