BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anjing merupakan salah satu hewan yang umum dijadikan peliharaan.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. global. Pemicu paling umum terhadap munculnya penyakit baru adalah perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi sistem pakar, struktur tabel, desain interface dan desain uji coba.

Bab I. Pendahuluan. terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. juga bisa terjadi seperti, dari seorang ibu kepada bayinya saat mengandung atau

BAB I PENDAHULUAN I.1

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT RINGWORM, SCABIES, DAN FLEA PADA KUCING BERBASIS ANDROID

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa kehadiran mata dalam kehidupan kita, membaca tulisan ini pun menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata adalah suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih modern.

BAB I PENDAHULUAN. bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap perkembangan janinnya,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING PERSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DIKLINIK HEWAN ASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan salah satu syarat utama bagi mahasiswa untuk. dapat lulus dari universitas atau perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dokumentasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Anjing

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

SISTEM CERDAS UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KUCING PERSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT YANG DISEBABKAN NYAMUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR. Oleh : REZA NOVENDA PUTRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. energi, vitamin dan mineral untuk melengkapi hasil-hasil pertanian. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh kucing yang membatasi tubuh dengan dunia luar, selain itu kondisi kulit merupakan refleksi kesehatan kucing secara umum serta dapat merupakan indikator terhadap adanya penyakit dalam tubuh kucing tersebut. Penyakit kulit merupakan jenis penyakit yang sering menginfeksi kucing, terkadang kucing yang terkena penyakit kulit tampak baikbaik saja dan tidak merasa terganggu sehingga pemilik kucing tidak terlalu menghiraukan. Namun bila hal tersebut dibiarkan secara terus-menerus, maka akan berakibat fatal bahkan dapat menyebabkan kematian. Pemilik kucing terkadang baru menyadari saat kucing peliharaannya sudah mengalami perubahan yang signifikan seperti kebotakan, kulit kemerahan bahkan terdapat luka, berbau dan lain sebagainya. Apabila penyakit kulit sudah menginfeksi melebihi 40% area tubuh kucing maka kucing tersebut berpotensi mengalami infeksi sekunder yang dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang dapat menyebabkan kematian pada kucing. Penyakit scabies menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat, gatal yang dirasakan oleh kucing dapat memicu hilangnya nafsu makan. Apabila kucing sudah terinfeksi scabies dalam tingkatan parah akan mengalami penurunan daya tahan tubuh dan akan mati. Menurut drh. Naumi D.R.P selain menular kepada kucing lain, penyakit kulit scabies juga dapat menular kepada manusia. Walaupun tidak menyebabkan kematian pada manusia, penyakit scabies dapat menimbulkan rasa gatal yang cukup mengganggu. 1

2 Dengan demikian penyakit kulit pada kucing merupakan jenis penyakit yang harus ditangani dengan benar, cepat dan tepat oleh pemiliknya secara dini. Fakta inilah yang menjadi alasan pemilihan penyakit kulit pada kucing sebagai permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini agar dapat melakukan tindakan yang cepat dalam penanganan penyakit kulit pada kucing. Pengobatan terhadap penyakit kulit memang dapat dilakukan, oleh karena itu pemilik kucing harus mengetahui gejala awal penyakit kulit yang terjadi pada kucing peliharaannya. Dengan demikian pemilik kucing dapat mengetahui jenis penyakit yang diderita dan dapat memberikan langkah pengobatan. Dokter hewan spesialis anjing dan kucing di Indonesia mayoritas membuka praktek di kota-kota besar saja. Sehingga tidak jarang para pemilik kucing yang terlambat memberikan penanganan pada penyakit kulit sejak gejala awal terjadi. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar, seperti memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Keberadaan dokter hewan spesialis anjing dan kucing jarang ditemukan di beberapa daerah dan adanya perkembangan dibidang teknologi, maka dibuat sistem pakar yang dapat diajak berkonsultasi layaknya seorang dokter hewan spesialis anjing dan kucing. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan dapat menghasilkan informasi mengenai penyakit kulit pada kucing, cara mendiagnosa penyakit kulit pada kucing, serta cara penanganan penyakit kulit pada kucing yang harus dilakukan untuk membantu kinerja serta ketepatan diagnosis oleh seorang pakar.

3 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dari tugas akhir ini sebagai berikut: 1. Bagaimana melakukan identifikasi terhadap penyakit kulit pada kucing? 2. Bagaimana merancang perangkat lunak dengan sistem pakar certainty factor untuk identifikasi penyakit kulit pada kucing? 3. Bagaimana membangun perangkat lunak untuk mengidentifikasi penyakit kulit pada kucing serta memberikan saran pengobatan? 1.3 Pembatasan masalah Batasan-batasan dari sistem yang dibahas dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah penyakit kulit pada kucing yang disebabkan oleh parasit, jamur, bakteri, virus, pengaruh nutrisi dan lingkungan. 2. Penyakit kulit yang diketahui dari hasil diagnosis secara pasti dibatasi dengan melihat gejala-gejala yang ditanyakan. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan dari pembuatan dari aplikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap penyakit kulit pada kucing dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. 2. Untuk merancang perangkat lunak menggunakan sistem pakar certainty factor dalam mengidentifikasi penyakit kulit pada kucing agar sistem pakar ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosis penyakit kulit pada kucing,

4 khususnya bagi klinik hewan (pet shop atau pet care) dan pemilik kucing secara langsung. 3. Untuk membangun perangkat lunak dalam mengidentifikasi penyakit kulit pada kucing serta memberikan saran pengobatannya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari pembuatan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit kulit pada kucing adalah: 1. Bagi mahasiswa Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai sistem pakar serta teori sistem pakar certainty factor, dapat memberikan suatu ide untuk mengimplementasikan sistem pakar terhadap permasalahan yang lain, serta dapat menambah kemampuan dan keyakinan mahasiswa akan teori yang diperoleh dari perkuliahan. 2. Bagi pihak terkait Dapat mengenali penyakit kulit pada kucing dan dapat mengetahui cara pengobatan yang sesuai dalam penanganan penyakit kulit pada kucing. Dalam tugas akhir ini pihak yang terkait adalah klinik hewan dan pemilik kucing. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dari pembuatan

5 sistem pakar diagnosis penyakit kulit pada kucing, dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir. Bab II : Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan sistem pakar, penyakit kulit pada kucing, dan jenis-jenis penyakit kulit pada kucing. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini adalah teori tentang sistem pakar certainty factor gabungan. Bab III : Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang meliputi perancangan diagram alir yang menunjukkan alur jalan dari sistem, desain arsitektur yang menunjukkan hubungan antar elemen. Dalam bab ini juga dilengkapi dengan struktur tabel, desain interface sistem pakar diagnosis penyakit kulit pada kucing, serta rancangan pengujian dan evaluasi aplikasi terhadap fungsi aplikasi dan pengguna (end user) aplikasi. Bab IV : Implementasi dan Evaluasi Bab ini menjelaskan tentang evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya. Bab V : Penutup Bab ini menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah program aplikasi sistem pakar selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya.