BAB IV ANALISIS PROSES. Produksi Film dokumenter yang berjudul HARMONY ini di dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan komunikasi dalam film Harmony ini, peneliti ingin

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi budaya baru yang perlahan masuk di kehidupan. yang dibawa oleh warga pendatang di Kampung Sawah tidak berhasil

II. METODOLOGI. Budaya Lokal Betawi. Ondel-ondel. Bentuk Ondel-ondel. Data. Video, Artikel, Buku dan lain-lain. Macam-macam aplikasi ondel-ondel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. jazz, blues, rock, dan lain sebagainya. Diantara sekian banyak aliran musik

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB 4 ANALISIS PROSES

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan. pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB III TEKNIK PODUKSI. dibuat adalah peneliti ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang

Bab III TAHAPAN PRA PRODUKSI

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

BAB I. PENDAHULUAN. hakikat suku bangsa, agama, ras dan golongan dalam masyarakat juga memiliki latar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB I PENDAHULUAN. isu kemanusiaan dapat diangkat menjadi cerita film. dokumenter yang menarik. Dalam karya tugas akhir ini, penulis memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Teknik Visualisasi & Menyusun Shooting Script

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (

PERANCANGAN FILM PEMBELAJARAN KESENIAN LUDRUK UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII TERBIT NURCAHYA BASUKI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah menghasilkan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PROSES. kameraman memegang kamera tanpa bantuan tripod saat on record.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Gebyar Pencanangan HUT Ke 478 Kota Jakarta 2005

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

TATA ARTISTIK RISTIA KADIASTI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB I PENDAHULUAN. pemberi informasi melalui berbagai media seperti cetak, elektronik dan internet. Salah

UJI KOMPETENSI SEMESTER II

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Job List wajib untuk Foto Wedding

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

SIKLUS TINDAKAN KESATU. Fokus Pembelajaran : IPS Hari/Tanggal : 4 Maret 2014 Pembelajaran/Sub Tema : I/Keindahan Alam Negeriku Pukul :

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PROSES 4.1. Tahapan Produksi Produksi Film dokumenter yang berjudul HARMONY ini di dilakukan kurang lebih selama 20 hari. Tahap awal produksi dokumenter HARMONY adalah melakukan riset yang dilakukan tim dengan mencari informasi dari internet dan mendatangi lokasi guna mendapatkan informasi yang akurat. Setelah melakukan riset maka penulisdapat menentukan tema apa yang penulisangkat dari isu tersebut. Sehingga pada tahapan proses produksi pun penulisdapat membuat konsep dokumenter yang matang. Film dokumenter HARMONY telah melewati beberapa tahapan mulai dari pra produksi, produksi, dan tahap terakhir yaitu pasca produksi. 4.1.1 Pra Produksi Pada tahap ini penulis menentukan ide cerita yang akan penulis angkat menjadi sebuah film dokumenter. Ide didapat dari saran produser editor pada saat magang yang menceritakan sebuah kampung harmonis dimana didalam kampung tersebut agama islam dan kristen dapat hidup rukun dan memiliki rumah ibadah berdekatan. Penulis sebagai Sutradara bersama crew yaitu editor dan D.O.P melakukan riset mendalam terhadap topik yang akan penulis jadikan sebuah film dokumenter. setelah mendapatkan informasi yang cukup dari internet, penulis mendatangi lokasi agar mendapatkan informasi yang lebih akurat serta 42

43 menentukan tokoh yang akan diwawancarai. namun setelah sutradara mewawancarai beberapa tokoh ketika riset, penulis sebagai sutradara lebih tertarik kepada kebudayaan betawi non muslim yang ada disana. Hingga pada akhirnya penulis mendapatkan tema dalam produksi dokumenter ini. Pada tahap ini penulis juga mebuat list semua alat alat yang dibutuhkan pada saat shooting. Setelah melakukan riset dan mendapatkan tema dokumenter, sutradara membuat shooting script seperti berikut : 1. Lampiran shooting script HARMONY Writted and Directed : Putri Komala Sari Editor : Ratih Pradita Sari Director of Photography : Candy Wulan Mardhika Project Title : Harmony Scene Shot Visual Audio 1 1 EXT. Pertunjukkan wayang Atmosfir : suara musik gambang kromong 2 1 EXT. Ketua lembaga kebudayaan Atmosfir : Suara musik tarian betawi betawi sedang melihat anak-anak latihan tari betawi 3 EXT. Ketua lembaga kebudayaan betawi sedang menjelaskan busana Soundbite : wawancara ketua lembaga kebudayaan betawi budaya betawi 4 EXT. Ketua lembaga kebudayaan betawi sedang menjelaskan busana Soundbite : wawancara ketua lembaga kebudayaan betawi budaya betawi

