BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Skema 3.1 Kerangka Konsep. Keterangan : Variabel independen : Variabel dependen : Variabel perancu :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-experiment posttest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

III. METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. group quasi experimental. Rancangan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini menggunakan disain penelitian Quasy

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. penelitian quasi eksperimen yaitu dengan pendekatan one group pre test post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian observasional.dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, instrument

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yaitu dengan Quasy-Experiment dengan menggunakan rancangan pretest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB III METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang anatomi dan ergonomi.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. desain quasy eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control. Rancangan dapat diilustrasikan sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang mempengaruhi penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan time series.

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental (Setiadi,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan hanya satu kali, pada satu saat (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka pada pasien. Subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian quasy experimental dengan. Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini desain komparasi menggunakan quasi experiment

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB III METODE PENELITIAN. setelah dilaksanakan intervensi ( Arikunto, 2006) dengan menggunakan. Intervensi A 1. Bladder training

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasi pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain pre-test

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif analitik. korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pasien kritis yang terpasang ventilator Mobilisasi Progresif Level I: - Head Of Bed - Continous Lateral Rotation Therapy Resiko dekubitus: skala braden Perubahan saturasi oksigen : oximetri Faktor resiko dekubitus: Mobilisasi Persepsi sensori Kelembaban Gesekan dan robekan Status Nutrisi Usia Merokok Indeks masa tubuh Tekanan darah rendah Temperatur Kulit Stress Emosional Keterangan: : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti B. Hipotesis Penelitian Skema 3.1 Kerangka Konsep a. Ada pengaruh Mobilisasi progresif level I terhadap resiko dekubitus dan perubahan saturasi oksigen pada pasien kritis terpasang ventilator 88

b. Ada Perbedaan kejadian dekubitus antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol C. Desain Penelitian Design yang digunakan adalah Quasy Eksperimental pre & post test pada kelompok intervensi dan kontrol. 71 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel independent yaitu mobilisasi progresif level I tiap 2 jam dan mobilisasi tiap 6 jam sebagai bentuk intervensi keperawatan dan pengaruhnya terhadap variabel dependent yaitu resiko dekubitus dan nilai saturasi oksigen. Peneliti mengukur resiko dekubitus dan saturasi oksigen sebelum diberikan mobilisasi progresif dan kemudian diukur lagi setelah diberikan teknik mobilisasi progresif level 1 setelah 3 hari. K-A O1 O2 X O3 O4 K-B O5 O6 O7 O8 Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: K-A : Kelompok intervensi K-B : Kelompok Kontrol X : Mobilisasi Progresif level I O1 : Pengukuran dekubitus menggunakan skala braden pada saat pasien masuk, observasi keadaan kulit setiap hari sampai hari ke 3 pada kelompok intervensi O2 : Pengukuran saturasi oksigen sebelum mobilisasi setiap 2 jam pada kelompok intervensi O3 : Pengukuran dekubitus menggunakan skala braden setelah hari ke 3 pada kelompok intervensi O4 : Pengukuran saturasi oksigen sesudah mobilisasi pada pada kelompok intervensi O5 : Pengukuran dekubitus menggunakan skala braden pada saat pasien masuk, observasi keadaan kulit setiap hari sampai hari ke 3 pada kelompok kontrol 89

O6 O7 O8 : Pengukuran saturasi oksigen sebelum mobilisasi setiap 6 jam pada pada kelompok kontrol : Pengukuran dekubitus menggunakan skala braden setelah hari ke 3 pada kelompok kontrol : Pengukuran saturasi oksigen sesudah mobilisasi pada kelompok kontrol D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Semua pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang menggunakan ventilator mekanik pada periode 9 Januari 2014- Bulan Februari 2014. 2. Sampel Sampel dipilih secara sederhana yaitu dengan menentukan subyek yang akan diambil sesuai kriteri inklusi yang telah ditetapkan. Besaran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 yang dihitung berdasarkan rumus sampel yaitu: 79 N = (Zα + Zβ) 2 ᴫ (P1 P2) 2 Diketahui : N = Jumlah sampel Zα = 1,96 Zα = 0.84 P1 p2 = 0.40 ᴫ = 0.3 Sehingga: N = (1,96 + 0,84) 2 x 0,3 (0,40) 2 90

