BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

dokumen-dokumen yang mirip
3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM DESA DONOROJO

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

Tabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB VII RENCANA INVESTASI KAWASAN PRIORITAS

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

USULAN ATURAN BERSAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

ATURAN BERSAMA KONDISI FAKTUAL I. TATA RUANG DAN LINGKUNGAN

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Halaman Persembahan Kata Pengantar. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pusat pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. semarang utara yang memiliki luas Ha. Kecamatan ini

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

PROFIL PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rumah Susun Di Muarareja Kota Tegal

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

KELURAHAN SELINDUNG BARU

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

BAB V Area Beresiko Sanitasi

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

5.1. Area Beresiko Sanitasi

PENATAAN PERMUKIMAN KAWASAN PESISIR DI KECAMATAN LEKOK KABUPATEN PASURUAN

RTPLP Desa Sindon KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

HASIL PEMETAAN SWADAYA

PROGRAM JANGKA MENENGAH. Kawasan prioritas PLUS

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB IV PANDUAN KONSEP

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

Aturan Bersama. DOKUMEN ATURAN BERSAMA ( AB ) Kelurahan Karatuang, KEC. Bantaeng, KAB. Bantaeng

BAB III ANALISIS KAWASAN PERENCANAAN

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 4 ANALISIS

Ketentuan GSB samping

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

KEBUTUHAN DATA SEKUNDER PADA BAB 2

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Upaya meminimalisasi resiko. atau kerugian bagi manusia diperlukan pengetahuan, pemahaman,

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

Penjelasan Substansi. Dokumen Lengkap, ada pada BAB IV

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

jiwa/km2 dan jumlah KK sebanyak KK. Jogjakarta yang memiliki jaringan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Transkripsi:

BAB. II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK 2.1 KONDISI AWAL KAWASAN PRIORITAS 2.1.1 Delineasi KawasanPrioritas Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dan komprehensif oleh semua pihak (pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli). Kawasan prioritas merupakan kawasan strategis yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan sekitarnya, meliputi perkembangan lingkungan, infrastruktur, perekonomian dan penataan lingkungan. Kawasan prioritas dapat berupa kawasan yang memiliki potensi besar maupun permasalahan sangat penting untuk diselesaikan dengan solusi yang tepat. Kawasan prioritas terletak di wilayah RW.3 meliputi RT. 5,6 dan 7 Desa Karangsari. Potensi dominan yang ada di kawasan prioritas Desakarangsari kegiatan konveksi antaralain :pendidikan tingkat play group sampai SMK. Namun pada wilayah tersebut masuk dalam wilayah kumuh dan miskin. Dengan melihat kondisi tersebut maka menjadi keperluan yang mendesak untuk segera menata wilayah tersebut supaya tertata menjadi lebih baik dari segi manusia nya maupun segi lingkungannya.untuk merealisasikan semua itu maka dibutuhkan dokumen RTPLP (RencanaTindakPenataanLingkunganPermukiman) yang mencakup rencana rinci tata ruang dan lingkungan kawasan prioritas dalam kurun waktu 5 tahun kedepan di wilayah Desa Karangsari agar menjadi wilayah yang lebih baik. Program bangunan dan lingkungan yang direncanakan memuat jenis, jumlah, besaran dan luasan bangunan gedung, kebutuhan ruang terbuka hijau, fasilitas sosial dan umum, prasarana infrastruktur dan sarana kesehatan lingkungan di kawasan perencanaan. Dengan menerapkan konsep KAMPUNG PENDIDIKAN YANG SEHAT, diharapkan kawasan yang kumuh dan miskin tersebut menjadikan lingkungan yang tertata dengan baik, perekonomian meningkat dan masyarakatnya menjadi lebih cerdas dengan pendidikan yang tinggi.

