Larutan Glukosa Oral Sebagai Analgesik pada Pengambilan Darah Tumit Bayi Baru Lahir: Uji Klinis Acak Tersamar Ganda

dokumen-dokumen yang mirip
Mekanisme anatomi, fisiologi dan. Pengaruh Menyusui, Glukosa 40% dan Memeluk Bayi terhadap Respon Nyeri pada Bayi Cukup Bulan (Suatu Uji Klinis)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lakukan pada bayi yang digunakan untuk pemeriksaan darah. Bayi kurang bulan

PEMBERIAN SUKROSA DAN NON-NUTRITIVE SUCKING

Nyeri merupakan suatu pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

EFFECT OF GLUCOSE ON THE RESPONSE PAIN BABY IN PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sedini mungkin sejak anak masih didalam kandungan. Upaya

Sri Suharti Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung

BAB I 1PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Universitas Sumatera Utara

EFEKTIFITAS METODE 5 S (SWADDLING, SIDE/ STOMACH POSITION, SUSHING, SWINGING, SUCKING) TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI SAAT IMUNISASI PENTAVALEN

PENGARUH INTERVENSI GLUKOSA ORAL 30% TERHADAP RESPON NYERI BAYI DENGAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO

EMPENG EFEKTIF MENURUNKAN NYERI BAYI SAAT PENGAMBILAN DARAH VENA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa bayi ini sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. setelah pulang dari perawatan saat lahir oleh American Academy of Pediatrics

EFEK PEMBERIAN ASI TERHADAP TINGKAT NYERI BAYI SAAT PENYUNTIKAN IMUNISASI DI KOTA DEPOK

Pengaruh penerapan Developmental care terhadap stres fisiologis pada BBLR di Ruang Perinatologi RS Panti Waluyo Surakarta. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pindah ke ruang perawatan atau langsung dirawat di ruang intensif. Fase

Pengaruh Pemberian Air Susu Ibu Terhadap Kadar Glukosa Darah pada Bayi Cukup Bulan

BAB I PENDAHULUAN. bersih, tidak mudah lecet/iritasi, terhindar dari ejakulasi dini) (Harsono, et al.,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

Panduan Identifikasi Pasien

BAB 4 MATERI METODE PENELITIAN. Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta. 1. Populasisasaran:Pasien DM tipe 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

BAB 1 PENDAHULUAN. masa bayi ini sangat rawan karena memerlukan penyesuian fisiologi agar diluar

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir ini, namun demikian perkembangan pada

PENURUNAN RESPON NYERI AKUT PADA BAYI PREMATUR YANG DILAKUKAN PROSEDUR INVASIF MELALUI DEVELOPMENTAL CARE

Peningkatan Keterampilan Mahasiswa untuk Memberikan Edukasi Mengenai Perawatan Metode Kanguru (PMK) Kontinu di Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pada kasus-kasus pembedahan seperti tindakan operasi segera atau elektif

EFEKTIVITAS ANALGETIK PREEMTIF TERHADAP KEDALAMAN ANESTESI PADA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji eksperimental klinis dengan randomized. + asam askorbat 200 mg intravena/hari selama 7 hari.

PERBEDAAN RERATA KADAR BILIRUBIN PADA NEONATUS YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN TIDAK EKSKLUSIF JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

BAB I PENDAHULUAN. bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Bayi dengan asfiksia neonatorum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian pada

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi bayi untuk menggambarkan pengalaman nyerinya, namun

PENGARUH PEMBERIAN ANALGESIK PREEMTIF TERHADAP DURASI ANALGESIA PASCA ODONTEKTOMI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP RESPON NYERI ANAK USIA SEKOLAH YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF DI RSUD WATES KULON PROGO

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Terapi sentuhan telah digunakan sejak zaman

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan. menggunakan pendekatan post test only control group design.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sakit kritis nondiabetes yang dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB III METODE PENELITIAN

