PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA. Ditetapkan oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

Ditetapkan oleh: Musyawarah Nasional XIX Palang Merah Indonesia di Jakarta tanggal Desember 2009

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN RUMAH TANGGA (AD/ART) IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA (IKA USB) Pembukaan

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

2018, No d, perlu membentuk Undang-Undang tentang Kepalangmerahan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 Undang-Undang Dasar Negara Repub

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

Bab I LAMBANG ASASI. Pasal 1. Lambang ASASI berupa perpaduan simbol toga dan buku dengan tulisan ASASI di tengahnya, dengan warna hitam putih.

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

Halaman PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

Setelah proses pembelajaran Pokok Bahasan ini, peserta diharapkan dapat:

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Musyawarah Nasional XIII Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia Central Executive of Indonesian Physics Student s Societies Association

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMK NEGERI 5 DENPASAR

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERUBAHAN ENIMMAX COMMUNITY ANGGARAN DASAR

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PELAJAR MAHASISWA POLEWALI MANDAR YOGYAKARTA (IPMPY) BAB I. Sasaran Organisasi. Pasal 1 BAB II. Keanggotaan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA KE-V TAHUN

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT INDONESIA BAB I LAMBANG Pasal 1

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR IKATAN PENGUSAHA KENSHUSEI INDONESIA ( IKAPEKSI INDONESIA ) IKAPEKSI INDONESIA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR (AD) & ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Jogja Koi Club (JoKC)

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA LEICESTER

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA BAB I NAMA, KEDUDUKAN, LAMBANG, HYMNE DAN KODE ETIK

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

PANITIA MUSYAWARAH BESAR II UNIT KEGIATAN MAHASISWA CENDEKIA UNIERSITAS SYIAH KUALA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO (IKALISTA UNDIP)

Transkripsi:

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA Ditetapkan oleh: Musyawarah Luar Biasa Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta di Yogyakarta 4-5 Februari 2012

Daftar Isi Daftar Isi 1 Pengantar 2 BAB I, UMUM DAN LANDASAN 3 BAB II, NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN 4 BAB III, LOGO 4 BAB IV, KESATUAN 4 BAB V, KEPENGURUSAN 5 BAB VI, BIDANG KERJA 7 BAB VII, KEANGGOTAAN 7 BAB VIII, DEWAN KEHORMATAN DAN PEMBINA 9 BAB IX, KSR PMI UNIT 10 BAB X, MUSYAWARAH DAN RAPAT 10 BAB XI, MUTASI ANGGOTA 11 BAB XII, PENDANAAN 12 BAB XIII, PENGHARGAAN 12 BAB XIV, PAKAIAN SERAGAM 12 BAB XV, PENUTUP 13 Lampiran 14 1

