KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI. Laporan Akhir

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

BAB 5 RTRW KABUPATEN

Kata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TRENGGALEK

MODUL 6 : PENILAIAN KELENGKAPAN SUBSTANSI MATERI TEKNIS, RAPERDA, DAN PETA UNTUK STANDAR REKOMENDASI GUBERNUR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG DI LOKASI/KAWASAN WISATA TERPILIH

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 : Pendahuluan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BATANG TAHUN

oleh para pelaku pembangunan dalam mengembangkan Kabupaten Pacitan.

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

BAB VIII KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

LAPORAN AKHIR KATA PENGANTAR

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

Bab VII Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Contoh Tabel Pemeriksaan Mandiri Materi Muatan Rancangan Perda Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

BAB V RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

Gambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 81/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BUPATI PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PEMALANG TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 29 TAHUN 2002 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Diktat Perencanaan Infrastruktur Kota

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

TATA RUANG KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

19 Oktober Ema Umilia

LAMPIRAN VI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 4 SUBSTANSI DATA DAN ANALISIS PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI TAHUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

Click to edit Master title style

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 21 TAHUN 2001 SERI D.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Tema : Ketidaksesuaian Penggunaan Lahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MADIUN TAHUN

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah kabupaten, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Badan Perencanaan Pembangunan, melaksanakan kegiatan Penyusunan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bondowoso pada tahun 2011 yang dilanjutkan dengan proses legalisasi Perda. Buku Naskah Akademis RTRW Kabupaten Bondowoso Tahun 2011-2031 ini merupakan bagian akhir dari serangkaian proses penyusunan perencanaan tata ruang wilayah yang komprehensif. Laporan ini berisikan pendahuluan; potensi masalah dan prospek pengembangan wilayah, tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur ruang, rencana pola ruang, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, hak, kewajiban dan peran masyarakat dalam penataan ruang. Dokumen RTRW Kabupaten Bondowoso ini disusun mulai tahun 2009, dan telah melalui proses Rekomendasi Gubernur Jawa Timur pada Oktober 2009, persetujuan Menteri Pekerjaan Umum pada Januari 2011, persetujuan DPRD pada Agustus 2011, evaluasi dan klarifikasi Gubernur Jawa Timur pada September sampai Nopember 2011, dan penetapan menjadi Perda pada Nopember 2011. Akhir kata disampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran Penyusunan dan Penetapan Perda RTRW Kabupaten Bondowoso ini. Sebuah harapan yang kiranya dapat menjadi kenyataan, bahwa dengan tersusunnya RTRW Kabupaten Bondowoso tahun 2011-2031, seluruh stakeholder pembangunan dapat mendayagunakannya seoptimal mungkin sehingga terwujud pembangunan daerah yang berkelanjutan dan tata wilyah yang berwawasan lingkungan, iklim investasi yang kondusif, dan meningkatkan perekonomian daerah, yang bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Bondowoso, 27 Desember 2011 ~ i ~

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR PETA... ix DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I - 1 1.2 Dasar hukum... I - 2 1.3 Tujuan Dan Sasaran Penyusunan RTRW... I - 8 1.4 Ruang Lingkup Perencanaan... I - 9 1.4.1 Lingkup Wilayah... I - 9 1.4.2 Lingkup Substansi... I - 9 1.4.3 Jangka Waktu Perencanaan... I - 10 1.5 Ketentuan Umum... I - 13 1.5.1 Pengertian - pengertian... I - 13 1.5.2 Kedudukan RTRW Kabupaten... I - 16 1.5.3 Fungsi RTRW Kabupaten... I - 17 1.6 Pendekatan Perencanaan... I - 18 1.7 Sistematika Penyajian... I - 19 BAB II PROFIL WILAYAH KABUPATEN 2.1 Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Bondowoso... II - 1 2.2 Kependudukan dan Sumber Daya Manusia... II - 11 2.2.1 Tingkat Pendidikan... II - 12 2.2.2 Mata Pencaharian... II - 12 2.2.3 Kultur Masyarakat... II - 13 2.2.4 Tingkat Kesehatan... II - 13 2.3 Potensi Sumber Daya Alam... II - 14 2.3.1 Sumber Daya Air... II - 14 2.3.2 Sumber Daya Lahan... II - 15 2.3.3 Sumber Daya Mineral... II - 16 2.3.4 Sumber Daya Alam Hayati... II - 17 2.4 Potensi Ekonomi... II - 18 2.4.1 Pertanian... II - 18 2.4.2 Perkebunan... II - 19 2.4.3 Kehutanan... II - 20 ~ ii ~

