MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

dokumen-dokumen yang mirip
diafragma lembut melalui dinding abdomen yang lemah disekitar 4) Omfalokel : Protrusi visera intra abdominal kedasa korda umbilical

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

LAPORAN PENDAHULUAN (Hernia Irreponibilis) Oleh:M. Syaiful Islam, S. Kep.

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

BAB I KONSEP DASAR. dapat dilewati (Sabiston, 1997: 228). Sedangkan pengertian hernia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : POST OP HERNIA INGUINALIS DI BANGSAL ANGGREK RSUD WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

POLA HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2012 JULI 2014

APPENDICITIS (ICD X : K35.0)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : PRE DAN POST HERNIORAPHY LATERALIS (DEKSTRA) DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDANARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI DI RUANG ANGGREK RS PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB III PERBUATAN MALPRAKTIK YANG DI LAKUKAN OLEH DOKTER TERHADAP PASIEN OPERASI PENYAKIT HERNIA

Manual Keterampilan Pemeriksaan Apendisitis dan Hernia

Nova Faradilla, S. Ked Yayan A. Israr, S. Ked

AHMAD SAHRANI ISSA INA JARINI MUHAMMAD WILDANI SRIWATI

PRESENTASI KASUS HERNIA SKROTALIS

BEBAN KERJA FISIK DAN USIA MENYEBABKAN HERNIA INGUINALIS (Physical Work load and Age with the Incidence of Inguinal Hernia)

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

Modul 5. (No. ICOPIM: 5-530)

BAB II TINJAUAN TEORI KONSEP DASAR MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KONSEP DASAR. dari rongga yang normal melalui lubang kongenital atau didapat.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUD SUKOHARJO

Modul 3. (No. ICOPIM: 5-530)

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

KARAKTERISTIK PENDERITA HERNIA INGUINALIS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU TAHUN 2012 Indri Mayasari Sesa 1, Asri Ahram Efendi 2

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TUGAS BIOLOGI DASAR DIARE. Oleh : Nama : Yunika Dewi Wulaningtyas NIM : Prodi : Pendidikan Matematika (R) Angkatan : 2008/2009

Disusun oleh: FETY FATIMAH J NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN POST OP HEMOROIDECTOMI DI RUANG MELATI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB 1 PENDAHULUAN. Mochtar. 2005). Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. rectal yang terkadang disertai pendarahan. mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.

HERNIA INGUINOSKROTAL DAN HIDROKEL SKROTALIS

Yusuf Hakan Çavusoglu. Acute scrotum : Etiology and Management. Ind J Pediatrics 2005;72(3):201-4

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

MAKALAH ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA ATRESIA ANI DAN ATRESIA REKTAL

HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI DENGAN LAMA PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI HERNIA INGUINALIS DI RUMAH SAKIT BEDAH MITRA SEHAT LAMONGAN

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

disebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera. 1 tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN Tn. H DENGAN POST OP HERNIOTOMY DIBANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG DI BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PASCA OPERASI HERNIA SKROTALIS DEXTRA PADA Tn. D DI RUANG WIJAYA KUSUMARSUD KRATON PEKALONGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ

TUGAS NEONATUS. Pengampu : Henik Istikhomah, S.SiT, M.Keb POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PYLORUS STENOSIS HYPERTROPHY

MUHAMMAD PRABU ARYANDA J

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

APENDICITIS. dr. Riska Y Viandini, MMR

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

KELAINAN PADA DIAPHRAGMA

SAFITRI NIM. P.12110

BAB II KONSEP DASAR masuk ke dalam kanalis inguinalis (Jong 2004).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

RONTGEN Rontgen sinar X

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

BAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : AHMAD AFIF J

HUBUNGAN USIA, OBESITAS DAN AKTIVITAS FISIK DENGANKEJADIAN HERNIA INGUINALIS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG SKRIPSI

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

K35-K38 Diseases of Appendix

OMPHALOMESENTERIKUS REMNANT

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tempat terjadinya inflamasi primer akut. 3. yang akhirnya dapat menyebabkan apendisitis. 1

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Kekambuhan Hernia Inguinalis Pada Klien Yang Telah Menjalani Operasi Di RSUD Kota Bekasi Tahun 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

BUKU AJAR SISTEM NEUROPSIKIATRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Authorized 1

Wabah Polio. Bersama ini kami akan membagi informasi mengenai POLIO yang sangat berbahaya, yang kami harap dapat bermanfaat untuk kita semua.