Pengantar Siamo Tutti Fratelli Rasa syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa-nya yang telah mengiringi setiap langkah para insan PMI dalam menjalankan aktivitas kepalangmerahan. Dan berkat nikmat dan anugerah-nya, kini kita masih dapat memfungsikan akal, cara pandang, dan rasa untuk menjalankan amanah kemanusiaan secara konsisten dan bertanggung jawab. Sejak tahun 1981 hingga kini, penerapan tata aturan dalam kesatuan KSR PMI Kota Yogyakarta mengalami fase perubahan. Tercatat pada periodesasi tahun 1996, telah lahir Pedoman Umum KSR PMI Daerah Istimewa Yogyakarta yang diberlakukan untuk seluruh KSR PMI Kota dan Kabupaten yang ada di lingkup DIY. Pedoman ini merupakan aturan turunan dari aturan yang berlaku (saat itu) di tingkat PMI Pusat, yaitu Pedoman Umum KSR PMI tingkat Nasional tahun 1996 dan Petunjuk Pelaksana (Juklak) KSR PMI Perguruan Tinggi tahun 1996. Begitu pula halnya, pada tingkat PMI Pusat, mengalami fase yang serupa. Pascaditerbitkannya Pedoman Umum KSR PMI tingkat Nasional tahun 1996 dan dan Juklak KSR PMI Perguruan Tinggi tahun 1996, telah terbit pula Juklak KSR PMI tahun 2003 dan Pedoman Manajemen Relawan tahun 2008. Namun perubahan tata aturan ini tidak diiringi dengan perubahan pada aturan KSR PMI di lingkup PMI Provinsi DIY. Kenyataannya, Pedoman Umum KSR PMI DIY tahun 1996 hingga kini tidak pernah dilakukan peninjauan ulang untuk mengubah isi Pedoman. Dan Pedoman itupun tidak lagi digunakan dengan alasan tanpa sebab. Oleh karena itu, pemberlakuan aturan di KSR PMI Kota Yogyakarta harus disesuaikan untuk mencapai visibilitas kesatuan. Aturan yang kini dijadikan rujukan di lingkup KSR PMI Kota Yogyakarta hanyalah Pedoman Manjemen Relawan tahun 2008, Petunjuk Pelaksana (Juklak) KSR PMI Kota Yogyakarta tahun 2008 dan Petunjuk Teknis (Juknis) Penerimaan Anggota Baru tahun 2008. Padahal, idealnya, Juklak dan Juknis harus merujuk pada tata aturan internal di atasnya yang memiliki kekuatan atau kedudukan semacam pedoman. Adalah Pedoman Umum KSR PMI Kota Yogyakarta, suatu aturan yang selayaknya dirancang, disusun, dan diterbitkan sebagai Pedoman yang dipandang penting untuk dijadikan rujukan turunan dari Pedoman Manajemen Relawan tahun 2008 guna memayungi aturan-aturan lain di bawahnya. Oleh sebab itu, melalui forum Musyawarah Luar Biasa KSR PMI, Pedoman Umum dibahas, disepakati, ditetapkan, dan diterbitkan. Kepentingan Pedoman ini bukan sebagai pelengkap materi musyawarah atau aturan yang telah ada di KSR PMI Kota Namun, Pedoman ini ditempatkan pada kedudukan yang harus dihormati, ditaati, dan dijalankan oleh seluruh komponen KSR PMI Kota Yogyakarta, baik pada tingkat Seksi KSR PMI maupun Unit. Untuk itu, dihaturkan terima kasih dan apresiasi tertinggi kepada semua pihak yang telah membantu. Secara khusus, diberikan kepada Tim Perumus Musyawarah Luar Biasa, Ketua dan Komandan KSR PMI Unit, serta seluruh anggota KSR PMI Kota Yogyakarta atas ide/gagasan, saran, dan kritikan yang membangun dalam upaya mewujudkan adanya aturan berupa Pedoman Umum KSR PMI Kota Yogyakarta ini. Yogyakarta, 4 Februari 2012 2

PEDOMAN UMUM KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA KOTA YOGYAKARTA / BAB I UMUM DAN LANDASAN Pasal 1 1. Pedoman Umum merupakan tata aturan dalam kesatuan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta dan dijadikan rujukan untuk aturan-aturan lain di bawahnya yang diberlakukan untuk tingkat Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta serta tingkat KSR PMI Unit di lingkungan Kota 2. KSR PMI Kota Yogyakarta adalah kesatuan yang terintegrasi di dalam Perhimpunan PMI Kota Yogyakarta yang merupakan wadah kegiatan atau wadah pengabdian bagi Anggota Biasa PMI dan termasuk kesatuan di tingkat KSR PMI di lingkungan Kota 3. Unsur Pimpinan Seksi KSR PMI adalah orang perseorangan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil Musyawarah Anggota dan atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Kota 4. Staf Bidang Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta adalah orang perseorangan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil keputusan internal dari Pimpinan Seksi KSR PMI Kota 5. Pengurus Harian KSR PMI Unit adalah orang perseorangan yang dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil Musyawarah Anggota dan atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Unit. 6. Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta adalah wadah koordinasi dan konsolidasi KSR PMI Unit di lingkungan Kota 7. KSR PMI Unit adalah wadah pembinaan bagi anggota KSR PMI Kota Yogyakarta yang berkedudukan di Unit Markas/Perguruan Tinggi/Perusahaan/Masyarakat Umum di lingkungan Kota 8. Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta adalah sukarelawan yang telah memenuhi ketentuan sebagai anggota biasa PMI dan terdaftar sebagai anggota KSR PMI pada KSR PMI Unit di lingkungan Kota 9. Anggota KSR PMI Unit adalah sukarelawan yang telah terdaftar sebagai anggota di unit yang bersangkutan dan telah memenuhi syarat menjadi anggota KSR PMI Kota 10. Mutasi anggota KSR PMI Kota Yogyakarta adalah perpindahan anggota antarksr PMI Unit dan atau antarksr PMI Kota/Kabupaten di lingkup PMI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan atau antarksr PMI Kota/Kabupaten di luar lingkup PMI Provinsi Daerah Istimewa 11. Penghargaan adalah bentuk apresiasi PMI Kota Yogyakarta yang diberikan kepada KSR PMI Unit dan atau anggota atas prestasi, jasa, dan pengabdiannya dalam menjalankan aktivitas kepalangmerahan. Pasal 2 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI tahun 2009. 2. Pedoman Managemen Relawan tahun 2008. 3

