Data Dan Informasi PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI



dokumen-dokumen yang mirip
PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 2011 s/d Triwulan III 2014

DATA PENEMPATANEMPATAN

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

DATA PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2015 (PERIODE 1 JANUARI S.D 31 JANUARI) POSISI CETAK DATA TANGGAL 1 FEBRUARI 2016

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

DATA DAN INFORMASI PEKERJA USIA MUDA AGUSTUS 2013

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA. Tahun 2011 s.d 2016 (s.d Maret)

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Tahun 2011 s.d 2016 (s.d Februari)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. No.970, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Sanksi Administrasi.

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

DATA PENEMPATAN TKI DAERAH ASAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERIODE 2011 S.D 2015 (S.D 30 APRIL)

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tamba

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI NO. 18 TH 2007

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDON

Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CILACAP

BERITA RESMI STATISTIK

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG CALON TKI DAN TKI, PROSEDUR PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI DAN PIHAK-PIHAK PELAKSANA PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI

Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait khususnya dalam bidang ketenagakerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

BNP2TKI DATA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA PERIODE 1 JANUARI S.D 31 JULI 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja

PROSEDUR PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI DR. AGUSMIDAH, SH., M.HUM DOSEN FH USU MEDAN

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BNP2TKI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : PER.19/MEN/V/2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/XII/2008 TENTANG

NO. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 DRAF REVISI UU 39 TAHUN 2004 Versi TIMUS CATATAN/ KETERANGAN TIMUS

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : PER.19/MEN/V/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN UNGKAP TEMUAN PEMERIKSAAN KINERJA TENAGA KERJA INDONESIA 2014

SEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/X/2010 TENTANG

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.14/MEN/X/2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN CIANJUR KE LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Calon TKI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-05/MEN/ III /2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No.3 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Da

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.515, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI.

PERATURAN MENTERI NO. 20 TH 2007

2013, No.5 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut den

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-23/MEN/V/2006 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN PENDAFTARAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA INDONESIA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

UNDANG-UNDANG NO. 39 TH 2004

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/V/2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN KANTOR CABANG

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

2013, No.4 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya diseb

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/V/2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENEMPATAN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 64 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG

BNP2TKI BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA. Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2017

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DAN PENETAPAN MITRA USAHA DAN PENGGUNA PERSEORANGAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DAN PENETAPAN MITRA USAHA DAN PENGGUNA PERSEORANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DAN PENETAPAN MITRA USAHA DAN PENGGUNA PERSEORANGAN

STATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

Data Dan Informasi PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI PUSAT DATA DAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta, 2014

KATA PENGANTAR Dengan mempertimbangkan nilai strategis TKI di luar negeri, baik sebagai penghasil devisa, mengurangi pengangguran, dan menjadi duta Indonesia di luar negeri diperlukan komitmen pemerintah untuk bersungguh-sungguh mengelola penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri agar keberlanjutan program tersebut berjalan baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Untuk mendukung program pemerintah tersebut diperlukan data dan informasi kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akurat, terukur dan berkelanjutan. Melalui Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan dalam menghimpun data dan informasi tersebut telah melaksanakan kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri pada Tahun Anggaran 2014 yang berisikan data dan informasi kondisi TKI selama tiga tahun terakhir (2011, 2012, 2013) serta pendukung penempatan TKI. Diharapkan dengan penyajian data dan informasi ini, dapat bermanfaat dan mempermudah para pihak untuk mengetahui perbandingan kondisi penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri selama tiga tahun dan sebagai bahan masukan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan. Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan buku data dan informasi penempatan tenaga kerja luar negeri ini, disampaikan terima kasih. Jakarta, Agustus 2014 Kepala Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan Edi Purnama, SH, MM NIP. 19601220 198603 1 001 iii

SAMBUTAN Kebijaksanaan penempatan tenaga kerja di luar negeri merupakan usaha strategis untuk mengatasi kelangkaan kesempatan kerja dan pengangguran di dalam negeri. Kebijaksanaan ini didasarkan pada peluang kerja ke luar negeri yang terbuka luas dibeberapa negara pada berbagai sektor dan jabatan. Program penempatan TKI di luar negeri terbatas mendapat respon antusias dari masyarakat yang umumnya perempuan perdesaan, rendah pendidikan dan kualitas untuk bekerja sebagai pekerja domestic worker (informal). Tetapi pada tiga tahun terakhir ini pekerja sector informal mulai berkurang dan lebih cenderung meningkat pada sektor formal, tahun 2011 TKI formal lebih banyak 9,28 persen, tahun 2012 lebih banyak 4,50 persen dan tahun 2013 lebih banyak 11,40 persen dibanding TKI informal. Demikian pula upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui program penempatan tenaga kerja ke luar negeri, dapat dilihat pada persentase jumlah TKI yang berhasil ditempatkan terhadap jumlah Pekerja selama tiga tahun terakhir. Tahun 2011 menempatkan TKI sebesar 586.802 orang atau 1,22 persen dari jumlah Pekerja Agustus 2011 (Sakernas) sebesar 48.052.286 orang. Tahun 2012 sebesar 494.450 orang atau 0,94 persen dari jumlah Pekerja Agustus 2012 sebesar 52.542.378 orang, sedangkan tahun 2013 sebesar 512.168 orang atau 0,98 persen dari jumlah Pekerja Agustus 2013 sebesar 52.378.223 orang. Jika dilihat dari persentase penempatan TKI terhadap jumlah pekerja sangatlah kecil, namun demikian kedepan pemerintah akan lebih meningkatkan lagi jumlah penempatan diberbagai sektor. Untuk mengetahui kondisi-kondisi tersebut diperlukan data dan informasi yang akurat, terukur dan berkesinambungan. iv

Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi (Balitfo) melalui Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan adalah penyedia data dan informasi ketenagakerjaan yang benar, akurat, dan berkesinambungan berupaya melengkapi data ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja Indonesia dari berbagai sumber yang dilakukan secara terusmenerus. Untuk tersedianya data dan informasi tersebut maka disusun buku yang menyajikan Data dan informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan atau masyarakat luas lainnya yang membutuhkan data tersebut. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada jajaran Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dengan segala upaya dan kerjasamanya sehingga dapat menerbitkan buku ini. Harapan kami penyajian data dan informasi tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penyusunan kebijakan, strategi, perencanaan dan serta mendukung operasional dan pelayanan publik. Jakarta, Agustus 2014 Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT NIP. 19580417 198203 1 004 v

TIM PENYUSUN Pembina Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT Penanggung Jawab Edi Purnama, SH, MM Penulis Dra. Liliek F. Winarnie Rusita Danudilaga, S.Kom, M.Si Taofik Hidayat, S.Si. MSi Pengumpul dan Pengolah Data Miyata, SE Titin Rustini, SE Joko Priyono, SE Karisma Ayu Rahmawati, S.Kom Ervina Samosir, S.Kom. vi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i SAMBUTAN... ii TIM PENYUSUN... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. DASAR HUKUM... 2 C. TUJUAN... 3 D. KELUARAN... 3 E. RUANG LINGKUP... 3 F. METODOLOGI... 4 BAB II KONSEP DAN DEFINISI... 7 BAB III PERKEMBANGAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)... 11 A. PENEMPATAN TKI MENURUT PROVINSI SELAMA 3 (TIGA) TAHUN... 11 B. PENEMPATAN TKI DI 10 (SEPULUH) PROVINSI TERBESAR... 13 C. PENEMPATAN TKI MENURUT KABUPATEN/KOTA... 15 (Diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun)... 15 D. PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN... 18 E. PENEMPATAN TKI MENURUT PENDIDIKAN... 20 F. PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL... 21 G. PENEMPATAN TKI MENURUT SEKTOR USAHA... 23 H. PENEMPATAN TKI MENURUT STATUS PERKAWINAN... 24 I. PENEMPATAN TKI MENURUT NEGARA TUJUAN (Diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun)... 25 J. PENEMPATAN TKI MENURUT JABATAN (Diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun).. 28 K. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI TKI... 31 L. HAK DAN KEWAJIBAN... 32 vii

BAB IV PERANGKAT PENDUKUNG PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI... 35 A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN... 35 B. JOB ORDER TENAGA KERJA INDONESIA TERDAFTAR... 38 C. PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA SWASTA... 40 D. REMITANSI... 41 E. LEMBAGA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA... 44 BAB V SEKILAS DATA PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI SEMESTER I 2014... 47 A. PENEMPATAN TKI MENURUT PROVINSI... 47 B. PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN... 49 C. PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL... 50 D. PENEMPATAN TKI MENURUT PENDIDIKAN... 51 E. PENEMPATAN TKI MENURUT STATUS PERKAWINAN... 53 F. REMITANSI... 55 BAB VI P E N U T U P... 56 viii

DAFTAR TABEL Tabel 1 Penempatan TKI menurut Provinsi... 11 Tabel 2. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2011... 13 Tabel 3. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2012... 14 Tabel 4. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2013... 14 Tabel 5. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun Tahun 2011... 15 Tabel 6. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun Tahun 2012... 16 Tabel 7. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun Tahun 2013... 17 Tabel 8. Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2012-2013... 18 Tabel 9. Penempatan TKI menurut Pendidikan Tahun 2011-2012-2013... 20 Tabel 10. Penempatan TKI menurut Formal dan Informal Tahun 2011-2012-2013... 21 Tabel 11. Penempatan TKI menurut Sektor Usaha Tahun 2011-2012-2013... 23 Tabel 12. Penempatan TKI menurut Status Perkawinan Tahun 2011-2012-2013... 24 Tabel 13. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun 2011... 25 Tabel 14. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun 2012... 26 Tabel 15. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun Tahun 2013... 27 Tabel 16. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun Tahun 2011... 28 Tabel 17. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun Tahun 2012... 29 Tabel 18. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun Tahun 2013... 30 Tabel 19. Masalah-masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Tahun 2013... 31 Tabel 20. Job Order Tenaga Kerja Indonesia Terdaftar Menurut Negara, Sektor dan Jabatan Melalui Jobsinfo BNP2TKI Tahun 2013... 38 ix

