BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V KESIMPULAN. Islamic State of Irak and Levant (ISIL) yang saat ini berubah nama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

JURNAL KEBIJAKAN RUSIA TERHADAP ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS) (Russia s Policy Toward Islamic State of Iraq and Syria ) Disusun Oleh:

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB I PENDAHULUAN. intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing

DIPLOMASI RUSIA DALAM MENGGAGALKAN RENCANA PENGIRIMAN PASUKAN PERDAMAIAN DK PBB KE SURIAH

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Eropa Barat membuat suatu kebijakan dengan memberikan

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA

BAB I PENDAHULUAN. memberantas tindak terorisme global khusunya ISIS (Islamic State of Irak and

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB V KESIMPULAN. satu pemicu konflik. Sebelum Yaman Unifikasi mereka terbelah menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

KEBIJAKAN RUSIA MENDUKUNG REZIM BASHAR AL-ASSAD DALAM KONFLIK SURIAH TAHUN Oleh: ROMI NOVRIZON. Pembimbing: Yuli Fachri, SH, M.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, dituliskan mengenai gambaran secara umum dari isi

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

BAB I PENDAHULUAN. Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

3. Dalam memahami konflik di Timur Tengah terdapat faktor ideologi, energi, otoritarianisme, geopolitik, dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. disusun dalam suatu sistem pertahanan semesta, tidak agresif dan tidak. besar Indonesia ke dalam jajaran militer terkuat di dunia.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai. perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V KESIMPULAN. Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

Amabelle BooksABDULLA SECRET MISSION #2 : JIHAD KE NEGARA ISLAM SURIAH ADNAN ABDULLAH

BAB I KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENANGANI PEMBERONTAKAN ISLAMIC STATE OF THE IRAQ AND SYRIA DI IRAK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan. Recovery Act

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI

BAB I. Hubungan kedua negara berubah drastis paska insiden penembakan pesawat tempur Rusia oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

Dunia di Ambang Perang. Laporan Reguler SYAMINA 01/Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kekayaan alam Mali sangat menggiurkan sehingga Prancis tak mau kehilangan cengkeramannya, sementara Amerika ingin mendepat Prancis.

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pada tahun 1991 Pecahnya Uni Soviet, banyak bagian bagian wilayah darinya membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai kawasan yang dominan yaitu Rusia. Rusia mulai membenahi kondisi yang ada didalam negerinya untuk bisa kembali aktif dan mendominasi dalam politik internasional. Rusia merumuskan kembali semua bentuk kebijakan luar negerinya. Keinginan Rusia tersebut untuk kembali mencapai kejayaan masa lalunya. Rusia adalah Negara terbesar di Dunia yang terletak di sebelah Timur Eropa dan Utara Asia. Rusia merupakan Negara bagian terbesar pada masa Uni Soviet dan merupakan pewaris utamanya, Rusia mewarisi sebagian besar jumlah penduduk, ekonomi dan persenjataan Uni Soviet. Rusia berusaha untuk menjadi negara adikuasa sejak Uni Soviet runtuh walaupun sekarang belum bisa terwujud sepenuhnya. Untuk mewujudkan negara Adikuasa salah satu cara yang dilakukan Rusia adalah dengan menjadi Polisi Dunia guna memperluas pengaruh politik nya ke negara-negara lain, sehingga keseimbangan kekuasaan (Balance of Power) di level tingkat internasional dapat tercapai. Hubungan antara Rusia dan Suriah yang sudah terjalin sejak masa Uni Soviet dan diperkuat semenjak Presiden Suriah Hafez Al-assad dan diganti oleh anaknya yaitu Basaar Al-assad. Pada masa Pemerintahan Uni soviet Rusia memiliki pangkalan Militer di Tartus Suriah, Uni Soviet merupakan negara yang pertama kali mengakui

kemerdekaan Suriah dan Suriah juga negara yang memperkuat pengaruh Uni Soviet di Timur Tengah. Konflik di Suriah, Bermula sejak terjadinya banyak konflik di beberapa Negara di Timur Tengah yang dikenal dengan istilah arab spring, Awal mula perang di suriah ini dilatar belakangi oleh kekecewaan rakyat Suriah terhadap rezim Bashar Asaad yang otoriter dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. dimana rakyat tidak lagi terpenuhi aspirasinya. Pemerintah Suriah dinilai sebagai bagian dari rezim diktator yang menindas rakyat dan malah membuat rakyatnya menderita. Sehingga, hal ini menimbulkan tindakan protes untuk menurunkan pemerintahan dalam bentuk demonstrasi turun ke jalan, litrasi media, dan cara- cara militer, ditempuh oleh oposisi untuk mencapai keinginan mereka. Proses penurunan rezim Bashar Al-Assad yang telah dimulai sejak awal 2006, proses penurunan ini sudah menghasilkan korban ratusan nyawa baik dari sipil maupun dari pemerintahan. Apalagi timbulnya isu baru baru ini yang mengklaim penggunaan senjata kimia berbahaya yang digunakan pihak pemerintah Suriah untuk melawan pihak oposisi yang mengakibatkan banyak korban. (agastya, 2013) Puncaknya Pada tahun 2011 Rakyat Suriah melakukan revolusi (perlawanan) terhadap rezim Asaad. Aksi protes ini menuntut penghentian Rezim Bashar Al-Assad yang dianggap sebagai diktator, diterapkannnya sistem multipartai, dan juga kebebasan yang lebih bagi rakyat, dan juga pemberhentian undang-undang darurat yang telah diterapkan sejak 1963. Meski telah dilakukan upaya-upaya reformasi oleh Bashar Al-Assad, namun itu dianggap tidak cukup dan terlambat. Kini rakyat Suriah hanya menginginkan penggulungan rezim Bashar Al-Assad dan pengangkatan pemerintah yang sama sekali baru berdasarkan pemilu yang demokratis.

Muncul nya pemberontakan ISIS yang merupakan organisasi fundamental Islam yang didirikan pada bulqn april tahun 2013 Organisasi ini sudah ada sejak lama namun baru dideklarasikan pada tahun 2013, organisasi ini memiliki empat faham ideologi sekaligus, masing-masing yaitu Islamism Sunni (Sunni Islam), Salafist Jihadism (Jihad Salafiah). Worldwide Caliphate (Kekalifahan Islam Internasional) dan Anti Shiaism (Anti Mazab Syiah). Dari sisi kepemimpinannya, ISIS tidak lepas dari peranan tiga tokoh pemimpin, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi, Abu Oemar al- Shisani dan Abu Mohammad al-adnani. (SyriaIraqTheIslamicStateMilitantGroup, 2014) ISIS (islamic state in Iraq and syam) merupakan kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak, tujuan ISIS yakni untuk mendirikan kekhalifan islam serta menghidupkan kembali syariat islam atau daulah islamiyah. Kelompok ini berhasil membangun kekuatan militer, terbukti pada tahun 2013, mereka menguasai kota Raqqa di Suriah yang merupakan ibukota provinsi utama dan dikuasai pemberontak. Mereka menguasai wilayah yang termasuk kota-kota besar dan meliputi satu per tiga total wilayah Irak dan Suriah; mereka memiliki pasukan militer dan keamanannya sendiri, pemerintahan berdiri sendiri yang mengatur kehidupan sehari-sehari, mulai sekolah, sarana-sarana dan sistem peradilan berbasis hukum syariah. (Antaranews, 2015) Mereka berperang karena hendak membela agama Islam melawan agama Syiah, dan muncul ISIS disini untuk melawan syiah, ISIS (Islamic State Iraq and Syam) Sesungguhnya ISIS menetapkan musuh utamanya adalah Syiah yang dianggap bukan Islam tapi justru ribuan Muslim, baik Sunni ataupun Syiah dibunuh oleh mereka di Suriah dan Irak. (SyriaIraqTheIslamicStateMilitantGroup, 2014)

