BAB IV ANALISIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SIMPAN PINJAM BERGULIR PADA P2KP (PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN)

BAB IV ANALISIS DUA AKAD (MURA>BAH}AH DAN RAHN) DALAM PEMBIAYAAN MULIA (MURA>BAH}AH EMAS LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Utang Piutang Dengan Jaminan. bab sebelumnya, bahwa praktek utang piutang dengan jaminan barang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGUASAAN BARANG GADAI OLEH RAHIN (STUDY KASUS DI DESA KUMESU KEC. REBAN KAB. BATANG) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI QARD} BERAGUN EMAS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG (KC) SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

dibanding penelitian yang disebutkan diatas, dan juga di luar Bank Umum Syariah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini. Dalam rangka menuju

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. yang membentuk pandangan hidup manusia. Islam hadir dalam bentuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

آ ل ن ف س ب م ا آ س ب ت ر ه ين ة (٣٨)

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah perubahan. Sekedar contoh, dalam sejarah manusia telah terjadi

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Karena manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat terlepas dari

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah SWT, sebagai makhluk sosial yang mana

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II MEKANISME GADAI SYARIAH (RAHN) harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan dapat diambil kembali

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB III PEMBAHASAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA KONSEP HAK JAMINAN RESI GUDANG MENURUT UNDANG-UNDANG NO.9 TAHUN 2011 DENGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP RESCHEDULING TAGIHAN MURA>BAH{AH BERMASALAH PADA PT. BNI SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI (RAHN) TANPA BATAS WAKTU DALAM MASYARAKAT DESA KERTAGENA DAYA KEC. KADUR KAB.

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. Konvensional. Pendirian Pegadaian Syariah Ponolawen dilatar belakangi oleh

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang zaman. Keabadian dan kekuatan Islam telah terbukti sepanjang

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV SUMBER DANA DAN SYARAT PADA AKAD QARDHUL HASAN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG GUBENG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP PENGALIHAN BARANG GADAI KEPADA PIHAK KETIGA DI DESA KLOPOSEPULUH KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Analisis Terhadap Pola Tajdi>d al- Aqd (akad baru) Rahn di Pegadaian Syariah Kebomas Gresik Praktek gadai yang dilakukan oleh masyarakat disebabkan adanya kebutuhan yang sangat mendesak berupa uang, untuk mendapatkannya tidak mudah, sehingga mereka harus mencari jalan keluar yang cepat agar kebutuhannya terpenuhi yakni dengan jalan menggadaikan barangnya. Pembiayaan yang ada pada Cabang Pegadaian Syariah Kebomas Gresik merupakan pembiayaan untuk nasabah golongan menengah kebawah dengan menggunakan jaminan atau agunan. Adapun peraturan yang berlaku bagi ra>hin adalah kehilangan haknya untuk memanfaatkan barang yang telah digadaikan, sampai ra>hin mampu menebus kembali barang yang telah digadaikan dengan membayar pokok pinjaman ditambah dengan ijaroh yang telah ditetapkan oleh pihak Pegadaian Syariah Kebomas Gresik. Perjanjian yang dilakukan oleh nasabah dengan Pegadaian Syariah Kebomas Gresik dalam hal jangka waktu pengembalian pinjaman yaitu pihak gadai menetapkan jangka waktu minimal 120 hari (4 bulan), tarif jasa simpan dengan kelipatan 10 hari, satu hari di hitung 10 hari dan tarif ija<rah (sewa tempat dan pembiayaan marhu<n) dihitung dari nilai taksiran barang jaminan/ 58

59 Marhu<n. Proses pelunasan pinjaman hingga penerimaan kembali barang jaminan, tidak dikenakan biaya apapun kecuali membayar ija<rah sesuai tarif. Namun ketika sudah 4 bulan, perjanjian itupun selesai. Tetapi apabila ra>hin pada waktu jatuh tempo belum dapat mengembalikan hutangnya karena beberapa hal, misalnya masih kekurangan uang untuk menebus barang yang telah digadaikan, maka ra>hin harus memperbaharui akad perjanjian. Prosedur untuk akad baru yaitu ra>hin mengajukan untuk pembaharuan akad Rahn. Murtahin menaksir ulang nilai barang gadai awal kemudian nilai taksiran barang gadai tersebut dikurangi dengan biaya administrasi 80% yang diambilkan dari taksiran plafon kemudian jumlahnya dikurangi dengan jumlah pinjaman pokok beserta simpan pinjam. Hasilnya ada yang lebih dan ada yang kurang. Jika pihak ra>hin belum juga melunasi pinjamannya, pihak pegadaian berusaha menghubungi lewat telepon dan pos, diselesaikan dengan cara kekeluargaan, tetapi kalu juga belum bisa melunasi maka alternatif terakhir barang gadai yang telah digadaikan ra>hin dilelang oleh pihak pegadaian. Jika uang penjualan pada lelang barang gadai lebih maka di kembalikan pada ra>hin dan jika uang penjualan kurang dari pinjamannya maka ra>hin masih tetap harus wajib membayar sisa kekurangannya. Namun apabila uang penjualan lebih dan ra>hin sulit di hubungi sampai jangka waktu satu tahun mak uang tersebut disalurkan pada ZIS. Adapun peraturan yang berlaku bagi ra>hin adalah kehilangan haknya untuk memanfaatkan barang yang telah digadaikan, sampai ra>hin mampu