3. Pedoman Keanggotaan PMI tahun 2007. BAB II NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 3 Kesatuan ini bernama Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota Yogyakarta, disingkat KSR PMI Kota Pasal 4 KSR PMI Kota Yogyakarta dibentuk secara resmi di Yogyakarta pada 8 Mei 1981 dan didirikan untuk kurun waktu yang tidak ditentukan. Pasal 5 KSR PMI Kota Yogyakarta berkedudukan di Markas PMI Kota BAB III LOGO Pasal 6 1. Logo KSR PMI Kota Yogyakarta berfungsi sebagai tanda pengenal dari kesatuan. 2. Logo KSR PMI Kota Yogyakarta berbentuk lambang palang merah di atas dasar warna putih yang bergaris merah dan berbentuk bunga berkelopak lima dengan tulisan Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Kota 3. Bentuk dan aturan penggunaan Logo KSR PMI Kota Yogyakarta diatur dalam Petunjuk Pelaksana KSR PMI Kota 4. Logo KSR PMI Unit berfungsi sebagai tanda pengenal bagi Unit dan atau anggota. 5. Bentuk dan aturan penggunaan Logo KSR PMI Unit diatur menurut ketentuan yang berlaku di masingmasing unit. 1. Kesatuan KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: a) Seksi KSR PMI Kota b) KSR PMI Unit. BAB IV KESATUAN Pasal 7 2. Struktur kesatuan KSR PMI Kota Yogyakarta sebagaimana pada lampiran. 4

BAB V KEPENGURUSAN Pasal 8 1. Kepengurusan KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: a) Pengurus Seksi KSR PMI. b) Pengurus KSR PMI Unit. 2. Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: a) Unsur Pimpinan. b) Staf Bidang. 3. Pengurus KSR PMI Unit terdiri atas: a) Pengurus Harian. b) Pengurus Bidang. 4. Unsur Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: a) Seorang Ketua Seksi. b) Sekurang-kurangnya tiga Wakil Ketua. c) Seorang Sekretaris. 5. Staf bidang Pengurus Seksi KSR PMI sekurang-kurangnya mempunyai 4 (empat) bidang kerja, yaitu; Bidang Administrasi, Bidang Pelayanan Masyarakat, Bidang Sumber Daya Manusia dan Pembinaan Anggota, serta Bidang Pengembangan Unit. 6. Komposisi Pengurus KSR PMI Unit diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku di Unit. Pasal 9 1. Unsur Pimpinan Seksi KSR PMI dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil Musyawarah Anggota atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Kota 2. Staf Bidang Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil keputusan internal dari Pimpinan Seksi KSR PMI Kota 3. Staf bidang Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta direkomendasikan dari masing-masing KSR PMI unit berdasarkan kebutuhan. 4. Pengurus Harian KSR PMI Unit dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil Musyawarah Anggota atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Unit. 5. Pengurus Bidang KSR PMI Unit dipilih dan ditetapkan berdasarkan hasil keputusan internal Pengurus Harian KSR PMI Unit yang bersangkutan. Pasal 10 1. Syarat menjadi Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta adalah: a) Dipilih melalui Musyawarah Anggota atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Kota b) Memiliki Kartu Tanda Anggota yang masih berlaku. c) Direkomendasikan oleh KSR PMI Unit yang bersangkutan. d) Telah menjadi anggota KSR PMI Kota Yogyakarta minimal 1 tahun. e) Pernah menjabat sebagai Pengurus KSR PMI Unit. 5