2.4.4 Peternakan... II - 21 2.4.5 Perikanan... II - 21 2.4.6 Pertambangan... II - 22 2.4.7 Industri... II - 22 2.4.8 Pariwisata... II - 23 2.4.9 Perdagangan, Jasa dan Perkotaan... II - 24 2.5 Potensi Bencana Alam... II - 25 2.5.1 Kawasan Lahan Kritis... II - 26 2.5.2 Kawasan Rawan Bencana Longsor... II - 26 2.5.3 Kawasan Rawan Bencana Banjir... II - 26 2.5.4 Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Berapi... II - 27 2.5.5 Kawasan Rawan Bencana Angin Puting Beliung... II - 27 2.5.6 Kawasan Rawan Bencana Kebakaran... II - 27 2.6 Tinjauan Kebijakan Pembangunan Daerah... II - 32 2.7 Isu Strategis Wilayah Kabupaten... II - 33 BAB III TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH 3.1 Konsep dan Skenario Pengembangan Wilayah... III - 1 3.1.1 Konsep Pengembangan Wilayah... III - 1 3.1.2 Skenario Pengembangan Wilayah... III - 4 3.2 Azas, Visi, Misi dan Tujuan Penataan Ruang Wilayah... III - 8 3.3 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah... III - 10 3.3.1 Kebijakan Penataan Ruang Wilayah... III - 10 3.3.2 Strategi Penataan Ruang Wilayah... III - 11 BAB IV RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH 4.1 Rencana Sistem Perkotaan... IV - 1 4.1.1 Sistem Perkotaan... IV - 1 4.1.2 Sistem Perdesaan... IV - 7 4.2 Rencana Sistem Prasarana Wilayah Kabupaten... IV - 11 4.2.1 Rencana Pengembangan Sistem Prasarana Utama... IV - 11 4.2.1.1 Rencana Transportasi Jalan Raya... IV - 11 4.2.1.2 Transportasi Kereta Api... IV - 25 4.3 Sistem Prasarana Lainnya... IV - 27 4.3.1. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Energi... IV - 27 4.3.2. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi... IV - 31 4.3.2.1 Rencana Sistem Jaringan Telepon... IV - 32 4.3.2.2 Rencana Pengembangan Menara Telekomunikasi... IV - 35 4.3.2.3 Rencana Lokasi Pemancar Televisi dan Radio... IV - 42 4.3.3 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air... IV - 42 4.3.3.1 Sungai, Rawa, Waduk dan Embung... IV - 43 4.3.3.2 Jaringan Irigasi... IV - 44 4.3.3.3 Jaringan Air Baku Untuk Air Minum... IV - 47 ~ iii ~

4.3.4 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Lainnya... IV - 51 4.3.4.1 Sistem Jaringan Drainase... IV - 51 4.3.4.2 Sistem Jaringan Persampahan... IV - 54 4.3.4.3 Sistem Jaringan Sanitasi... IV - 61 4.3.4.4 Sistem Pengelolaan Limbah Industri... IV - 62 4.3.4.5 Jalur Evakuasi Bencana Alam... IV - 63 BAB V RENCANA POLA RUANG WILAYAH 5.1 Kawasan Lindung... V - 1 5.1.1 Kawasan Hutan Lindung... V - 1 5.1.2 Kawasan yang memberi Perlindungan Kawasan Bawahannya... V - 3 5.1.3 Kawasan Perlindungan Setempat... V - 8 5.1.3.1 Kawasan Sempadan Sungai... V - 8 5.1.3.2 Kawasan Sekitar Waduk, Bendungan, Embung dan Rawa... V - 10 5.1.3.3 Kawasan Sekitar Mata Air... V - 11 5.1.4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya... V - 14 5.1.4.1 Kawasan Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa.. V - 14 5.1.4.2 Taman Wisata Alam dan Pelestarian Alam... V - 16 5.1.4.3 Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan.. V - 18 5.1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam... V - 19 5.1.5.1 Kawasan Lahan Kritis... V - 19 5.1.5.2 Kawasan Rawan Bencana Longsor... V - 23 5.1.5.3 Kawasan Rawan Bencana Banjir... V - 25 5.1.5.4 Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Api.. V - 27 5.1.5.5 Kawasan Rawan Bencana Kebakaran Hutan... V - 29 5.1.5.6 Kawasan Rawan Gempa Bumi dan Angin Puting Beliung... V - 31 5.1.6 Kawasan Lindung Geologi... V - 32 5.2 Kawasan Budidaya... V - 35 5.2.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi dan Hutan Rakyat.. V - 35 5.2.2 Kawasan Peruntukan Pertanian... V - 40 5.2.2.1 Peruntuan Kawasan Pertanian Lahan Basah (sawah)... V - 41 5.2.2.2 Peruntukan Kawasan Pertanian Lahan Kering... V - 43 5.2.2.3 Peruntukan Kawasan Agropolitan... V - 44 5.2.2.4 Peruntukan Kawasan Peternakan... V - 47 5.2.3 Kawasan Peruntukan Perkebunan... V - 51 5.2.4 Kawasan Peruntukan Perikanan... V - 55 5.2.5 Kawasan Peruntukan Pertambangan... V - 57 5.2.6 Kawasan Peruntukan Industri... V - 62 5.2.7 Kawasan Peruntukan Pariwisata... V - 66 5.2.8 Kawasan Peruntukan Permukiman... V - 69 5.2.8.1. Kawasan Permukiman Pedesaan... V - 71 ~ iv ~