Tabel 21. Perkembangan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) pada Tahun 2011-2013 (Lembaga)... 40 Tabel 22. Penerimaan Remintansi TKI Berdasarkan Profesi Tahun 2013 (USD)... 42 Tabel 23. Perkembangan Penerimaan Remintansi TKI menurut Kawasan/Negara Penempatan Tahun 2011-2013 (USD)... 43 Tabel 24. Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013... 45 Tabel 25. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Provinsi Periode Januari s.d Juni Tahun 2014... 48 Tabel 26. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Jenis Kelamin Periode Januari s.d Juni Tahun 2014... 49 Tabel 27. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Formal dan Informal Periode Januari s.d Juni Tahun 2014... 50 Tabel 28. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Pendidikan Periode Januari s.d Juni Tahun 2014... 52 Tabel 29. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia menurut Status Perkawinan Periode Januari s.d Juni Tahun 2014... 53 Tabel 30. Penerimaan Remintansi TKI Berdasarkan Profesi Periode Januari s.d Juni Tahun 2014... 55 x

DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Penempatan TKI Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur Tahun 2011-2012-2013... 18 Grafik 2. Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2012-2013... 19 Grafik 3. Penempatan TKI menurut Pendidikan Tahun 2011-2012-2013... 21 Grafik 4. Penempatan TKI menurut Formal dan Informal Tahun 2011-2012-2013... 22 Grafik 5. Penempatan TKI menurut Status Perkawinan Tahun 2011-2012-2013... 24 Grafik 6 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Tahun 2011 2013 (Milyar USD)... 43 Grafik 7 Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013... 45 xi

DAFTAR LAMPIRAN A. Potensi Job Order Tenaga Kerja Indonesia...59 B. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia...61 D. Remitansi Tenaga Kerja Indonesia...154 E. Lembaga Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia...155 F. Lembaga Pelaksana Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia...157 G. Bursa Kerja Luar Negeri...158 H. Lembaga Sertifikasi Profesi...159 I. Sarana Pelayanan Kesehatan CTKI/TKI...160 xii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Melihat pengalaman kebelakang ada banyak penyebab yang saling berhubungan dan ikut berperan melatarbelakangi banyak tenaga kerja yang memutuskan untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Total penduduk Indonesia pada Februari 2014 berdasarkan hasil SP2010 diperkirakan sebanyak 251,04 juta orang dengan jumlah penduduk usia kerja sebesar 181,17 juta orang, bertambah 1,20 juta orang atau 0,67 % dibanding keadaan enam bulan sebelumnya, yaitu pada Agustus 2013 sebesar 179,97 juta orang dan bertambah 2,40 juta orang atau 1,34 % dibanding keadaan setahun yang lalu. Saat ini, jumlah pengangguran pada Februari 2014 mencapai 7,15 juta orang, berkurang sekitar 260 ribu orang jika dibandingkan keadaan Agustus 2013 sebesar 7,41 juta orang. Dalam kondisi tersebut pilihan bekerja diluar negeri menjadi salah satu pilihan alternative yang menjanjikan dengan mendaftarkan diri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) semakin meningkat, mengingat terbatasnya lapangan pekerjaan dalam negeri. Salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut melalui pembangunan ketenagakerjaan dengan menempatkan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yang mana kedudukannya sangat strategis dalam pembangunan nasional, karena mempunyai peran ganda yaitu sebagai sasaran (obyek) dan sebagai pelaku (subyek) pembangunan, sebagai sasarannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja itu sendiri. 1

Dilain pihak, pengiriman TKI dianggap oleh pemerintah sebagai salah satu solusi akan ketidakmampuan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pemerintah kemudian membuat regulasi pengiriman TKI dengan maksud untuk mengatur, mengawasi dan memberikan bantuan bagi TKI yang terkena masalah. Tindakan pemerintah ini patut diapresiasi dan didukung, walaupun demikian kewajiban pemerintah akan tugasnya menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai didalam negeri tetap dilakukan. Keduanya harus seiring dan sejalan agar suatu hari pengiriman TKI yang beresiko tinggi bisa dihilangkan dan suatu saat negara kita hanya mengirimkan TKI yang berbasis pendidikan, keterampilan dan profesionalitas. Oleh karena itu, pada Tahun Anggaran 2014 Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan melakukan kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri sebagai upaya pemerintah dalam memecahkan permasalahan ketenagakerjaan dengan membangun serta menguatkan data dan informasi ketenagakerjaan yang benar, lengkap dan berkesinambungan, yang diharapkan nantinya dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengambil suatu keputusan atau kebijakan oleh pemerintah. B. DASAR HUKUM Landasan hukum kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri ini adalah : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri; 3. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Memperoleh Informasi Ketenagakerjaan dan Penyusunan serta Pelaksanaan Perencanaan Tenaga Kerja; 4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. PER. 12/MEN/VII/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Kep.250/MEN/XII/2008 Tentang Klasifikasi dan Karakteristik Data dari Jenis Informasi Ketenagakerjaan; 6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.01/MEN/I/2009 Tentang Pedoman Penggunaan Metoda Statistik Ketenagakerjaan; 7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.03/MEN/II/2009 Tentang Pedoman Penyajian Informasi Ketenagakerjaan; 2

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.11/MEN/V/2009 Tentang Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Data dan Informasi Ketenagakerjaan; 9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. PER.19/MEN/IX/2009 Tentang Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi Ketenagakerjaan; dan 10. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran pada Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2014 No. 026.11.1.452703/2014 Tanggal 5 Desember Tahun 2013. C. TUJUAN Tujuan dari penyusunan buku Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri adalah : 1. Menghimpun data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri; 2. Menyediakan data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri dengan berbagai klasifikasi dan karakteristiknya. 3. Menyajikan data perbandingan perkembangan penempatan TKI selama tiga tahun terakhir. D. KELUARAN Keluaran dari kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri adalah Buku Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri yang berisi tentang data dan informasi perkembangan penempatan Tenaga Kerja Indonesia selama tiga tahun terakhir (2011,2012,2013) dan sekilas penempatan tahun 2014 serta perangkat pendukung penempatan Tenaga Kerja Indonesia dengan mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor 1 Tahun 2014 atas perubahan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP. 250/MEN/XII/2008. E. RUANG LINGKUP adalah : Ruang lingkup Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri 3

1. Ruang Lingkup Substansi Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri mencakup data dan informasi perkembangan serta perbandingan penempatan Tenaga Kerja Indonesia selama tiga tahun terakhir yang meliputi penempatan TKI menurut Provinsi, Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, Pendidikan, Formal informal, Sektor Usaha, Status Perkawinan, Negara Tujuan, Jabatan, Masalah-masalah, Hak dan Kewajiban, serta perangkat pendukung penempatan tenaga kerja di luar negeri yang meliputi peraturan perundang-undangan, Job Order, PPTKIS, Remitansi, Lembaga penempatan. 2. Lokasi Pengumpulan Data Lokasi pengumpulan data dan informasi pada kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri dilakukan di Pusat yaitu BNP2TKI dan di 19 Provinsi melalui BP3TKI di tahun 2013 dan tahun 2014 bulan Januari sampai dengan Juni. F. METODOLOGI Metode pengumpulan serta pengolahan data, analisis, penyajian data dan informasi dalam penyusunan buku Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data dan Informasi a. Di Pusat Pengumpulan data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri dilakukan di Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Ditjen Binapenta dan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). b. Di Daerah Pengumpulan data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri dilakukan di Balai Pelayanan dan Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di daerah. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara langsung dengan narasumber dan pencatatan dari data pelaporan. 2. Pengolahan Data dan Informasi a. Data dan informasi yang telah terkumpul oleh masing-masing petugas pengumpul data, dicatat, dikompilasi kemudian dikelompokkan menurut jenisnya; b. Melakukan koordinasi dengan Petugas dari BPTKI yang melaksanakan fungsi ketenagakerjaan dengan jangka waktu maksimum 21 hari setelah kunjungan, apabila ada data dan informasi yang kurang lengkap; 4

c. Data yang telah terkumpul kemudian diidentifikasi variabel, klasifikasi karakteristik, kodifikasi, penghitungan, tabulasi, dan editing; dan d. Data yang tersaji dalam tabel diverifikasi dan divalidasi dengan unit teknis di Pusat. 3. Analisis Data dan Informasi Hasil dari pengolahan, data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri dianalisis secara deskriptif. 4. Penyajian Data dan Informasi a. Bentuk Penyajian Data dan Informasi Data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi. Bentuk tabel yang disajikan adalah tabel silang yang memuat data dan informasi penempatan tenagan kerja di luar negeri; Grafik menyajikan data dan informasi dalam bentuk gambar grafik yang menunjukkan data berupa angka yang dibuat berdasarkan tabel dan/atau dalam bentuk visualisasi. Grafik yang digunakan berupa grafik batang/ balok, lingkaran; Narasi menyajikan uraian mengenai kondisi penempatan tenaga kerja ke luar negeri. b. Struktur Penyajian Data dan Informasi Struktur tabel yang disajikan adalah tabel yang memuat data dan informasi penempatan tenaga kerja di luar negeri berdasarkan tingkat nasional, kemudian dilanjutkan berdasarkan tingkat provinsi. 5

6

BAB II KONSEP DAN DEFINISI Untuk menyamakan konsep dan persepsi terhadap berbagai istilah yang digunakan dalam buku Data dan informasi Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri ini yang dianggap penting dan melandasi penulisan buku, maka yang dimaksud dengan : 1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah; 2. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut calon TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan; 3. Pencari Kerja adalah angkatan kerja yang sedang menganggur dan mencari pekerjaan, maupun yang sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih pekerjaan yang dinyatakan dengan aktivitasnya mendaftarkan diri kepada pelaksana pelayanan penempatan tenaga kerja atau melamar pekerjaan kepada pemberi kerja; 4. Lowongan kerja adalah jenis pekerjaan/jabatan yang belum terisi oleh pencari kerja; 5. Pemberi Kerja atau disebut pengguna jasa tenaga kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, badan sosial atau yayasan yang mempekerjakan tenaga kerja dengan memberi upah; 7