f) Tidak sedang menjabat sebagai Pimpinan atau Pengurus Harian di KSR PMI unit yang bersangkutan. 2. Syarat menjadi Staf Bidang Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta adalah: a) Dipilih melalui rapat internal Pimpinan Seksi KSR PMI Kota b) Memiliki Kartu Tanda Anggota yang masih berlaku. c) Direkomendasikan oleh KSR PMI Unit yang bersangkutan. d) Telah menjadi anggota KSR PMI Kota Yogyakarta minimal 1 tahun. e) Pernah menjabat sebagai pengurus KSR PMI Unit. f) Tidak sedang menjabat sebagai Pimpinan atau Pengurus Harian di KSR PMI unit yang bersangkutan. 3. Syarat menjadi Pengurus KSR PMI Unit diatur melalui ketentuan yang berlaku di Unit. Pasal 11 1. Tugas Pokok Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta mencakup hal berikut. a) Diseminasi Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional di tingkat internal KSR PMI Kota b) Menaati tata aturan organisasi PMI dan Kesatuan KSR PMI Kota c) Menjalankan keputusan-keputusan Musyawarah Anggota dan atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Kota 2. Tugas Pokok Pengurus KSR PMI Unit mencakup hal berikut. a) Diseminasi Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional di tingkat internal KSR PMI Unit. b) Menaati tata aturan organisasi PMI, Kesatuan KSR PMI Kota Yogyakarta, dan KSR PMI Unit. c) Menjalankan keputusan-keputusan Musyawarah Anggota dan atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI di tingkat Unit. 3. Hal-hal yang berkaitan dengan wewenang dan pembagian tugas Pimpinan dan Staf Bidang Pengurus Seksi KSR PMI Kota diatur dalam Petunjuk Pelaksana (Juklak) KSR PMI Kota 4. Hal-hal yang berkaitan dengan wewenang dan pembagian tugas Pengurus Harian dan Pengurus Bidang KSR PMI Unit diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku di Unit. Pasal 12 1. Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta sah apabila telah mendapatkan surat keputusan pengangkatan dari Pengurus PMI Kota 2. Masa bakti Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta selama 2 (dua) tahun dalam satu periode. 3. Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dapat dipilih dan diangkat maksimal 2 (dua) periode kepengurusan. Pasal 13 1. Pengurus KSR PMI Unit sah apabila telah mendapatkan surat keputusan pengangkatan dari Pengurus PMI Kota Yogyakarta dan atau Surat keputusan pengangkatan dari Pimpinan Perguruan Tinggi/Perusahaan/Masyarakat Umum. 2. Masa bakti Pengurus KSR PMI Unit selama 1 (satu) tahun dalam satu periode. 6

3. Pengurus Harian KSR PMI Unit dapat dipilih dan diangkat maksimal 2 (dua) periode kepengurusan. Pasal 14 1. Reshuffle Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus KSR PMI Unit dilakukan dengan pertimbangan apabila: a) pengurus yang bersangkutan meninggal dunia, b) minta berhenti, c) mencemarkan nama baik, d) tidak aktif sebagai pengurus dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan. 2. Mekanisme Reshuffle Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta diatur dalam Petunjuk Pelaksana (Juklak) KSR PMI Kota 3. Mekanisme Reshuffle Pengurus KSR PMI Unit diatur menurut ketentuan yang berlaku di Unit. BAB VI BIDANG KERJA Pasal 15 1. Bidang Kerja Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta secara garis besar meliputi: a) Bidang Administrasi, b) Bidang Pelayanan Masyarakat, c) Bidang Sumber daya Manusia dan Pembinaan Anggota, d) Bidang Pengembangan Unit. 2. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen Administrasi, Pelayanan Masyarakat, Sumber Daya Manusia dan Pembinaan Anggota, Pengembangan Unit beserta pembagian tugas antarbidang diatur dalam Petunjuk Pelaksana (Juklak) KSR PMI Kota BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 16 Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: 1. Anggota KSR PMI Unit Markas, yaitu anggota yang terdaftar dan telah memenuhi ketentuan sebagai anggota KSR PMI Kota Yogyakarta yang berkedudukan di Unit Markas PMI Kota 2. Anggota KSR PMI Unit Perguruan tinggi, yaitu anggota yang terdaftar dan telah memenuhi ketentuan sebagai anggota KSR PMI Kota Yogyakarta yang berkedudukan di Unit Perguruan Tinggi di lingkungan PMI Kota 3. Anggota KSR PMI Unit Perusahaan/Instansi, yaitu anggota yang terdaftar dan telah memenuhi ketentuan sebagai anggota KSR PMI Kota Yogyakarta yang berkedudukan di Unit Perusahaan/Instansi di lingkungan PMI Kota 4. Anggota KSR PMI Unit Masyarakat Umum, yaitu anggota yang terdaftar dan telah memenuhi ketentuan sebagai anggota KSR PMI Kota Yogyakarta yang berkedudukan di Unit Masyarakat Umum di lingkungan PMI Kota 7