Peta Lokasi Wilayah Kawasan Prioritas di Desa Karangsari DUKUH SUROBOCEK Kawasan Prioritas Desa Karangsari DUKUH KAUMAN DUKUH TROPONG WETAN DUKUH JUMBLENG DUKUH COKRAH Sumber : Peta Desa Karangsari - 2014 Luas wilayah kawasan prioritas Desa Karangsari memiliki luas wilayah 35,158 ha yang terbagi dalam 3 RT dan 1 RW, yaitu meliputi RT.05, RT.06, RT.07. Luas Lahan Kawasan Prioritas NO. WILAYAH RT/RW LUAS LAHAN ( Ha ) 1. RT.05 / RW.03 11,579 2. RT.06 / RW.03 11,293 3. RT.07 / RW.03 12,286 JUMLAH 35,158 Sumber : Monografi Desa Karangsari, 2014 2.1.2 Kondisi Kependudukan Jumlah penduduk Desa Karangsari adalah 2.526 jiwa yang terdiri dari 1.344 laki-laki dan 1.182 perempuan dengan jumlah kepala keluarga adalah 632 KK.Rumah-rumah tersebut tersebar di wilayah Desa Karangsari. Penduduk Desa berjumlah 2.526 Jiwa terdiri dari

laki-laki 1.344 jiwa ( 53,21 %) dan perempuan 1.182 jiwa ( 46,79%) yang tersebar di 3 RW. Penduduk desa berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) ada 632 KK dengan konsentrasi kepadatan tinggi berada di RT.4 = 101 KK ( 424 jiwa), RT.5 = 101 KK (411 jiwa), RT.6 = 92 KK (379 jiwa), kepadatan sedang berada di RT.1 = 83 KK (314 jiwa), RT.2 = 86 KK (324 jiwa), RT.7 = 91 KK (383 jiwa) dan kepadatan rendah berada di RT.3 = 78 KK (291 jiwa). Kecamatan Bojong 2.1.3 Karakteristik Permukiman Jumlah Dan Sebaran Perumahan Di desa Karangsari sebagian besar rumahnya sudah cukup baik sebagai hunian layak huni, namun ada beberapa rumah yang kondisinya tidak layak huni. Rumah-rumah tersebut tersebar di wilayah Desa Karangsari. Penduduk Desa berjumlah 2.526 Jiwa terdiri dari laki-laki 1.344 jiwa ( 53,21 %) dan perempuan 1.182 jiwa ( 46,79%) yang tersebar di 3 RW. Penduduk desa berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) ada 632 KK dengan konsentrasi kepadatan tinggi berada di RT.4 = 101 KK ( 424 jiwa), RT.5 = 101 KK (411 jiwa), RT.6 = 92 KK (379 jiwa), kepadatan sedang berada di RT.1 = 83 KK (314 jiwa), RT.2 = 86 KK (324 jiwa), RT.7 = 91 KK (383 jiwa) dan kepadatan rendah berada di RT.3 = 78 KK (291 jiwa). Jumlah Penduduk Kawasan Prioritas Berdasarkan Jumlah KK WILAYAH KOMPOSISI PENDUDUK RW RT JUMLAH (KK) JUMLAH JIWA 03 05 101 411 06 92 379 07 91 383 JUMLAH 284 1.173

Diagram Jumlah Penduduk Kawasan Prioritas Berdasarkan Jumlah KK 500 400 300 200 100 0 RT.5 RT.6 RT.7 Jumlah KK Jumlah Jiwa Kepadatan Bangunan Kepadatan Bangunan Di Kawasan Prioritas Desa Karangsari WILAYAH RW RT JUMLAH RUMAH KOMPOSISI PENDUDUK JUMLAH (KK) JUMLAH JIWA 03 05 57 101 411 06 59 92 379 07 58 91 383 JUMLAH 174 284 1.173 Diagram Kepadatan Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari 33% 34% 33% RT.5 RT.6 RT.7

Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Prioritas Desa Karangsari JUMLAH KEPALA KELUARGA JUMLAH WILAYAH (KK) RUMAH JUMLAH KK TDK LAYAK RW RT JUMLAH (KK) MISKIN HUNI 03 05 101 12 1 06 92 13 2 07 91 15 5 JUMLAH 632 68 8 Kondisi Fisik Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari

Kepemilikan Lahan Dan Bangunan Pemetaan swadaya yang menyangkut jumlah rumah beserta luasany di kawasan prioritas yaitu Jumlah rumah tinggal di RW.3 sebanyak 174 buah rumah dan luas bangunan dan tanah di RW.3 adalah luas bangunan = 13.537 m2 dan luas tanah = 35,158 ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Kepemilikan lahan dan Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari WILAYAH SERTIFIKAT JML LUAS BELU RW RT RUMAH SUDAH RUMAH M LUAS TANAH 03 05 57 10 47 4.442 11,579 06 59 8 51 5.385 11,293 07 58 2 56 3.710 12,286 JUMLAH 174 20 154 13.537 35,158 Diagram Kepemilikan Lahan & Bangunan di Kawasan Prioritas Desa Karangsari 60 50 40 30 20 Jumlah Rumah Sertifikat Belum Sertifikat 10 0 RT.5 RT.6 RT.7 Jumlah Dan Sebaran Fasilitas Umum Di Desa Karangsari penggunaan lahan dan distribusi fasilitas umum menyebar ke seluruh wilayah desa Karangsari.

Peruntukan lahan di tiga wilayah RW.3 menurut hasil pemetaan swadaya tidak hanya untuk bangunan rumah tinggal saja, tetapi ada fungsi yang lain sebagai fasilitas umum, sebagai berikut : 1. TK/RA/PAUD : 2 buah 2. MI : 1 buah 3. SLTP : 1 buah 4. SMK : 1 buah 5. Bidan/Dokter : 1 buah 6. Lapangan Olah Raga : 1 buah 7. Warung/toko : 26 buah 8. Kegiatan Konveksi : 9. Masjid : 1 buah 10. Musholla : 3 buah 11. Makam : 3 buah 12. Jaringan air bersih : seluruh wilayah RW 3 Fasilitas Pendidikan yang terdapat di kawasan prioritas Desa Karangsari antara lain : 1. RT.6 RW.3 - MIS Asy Sa ban, RA NU, SMK Islam 2. RT.7 RW.3 - SMP Islam Kondisi fasilitas pendidikan masih kurang memadahi karena terbentuknya masih baru dan beberapa bangunan yang penempatannya masih kurang tepat karena ada yang melanggar Garis Sempadan Bangunan (GSB) yaitu MIS Asy Sa,ban dan SMK Islam. Beberapa bangunan yang lain juga masih ada yang melanggar garis sempadan bangunan (GSB). Hal tersebut dikarenakan sebagian dari mereka belum memahami dengan baik peraturan yang berlaku dari pemerinta Kabupaten Pekalongan. Fasilitas Pendidikan yang ada masih membutuhkan bantuan terutama dari dinas-dinas terkait untuk pengembangan pendidikan. Untuk bidang kesehatan pelaksanaannya masih menggunakan tempat dibalai kelurahan Desa Karangsari meliputi Posyandi, Posbindu dan kegiatan kesehatan lainnya. Bidang perdagangan yang ada di Desa Karangsari terpusat pada area tepi jalan raya penghubung antara Wiradesa dan Kajen. Pada bidang ekonomi pengembangannya berada di wilayah permukiman. Perekonomian yang ada meliputi : kegiatan konveksi, toko, warung, kelompok tani, kelompok peternakan Lembu Perkasa. Bidang social budaya yang ada terutama dibidang keagamaan terpusat di masjid Asy-Sa ban yang berada di wilayah RT.7 sebagai pusat pengembangan budaya dan penyebaran kebaikan agama islam.

2.1.4 KondisiInfrastruktur Kondisi Jaringan Di desa Karangsari sebagian besar rusak sedang dan rusak berat. dengan kondisi rusak berat berada di wilayah RW.3 (RT.6 dan RT.7). antara RT.3 dan RT.5 lebar : 1.0 m 3.5 m 1.0 m, jalan antara RT.5 dan RT.6 lebar : 0.5 m 3.3 m 0.5 m dan jalan antara RT.6 dan RT.7 lebar : 1.0 m 2.8 m 1.0 m. lingkungan yang ada saat ini kurang bisa dimanfaatkan dengan maksimal karena lebar rata-rata kurang dari 4 m sehingga tidak dapat dipergunakan untuk persimpangan mobil. Kondisi jalan yang rusak berat pada waktu hujan turun akan terlihat sangat kumuh karena jalan tergenang air. Masyarakat sebagai pengguna jalan pasti akan sangat terganggu dengan kondisi tersebut di atas. Kondisi rusak berat di Kawasan Prioritas