60 menebus kembali barang yang telah digadaikan dengan membayar pokok pinjaman ditambah dengan ijaroh yang telah ditetapkan seperti diatas. Menurut penulis, barang yang dijadikan jaminan gadai merupakan salah satu harta yang dapat dijadikan kepercayaan atas hutang. Sifat yang dimiliki barang yang di gadaikan di Pegadaian Syariah Kebomas Gresik yaitu dapat dinilai dengan uang, dapat diserah terimakan dengan mudah, dapat diperjualbelikan, dapat dimiliki dengan sah dibuktikan dengan surat-surat kepemilikan dan barangnya nyata. Adanya jatuh tempo dalam akad gadai, karena adanya batasan waktu maka ra>hin sebagai peminjam uang akan berusaha untuk mengembalikan pinjamannya sebelum jatuh tempo. Tetapi apabila batas waktu pinjaman sudah habis dan ra>hin belum dapat mengembalikan hutangnya dan terdapat sangsi, maka itu merupakan resiko yang harus ditempuh oleh ra>hin. Namun adanya akad baru menjadikan ra<hin lebih mudah untuk melunasi kewajibannya. Adapun manfaat batas waktu pengembalian hutang bagi murtahin adalah murtahin dapat memprediksikan kapan ra>hin dapat mengembalikan hutangnya, dalam artian ada kepastian dalam pengembalian hutangnya. Karena murtahin tidak boleh menuntut pelunasan hutang sebelum jatuh tempo. B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pola Tajdi>d al- aqd (akad baru) Rahn di Pegadaian Syariah Kebomas Gresik

61 Agama Islam menganjurkan agar umat manusia hidup bermuamalah yakni saling tolong menolong diatas rasa tanggung jawab bersama. Ajaran Islam yang terdapat dalam al-qur an dan hadist mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan akan selalu sesuai dengan perubahan dan perkembangan peradaban manusia, dan diatur sekian banyak perilaku kehidupan manusia yang diatur dalam Islam adalah masalah muamalah dan masalah muamalah itu sendiri banyak macamnya. Salah satu diantaranya adalah gadai (rahn). Praktek gadai dalam tinjauan hukum Islam diperbolehkan (jaiz). Adapun ayat yang menerangkan praktek gadai menurut Islam adalah berdasarkan firman Allah SWT. dalam surat Al-Baqarah ayat 283 : و إ ن آ ن ت م ع ل ى س ف ر و ل م ت ج د وا آ ات ب ا ف ر ه ان م ق ب وض ة ف ا ن أ م ن ب ع ض ك م ب ع ض ا ف ل ي و د ا لذ ي اؤ ت م ن أ م ان ت ه و ل ي تق ال له ر ب ه و ل ا ت ك ت م وا ال شه اد ة و م ن ی ك ت م ه ا ف ا نه ء اث م ق ل ب ه و ال له ب م ا ت ع م ل ون ع ل يم ( 283 ) Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh penggadai). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yng dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah SWT. Tuhannya. 1 Ayat tersebut diatas bermakna bahwa Allah SWT. memerintahkan orang yang melakukan suatu transaksi dengan orang lain, sedang bersamanya tidak ada juru tulis, maka hendaklah dia memberikan suatu barang sebagai jaminan (gadai) kepada orang yang memberikan hutang kepadanya upaya merasa tenang dalam 1 Depag RI, h. 71