6. Penempatan TKI adalah kegiatan pelayanan untuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan; 7. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri oleh Pemerintah adalah proses penempatan yang dilaksanakan oleh Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara pengguna Tenaga Kerja Indonesia atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan; 8. Pelaksana Penempatan TKI Swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri; 9. Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri oleh Swasta adalah proses penempatan yang dilaksanakan Swasta atas izin tertulis dari Menteri; 10. Mitra Usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negara tujuan yang bertanggung jawab menempatkan TKI pada Pengguna; 11. Pengguna Jasa TKI yang selanjutnya disebut dengan Pengguna, adalah instansi Pemerintah, Badan Hukum Pemerintah, Badan Hukum Swasta, dan/atau Perseorangan di negara tujuan yang mempekerjakan TKI; 12. Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI yang selanjutnya disebut SIPPTKI adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada perusahaan yang akan menjadi pelaksana penempatan TKI swasta; 13. Surat Izin Pengerahan yang selanjutnya disebut SIP, adalah izin yang diberikan Pemerintah kepada Pelaksana Penempatan TKI Swasta untuk merekrut calon TKI dari daerah tertentu, untuk jabatan tertentu, dan untuk dipekerjakan pada calon Pengguna tertentu dalam jangka waktu tertentu; 14. Surat Permintaan TKI adalah surat dari Pengguna dan atau Mitra Usaha kepada PPTKIS yang disahkan/dilegalisasi oleh Perwakilan Republik Indonesia di negara penempatan mengenai permintaan TKI dengan syarat dan kualifikasi jabatan tertentu; 15. Perjanjian Kerja Sama Penempatan, adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI swasta dengan Mitra Usaha atau Pengguna yang memuat hak dan kewajiban masingmasing pihak dalam rangka penempatan serta perlindungan TKI di Negara tujuan; 16. Perjanjian Penempatan TKI adalah perjanjian tertulis antara pelaksana penempatan TKI swasta dengan calon TKI, yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI di negara tujuan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 17. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antara TKI dengan Pengguna yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak; 8

18. Pembekalan Akhir Pemberangkatan yang selanjutnya disebut PAP adalah kegiatan pemberian pembekalan atau informasi kepada calon TKI yang akan berangkat bekerja ke luar negeri agar calon TKI mempunyai kesiapan mental dan pengetahuan untuk bekerja ke luar negeri, memahami hak dan kewajibannya serta dapat mengatasi masalah yang akan dihadapi; 19. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang selanjutnya disebut KTKLN adalah kartu identitas bagi TKI yang memenuhi persyaratan dan prosedur untuk bekerja di luar negeri; 20. Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada perwakilan suatu Negara yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukan pekerjaan di negara bersangkutan; 21. Perlindungan TKI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan calon TKI/TKI dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundangundangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja; 22. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktifitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan; 23. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan; 24. Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, standar internasional dan/atau standar khusus; 25. Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia; 26. Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usaha/kegiatan; 27. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau sementara tidak bekerja; 28. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja; 29. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut BNP2TKI adalah lembaga pemerintah non Kementerian yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana kebijakan di bidang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri; 9

30. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut BP3TKI adalah perangkat BNP2TKI yang bertugas memberikan kemudahan pelayanan pemrosesan seluruh dokumen penempatan TKI; 31. Dinas kabupaten/kota adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota; 32. Dinas provinsi adalah instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di provinsi; 33. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 10

BAB III PERKEMBANGAN PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berdampak terhadap masalah-masalah pengangguran, kemiskinan, migrasi, dan sektor-sektor kependudukan lainya terutama faktor tenaga kerja. Dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi, secara langsung akan berdampak terhadap perkembangan angkatan kerja dan kesempatan kerja. Meskipun demikian pemerintah selalu berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan program penempatan tenaga kerja luar negeri dengan segala regulasinya termasuk perlindungan tenaga kerja Indonesia. Perkembangan penempatan TKI akan digambarkan dalam berbagai tabel dan grafik berupa data perbandingan penempatan TKI selama 3 (tiga) tahun terakhir (2011, 2012, 2013), yaitu : A. PENEMPATAN TKI MENURUT PROVINSI SELAMA 3 (TIGA) TAHUN Tabel 1. Penempatan TKI menurut Provinsi NO PROVINSI TAHUN 2011 2012 2013 1 ACEH 1,490 762 910 2 SUMATERA UTARA 12,447 13,728 13,299 3 SUMATERA BARAT 960 1,176 1,639 11

NO PROVINSI TAHUN 2011 2012 2013 4 RIAU 495 459 717 5 KEPULAUAN RIAU 1,179 1,427 1,540 6 JAMBI 578 747 934 7 SUMATERA SELATAN 2,233 1,874 2,662 8 BENGKULU 373 317 334 9 LAMPUNG 17,085 16,259 17,975 10 BANGKA BELITUNG 225 144 110 11 BANTEN 27,576 10,853 13,244 12 DKI JAKARTA 18,718 15,021 14,248 13 JAWA BARAT 145,603 119,620 129,885 14 JAWA TENGAH 123,154 115,456 105,971 15 DI YOGYAKARTA 4,395 4,620 4,967 16 JAWA TIMUR 109,233 100,368 93,843 17 BALI 15,066 14,082 14,617 18 NUSA TENGGARA BARAT 72,835 46,245 63,438 19 NUSA TENGGARA TIMUR 10,725 8,753 5,308 20 KALIMANTAN BARAT 1,689 2,607 10,091 21 KALIMANTAN TENGAH 107 67 60 22 KALIMANTAN SELATAN 1,250 797 888 23 KALIMANTAN TIMUR 665 959 716 24 SULAWESI SELATAN 13,948 13,875 10,358 25 SULAWESI TENGGARA 496 641 689 26 SULAWESI TENGAH 1,273 820 1,066 27 SULAWESI UTARA 1,196 1,742 1,543 28 SULAWESI BARAT 1,082 625 542 29 GORONTALO 52 46 29 30 MALUKU 462 353 325 31 MALUKU UTARA 54 44 56 32 PAPUA 85 47 110 33 PAPUA BARAT 73 75 54 TOTAL 586,802 494,609 512,168 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 12

Pada Tabel 1, dapat kita lihat peningkatan maupun penurunan jumlah penempatan TKI di berbagai provinsi, tetapi secara menyeluruh dalam tiga tahun terakhir penempatan TKI masih stabil jika dilihat dari angka-angka tersebut, namun memang ada beberapa provinsi yang tetap merupakan kantong TKI. penempatan TKI dibeberapa provinsi sangatlah bervariasi, ada yang meningkat juga menurun jumlahnya, tetapi secara keseluruhan terjadi penurunan sebesar 15,71 persen pada tahun 2012 dari tahun 2011, sedangkan pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 3,55 persen dari tahun 2012. B. PENEMPATAN TKI DI 10 (SEPULUH) PROVINSI TERBESAR Tabel 2. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2011 NO TAHUN 2011 PROVINSI JUMLAH 1 JAWA BARAT 145,603 2 JAWA TENGAH 123,154 3 JAWA TIMUR 109,233 4 NUSA TENGGARA BARAT 72,835 5 BANTEN 27,576 6 DKI JAKARTA 18,718 7 LAMPUNG 17,085 8 BALI 15,066 9 SULAWESI SELATAN 13,948 10 SUMATERA UTARA 12,447 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 13

NO Tabel 3. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2012 PROVINSI TAHUN 2012 JUMLAH 1 JAWA BARAT 119,620 2 JAWA TENGAH 115,456 3 JAWA TIMUR 100,368 4 NUSA TENGGARA BARAT 46,245 5 LAMPUNG 16,259 6 DKI JAKARTA 15,021 7 BALI 14,082 8 SULAWESI SELATAN 13,875 9 SUMATERA UTARA 13,728 10 BANTEN 10,853 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Tabel 4. Sepuluh Provinsi Penempatan TKI Terbesar Tahun 2013 NO TAHUN 2013 PROVINSI JUMLAH 1 JAWA BARAT 129,885 2 JAWA TENGAH 105,971 3 JAWA TIMUR 93,843 4 NUSA TENGGARA BARAT 63,438 5 LAMPUNG 17,975 6 BALI 14,617 7 DKI JAKARTA 14,248 8 SUMATERA UTARA 13,299 9 BANTEN 13,244 10 SULAWESI SELATAN 10,358 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 14

