BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba. menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tempat ketempat lainnya dengan cepat. Hampir tidak ada lagi tempat-tempat yang

Reika Happy Sugiastuti Moch.Dzulkirom Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas jalan yang tidak bertambah dan ketidak disiplinan para penggunanya

BAB II LANDASAN TEORI

TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah kendaraan yang semakin meningkat khususnya kendaraan bermotor,

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia di sektor produktif

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Ghara Reksa (Persero) cabang Bandung, yaitu bagian keuangan. kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas dari Piutang pada PT XXX

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PELAKSANAAN PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) UNIT TANJUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-10/PB/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) adalah mengenai

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

UNISKA TABUNGAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. BUMN di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. front office menjadi terhambat atau pun tidak efektif dan efisien, dan penulis

AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian dalam suatu Negara. Menurut Drs. Mohammad Hatta

Bab XII Proses Transaksi Akuntansi

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Handling Petty Cash. Administrasi Niaga Semester 2 Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M. AB.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Kegiatan perekonomian yang sehari-hari dilakukan

Peran Dan Fungsi Asuransi Sebagai Coverage Kredit Nasabah Yang Meninggal Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Cijerah

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

STRUKTUR PEMETAAN PROGRAM DIKLAT MASUKAN DU/DI KURIKULUM IMPLEMENTASI SPEKTRUM AKUNTANSI SMK 2009

VICKRY REZA SALLAMANDA NIM

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

Dokumen Spesifikasi Aplikasi

KEBIJAKAN AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan baik yang berorientasi laba maupun nirlaba, kas

BAB I PENDAHULUAN. transaksi. Untuk itu, perbankan dituntut untuk menyediakan berbagai. yang disediakan oleh jasa perbankan adalah Kliring.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 38 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-03/1.02.1/PPATK/03/12 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jenis inkaso dilihat dari lalu lintas dananya dapat dibedakan menjadi : a. Inkaso keluar yaitu inkaso atas instruksi nasabah untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PROSEDUR AKUNTANSI PEMBAYARAN SANTUNAN DANA KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN DAN PELAPORANNYA PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PERWAKILAN JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses PT. Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Tangerang Pada

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA. NAMA : RINI WIDODO NPM : PEMBIMBING : Dr. IMAM SUBAWEH

Pertemuan ke V : Produk Dana

KAS dan INVESTASI JANGKA PENDEK 1. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

BAB X SIKLUS PENGGAJIAN DAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancanganrancangan

Kartu Tani Bawang. 05 Oktober PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari kegiatan perusahaan dengan semakin memperluas usahanya untuk

A. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada pada UD. Sumber

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DIVISI PELAYANAN KLAIM PT. JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

C. Sistem Kliring Berdasarkan system penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA. PROSEDUR AKUNTANSI GIRO RUPIAH PADA PT. BRI (PERSERO) Tbk. UNIT KAMPUS UNEJ CABANG JEMBER. Oleh

SISTEM AKUNTANSI PPKD

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PENGENDALIAN INTERNAL PADA LEMBAGA PENDIDIKAN PRIMAGAMA CABANG DEPOK


FAKULTAS HUKUM REGULER MANDIRI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

BAB I PENDAHULUAN. jantung dari sebuah bank yang memegang porsi terbesar dari asset bank. Hingga kini

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. mendapatkan bahan-bahan atau informasi yang berguna dalam peneyelesaian

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar uang kas perusahaan aman dari segala macam pencurian, penggelapan,

BAB V PENUTUP. memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut:

Software Akuntansi Accounting Software Jurnal

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sangat mempengaruhi perkembangan negara tersebut. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:


SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS MENGGUNAKAN REKONSILIASI BANK MENUJU SALDO KAS YANG BENAR PADA PT. DIALOGUE EUREKA SOLUTION AYU PRATIWI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara berkembang, seperti Indonesia pemahaman masyarakat mengenai