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh

Transkripsi:

TOPIK : HERNIA JUDUL: HERNIA MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH I. Kognitif: 1. Mengetahui etiologi hernia 2. Mengetahui dasar patofisiologi dan diagnosis hernia 3. Mengetahui penatalaksanaan hernia II. Psikomotorik: 1. Mampu mendiagnosis hernia 2. Mampu menje patofisiologi dan dan menyusun diagnosis banding hernia 3. Mampu menjelaskan waktu untuk melakukan tindakan operasi III. Attiude: 1. Melakukan inform consent tentang hernia kepada keluarga pasien 2. Memberikan petunjuk cara hidup post operatif hernia agarjangan terjadi residif. HERNIA Definisi Hernia merupakan protusio ( penonjolan ) ruas organ, isi organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dan dinding rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal. Hernia akan sangat berbahaya jika tidak sesegera mungkin dioperasi. Gejala lebih lanjutnya dapat mengakibatkan kematiaan pada penderita. Hernia lebih sering terjadi di bagian-bagian tubuh tertentu, seperti perut, pangkal paha dan paha bagian atas, serta perut bagian bawah. Bisa juga terjadi pada bagian tubuh lain yang pernah mengalami operasi. Hernia memiliki bagian -bagian penting yaitu 1. Kantong hernia 2. Isi hernia 3. Cincin hernia ( daerah penyempitan kantung hernia akibat defek) 1

Hernia ada banyak jenisnya. 1. Secara umum hernia terbagi atas dua jenis, yaitu a. Hernia Internal Hernia yang terjadi di dalam tubuh penderita sehingga tidak dapat dilihat dengan mata. Contohnya hernia diaphragmatica. b. Hernia Eksternal Hernia yang dapat dilihat oleh mata dikarenakan benjolan hernia menembus keluar sehingga dapat dilihat oleh mata. Selain yang dijelaskan di atas hernia masih dapat dibagi lagi menurut terjadinya letaknya sifatnya dan masih banyak lagi. 2. Hernia berdasar terjadinya : a. Hernia Kongenital ( bawaan) Hernia ini merupakan hernia bawaan sejak lahir atau sudah ada semenjak pertama kali lahir. b. Hernia yang didapat Hernia mi merupakan hernia bukan bawaan sejak lahir, tetapi hernia yang didapat setelab tumbub dan berkembang setelah lahir. 3. Hernia berdasar letaknya a. Hernia Inguinalis Merupakan penonjolan yang diakibatkan sebagian usus masuk melalui lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalls. b. Hernia Diaphragmatika Hernia yang terjadi karena adanya celah pada otot diafragma yang diakibatkan pembentukan diafragma yang kurang sempurna. c. Hernia Umbilicalis. Merupakan penonjolan yang diakibatkan peninggian tekanan intra abdomen yang mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilicus (pusar). d. Hernia Femoralis. Merupakan penonjolan yang terjadi pada lipatan paha melalui arinulus femoralis. 2

e. Hernia Obturatorial Merupakan penonjolan yang terjadi pada foramen obturator pada tulang coxae. f. Hernia Ventralis Merupakan penojolan yang terjadi pada perut bagian antrerolateral g. Hernia Lumbalis Merupakan penonjolan yang timbul dalam daerah lumbalis melalui dinding abdomen posterior. 4. Hernia berdasar sifatnya 1. Hernia Reponibel Isi hernia dapat muncul dan hilang lagi ( masuk kembali ) seperti keadaan normal tidak terdapat benjolan karena hernia. Akan muncul jika berdiri atau mengejan (ada tekanan ) dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk kembali. 2. Hernia Irreponibel Isi hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. Hal ini dikarenakan isi hernia melekat pada perineum kantong hernia. 4. Hernia Lain 3. Hernia Epigastrika : Penonjo Ian jaringan lemak preperitoneal dengan atau tanpa kantung peritoneum yang keluar melalui defek di linea alba antara umbilicus dan prosesus xifoideus. 4. Hernia Littre Merupakan hernia dengan adanya devertikulum Meckel dalam dan sebagian besar hernia Littre merupakan hernia inguinalis atau femoralis dan juga sering inkaserata. c) Hernia Spieghel Merupakan penonjolan interstisial dengan atau tanpa isinya melalui fasia Speighel. 3