Dalam pemberontakan ini, Pemerintah Suria melakukan serangan yang sengit kepada para pemberontak dengan menggunakan kekuatan Militer Suriah, Pertumpahan darah kian meningkat dengan tewasnya para pejuang pembebasan Suriah dan warga sipil, pada tahun 2011 mengingat terhitung kurang lebih 750 korban jiwa akibat perang sipil antara rezim pemerintahan dan pihak oposisi. (Antaranews(online), 2012). Menanggapi hal ini, masyarakat internasional, khususnya PBB, tidak tinggal diam, dimana PBB Memiliki tugas sebagai polisis dunia yang mengharuskan Dewan Keamanan PBB harus sigap mengambil dan memutuskan kebijakan dalam menyelesaikan konflik atau segala sesuatu yang dapan mengancam keamanan dunia. Mereka memberikan respons terhadap konflik internal yang terjadi di Suriah. Tindakan Presiden Suriah Bashar al-assad menyerang oposisinya dianggap sebagai kejahatan yang harus dihentikan. Dewan keamanan mengecam tindakan tersebut berulang kali dan menghimbau al-assad untuk menghentikan serangan pada rakyat yang pro-demokrasi. Dewan keamanan sendiri telah melakukan pertemuan yang membahas masalah ini. Selain Dewan Keamanan, Liga Arab juga berinisiatif untuk menghentikan krisis di Suriah dengan mengeluarkan resolusi. Resolusi Liga Arab ini didukung oleh Dewan Keamanan. Resolusi tersebut mencerminkan kecaman terhadap segala bentuk kejahatan yang telah dilakukan oleh rezim Al-Assad pada rakyatnya. Kecaman mereka beralasan bahwa Pemerintah Suriah telah melakukan kekerasan yang berkaitan dengan hak asasi manusia dan kepada penduduk sipil. (Antaranews(online), 2012) Pada 2011 PBB berencana menurunkan tim khusus ke Suriah dalam rangka mendukung implementasi dari resolusi Dewan Keamanan PBB dan menjamin adanya

gencatan senjata antara rezim pemerintahan dan oposisi. Namun, dalam proses menuju pemberlakuan resolusi ini ditemukan banyak hambatan, sehingga resolusi ini tidak dapat diimplementasikan untuk menghentikan konflik yang terjadi di Suriah. Hal ini dikarenakan oleh syarat diberlakukannya sebuah resolusi dari Dewan Keamanan PBB adalah dengan memperoleh kesepakatan sekurang-kurangnya sembilan anggota tidak tetap dan harus disepakati oleh seluruh anggota tetap (Cina, Inggris, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat). Hal ini tertera dalam Piagam PBB Pasal 27 ayat 3. Kemudian dalam konflik Suriah, seperti yang telah dibahas sebelumnya, ditemukan kasus dimana Rusia dan Cina mengeluarkan hak vetonya, sehingga berdampak pada penyelesaian konflik Suriah yang terhambat karena dibatalkannya resolusi tersebut. (Kantor Berita Rakyat, 2012) Pada tahun 2011 ini Rusia memberikan dukungannya kepada pihak pemerintah Bassar al-assad. Rusia sebagai negara yang memiliki hak veto menjatuhkan hak nya di dewan keamanan PBB untuk menolak draft resolusi yang berisi rancangan intervensi militer ke wilayah Suriah. Tidak diragukan jika konflik di Timur Tengah banyak menyorot perhatian internasional yang ingin membantu menyelesaikan konflik yang ada di Timur Tengah. Konflik di Suriah banyak menyorot perhatian Internasional, seperti negara Prancis, Iran, Rusia, China, Turki, Amerika Serikat dan lainnya. Namun Tidak semua negara yang ikut melakukan intervensi dalam konflik Suriah ini ikut membela pihak oposisi yang bertujuan ingin mengkudeta presiden Bassar al-assad, akan tetapi dipihak lain seperti, Rusia, China dan Iran mereka mendukung pihak pemerintahan Bassar Al-assad.