5.2.8.2. Kawasan Permukiman Perkotaan... V - 72 5.2.9 Kawasan Peruntukan Lainnya... V - 75 5.2.9.1 Kawasan Perdagangan Dan Jasa... V - 75 5.2.9.2 Kawasan Khusus... V - 76 5.2.9.3 Ruang Terbuka Hijau (RTH)... V - 81 5.2.10 Rencana Pola Ruang... V - 84 5.2.11 Konflik Lahan... V - 87 BAB VI PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN 6.1 Kriteria Kawasan Strategis... VI - 1 6.2 Kawasan Strategis Ekonomi... VI - 3 6.2.1 Kawasan Agropolitan Kabupaten Bondowoso... VI - 3 6.2.2 Kawasan Segitiga Emas Ijen (Pendukung Agropolitan Regional Ijen)... VI - 5 6.2.3 Kawasan Strategis Perkotaan Bondowoso... VI - 7 6.2.4 Kawasan Strategis Tamanan... VI - 10 6.2.5 Kawasan Strategis Industri... VI 11 6.2.6 Kawasan Daerah Tertinggal... VI 12 6.3 Kawasan Strategis Sosial Budaya... VI - 14 6.3.1 Kawasan Alun alun dan Pusat Perkotaan Bondowoso.. VI - 14 6.3.2 Kawasan Situs Megalitikum... VI - 15 6.4 Kawasan Strategis Lingkungan Hidup... VI - 17 6.5 Kawasan Strategis Penggunaan Teknologi Tinggi... VI - 19 6.6 Kawasan Strategis Pertahanan dan Keamanan... VI - 21 BAB VII ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH 7.1 Kebijakan Strategis Operasional RTRW... VII - 1 7.2 Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah... VII - 2 7.3 Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah... VII - 4 7.4 Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten... VII - 6 7.5 Program Prioritas dan Pentahapan... VII - 8 7.6 Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang Oleh BKPRD... VII - 25 7.7 Implementasi RTRW Kabupaten Bondowoso... VII - 28 7.7.1 Sosialisasi RTRW... VII - 28 7.7.2 Aspek Perencanaan Rinci... VII - 29 7.7.3 Aspek Pemanfaatan Ruang... VII - 31 7.7.4 Aspek Pengawasan dan Pengendalian... VII - 31 7.7.5 Aspek Evaluasi dan Peninjauan Kembali... VII - 32 7.8 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RTRW... VII - 33 ~ v ~

BAB VIII KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH 8.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi... VIII - 1 8.2 Ketentuan Perizinan... VIII - 20 8.2.1 Izin Prinsip... VIII - 21 8.2.2 Izin Alih Fungsi Lahan... VIII - 21 8.2.3 Izin Lokasi... VIII - 21 8.2.4 Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT)... VIII - 22 8.2.5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)... VIII - 22 8.2.6. Izin Lainnya... VIII - 22 8.2.7. Mekanisme Perijinan... VIII - 23 8.3 Ketentuan Pemberian Insentif dan Disinsentif... VIII - 24 8.3.1 Insentif Disinsentif Antar Pemerintah Daerah... VIII - 25 8.3.2 Insentif Disinsentif Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat... VIII - 25 8.4 Arahan Pengenaan Sanksi Administrasi... VIII - 28 8.4.1. Sanksi Administrasi... VIII - 28 8.4.2. Sanksi Pidana... VIII - 31 8.5 Pengawasan... VIII - 32 8.6 Penertiban... VIII - 34 8.7 Kelembagaan... VIII - 34 BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN SERTA PERAN MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG 9.1 Hak Masyarakat... IX - 1 9.2 Kewajiban Masyarakat... IX - 2 9.3 Peran Serta Masyarakat... IX - 3 BAB X PENUTUP 10.1 Kesimpulan... X - 1 10.2 Rekomendasi... X - 2 ~ vi ~