Ketiga tabel diatas (Tabel 2,3,4) menunjukan sepuluh provinsi terbesar yang menempatkan TKI ke luar negeri. Empat diantaranya yang nyaris konsisten dapat menempatkan TKI paling besar yaitu : 1) Provinsi Jawa Barat selama tiga tahun terakhir berkontribusi menempatkan TKI sebesar 24 persen hingga 25 persen per tahunnya dari jumlah keseluruhan yang ditempatkan, 2) Provinsi Jawa Tengah 20 persen hingga 23 persen, 3) Provinsi Jawa Timur 18 persen hingga 20 persen, 4) Provinsi Nusa Tenggara Barat 9 persen hingga 12 persen. Sedangkan untuk provinsi lainnya masih dibawah 5 persen berkontribusi menempatkan TKI, seperti provinsi Banten, Lampung, Bali dan lain sebaginya, hingga Provinsi Gorontalo yang paling sedikit menempatkan TKI sebesar 0,01 persen selama tiga tahun terakhir. C. PENEMPATAN TKI MENURUT KABUPATEN/KOTA (Diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun) Tabel 5. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun Tahun 2011 NO KABUPATEN/KOTA FORMAL INFORMAL Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total TOTAL 1 INDRAMAYU 4,113 2,520 6,633 161 23,172 23,333 29,966 2 LOMBOK TIMUR 25,157 675 25,832 93 2,466 2,559 28,391 3 LOMBOK TENGAH 18,373 536 18,909 174 4,269 4,443 23,352 4 CILACAP 4,827 1,654 6,481 149 15,503 15,652 22,133 5 CIREBON (KAB) 3,112 1,841 4,953 153 14,046 14,199 19,152 6 CIANJUR 2,310 1,522 3,832 297 14,257 14,554 18,386 7 KARAWANG 1,274 1,300 2,574 135 11,737 11,872 14,446 8 KENDAL 1,610 1,522 3,132 118 10,727 10,845 13,977 9 BREBES 3,217 983 4,200 98 9,444 9,542 13,742 10 MALANG 1,946 546 2,492 92 10,823 10,915 13,407 11 SUKABUMI (KAB) 2,177 1,218 3,395 198 9,667 9,865 13,260 12 SERANG 1,272 481 1,753 337 10,946 11,283 13,036 13 SUBANG 1,312 1,028 2,340 108 9,470 9,578 11,918 14 PONOROGO 2,615 361 2,976 60 8,503 8,563 11,539 15 BLITAR 2,242 440 2,682 79 8,605 8,684 11,366 16 LOMBOK BARAT 8,240 208 8,448 76 1,535 1,611 10,059 15

Penempatan TKI menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2011 terdapat 425 Kabupaten/Kota yang dapat menempatkan tenaga kerja ke luar negeri atau sebesar 85,51 persen dari seluruh Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 Kabupaten/Kota. Sedangkan Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri diatas 10.000 orang/tahun berjumlah 16 Kabupaten/ Kota dari 425 Kabupaten/Kota atau sebesar 3,76 persen. Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri tertinggi pertama adalah Kabupaten Indramayu sebesar 5,11 persen, kedua Kabupaten Lombok Timur sebesar 4,84 persen dan ketiga Kabupaten Lombok Tengah sebesar 3,98 persen (Lihat Tabel 5). Tabel 6. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun Tahun 2012 NO KABUPATEN/KOTA FORMAL INFORMAL Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total TOTAL 1 INDRAMAYU 5,707 1,471 7,178 255 21,091 21,346 28,524 2 LOMBOK TIMUR 18,186 622 18,808 130 998 1,128 19,936 3 CILACAP 5,300 1,366 6,666 262 12,871 13,133 19,799 4 CIREBON (KAB) 3,773 1,116 4,889 222 11,644 11,866 16,755 5 LOMBOK TENGAH 11,597 438 12,035 194 1,446 1,640 13,675 6 CIANJUR 1,927 515 2,442 579 9,245 9,824 12,266 7 MALANG 1,911 458 2,369 93 9,195 9,288 11,657 8 BREBES 4,331 727 5,058 159 6,074 6,233 11,291 9 KENDAL 1,769 680 2,449 125 8,393 8,518 10,967 10 PONOROGO 2,615 379 2,994 63 7,883 7,946 10,940 11 KARAWANG 985 437 1,422 249 8,667 8,916 10,338 12 BLITAR 2,120 421 2,541 75 7,713 7,788 10,329 Penempatan TKI menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2012 terdapat 460 Kabupaten/Kota yang dapat menempatkan tenaga kerja ke luar negeri atau sebesar 92,56 persen dari seluruh Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 Kabupaten/Kota. Sedangkan Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri diatas 10.000 orang/tahun berjumlah 12 Kabupaten/ Kota dari 425 Kabupaten/Kota atau sebesar 2,61 persen. Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri tertinggi pertama adalah Kabupaten Indramayu sebesar 5,77 persen, kedua Kabupaten Lombok Timur sebesar 4,03 persen dan ketiga Kabupaten Cilacap sebesar 4,00 persen (Lihat Tabel 6). 16

Tabel 7. Kabupaten/Kota yang menempatkan TKI diatas 10.000 Orang/Kab.Kota/Tahun Tahun 2013 NO KABUPATEN/KOTA FORMAL INFORMAL Laki-Laki Perempuan Total Laki-Laki Perempuan Total TOTAL 1 LOMBOK TIMUR 29,711 1,366 31,077 57 2,153 2,210 33,287 2 INDRAMAYU 6,242 1,582 7,824 268 20,318 20,586 28,410 3 CIREBON (KAB) 4,397 1,049 5,446 229 13,000 13,229 18,675 4 CILACAP 6,046 1,534 7,580 144 9,868 10,012 17,592 5 LOMBOK TENGAH 12,091 978 13,069 56 1,668 1,724 14,793 6 CIANJUR 1,806 603 2,409 699 11,531 12,230 14,639 7 KARAWANG 980 432 1,412 283 10,054 10,337 11,749 8 KENDAL 2,204 713 2,917 74 8,506 8,580 11,497 9 SUBANG 1,636 683 2,319 203 8,139 8,342 10,661 10 SUKABUMI (KAB) 1,881 508 2,389 425 7,763 8,188 10,577 11 PONOROGO 3,229 464 3,693 31 6,770 6,801 10,494 12 MALANG 2,140 525 2,665 50 7,503 7,553 10,218 Penempatan TKI menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2013 terdapat 473 Kabupaten/Kota yang dapat menempatkan tenaga kerja ke luar negeri atau sebesar 95,17 persen dari seluruh Kabupaten/Kota yang berjumlah 497 Kabupaten/Kota. Sedangkan Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri diatas 10.000 orang/tahun berjumlah 12 Kabupaten/ Kota dari 473 Kabupaten/Kota atau sebesar 2,54 persen. Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri tertinggi pertama adalah Kabupaten Lombok Timur sebesar 6,50 persen, kedua Kabupaten Indramayu sebesar 5,55 persen dan ketiga Kabupaten Cirebon sebesar 3,65 persen (Lihat Tabel 7). Jika dilihat dari ketiga tabel Kabupaten/Kota yang menempatkan tenaga kerja ke luar negeri dari tahun 2011 sampai dengan 2013 ada dua kabupaten yang konsisten menempatkan TKI tertinggi yaitu Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur, namun demikian jumlahnya masih mengalami penurunan dan peningkatan disetiap tahunnya, seperti Kabupaten Indramayu pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 4,81 persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2013 masih mengalami penurunan sebesar 0,40 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk Kabupaten Lomnok Timur pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 29,78 persen dari tahun sebelumnya dan tahun 2013 justru mengalami peningkatan sangat signifikan sebesar 166,97 persen dari tahun sebelumnya. 17

persen dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2013 masih mengalami penurunan sebesar 0,40 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk Kabupaten Lomnok Timur pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 29,78 persen dari tahun sebelumnya dan tahun 2013 justru mengalami peningkatan sangat signifikan sebesar 166,97 persen dari tahun sebelumnya. Grafik 1. Grafik 1. Penempatan TKI Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur Penempatan TKI Kabupaten Indramayu dan Lombok Timur Tahun 2011-2012-2013 Tahun 2011-2012-2013 2013 2012 Lombok Timur Indramayu 2011 0 10.000 20.000 30.000 40.000 D. PENEMPATAN TKI MENURUT JENIS KELAMIN 18 Tabel 8. Penempatan TKI menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2012-2013 NO JENIS KELAMIN TAHUN 2011 2012 2013 1 Laki-Laki 210,116 214,825 235,170 2 Perempuan 376,686 279,784 276,998 TOTAL 586,802 494,609 512,168 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 18

1 Laki-Laki 210,116 214,825 235,170 2 Perempuan 376,686 279,784 276,998 TOTAL 586,802 494,609 512,168 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Penempatan TKI menurut jenis kelamin selama tiga tahun terakhir masih didominasi oleh kaum perempuan (Tabel 8.). Tahun 2011 Penempatan TKI menurut jenis kelamin selama tiga tahun terakhir masih didominasi jenis kelamin perempuan sebesar 64,19 persen lebih besar dibanding oleh kaum perempuan (Tabel 8.). Tahun 2011 jenis kelamin perempuan sebesar 64,19 persen jenis kelamin laki-laki sebesar 35,81 persen, tahun 2012 jenis lebih besar dibanding jenis kelamin laki-laki sebesar 35,81 persen, tahun 2012 jenis kelamin kelamin perempuan sebesar 56,57 persen lebih besar dibanding jenis perempuan sebesar 56,57 persen lebih besar dibanding jenis kelamin laki-laki sebesar 43,43 kelamin laki-laki sebesar 43,43 persen, sampai tahun 2013 tetap persen, sampai tahun 2013 tetap masih lebih besar jenis kelamin perempuan dibanding laki-laki masih lebih besar jenis kelamin perempuan dibanding laki-laki yaitu yaitu 54,08 persen : 45,92 persen. 54,08 persen : 45,92 persen. Grafik Grafik 2. 2. Penempatan Penempatan TKI TKI menurut menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Tahun Tahun 2011-2012-2013 2011-2012-2013 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0 2011 2012 2013 Laki-Laki Perempuan 19 Peningkatan jumlah perempuan dalam mengisi kesempatan kerja di luar negeri salah satu penyebabnya adalah kaum perempuan tidak hanya mengisi jabatan sebagai tenaga informal tetapi sudah mulai bekerja sebagai tenaga formal seperti di perusahaan-perusahaan. 19

