ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BAHAN PENGAWET BENZOAT PADA SAOS TOMAT YANG BEREDAR DI WILAYAH KOTA SURABAYA 1

ANALISIS BAHAN PENGAWET BENZOAT PADA SAOS TOMAT YANG BEREDAR DI WILAYAH KOTA DENPASAR. I M. Siaka

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET BENZOAT PADA SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL YANG BEREDAR DI PASARAN KOTA MANADO ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENETAPAN NATRIUM BENZOAT Laporan Praktikum Kimia Pangan

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia

ANALISIS SENYAWA BENZOAT PADA KECAP MANIS PRODUKSI LOKAL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pangan dan bahan kimia yang dibutuhkan agar mutunya baik.

Penetapan Kadar Garam Dapur (NaCl) dalam Bahan Pangan

ANALISIS NATRIUM BENZOAT PADA SAOS DI YOGYAKARTA. D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR NATRIUM BENZOAT DALAM SAUS TOMAT PRODUKSI LOKAL SURAKARTA YANG BEREDAR DI PASAR LEGI SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

INTISARI IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI BANJARMASIN TENGAH

ANALISIS SENYAWA BENZOAT PADA SAUS SAMBAL DI RUMAH MAKAN AYAM GORENG CEPAT SAJI DI MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

ANALISIS KADAR SIKLAMAT PADA ES PUTER YANG DIJUAL PEDAGANG DI KABUPATEN GRESIK. Anik Eko Novitasari, M. Arifudin ABSTRACT

ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SIRUP KEMASAN BOTOL YANG DIPERDAGANGKAN DI MALL MANDONGA DAN HYPERMART LIPPO PLAZA KOTA KENDARI

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL IDENTIFIKASI SAKARIN PADA MINUMAN JAJANAN DI KAWASAN PENDIDIKAN SD DI WILAYAH KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat, dan terhadap kerugian sebagai akibat produksi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

Jurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

Konsumsi Bakso Cilok Di 8 SD Di Wilayah Semarang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Analisis Nilai Gizi Beberapa Loloh Bali Analysis of Nutritional Value of Various Loloh in Bali

BAB 1. Di Indonesia, sebagian besar masyarakatnya mempunyai tingkat pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

ANALISIS KUANTITATIF SIKLAMAT DALAM AIR PEMANIS PADA SIRUP JAJANAN ES KELAPA DI SIRING BANJARMASIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saus cabai atau yang biasa juga disebut saus sambal adalah saus yang

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. Pola hidup sehat masyarakat sangat terdukung oleh adanya makanan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

ANALISIS PENGGUNAAN NATRIUM BENZOAT PADA TAUCO CURAH DAN KEMASAN YANG DIJUAL DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DAN SWALAYAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

PENETAPAN KADAR ASAM BENZOAT DALAM BEBERAPA MERK DAGANG MINUMAN RINGAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

ANALISIS KUANTITATIF NITRIT PADA SOSIS YANG DIJUAL DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

ANALISIS PENGAWET NATRIUM BENZOAT DAN PEWARNA RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT J DARI PASAR TRADISIONAL L KOTA BLITAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE ANALISIS ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA CABE MERAH GILING SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

IDENTIFIKASI RHODAMIN B PADA SAUS TOMAT YANG BEREDAR DI PASAR PAGI SAMARINDA. Eka Siswanto Syamsul, Reny Nur Mulyani, Siti Jubaidah

BAB III METODE PENELITIAN

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

ANALISIS KLORIN PADA BERAS YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO

DAFTAR PUSTAKA. Afrianti LH (2013). Teknologi pengawetan pangan. Bandung: Alfabeta, pp:

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR ASAM BENZOAT PADA KECAP ASIN YANG BEREDAR DI KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

Lampiran 1. A. Karakteristik Responden 1. Nama Responden : 2. Usia : 3. Pendidikan :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Bab III Metodologi Penelitian

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU PUTIH DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO TAHUN 2017 Regina Sasmita Lakuto*, Rahayu H. Akili*, Woodford B.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DAN PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SAUS TOMAT X DARI PASAR TRADISIONAL R DI KOTA BALIKPAPAN

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia.dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo sebagai ibukota Provinsi Gorontalo merupakan kota yang

Dewi Ayu Setiawati 1, Nurmaini 2, Indra Chahaya 2. Departemen Kesehatan Lingkungan

Transkripsi:

