LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

Komitmen itu diperbaharui

PRA RENCANA 2016 PEMBERDAYAAN KELUARGA PRASEJAHTERA 20 TAHUN DAMANDIRI

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

SELASA, 26 APRIL 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

IbM POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Mitra Tani Desa Cikarawang Bogor (Oleh : Ratri Virianita, Yannefri Bakhtiar & Saepul Asikin)

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Acuan Rapat Mitra

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

Agenda Acara PENYUSUNAN RANCANGAN RKPDESA TA 2018 Melalui MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA., September 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TENTANG MUSYAWARAH DESA

Pusat Pelatihan Gender Dan Peningkatan Kualitas Perempuan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jakarta, 2008

B A B 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II DESKRIPSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL. 1. Sejarah Perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Apabila memungkinkan posdaya bisa dikembangkan sebagai wadah. pelayanan secara terpadu, utamanya pelayanan kesehatan, pendidikan,

PRESENTASI RAPAT KERJA MITRA 2010

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM BERDASARKAN ANALISIS HARVARD DAN PEMBERDAYAAN LONGWE

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN (LPMD/K)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelahiran dalam rangka mewujudkan hak-hak pasangan usia subur untuk menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

STRATEGI PEMBENTUKAN DAN PENDAMPINGAN POSDAYA

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DESA TANJUNGSARI NOMOR : 11 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA BLITAR KEPUTUSAN WALIKOTA BLITAR NOMOR : 188 / 675 / HK / / 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG

Strategi Pelayanan Kebidanan Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan melalui perencanaan yang baik dan efektif.

Apakah kalian mempunyai saudara atau kakek dan nenek yang tinggal

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA hal 1 dari 5

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana 4 Paket Rp ,00 APBD (23/48/DPA/2014)

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN LICIN KANTOR KEPALA DESA BANJAR

DAFTAR TILIK SUPERVISI AKSELERASI PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN UKS TIM PELAKSANA UKS SEKOLAH/MADRASAH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

POSDAYA BERSERI DUSUN I

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

Transkripsi:

e) Memantau realisasi dan penggunaa dana dan sarana IV. LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN Posdaya merupakan gagasan baru menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya manusia dengan prioritas utama pengentasan kemiskinan. Posdaya mirip dengan Posyandu yang pernah dibentuk di masa lalu untuk bidang KB dan kesehatan. Posdaya bukan saja untuk KB dan Kesehatan tetapi merupakan forum pemberdayaan delapan fungsi keluarga. Karena Posdaya merupakan lembaga atau forum baru, bany ak desa belum mempunyai Posdaya, atau belum banyak membentuk Posdaya. Untuk mengatasi keadaan ini, seperti diuraikan dimuka siapa saja bisa mulai membentuk Posdaya. Kalau suatu keluarga merasa terpanggil untuk membentuk Posdaya, apabila perlu bisa membentuk Tim Kerja, seperti Panitia untuk perhelatan, yang diserahi tugas untuk merancang segala sesuatunya di lapangan. Kalau pembentukan dilakukan oleh suatu organisasi masyarakat, maka pemrakarsa bisa memberi tugas kepada petugas yang ditugaskan di desa dan di kecamatan untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar bisa berjalan lancar. Dalam proses perintisan Tim Kerja atau petugas di desa dan di Kecamatan perlu mengkoordinir dan menggalang kerjasama dengan semua pihak yang mempunyai kaitan langsung, misalnya Camat, Pimpinan Puskesmas, Pengawas Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PPLKB), Pengurus IBI Kecamatan, Organisasi Sosial dan PSM di Kecamatan, Petugas Pemberdayaan Masyarakat atau Bangdes, Kepala Sekolah SD, SMP, dan SMA, Pimpinan berbagai kursus,