44 3 1 EXT. Suasana kampung sawah 2 EXT. Tulisan Gereja Katolik St.Servatius 3 EXT. Establish Gereja Servatius 4 EXT. Bunga di taman gereja 5 INT. Penari melakukan tarian betawi 6 INT. Kaki penari yang melakukan tarian betawi 7 INT. Penari melakukan tarian betawi 4 1 EXT. Sejarawan sedang memberikan sambutan 2 EXT. Sejarawan kampung sawah asal Atmosfir : Suara Sejarawan Kampung Sawah Soundbite : wawancara sejarawan usul orang 3 EXT. Budayawan kampung sawah asal Soundbite : wawancara Budawayan usul orang 4 EXT. Warga menggunakan peci sebagai busana betawi 5 INT. Warga menggunakan busana betawi di dalam gereja 6 EXT. Budayawan kampung sawah Soundbite : wawancara Budawayan Soundbite : wawancara Budawayan Soundbite : wawancara Budawayan

45 marga betawi 7 Ibu-Ibu sedang membereskan kebaya betawi Soundbite : wawancara Budawayan 8 EXT. Budayawan kampung sawah Soundbite : wawancara Budawayan marga betawi 5 1 EXT. Suasana Soundbite : wawancara Sejarawan 2 EXT. Sejarawan kampung sawah Soundbite : wawancara sejarawan warga 3 EXT. Warga sedang bernyanyi Soundbite : wawancara sejarawan 4 EXT. Warga sedang berbicara dengan pedagang bazaar Soundbite : wawancara Warga Kampung Sawah 5 EXT. Warga sedang menjelaskan tentang dirinya yang Soundbite : wawancara Warga Kampung Sawah sebenarnya orang flores 6 1 EXT. Ondel-ondel 2 EXT. Orang sedang memainkan alat

46 musik 3 EXT. Penari sedang menari tarian betawi 4 EXT. Pengadukan dodol Soundbite: wawancara budayawan betawi 5 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara budayawan betawi budaya betawi dengan budaya betawi diluar 6 EXT. Orang sedang mengaduk dodol Soundbite: wawancara budayawan betawi 7 EXT. Penjual makanan khas betawi Soundbite: wawancara budayawan betawi 8 EXT. Penari sedang menari tarian betawi 9 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara budayawan betawi Soundbite: wawancara budayawan betawi bahasa betawi 10 EXT. Warga Melakukan pertunjukkan tunil 11 EXT. Budayawan Betawi Kampung Sawah memakai busana betawi Soundbite: wawancara Sejarawan betawi Soundbite: wawancara Sejarawan betawi

47 12 EXT. Sejarawan Soundbite: wawancara Sejarawan betawi bahasa betawi 7 1 EXT. Pemain Tunil 2 EXT. Budayawan Betawi akan melakukan pertunjukkan tunil 3 EXT. Pertunjukkan tunil saat acara evangelisasi di Gereja Servatius 4 EXT. Budayawan Betawi Kampung Sawah 5 EXT. Sejarawan Soundbite: wawancara Sejarawan betawi tunil 6 EXT. Pertunjukkan tunil saat acara evangelisasi di Gereja Servatius Soundbite: wawancara Sejarawan betawi 7 EXT. Pertunjukkan tunil saat acara evangelisasi di Gereja Servatius Soundbite: wawancara Sejarawan betawi 8 EXT. Penonton pertunjukkan tunil Soundbite: wawancara Sejarawan betawi 9 EXT. Pertunjukkan tunil saat acara Soundbite: wawancara Sejarawan betawi