Cairan Rehidrasi Oral Osmolaritas Rendah Dibandingkan Oralit untuk Pengobatan Diare Akut pada Anak

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment menggunakan pendekatan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. US Preventive Service Task Force melaporkan bahwa prevalensi gangguan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik karena ada kerusakan jaringan aktual maupun tidak. Nyeri pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medik RSUP Dr.Kariadi Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen neoplasma primer dan metastasis neoplasma pada otak. 1 Tindakan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB V PEMBAHASAN. sucking. Responden yang digunakan dalam penelitian ini telah sesuai dengan

Evaluasi Penggunaan Metode Prechtl untuk Menilai Kualitas Gerakan Spontan Bayi Muda Sehat: Pengalaman RSU Dr. Soetomo Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) yang. tertinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN

PEMBERIAN AIR SUSU IBU PADA NEONATUS UNTUK MENGURANGI NYERI AKIBAT PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

BAB I DEFENISI A. LATAR BELAKANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di instalasi rekam medik RSUP dr. Kariadi Semarang,

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode postpartum merupakan proses yang harus dilewati oleh wanita

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saraf pusat tanpa menghilangkan kesadaran. 2,3 Parasetamol umumnya digunakan

PENGARUH PEMBERIAN GLUKOSA ORAL 40% TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN IMUNISASI PENTAVALEN DI PUSKESMAS BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental untuk

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara berkembang.1 Berdasarkan data World Health

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

Feeding Practice in Small for Gestational Age Born Infant

Transkripsi:

Artikel Asli Larutan Glukosa Oral Sebagai Analgesik pada Pengambilan Darah Tumit Bayi Baru Lahir: Uji Klinis Acak Tersamar Ganda Yoga Devaera, Hartono Gunardi, Imam Budiman Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial,Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Ciptomangunkusumo, Jakarta Latar belakang. Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi perhatian. Larutan manis dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Premature infant pain profile (PIPP) merupakan salah satu skala nyeri yang telah divalidasi. Tujuan Penelitian. Mengetahui efek pemberian 0,5 ml larutan glukosa 30% per oral 2 menit sebelum tindakan terhadap skala PIPP saat pengambilan darah tumit bayi baru lahir. Metode. Penelitian ini merupakan uji klinis acak tersamar ganda pada bayi baru lahir bugar yang perlu pengambilan sampel darah melalui tumit di RSCM. Skala PIPP dilakukan oleh dua penilai secara tersamar berdasarkan rekaman video. Hasil. Tujuh puluh tiga bayi terbagi dalam kelompok intervensi (n=37) dan kontrol (n=35). Rerata nilai skala PIPP kelompok intervensi lebih rendah dibanding kelompok kontrol oleh kedua penilai, yaitu berturut-turut (4,5 ± 3,1) dan (6,3 ± 4) dibanding (6 ± 3,1) dan (8,4 ± 4,5) (p < 0,05). Koefisien Kappa antar dua penilai ialah 0,726. Kesimpulan. Pemberian 0,5 ml larutan glukosa 30% per oral 2 menit sebelum pengambilan darah melalui tumit bayi baru lahir dapat mengurangi nyeri. (Sari Pediatri 2007; 9(2):127-131). Kata kunci: glukosa oral, analgesik, bayi baru lahir, PIPP Bayi baru lahir dapat merasakan nyeri akibat tindakan karena jalur transmisi nyeri telah berfungsi mulai usia gestasi 20-22 minggu. 1 Nyeri akan menimbulkan respons fisiologis, Alamat korespondensi Dr. Hartono Gunardi., SpA(K) Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, Jl. Salemba Raya No.6 Jakarta 10430 Tel : 021-316-0622, Fax. 021-316-0622, E-mail : h_gunardi@yahoo.com perilaku dan biokimiawi 1 dan hal tersebut menjadi dasar penilaian nyeri (skala nyeri) pada neonatus. 2 Nyeri dapat mempengaruhi stabilitas kardiovaskuler serta perubahan tekanan intrakranial dan kedua hal tersebut diduga berhubungan dengan kejadian perdarahan intraventrikular. 2,3 Nyeri juga mempunyai efek jangka panjang. Perubahan ambang nyeri, hiperinervasi pada daerah nyeri, somatisasi dan gangguan perilaku dapat dijumpai pada bayi yang mengalami nyeri berulang. 2 127