Epidemologi Hernia Iebih banyak diderita oleh orang yang sudah berusia lanjut dan sebagian besar yang mengalami hernia adalah laki-laki. Hal ini dikarenakan pada usia lanjut otot susah semakin mengendur sehingga peluang untuk mengalami hernia sangatlah besar.tetapi Hernia Inguinalis banyak dialami oleh wanita. Selain yang disebutkan di depan orang yang memiliki peluang yang besar menggalami hernia yaitu orang-orang yang perah mengalami operasi. Etiologi Hernia terjadi karena dinding otot yang melemah atau membran yang secara normal menjaga organ tubuh pada tempatnya melemah atau mengendur. Hernia kebanyakkan diterita oleh orang yang berusia lanjut, karena pada usia lanjut otot-otot mulai melemah dan mengendur sehingga peluangnya sangat besar untuk terjadi hernia. Pada wanita sebagian besar hernia diakibatkan karena obesitas ( berat badan yang berlebih). Hal lain yang dapat mengakibatkan hernia antara lain: Mengangkat barang yang terlalu berat Batuk Penyakit kronik paru-paru Akibat mengejan pada saat buang air besar Gangguan metabolisme padajaringan ikat Diare atau kejang perut Kehamilan Selain itu hernia juga dapat disebabkan karena kongenital ( faktor bawaan sejak lahir). Hal-hal diatas merupakan beberapa contoh penyebab terjadinya hernia yang perlu diwaspadai. Tanda dan gejala Ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diketahui untuk mengenali apakah itu hernia atau bukan. a. Gejala 1) Rasa nyeri pada tulang belakang yang disebabkan hernia pada discus intervertebral 2) Benjolan hernia dapat menetap dan juga menghilang lagi. Benjolan pada hernia dapat menetap karena termasuk pada hernia irreponibel (karena isi hernia melekat pada perineum kantong hernia), 4

sedangkan hernia yang dapat muncul dan hilang lagi karena termasuk hernia reponibel. 3) Inkarserata. benjolan hernia hampir menetap karena te!ah menjadi sumbatan pada saluran pencernaan 4) Strangulata, merupakan tingkat paling parah dan hernia di mana telah terjadi penyumbat pembuluh darah yang akhirnya dapat membahayakan dan dapat menyebabkan kematian. b. Tanda 1). Munculnya benjolan pada titik-titik yang berpeluang besar mengalami hernia 2). Benjolan tidak berwarna 3). Benjolan tidak terasa nyeri tetapi cukup mengganggu. Benjolan hernia mengganggu tergantung seberapa besar benjolannya 4). Mual, muntah Patofisiologi 1. Hernia pada abdomen terjadi karena kelemahan pada dinding abdomen di lubang alokasi hernia atau defek. 2. Hernia dimulai dan masuknya jaringan lemak pada lubang hernia atau organ pada perut yang dibungkus oleh peritoneum, dan kemudian terjadi penonjolan. 3. Hernia yang terjadi pada discus interveterbral akan terasa nyeri apabila muncul dan dapat menyebabkan nyeri tulang belakang atau sciatica. 4. Tekanan yang terlalu kuat yang terjadi di dalam abdomen yang terus menerus mengakibatkan efek melemah dan mengakibatkan isi di dalam abdomen (omentum, lengkung usus halus ) keluar melalui celah tersebut. 5. Usus yang terjebak dalam kantung hernia dapat menyebabkan inkaserasi (ketidak mampuan untuk mengurangi isi) dan kemungkinan besar dapat mengalami strangulasi ( penyumbatan aliran darah) 6. Jaringan lemak biasanya masuk pertarna kali pada lubang hernia dan kemudian diikuti oleh organ. 5