48 evangelisasi di Gereja Servatius 10 EXT. Sejarawan menjadi operator pada pertunjukkan Soundbite: wawancara Sejarawan betawi tunil 11 EXT. Sejarawan Soundbite: wawancara Sejarawan betawi tunil 12 EXT. Pertunjukkan tunil saat acara evangelisasi di Gereja Servatius Soundbite: wawancara Sejarawan betawi 8 1 EXT. Matahari Terbit 2 EXT. Warga sedang memasuki gereja 3 EXT. Jemaat gereja yang menggunakan pakaian khas betawi 4 EXT. Jemaat gereja yang menggunakan pakaian khas betawi 5 EXT. Umbul umbul yang digantung 6 EXT. Ondel-ondel di depan gereja Servatius 7 EXT. Jemaat gereka yang menggunakan peci sebagai pakaian

49 khas betawi 8 EXT. Rombongan romo memasuki gereja 9 EXT. Jemaat gereja yang menggunakan pakaian khas betawi 10 INT. Romo yang sedang berada di depan podium 11 INT. Umbul umbul yang digantung 12 EXT. Warga sedang menggunakan pakaian khas betawi 13 EXT. Penari betawi 9 1 EXT. Sejarawan Soundbite: wawancara Sejarawan betawi awal mula pelestarian budaya betawi di. 2 INT. Warga memakai busana khas betawi 3 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara Sejarawan betawi Soundbite: wawancara Budayawan pelestarian budaya betawi di Kampung Sawah. 4 INT. Penari betawi memasuki gereje Soundbite: wawancara Budayawan betawi

50 5 INT. Jemaat gereja sedang beribadah dengan menggunakan busana khas Soundbite: wawancara Budayawan betawi betawi 6 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara Budayawan betawi pelestarian budaya betawi di Kampung Sawah. 7 INT. Jemaat gereja sedang beribadah dengan menggunakan busana khas Soundbite: wawancara Budayawan betawi betawi 8 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara Budayawan betawi pelestarian budaya betawi di Kampung Sawah. 9 1 EXT. Atap gereja Servatius Kampung Sawah 2 INT. Warga memakai peci sebagai busana betawi memasuki gereja 3 INT. Warga dan penari betawi memasuki gereja 4 EXT. Ondel-ondel 5 EXT. Kepala Ondel-ondel depan gereja

51 6 INT. Paduan suara gereja bernyanyi di dalam gereja 7 INT. Warga memakai peci di dalam gereja 10 1 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara Budayawan betawi tradisi budaya betawi yang mulai hilang di 2 EXT. Alat musik gambang kromong Soundbite: wawancara Budayawan betawi 3 EXT. Alat musik gendang Soundbite: wawancara Budayawan betawi 4 EXT. Alat musik gong Soundbite: wawancara Budayawan betawi 5 EXT. Permainan alat musik gambang kromong 6 EXT. Budayawan Soundbite: wawancara Budayawan betawi Soundbite: wawancara Budayawan betawi tradisi budaya betawi yang mulai hilang di 11 1 EXT. Ketua Lembaga Budaya Betawi Budaya betawi inkulturasi budaya betawi di Kampung

52 Sawah 2 EXT. Permainan musik gambang kromong 3 EXT. Ketua Lembaga Budaya betawi menjelaskan mengenai inkulturasi Budaya betawi Budaya betawi budaya betawi di 4 EXT. Warga memakai busana khas betawi 5 EXT. Ketua Lembaga Budaya betawi menjelaskan mengenai inkulturasi Budaya betawi Budaya betawi budaya betawi di 6 EXT. Warga memasuki gereja dengan menggunakan busana khas betawi 7 EXT. Ketua Lembaga Budaya betawi menjelaskan mengenai inkulturasi Budaya betawi Budaya betawi budaya betawi di 12 1 EXT. Budayawan Betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Budayawan betawi mengenai konflik inkulturasi budaya betawi di 2 EXT. Sejarawan Betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Sejarawan betawi mengenai konflik inkulturasi budaya

53 betawi di 3 EXT. Warga memakai pakaian khas betawi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi 4 EXT. Sejarawan Betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Sejarawan betawi mengenai konflik inkulturasi budaya betawi di 5 EXT. Warga memakai pakaian khas betawi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi 6 EXT. Budayawan Betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Budayawan betawi mengenai konflik inkulturasi budaya betawi di 7 EXT. Warga memakai pakaian khas betawi keluar dari gereja Soundbite : wawancara Budayawan betawi 8 EXT. Paduan suara gereja yang memakai kebaya betawi sedang Soundbite : wawancara Budayawan betawi latihan 9 EXT. Budayawan Betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Budayawan betawi