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Bondowoso Tahun 2010.. II - 8 Tabel 2.2 Penggunaan Lahan Per kecamatan di Kabupaten Bondowoso Tahun 2010... II - 9 Tabel 2.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Bondowoso 2011-2031... II - 11 Tabel 3.1 Model Kelompok Wilayah (Regional Cluster)... III - 2 Tabel 3.2 Arahan Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bondowoso 2011-2031... III - 5 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Arahan Fungsi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Jember Dan Sekitarnya... IV - 3 Penetapan Sistem Perkotaan dan Perdesaan Kabupaten Bondowoso... IV - 8 Tabel 4.3 Rencana Dimensi Jalan di Kabupaten Bondowoso... IV - 19 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Kebutuhan Energi Listrik Kabupaten Bondowoso sampai dengan Tahun 2031... IV - 29 Arahan Penyediaan Jaringan Telepon Kabupaten Bondowoso sampai dengan Tahun 2031... IV - 33 Tabel 4.6 Pengembangan Menara Seluler Bersama Hingga Tahun 2031... IV - 36 Tabel 4.7 Rencana Lokasi Menara Telekomunikasi... IV - 38 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Kebutuhan Air Irigasi untuk Persawahan Kabupaten Bondowoso Tahun 2031... IV - 45 Kebutuhan Jaringan Air Bersih Kabupaten Bondowoso sampai dengan Tahun 2031... IV - 49 Arahan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Bondowoso sampai dengan Tahun 2031... IV - 58 Arahan Penyediaan Prasarana Persampahan Kabupaten Bondowoso sampai dengan Tahun 2031... IV - 59 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Pembagian Wilayah DAS dan Sub-DAS Di Kabupaten Bondowoso... V - 9 Kawasan Sekitar Waduk/Danau, Bendungan, Embung Dan Rawa... V - 11 Tabel 5.3 Potensi Usaha Peternakan Kabupaten Bondowoso... V - 47 ~ vii ~

Tabel 5.4 Arahan Pengembangan Komoditi Perkebunan Kabupaten Bondowoso... V - 53 Tabel 5.5 Rencana Kawasan Pertambangan di Kabupaten Bondowoso... V - 57 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10 Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah Di Kabupaten Bondowoso... V - 63 Arahan Penediaan Perumahan Di Kabupaten Bondowoso Sampai Dengan Tahun 2031... V - 70 Rencana Kawasan Pemukiman Kabupaten Bondowoso Tahun 2031... V - 73 Rencana Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan di Kabupaten Bondowoso Tahun 2031... V - 81 Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso tahun 2031... V - 85 Tabel 6.1 Kawasan Strategis Kabupaten Bondowoso... VI - 2 Tabel 6.2 Rencana Lokasi Kawasan Agropolitan Kabupaten Bondowoso... VI - 4 Tabel 7.1 Indikasi Program Utama dan Tahapan Pelaksanaan RTRW Kabupaten Bondowoso Tahun 2011-2031... VII - 9 Tabel 7.2 Perbedaan KLHS dan AMDAL... VII -34 Tabel 7.3 Matrik Uji Cepat Kajian Lingungan Hidup Strategis (KLHS) RTRW Kabupaten Bondowoso... VII -36 Tabel 8.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Ruang Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Kabupaten Bondowoso... VIII - 3 ~ viii ~

