BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci yang berisi tuntunan dan hidayah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pada tingkat Sekolah Dasar, secara substansial memiliki kontribusi dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan motivasi kepada anak untuk memahami, mencintai, mendalami dan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang tata cara beribadah, bersikap dan berperilaku; sesuai tuntunan agama

BAB I PENDAHULUAN. tentang tata cara beribadah, bersikap dan berperilaku; sesuai tuntunan agama

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Implementasinya berkait erat dengan lembaga, pendidik,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang berujung pada maslahat hidup pada hakekatnya merupakan gambaran dari

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. konteks pendidikan agama, kegiatan dimaksud menitik-beratkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran dilakukan dimulai dari proses, cara dan perbuatan menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. tugas sebagai khalifah-nya terlaksana secara bertanggung jawab dan mandiri. 3

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan anak didik dalam praktek ibadah sangat di tuntut,

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan jabatan profesi, sebagai pihak pendidik dan pengajar

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. kefitrahan menuju penunaian tugas sebagai khalifah-nya terlaksana secara

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu materi keilmuan dari pendidik kepada terdidik. Proses membelajarkan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. haliniberdasarkanpendapat yang telahdikemukakanolehsahabat Umar bin Khattab. Dan padakesempatanlainseorangpenyairpernahberkata:

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini terbagi atas 3 bagian sebagaimana berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SHALAT (Sebuah Telaah QS. Al- Ankabut Ayat 45 )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek

BAB I PENDAHULUAN. yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi

BAB I PENDAHULUAN. tugas untuk memberikan pengenalan dan pengetahuan dasar keagamaan kepada anak

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi ajaran agama dalam bentuk hubungan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar pada dasarnya adalah upaya peningkatan pengetahuan, pemahaman,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI POKOK ASAM BASA DENGAN MENGGUNAKAN THE LEARNING CELL

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran dilakukan dimulai dari proses, cara dan perbuatan menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. I, Pasal 1, Ayat 1. 3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. 5 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21.

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

Pedoman Observasi Evaluasi Harian/Formatif

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

MEMAHAMI KANDUNGAN AL-QUR AN DENGAN METODE MANHAJI NAUFAL AHMAD RIJALUL ALAM

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran. Secara tidak langsung, kualitas instrument. penilaian juga menentukan kualitas pendidikan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci yang berisi tuntunan dan hidayah yang memberikan petunjuk bagi manusia dalam mencapai keberuntungan hidup. 1 Sebagai kitab yang berisi petunjuk hidup, bimbingan yang disyariatkan hanya akan diraih oleh orang-orang yang mampu mendalami ajaran yang terdapat di dalamnya dan menerapkannya di dalam praktik kehidupan. Upaya mendalami isi kandungan Alquran ini tentunya hanya akan tercapai apabila sesorang dapat membacanya sesuai ketentuan tata cara membaca yang baik dan benar. Kemampuan membaca Alquran sangat penting dimiliki oleh setiap muslim. Kemampuan ini berkaitan erat dengan upaya memahami isi kandungan yang terdapat di dalamnya. Penegasan tentang hal ini dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat 121. ا ل ذ ن ي آ ن ت ل ت ن ها ه ا ل ذ ن ن ا ن ت ل ت ه و ن ه ن ل آ ذ ن ن آ ذ ذ ه ل ا ن ت ذ ن ا ه نو ذ ت ه ل ذ ه نو ذ ذ ن ي ن ل ه ل ذ ذ ن ه ل ا ن ت ذ ن ها ه ا ل ن Ketepatan dalam membaca akan menjadi modal dasar bagi seseorang dalam menelaah, memahami dan memperoleh petunjuk yang disampaikan dalam ayat-ayat Alquran. Sebaliknya, kekeliruan di dalam membaca huruf-huruf Alquran akan berdampak terhadap kekeliruan makna maupun kesalahan dalam memahami pengajaran yang dituntunkan di dalam Alquran. h. 19. 1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT Al-Ma arif, 1962),