54 mengenai konflik inkulturasi budaya betawi di 10 INT. Warga memakai pakaian khas betawi keluar dari gereja Soundbite : wawancara Budayawan betawi dan Ketua Lembaga Budaya Betawi 11 EXT. Ketua Lembaga Budaya Betawi Budaya Betawi busana betawi 12 EXT. Seseorang sedang merapikan busana khas betawi 13 EXT. Warga memakai busana khas betawi 14 EXT. Ketua Lembaga Budaya Betawi Budaya Betawi Budaya Betawi Budaya Betawi busana betawi 15 EXT. Warga memakai busana khas betawi 16 EXT. Ketua Lembaga Budaya Betawi Budaya Betawi Budaya Betawi busana betawi 17 EXT. Pertunjukkan pada acara Sedekah bumi di Gereja Servatius Budaya Betawi

55 18 EXT. Permainan alat musik gambang kromong 19 EXT. Pertunjukkan acara tunil saat sedekah bumi di Gereja Servatius Budaya Betawi Budaya Betawi 20 EXT. Ketua Lembaga Budaya Betawi Budaya Betawi busana betawi 13 1 INT. Peserta acara ngeriung bareng Soundbite : wawancara Budayawan betawi 2 INT. Acara ngeriung bareng Soundbite : wawancara Budayawan betawi 3 EXT. Budayawan betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Budayawan betawi mengenai tradisi ngeriung bareng 4 INT. Seseorang sedang memfoto Atmosfer : Acara ngeriung bareng peserta acara ngeriung bareng 5 INT. Peserta ngeriung bareng berfoto Atmosfer : Acara ngeriung bareng bersama 6 INT. Peserta ngeriung bareng keluar Atmosfer : Acara ngeriung bareng dari ruangan 14 1 EXT. Budayawan betawi Kampung Sawah memberikan penjelasan Soundbite : wawancara Budayawan betawi

56 mengenai tradisi betawi di Kampung Sawah 2 EXT. Sejarawan sedang mengambil makanan Soundbite : wawancara Budayawan betawi Atmosfer Suara percakapan 3 EXT. Lubang biopori yang dilakukan secara gotong royong di depan gereja 4 EXT. Warga gotong royong membuat lubang biopori Soundbite : wawancara Budayawan betawi Soundbite : wawancara Budayawan betawi Atmosfer : Suara pembuatan lubang biopori 15 1 EXT. Hiasan Bunga 2 EXT. warga sedang mendekorasi pintu gereja dengan bunga 3 EXT. tangan warga membuat hiasan 4 EXT. Warga sedang membuat hiasan 5 EXT. Tangan warga sedang membuat umbul-umbul 6 EXT. Timelapse warga saat membuat umbul-umbul 7 EXT. Warga sedang memasang spanduk 8 EXT. Warga sedang memasang

57 umbul-umbul 9 EXT. Warga sedang mengobrol 10 EXT. umbul-umbul 11 EXT. Warga sedang memasang spanduk 12 EXT. Warga sedang memasang umbul-umbul 13 EXT. Spanduk dan umbul-umbul 14 EXT. Warga sedang memasang spanduk 15 EXT. Warga sedang berkumpul 16 EXT. Warga sedang memasang umbul-umbul 17 EXT. Spanduk bergambarkan ondelondel 17 1 EXT. Spanduk Sedekah Bumi Soundbite : wawancara Budayawan betawi 2 EXT. Budayawan betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai tradisi Soundbite : wawancara Budayawan betawi sedekah bumi 3 EXT. Tangan warga membuat janur acara sedekah bumi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi 4 EXT. Sejarawan betawi Kampung Soundbite : wawancara Sejarawan betawi