DAFTAR PETA Peta 1.1 Orientasi Wilayah Kabupaten Bondowoso... I - 11 Peta 1.2 Batas Administrasi Wilayah Kabupaten Bondowoso... I - 12 Peta 2.1 Ketinggian Wilayah... II - 2 Peta 2.2 Kelerengan Wilayah... II - 3 Peta 2.3 Geologi Wilayah... II - 4 Peta 2.4 Jenis Tanah... II - 5 Peta 2.5 Curah Hujan... II - 7 Peta 2.6 Penggunaan Lahan Tahun 2010... II - 10 Peta 2.7 Kawasan Lahan Kritis... II - 28 Peta 2.8 Kawasan Rawan Longsor... II - 29 Peta 2.9 Kawasan Rawan Banjir... II - 30 Peta 2.10 Kawasan Rawan Bencana Vulkanis... II - 31 Peta 3.1 Proyeksi Jumlah dan Kepadatan Penduduk... III - 6 Peta 4.1 Rencana Struktur Ruang Wilayah... IV - 6 Peta 4.2 Rencana Kawasan Perkotaan... IV - 10 Peta 4.3 Rencana Jaringan Jalan... IV - 23 Peta 4.4 Rencana Trayek Angkutan Umum... IV - 24 Peta 4.5 Rencana Jalur Kereta Api... IV - 26 Peta 4.6 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Listrik... IV - 30 Peta 4.7 Rencana Jaringan Telekomunikasi Telepon... IV - 34 Peta 4.8 Rencana Lokasi Menara Telekomunikasi (Cell-Plan)... IV - 41 Peta 4.9 Rencana Prasarana Irigasi... IV - 46 Peta 4.10 Rencana Jaringan Air Bersih Perkotaan... IV - 50 Peta 4.11 Rencana Sistem Drainase Wilayah... IV - 53 Peta 4.12 Rencana Pengelolaan Persampahan... IV - 60 Peta 5.1 Penetapan Kawasan Lindung... V - 6 Peta 5.2 Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya... V - 7 ~ ix ~

Peta 5.3 Kawasan Perlindungan Setempat... V - 13 Peta 5.4 Kawasan Suaka Alam dan Suaka Margasatwa... V - 17 Peta 5.5 Kawasan Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan... V - 20 Peta 5.6 Kawasan Penanganan Lahan Kritis... V - 22 Peta 5.7 Kawasan Mitigasi Rawan Bencana Longsor... V - 24 Peta 5.8 Kawasan Mitigasi Rawan Bencana Banjir... V - 26 Peta 5.9 Kawasan Mitigasi Rawan Bencana Gunung Api... V - 28 Peta 5.10 Kawasan Mitigasi Rawan Kebakaran Hutan... V - 30 Peta 5.11 Kawasan Lindung Geologi... V - 33 Peta 5.12 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung... V - 34 Peta 5.13 Rencana Kawasan Hutan Produksi... V - 38 Peta 5.14 Rencana Kawasan Hutan Rakyat... V - 39 Peta 5.15 Rencana Kawasan Pertanian... V - 46 Peta 5.16 Rencana Kawasan Peternakan... V - 50 Peta 5.17 Rencana Kawasan Perkebunan... V - 54 Peta 5.18 Rencana Kawasan Perikanan... V - 56 Peta 5.19 Rencana Kawasan Pertambangan dan Pemanfaatan Panas Bumi... V - 61 Peta 5.20 Rencana Kawasan Industri... V - 65 Peta 5.21 Rencana Kawasan Pariwisata... V - 68 Peta 5.22 Rencana Kawasan Permukiman Perkotaan dan Perdesaan... V - 74 Peta 5.23 Kawasan Perbatasan Antar Kabupaten... V - 79 Peta 5.24 Kawasan Militer... V - 80 Peta 5.25 Penetapan Klasifikasi Kawasan Budidaya... V - 83 Peta 5.26 Rencana Pola Ruang Wilayah... V - 86 Peta. 6.1 Rencana Kawasan Agropolitan... VI - 6 Peta. 6.2 Kawasan Strategis Ekonomi... VI - 13 Peta. 6.3 Kawasan Strategis Sosial Budaya... VI - 16 Peta. 6.4 Kawasan Strategis Lingkungan Hidup... VI - 18 Peta. 6.5 Kawasan Strategis Teknologi Tinggi... VI - 20 Peta. 6.6 Kawasan Strategis Pertahanan Keamanan... VI - 22 ~ x ~

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Diagram Latar Belakang Penyesuaian Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bondowoso... I - 2 Gambar 3.1. Diagram Pengembangan Sistem Keruangan Berdasarkan Konsep Kelompok Wilayah... III - 3 Gambar 4.1 Diagram Struktur PKW Jember dan Sekitarnya... IV - 2 Gambar 4.2 Diagram Sistem Perdesaan... IV - 8 Gambar 4.3 Diagram Hirarki Jaringan Jalan di Kabupaten Bondowoso... IV - 15 Gambar 4.4 Diagram Ketentuan Dimensi Ruang Jalan... IV 19 Gambar 4.5 Diagram Sistem Jaringan Listrik... IV 27 Gambar 4.5 Diagram Proses Pengelolaan Sampah Dengan System Off-Site... IV - 56 Gambar 5.1 Konsep Penanganan Kawasan Konservasi dan Rawan Longsor... V - 4 Gambar 6.1 Diagram Konsepsi Kawasan Strategis Kabupaten... VI - 1 Gambar 7.1 Diagram Aplikasi KLHS dan AMDAL... VII - 35 ~ xi ~