(JSTP) ISSN: 2527-6271 2016 ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA SAUS TOMAT DI PASAR TRADISIONAL ANDOUNOHU KOTA KENDARI (Analysis of Sodium Benzoate on The Tomato Sauce In Traditional Market Andounohu Kendari) Isran 1)*, La Karimuna 1), Muh. Syukri Sadimantara 1) 1) Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi dan Industri Pertanian Universitas Halu Oleo *Penulis Korespondensi: E-mail : Isran_undo@yahoo.com (Tel:+62853-9482-1594) ABSTRACT The aim of this study was to analysis the sodium benzoate in tomato sauce product, primarily in the traditional market Andounohu Kendari. Sodium benzoate was extracted with chloroform and analysis to determine of the content using biuret system. The results showed that all samples qualitative tomato sauce containing sodium benzoate. Quantitatively sample A contain sodium benzoate of 5990.4 ppm, sample B of 6451.2 ppm, sample C of 6796.8 ppm, and sample D of 8928 ppm. The value of sodium benzoate content is not safe for consumption according to the Regulation Head of Food and Drug Monitoring Agency of the Republic of Indonesia (BPOM) No. 36 of 2013 on the maximum limit the use of food additives, preservatives in tomato sauce only allowed at 1.000 g/kg for food stuffs. Key words : Tomato Sauce, Sodium Benzoat, Additves. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa zat pengawet natrium benzoat dalam produk saus tomat terutama yang diperdagangkan di pasar tradisional Andounohu kota Kendari. Natrium benzoat diekstraksi dengan kloroform dan untuk mengetahui kadarnya dianalisis menggunakan sistem biuret. Hasil penelitian secara kualiatif menunjukkan bahwa semua sampel saus tomat mengandung pengawet natrium benzoat. Secara kuantitatif sampel A mengandung natrium benzoat yaitu 5990,4 ppm, sampel B yaitu 6451,2 ppm, sampel C yaitu 6796,8 ppm dan sampel D yaitu 8928 ppm. Nilai kandungan natrium benzoat tersebut tidak aman untuk dikonsumsi sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Nomor 36 Tahun 2013 tentang batasan maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pengawet pada saus tomat hanya diperbolehkan pada 1,000 g/kg untuk bahan pangan. Kata Kunci : Saus Tomat, Natrium Benzoat, Zat Aditif. PENDAHULUAN Penggunaan bahan tambahan atau zat aditif pada makanan semakin meningkat, terutama setelah adanya penemuan-penemuan termasuk keberhasilan dalam mensintetis bahan kimia baru yang lebih praktis, lebih murah, dan lebih mudah diperoleh. Penambahan bahan tambahan/zat aditif ke dalam makanan merupakan hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan mutu suatu produk sehingga mampu bersaing di pasaran. Bahan tambahan tersebut diantaranya yaitu pewarna, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, pengawet, pemanis dan pengental. Secara umum bahan tambahan/aditif ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: aditif sengaja yaitu aditif yang secara sengaja ditambahkan untuk meningkatkan konsistensi, citarasa, mengendalikan 131

(JSTP) 2016 keasaman/kebasaan, dan memantapkan bentuk dan rupa, dan aditif tidak sengaja yaitu aditif yang telah ada dalam makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan (Winarno, 1992). Pengawet adalah bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat peruraian terhadap makanan disebabkan oleh mikroorganisme. Bahan tambahan makanan ini ditambahkan ke dalam makanan yang mudah rusak atau makanan yang disukai sebagai medium tumbuhnya bakteri atau jamur (Winarno dan Titi, 1994). Apabila pemakaian bahan pengawet dan dosisnya tidak diatur dan diawasi, kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya, baik yang bersifat langsung misalnya keracunan ataupun yang bersifat tidak langsung misalnya apabila bahan pengawet yang digunakan bersifat karsinogenik (Cahyadi, 2006). Jenis pengawet yang umum digunakan pada saus tomat adalah benzoat dalam bentuk garamnya (natrium benzoat) karena lebih mudah larut dibanding asamnya. Menurut persyaratan SNI 01-0222-1995 batas maksimum penggunaan natrium benzoat adalah 1 g/kg. Ambang penggunaan bahan pengawet yang diijinkan adalah batasan dimana konsumen tidak menjadi keracunan dengan tambahan pengawet tersebut. Penambahan pengawet memiliki resiko bagi kesehatan tubuh, jika terakumulasi secara terus menerus dan dalam waktu lama (Afrianti, 2008). Dengan latar belakang tersebut, pada penelitian ini akan dianalisis penggunaan dan kadar Natrium Benzoat pada saus tomat yang dikhawatirkan tidak sesuai dengan batas maksimum penggunaan natrium benzoat menurut persyaratan SNI 01-0222-1995. Dalam penelitian ini diteliti pengawet Natrium Benzoat pada beberapa saus tomat yang diperdagangkan di pasar tradisional Andounohu kota Kendari. BAHAN DAN METODE Bahan Bahan yang digunakan adalah sampel saos tomat yang diambil secara acak di pasar tradisional Andounohu kota Kendari. Disamping itu jug digunakan bahan-bahan kimia lainnya seperti : NaCl, NaOH 0,05 N, HCl 0,1 N, kloroform, alkohol, aquades, kertas saring, dan indikator fenolftalein (PP 1%). Peralatan Peralatan yang digunakan untuk analisis adalah : timbangan analitik, gelas ukur, erlenmeyer, labu takar, corong pisah, corong kaca, batang pengaduk, pipet ukur, pipet volume, spatula, dan water bath. Cara Kerja Pengambilan sampel 132