2 Upaya peningkatan kemampuan siswa dalam membaca Alquran, sebagai bagian integral dari Pendidikan Agama Islam, merupakan proses pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan murid untuk membaca dengan baik. Melalui kemampuan ini anak diharapkan suka membaca ayat-ayat Alquran, mengerti arti dan pokok kandungannya sehingga mendapatkan pengetahuan, iman dan takwa, serta menjadi pedoman akhlak dan ibadah murid sehari-hari, terinternalisasi dalam jiwanya yang diamalkannya dalam segenap aspek kehidupan. 2 Kemampuan membaca Alquran merujuk kepada kesanggupannya dalam memahami proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process). 3 Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word), dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) melalui bentuk bunyi yang bermakna. Kemampuan pembacaan sandi di atas di dalam membaca Alquran dengan sendirinya bermakna sebagai kesanggupan membaca sandi-sandi dalam bahasa Arab dan melafalkannya secara lisan dengan makhraj yang tepat. Kemampuan ini memerlukan latihan, pembiasaan dan petunjuk secara langsung. Sebagai sebuah proses, anak perlu dikenalkan dengan baik bentuk-bentuk huruf hijaiyah, perbedaan cara melafalkan sesuai jenis huruf dan sekaligus membiasakan anak memahami ketentuan-ketentuan dalam membaca kalimat-kalimat Al-Quran. Kegiatan praktik langsung akan berfungsi sebagai bimbingan agar siswa dapat membaca rangkaian huruf hijaiyah dalam ayat-ayat Alquran secara tepat dan lancar. 2 Udin Syarifuddin Winataputra dan Rustina Ardiwinata, Buku Perencanaan Pokok Pengajaran Modul 1-6, (Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1998), Cet. ke-6, h. 153. 3 Henry Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Aksara, 1979), h. 7.

3 Pencapaian tingkat kemampuan siswa dalam membaca Alquran, sebagai hasil belajarnya, seringkali mengalami berbagai kendala. Sebagian siswa belum mampu membaca rangkaian huruf sesuai makhraj (keluarnya bunyi) dengan tepat dan lancar. Di samping kesulitan dalam melafalkan beragam bentuk perubahan bacaan ketika huruf hijaiyah memiliki harakat yang berbeda, siswa juga mengalami kesulitan -ع ء - ح ه misalnya: melafalkan huruf hijaiyah yang memiliki kesamaan sifat, seterusnya. dan ذ - ز,ش س Realitas rendahnya kemampuan siswa dalam membaca Alquran ditemui dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran 2010/2011. Pada pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan membaca surah-surah pendek, sebagian siswa belum dapat membaca ayat-ayat Alquran yang tersusun dalam bentuk rangkaian secara tepat dan lancar. Hal ini tergambar dari tes kemampuan membaca yang ditunjukkan siswa sebagaimana tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Observasi Awal Kemampuan Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 dalam Membaca Surah-Surah Pendek No. 1 2 Ayat yang dibaca Bacaan yang benar Anak membaca Fashalli lirabbika wanhar Idzaa jaa anashrullahi walfathu Pasalli lirabbika wanhar Ijaa jaa anasrullahi walfathu

4 3 Innal insaana lafi khusrin Innal insyana lapi husrin Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca ayat-ayat Alquran sesuai makhraj, menunjukkan bahwa siswa belum mengenal dengan baik bentuk-bentuk huruf hijaiyah dan perbedaan cara melafalkannya. Kondisi ini memerlukan tindakan reflektif dan metode pembelajaran yang tepat. Siswa memerlukan kegiatan belajar yang menuntun praktik langsung tentang bagaimana membaca secara tepat sesuai makhraj dan panjang pendeknya bacaan sesuai mad (tanda panjang). Kegiatan belajar mengajar yang memberikan pengalaman langsung cara membaca yang benar merupakan cara membelajarkan siswa yang tepat dalam melafalkan huruf hijaiyah dengan benar. Melalui praktik siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan uraian guru namun juga mengamati dan mempraktikkannya. 4 Melalui metode demonstrasi siswa dibimbing melafalkan secara tepat dan sekaligus menjaganya dari kesalahan. Siswa dituntut mempraktikkan bacaan yang sama sesuai bahan pelajaran yang sudah diberikan. 5 Guna melihat tingkat efektivitas penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan membaca Alquran, penulis berupaya melakukan kajian secara mendalam dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan judul: Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Surah-Surah Pendek Melalui Metode 4 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995), h. 115. 5 Zuharini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h.106.