58 Sawah menjelaskan mengenai tradisi sedekah bumi 5 EXT. Warga membuat janur sedekah bumi 6 EXT. Warga memasang petasan berentet 7 EXT. Budayawan betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai tradisi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi Soundbite : wawancara Budayawan betawi sedekah bumi 18 1 EXT. Timelapse matahari tenggelam Atmosfir : Suara paduan suara gereja 2 EXT. Penari tradisional betawi Atmosfir : Suara paduan suara gereja 3 EXT. Budayawan dan sejarawan Atmosfir : Suara paduan suara gereja betawi sedang menonton pertunjukkan 4 EXT. Warga sedang jual-beli di bazar Atmosfir : Suara paduan suara gereja makanan 5 EXT. Budayawan Betawi Kampung Atmosfir : Suara paduan suara gereja Sawah sedang berbicara dengan salah satu warga 19 1 EXT. Dalang wayang betawi Atmosfir : musik gambang kromong Soundbite : Wawancara Budayawan Betawi 20 1 EXT. Budayawan Betawi Kampung Soundbite : Wawancara Budayawan

59 Sawah menjelaskan mengenai tradisitradisi lainnya Betawi Atmosfir : musik gambang kromong 2 EXT. Permainan gambang kromong Soundbite : Wawancara Budayawan Betawi Atmosfir : musik gambang kromong 3 EXT. Tangan pemain gambang kromong Soundbite : Wawancara Budayawan Betawi Atmosfir : musik gambang kromong 4 EXT. Budayawan Betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai tradisitradisi lainnya Soundbite : Wawancara Budayawan Betawi Atmosfir : musik gambang kromong 5 EXT. Wayang Betawi Atmosfir : musik gambang kromong 21 1 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai wayang Soundbite : wawancara Sejarawan betawi betawi 2 EXT. Wayang Betawi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi 3 EXT. Penonton wayang betawi Soundbite : wawancara Sejarawan betawi 4 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai wayang Soundbite : wawancara Sejarawan betawi betawi 5 EXT. Pertunjukkan wayang betawi Atmosfir : Suara dalang wayang betawi

60 22 1 EXT. Budayawan betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai Soundbite : wawancara Budayawan betawi makanan tradisional betawi Kampung Sawah 2 EXT. Kuali besar berisi santan untuk membuat dodol 3 EXT. Ibu ibu sedang mempersiapkan bahan dodol yang akan dimasak 4 EXT. Bahan dodol yaitu gula merah dimasukkan kedalam kuali 5 EXT. Ibu-ibu sedang mengaduk dodol 6 EXT. Budayawan betawi Kampung Sawah sedang mengaduk dodol 7 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah menjelaskan mengenai ngaduk dodol 8 EXT. Memasukkan bahan dodol kedalam kuali sambil diberkati romo Atmosfir : suara romo yang sedang memberkati 9 EXT. Api di bawah kuali Atmosfir : suara kayu terbakar 23 1 EXT. Timelapse Gereja Servatius Atmosfir : Suara angin dan suara lonceng

61 gereja 2 INT. Paduan suara gereja sedang Atmosfir : Suara paduan suara gereja bernyanyi 3 EXT. Ibu ibu sedang mempersiapkan bahan dodol yang akan dimasak 4 EXT. Bara api 5 EXT. Seorang warga sedang mengaduk dodol 6 EXT. Bahan dodol yaitu gula merah dimasukkan kedalam kuali 7 EXT. Timelapse ibu ibu ngaduk dodol 8 EXT. Memasukkan bahan dodol kedalam kuali sambil diberkati romo Atmosfir : suara romo yang sedang memberkati 9 EXT. Api di bawah kuali Atmosfir : suara kayu terbakar 24 1 EXT. Timelapse matahari terbit 2 EXT. Paduan suara didalam gereja Atmosfir : suara nyanyian paduan suara 25 1 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah sedang menjelaskan warga

62 yang menyumbang makanan 2 INT. Makanan dibawa ke dalam gereja untuk diberkati oleh romo 3 EXT. Warga memasak makanan yang akan disumbangkan ke gereja 4 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah sedang menjelaskan warga yang menyumbang makanan 5 EXT. Warga memasak makanan yang akan disumbangkan ke gereja 6 EXT. makanan yang akan disumbangkan ke gereja 7 EXT. Warga yang membawa makanan untuk disumbangkan ke gereja 8 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah sedang menjelaskan warga yang menyumbang makanan 9 EXT. Warga sedang membereskan makanan di stand halaman gereja 10 EXT. Suasana stand di halaman gereja 11 EXT. Sejarawan betawi Kampung Sawah sedang menjelaskan mengenai