E. PENEMPATAN TKI MENURUT PENDIDIKAN Tabel 9. Penempatan TKI menurut Pendidikan Tahun 2011-2012-2013 NO PENDIDIKAN TAHUN 2011 2012 2013 1 Pasca Sarjana 819 440 352 2 Sarjana 6,349 5,662 6,340 3 Diploma 24,276 26,572 29,012 4 SMU 104,370 119,714 124,825 5 SMP 233,775 195,092 191,542 6 SD 217,213 147,129 160,097 TOTAL 586,802 494,609 512,168 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi keberhasilan seorang TKI yang bekerja di luar negeri, oleh karena itu pendidikan TKI sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah agar lebih ditingkatkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berdasarkan tabel 9, dapat kita lihat kondisi pendidikan TKI selama tiga tahun terakhir, persentase pendidikan TKI yang paling tinggi pada tahun 2011 yaitu pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 39,84 persen, tahun 2012 sebesar 39,44 persen dan tahun 2013 sebesar 37,40 persen. Urutan kedua tertingi yaitu pendidikan Sekolah Dasar (SD) mencapai 37,02 persen pada tahun 2011, 29,75 persen tahun 2012 dan 31,26 persen tahun 2013. Sedangkan di posisi ketiga yaitu pendidikan Sekolah Menegah Atas (SMA) mencapai 17,79 persen pada tahun 2011, tahun 2012 sebesar 24,20 persen dan tahun 2013 sebesar 24,37 persen. 20

Grafik 3. Penempatan TKI Grafik menurut 3. Pendidikan Penempatan Tahun TKI 2011-2012-2013 menurut Pendidikan Tahun 2011-2012-2013 250000 200000 150000 100000 50000 Pasca Sarjana Sarjana Diploma SMU SMP SD 0 2011 2012 2013 Secara keseluruhan pendidikan TKI pada tahun 2011 yang Secara keseluruhan pendidikan TKI pada tahun 2011 yang berpendidikan SMA kebawah berpendidikan SMA kebawah sebesar 94,64 persen, tahun 2012 sebesar sebesar 94,64 persen, tahun 2012 sebesar 93,39 persen dan tahun 2013 sebesar 93,03 persen. 93,39 persen dan tahun 2013 sebesar 93,03 persen. Sedangkan sisanya antara 5 Sedangkan sisanya antara 5 sampai 7 persen diisi oleh pendidikan Diploma keatas, yang artinya pendidikan sampai 7 TKI persen sampai diisi tiga oleh tahun pendidikan terakhir Diploma ini masih keatas, didominasi yang artinya oleh pendidikan mereka yang TKI mempunyai pendidikan sampai tiga menengah tahun atas terakhir kebawah. ini masih didominasi oleh mereka yang mempunyai pendidikan menengah atas kebawah. F. PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL F. PENEMPATAN TKI MENURUT FORMAL DAN INFORMAL Tabel 10. Penempatan TKI menurut Tabel Formal 10. dan Informal Penempatan TKI menurut Formal dan Informal Tahun 2011-2012-2013 Tahun 2011-2012-2013 NO NO SEKTOR SEKTOR TAHUN TAHUN 2011 2011 2012 2012 2013 2013 1 Informal 1 Informal 266,191 266,191 236,198 226,871 236,198 226,871 2 Formal 2 Formal 320,611 320,611 258,411 285,297 258,411 285,297 TOTAL TOTAL 586,802 586,802 494,609 512,168 494,609 512,168 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 21 21

Penempatan TKI akhir-akhir ini didorong pada penempatan sector formal Penempatan yang TKI artinya akhir-akhir penempatan ini didorong TKI pada penempatan berbasis sector kompetensi formal yang dan artinya mengurangi penempatan TKI TKI berbasis sector kompetensi informal. dan mengurangi Seperti terlihat TKI sector pada informal. tabel Seperti 10, terlihat TKI pada formal tabel 10, TKI sebesar formal sebesar 54,64 54,64 persen persen lebih lebih besar besar dibanding dibanding TKI informal TKI sebesar informal 45,36 persen sebesar pada tahun 45,36 2011, untuk persen tahun pada 2012 tahun TKI formal 2011, sebesar untuk 52,25 tahun persen 2012 lebih besar TKI dibanding formal TKI Informal sebesar 47,75 persen, dan tahun 2013 TKI formal sebesar 55,70 persen lebih besar sebesar 52,25 persen lebih besar dibanding TKI Informal sebesar dibanding TKI informal sebesar 44,30 persen. 47,75 persen, dan tahun 2013 TKI formal sebesar 55,70 persen lebih besar dibanding TKI informal sebesar 44,30 persen. Grafik 4. Penempatan TKI menurut Grafik Formal 4. dan Informal Penempatan Tahun TKI 2011-2012-2013 menurut Formal dan Informal Tahun 2011-2012-2013 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 Informal Formal 100.000 50.000 0 2011 2012 2013 Melihat persentase TKI formal lebih besar dari TKI informal artinya pemerintah selama tiga tahun terakhir berhasil mendorong Melihat persentase TKI formal lebih besar dari TKI informal artinya pemerintah selama tiga peralihan TKI informal ke TKI formal dan tentunya mengurangi TKI tahun terakhir berhasil mendorong peralihan TKI informal ke TKI formal dan tentunya mengurangi informal sehingga hal-hal yang berkaitan dengan masalah TKI informal TKI informal sehingga hal-hal yang berkaitan dengan masalah TKI informal sedikit berkurang. sedikit berkurang. 22 22

G. PENEMPATAN TKI MENURUT SEKTOR USAHA Tabel 11. Penempatan TKI menurut Sektor Usaha Tahun 2011-2012-2013 NO SEKTOR USAHA TAHUN 2011 2012 2013 1 Angkutan Pengudangan dan Komunikasi 10,684 20,009 23,000 2 Bangunan 15,352 19,368 25,688 3 Industri Pengolahan 48,976 55,404 63,636 4 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan 372,675 268,999 262,947 5 Kapal Pesiar 31,467 29,213 33,566 6 Kegiatan yang belum jelas batasannya 8,159 2,778 2,294 7 Keuangan, Asuransi, Usaha persewaan bangunan dan tanah 905 1,000 1,098 8 Listrik, Gas dan Air 1,836 1,792 1,898 9 Lainnya 99 43 90 10 Perdagangan Besar, Eceran serta Rumah Makan dan Hotel 9,283 8,020 9,147 11 Pertambangan dan Penggalian 3,093 2,485 2,731 12 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 84,273 85,498 86,073 TOTAL 586,802 494,609 512,168 Terdapat 12 (dua belas) sector usaha yang telah terisi oleh TKI, dan beberapa sector usaha dari tiga tahun terakhir sangat mendominasi daya serapnya seperti pada tabel 11, sektor usaha 1) Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan adalah sector usaha yang paling diminati hingga sebesar 63,51 persen untuk tahun 2011, sebesar 54,39 persen pada tahun 2012 dan tahun 2013 sebesar 51,34 persen. 2) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan pada tahun 2011 sebesar 14,36 persen, tahun 2012 sebesar 17,29 persen dan tahun 2013 sebesar 16,81 persen. 3) Industri Pengolahan pada tahun 2011 sebesar 8,35 persen, tahun 2012 sebesar 11,20 persen, dan tahun 2013 sebesar 12,42 persen. 4) Kapal Pesiar tahun 2011 sebesar 5,36 persen, tahun 2012 sebesar 5,91 persen dan tahun 2013 sebesar 6,55 persen. 23

Keempat sector usaha diatas adalah termasuk yang memberikan kontribusi diatas 5 persen tetapi pada tahun 2013 masih ada satu sector usaha yang berkontribusi diatas 5 persen yaitu sector usaha Bangunan sebesar 5,02 persen. Sedangkan untuk sector usaha lainya berkontribusi dibawah 4 persen hingga pada sector usaha paling kecil yaitu Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan tanah dari 0,15 hingga 0,21 persen. H. PENEMPATAN TKI MENURUT STATUS PERKAWINAN Tabel 12. Penempatan TKI menurut Status Perkawinan Tahun 2011-2012-2013 NO STATUS PERKAWINAN TAHUN 2011 2012 2013 1 Kawin 379,366 300,030 309,427 2 Belum Kawin 165,753 158,124 158,858 3 Cerai 41,683 36,455 43,883 TOTAL 586,802 494,609 512,168 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Grafik Grafik 5. 5. Penempatan Penempatan TKI TKI menurut menurut Status Status Perkawinan Perkawinan Tahun 2011-2012-2013 Tahun 2011-2012-2013 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0 2011 2012 2013 Kawin Belum Kawin Cerai Seperti terlihat pada tabel 12, status perkawinan Kawin pada 24 tahun 2011 sebesar 64,65 persen, Data tahun Dan Informasi 2012 Penempatan sebesar 60,66 Tenaga persen Kerja Luar dan Negeri tahun 2013 sebesar 60,42 persen. Status perkawinan Belum Kawin pada tahun 2011 sebesar 28,25 persen, tahun 2012 sebesar 31,97 persen dan

Seperti terlihat pada tabel 12, status perkawinan Kawin pada tahun 2011 sebesar 64,65 persen, tahun 2012 sebesar 60,66 persen dan tahun 2013 sebesar 60,42 persen. Status perkawinan Belum Kawin pada tahun 2011 sebesar 28,25 persen, tahun 2012 sebesar 31,97 persen dan tahun 2013 sebesar 31,02 persen, Sedangkan status perkawinan Cerai pada tahun 2011 sebesar 7,10 persen, tahun 2012 sebesar 7,37 persen dan tahun 2013 sebesar 8,57 persen. I. PENEMPATAN TKI MENURUT NEGARA TUJUAN (Diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun) Tabel 13. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun Tahun 2011 NO TAHUN 2011 NEGARA JUMLAH 1 SAUDI ARABIA 137,835 2 MALAYSIA 134,120 3 TAIWAN 78,865 4 HONG KONG 50,301 5 SINGAPORE 47,786 6 UNITED ARAB EMIRATES 39,917 7 QATAR 16,616 8 UNITED STATES 13,749 9 KOREA SELATAN 11,392 10 BRUNEI DARUSSALAM 10,804 11 OMAN 7,306 12 BAHRAIN 4,379 13 SYRIA 4,229 14 ITALY 3,408 15 KUWAIT 2,723 16 JAPAN 2,508 17 SPAIN 1,484 18 SOUTH AFRICA 1,272 19 THAILAND 1,113 20 ALJAZAIR 1,084 21 CHINA 1,072 22 TURKEY 1,016 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 25