Tim Penggerak PKK dan unsur-unsur lain yang dipandang perlu. Kerjasama di tingkat desa dilakukan dengan Kepala Desa, Dewan Kelurahan, Lembaga Musyawarah Desa, PKK, Pos KB, guruguru dan tenaga pelatih kursus, dan institusi lain di tingkat desa serta tokoh masyarakat lain. Rintisan kerjasama itu tidak harus menghalangi pemrakarsa untuk mulai dengan mengajak keluarga di sekitarnya untuk mulai berkumpul dan berbincang-bincang tentang keinginan untuk mengadakan pertemuan bersama dalam rangka pemberdayaan keluarga. Tidak ada satupun yang bisa menghalangi maksud kerjasama gotong royong membangun keluarga sejahtera di pedesaan. Dalam pembentukan Posdaya, pedoman dibawah ini bisa dipergunakan sebagai pegangan, bukan keharusan, karena segala sesuatunya sangat tergantung pada suasana yang ada di desa yang bersangkutan. A. PERSIAPAN 1. Pengembangan Kesepakatan 1.1 Pengembangan Kesepakatan dengan pimpinan wilayah dan masyarakat. Pengembangan kesepakatan dilakukan melalui forum-forum pertemuan seperti kunjungan kepada pemimpin masyarakat di desa, kepala desa, para ulama, kalau perlu mengadakan pertemuan silaturahmi di rumah atau di tempat yang ditentukan bersama, dalam bahasa umum disebut sebagai mini lokakarya. Pada tingkat yang lebih tinggi bisa saja diadakan Rapat Koordinasi tingkat Kecamatan atau Rakor Kecamatan, atau rapat atau forum lainnya. Kalau memungkinkan pertemuan tersebut dilakukan

dengan dukungan pimpinan wilayah, Para petugas resmi diharapkan membentuk Tim Kerja atau petugas untuk membantu menyusun organisasi pendukung program di ingkat Kecamatan. Petugas atau Tim di Posdaya selanjutnya menghimpun informasi atau data dasar tentang keluarga yang menjadi anggota Posdaya. 1.2 Disamping pembentukan kesepakatan melalui pertemuan tersebut diatas para pemrakarsa atau Tim Kerja juga melakukan pendekatan langsung baik kepada pimpinan formal maupun tokohtokoh informal yang ada di Kecamatan. 1.3 Mengadakan pendekatan kepada petugas yang ada di desa/kelurahan dalam membantu terbentuknya Posdaya di desa/kelurahan. 2. Pemilihan dan Pembinaan Kader Tim Kerja bekerja sama dengan Bidan di Desa dan PPLKB/PLKB, PKK, atau petugas dan kader lain yang berkompeten agar bisa membantu memberikan pengarahan dan petunjuk serta membantu pengelola Posdaya dalam mengembangkan pemberdayaan untuk anggotanya. Apabila memungkinkan diminta bantuan aparat desa/kelurahan dan kader-kader yang ada di desa untuk membantu pemberdayaan. 3. Menata Organisasi Pemerakarsa dapat meminta bantuan dan kerjasama dengan PPLKB, Bidan Desa dan petugas

atau kader lain di desa dalam mengembangkan Posdaya. Kader-kader desa tersebut dapat membantu memberikan petunjuk dan mengarahkan Kader lain dalam menata Posdaya. 4. Penentuan Lokasi Pemrakarsa dan Tim Kerjanya bisa mengatur lokasi kegiatan yang mudah diakses oleh keluarga yang menjadi anggotanya. 5. Penyiapan Dukungan Pemrakarsa dan Tim Kerjanya dapat mengatur dan mengembangkan dukungan dana dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. B. PELAKSANAAN 1. Pra Pemberdayaan Sebelum dilakukan proses pemberdayaan dalam Posdaya, pemrakarsa atau Tim Kerja mengadakan kegiatan sesuai perencanaan yang sudah dibicarakan dan disepakati bersama melalui rapat internal pengurus Posdaya dan rancangan kerjasama dengan mitra kerjanya. Kegiatan tersebut antara lain meliputi : a. Persiapan Lapangan.

