DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Kerangka konsep penelitian pemeriksaan kadar iodium pada garam. 18

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN GARAM DI DESA JONO KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan setiap manusia atau masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis

BAB 1 PENDAHULUAN. Tetrajodotyronin (T4) yang terakhir disebut juga tiroksin (Sediaoetama,

LYDIA NURVITA RACHMAWANTI J

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk di Indonesia. Faktor yang ditimbulkan akibat kurang

BAB I PENDAHULUAN. proses metabolisme di dalam tubuh. Gangguan akibat kekurangan yodium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang memiliki dampak yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. wanita hamil mempunyai risiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan. menghambat pembangunan (Depkes RI, 2005 ).

MENGAPA DAN BAGAIMANA IODISASI GARAM RAKYAT DI INDONESIA? Oleh Arif Rahman Hakim, S.St.Pi (Penyuluh Perikanan Pada Pusat Penyuluhan KP, BPSDMKP)

PERKEMBANGANN SITUASI GAKI DAN GARAM BERIODIUM DI KABUPATEN TRENGGALEK SAMPAI DENGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. (Oktariana, 2009). Mutalazimah (2009) menambahkan bahwa GAKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hormon thyroxin. Terdapat dua ikatan organik yang menunjukkan bioaktivitas hormon ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. masih didominasi oleh kekurangan zat gizi yang disebabkan banyak faktor, di

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan manusia saat ini menjadi hal yang sangat kompleks dan

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN MASALAH GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah gizi masyarakat merupakan salah satu. masalah yang sering dialami oleh negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini masih menghadapi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. GAKY merupakan masalah kesehatan yang telah mendunia. Organisasi. Kesehatan Sedunia (2007), menyatakan GAKY merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi menurunkan tingkat kecerdasan atau biasa disebut Intelligence Quotient

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY)

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

( ) ( Dinik Listyowati )

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGHENTIAN SUPLEMENTASI KAPSUL IODIUM DI KABUPATEN MAGELANG. Styawan Heriyanto

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM PADA RUMAH TANGGADI DESA JATIBARANG BARU KABUPATEN INDRAMAYU

IDENTIFIKASI KUALITAS GARAM BERIODIUM YANG BEREDAR DI PASAR DAN WARUNG DI KECAMATAN BERAMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2010 SKRIPSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III (tiga) Kesehatan Bidang Gizi

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKIT GONDOK PADA LANSIA DI DESA ARJOSARI KECAMATAN JABUNG MALANG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat

MODUL PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM UNTUK ANAK SD

PENDAHULAUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kecerdasan terutama pada anak-anak (Arisman, 2004). Gangguan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN GARAM KONSUMSI BERIODIUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG PRODUKSI, PEREDARAN GARAM DAN PENANGGULANGAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI DESA BANGUN I KECAMATAN PARBULUAN KABUPATEN DAIRI TAHUN 2014

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI SEKOLAH UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

KANDUNGAN IODIUM DALAM GARAM TAHUN 2003 DAN 2012 DI KABUPATEN BANYUMAS THE IODINE CONTENT IN SALT IN BANYUMAS DISTRICT ON 2003 AND 2012.

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI TINGKAT MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa, balita sehat akan menjadikan balita yang cerdas. Balita salah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG GARAM KONSUMSI BERYODIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Yodium Fungsi Yodium Proses Metabolisme Yodium

Pembimbing II : dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc.

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 23 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 15 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

ANALISA KADAR IODIUM PADA TELUR ASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan pangan pada tingkat nasional, regional, maupun rumah tangga. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi karena harus bersaing dengan negara-negara lain dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

RENCANA AKSI NASIONAL KESINAMBUNGAN PROGRAM PENANGGULANGAN GAKY

Kadar Iodium dalam Garam Beriodium di Pasar, Warung dan Rumah Tangga di Desa Candirejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KALIUM IODAT DALAM GARAM DAPUR YANG BEREDAR DI PASAR KOTA BITUNG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

Pengaruh Penggunaan Garam Beryodium Terhadap Status Gizi Balita Pendek Di Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu aset sumber daya manusia di masa depan yang