Beberapa negara tujuan TKI setiap tahun beragam, semua tergantung pada job order yang dikeluarkan oleh negara tujuan itu sendiri. Namun demikian ada beberapa negara yang paling sering menjadi negara tujuan TKI. Seperti terlihat pada tabel 13, adalah beberapa negara penerima TKI diatas 1.000 orang/ negara/tahun yang berjumlah 22 negara atau 17,74 persen dari keseluruhan negara penerima pada tahun 2011 berjumlah 124 negara, dari 17,74 persen negara dapat menyerap TKI sebesar 97,64 persen. Sedangkan negara yang paling besar sebagai penerima TKI pada tahun 2011 adalah Saudi Arabia sebesar 23,49 persen. Tabel 14. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun Tahun 2012 NO TAHUN 2012 NEGARA JUMLAH 1 MALAYSIA 134,023 2 TAIWAN 81,071 3 HONG KONG 45,478 4 SINGAPORE 41,556 5 SAUDI ARABIA 40,655 6 UNITED ARAB EMIRATES 35,888 7 QATAR 20,380 8 UNITED STATES 15,353 9 KOREA SELATAN 13,593 10 BRUNEI DARUSSALAM 13,146 11 OMAN 8,836 12 BAHRAIN 6,328 13 ITALY 3,691 14 JAPAN 3,293 15 KUWAIT 2,518 16 CHINA 1,967 17 SPAIN 1,746 18 SOUTH AFRICA 1,388 19 TURKEY 1,209 20 THAILAND 1,035 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 26

Pada tabel 14, beberapa negara penerima TKI diatas 1.000 orang/negara/tahun yang berjumlah 20 negara atau 11,43 persen dari keseluruhan negara penerima pada tahun 2012 berjumlah 175 negara, dari 11,43 persen negara dapat menyerap TKI sebesar 95,66 persen. Sedangkan negara yang paling besar sebagai penerima TKI pada tahun 2012 adalah Malaysia sebesar 27,10 persen. Tabel 15. Negara Penerima TKI diatas 1.000 Orang/Negara/Tahun Tahun 2013 NO TAHUN 2013 NEGARA JUMLAH 1 MALAYSIA 150,236 2 TAIWAN 83,544 3 SAUDI ARABIA 45,394 4 UNITED ARAB EMIRATES 44,505 5 HONG KONG 41,769 6 SINGAPORE 34,655 7 QATAR 16,237 8 KOREA SELATAN 15,374 9 UNITED STATES 15,021 10 BRUNEI DARUSSALAM 11,269 11 OMAN 10,719 12 BAHRAIN 5,384 13 ITALY 3,746 14 JAPAN 3,042 15 KUWAIT 2,534 16 CHINA 2,055 17 TURKEY 1,518 18 SPAIN 1,417 19 NETHERLANDS 1,176 20 GERMANY 1,168 21 THAILAND 1,041 22 MAURITIUS 1,017 23 AUSTRALIA 1,012 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker 27

Tabel 15, beberapa negara penerima TKI diatas 1.000 orang/negara/tahun yang berjumlah 23 negara atau 13,29 persen dari keseluruhan negara penerima pada tahun 2012 berjumlah 173 negara, dari 13,29 persen negara dapat menyerap TKI sebesar 96,42 persen. Sedang negara yang paling besar sebagai penerima TKI pada tahun 2013 adalah Malaysia sebesar 29,23 persen. J. PENEMPATAN TKI MENURUT JABATAN (Diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun) Tabel 16. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun Tahun 2011 NO TAHUN 2011 JABATAN JUMLAH 1 House Maid 137,097 2 Women Worker 130,134 3 Care Taker 48,492 4 Operator 40,847 5 Plantation Worker 39,622 6 Worker (Man) 33,398 7 Others 26,156 8 Labour 17,098 9 Housekeepers 14,643 10 Driver Automotive 11,814 11 General Worker 8,364 12 Agricultural Labour 6,814 13 Caregiver 6,301 14 Steaward 5,952 15 Construction Labourers 5,625 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Setiap tahunnya jabatan yang diisi oleh TKI sangat beragam adanya, tiap tahun selalu bertambah dengan jabatan-jabatan baru tergantung kebutuhan negara tujuan itu sendiri. Pada tabel-tabel berikut ini dapat melihat persentase peningkatan kebutuhan jabatan serta jabatan yang paling banyak diisi oleh TKI. 28

Seperti terlihat pada tabel 16, adalah beberapa jabatan TKI diatas 5.000 orang/jabatan/ tahun yang berjumlah 15 jenis jabatan atau 3,62 persen dari keseluruhan jenis jabatan yang ada pada tahun 2011 berjumlah 414 jabatan, dari 3,62 persen jabatan dapat menyerap TKI sebesar 90,72 persen. Sedangkan jenis jabatan yang paling banyak diisi oleh TKI pada tahun 2011 adalah House Maid sebesar 23,36 persen. NO Tabel 17. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun Tahun 2012 JABATAN TAHUN 2012 JUMLAH 1 House Maid 133,635 2 Care Taker 51,474 3 Operator 40,347 4 Plantation Worker 36,478 5 Women Worker 31,346 6 Labour 19,493 7 Worker (Man) 17,030 8 Housekeepers 16,006 9 DeckHand 12,283 10 General Worker 8,488 11 Able Body Seaman 7,796 12 Driver Automotive 6,504 13 Construction Labourers 5,813 14 Steaward 5,341 15 Fisherman 5,213 16 Production Operator 5,163 17 Construction Worker 5,040 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Pada tabel 17, adalah beberapa jabatan TKI diatas 5.000 orang/jabatan/tahun yang berjumlah 17 jenis jabatan atau 1,88 persen dari keseluruhan jenis jabatan yang ada pada tahun 2012 berjumlah 902 jabatan, dari 1,88 persen jabatan dapat menyerap TKI sebesar 82,38 persen. Sedangkan jenis jabatan yang paling banyak diisi oleh TKI pada tahun 2012 adalah House Maid sebesar 27,02 persen. 29

Tabel 18. Jabatan yang diisi TKI diatas 5.000 Orang/Jabatan/Tahun Tahun 2013 NO TAHUN 2013 JABATAN JUMLAH 1 House Maid 143,860 2 Plantation Worker 47,598 3 Operator 46,799 4 Care Taker 45,751 5 Women Worker 24,458 6 General Worker 13,834 7 DeckHand 11,249 8 Construction Worker 10,204 9 Worker (Man) 9,249 10 Able Body Seaman 8,719 11 Housekeepers 8,301 12 Operator Production 5,856 13 Labour 5,854 14 Fisherman 5,559 Sumber Data : BNP2TKI diolah Pusdatinaker Tabel 18, adalah beberapa jabatan TKI diatas 5.000 orang/jabatan/tahun yang berjumlah 14 jenis jabatan atau sebesar 1,49 persen dari keseluruhan jenis jabatan yang ada pada tahun 2013 berjumlah 937 jabatan, dari 1,49 persen jabatan dapat menyerap TKI sebesar 75,62 persen. Sedangkan jenis jabatan yang paling banyak diisi oleh TKI pada tahun 2013 adalah masih didominasi jenis jabatan House Maid sebesar 28,09 persen. Melihat penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa selama tiga tahun terakhir jenis jabatan yang diisi oleh TKI mengalami mengalami peningkatan di tahun 2012 sebesar 54,10 persen dari tahun 2011, sedangkan tahun 2013 meningkat sebesar 3,74 persen dari tahun 2012, termasuk jabatan House Maid adalah jenis jabatan yang tiap tahunnya mengalami peningkatan. 30

K. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI TKI Walaupun penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi pengangguran, tidak demikian halnya dengan keadaan yang dihadapi TKI itu sendiri, mereka kerap menghadapi masalah-masalah yang setiap tahunnya cenderung meningkat (Tabel 19). Secara umum masalah TKI di luar negeri adalah : Tabel 19. Masalah-masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Tahun 2013 NO MASALAH PERSENTASE 1 PHK sepihak 22.91 2 Majikan bermasalah 20.43 3 Sakit akibat kerja 17.53 4 Penganiayaan 5.55 5 Pelecehan seksual 5.28 6 Sakit bawaan 4.80 7 Gaji tidak dibayar 4.17 8 Dokumen tidak lengkap 2.87 9 Tanpa keterangan 2.51 10 Pekerjaan tidak sesuai dengan perjanjian kerja 1.70 11 Kecelakaan kerja 1.67 12 Majikan meninggal dunia 1.42 13 Depresi 1.16 14 TKI Hamil 1.14 15 Komunikasi tidak lancar 1.03 16 Tidak mampu bekerja 0.98 17 Membawa anak 0.78 Sumber Data : Jurnal Kajian Lemhannas Mei 2013 Program penempatan TKI di luar negeri terbatas mendapat respon antusias dari masyarakat yang umumnya perempuan perdesaan, rendah pendidikan dan kualitas untuk bekerja sebagai pekerja sektor domestik. 31

