Tlltf^Uilt vunldts,?ent(saltaalt tsurailst mntsta l[ perusrhmil $unfitst ftst tltdoltesta

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

AESTRAKSI. Latar Belakanc Pemi lihan Judu'l. Asuransi menurut pasal 246 Kitab Undang-undang. Hukum Dagang (selanjutnya disingkat KUHD) adalah suatu

t99 4 TAI{GGUNG JAWAB PERANTARA DAGAT'IG EFEK DALAI\{ MELAKUI(AN PENYERAHAT{ SAHAM YAI\G TERI"AMBAT PADA IIWESTOR ABSTRAK SKRIPSI

TANGGUNG GUGAT PERJANJIAN WARALABA PADA,ES TELER 77" 01 SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

FAKUlTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

III. METODE PENELITIAN. berdasarkan logika berpikir. Metodologi artinya ilmu tentang cara melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

METODE PENELITIAN. penelitian hukum normatif-empiris/terapan. Penelitian hukum normatif-empiris

ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh manusia. Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut di

FAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

TAKUITAS HUI(UII U]IIYERSITAS SURABAYA SURABAYA t992 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELARANGAN ABSTRAK SKN.IPSI OLEH ASNI SOEWANDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata sehingga disebut perjanjian tidak bernama. Dalam Buku III

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah terlepas dari bahaya, Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

FAKULTAS HOKUM UNIVERSITAS SURABAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Istilah perjanjian baku berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu standard

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN JENASAH MELALUI PERSEROAN TERBATAS GARUDA INDONESIA AIRWAYS

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN EVITA KARINA PUTRI JATUHNYA PESAWAT AIR ASIA DENGAN NOMOR PENERBANGAN QZ8501

FAKUI.IAS HUI(UM UIIIYERSITAS SURABAYA SURABAYA lg92 ABSTRAK SKRIPSI. otell. YAPTO WITLY SItrATRA Nn,P 2870t15 ttffrm A7.7. O{0[,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang. sedang membangun terutama bidang pendidikan dan ekonomi.

PERLINDUNGAN HUKI.'M BAGI PEMBELI YANG BERITIKAD BAIK

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

PERLINDUNGAN PIHAK TERTANGGUNG DALAM ASURANSI TERHADAP TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DARI PIHAK KETIGA (Studi pada PT Asuransi Intra Asia)

PERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII

BAB 1 PENDAHULUAN. hal. 2. diakses 06 September Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ASURANSI MITRA BEASISWA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

IGDUDUKAII IIIAI( IIIGI(IT DALAiI PEIYARISAI{ ME]IURUI HUI(UiI ADAT IATUA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASURANSI JIWA DALAM PROSES PELAKSANAAN PENYELESAIAN KLAIM PEMBAYARAN ASURANSI PADA PT. ASURANSI MANULIFE INDONESIA DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

OIEH PEMAKAIAN RUMAH SUSUN YANG DIKUASAI OLBH ABSTRAK SKRIPSI PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pada umumnya memuat beberapa unsur, yaitu: 1

TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH DINAS ANTARA KARYAWAN PT

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

ttfiurm fittu uilie$lrts sunrurr 's0nrtlrt sebrglr cutrlm Dil.tx [EPllt Ilt t9t2 IUGTS OTil HET'EilIIIG BATAI HARIA PEIIIIICGATI]I ^ESTN.

r994 FAKUTTAS IIUI(UilI UIIIYERSITAS SURABAYT SURABAYA ABSTRAK SKRIPSI

Diajukan oleh; RAGOWO ADE KURNIAWAN C

III. METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mempelejari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala. sumber devisa utama Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keadaan yang tidak kekal merupakan sifat alamiah yang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, undang-undang yang mengatur asuransi sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kita perlu memahami tentang asuransi. Kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kelihatan megah dan bersih sehingga konsumen (pembeli ) berkeinginan. untuk mengunjunginya dan belanja.