= 14,7 = 15 Keterangan: Zα = kesalahan tipe I (bermakna) Zβ = kesalahan tipe II P1 - P2 = perbedaan proporsi ᴫ = diskordan (0,5 = 50%) yang tertinggi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah: a. Pasien baru yang dirawat di ICU dengan penurunan tingkat kesadaran dengan tanda- tanda vital berupa MAP >55<140, tekanan sistolik berkisar 90-180 mmhg, saturasi oksigen berkisar >90%. b. Pasien dengan usia >18 tahun c. Pada pasien yang menggunakan ventilator dengan nilai PEEP <10 dan FiO2 <250% d. Menggunakan tempat tidur dan kasur standar yang dipakai di ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kriteria ekslusi antara lain: a. Pasien dengan peningkatan Tekanan Tinggi Intra Kranial (TTIK) b. Pasien dengan Spinal Cord Injury (SCI) c. Pasien dengan flail chest. d. Pasien yang dirawat kurang dari 3 hari sudah meninggal. e. Sudah terdapat dekubitus sebelumnya. 91

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang diperoleh dari tanggal 9 Januari 2014-10 Februari 2014 didapatkan 15 pasien pada kelompok intervensi dan 15 pasien pada kelompok kontrol. 3. Teknik Pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel secara garis besar dapat digolongkan menjadi probabilty sampling dan nonprobability sampling. 76 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini termasuk nonprobability sampling dengan teknik consecutive sampling yaitu sampel yang pada saat itu memenuhi kriteria dan dipilih sebagai responden dalam jangka waktu tertentu. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel penelitian Variabel Dependen Resiko dekubitus Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur Perkiraan tingkat Skala braden >18 tidak berisiko (1) Ordinal risiko mengalami 15-18 risiko ringan (2), luka diobservasi tiap 13-14 risiko sedang (3), hari selama 3 hari. 10-12 risiko tinggi (4) dan < 9 risiko sangat tinggi (5) SaO2 Jumlah presentase oksigen yang mengikat hemoglobin melalui alat pulse oksimetri yang nilainya dapat dilihat dari bed site monitor sebelum dan setelah dilakukan mobilisasi, diobservasi setiap 2 jam secara terus menerus. Observasi menggunakan pulse oksimetry yang diletakkan di ujung jari, nilai dapat dilihat pada monitor selama dihubungkan dengan arteri dimana lokasi alat ini diletakkan. > 95%- 100% (1) < 95% (2) Nominal 92

Variabel Independen Mobilisasi progresif level I Kegiatan mobilisasi yang dipilih adalah kegiatan pada level I yang akan dimulai dengan menilai apakah pasien memiliki gangguan fungsi pernafasan dan fungsi jantung pada hari pengkajian dan pengisian data demografi, jika pasien sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi kegiatan mobilisasi dimulai dengan memberikan posisi head of bed 30% dengan posisi terlentang, kemudian memberikan posisi tidur miring ke kanan dan kiri selama 2 jam. Jeda waktu tiap tindakan dilakukan selama 5-10 menit. Apabila saat dikaji pasien sudah posisi head of bed 30% maka tindakan mobilisasi bersifat melanjutkan sesuai dengan algoritma mobilisasi progresif begitu pula dengan posisi lain. Mencatat Pelaksanaan mobilisasi progresif level I Menggunakan mobilisasi progresif level 1(1) Menggunakan perawatan rutin care di ruangan dengan SOP posisi sim tiap 6 jam (2) Nominal F. Alat Pengumpul Data 1. Karakteristik responden Data demografi digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang umurdan jenis kelamin sedangkan informasi umum digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang umur, jenis kelamin, diagnosa medik, Indeks masa tubuh, lama pemasangan ventilator (weaning), 93

mode ventilator, riwayat merokok. Data demografi didapat pada catatan keperawatan pasien. 2. Oximetri Alat yang digunakan untuk monitoring saturasi oksigen. Alat ini tidak perlu dilakukan kalibrasi karena sudah dapat digunakan langsung hanya penempatan sensor harus tepat yaitu pada ujung jari sehingga nilai dapat dilihat pada monitor selama dihubungkan dengan arteri dimana lokasi alat ini diletakkan. Pengumpulan data tentang observasi harian menggunakan hasil yang muncul pada bed side monitor untuk saturasi oksigen, kemudian dicatat di lembar observasi yang dilakukan oleh pengumpulan data. 3. Skala Braden Risiko dekubitus diukur dengan menggunakan skala Braden yang mempunyai 6 sub skala yaitu : persepsi sensori, kelembaban, aktifitas, mobilitas, nutrisi, gesekan dan robekan. Masing-masing sub skala memiliki rentang skor mulai dari 1 sampai 4, dimana 4 menggambarkan kondisi yang terbaik. Sedangkan subskala yang gesekan/robekan mendapat skor 1-3, dimana 3 menggambarkan kondisi terbaik. Jumlah total skor yang mungkin dicapai antara 6-23. Semakin rendah skor skala Braden pasien maka semakin tinggi pula resiko terjadinya dekubitus. 47 Braden lewat Protocols by level of risk merekomendasikan intervensi keperawatan sesuai dengan skor braden yang diperoleh berikut ini: Total skor itu akan dibagi dalam 5 94