Penanganan nyeri yang tidak adekuat saat prosedur invasif pertama akan menurunkan respons terhadap analgesik dosis biasa yang diberikan pada saat prosedur berikutnya. 4 Penanganan nyeri pada bayi baru lahir masih belum menjadi perhatian. 5 Hal ini disebabkan beberapa hal, diantaranya: keengganan memakai analgesik karena takut terhadap efek sampingnya, 2,6 kesalahan menafsirkan ekspresi nyeri pada bayi sebagai ekspresi rasa takut serta perhatian diutamakan untuk menangani penyakit dasarnya. 2 Intervensi non-farmakologik lebih disukai pada prosedur invasif minor karena efek sampingnya minimal. Pemberian larutan sukrosa merupakan suatu jenis intervensi non-farmakologik yang paling banyak diteliti. Mekanisme analgesik larutan ini belum jelas, diduga terjadi melalui mekanisme opioid endogen. 7 Penelitian lain menunjukkan bahwa larutan manis lain seperti glukosa, 8-12 fruktosa, 13 aspartam 14,15 dan sakarin 14 memberikan efek serupa. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa sukrosa lebih baik daripada glukosa. 16 Larutan glukosa untuk pemakaian intravena merupakan sediaan yang murah dan mudah didapat di Indonesia. Hingga saat ini belum ada penelitian tentang efek analgesik glukosa oral pada prosedur invasif minor bayi baru lahir di Indonesia. Penelitian ini ditujukan untuk menilai efikasi larutan glukosa oral sebagai analgesik pada bayi baru lahir yang mengalami prosedur invasif minor. Metode Desain penelitian ialah uji klinis acak tersamar ganda untuk membandingkan rerata skala PIPP serta mencatat efek samping jangka pendek pemberian larutan glukosa 30% 0,5 ml per oral. Nilai PIPP merupakan skala nyeri yang telah divalidasi dan dapat digunakan pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan. Lolos kaji etik didapatkan dari Panitia Tetap Penilai Etik Penelitian FKUI. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret - Mei 2006 di IGD (Instalasi Gawat Darurat) lantai III dan Ruang Rawat IRNA A lantai II RS Dr. Ciptomangunkusumo. Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah bayi dengan usia kronologis < 28 hari, berat lahir >1500 g, skor Apgar menit 1 dan 5 >6, tidak ada kontraindiksi pemberian minum per oral, tidak mendapatkan sedasi dan perlu pengambilan sampel darah melalui tumit atas instruksi dokter yang merawat. Bayi akan dieksklusi bila ibu pengguna narkotik atau zat adiktif lainnya, ibu mendapat anestesi umum, nalokson atau metadon, terdapat kelainan kongenital mayor termasuk kelainan neurologis, bayi sepsis, skala Prechtl 5 atau menolak ikut serta dalam penelitian. Perhitungan besar sampel dengan menggunakan tingkat kesalahan tipe I 5% dan kesalahan tipe II 20%, perbedaan nilai skala PIPP 3 mendapatkan jumlah sampel 37 untuk tiap kelompok. Subjek penelitian akan dirandomisasi sesuai Tabel acak komputer. Kedua larutan dikemas dalam botol plastik yang bentuk dan warnanya sama. Label pada botol diberikan oleh seorang ahli farmasi yang tidak ikut serta dalam penelitian dan hanya ahli farmasi tersebut yang mengetahui kode label tersebut. Kode label dibuka setelah pengambilan sampel penelitian dan analisis data selesai. Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Kelompok intervensi (n=39) Kelompok kontrol (n=37) Median (rentang) Median (rentang) Berat lahir (g) 2.750 (1.600-4.400) 2.700 (1.700-5.300) Usia gestasi (minggu) 38 (32-41) 38 (32-41) Laki-laki (%)* 63 37 Kelahiran per vaginam (%) 48 40 Usia kronologis (jam) 4 (1-74) 3 (1-128) Skor Apgar 1 9 (6-9) 9 (6-9) Skor Apgar 5 10 (7-10) 10 (9-10) Skala Perchtl 3 (1-4) 3 (1-4) Suhu ( o C) 36 (36,0-36,5) 36,1 (36-36,6) Lama prosedur (detik) 91(30-437) 62(13-382,1) Jumlah tusukan (kali) 1 (1-3) 1(1-4) * Uji Mann Whitney p = 0,036 128