63 rebutan makanan 12 EXT. keramaian warga saat berebutan Atmosfir : Suara MC acara sedekah bumi makanan 26 1 EXT. Rombongan romo sedang Atmosfir : Suara paduan suara gereja memasuki gereja 2 INT. Romo sedang berbicara di Atmosfir : Suara paduan suara gereja podium 3 INT. Romo sedang memberkati jemaat Atmosfir : Suara paduan suara gereja gereja 4 EXT. Romo sedang memberkati Atmosfir : Suara paduan suara gereja makanan di stand 5 EXT. Romo sedang berbicara di acara sedekah bumi 6 EXT. Warga menempatkan dodol di Atmosfir : Suara romo dan suara paduan suara gereja Atmosfir : Suara paduan suara gereja daun 7 EXT. Warga sedang membereskan Atmosfir : Suara paduan suara gereja dodol diatas meja 8 EXT. Dodol diatas meja Atmosfir : Suara paduan suara gereja 9 EXT. Suasana berebutan makanan Atmosfir : Suara paduan suara gereja pada acara sedekah bumi 10 EXT. Warga memakan makanan hasil Atmosfir : Suara paduan suara gereja rebutan 11 EXT. Warga yang berjualan pada Atmosfir : Suara paduan suara gereja

64 acara sedekah bumi 12 EXT. Ibu ibu sedang membeli baju Atmosfir : Suara paduan suara gereja betawi 13 EXT. Suasana warga setelah Atmosfir : Suara paduan suara gereja mendapatkan makanan 14 EXT. Suasana berebutan makanan Atmosfir : Suara paduan suara gereja pada acara sedekah bumi 15 EXT. Timelapse keramaian warga saat Atmosfir : Suara paduan suara gereja berebutan makanan 27 1 EXT. Seorang warga sedang bernyanyi di panggung 2 EXT. Permainan alat musik gambang kromong 3 EXT. Romo dan warga sedang menyaksikan pertunjukkan Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung 4 EXT. Pemain terompet Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung 5 EXT. Seorang ibu menari menggunakan pakaian betawi Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung 6 EXT. Ondel ondel Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung 7 EXT. Pertunjukkan tunil Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung

65 8 EXT. Warga yang sedang bernyanyi di panggung 28 1 EXT. Wawancara warga kampung sawah yang bukan orang betawi 2 EXT. Seorang warga sedang bernyanyi di panggung 3 EXT. Ibu ibu menari menggunakan pakaian betawi Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung Soundbite : wawancara warga non betawi Kmpung Sawah Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung Atmosfir : nyanyian lagu betawi seorang warga di panggung 29 1 INT. Warga sedang latihan tunil 2 EXT. Wawancara sejarawan betawi Kampung sawah mengenai harapannya untuk kebudayaan betawi non muslim disana. 3 INT. Kegiatan sejarawan Betawi dengan warga Kampung sawah 4 INT. Warga sedang latihan tunil 5 INT. Sejarawan betawi Kampung Sawah menonton latihan tunil 6 EXT. Wawancara sejarawan betawi

66 Kampung sawah mengenai harapannya untuk kebudayaan betawi non muslim disana. 7 INT. Warga sedang latihan tunil 8 EXT. Wawancara budayawan betawi Kampung sawah mengenai harapannya untuk kebudayaan betawi Soundbite : wawancara budayawan betawi non muslim disana. 9 INT. Anak perempuan sedang latihan tari-tarian betawi di dalam gereja Soundbite : wawancara budayawan betawi 10 EXT. Wawancara budayawan betawi Kampung sawah mengenai Soundbite : wawancara budayawan betawi harapannya untuk kebudayaan betawi non muslim disana. 11 EXT. Wawancara Ketua Lembaga budaya betawi mengenai harapannya untuk kebudayaan betawi. 12 INT. Warga sedang bersalam-salaman budaya betawi budaya betawi

67 13 EXT. Wawancara Ketua Lembaga budaya betawi mengenai harapannya untuk kebudayaan betawi. 14 INT. Warga sedang berdoa di dalam gereja budaya betawi budaya betawi 15 INT. Warga yang beribadah di dalam gereja menggunakan pakaian khas betawi 16 EXT. Wawancara Ketua Lembaga budaya betawi mengenai harapannya untuk kebudayaan betawi. 17 INT. Dekorasi bernuansa betawi di budaya betawi budaya betawi dalam gereja 18 EXT. Design gereja bernuansa betawi