Kondisi di Kawasan Prioritas Desa Karangsari POSI SI JALA N 1 2 3 POSI SI JALA N 4 5 6 POSI SI JALA N 1 2 3 4 5 a. di RT.5 memiliki panjang : 1.121 m. DIMENSI JENIS PERKERASAN JALAN PJ G LEBA R ASPA L BETO N PAVIN G TANA H BAI K KONDISI KERUSAKAN RING AN RUSAK SEDAN G BER AT 350 3 350 0 0 0 0 250 100 0 110 2 0 0 110 0 0 110 0 0 119 2,5 119 0 0 0 0 119 0 0 DIMENSI JALAN PJ G LEBA R ASPA L JENIS PERKERASAN BETO N PAVIN G TANA H BAI K KONDISI KERUSAKAN RING AN RUSAK SEDAN G BER AT 105 2 0 0 0 105 0 0 105 0 110 2 0 0 110 0 0 110 0 0 156 2 0 0 156 0 0 156 0 0 b. di RT.6 memiliki panjang : 1.148 m. DIMENSI JENIS PERKERASAN JALAN PJ G 12 5 13 8 13 0 15 0 34 0 LEBA R ASPA L BETO N PAVIN G TANA H BAI K KONDISI KERUSAKAN RINGA N RUSAK SEDAN G BER AT 2,3 0 0 125 0 0 125 0 0 3 138 0 0 0 0 0 138 0 2 0 0 0 130 0 0 130 0 1,5 0 0 0 150 0 150 0 0 3 340 0 0 0 0 90 250 0

POSIS I JALA N 1 2 3 4 5 6 7 c. di RT.7 memiliki panjang : 1.026 m. DIMENSI JENIS PERKERASAN JALAN PJ G LEBA R ASPA L BETO N PAVI NG TANA H BAIK KONDISI KERUSAKAN RINGA N RUSAK SEDAN G BER AT 65 2 0 0 65 0 65 0 0 0 64 1 0 0 0 64 0 0 64 0 38 0 3 280 0 0 0 0 0 0 380 21 2,5 218 0 0 0 0 0 218 0 8 96 2,3 0 0 96 0 0 96 0 0 53 2,7 53 0 0 0 0 53 0 0 15 0 2 0 0 0 150 0 0 0 150 Kondisi Jaringan Drainase Di desa Karangsari sebagian besar belum memiliki jaringan drainase. Ada beberapa saluran drainase yang kondisinya rusak, tertutup tanah atau tertutup sampah. Jika hujan turun, maka saluran drainase tersebut tidak berfungsi dengan baik, akibatnya air tidak dapat mengalir dengan sempurna. Akibatnya dimana-mana muncul genangan air yang pada akhirnya bisa mengakibatkan banjir. Desa memiliki topografi yang relative datar sehingga saluran drainase harus dibuat dengan kemiringan tertentu supaya air bisa mengalir. Genangan air hujan pada titik-titik tertentu akibat dari kondisi jaringan drainase yang kurang baik.

tanpa talud di kawasan prioritas rusak, drainase tidak berfungsi di Kawasan Prioritas DIMENSI DRAINASE Jaringan Drainase di Kawasan Prioritas BELUM ADA DRAINA SE KONDISI DRAINASE LOKASI RUSAK PJG LEBAR BAIK RINGAN SEDANG BERAT RT.5 115 0 0 0 0 0 RW. 3 RW. 3 351 0.20 0 0 235 0 0 110 0 0 0 0 0 119 0 0 0 0 0 115 0 0 0 0 0 96 0 0 0 0 0 159 0 0 0 0 0 56 0 0 0 0 0 RT.6 125 0 0 0 0 0 138 0 0 0 0 0 130 0 0 0 0 0 150 0 0 0 0 0