PERKIRAAN BESAR MASALAH KRETIN DAN HAMBATAN MENTAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Program Keluarga Berencana adalah perawatan. kesehatan utama yang sesuai untuk kaum ibu dalam masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMILIHAN, PENYIMPANAN DAN KUALITAS GARAM BERIODIUM PADA TINGKAT KELUARGA DI KELURAHAN TIMBULHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka konsep penelitian pemeriksaan kadar iodium pada garam. 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pentingnya iodium dalam tubuh manusia untuk metabolisme sudah dikenal sejak abad lalu walaupun pengaruh positif dan kaya iodium terhadap penyakit gondok sudah diketahui sejak zaman purba di seluruh dunia. Kekurangan iodium berhubungan erat dengan jumlah iodium yang terkandung di dalam tanah yang digunakan dalam bidang pertanian di

daerah yang berpengaruh. Walaupun program suplemen tambahan iodium telah mengurangi kekurangan jumlah iodium di berbagai daerah daerah di dunia, masih terlihat masalah kekurangan iodium yang serius di berbagai daerah (Soekatri, 2001). Iodium adalah salah satu bahan untuk memproses hormon tiroid oleh kelenjar gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam-garam yang konsumsi, dimana garam merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Djokomoeldjanto (1993) mengatakan bahwa manusia tidak dapat membuat unsur/elemen iodium dalam tubuhnya seperti membuat protein atau gula, tetapi harus mendapatkannya dari luar tubuh (secara alamiah) melalui serapan iodium yang terkandung dalam makanan serta minuman. Menurut Golden (1992), gangguan akibat kekurangan iodium disebut Iodine Deficiency Disorder (IDD) atau yang kita kenal dengan sebutan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Kasus gondok muncul akibat rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya garam beriodium. Selain itu terdapat banyak produsen garam yang nakal, yang tidak menyertakan iodium pada garam yang dijualnya. Konsumsi iodium paling banyak diperoleh dari makanan yang berasal dari laut mengingat air laut mengandung iodium yang tinggi. Oleh karena itu, bahan makanan seperti rumput laut, ikan, kepiting, udang dan tanaman yang ada dekat laut yang merupakan sumber yang baik akan iodium. Selain itu konsumsi iodium juga dapat diperoleh dari garam yang telah difortifikasi iodium dan air. Kondisi penyimpanan merupakan salah satu faktor yang paling berperan penting terhadap kandungan kadar Kalium Iodat (K1O3) pada garam beriodium. Dimana kondisi penyimpanan

dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu diantaranya adalah suhu dan kelembaban (Djokomoeldjanto, 1993). Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius. Selain berupa pembesaran kelenjar gondok dan hipotiroid, kekurangan iodium jika terjadi pada wanita hamil mempunyai resiko terjadinya abortus, lahir mati, sampai cacat bawaan pada bayi yang lahir berupa gangguan perkembangan syaraf, mental dan fisik yang disebut kretin (Siswono, 2003). Semua gangguan ini dapat berakibat pada rendahnya pretasi belajar anak usia sekolah, rendahnya produktifitas kerja pada orang dewasa serta timbulnya berbagai permasalahan sosial ekonomi masyarakat yang dapat menghambat pembangunan. Dari 20 juta penduduk Indonesia yang menderita gondok, diperkirakan dapat kehilangan 140 juta angka kecerdasan (IQ Points) (Siswono, 2003). Untuk mengetahui masalah kurang iodium, pemantauan besaran masalah dilakukan survei nasional. Pada tahun 1980 prevalensi GAKI pada anak usia sekolah adalah 27,7%, prevalensi ini menurun menjadi 9,8% pada tahun 1988. Walaupun terjadi perubahan yang berarti, GAKI masih dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5%. Tahun 2003 dilakukan lagi survei nasional, yang dibiayai melalui Proyek Intensifikasi Penanggulangan GAKI (IP-GAKI), untuk mengetahui dampak dari intervensi program penanggulangan GAKI. Dari hasil survei diketahui secara umum bahwa Total Goitre Rate (TGR) angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba maupun yang terlihat pada anak sekolah berkisar 11,1%.