68 4.1.2 Produksi Ketika persiapan pada tahapa pra poduksi sudah selesai maka tahap selanjutnya adalah produksi. Pada tahap produksi, pengambilan gambar dilaksanakan selam 9 hari. Pada tahap ini sutradara bertanggung jawab penuh atas gambar yang akan dihasilkan. Maka dari itu sutradara selalu memberikan pengarahan kepada D.O.P (Director of Photography) agar gambar yang didapat sesuai seperti yang dibutuhkan dalam script. Penentuan konsep tema produksi film dokumenter ini menggunakan gaya dokumenter eksposisi. Selain memberikan pengarahan, sutradara juga membuat rancangan pertanyaan untuk narasumber yang akan diwawancarai agar informasi yang disampaikan narasumber dapat menjadi cerita yang dimengerti penonton. Gambar 1. Sutradara bersama D.O.P saat sedang melakukan wawancara.

69 Gambar 1.2 sutradara sedang mewawancarai warga Pada proses produksi ini dilakukan pengambilan beberapa footage dan wawancara. Karena tema film dokumenter ini mengenai kebudayaan betawi nonmuslim maka sebagian besar shooting dilakukan di area gereja katolik servatius. Seperti pada tradisi sedekah bumi semua warga betawi non muslim kampung sawah berkumpul di gereja ini dan semua wajib berpakaian betawi. Rangkaian acara sedekah bumi terdiri dari tunil, wayang betawi, pembuatan dodol yang dilakukan secara gotong royong oleh warga, Tariantarian betawi, gambang kromong, dan ngeriung bareng yang dihadiri oleh seluruh umat beragama di. Berikut beberapa dokumentasi footage yang diambil.

70 Gambar 1.3 kegiatan ngaduk dodol Gambar 1.4 kegiatan ngeriung bareng Gambar 1. 5 paduan suara gereja servatius

71 Gambar 1.6 keramaian warga dalam acara sedekah bumi Gambar 1.7 tarian tradisional di dalam gereja servatius

72 4.2. Lembar Kerja Sutradara 4.2.1 Konsep Penyutradaraan Konsep perancangan sebagai sutradara yang digunakan dalam dokumenter ini adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu dan mewawancarai narasumber yang berkopenten sesuai dengan topik peneliti. sehingga peneleti mendapatkan informasi secara mendalam mengenai topik yang akan diangkat. Konsep dokumenter yang digunakan dalam film ini adalah dokumenter eksposisi. Peneliti mengambil gambar dari sudut kegiatan gereja dalam menerapkan kebudayaan betawi. Seperti kegiatan apa saja yang menggabungkan antara kebudayaan betawi dan acara keagamaan. Saat melakukan wawancara peneliti akan menggunakan 2 kamera yang dimana satu kamera berguna sebagai master shoot dan yang satunya lagi berfungsi untuk mengambil wajah close up narasumber dengan tujuan ekspresi dari narasumber bisa dirasakan juga oleh audience. ketika narasumber sedang bercerita maka peneliti akan memasukkan gambar gambar yang sesuai dengan penjelasan narasumber agar lebih memperjelas dari keterangan narasumber sehingga audience dapat lebih memahami isi dari dokumenter ini. Dalam dokumenter ini juga akan menampilkan timelapse dari kegiatan pada saat umat acara sedekah bumi, timelapse dari menara yang menggambarkan Gereja Pasundan dan masjid Fisabilillah yang bersebelahan. Dalam menggambil gambar peneliti juga menggunakan slider untuk