Pasal 17 1. Hak Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta sebagai berikut. a) Mendapat Kartu Tanda Anggota. b) Menggunakan atribut sesuai dengan ketentuan. c) Memperoleh/mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. d) Mendapatkan pembinaan dan pengembangan kapasitas. e) Menyampaikan pendapat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program PMI Kota f) Memiliki hak suara dalam setiap musyawarah di tingkat PMI Kota Yogyakarta, dan setiap rapat di tingkat PMI Kecamatan di lingkungan Kota g) Memilih dan dipilih sebagai Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus PMI Kecamatan di lingkungan Kota Yogyakarta dan atau Pengurus PMI Kota h) Memperoleh tanda penghargaan dan atau tanda kehormatan PMI dari pemerintah maupun dari lembaga nasional dan internasional sesuai ketentuan. i) Menggunakan fasilitas PMI Kota Yogyakarta sesuai ketentuan. j) Mendapatkan asuransi keselamatan sesuai ketentuan. 2. Kewajiban Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta sebagai berikut. a) Menyebarluaskan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta HPI. b) Memahami dan mematuhi ketentuan AD/ART dan aturan lain KSR PMI Kota c) Memromosikan kegiatan PMI. d) Aktif dalam kegiatan pelayanan kepalangmerahan sesuai dengan ketrampilan/keahlian yang dimilikinya, secara terkoordinir dan terarah di lingkungan PMI Kota, Kabupaten/Provinsi/Pusat di Unit atau Kelompok yang bersangkutan. e) Membantu pengembangan organisasi PMI Kota Yogyakarta dalam pembentukan citra positif PMI, promosi PMI, penggalangan dana, peningkatan kapasitas kinerja organisasi, dan pembinaan PMR. f) Menjaga nama baik PMI dan meningkatkan kualitas diri dan Unit. g) Memelihara hubungan yang harmonis dengan seluruh unsur PMI Kota Yogyakarta di segala tingkatan. h) Membayar iuran anggota. Pasal 18 Keanggotaan KSR PMI Kota Yogyakarta sah apabila: 1. Telah mengikuti dan lulus dari seluruh tahapan Pendidikan dan Latihan (Diklat) tingkat KSR PMI Kota 2. Telah dilantik menjadi anggota KSR PMI Kota 3. Memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) KSR PMI Kota Pasal 19 1. Kartu Tanda Anggota (KTA) adalah tanda atau identitas sah keanggotaan KSR PMI Kota Yogyakarta yang dikeluarkan oleh PMI Kota 2. Kartu Tanda Anggota berlaku selama 3 (tiga) tahun. Pasal 20 Masa berakhirnya keanggotaan KSR PMI Kota Yogyakarta sebagai berikut. 8