Konflik internal tersebut telah memancing intervensi dari banyak pihak termasuk pihak Barat dan juga oposisinya. Pihak Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, berdasarkan sejarah dan kebijakan luar negerinya di Semenanjung Arab menginginkan Suriah yang demokratis dengan menggulingkan rezim Assad. Namun, berbeda dengan Rusia dan Cina yang juga memainkan politik yang sesuai dengan kepentingannya. Dengan banyaknya campur tangan yang terjadi, maka kompleksitas krisis di Suriah saat ini merupakan hasil dari konversi banyak kepentingan. Pada tanggal 30 September 2015 yang lalu (dimulainya operasi militer), Rusia memutuskan untuk melakukan penyerangan udara terhadap ISIS dan kelompok-kelompok perlawanan yang lain di wilayah Suriah. Rusia mengirimkan sekitar lebih 30 Jet tempur serta 15 helikopter dan persenjataan-persenjataan canggih lainnya. Penyerangan ini dilakukan setelah Bashar Asad meminta Rusia untuk ikut membantu pasukan Suriah melawan gempuran dari kelompok perlawanan Suriah. dimana ISIS dapat mengancam perdamaian dunia, serta rusia mendapat permintaan sah dari suriah untuk membantu melawan ISIS. (rusia membantu suriah, 2015) Namun Tindakan Rusia di Suriah mendapat banyak kecaman dari Negara Barat, terutama Amerika Serikat, Karena Tindakan yang dilakukan Rusia merupakan pelanggaran HAM (hak asasi manusia) dimana Tindakan ini banyak Memakan korban yang Tidak bersalah dan mendukung Rezim Pemerintahan yang Diktator dimana Rakyat Suriah sendiri menginginkan Pemerintahan yang Baru. (sindonews, 2015).

B. pokok Permasalah Berdasarkan uraian yang sudah di paparkan di atas, maka Rumusan masalah yang bisa di ambil adalah Mengapa Rusia membantu pemerintahan Bashar Alassad dalam melawan ISIS? C. Kerangka Pemikiran Sebagai pedoman bagi penulis untuk mempermudah melakukan kegiatan penelitian dan analisis data yang yang ada serta mencegah terjadinya distorsi pembahasan objek penelitian dan meluasnya pembahasan kearah yang tidak signifikan, maka penulis mencoba mengajukan kerangka berpikir sebagai acuan dalam penelitian ini. kerangka pemikiran merupakan teori dan pendapat para ahli yang tentunya berkorelasi dengan objek yang diteliti serta dapat memberikan dasar pemikiran yang kuat dalam suatu penelitian hingga di akui kebenaran nya dalam mendukung suatu hipotesis. Teori Kebijakan Politik Luar negri Politik luar negeri itu pada dasarnya merupakan action theory, atau kebijakasanaan suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai suatu kepentingan tertentu. Pada definisi lainnya juga diseibutkan bahwa, politik luar negeri (foreign policy) merupakan suatu perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan, mengamankan, dan memajukan kepentingan nasional di dalam percaturan dunia internasional. Suatu komitmen yang pada dasarnya merupakan strategi dasar untuk mencapai suatu tujuan baik dalam konteks

dalam negeri dan luar negeri serta sekaligus menentukan keterlibatan suatu negara di dalam isu-isu internasional atau lingkungan sekitarnya. (Yani, 2009) Tindakan luar negeri dipandang sebagai akibat dari tiga konsiderasi yang mempengaruhi para pengambil kebijakan luar negeri yakni kondisi politik dalam negeri suatu negara, situasi ekonomi dan militer suatu negara dan konteks internasional (D.coplin, 2003) Menurut William D.Coplin, Teori pengambilan keputusan Luar Negeri atau Foreign policy, Yaitu : apabila kita akan nmenganalisa kebijakan luar negeri suatu negara, maka kita harus mempertanyakan para pemimpin negara dalam membuat kebijakan luar negeri. Dan salah besar jika menganggap bahwa para Pemimpin negara (para pembuat kebijkan luar negeri) bertindak tanpa pertimbangan. (D.coplin, 2003)Tetapi sebaliknya, tindakan politik luar negeri tersebut dipandang sebagai akibat dari tiga konsiderasi yang mempengarui para pengambil kebijakan luar negeri : a. Kondisi politik dalam negeri yang meliputi keadaan atau situasi di dalam negeri yang akan membuat keputusan, yaitu situasi Politik di dalam Negri itu yang berkaitan dengan keputusan tersebut. b. Situasi Ekonomi dan Militer di negara tersebut, termasuk faktor geografis yang selalu menjadi pertimbangan utama dalam pertahanan dan keamanan. c. Konteks Internasional (situasi di negara yang menjadi tujuan politik luar negeri), serta pengaruh dari negara-negara lain yang relavan dengan permasalahan yang dihadapi. Gambar I Skema Pembuatan Kebijakan Luar Negeri