62 melepaskan utangnya tersebut. Selanjutnya hendaklah peminjam menjaga uang atau barang-barang hutangan itu agar tidak hilang atau dihamburkan tanpa ada manfaat. Hadist yang membolehkan rahn diriwayatkan oleh Aisyah yang berbunyi: عن ابى هریرة رضى االله عنه عن النبي ص.م قال صاحبه الذى رهنه له عنمه وعليه غرمه : لا یغلق الرهن من Artinya : Dari Aisyah bahwa sesungguhnya Nabi SAW pernah membeli makanan dari seorang yahudi secara bertempo, sedang Nabi menggadaikan baju besi kepada yahudi tersebut. 2 Jumhur ulama telah sepakat bahwa gadai diperbolehkan, baik dalam suatu perjalanan (bepergian) maupun tidak dalam bepergian. Ini berdasarkan ayat Al- Qur an dan Hadist yang telah diriwayatkan oleh Aisyah diatas. Sebagaimana dalam kaidah fikih yang berbunyi : الا شياء في الا صل الابا حة حتي ليل علي الد یدل التحریم Hukum asal segala sesuatu adalah kebolehan sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya Adapun syarat-syarat barang yang digadaikan adalah barang jaminan itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan utang, barang jaminan itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan, barang jaminan itu jelas dan tertentu, barang jaminan itu milik sah orang yang berhutang, barang jaminan itu tidak terkait 2 Muslim Ibnu Al-Hajjaj, Sahih Muslim, h. 1226

63 dengan orang lain, barang jaminan itu merupakan harta yang utuh dan tidak terpisah dan barang jaminan itu bisa diserahkan. Dengan demikian, semua benda yang berwujud dan bernilai, serta dipandang syara dapat diperjualbelikan, maka boleh dijadikan sebagai barang jaminan. Ra>hin juga harus dapat melunasi pinjamannya sebelum jatuh tempo. Hutang adalah membayar secepatnya karena bagaimanapun hutang adalah suatu kepercayaan yang diberikan orang lain dan juga suatu pertolongan, bukanlah suatu pemberian. Hal ini bersifat hati-hati untuk menyempurnakan janji yang sudah disepakati pada waktu akad. Batas waktu itu harus ada, karena erat hubungannya dengan pembayaran hutang penerima gadai yang harus di dahulukan dari kreditur-kreditur lainnya. Dengan demikian, jika sudah jatuh tempo yang telah disepakati, maka ra>hin harus membayar hutangnya, jika ra>hin tidak mampu melunasi hutangnya dan ia juga tidak merelakan pelelangan atas barang yang dijadikan jaminan, maka murtahin boleh menggunakan jalur hukum yaitu meminta kepada hakim, agar memproses ra>hin di pengadilan dengan alas an tidak bisa membayar hutang. Tetapi pihak pegadaian masih memberi kemudahan bagi ra>hin dengan menggunakan Tajdi>d al- aqd (akad baru) rahn, sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surat Al-Baqarah ayat 280:

64 و أ ن م ي س ر ة إ ل ى ف ن ظ ر ة ع س ر ة ذ و آ ا ن و إ ن آ ن ت م إ ن ل ك م خ ي ر ت ص دق وا ت ع ل م ون ( 280 ) Artinya : Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (semua bagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui Pola Tajdi>d al- aqd rahn merupakan alternatif terakhir dan hanya berlaku 1 kali, dikarenakan pihak gadai tidak mau merugi. Jika hutangnya masih dianggap kurang maka barang tersebut dilelang. Hakim dapat memaksa ra>hin untuk melunasi hutangnya atau menjual barang jaminan gadai, akan tetapi apabila barang jaminan sudah dijual dan terdapat kelebihan setelah pelunasan hutang, maka kelebihan itu harus dikembalikan pada ra>hin. Jika uang kelebihan atas penjualan barang jaminan tersebut tidak segera diambil oleh ra>hin dalam masa satu tahun, maka uang tersebut disalurkan ke ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah). Sebagaimana dalam sebuah riwayat Al- Bukhari : تنفروا ولا تعسروا ولا یسروا Artinya : mudahkanlah mereka dan jangan kamu menyulitkan dan gembiralah dan jangan menyebabkan mereka lari (HR. Al-Bukhari) Dan firman Allah dalam surat Al-Baqarah 185: ی ر ید ی ر ی د و ل ا ال ي س ر ب ك م الل ه ال ع س ر ب ك م Artinya : Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu (QS. AL-Baqarah : 185)

65 Berdasarkan ayat diatas dapat disimpulkan, bahwa syariah Islam selamanya menghilangkan kesulitan dari manusia dan tidak ada hukum Islam yang tidak bisa dilaksanakan karena diluar kemampuan manusia yang memang sifatnya lemah.