Pekerja di sektor formal di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah lebih menjamin hak perlindungan dan kesejahteraannya. Berbeda keadaannya dengan TKI/TKW yang bekerja pada sektor domestik. Tidak setiap negara penerima jasa TKI/TKW memiliki UU yang melindungi pekerja migrant sektor domestik, bersedia membuat MoU dan mematuhi Pemerintah berkoordinasi dengan instansi berkompeten di pusat, daerah, dan negara penempatan, mendelegasikan kepada swasta (PPTKIS) sebagian pengurusan penempatan dan perlindungan TKI. Dilapangan seringkali terdapat ketidaksesuaian antara peraturan dengan praktek layanan CTKI/TKI sejak masa persiapan, penempatan, dan kembali ke daerah asal sebagaimana di atur dalam UU 39 Tahun 2004 dan aturan pelaksanaannya. Di luar negeri, pemerintah negara penempatan TKI tidak semua peduli terhadap pekerja migran yang bekerja di sektor domestik, bahkan Kemenlu RI menyebutnya ada kekosongan hukum (lacunia), sehingga TKI/TKW di negara penempatan dalam posisi rawan. Persoalannya kompleks, terjadi berulang dengan penanganan yang terbatas dan bersifat ad hoc, antisipasi atas persoalan tersebut seharusnya dapat menggambarkan risiko yang akan diterima oleh seorang pekerja yang bernama TKI. Moratorium di beberapa negara penempatan TKI dihadapkan dengan ketidakberhasilan usaha perluasan kesempatan kerja dalam negeri, akibatnya marak penempatan TKI non prosedural, tetapi UUTPPO (uu trafficking in person) belum atau tidak di terapkan.(sumber Puslitbangnaker) L. HAK DAN KEWAJIBAN Penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri sebaiknya hanya dilakukan ke negara yang bersedia menandatangani MoU dengan memasukan ketentuan-ketentuan yang menjamin hak dan kewajiban TKI dan perlindungan selama TKI berada di negara tujuan. Hak dan kewajiban TKI antara lain adalah : 1. Hak Calon TKI dan/atau TKI : a. Bekerja di luar negeri sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani. b. Memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja di luar negeri serta prosedur penempatan dan perlindungan TKI di negara tempat bekerja. c. Memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan dan perlindungan TKI di negara tempat bekerja. d. Bebas menganut agama dan berhak menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. 32

e. Memperoleh gaji sesuai dengan standar yang berlaku di negara tempat bekerja. f. Memperoleh hak, kesempatan dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerja dari negara lain (asing) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. g. Memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. h. Memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan kepulangan sampai dengan tempat asal. i. Memperoleh naskah perjanjian kerja asli. 2. Kewajiban Calon TKI atau TKI : a. Mentaati peraturan perundang-undangan, baik ketentuan perundang-undangan dalam negeri maupun negara tempat bekerja. b. Mentaati dan melaksankan pekerjaan sesuai sesuai dengan perjanjian kerja yang ditandatangani. c. Membayar biaya penempatan TKI di negara tempat bekerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, memberitahukan atau melaporkan kedatangan, keberadaan, dan kepulangan TKI kepada Perwakilan RI di negara tujuan. Untuk memastikan agar hak dan kewajiban TKI ini terlaksana dengan baik, pemerintahpun mempunyai kewajiban sebagai berikut : a. Menjamin terpenuhinya hak-hak Calon TKI/TKI, baik yang berangkat melalui PTKIS maupun yang berangkat secara mandiri. b. Mengawasi pelaksanaan penempatandan perlindungancalon TKI/TKI. c. Membentuk dan mengembangkan system informasi penempatan TKI di luar negeri. d. Memberikan perlindungan kepada TKI selama masa Pra Penempatan, Penempatan, dan Purna Penempatan. e. Melakukan upaya diplomatic untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKI secara optimal di negara tempat bekerja. 33

34

B A B IV PERANGKAT PENDUKUNG PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Peraturan perundangan yang mengatur dan atau terkait dengan penyelenggaraan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri sebagai berikut : 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor: 21 Tahun 2007, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Kesaksian Korban. 4. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 Sistem Jaminan Sosial Nasional tentang Jaminan Sosial Nasional. 5. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. 35

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 7. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. 8. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 81, Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (Konvensi ILO Nomor 81, mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan). 9. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 10. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 111 Concerning Discrimination in Respect of Employment and Occupation (Konvensi ILO mengenai Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan). 11. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 105 Concerning the Abolition of Forced Labour (Konvensi ILO mengenai Penghapusan Kerja Paksa). Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Undang-undang tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 105 Concerning the Abolition of Forced Labour (Konvensi ILO mengenai Penghapusan Kerja Paksa). 12. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perlindungan Hak seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya. 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. 14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Kebijakan Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. 15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/X/2011 tentang Atase Ketenagakerjaan dan Staf Teknis Ketenagakerjaan Pada Perwakilan Republik Indonesia Di Luar Negeri. 16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.14/MEN/X/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. 17. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.07/MEN/V/2010 tentang Asuransi Tenaga Kerja Indonesia. 18. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.23/MEN/IX/2009 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Kerja Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. 19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.10/MEN/V/2009 tentang Tata Cara Pemberian, Perpanjangan Dan Pencabutan Surat Izin Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia. 36

20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.09/MEN/V/2009 tentang Tata Cara Pembentukan Kantor Cabang Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta. 21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.05/MEN/II/2009 tentang Pelaksanaan Penyiapan Calon TKI Untuk Bekerja Di Luar Negeri. 22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.32/MEN/XI/2006 tentang Rencana Kerja Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Sarana dan Prasarana Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia. 23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.07/MEN/IV/2005 tentang Standar Tempat Penampungan Calon Tenaga Kerja Indonesia. 24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.05/MEN/III/2005 tentang Ketentuan Sanksi Administratif dan Tata Cara Penjatuhan Sanksi dalam Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. 25. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.262/MEN/XI/2010 tentang Penunjukan Pejabat Penerbit Izin Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri Untuk Kepentingan Perusahaan Sendiri. 26. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.261/MEN/IX/ 2010 tentang Penunjukan Pejabat Penerbit Surat Izin Pengerahan. 27. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.257/MEN/XII/ 2008 tentang Penunjukkan Penanggungjawab Pengelolaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. 28. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.618/MENKES/SK/V/2007 tentang Penetapan Sarana Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Calon Tenaga Kerja Indonesia yang akan Bekerja ke Luar Negeri. 29. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.KEP.258/MEN/VI/2007 tentang Biaya Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Negara Tujuan Republik Korea. 30. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.14/MEN/I/2005 tentang Tim Pencegahan Pemberangkatan TKI Non Prosedural dan Pelayanan dan Pelayanan Pemulangan TKI. 31. Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 019-020/PUU-III/2005 Hak Uji Materiil atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri terhadap Undang-Undang Dasar Negara R.I. Tahun 1945. 32. Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Nomor PER-44/KA/XI/2008 tentang Petunjuk Teknis Mekanisme Pelayanan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN); 37

33. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor: PER. 01/KA/SU/I/2008, tentang Pelayanan Pulangan Tenaga Kerja Indonesia dari Luar Negeri di Lingkungan Bandar udara Soekarno Hatta. 34. Peraturan Kepala BNP2TKI Nomor PER.28/KA-BNP2TKI/VII/2007 tentang Bursa Kerja Luar Negeri. B. JOB ORDER TENAGA KERJA INDONESIA TERDAFTAR Job order TKI dari luar negeri adalah dasar untuk mengetahui adanya lowongan kerja di luar negeri. Job Order yang ditampilkan dalam buku ini adalah salah satu Job Order yang ada di portal Jobsinfo BNP2TKI yang tercatat di Tahun 2013. Lihat Tabel 20, Malaysia adalah negara terbanyak menawarkan lowongan kerja sebesar 74,04 persen. Tabel 20. Job Order Tenaga Kerja Indonesia Terdaftar Menurut Negara, Sektor dan Jabatan Melalui Jobsinfo BNP2TKI Tahun 2013 No Countries Job Sector Job Position Job 1 BRUNEI HOSPITALITY Quality Assurance Manager 2 2 BRUNEI HOSPITALITY Cook 10 3 BRUNEI HOSPITALITY baker 4 4 BRUNEI HOSPITALITY kitchenhand 10 5 BRUNEI HOSPITALITY Waiter/Waitress 10 6 MALAYSIA CONSTRUCTION Builder s Labourer 200 7 MALAYSIA MANUFACTURE Plywood worker 50 8 MALAYSIA PLANTATION, AGRICULTURE AND FISHERIES 9 NEW ZEALAND PLANTATION, AGRICULTURE AND FISHERIES Plantation general Worker 100 Dairy Cattle Farm Assistant Manager 10 MALAYSIA MANUFACTURE Production Operator 50 11 CANADA SERVICES AND OTHER Caretaker 40 12 CANADA CONSTRUCTION Concreter 25 13 CANADA SERVICES AND OTHER Cleaners nec 10 14 CANADA MANUFACTURE Electrician (General) 10 15 CANADA MANUFACTURE Vehicle painter 10 16 CANADA CONSTRUCTION Painter 10 60 38

No Countries Job Sector Job Position Job 17 CANADA HOSPITALITY Cook 10 18 CANADA HEALTH aged or Disabled Carer (caregiver) 25 19 CANADA HOSPITALITY Waiter/Waitress 10 20 CANADA HOSPITALITY Restaurant Worker 40 21 CANADA HOSPITALITY Butcher or Smallgoods Maker 10 22 MALAYSIA CONSTRUCTION Production Operator 150 23 MALAYSIA MANUFACTURE General Worker 150 24 MALAYSIA MANUFACTURE General Worker 200 25 MALAYSIA MANUFACTURE General Worker 75 26 PAPUA NEW GUINEA 27 PAPUA NEW GUINEA 28 PAPUA NEW GUINEA 29 PAPUA NEW GUINEA 30 PAPUA NEW GUINEA 31 PAPUA NEW GUINEA 32 PAPUA NEW GUINEA 33 PAPUA NEW GUINEA MANUFACTURE Site Supervisor 2 CONSTRUCTION Crane Operator 2 CONSTRUCTION Account Officer 2 CONSTRUCTION Tiler 2 CONSTRUCTION Tiler 2 CONSTRUCTION Carpenter 2 CONSTRUCTION painter 2 CONSTRUCTION Licensed Welder 2 34 BRUNEI SERVICES AND OTHER Cleaners nec 100 35 MALAYSIA PLANTATION, AGRICULTURE AND FISHERIES Nurseryperson 100 36 MALAYSIA CONSTRUCTION Builder s Labourer 100 Sumber: BNP2TKI Diolah Pusdatinaker. Total Job 1,587 39