Skala PIPP dinilai berdasarkan rekaman video oleh 2 orang dokter spesialis anak yang tidak mengetahui jenis intervensi yang diberikan dan tidak saling mengetahui penilaian yang diberikan oleh masingmasing peneliti. Rekaman video dilakukan 2 menit sebelum dan 3 menit setelah tindakan. Hasil Delapan puluh bayi ikut dalam penelitian ini dan 7 orang dikeluarkan dari penelitian karena 2 bayi rekaman videonya tidak jelas, 2 bayi lama prosedur lebih dari 7 menit, 3 bayi mengalami jumlah tusukan lebih dari 4 kali. Sebaran karakteristik subjek penelitian tampak padatabel 1. Tabel 2. Analisis univariat jenis kelamin terhadap skala nyeri Jenis kelamin PIPP 1 PIPP 2 Rerata p Rerata p (IK 95%) (IK 95%) Laki laki 7 0,887 6,8 0,597 (5,5;8,5) (5,2;8,3) Perempuan 7,2 7,3 (5,7;8,6) (5,8;8,9) General linear model univariate Karakteristik demografi, perinatal dan prosedur antara kedua kelompok tidak bermakna secara statistik kecuali pada jenis kelamin. Pada kelompok intervensi proporsi laki-laki lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Analisis univariat terhadap jenis kelamin menunjukkan hasil yang tidak bermakna. Hasil analisis univariat jenis kelamin terhadap skala nyeri tertera pada Tabel 2. Untuk mendapatkan koefisien Kappa, skala nyeri dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tidak nyeri/nyeri minimal, nyeri ringan-sedang, dan nyeri hebat. Tidak nyeri nyeri minimal ialah skor 0-6, nyeri ringan - sedang ialah skor 4-7, nyeri hebat ialah skor 13-21. Koefisien Kappa yang didapat ialah 0,726. Tabel 3 memperlihatkan kesesuaian antara kedua penilai yang digunakan dalam menghitung koefisien Kappa. Rerata nilai skala PIPP kelompok intervensi lebih rendah dibanding kelompok kontrol oleh kedua penilai, yaitu berturut-turut 4,5 ± 3,1 dan 6,3 ± 4 dibanding 6 ± 3,1 dan 8,4 ± 4,5. Secara statistik terdapat perbedaan bermakna pada skala PIPP. Perbedaan skala nyeri antar kelompok dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Selama penelitian tidak ada bayi yang mengalami enterokolitis nekrotikans atau pun tersedak. Pada bayi yang dilakukan pemeriksaan gula darah tidak ditemukan kejadian hiperglikemi. Tabel 3. Kesesuaian penilaian skala nyeri PIPP (3 kategori) antara 2 penilai PIPP 2 tidak nyeri - nyeri ringan nyeri hebat total nyeri minimal - sedang tidak nyeri - nyeri minimal 28 1 1 30 PIPP 1 nyeri ringan - sedang 4 27 5 36 nyeri hebat 0 1 6 7 Tabel 4. Perbedaan skala nyeri antar kelompok Kelompok intervensi Kelompok kontrol (n=39) (n=37) p Median (rentang) Median (rentang) Skala nyeri PIPP 1 6 (0-17) 11 (0-15) 0,033 # Skala nyeri PIPP 2 rerata(sd) 6 (4,3) 8,4 (4,5) 0,023 * # Uji Mann Whitney * Uji T independen total 32 29 12 73 129