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Setelah menguraikan pembahasan pada bab IV, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketika mengalami kecelakaan dan ingin melakukan pengajuan untuk memperoleh dana santunan, maka korban atau ahli waris harus terlebih dahulu mengetahui ketentuan-ketentuan yang berlaku. Ketentuan-ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang No 33 Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 1965 dan Undang-Undang 34 Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1965. Di dalam Undang-undang tersebut diatur kriteria kecelakaan yang memenuhi untuk mendapatkan santunan, pengecualian untuk korban yang tidak berhak atas santunan, dan ketentuan ahli waris yang dapat menerima santunan. Setelah memenuhi ketentuan yang ada, pihak korban atau ahli waris bisa melakukan pengajuan untuk memperoleh dana santunan dengan melengkapi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Setelah melengkapi semua syarat pengajuan dana santunan, pihak korban atau ahli waris menyerahkan berkas tersebut ke bagian FO (front office) jasa raharja. 2. Pihak-pihak yang terlibat dalam prosedur pembayaran klaim adalah a. Korban /ahli waris b. Bagian pelayanan c. Kepala sub bagian administrasi 58

d. Kepala sub bagian pelayanan e. Kepala bagian operasional f. Kepala bagian keuangan dan akuntansi g. Kepala bagian administrasi h. Kasir i. Bank BRI 3. Bukti transaksi yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembayaran klaim kepada korban/ahli waris adalah kwitansi pembayaran (jika pembayaran dana santunan dibawah Rp 1.000.000), bilyet giro yang berguna untuk memberikan perintah transfer dana santunan dari rekening perusahaan kepada rekening korban/ahli waris, dan SPT yang merupakan bukti transfer pembayaran dana santunan ke rekening penerima santunan. SPT dan Bilyet Giro secara bersamaan akan diserahkan kepada pihak Bank BRI. Setelah dilakukan transfer oleh pihak bank, pihak bank akan memberikan tanda bukti transfer kepada kasir dan kasir akan menghubungi pihak korban atau ahli waris untuk memastikan apakah dana santunan tersebut telah masuk ke rekening korban atau ahli waris. Pencatatan yang dilakukan kasir setelah proses transfer dilakukan adalah mencatat pengeluaran kas di Daftar Harian Kas (DHK) sebagai pencatatan atas transakasi pembayaran klaim kecelakaan dan mencatat di Laporan Pemakaian Bilyet Giro (LPBG). Berikut ayat jurnal pencatatan pembayaran dana santunan : 59

Nama Akun Debit Kredit Beban Klaim xxx Bank xxx Sebagai pelaporannya bagian akuntansi dan keuangan akan mengirim berkas klaim dan SPT ke pusat beserta laporan hasil usaha (LHU) per tiap bulannya. 1.2. Saran Dari kesimpulan di atas ada beberapa saran yang akan diberikan oleh penulis yang diharapakan dapat berguna bagi PT Jasa Raharja (Persero) dimasa yang akan datang untuk keberlangsungan perusahaan yang lebih baik kedepannya. 1. Pada saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa PT Jasa Raharja adalah perusahaan asuransi milik pemerintah yang memberikan asuransi perlindungan dasar korban kecelakaan penumpang angkutan umum dan lalu lintas jalan. Untuk itu perusahaan termasuk pemerintah harus lebih memperbanyak dan memperluas sosialisasi tentang pelayanan dan jasa apa yang diberikan oleh PT Jasa Raharja serta memberikan penjelasan tentang ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan kecelakaan penumpang angkutan umum dan lalu lintas jalan yang menjadi tanggungan PT Jasa Raharja beserta syarat-syarat dalam pengajuan dana santunan. 60

2. Dalam sistem dan prosedur pembayaran hak klaim, PT Jasa Raharja Cabang Sumatera Barat telah melaksanakan sistem dan prosedur yang baik. Untuk menjaga agar tetap berjalan baik pihak jasa raharja harus menjalin kerjasama yang baik dengan mitra kerja seperti rumah sakit dan kepolisian agar tidak terjadi kendala dalam pencairan dana santunan sehingga korban atau ahli waris tidak menunggu lama dalam pencairan dana tersebut. 3. Penambahan dokumen pendukung, berupa bukti penerimaan santunan kecelakaan yang berisikan tentang jaminan atas pembayaran klaim kecelakaan dan hak pengaduan apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan uang santunan kecelakaan belum masuk ke rekening korban atau ahli waris. 4. Pencatatan pada Daftar Harian Kas (DHK) dan Laporan Pemakaian Bilyet Giro (LPBG) sebaiknya dilakukan oleh bagian akuntansi dan keuangan bukan kasir untuk meminimalisir kesalahan pencatatan karena sebaiknya yang melakukan penyetoran uang dipisahkan dengan yang melakukan pencatatan 61