(JSTP) 2016 Pengambilan sampel dilakukan di pasar tradisional Andounohu kota Kendari secara acak, yang selanjutnya diambil beberapa jenis saus tomat. Total sampel yang diambil adalah 4 jenis saus tomat dengan merek yang berbeda. Perlakuan sampel Penyiapan sampel Masing-masing sampel saus tomat ditimbang dengan timbangan analitik sekitar 20 g dan ditambahkan 1,5 g NaCl, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Selanjutnya ke dalam labu takar tersebut ditambahkan aquades sebanyak 80 ml diaduk hingga merata, kemudian ditambahkan larutan NaOH 0,05 N 2 pipet sampai tanda batas dan dibiarkan selama 2 jam. Larutan tersebut diaduk atau dikocok setiap selang waktu tertentu kemudian diasamkan dengan menembahkan larutan HCl 0,1 N 2 pipet dan selanjutnya disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh kemudian diekstraksi. Ekstraksi sampel Filtrat yang diperoleh diambil 50 ml dan dimasukkan ke labu takar 100 ml. Selanjutnya diekstraksi menggunakan kloroform 17,5 ml dan 12,5 ml, kemudian dimasukan ke dalam corong pisah dan diaduk atau dikocok untuk memisahkan kloroformnya. Ekstrak kloroform tersebut dikeringkan dengan menggunakan water bath. Selanjutnya, ekstrak kering tersebut dititrasi ke dalam sistem biuret dengan menambahkan alkohol netral 25 ml, aquades 6-7 ml, indikator fenolftalein PP 1% 2 tetes dan NaOH 0,05 N sampai terjadi perubahan warna pink (merah mudah). HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan dan kadar zat pengawet natrium benzoat pada produk saus tomat yang diperdagangkan di pasar tradisional (pasar Andounohu) kota Kendari yang diduga terdapat perbedaan proses pengolahan produk sehingga penggunaan dan kadar pengawet pada setiap produk berbeda. Rekapitulasi hasil analisis yang ditabulasi untuk kajian kandungan kadar pengawet natrium benzoat pada produk saus tomat yang diambil dari pasar tradisional (pasar Andounohu) di kota Kendari terhadap variabel pengamatan yaitu kadar pengawet natrium benzoat disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Kualitatif Senyawa Natrium Benzoat Dalam Sampel Saus Tomat. No Kode Sampel Keterangan 1. A + 2. B + 3. C + 4. D + Keterangan : + = Menggunakan Natrium Benzoat Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa semua sampel saus tomat menggunakan bahan pengawet natrium benzoat. Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan natrium benzoat berwarna kecokelatan. Hal 133

(JSTP) 2016 ini berarti bahwa semua sampel saus tomat mengandung bahan pengawet natrium benzoat. Selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif natrium benzoat seperti hasil yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Kuantitatif Kadar Natrium Benzoat Dalam Sampel Saus Tomat. No Kode Sampel Merek Produk Volume Titrasi (ml) Kadar Natrium Benzoat (ppm) 1. A Saus SK 10,4 ml 5990,4 ppm * 2. B Saus ABC 11,2 ml 6451,2 ppm * 3. C Saus Sinar Sakti (SKT) 11,8 ml 6796,8 ppm * 4. D Saus Pepelegi 15,5 ml 8928 ppm * Keterangan : * = Melebihi SNI Berdasarkan Tabel 2 setelah dilakukan perhitungan secara kuantitatif, maka kadar natrium benzoat yang ada dalam setiap sampel saus tomat di pasar tradisional (pasar Andounohu) bervariasi antara 5990,4 8928 ppm. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sampel saus tomat yang beredar di pasar modern Kota Kendari positif menggunakan senyawa benzoat sebagai pengawet. 2. Terdapat sampel saus tomat (A, B, C dan D) yang dianalisis diperoleh kadar zat pengawet natrium benzoat berturut-turut yaitu 2,664 g/kg, 0,864 g/kg, 2,448 g/kg, 0,936 g/kg. Teridentifikasi dua sampel B dan D yang aman dikonsumsi sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Nomor 36 Tahun 2013 tentang batasan maksimum penggunaan bahan tambahan pangan pengawet pada saus tomat hanya diperbolehkan pada 1,000 g/kg bahan pangan. DAFTAR PUSTAKA Afrianti. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerbit Alfabeta. Bandung Awang, R. 2003. Kesan Pengawet dalam Makanan.http://www.prn.usm.my. Diakses : 07 Agustus 2015. Branen, A. L., Davidson P. M., and Salminen S., 1990. Food Additives, Marcel Dekker Inc., New York. Cahyadi, W. 2008. Kajian dan Analisis Bahan Tambahan Pangan.Edisi Pertama. Bumi Aksara : Jakarta. Siaka IM. 2009. Analisis Bahan Pengawet Benzoat Pada Saos Tomat Yang Beredar di Wilayah Kota Denpasar [Skripsi]. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. Bukit Jimbaran. 134

(JSTP) 2016 WHO. 2000. Consice International Chemical Assessment Document 26. Version Genera: World Health Organization. Winarno. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta. Yuliarti, N. 2007. Awas! Bahaya Lezatnya di Balik Makanan. Penerbit Andi, Yogyakarta. 135