Diskusi Keterbatasan penelitian ini ialah hingga saat ini belum ada skala nyeri yang menjadi baku emas pada neonatus. Pembacaan skala nyeri oleh 2 orang secara tersamar dimaksudkan untuk memperkuat hasil penilaian skala nyeri yang digunakan. Karakteristik demografi kedua kelompok tidak berbeda bermakna kecuali dalam jenis kelamin. Kelompok intervensi mempunyai proporsi laki-laki lebih banyak dibanding kelompok kontrol. Analisis univariat yang dilakukan menunjukkan jenis kelamin tidak mempunyai pengaruh terhadap skala nyeri. Guinsburg 17 menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada skala nyeri antara bayi lelaki dan perempuan meskipun ekspresi wajah lebih jelas pada bayi perempuan. Gibbins melaporkan bayi laki-laki cenderung mempunyai nilai skala PIPP yang lebih tinggi meskipun tidak mempunyai kemaknaan klinis. 18 Bauer tidak melaporkan jenis kelamin sebagai karakteristik sampel penelitiannya. 19 Penelitian ini menggunakan skala nyeri yang merupakan gabungan antara ekspresi wajah dan parameter lain sehingga jenis kelamin dapat dianggap tidak mempengaruhi pembacaan skala nyeri. Kelompok intervensi mempunyai proporsi lelaki yang lebih tinggi namun hasil analisis univariat menunjukkan hasil yang tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan nilai PIPP antar kelompok tidak disebabkan karena perbedaan jenis kelamin. Kesesuaian penilaian skala nyeri antar penilai pada yang dinilai dengan koefisien Kappa menunjukkan hasil yang baik. Skala nyeri PIPP kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini serupa dengan yang diperoleh Bauer. Pada penelitian tersebut larutan glukosa 30% oral 2 ml atau 0,4 ml atau air steril diberikan per oral 2 menit sebelum pengambilan darah vena bayi baru lahir. Skala PIPP kelompok yang mendapat larutan glukosa 30% lebih rendah dibandingkan 2 kelompok lainnya. 19 Tersedak, hiperglikemia dan enterokolitis nekrotikans tidak dijumpai baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi. Hal ini serupa dengan penelitianpenelitian sebelumnya melaporkan tidak ada efek samping serius seperti enterokolitis nekrotikans dan peningkatan kadar gula darah dalam penggunaan 8-12, 20,21 glukosa per oral. Kesimpulan dan saran Pemberian 0,5 ml larutan glukosa 30% per oral 2 menit sebelum pengambilan darah melalui tumit bayi baru lahir dapat mengurangi nyeri. Penilaian nyeri dan upaya untuk mengurangi nyeri sebaiknya dilakukan dalam setiap tindakan terhadap neonatus, sesuai rekomendasi American Academy of Pediatrics 2006. 22 Daftar Pustaka 1. Hall RW, Anand KJS. Physiology of pain and stress in the newborn. Neoreviews 2005;6:e61-8. 2. Mathew PJ, Mathew JL. Assesement and management of pain in infants. Postgrad Med J 2003;79:438-43. 3. Bellieni CV, Burroni A, Perrone S, Cordelli DM, Nenci A, Lunghi A, dkk. Intracranial pressure during procedural pain. Biol Neonate. 2003;8:202-5. 4. Weisman SJ, Bernstein B, Schechter NL. Consequences of inadequate analgesia during painful procedures in children. Arch Pediatr Adolesc Med 1998;152:147-9. 5. Simons SH, van Dijk M, Anand KS, Roofthooft D, van Lingen RA, Tibboel D. Do we still hurt newborn babies? A prospective study of procedural pain and analgesia in neonates. Arch Pediatr Adolecs Med 2003;157:1058-64. 6. American Academy of Pediatrics, Committee on Fetus and Newborn, Committee on Drugs, Section on Anesthesiology, Section on Surgery, Canadian Pediatric Society, Fetus and Newborn Committee. Prevention and management of pain and stress in the neonate. Pediatrics 2000;105:454-61. 7. Blass E, Fitzgerald E, Kehoe P. Interactions between sucrose, pain and isolation distress. Pharmacol Biochem Behav 1987;26:483-9. 8. Carbajal R, Lenclen R, Gajdos V, Jugie M, Paupe A. Crossover trial of analgesic efficacy of glucose and pacifier in very preterm neonates during subcutaneus injections. Pediatrics 2002;110:389-93. 9. Deshmukh LS, Udani RH. Analgesic effect of oral glucose in preterm infants during venipuncture -a double blind, randomized, controlled trial. J Trop Pediatr 2002:48:138-41. 10. Gradin M, Erickson M, Holmqvist G, Holstein A, Schollin J. Pain reduction at venipuncture in newborns: oral glucose compared with local anesthetic cream. Pediatrics 2002;110:1053-7. 11. Jatana SK, Dalal SS, Wilson CG. Analgesic effect of oral 130