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agar hukum dapat berjalan dengan baik pelaksanaan hukum

III. METODE PENELITIAN. penelitian hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuan-ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari keinginan untuk mengatasi ketidakpastian (uncertainty).

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

mengalami wanprestasi rata-rata nasabah dalam kondisi ekonominya sedang masa leluasa atau tenggang waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, matipun manusia masih memerlukan tanah. berbagai persoalan dibidang pertanahan khususnya dalam hal kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan variasi dari masing-masing jenis barang dan atau jasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. etnis,suku, agama dan golongan. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

PERJANJIAN ASURANSI MELALUI TELEMARKETING DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tidak terduga semula, misalnya rumahnya terbakar, barangbarangnya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Pajak dalam hal ini adalah penerimaan cukai menjadi andalan

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya. 1

III. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

t993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

199{ ABSTRAK SKRIPSI. tfi(uttas Hu!(uil UlllvERslTls surlbayr SURABAYA. fl lilauall IEltIAllG lgpll il TAtl llatfff llubull GAllllI A llell0lll

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

BAB I PENDAHULUAN. material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin pesat, dan untuk itu masyarakat dituntut untuk bisa mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era reformasi merupakan era perubahan dalam kehidupan berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan ekonomi global dan perkembangan teknologi yang demikian cepat

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu transaksi jual beli, apapun jenis benda yang diperjual-belikan

Transkripsi:

Tlltf^Uilt vunldts,?ent(saltaalt tsurailst mntsta l[ perusrhmil $unfitst ftst tltdoltesta ABSTRAK SKRIPSI OtEH EKO NUGROHO xrp 2!tot 75 xrbm ta. z 00a.r2@r. aa$r TAI(UITAS HUI(UiI UIIIYERSITAS SUNABAYA SURIBTYI t992

Surabaya t 30 Oktober 1992 Mahasiswa yan9 l"lengetahui DE:KAN FAKULTAs }4\iJKUM.3 @- A- DANItiL DJOKO TARLIMAN,5.H.,14.s. ITROWINOTO.S.H, SAULINA SINURAT, S.H., l'1.s.

Asuransi Kdrisma merupakan salah gatu di antara beberapa asurensi yang dikelola oleh perusahaan Asuransi Jaga Indonesia (selanjutnya disingkat Jasindo). Sebagai guatu asuransi berarti apabila di.dagarkan Pada ketentuan pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Daqang (selaniutnya disingkat KUHD ) dan Undang-undang No, 2 Tahun L992 (selanjutnya disingkat UU No. 2 Tahun 1?92) tentang Usaha Perasuransian dalam pasal 1 ayat 2 yang pada garis besarnya dikatakan sebagai suatu asuransi apabila telah memenuhi unsur-unsur adanya tertanggung, penangqung dan didasarkan atas suatu peristiwa yang tidak diduga sebe I umnya, Antara tertanggung dan penanggung mengikatkan diri untuk rnembuat suatu perjanjian yaitu perjanj ian asuransi. Asuransi sebagai suatu perjanjian berarti sebagaimana buku III Kitab Undang-undanq Hukum Perdata (selanjutnya disingkat KUH Perdata ) yang menganut asas kebebasan berkontrak, maksudnya pihak-pihak bebas membuat perjanjian dengan menyimpangi. pasal-pasal dalam buku III KUH Perdata asal kan tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum dan kesusilaan, Selain asar kebebasan berkontrak juga dikenal asas konsensualitas maksudnya perjanjian itu sudah lahir pada detik tercapainya kata sepakat terhadap hal-hai yang pokok antara kedue belah Dihak. Perihal asas konsensualitas dalam perjanjian