Sumber : Teori Pembuatan Kebijakan Luar negeri yang diungkapkan Wilian D, Coplin, (D.coplin, 2003) Dari Gambar diatas dapat dilihat bagaimana sebuah keputusan Luar Negri dipengaruhi oleh berbagai kondisi dalam Negri ( Politik, Ekonomi dan Militer) dan Konteks internasional. akan tetapi pengambil keputusan luar negeri dimana dalam konteks ini presiden sebagai pengemban tugas dan bisa juga disebut sebagai aktor individu dan aktor rasional, dimana dalam model ini politik luar negeri dipandang sebagai akibat dari tindakan-tindakan aktor rasional. Penghitungan secara rasional, untung-rugi dalam Politik dalam Negeri Pengambilan keputusan Kondisi Ekonomi dan Militer Tindakan Politik Luar Negeri Konteks Internasional suatu produk tindakan politik suatu negara di masalalu, kini dan mendatang. Penulis akan menggambarkan aplikasi teori William D.Coplin tersebut sebagai berikut:

Gambar II Politik dalam Negri : Adanyatekanan dari masyarakat. Opini Publik (mass influencers )terhadap kebijakan untuk membantu Pemerinahan Bashar Assad. Pembuat Kebijakan : Pemerintah Rusia Presiden Rusia Tindakan Politik Luar Negri : Memberi bantuan Militer ke Suriah. Konteks Internasional : Keinginan Rusia mempertahankan hubungan baik dengan Suriah, dan posisi strategis Suriah bagi kepentingan Rusia vkapabilitas Ekonomi dan Militer : Mempertahankan Mitra usaha baik ekonomi dan Militer di Suriah Dari gambaran aplikasi teori tersebut dapat dilihat bahwa Kontek Internasional itu mempengaruhi sifat atau perilaku yang diambil dari sebuah Negara. Dari banyak penjelasan tentang mengapa Negara berperilaku seperti yang dilakukannya, tidak ada yang lebih sering diberikan daripada yang fokuskan pada Konteks Internasional. Secara tradisional para Analis telah menekankan bahwa sifat system internasional dan hubungan antara Negara dengan kondisi-kondisi dalam system itu menentukan bagaimana Negara itu akan berperilaku. (D.coplin, 2003). Dari gambaran aplikasi diatas, dalam Konteks Internasional Adanya Hubungan baik antara Rusia dan Suriah yang sudah berlangsung cukup lama, dalam dunia internasional, kawasan Timur Tengah ini memang rawan terjadinya konflik, baik antar Negaranya maupun konflik yang terjadi dalam satu Negara, adanya

konflik yang terjadi di Suriah tentang pemberontakan terhadap rezim Bashar Alassad menjadi sorotan dalam Dunia Internasional, dimana dalam Konflik ini banyak pihak yang ingin meakukan intervensi ke Suriah, seperti pihak Amerika Serikat yang mendukung penggulingan Rezim Bashar Al-assad dan menginginkan Suriah menjadi Negara yang demokratis. Dalam hal ini tentunya Rusia tidak tinggal diam untuk mencegah segala bentuk intervensi ke Negara yang sangat strategis itu. Melihat situasi yang tidak stabil di Suriah, dimana adanya para pemberontak Islam pegaris keras dan Rakyat suriah yang menginginkan Revolusi dan penggulingan Rezim Bashar Al-assad dari Pemerintahannya. Politik dalam Negeri Rusiah merasa terancam dengan adanya konflik di Suriah yang ingin menerunkan Pemerintahan Bashar Al-assad yang dipimpin oleh para pemberontak ISIS (Islamic state in Iraq and syam). dimana Pemerintahan Bashar Al-assad bisa saja runtuh dan digantikan oleh pihak teroris yang akan menguasai Suriah, dan sudah diketahui bahwa telah ribuan warga Muslim Rusia yang direkrut menjadi anggota ISIS. Ini menjadi ancaman bagi Rusia sewaktuwaktu warga negaranya yang menjadi anggota ISIS akan menyebarluaskan pengaruhnya hingga ke Rusia. Pembuatan Kebijkan yang diambil oleh Pemerintah Rusia presiden Vladimir Putin dimana Politik dalam Negri Rusia merasa terancam dengan kehadiran ISIS (Islamic state in Iraq and syam) di Suriah, mengingat Rusia merupakan Negara yang memiliki banyak penduduk Musilim dan mayoritas beragama Sunni yang sama seperti ISIS. Adanya kegelisahan dari rakyat akan peluasaan paham ISIS hingga ke Rusia dan memicu terjadinya konflik di Negara Rusia. Dalam kapabilitas Ekonomi dan Militer dimana Rusia mempunyai kerjasama Ekonomi dan Militer dengan Suriah, dalam hal ini Rusia akan