Di Cilacap, Jawa Tengah terdapat empat kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah endemis penyakit gondok, karena terjadi kasus gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI). Untuk mengatasi penyakit ini, pihak Dinas Kesehatan Cilacap melakukan promosi GAKI melalui sekolah-sekolah. Diharapkan, melalui kegiatan itu, kesadaran masyarakat Cilacap tentang pentingnya mengonsumsi garam beriodium akan semakin meningkat (Dharmawan, 2005). Di Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon menemukan 12 merek (48%) garam dari 25 merek garam yang beredar di Cirebon yang tidak mengandung zat iodium. Temuan ini dikeahui setelah Bidang Industri Kimia Argo dan Hasil Hutan pada kantor Disperindag melakuka survey ke 16 perusahaan garam di Kabupaten Cirebon. Ke 12 merek garam yang tidak beriodium tersebut sangat bernuansa bisnis. Pengusaha garam tersebut tampaknya ingin meraup keuntungan yang besar. Dijelaskan, harga iodium cukup mahal yaitu sekitar Rp 300.000,00 per kilogram (Sianturi, 2005). Hingga saat ini angka gondok nasional masih mencapai 9,8%, jauh di atas standar WHO yang mensyaratkan angka gondok di bawah 5%. Di beberapa provinsi seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Barat, angka gondok bahkan mencapai 30%. Saat ini terdapat 1.779 kecamatan di Indonesia yang termasuk daerah endemis penyakit gondok dengan derajat yang bervariasi. Karena itu, konsumsi yodium perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mencegah terjadinya generasi yang hilang (lost generation) (Dirjen, 1999).

Hasil survey GAKI pada tahun 2005 menunjukkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara hanya terdapat satu kabupaten sebagai daerah endemis berat GAKI, yaitu Kabupaten Dairi (Profil Dinkes SUMUT, tahun 2008). Dari informasi yang tersedia pada tahun 2008 terlihat bahwa konsumsi garam beriodium oleh masyarakat Kabupaten Dairi dan Kecamatan Berampu sudah baik (100%). Tetapi berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, masih banyak ditemui masyarakat yang menderita GAKI sehingga Kabupaten Dairi dinilai sebagai daerah endemis dan Kecamatan Berampu nempunyai permasalahan TGR 25%. Kabupaten Dairi terdiri dari 12 kecamatan dimana terdapat 3 kecamatan yang tergolong endemis sedang, 6 kecamatan tergolong endemis ringan dan hanya 2 kecamatan yang tergolong non endemis. Kecamatan Berampu merupakan daerah yang endemis sedang. Masyarakat di Kecamatan Berampu tidak mengerti mengenai fungsi dari iodium untuk tubuh. Masyarakat beranggapan bahwa iodium yang terkandung di dalam makanan tidak penting melainkan yang terpenting adalah adanya rasa asin pada makanan. Cara penyimpanan garam yang dilakukan oleh penduduk yaitu dengan cara menyimpan di stoples tertutup, stoples yang tidak memakai tutup dan plastik bungkus garam. Masyarakat setempat masih banyak yang tidak mengerti mengenai cara penyimpanan garam yang baik. Program yang dilakukan pemerintah setempat untuk penanggulangan GAKI adalah dengan melakukan iodisasi garam yaitu dengan cara membuat standar garam konsumsi tiap orang perhari sebanyak 6-10 gram. Program lain yang dilakukan adalah iodisasi air minum, pemberian kapsul berminyak serta melakukan penyuluhan. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak mengerti mengenai cara penggunaan garam pada saat memasak. Garam dimasukkan dalam masakan sewaktu

masakan baru dimasak. Sehingga dapat mengakibatkan gizi yang terkandung di dalam garam akan berkurang. Untuk mengetahui apakah garam mengandung iodium atau tidak dapat diketahui dengan melakukan uji Iodina test. Menurut SNI terdapat 13 kriteria standar mutu yang harus dipenuhi oleh produsen garam. Di antaranya adalah penampakan bersih, berwarna putih, tidak berbau, tingkat kelembaban rendah, dan tidak terkontaminasi dengan timbal/bahan logam lainnya. Menurut SNI 01-3556.2-1994/Rev/2000 syarat mutu garam beriodium yaitu dimana kandungan KIO3 minimal 30 ppm (Depkes, 2005). Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah garam yang dikonsumsi masyarakat beriodium atau tidak, serta untuk mengetahui apakah kadar iodium garam yang digunakan sesuai dengan yang ditetapkan atau tidak. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas garam beriodium yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu Kabupaten Dairi Tahun 2010. 1.3. Tujuan 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengidentifikasi kualitas garam beriodium yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu di Kabupaten Dairi Tahun 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui bentuk garam yang banyak dikonsumsi masyarakat di Kecamatan Berampu. 2. Untuk mengetahui jenis kemasan garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu. 3. Untuk mengetahui kadar iodium pada garam yang beredar di pasar dan warung sesuai standar atau tidak. 4. Untuk mengetahui standar isi kemasan garam yang beredar di pasar dan warung di Kecamatan Berampu. 1.4. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat : 1. Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam hal pengawasan pada garam di tingkat distribusi dan konsumen. 2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang sejenis pada waktu yang akan datang agar melanjutkan penelitian ini pada syarat mutu garam konsumsi.