RW. 3 LOKASI DIMENSI DRAINASE PJG BELUM ADA DRAINA SE KONDISI DRAINASE RUSAK LEBAR BAIK RINGAN SEDANG BERAT 35 0 0 0 0 0 1.140 0.20 0 0 1.140 0 0 RT.7 65 0 0 0 0 0 64 0 0 0 0 0 380 0.20 0 0 380 0 0 218 0 0 0 0 0 96 0 0 0 0 0 50 0 0 0 0 0 150 0 0 0 0 0 Kondisi Jaringan Sanitasi Salah satu indikator penilaian rumah tinggal bersih dan sehat adalah kepemilikan sistem sanitasi internal yang ada di dalam setiap lingkungan / kapling rumah. Sistem sanitasi yang buruk akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan yang lebih luas. Sistem sanitasi yang dimaksud meliputi ketersediaan jamban internal / jamban keluarga, saluran pembuangan limbah cair dan padat dari rumah tinggal, ketersediaan septictank dan SPAL untuk bangunan publik atau bangunan yang menghasilkan limbah hasil produksi rumah tangga atau bangunan publik. Selain limbah pembuangan dari jamban, limbah hasil rumah tinggal yang lain adalah sampah. Ketersediaan sarana dan prasarana pembuangan sampah pada setiap unit bangunan dan lingkungan akan memberikan penilaian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Di Desa Karangsari khususnya di kawasan prioritas, sistem sanitasi dapat dilihat dari data hasil pemetaan swadaya, sebagai berikut : a. Bangunan rumah tinggal yang memiliki jamban di RT.5 ada = 52 buah, yang belum memiliki jamban ada 3 buah. b. Bangunan rumah tinggal yang memiliki jamban di RT.6 ada = 56 buah, yang belum memiliki jamban ada 3 buah. c. Bangunan rumah tinggal yang memiliki jamban di RT.7 ada = 52 buah, yang belum memiliki jamban ada 5 buah.

WILAYA H JML RUMA H Kepemilikan WC/Jamban Keluarga di Kawasan Prioritas JAMBAN KELUARGA LETAK JAMBAN SEPTIC TANK TIDA ADA K ADA RW ADA R TIDAK DALAM LUAR LAYA TIDAK T ADA RUMAH RUMAH K LAYAK 03 05 57 54 0 3 47 10 54 3 06 59 56 0 3 52 7 56 3 07 58 52 1 5 48 10 52 5 Kondisi Jaringan Sampah Di desa Karangsari belum memiliki jaringani pembuangan sampah. Sampah tampak berserakan dimana-mana. Sampah-sampah banyak dibuang di tepi jalan, halaman kosong dan dibakar. Keadaan tersebut bisa menimbulkan benih-benih penyakit, menimbulkan bau busuk, merusak view lingkungan permukiman atau bahkan bisa menutupi saluran drainase yang mengakibatkan aliran air menjadi terhambat/tidak bisa mengalir. Sampah dibuang disembarang tempat akan menimbulkan bau busuk, menimbulkan penyakit dan mengganngu view lingkungan.

WILAYAH RW RT Ketersediaan tempat sampah di wilayah kawasan prioritas yaitu sebanyak : 101 keluarga membuang sampah di lahan/pekarangan kosong, sebanyak : 68 keluarga membuang sampah di kubangan individu dan sebanyak : 5 keluarga membuang sampah di tempat pembuangan sampah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :gai berikut : Pembuangan Sampah di Kawasan Prioritas JML RUMAH LAHAN KOSONG TEMPAT SAMPAH SUNGAI KUBANGAN INDIVIDU BERSAM A 03 05 57 30 0 25 0 2 06 59 35 0 21 0 3 07 58 36 0 22 0 0 JUMLAH 174 101 0 68 0 5 TPS Kondisi Jaringan Air Bersih Masyarakat desa Karangsari dalam pemenuhan akan air bersih menggunakan 2 sumber air bersih, sebagian menggunakan air sumur dan sebagian lagi menggunakan air PDAM (PAMSIMAS) atau yang menggunakan kedua sumber air bersih tersebut. Air bersih dari sumber air bawah tanah di sedot ke atas untuk ditampung di bak penampungan atas PAMSIMAS, kemudian dari bak penampungan atas PAMSIMAS di pompa untuk di distribusikan ke warga yang membutuhkan. Desa Karangsari telah memiliki 2 PAMSIMAS, PAMSIMAS 1 telah beroperasi dan telah digunakan masyarakat dan PAMSIMS 2 siap beroperasi pada tahun 2014. Sumber Air Bersih di Kawasan Prioritas WILAYAH AIR BERSIH BELUM ADA RW RT JML RUMAH PDAM/PAMSIMA SUMUR SUMUR S & PAMSIMAS 03 05 57 22 37 0 06 59 52 35 0 07 58 58 12 0 Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014