mempertahankan mitra perdagangan antara keduanya, Tindakan Politik Luar Negri dimana Rusia memberikan dukungan militer yang kuat ke Suriah dalam melawan ISIS (Islamic state in Iraq and syam). Dan Pada tahun 2011 Rusia memberikan dukungannya kepada pihak pemerintah Bassar al-assad. Rusia sebagai negara yang memiliki hak veto menjatuhkan hak nya di dewan keamanan PBB untuk menolak draft resolusi yang berisi rancangan intervensi militer ke wilayah Suriah dn pada tanggal 30 September 2015 yang lalu (dimulainya operasi militer), Rusia memutuskan untuk melakukan penyerangan udara terhadap ISIS dan kelompokkelompok perlawanan yang lain di wilayah Suriah. Dukungan Rusia terhadap Pemerintahan Bashar Al-assad ini tidak lepas dari adanya kepentingan-kepentingan Rusia di Suriah. Adanya kerjasama Ekonomi dan Militer antar kedua Negara, serta mencegahnya peluasan islam pegaris keras hingga ke Rusia yang dapat mengancam keamanan Nasional Rusia. D. Hipotesis Hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah berdasarkan latar belakang dan teori di atas, maka dapat di ambil hipotesis bahwa Dukungan Rusia terhadap Pemerintahan Bashar Al-assad di Suriah dalam melawan ISIS (Islamic state in iraq and syam) adalah : 1. Adanya tuntutan dari rakyat Rusia untuk menjaga keamanan Nasional dari pengaruh Terorisme di Suriah. 2. Mempertahankan Mitra Kerja sama Ekonomi dan Militer di Suriah. 3. Adanya intervensi Amerika Serikat di Suriah

E. Metode Penulisan Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu metode deskriptf kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa library research dan interview dengan memanfaatkan data-data skunder yang pengumpulan datanya dari perpustakaan, buku-buku, jurnal, artikel, media cetak, media elektronik, dan website yang telah diolah menjadu data untuk diklasifikasikan yang kemudian disusun, diringkas, dianalisa dan simpulkan sesuai permasalahan skripsi yang diteliti. F. Tujuan Penelitian Tujuan dan kegunaan akademis yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah melakukan identifikasi dan mengetahui bagaimana Alasan dan faktor-faktor Rusia membantu Pemerintahan Bashar Al-assad di Suriah dalam melawan ISIS, Dan pada umumnya tujuan penelitian ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. G. Jangkauan Peneltian Penelitian dengan judul Dukungan Rusia terhadap Pemerintahan Bashar Alassad dalam melawan ISIS akan membahas tentang dukung pemerintahan Bashar Al-assad dalam melawan ISIS dari tahun 2011 hingga 2016, Dimana Rusia memperlihatkan dukungan nya di PBB dalam melawan pemberontakan di Suriah, sedangkan Tindakan Rusia ini mendapat keceman dari banyak Pihak, terutama dari Pihak Barat. Hal ini menandakan adanya kepentingan nasional Rusia di Suriah.

H. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian ini menjadi sebuah karya tulis, penulis membagi dalam beberapa bab dimana diantara bab-bab tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Bab I menjelaskan mengenai pendahuluan yang terdiri dari Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penelitian, Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan, Kerangka teori, Hipotesa, Jangkauan Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan, Kerangka Penulisan, Dan Daftar Pustaka. Bab II Tentang penjelasan dan Gambaran umum tentang Rusia dan Suriah, Hubungan Rusia dan Suriah, gambaran umum tentang ISIS, dan dinamika politik dan keamanan Rusia pasca kemunculan ISIS. Bab III Faktor-faktor yang melatarbelakangi Rusia dalam mendukung Pemerintahan Bashar al-assad Dalam Melawan ISIS di Suriah. Bab IV Kesimpulan dan Penutup, berisi penyimpulan dan kata penutup yang dapat ditarik Dari Pembahasan-pembahasan dari bab-bab sebelumnya.