kategori yaitu : >18 tidak berisiko, 15-18 mempunyai risiko ringan, 13-14 mempunyai risiko sedang, 10-12 mempunyai risiko tinggi dan 64, 65 < 9 mempunyai risiko sangat tinggi. Penggunaan Braden s Scale untuk pengkajian risiko dekubitus telah diteliti reliabilitas dan validitasnya oleh beberapa peneliti. Penelitian lain menyatakan Inter-rater reliability tool ini dilaporkan berkisar antara 88% - 99%, dengan spesifitas 64% - 90% dan sensitifitas 83 100%. 63 4. Lembar Observasi (Lampiran 5) Lembar yang digunakan untuk pencacatan hasil pengamatan saturasi oksigen dan resiko kejadian dekubitus baik sebelum dan sesudah diberikan tindakan mobilisasi. Lembar observasi diisi oleh pengumpulan data. 5. Panduan Mobilisasi Progresif level I (Lampiran 5) Protap pelaksanaan mobilisasi progresif level I G. Prosedur Pengumpulan Data Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mengikuti prosedur pengumpulan data sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Peneliti mendapatkan ijin meneliti setelah uji proposal di depan penguji, kemudian mengajukan uji etik dari komisi etik FKM Undip dan FK UNS. Setelah lolos etik peneliti menempuh langkah langkah berikut: 95

a. Mengurus perijinan penelitian dan melakukan penelitian di RSUD dr. Moewardi. (Lampiran 1) a. Melakukan sosialisasi rencana penelitian pada dokter, kepala ruangan dan perawat ruang ICU, yang bertugas di ruangan tempat penelitian. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian, manfaat serta prosedur penelitian. 2. Pemilihan Pengumpulan Data a. Intervensi dilakukan oleh peneliti utama dan dibantu oleh asisiten peneliti. Asisten peneliti ditetapkan dengan kriteria perawat praktisi dari ruang ICU, yang bertugas pada shift- shift tertentu dan telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan penelitian. Adapun tugas pengumpul data adalah mengukur saturasi oksigen, evaluasi skala resiko dekubitus. b. Kontrak dengan pengumpul data yang bertugas pada saat shift jaga. 3. Pelaksanaannya a. Mengidentifikasi pasien yang menjadi responden sesuai dengan catatan pasien masuk yang ada di ruangan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi sampel yang ditetapkan. Kemudian menggunakan sistematic random sampling untuk menentukan responden dengan nomor urut ganjil termasuk kelompok intervensi dan nomor urut genap termasuk kelompok kontrol. b. Mendatangi calon responden/keluarga tersebut dan menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur penelitian, kemungkinan resiko dan 96

ketidaknyamanan, manfaat penelitian ini hak untuk menolak berpartisipasi tanpa mempengaruhi perawatan yang akan didapatkan serta jaminan kerahasiaan dan privacy. c. Setelah menjelaskan prosedur penelitian dan menawarkan pada keluarga pasien, keluarga dan penanggung jawab untuk menjadi responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden sebagai pernyataan setuju untuk berpatisipasi dalam penelitian. d. Mengisi format yang telah didesain peneliti sebagai lembar pengkajian yang meliputi karakteristik pasien berupa nama, diagnosa medis,umur, jenis kelamin, lama pemasangan ventilator, mode ventilator, riwayat dekubitus, dan lembar pengkajian resiko dekubitus yang diisi oleh pengumpul data berdasarkan jawaban dari keluarga pasien e. Setelah melengkapi identitas pasien, melakukan pengukuran skala braden dan saturasi oksigen pada pasien yang terpilih sebelum dilakukannya mobilisasi progresif level I. Semua hasil pengukuran didokumentasikan di lembar observasi. f. Panduan pelaksanaan baik antara kelompok intervensi maupun kelompok kontrol sebagai berikut: Kelompok intervensi menggunakan protap mobilisasi progresif level I setiap 2 jam, sedangkan kelompok kontrol menggunakan perawatan rutin care dengan SOP mengatur posisi sim yang sudah ada di ruang ICU dr. Moewardi setiap 6 jam 97