asuransi juga dikenal sebagaimana tertuang dalam ketentuan pasal?57 KUHD di mana ditentukan bahwa perjanjian aeuransi telah mengikat antara tertanggung dengan penanggung pada detik tercapainya kata sepakat. Walaupun polis belum ditanda tangani maupun diserahkan kepada pihak tertanggung, Kekuatan mengikatnya perjanjian asuransi yang terjadi pada detik tercapainya kata sepakat ini tidak berlaku terhadap perjanjian AEuransi Karisma. Hal ini tel.ah secara tegag tertuang dalam pasal 3 butir 2 buku polis Perjanjian Asuransi Karisma. Dalan pasal tersebut ditentukan bahwa premi herus dibayar oleh tertanggung pada saat poli.s diserahkan, apabila prem.i tidak dibayar oleh tertanggung dalarn tenggang v,,aktu 14 hari setelah penyerahan po1is, maka berlakunya polis ditunda' dan jika terjadi kiaim, penanqgung tidak bertanggung jahab atas kerugian tersebut. Berlandaskan pada uraian di atas nampak adanya suatu hal yang kontradiksi, dikatakan demikian' karena di satu pihak asuransi sebagai suatu perjanjian yang mengikat pada detik tercapainya kata sepakat. Tetapi dalam Asuransi Karisma ini perjanjian asuransi baru mempunyai kekuatan mengikat setelah pihak tertanggung membayar prerni' asuransi. Hal ini mendorong penul is untuk mengetahui Asuransi Karismd secara' keeeluruhan r yang akhirnya penulie memilih judul skripsi : "Tinjauan Yuridis Pelaksanaan

asuransi Karisma Di Perusahaan Asuransi Jasa Indonesia" ' Judul skripsi di atas denqan permasaj'ahan bagaimana tanggung jawab penanggungr jika Premi belum dibayar tetapi peristit,la yang d i pertanggunq k an telah terjadi ' ljntuk mengetahui jawaban atas masalah tersebut dengan benar atat-l mendekati kebenaran diperlukan suatil Penelitian, sehingga tujuan diadakan penelitian ini adalah selain mengetahui janaban yanll benar atau mendekati kebenaran '. juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan baqi pelaksanaan Asuransi Karigma pada perusahaan Asuransi Jasindo. Penyusunan skrips.i ini agar sesuai dengan karya tulis ilmiah diperlukan suatu metodologi yang terdiri. dari pendekatan masalah digunakan metode yuridis normatif makeudnya pendekatan didasarkan pada Pada Pereturan perundang-undangan yang bprlaku dalam hal.ini KUHD dan KUH Perdata serta UU No. 2 Tahun 1??2' Sumber data berupa data Eekunder terdiri dari bahan hukum Primer berupa peraturan perundang -unijangan dan bahan hukum sekunder berupa literatur, bahan perkuliahan. Sedangkan data pelengkap diperoleh dari perusahaan Asuransi Jasindo' Pengumpulan data menggunakan cara membaca t mempelajari, mengidentifikasi, sehingga diperoleh data yang ada kaitan Iangsung dengan masalah yang dibahas. Kemudian diolah menggunakan metode deduktif m ksudnya bertolak dari. hal yang umum disimpulkan menjadi khusus

sehingqa ditemukan suatu jahaban masalah. Selanjutnya diana]lsa secara kualitatif maksudnya menqanalisis data berdasarkan pemi.kiran yang Iogis dan bernalar denqan menelaah sistematika peraturan Perundang-undangan yang ber I aku. Obyek dan lokasi penelitian meliputi hal-hal yanq berkaitan dengan asuransi bdik melalui studi kepustekaan di Universitas Surabaya maupun melalui wat^,ancara di perusahaan Asuransi Jasindo. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh suatu jawaban bahh a dalam melaksanakan AsuranEi Karistna ini mengikatnya perjanjian aguransi setelah premi dibayar oleh tertanggung, sehingga apabila tertanggung belum membayar premi padahal barang yang d i per tanggung kan atas suatu peristiwa yang belum tentu tersebut rusak atau peristiwanya terjadi, maka pihak perusahaan Asuransi Jasindo tidak -bertanggung jag,rab atas pembayaran ganti kerugian apabila tertanqgung mengajukan klaim. Penundaan kekuatan mengikatnya perjanjian asuransi walaupun polis telah diserahkan kepada tertanggung ada kaitannya dengan belum memberikan keterangan yang rinci atag barang yang d i pertanggung k an oleh pihak tertanggung, sehingga diperlukan suatu kejelasan lebih lanjut, Berdasarkan uraj.an di atas dapat disimpulkan bahwa pihak perusahaan Asuransi Jasindo tidak bertanggunq jawab