Gambaran klinis 1. Penderita terdapat benjolan pada daerah-daerah kemungkinan terjadi hernia 2. Mual, muntah, susah makan dan tubuh demam 3. Benjolan hilang apabila berdiri atau keadaan relaks terlalu berat, batuk,dll 5. Bila diraba terdapat benjolan pada titik titik hernia. Diagnosis 1. Hernia femoralis yang terjadi di daerah bawah dan lateral dan tuberculum pubicum. Biasanya terdapat pada lipatan paha dan sebagian besar dialami oleh wanita. Benjolan muncul apabila ada tekanan, seperti mengejan, membawa barang yang dapat dikembalikan seperti semula. 2. Hernia inguinalis dimulai dan bagian atas dan medial dan tuberculum pubikum dan dapat meluas jika hernia bertambah besar. Hernia ini sebagian besar tidak mengalami komplikasi dan kegawat daruratan. a. Hernia ingunalis indirek dapat dimasukkan kembali seperti keadaan normal dengan tekanan jari-jari disekitar cincin inguinalis interna memiliki leher yang sempit dan kebanyakan dideriita oleh laki-laki yang berusia muda. b. Hernia inguinalis direk memiliki leher yang lebar, sulit dimasukkan kembali seperti keadaan normal dengan tekanan jari-jari dan kebanyakan dialami oleh laki-laki yang berusia tua. 3. Benjolan akan membesar apabila batuk, membungkuk, mengangkat beban yang berat dan mengejan 4. Tonjolan hernia insisional memiliki leher yang besar, tidak dapat dikembalikan dengan tekanan jari-jari seperti keadaan normal, diperjelas dengan menegangkan rectum. Hernia insisional yang kronik dapak mengalami irreducible ( tidak dapat diperbaiki) 5. Adanya mual muntah 6. Terasa tidak enak dan terasa pegal, sakit pada daerah bejolan. 7. Timbul benjolan menetap atau hilang timbul pada lokasi defek dengan konsistensi kenyal. 8. Benjolan akan membesar dengan adanya pengejanan, batuk atau mengangkat beban terlalu berat. 6

9. Benjolan biasa tidak dapat dikembalikan bila irreponibel. 10. Nyeri berat pada hernia incarcerata. Penanganan Penanganan dini dengan cara menekan kembali kedalam ke keadaan normal. Apabila tidak dapat ditekan masuk kembali kedalam kemungkinan yang terjadi yaitu strangulasi yaitu penyumbatan aliran darah pada organ yang masuk dalam ronggal kantung hernia. Cara mengatasi hernia ada dua tindakan yaitu dengan konserfatif dan definitif. Tindakan konserfatif yaitu dengan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi (pengambilan kembali organ pada posisi normal ). Tindakan definitif yaitu dengan jalan operasi. Cara yang paling efektif mengatasi hernia yaitu dengan pembedahan untuk mengembalikan organ dan menutup lubang hernia agar tidak terjadi kembali. 6) Ada dua prinsip pembedahan yaitu Herniotomi : dengan memotong kantung hernia saja kemudian diikat dan Herniorafi perbaikkan defek dengan pemasangan jaring melalui operasi terbuka atau laparoskopik. Penangan lain tanpa bedah yaitu dengan pemakaian penopang (truss ) yang bersifat menunjang. 1) Pencegahan 1. Hindari obesitas atau kelebihan berat badan, usahakan agar berat badan sesuai standard yang sesuai dengan tinggi badan dan tipe badan. 2. Menghindari agar tubuh tidak mengalami konstipasi ( ketegangan ) dan tarikan dengan banyak makan makanan yang berserat. 3. Hindari kegiatan mengangkat beban terlalu berat 4. Melakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit yang menjadi faktor terjadinya hernia, seperti batuk menahun dan sembelit menahun. Tugas: 1. Terangkan mengenai Groin Hernia. 2. Perbedaan penanganan hernia inkarserata, pada bayi, anak dan dewasa 3. Terapi terbaru penanganan hernia 7

Kepustakaan 1. R. Syamsu hidayat, wim de jong. Buku ajar ilmu bedah, ED,2. penerbit buku kedokteran EGC, jakarta.2004 2. R. Soelarto dkk, bagian Bedah Staf Pengajar FKUI. Buku kumpulan kuliah Ilmu Bedah, penerbit buku Binarupa Aksara, Jakarta,1994 3. Scwatrz s principles of surgery, edited by Charles Brunicardi, dana K. Andersen, et all. The Mc Graw Hill companies. 2005 4. Bailey and loves,s. Short Practice of sugery. Edited by Russel, W. Norman, Bulstrode J.k. Ed. 23,. Northwick park and ST Markl s Hospital. London 5. Sabiston text book of surgery. Ed 16. Editor. R. Daniel et all. Saunderr caompany, texas. 2001. 8