73 meberikan nilai sinematografi yang lebih indah. menampilkan timelapse untuk memberikan sentuhan sinematografi, serta membuat grafis untuk membantu peneliti dalam memberikan informasi yang jelas kepada audience 4.2.3 Rancangan Outline 1. Kegiatan dan aktivitas sehari-hari warga 2. Menjelaskan sejarah hingga sekarang menjadi sebuah perkampungan padat. 3. Mejelaskan sejarah adanya Betawi non muslim 4. Menjelaskan perbedaan budaya Betawi yang ada di seperti perbedaan dialek Betawi dan Betawi kota serta perbedaan lainnya seperti warga Betawi yang memiliki marga. 5. Warga sesepuh menjelaskan bagaimana asal mulanya bisa terdapat marga dalam Betawi non muslim yang tidak ada di Betawi pada umumnya 6. Bagaimana proses terjadinya inkulturasi budaya Betawi dikampung Sawah, sehingga ketika kegiatan keagamaan didalam Gereja mereka memasukkan kebudayaan Betawi seperti ada beberapa nyayian yang menggunakan bahasa Betawi, adanya tarian tradisional Betawi serta

74 gambang kromong pada acara tertentu. Dan ketika beribadah ke Gerejapun mereka menggunakan busana Betawi, seperti koko, peci, dll. 7. Sejarawan Betawi non muslim menjelaskan mengapa warga Betawi non muslim melakukan kegiatan keagamaan mereka dengan memasukkan budaya Betawi. Dan memeberikan penjelasan mengapa mereka menggunakan koko dan peci serta kebaya ketika pergi ke Gereja yang dianggap sebagian Betawi muslim merupakan pelecehan terhadap agama Islam. 8. Sejarawan Betawi non muslim bercerita waktu dulu Gereja Katolik Servatius pernah diserang karena stasiun tv swasta menayangkan siaran live pada saat Natal. Dan ormas Betawi dari daerah lain tidak senang melihat para jemaat yang menggunakan pakaian Betawi seperti koko, peci dan kebaya karna dianggap melecehkan. 9. Budayan Betawi menjelaskan sejarah dari pakaian koko dan peci yang merupakan bukan pakaian keagamaan umat mulim. Tetapi pakaian tersebut merupakan pakaian adat Betawi yang mendapatkan pengaruh dari budaya cina dan arab. 10. Seorang warga bercerita bahwa sempat tradisi Betawi tidak dilakukan lagi. 11. Warga Betawi non muslim menjelaskan faktorfaktor apa saja yang menyebabkan itu terjadi.

75 12. Menjelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan untuk melestarikan budaya Betawi di. 13. Melihatkan kegiatan pak eko dalam melestarikan budaya Betawi. 14. Menjelaskan sejauh mana kepedulian warga terhadap kebudayaan Betawi. 15. Pak eko mejelaskan sejarah terjadinya sedekah bumi. 16. Pak eko menjelaskan kegiatan dari sedekah bumi. 17. Menjelaskan kegiatan ngaduk dodol Betawi yang merupakan bagian dari acara sedekah bumi tetapi yang mengaduk dodol ini merupakan umat muslim. 18. Tujuan dari mengadakan kegiatan-kegiatan tersebut. 19. Harapannya bagi Betawi kedepannya. 4.3 Kendala dan Pemecahan 4.3.1 Kendala Dalam memproduksi sebuah film kendala dan kesulitan merupakan hal yang wajar untuk dihadapi. Dalam Produksi film dokumenter HARMONY penulis yang bertugas sebagai sutradara memiliki kendala saat menentukan tema. Penulis sempat merubah tema karena tema awal bagi penulis kurang menarik. Dan juga penulis sempat kesulitan mencari tokoh yang mau diwawancarai karena pada awalnya ada beberapa narasumber yang tidak bersedia.

76 Kekurangan stock shoot untuk menjelaskan penjelasan nara sumber juga menjadi kendala. Ketika sedang menjelaskan sejarah kebudayaan betawi di. Karena tidak semua keterangan dapat kami jelaskan dengan footage hasil rekaman. 4.3.2 Pemecahan Menyikapi kendala yang tim hadapi untuk kendala tema akhirnya penulis berdiskudi dengan tim sehingga kami dapat menentukan tema yang sesuai. Dan untuk narasumber yang tidak ingin diwawancara akhirnya kami mendapatkan narasumber yaitu sejarawan betawi yang sangat membantu penulis menemukan narasumber yang sesuai dalam bidangnya, beliau memperkenalkan kami kepada tokoh-tokoh yang berperan di. Untuk stock shoot yang kurang, penulis dan tim memasukkan beberapa artikel dan foto yang dapat menjelaskan perkataan narasumber, sehingga penonton tidak bosan hanya dengan melihat wawancara narasumber.