sehingga ditemukan suatu jawaban masalah. Selanjutnya dianalisa Eecara kualitatif maksudnya menganalisis data berdasarkan pemikiran yang logis dan bernalar denqan menelaah sistematika peraturan Ferund ang -und anq an yang ber I aku. Obyek dan Iokasi penelitian meliputi hal-hal yang berkaitan dengan asur-ansi baik melalui studi kepustakaan di Uni.versitas Surabaya rnaupun.nelalui wawancara di perusahaan Asuransi Jagindo. Berdasarkan hasi I penel itian diperoleh suatu jawaban bahwa dalam melakeanakan AEuransi Karisma ini mengikatnya perjanjian asuransi setelah premi dibayar oleh tertanggung, sehingga apabila tertanggung belum membayar pretni padahal barang yang dipertanggungkan atas suatu peristiha yang belum tentu tersebut rusak atau peristiwanya terjadi, maka pihak perusahaan Asuransi Jasindo ti.dak bertanggung jawab atas pembayaran ganti kerugian apabila tertanggung mengajukan k1aim. Penundaan kekuatan mengrkatnya perjanjian asuransi walaupun polis telah diserahkan kepada tertanggung ada kaitannya dengan belum memberikan keterangan yang rinci atas barang yang di.pertanggungkan oleh pihak tertanggung, Eehingqa diperlukan suatu kejelasan lebi.h Ianjut. Berdasarkan uraian cri atas dapat disimpulkan bahwa pihak perusahaan Asuransi Jasindo tidak bertanggung jawab

atas k laim penqgantian keruqian yang diajukan oleh tertanggung walaupun polis asuransi telah diserahkan' Penanggung tidak bertanggung jahrab atas klaitn asuransi yang diajukan oleh tertanggung apabila dikaitkan dengan ketentuan pasal 257 KUHD jelas tidak terdapat suatu landaran hukum, selain itu jelas tidak patut apabila polis telah diserahkan pertanggunqan belum terjadi. Alasan pihak Asuransj. Jasindo yang berkaitan dengan keterangan keadaan barang yang dipertanggungkan juga kurang dapat diterima, karena yang berkaitan dengan keadaan barang yang dipertanggungkan secara keseluruhan terinci dalam polis, sehj.ngga tidak mungkin Polis telah diserahkan ' keadaan barang belum dijelaskan, Hal ini apabila ditinjau dari seqi kepatutan berctagarkan penilaian masyarakat dikatakan sebagai suatu hal yang tidak patut untuk dilakukan

atas klai.rn penggantian kerugian yang diajukan oleh tertanggung Halaupun Pol is asuransi telah diserahkan ' Penanggung tidak bertanggung jawab atas klaim asuransi yang diajukan oleh tertanggung apabila dikaitkan denqan ketentuan pasal 237 KUHD jelas tidak terdapat suatu landasan hukum, selain itu jelas tidak patut apabila Polis telah diserahkan pertanggungan be.lum terjadi. Alasan pihak Asurangi Jasindo yang berkaitan dengan keterangan keadaan barang yang d i per tanggung kan juga kurang dapat diterima, kafena yang berkaitan dengan keadaan barang yang d i pertanggung kan secara keseluruhan terinci dalarn polis, sehingga tidak mungkin polis telah diserahkan, keadaan barang belum dijelaskan. Hal ini apabila ditinjau dari segi kepatutan berdasarkan penj. laian masyarakat dikatakan sebagai suatu hal yang tidak patut untuk dilakukan,