5 Demonstrasi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 Kecamatan Simpang Kabupaten Banjar. B. Identifikasi Masalah Memperhatikan latar belakang masalah di atas, ada beberapa persoalan mendasar yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini, sebagaui berikut: 1. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca Alquran. Ketika siswa diminta untuk membaca salah satu ayat, terdapat banyak kesalahan terutama dari aspek makharj huruf dan panjang pendeknya bacaan. 2. Pembelajaran yang selama ini berlangsung melalui metode ceramah, belum menekankan kepada praktik siswa dalam membaca ayat-ayat Alquran secara langsung. Hal ini menyebabkan siswa belum terbiasa melafalkan huruf-huruf hijaiyah yang terdapat dalam ayat Alquran tersebut secara tepat dan lancar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran membaca surahsurah pendek pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar? 2. Apakah metode demonstrasil dapat meningkatkan kemampuan membaca surahsurah pendek bagi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran 2010/2011?

6 D. Rencana Pemecahan Masalah Permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam membaca surah-surah pendek perlu segera ditanggulangi. Upaya peningkatannya memerlukan penelitian tindakan kelas. Penulis merencanakan tindakan dimaksud dalam dua siklus dengan masing-masing dua kali pertemuan. Tindakan ini bersifat kolaboratif antarsiswa dalam bentuk kelompok belajar dalam membaca huruf hijaiyah secara tepat yang dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru memberikan penjelasan awal tentang materi pembelajaran Alquran b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. c. Guru mempraktikkan cara membaca ayat-ayat Alquran pada surah-surah pendek yang dikembangkan secara tepat dan lancar d. Siswa mempraktikkan kemampuan membaca yang benar secara kelompok. e. Siswa mempraktikkan kemampuan membaca yang benar secara individual. f. Guru memberikan kritik, masukan dan perbaikan atas kemampuan membaca ayat-ayat Alquran yang dilakukan oleh siswa g. Guru dan siswa secara bersama-sama membuat kesimpulan atas materi yang mereka pelajari dan demonstrasikan tersebut. Selama proses pembelajaran dilaksanakan, pengamatan dilakukan melalui teman sejawat baik terhadap aktivitas guru, keaktivan dan kemampuan siswa dalam membaca Alquran pada surah-surah pendek; QS. Al-Kautsar, QS. An-Nashr dan QS.

7 Al- Ashr. Pada akhir kegiatan dilakukan tes secara tertulis untuk melihat tingkat kemampuan siswa memahami materi pembelajaran. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Proses penerapan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca surah-surah pendek pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar. 2. Sejauhmana metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan membaca surah-surah pendek pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Batu Balian 3 Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran 2010/2011. F. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaaan sebagai berikut: 1. Secara teoretis Penelitian ini bertujuan memperluas cakrawala pengetahuan pengelolaan proses pembelajaran membaca Alquran pada surah-surah pendek secara tepat dan lancar. 2. Secara praktis a. Bagi siswa. Latihan secara berulang-ulang dalam membaca huruf hijaiyah akan dapat meningkatkan ketepatan bacaan sesuai makhraj huruf yang benar. b. Bagi guru. Kemampuan membaca surah-surah pendek memerlukan praktik secara langsung bagaimana melafalkan ayat-ayat Alquran dengan benar. Melalui metode demonstrasi, guru dapat membimbing siswa mempraktikkan

8 ketepatan makhraj huruf dan panjang pendeknya bacaan. Melalui praktik akan diketahui tingkat kemampuan siswa dalam membaca Alquran. G. Hipotesis Tindakan Penerapan metode demonstrasi dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa membaca surah-surah pendek didasarkan kepada hepotesis, yakni: 1. Dengan metode demonstrasi, kemampuan siswa dalam membaca surah-surah pendek meningkat. Melalui kegiatan belajar secara praktik, siswa dapat memperbaiki kekeliruan yang dilakukannya dalam membaca surah-surah pendek. 2. Dengan penggunaan metode demonstrasi yang mengajak siswa mengalami sendiri proses pembelajaran akan dapat meningkatkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Melalui praktik membaca secara langsung, siswa dapat membiasakan diri untuk mampu melafalkan kalimat-kalimat dalam surah-surah pendek sesuai harakat dan makhraj huruf secara tepat dan lancar.