1). Menyiapkan sarana dan tempat. Pemrakarsa atau Tim Kerja dan Petugas Pemberdayaan dan Penyuluh serta petugas lain bersama kader datang ditempat yang ditentukan. 2). Tim Kerja membagi tugas kepada petugas dan kader Posdaya untuk memantapkan dan mengajak kelompok-kelompok sasaran yang sudah hadir atau sudah diundang. 3). Dalam waktu 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan, pemrakarsa dan Tim Kerja Posdaya mengadakan pengecekan ulang ke lapangan untuk mengetahui berapa jumlah sasaran yang akan datang pada pelaksanaan pemberdayaan. Dengan data tersebut kesiapan lapangan dilaporkan kepada unsur-unsur yang diajak, misalnya dokter Puskesmas yang diundang, sebagai bahan persiapan pelayanan yang mungkin dapat dibantunya. Persiapan ini diulang sehari sebelum pelaksanaan pemberdayaan menyangkut waktu, tenaga, sarana dan kebutuhan lainnya. 2. Hari Pemberdayaan a. Pemrakarsa atau Petugas yang ditentukan siap di tempat acara dengan segala kelengkapannya. Petugas juga menyiapkan berbagai alat pencatatan untuk mencatat pemberdayaan dan anggota yang hadir pada setiap acara yang dilaksanakan. Apabila

keluarga kurang mampu yang menjadi sasaran utama tidak dapat hadir, hendaknya dijemput. Kalau berhalangan hendaknya dilakukan motivasi ulang agar pada acara beirkutnya bisa hadir dan berpartisipasi secara aktif. Tanpa partisipasi keluarga kurang mampu keberadaan dan aktifitas Posdaya tidak ada manfaatnya. b. Pengaturan tempat ditinjau kembali oleh pemrakarsa dan Timnya agar keluarga yang datang pada tempat kegiatan Posdaya merasa nyaman dan bisa mengikuti seluruh acara dengan baik dan ingin selalu kembali ikut serta dalam kegiatan selanjutnya. c. Pemberdayaan berupa penyuluhan dan kegiatan lainnya dilakukan dengan santai dan menyenangkan sehingga para peserta yang I Tanpa partisipasi keluarga kurang mampu keberadaan dan aktivitas posdaya tidak ada manfaatnya

umumnya keluarga kurang mampu dan keluarga lain yang lebih mampu dapat nyaman dan ceria. Keluarga yang lebih mampu diberi peran agar merasa bahwa kehadirannya ada gunanya. Sementara keluarga kurang mampu diberi penghargaan atas kesertaannya danperkembangan yang dialaminya. 3. Purna Pemberdayaan a. Tim Penyuluh, petugas di lapangan dan kader melakukan pengecekan di rumah keluarga yang bersangkutan apakah uraian dalam kegiatan pemberdayaan keluarga di Posdaya sudah dimengerti. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemberdayaan secara pribadi agar keluarga yang bersangkutan merasa nyaman untuk datang pada pertemuan berikutnya. b. Tim Penyuluh dan kader mengadakan rujukan bagi keluarga yang perlu dikirim sarana pelayanan, misalnya perlu dikirim ke Puskesmas atau ditemani membawa anaknya mencari sekolah di desanya. c. Para petugas mencegah munculnya desas desus yang negatif tentang kegiatan Posdaya. d. Menginformasikan pada pejabat desa dan kecamatan apa yang dilakukan di Posdaya agar tetap mendapat dukungan moril dan kalau perlu dukungan lain dari aparat pemerintah.

e. Mengadakan evaluasi kegiatan secara internal untuk memperbaiki mutu kegiatan yang akan datang. V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN APARAT PEMERINTAH DAN LEMBAGA MASYARAKAT Dalam pengembangan Posdaya paling tidak ada beberapa instansi pemerintah dan lembaga masyarakat yang perlu berperan. Untuk instansi pemerintah peran petugas di tingkat kecamatan dan desa yang perlu berperan, yaitu dari unsur-unsur Pemberdayaan Masyarakat/Pembangunan Desa, KB dengan perangkat PLKBnya, dan Kesehatan dengan perangkat dokter di Puskesmas dan Bidan yang ada di pedesaan, utamanya yang ditugaskan di Posyandu, serta jajaran pertanian, perdagangan dan koperasi, lembagakeuangan dan perbankan atau dinas lain dengan penyuluh-penyuluh yang ada. Lembaga masyarakat adalah PSM, organisasi-organisasi sosial dan k e m a s y a r a k a t a n terutama PKK dengan semuapokjanya. Pengembangan Posdaya paling tidak ada beberapa instansi pemerintah dan lembaga masyarakat yang perlu berperan