glucose in neonates. Armed Forces Med J India 2003;59:100-4. 12. Carbajal R, Chauvet X, Couderc S, Oliver-Martin M. Randomized trial of analgesic effects of sucrose, glucose and pacifier in term neonates. Br Med J 1999; 319:1393-7. 13. Ackam M. Oral fructose solution as an analgesic in the newborn: A randomized, placebo-controlled and masked study. Pediatr Int 2004;46:459-62. 14. Bucher HU, Baumgartner R, Bucher N, Seiler M, Fauchère JC. Artificial sweetener reduces nociceptive reaction in term newborn infants. Early Hum Dev 2000;59:51-60. 15. Barr RG, Pantel MS, Young SN, Wright JH, Hendricks LA, Gravel R. The response of crying newborns to sucrose: is it a sweetness effect? Physiol Behav 1999;66:409-17. 16. Pritchard D. Reducing pain during blood sampling in infants. Diunduh dari: www.clinicalevidence.com/ceweb/ conditions/chd/0313/0313_q2.jsp. Diakses tanggal 8 Maret 2005 17. Guinsburg R, Peres CA, Almeida MFB, Balda R, Berenguel RC, Toneletto J, dkk. Differences in pain expression between male and female newborn infant. Pain 2000;85:127-33. 18. Gibbins S, Stevens B, Hodnett L, Pinelli J, Ohlsson A, Darlington G. Efficacy and safety of sucrose for procedural pain relief in preterm and term neonates. Nurs Res 2002;51:375-82. 19. Bauer K, Ketteler J, Hellwig M, Laurenz M, Versmold H. Oral glucose before venepuncture relieves neonates of pain, but stress is still evidenced by increase in oxygen consumption, energy expenditure, and heart rate. Pediatr Res 2004;55:695-700. 20. Carbajal R, Veerapen S, Couderc S, Jugie M, Ville Y. Analgesic effect of breast feeding in term neonates: randomized controlled trial. Br Med J 2003; 326:13. 21. Bellieni CV, Bagnoli F, Perrone S, Nenci A, Cordelli DM, Fusi M.Effect of multisensory stimulation on analgesia in term neonates: a randomized controlled trial. Pediatr Res 2002;51:460-3. 22. American Academy of Pediatrics, Committee on Fetus and Newborn, Committee on Drugs, Section on Anesthesiology, Section on Surgery, Canadian Pediatric Society, Fetus and Newborn Committee. Prevention and management of pain in the neonate: an update. Pediatrics 2006;118:2231-41. 131