Diagram Distribusi Air Bersih PAMSIMAS di Kawasan Prioritas Desa Karangsari Bak Air PAMSIMAS Unit Rumah Unit Rumah Sumber Air PAMSIMAS Unit Rumah SWADAYA Lokasi Air Bersih PAMSIMAS

PAMSIMAS 2 PAMSIMAS 1 Sumber : Peta Desa Karangsari - 2014

Air bersih PAMSIMAS 1 Air bersih PAMSIMAS 2 Kondisi Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Desa Karangsari memiliki area ruang terbuka hijau (RTH). Salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang ada adalah lapangan sepak bola yang berada di RT.5 RW.3. Letaknya berada ditepi jalan utama Desa karangsari menuju ke Desa Sembung Jambu. Masyarakat Desa Karangsari belum bisa menggunakan dengan maksimal karena belum tertata dengan baik. Area tersebut pada waktu siang hari terasa sangat panas karena belum ada tanaman/pohon peneduhnya. Infrastruktur pendukung kegiatan di area tersebut juga belum tersedia.

Kondisi Ruang Terbuka Hijau/Lapangan Olah Raga belum tertata Kondisi lapangan olah raga belum terdapat tanaman peneduh. Area lapangan hanya ditumbuhi rumput-rumput. Penerangan jalan belum tersedia sehingga jika pada malam hari lingkungan menjadi gelap mengakibatkan kurang nyaman untuk dilalui. Letak jalan lebih tinggi terhadap lapangan dan bahu jalan juga belum terdapat talud sehingga mudah terjadi longsor terutama pada waktu musim hujan. Air hujan juga bisa menggenangi lapangan. Pemanfaatan lahan hanya bisa digunakan sebagai arena olah raga terutama kegiatan permainan sepak bola. Kegiatan anak-anak sekolah juga sering memanfaatkan lapangan tersebut sebagai bagian dari kegiatan/program sekolah. Pada lingkungan permukiman, ruang-ruang terbuka hijau terletak di area halaman masing-masing. Halaman rumah menjadi area tanaman produksi yang sekaligus berfungsi sebagai pohon peneduh yang menghasilkan oksigen (O2) yang bermanfaat untuk kehidupan mahluk hidup. Jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Prioritas No. RT/RW Jenis/bentuk RTH Jumlah Luas (ha) 1 05/03 - Pekarangan/kebun/sawah/tegalan - 6,137 - Lapanganolah raga 1 1,00 2 06/03 - Pekarangan/kebun/sawah/tegalan - 5,908 3 07/03 - Pekarangan/kebun/sawah/tegalan - 5,626 - Makam 3 2,95 Sumber : Pemetaan Swadaya Desa Karangsari, 2014 Kondisi Wilayah Rawan Bencana Wilayah/area rawan bencana yang ada di desa Karangsari, antara lain : 1. Banjir, pada waktu musim hujan turun, pada area-area tertentu di Desa Karangsari akan terjadi genangan air. Air tidak bisa mengalir dengan cepat karena volume saluran drainase yang kecil, tersumbat dan bahkan tidak ada saluran drainase tepi jalan. 2. Tanah Longsor, tanah longsor di Desa Karangsari terletak pada area tepi jalan yang berada di area pertanian/sawah. Ketinnggian yang

berbeda mengakibatkan badan jalan mudah tergerus atau longsor. Ketinggian rata-rata mencapai 1.00 m 1.25 m. 3. Limbah Rumah Tangga, limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari aktifitas manusia sehari-hari. Limbah tersebut bisa berupa air bekas dari mandi, cuci dan lainnya sedangkan limbah air kotor berasal dari kloset kamar mandi. Badan Tanpa Talud Mudah Longsor terbuka hijau belum tertata Kondisi Air Limbah Rumah Tangga 2.2 RENCANA PELAKASANAAN KEGIATAN