1. Meninggal dunia. 2. Minta berhenti/mengundurkan diri. 3. Diberhentikan, karena; a) mencemarkan nama baik PMI, b) melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku di PMI dan hukum yang berlaku di Indonesia, c) terlibat organisasi terlarang, d) melanggar AD/ART PMI, e) berakhirnya masa keanggotaan dan atau tidak melakukan perpanjangan keanggotaan sebanyak 2 (dua) kali secara berturut-turut sesuai masa berlaku kartu tanda anggota. Pasal 21 Persyaratan, kurikulum, dan tahapan Pendidikan dan Latihan (Diklat) bagi calon anggota KSR PMI Kota Yogyakarta diatur dalam Petunjuk Teknis Penerimaan Anggota Baru (PAB) dengan mengacu pada ketentuan PMI. BAB VIII DEWAN KEHORMATAN DAN PEMBINA Pasal 22 1. Dewan Kehormatan adalah orang perseorangan yang dipilih dan diangkat oleh Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta untuk tingkat Seksi KSR PMI dan atau Pengurus KSR PMI Unit untuk tingkat Unit. 2. Dewan Kehormatan berfungsi untuk memberikan nasehat, arahan, dan masukan kepada Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus KSR PMI Unit, baik diminta maupun tidak diminta. 3. Dewan Kehormatan berasal dari mantan Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus KSR PMI Unit dan atau individu yang memiliki pengalaman organisasi, bertanggung jawab, dan mempunyai komitmen terhadap Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. 4. Masa berakhirnya periode Dewan Kehormatan disesuaikan dengan periode kepengurusan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau kepengurusan KSR PMI Unit pada periode tersebut. 5. Jumlah Dewan Kehormatan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang dengan komposisi terdiri atas seorang ketua dan dua orang anggota. Pasal 23 1. Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus KSR PMI Unit secara fungsional dibina oleh Pengurus PMI Kota Yogyakarta yang membidangi pembinaan relawan. 2. Pembina KSR PMI Unit Perguruan Tinggi/Perusahaan/Masyarakat Umum adalah pimpinan Perguruan Tinggi/ Perusahaan/Masyarakat Umum yang bersangkutan. 3. Pimpinan Perguruan Tinggi/Perusahaan/Masyarakat Umum selaku pembina dapat mengangkat tenaga dosen, administrasi, dan atau tenaga profesional serta tokoh masyarakat di lingkungan Perguruan Tinggi/Perusahaan/Masyarakat Umum untuk melaksanakan tugas selaku pembina teknis. 4. Pembina KSR PMI Unit ditentukan oleh unit masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku di unit. 9

BAB IX KSR PMI UNIT Pasal 24 1. KSR PMI Unit dapat dibentuk di: a) Lingkungan Markas. b) Lingkungan Perguruan Tinggi. c) Lingkungan Perusahaan/Instansi. d) Lingkungan Masyarakat Umum. 2. Tahapan pendirian unit meliputi: a) Tingkatan Regu, b) Tingkatan Kelompok, c) Tingkatan Unit. 3. Mekanisme pendirian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas diatur melalui Juklak KSR PMI Kota BAB X MUSYAWARAH DAN RAPAT Pasal 25 1. Musyawarah Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dalam kesatuan KSR PMI Kota 2. Musyawarah Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta diadakan 1 (satu) kali dalam periode kepengurusan. 3. Musyawarah Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta dihadiri oleh anggota KSR PMI yang didelegasikan dari masing-masing KSR PMI Unit di lingkungan Kota 4. Musyawarah Anggota KSR PMI Kota Yogyakarta dapat dihadiri oleh peninjau yang ditentukan oleh Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan Pengurus KSR PMI Unit. Pasal 26 1. Musyawarah Anggota KSR PMI Unit merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi KSR PMI di tingkat Unit. 2. Musyawarah Anggota pada tingkat KSR PMI Unit diadakan 1 (satu) kali dalam periode kepengurusan. 3. Musyawarah Anggota KSR PMI Unit dihadiri oleh anggota dari Unit yang bersangkutan. Pasal 27 1. Wewenang Musyawarah Anggota KSR PMI di tingkat Kota Yogyakarta adalah: a) Mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Seksi KSR PMI Kota b) Memilih dan menetapkan Pimpinan Seksi KSR PMI periode berikutnya. c) Membahas dan menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu. d) Menentukan dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi dan Garis-Garis Besar Program Kerja Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta periode berikutnya. 10