C. PELAKSANA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA SWASTA Berdasarkan Undang-undang No 13 tahun 2003 Pasal 37 ayat (1), bahwa pelaksana penempatan tenaga kerja terdiri dari instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan lembaga swasta berbadan hukum. Instansi pemerintah yang melaksanakan penempatan tenaga kerja terdiri dari : a. Instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di pusat; b. Instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaaan di Provinsi; c. Instansi yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten/kota. Lembaga swasta berbadan hukum yang melaksanakan penempatan tenaga kerja ke luar negeri adalah lembaga Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta yang selanjutnya disingkat PPTKIS yang telah memperoleh ijin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI ke luar negeri. Pada tahun 2011 jumlah PPTKIS sebanyak 570 lembaga, tahun 2012 jumlah PPTKIS mengalami penurunan menjadi 556 lembaga atau 2,5 persen, menurunnya jumlah lembaga tersebut disebabkan mendapat pencabutan ijin operasional (Tabel 21), sedangkan pada tahun 2013 jumlah PPTKIS tetap jumlahnya seperti tahun 2012 yaitu 556 lembaga. Tabel 21. Perkembangan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) pada Tahun 2011-2013 (Lembaga) Provinsi 2011 2012 2013 Aceh - - - Sumatera Utara 11 12 12 Sumatera Barat 2 2 2 Riau 4 3 3 Jambi - - - Sumatera Selatan 3 2 2 Bengkulu - Lampung 5 5 5 Bangka Belitung - - - Kepulauan Riau 7 5 5 DKI Jakarta 333 294 294 40

Provinsi 2011 2012 2013 Jawa Barat 61 81 81 Jawa Tengah 25 25 25 DI Yogyakarta 3 3 3 Jawa Timur 76 82 82 Banten 20 20 20 Bali 4 4 4 Nusa Tenggara Barat 11 10 10 Nusa Tenggara Timur 1 2 2 Kalimantan Barat 1 1 1 Kalimantan Tengah - - - Kalimantan Selatan - - - Kalimantan Timur 1 2 2 Sulawesi Utara 1 2 2 Sulawesi Tengah - Sulawesi Selatan 1 1 1 Sulawesi Tenggara - - - Gorontalo - - - Sulawesi Barat - - - Maluku - - - Maluku Utara - - - Papua - - - Papua Barat - - - 570 556 556 Sumber: Ditjen Binapenta. Diolah Pusdatinaker D. REMITANSI Besarnya jumlah penghasilan TKI yang dikirim ke keluarganya di Indonesia pada Tahun 2013 mencapai US$ 7.413.312.003,00 terdiri dari 35,58 persen TKI Formal, 43,27 persen TKI Informal dan 21,16 persen TKI Profesional (lihat Tabel 22). Persentase penerimaan remitansi TKI tertinggi masih didominasi oleh TKI Informal. 41

Tabel 22. Penerimaan Remintansi TKI Berdasarkan Profesi Tahun 2013 (USD) REMITANSI BERDASARKAN PROFESI TAHUN 2013 BULAN REMITANSI DALAM USD TOTAL REMITANSI Formal Informal Profesional (USD) JANUARI 216,483,832.00 274,971,643.00 128,701,050.00 620,156,524.75 FEBRUARI 217,913,427.88 274,534,560.57 129,367,509.16 621,815,497.60 MARET 217,625,098.38 271,721,735.47 129,620,353.90 618,967,187.75 APRIL 221,938,821.79 273,796,064.58 130,388,640.19 626,123,526.56 MEI 220,795,395.01 270,807,405.49 130,907,631.56 622,510,432.05 JUNI 218,373,141.27 267,266,969.73 131,266,867.34 616,906,978.35 JULI 217,379,033.00 263,557,229.67 131,044,847.43 611,981,110.10 AGUSTUS 216,761,790.08 261,953,960.79 130,917,631.50 609,633,382.38 SEPTEMBER 220,014,604.74 262,260,453.08 131,427,130.25 613,702,188.10 OKTOBER 224,001,641.11 265,093,398.34 128,318,540.33 617,413,579.77 NOVEMBER 223,661,317.31 262,060,004.80 132,879,580.73 618,600,902.84 DESEMBER 222,443,705.49 259,483,936.11 133,573,051.15 615,500,692.75 JUMLAH 2,637,391,808.06 3,207,507,361.63 1,568,412,833.54 7,413,312,003.00 Nilai remitansi yang dikirim oleh TKI pada Tahun 2011 mencapai US$ 6.732 mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebanyak US$ 6.998 atau 3,95 persen, dan pada tahun 2013 meningkat 5,94 persen atau US$ 7.414 dari perolehan pada tahun sebelumnya (Grafik 6). Berdasarkan Tabel 23, remitansi yang paling banyak berasal dari kawasan negara penempatan Asia yaitu mencapai US$ 3.900, mengalami peningkatan sebanyak 6,77 persen atau mencapai US$ 4.164, dan pada tahun 2013 meningkat US$ 4.571 atau 9,77 persen dari jumlah remitansi Tahun 2012. 42

US$ 4.164, dan pada tahun 2013 meningkat US$ 4.571 atau 9,77 persen dari jumlah remitansi Tahun 2012. Grafik 6. Perkembangan Remitansi Grafik Tenaga Kerja 6. Indonesia di Luar Negeri Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Tahun 2011 2013 (Milyar USD) Tahun 2011 2013 (Milyar USD) 7,6 Remitansi 7,4 7,2 7 6,8 Remitansi 6,6 6,4 6,2 2011 2012 2013 Sumber: BNP2TKI. Diolah Pusdatinaker. Sumber: BNP2TKI. Diolah Pusdatinaker. Tabel 23. Perkembangan Tabel Penerimaan 23. Remintansi TKI menurut Perkembangan Kawasan/Negara Penerimaan Penempatan Remintansi Tahun 2011-2013 TKI (USD) menurut Kawasan/Negara Penempatan Tahun 2011-2013 (USD) No. Tahun No Negara Tahun Negara. 2011 2011 2012 2012 2013 2013 I. ASIA I. ASIA 3.900 3.900 4.164 4.164 4.571 4.571 1. Malaysia 1. Malaysia 2.305 2.305 2.308 2.308 2.560 2.560 2. Singapura 2. Singapura 260 260 301 301 324 324 3. Brunei Darussalam 59 75 86 3. Brunei Darussalam 59 75 86 4. Hongkong 485 554 587 4. Hongkong 485 554 587 5. Taiwan 492 575 639 5. Taiwan6. Korea Selatan 94 492 122 575 150 639 6. Korea Selatan 7. Jepang 160 94 177 122 156 150 7. Jepang8. Macao 42 160 41 177 36 156 8. Macao 9. Lain-Lain 3 42 11 41 31 36 9. II. Timteng & Afrika 2.659 2.394 2.211 Lain-Lain 3 11 1. Arab Saudi 2.214 1.938 1.720 31 46 43

No. Negara Tahun 2011 2012 2013 II. Timteng & Afrika 2.659 2.394 2.211 1. Arab Saudi 2.214 1.938 1.720 2. Uea 204 206 215 3. Kuwait 32 23 27 4. Bahrain 14 17 20 5. Qatar 50 62 69 6. Oman 30 28 30 7. Yordania/Siria 90 77 76 8. Mesir/Yaman 0 1-9. Cyprus 14 13 5 10. Sudan 0 0-11. Afrika 6 14 30 12. Lain-Lain 5 14 20 III. Amerika 148 374 531 1. Amerika Serikat 148 374 531 IV Eropa & Australia 25 66 97 1. Belanda 2 7 13 2. Italia 5 19 29 3. Jerman 4 6 11 4. Inggris 3 5 7 5. Perancis 1 2 4 6. Spanyol 5 11 16 7. Australia 3 6 4 8. Selandia Baru 0 0 9. Lain-Lain 1 11 21 I+II+III+IV 6.732 6.998 7.414 Sumber: BNP2TKI Diolah Pusdatinaker. E. LEMBAGA PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA Lembaga pendukung penempatan Tenaga Kerja Indonesia antara lain: balai pelatihan, bursa kerja, lembaga sertifikasi profesi, dan sarana kesehatan. Pada tahun 2013, jumlah balai pelatihan sebanyak 308 unit yang tersebar di sepuluh provinsi dan 142 unit berada di ibukota provinsi dan 166 di kabupaten. Bursa kerja luar negeri terdapat di 18 lokasi, lembaga sertifikasi profesi berada di 65 lokasi dan sarana kesehatan berada di 99 lokasi (Tabel 24). 44

antara lain: balai pelatihan, bursa kerja, lembaga sertifikasi profesi, dan sarana kesehatan. Pada tahun 2013, jumlah balai pelatihan sebanyak 308 unit yang tersebar di sepuluh provinsi dan 142 unit berada di ibukota provinsi dan 166 di kabupaten. Bursa kerja luar negeri terdapat di 18 lokasi, lembaga sertifikasi profesi berada di 65 lokasi dan sarana kesehatan berada di 99 lokasi (Tabel 24). Tabel 24. Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013 Tabel 24. Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013 Lokasi Lembaga Pendukung Ibukota Lokasi Kabupaten Lembaga Pendukung Ibukota Provinsi Kabupaten Balai Pelatihan Provinsi 142 166 308 Bursa Kerja Balai Pelatihan 142 5 16613 30818 Lembaga Bursa Sertifikasi Kerja Profesi 563 13 2 1865 Sarana Lembaga Kesehatan Sertifikasi Profesi 63 74 2 25 65 99 Sarana Kesehatan 74 25 99 Sumber: BNP2TKI (2013). Diolah Pusdatinaker Sumber: BNP2TKI (2013). Diolah Pusdatinaker Grafik 7.. Grafik 7.. Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013 Lembaga Pendukung Penempatan TKI Tahun 2013 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Balai Pelatihan Bursa Kerja Lembaga Sertifikasi Profesi Sarana Kesehatan Ibukota Provinsi Kabupaten 48 45