g. Setelah pengkajian selesai selanjutnya dilakukan mobilisasi progresif level I. Setiap pasien yang masuk dalam level I dalam tahapan mobilisasi progresif, catat posisi awal sebelum mulai memberikan mobilisasi progresif level I pada pasien, rata rata pasien berada dalam posisi supine sebelum dilakukan intervensi h. Pada satu jam pertama dimulai dengan mengatur posisi tempat tidur Head Of Bed 30 0 i. Memposisikan pasien miring kanan dengan di bantu penggunaaan bantal untuk membantu memposisikan miring kanan 30 0, dengan dibantu penggunaan bantal untuk membantu memposisikan miring kanan selama satu jam j. Kemudian memposisikan pasien miring kanan dengan di bantu penggunaaan bantal untuk membantu memposisikan miring kiri 30 0, dengan dibantu penggunaan bantal untuk membantu memposisikan miring kiri selama satu jam k. Setiap pergantian posisi pasien diberikan kesempatan beradaptasi selama 5-10 menit. l. Setelah mobilisasi progresif level I terlaksana dilanjutkan dengan mengubah posisi miring kanan miring kiri setiap 2 jam secara continue sesuai dengan kondisi pasien. m. Perlakuan dihentikan apabila pasien mengalami perburukan kondisi, perubahan hemodinamik yang terlalu signifikan, pasien tampak pucat, nyeri dan kelemahan. 98

n. Setiap pelaksanaan prosedur didokumentasikan di lembar observasi dari hari pertama sampai hari ketiga penelitian. Observasi harian dekubitus dilakukan setiap hari mengunakan lembar observasi selama 3 hari untuk melihat resiko dekubitus dan pengambilan data post setelah 3 hari yang diikuti sampai proses weaning., dan observasi saturasi oksigen dilakukan setiap 2 jam pada kelompok intervensi dan setiap 6 jam pada kelompok kontrol dekubitus dan pengambilan data post setelah 3 hari yang diikuti sampai proses weaning. o. Pengambilan data dekubitus diambil pada saat pasien pertama kali terlihat luka dekubitus grade I. Pada keempat pasien ini terjadi pada rentang 1-3 hari sebanyak 3 responden dan rentang 4-7 hari 1 responden. H. Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah penelitian selama empat minggu, data dikumpulkan dari kuesioner yang ada kemudian diproses menggunakan SPSS 18. Setelah kegiatan mengumpulkan data selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisa data sebagai berikut : 79 a. Editing Editing dilakukan untuk memeriksa kembali kebenaran data yang dikumpulkan. Pada tahap ini dilakuakn pengecekan kelengkapan isian, hasil pengkajian dan evaluasi. 99

b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode variable atau angka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Kegiatan pada tahap ini adalah pengkodean untuk mempermudah pengolahan data sesuai dengan definisi dan kategori yang ditetapkan peneliti. c. Entry data Entry data dilakukan untuk memasukkan data yang telah dibersihkan ke dalam alat elektronik, yaitu komputer dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak Statistic Program for Social Science (SPSS). d. Tabulasi Tabulasi data adalah kegiatan memasukkan data hasil penelitian dalam klasifikasi ke dalam tabel sesuai dengan data yang ditemukan dari responden. 2. Analisa Data a. Analisis Univariat Analisa univariat penelitian ini adalah karakteristik responden umur, jenis kelamin, diagnosa medis, IMT, kebiasaan merokok lama pemasangan ventilator (weaning), lama rawat, mode ventilator, resiko dekubitus, saturasi oksigen dengan tampilan datanya berupa frekuensi dan persentase. Serta mendeskripsikan Resiko dekubitus dan Saturasi Oksigen pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan menggunakan mean, standar deviasi. 100

b. Analisis Bivariat Sebelum melakukan uji analisis peneliti melakukan uji homogenitas menggunakan Mann- Whitney U pada karakteristik responden, hasilnya (U= 73.500, p=0,105) yang artinya responden antara kelompok intervensi dan kontrol homogen. Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap risiko dekubitus dan saturasi oksigen sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Peneliti melakukan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah sampel <50. Peneliti melakukan uji normalitas dengan nilai kemaknaan α = 0.05. Setelah itu peneliti melakukan uji hipotesis pada kelompok berpasangan risiko dekubitus pre_post pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan paired t-test karena data berdistribusi normal (prepost intervensi 0,326 dan 0,273) dan (prepost kontrol 0,117 dan 0,042). Kemudian saturasi oksigen pre-post pada kelompok intervensi dan kontrol menggunakan uji paired t-test karena data berdistribusi normal (prepost intervensi 0,076 dan 0,069 dan prepost kontrol (0,005 dan 0,260). Kemudian peneliti melakukan uji hipotesis pada kelompok tidak berpasangan resiko dekubitus menggunakan Mann- Whitney U karena data tidak berdistribusi normal (0,000 dan 0,005) didapatkan nilai (U = 21.000, p = 0,000), sedangkan pada saturasi oksigen menggunakan Mann- Whitney U karena data berdistribusi tidak normal (0,002 101

dan 0,284) didapatkan nilai (U = 28.500, p = 0,000) Sedangkan dekubitus pada kelompok tidak berpasangan menggunakan Mann- Whitney U dengan nilai (U = 82.500, p = 0,035) 102