2. Wewenang Musyawarah Anggota KSR PMI di tingkat Unit adalah: a) Mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus KSR PMI Unit. b) Memilih dan menetapkan Pengurus Harian periode berikutnya. c) Membahas dan menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu. d) Menentukan dan menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi dan Garis-Garis Besar program kerja pengurus untuk periode berikutnya. Pasal 28 Musyawarah Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila: 1. Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus KSR PMI Unit melanggar ketentuan AD/ART PMI dan atau aturan-aturan lain yang berlaku di KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Unit. 2. Terdapat masalah yang luar biasa; a) kevakuman Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus Harian KSR PMI Unit, b) pengunduran diri Pimpinan Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus Harian KSR PMI Unit, c) pembahasan dan atau peninjauan tata aturan serta hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 29 1. Rapat merupakan pertemuan resmi yang diselenggarakan oleh Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus KSR PMI Unit. 2. Rapat Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: a) Rapat Kerja (Raker), b) Rapat Pleno, c) Rapat Pimpinan, d) Rapat Bidang, e) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi antarunit, f) Rapat Kelompok Kerja (Pokja) dan atau Kepanitiaan. 3. Rapat Pengurus KSR PMI Unit terdiri atas: a) Rapat Kerja (Raker), b) Rapat Pleno, c) Rapat Pengurus Harian, d) Rapat Bidang, e) Rapat Koordinasi dan Konsolidasi antar bidang dalam Unit yang bersangkutan, f) Rapat Kelompok Kerja (Pokja) dan atau Kepanitiaan. BAB XI MUTASI ANGGOTA Pasal 30 Mutasi anggota KSR PMI Kota Yogyakarta terdiri atas: 1. Mutasi Keluar, yaitu: a) Mutasi antarunit: mutasi anggota KSR PMI Kota Yogyakarta dari satu unit ke unit lain dalam lingkup PMI Kota b) Mutasi antarkota dan atau kabupaten: mutasi anggota dari KSR PMI Kota Yogyakarta ke KSR PMI kota dan atau kabupaten dalam lingkup PMI Provinsi Daerah Istimewa 11

c) Mutasi antarprovinsi: mutasi anggota dari KSR PMI Kota Yogyakarta ke KSR PMI kota dan atau kabupaten yang berada di luar lingkup PMI Provinsi Daerah Istimewa 2. Mutasi Masuk, yaitu mutasi anggota KSR PMI kota dan atau kabupaten lain ke KSR PMI Kota 3. Mekanisme mutasi keluar dan masuk diatur dalam Petunjuk Pelaksana KSR PMI Kota BAB XII PENDANAAN Pasal 31 1. Sumber pendanaan KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau KSR PMI Unit dapat diperoleh dari: a) PMI Pusat, PMI Provinsi DIY/PMI Kota b) Instansi/Perguruan Tinggi/Organisasi/Lembaga terkait. c) Iuran anggota. d) Sumbangan pihak lain yang sifatnya tidak mengikat. e) Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta ketentuan organisasi PMI. 2. Pengelolaan dana KSR PMI Kota Yogyakarta dan atau KSR PMI Unit harus dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. BAB XIII PENGHARGAAN Pasal 32 1. Penghargaan merupakan apresiasi dan penghormatan yang diberikan kepada KSR PMI Unit dan atau anggota untuk mendorong karya, jasa, dan keaktifan KSR PMI Unit dan atau anggota dalam menjalankan aktivitas kepalangmerahan. 2. Penghargaan diberikan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Pengurus PMI Kota Yogyakarta dan atau Pengurus Seksi KSR PMI dan atau Pengurus KSR PMI Unit. BAB XIV PAKAIAN SERAGAM Pasal 33 1. Pakaian seragam KSR PMI Kota Yogyakarta adalah pakaian resmi kesatuan yang dilengkapi dengan atribut Palang Merah yang sesuai ketentuan. 2. Pakaian seragam sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a) Pakaian Seragam Harian (PSH). b) Pakaian Seragam Lapangan (PSL). 3. Bentuk dan ketentuan penggunaan pakaian seragam diatur dalam Petunjuk Pelaksana KSR PMI Kota 4. Bentuk dan ketentuan penggunaan pakaian seragam KSR PMI Unit diatur menurut ketentuan yang berlaku di Unit. 12

BAB XV PENUTUP Pasal 34 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Umum akan diatur kemudian dalam tata aturan lainnya. 2. Segala perbedaan pendapat dan atau penafsiran atas Pedoman Umum akan diputuskan oleh Pengurus Seksi KSR PMI Kota Yogyakarta bersama Pengurus KSR PMI Unit. 3. Perubahan Pedoman Umum hanya dapat dilakukan melalui forum Musyawarah Anggota dan atau Musyawarah Luar Biasa KSR PMI Kota 4. Pedoman Umum berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disahkan. Ditetapkan dan disahkan: di Yogyakarta Pada: 4 Februari 2012 13

Lampiran: STRUKTUR KESATUAN KSR PMI KOTA YOGYAKARTA PENGURUS PMI PIMPINAN SEKSI KSR PMI DEWAN KEHORMATAN Sub Bidang Sub Bidang KSR PMI UNIT ANGGOTA Keterangan: : Garis Instruksi - - - - - - - - - - - - - - - - : Garis Koordinasi 14