HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENIKAH DINI TENTANG KEHAMILAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI KEHAMILAN DI KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2011

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Jurnal Kesehatan Kartika 1

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI BPM Ny.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Faktor Penyebab Pernikahan Dini di Kelurahan Sampara Kabupaten Konawe

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PONTIANAK TAHUN Telly Katharina*, Katarina Iit*

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS GRAVIDARUM

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

HUBUNGAN ANTARA POST KURETASE DENGAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

: Dukungan Keluarga, Tingkat Kecemasan, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI DESA BOLON KECAMATAN COLOMADU

BAB II TINJAUAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MENIKAH DINI TENTANG KEHAMILAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI KEHAMILAN DI KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG Oleh : Khomsatun,Yuli Trisnawatidan Ika Pantiawati Akademi kebidanan YLPP purwokerto Telp 8529346777, email icha pewe@yahoo.com ABSTRACT The first pregnancy for the women is one of the crisis periods in their life. The knowledge about the pregnancy is the important thing for the women that has been married, and also for the women who doing early marriage. With the knowledge about the appropriate knowledge for the women they will be more ready to face the pregnancy and they will not easy to get the anxiety. It is to find out the correlation of adolescence women knowledge who doing early marriage about the pregnancy and the anxiety to face the pregnancy in Sub district of Pulosari in Regency of Pemalang in 2. This research is descriptive research that has the correlation with the cross sectional approach. Research population is all the adolescence women who doing early marriage (5-8 years old) and they who have not married that are 35 people. Technique of taking samples in this research is total sampling. Data analysis method in this research uses Rank Spearmen.The women adolescence women who doing early marriage about the pregnancy in Sub district Pulosari in Regency of Pemalang in 2 most of them has the medium knowledge 8 women (5.4%). The anxiety in adolescence in facing the pregnancy in Sub district of Pulosari in Regency of Pemalang in 2 which is most of them has little knowledge 2 people (57.%). There is correlation between the women adolescence between the adolescence women knowledge who doing early marriage about the pregnancy and the anxiety to face the pregnancy in Sub district of Pulosary in Regency of Pemalang in 2 (p=.38). There is the correlation between the adolescence women knowledge who doing early marriage and the anxiety to face the pregnancy in Sub district of Pulosari in Regency of Pemalang in 2. The adolescence women is supposed to more understand about the pregnancy so they can overcome the anxiety in facing the pregnancy. KEYWORDS : knowledge, anxiety, pregnancy, adolescent women, early marriage Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22

PENDAHULUAN Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran tentang apa yang akan dialaminya semasa kehamilan. Kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran penuh ketidakpastian, selain itu bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan walaupun apa yang dibayangkannya belum tentu terjadi (Kartono, 26). Pengetahuan tentang kehamilan merupakan hal penting bagi setiap wanita yang telah menikah, termasuk remaja putri yang menikah dini. Dengan pengetahuan tentang kehamilan yang cukup wanita akan lebih siap menghadapi kehamilan dan tidak mudah mengalami kecemasan. Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang (Stuart & Sundeen, 2). Menurut Notoatmodjo (23), bahwa semakin tinggi pendidikan yang di tempuh seseorang, maka semakin baik pengetahuan dan lebih luas di banding dengan tingkat pendidikan rendah. Begitu pula dengan Azwar (25), yang mengatakan bahwa pendidikan juga membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu, mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan jadi pengetahuan. Hasil penelitian dari Zuhri (29), mengatakan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan remaja sebelum diberi pendidikan kesehatan adalah cukup yaitu sebesar 8 orang (82,4%), sedangkan tingkat pengetahuan remaja sesudah diberi pendidikan kesehatan sebagian besar adalah baik yaitu sebesar 27 orang (96,9%). Hasil analisis data pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap tingkat pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan usia dini pada remaja terdapat pengaruh yang signifikan ditunjukkan dengan hasil nilai p =,. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 2

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mekakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 25). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (25), adalah : Sosial ekonomi, kultur (Budaya dan agama), pendidikan, pengalaman. Cara mengukur pengetahuan Arikunto (26) adalah ) Pengetahuan tinggi bila jawaban benar >75% 2) Pengetahuan sedang bila jawaban benar 6-75% 3) Pengetahuan rendah bila jawaban benar < 6% B. Remaja Putri Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescene (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau menjadi dewasa. Berdasarkan dua definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa remaja putri adalah seorang wanita yang telah tumbuh dewasa dan telah mengalami pubertas dan mampu untuk mengadakan reproduksi (Hurlock, 22). Menurut Zulkifli (2), ada beberapa ciri remaja sebagai berikut : ) Pertumbuhan fisik 2) Perkembangan seksual 3) Cara berfikir kausalitas 4) Emosi yang meluap-luap 5) Mulai tertarik pada lawan jenis 6) Menarik perhatian lingkungan 7) Terikat dengan kelompok Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 3

C. Pernikahan dini Pernikahan dini yaitu merupakan instituisi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan keluarga. Pernikahan dini adalah penikahan yang dilakukan oleh seseorang ketika orang tersebut masih berada dibangku SMP atau sekitar umur 5-8 tahun (Rasyid, 2). Menurut Suryono (25), bahwa faktor yang mendorong seseorang untuk melangsungkan pernikahan dini, diantaranya: ) Masalah ekonomi keluarga 2) Orang tua dari gadis meminta masyarakat kepada keluarga laki-laki apabila mau mengawinkan anak gadisnya. 3) Adanya perkawinan anak-anak tersebut, maka dalam keluarga gadis akan berkurang satu anggota keluarganya yang menjadi tanggung jawab. 4) Di lingkungan Masyarakat a) Ekonomi b) Pendidikan c) Faktor orang tua d) Media massa e) Faktor adat D. Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 28 hari (4 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 2 minggu, triwulan kedua dari 6 minggu sampai 24 minggu, triwulan ketiga dari 28 minggu sampai 36 minggu (Saifuddin, 26).. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan Menurut Putri (2), kehamilan tidak hanya ditandai dengan terlambatnya haid atau membesarnya perut. Masih banyak tanda-tanda kehamilan lainnya, yaitu: a. Bercak merah jambu b. Payudara berubah Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 4

c. Kram perut d. Sering buang air kecil e. Sembelit f. Ngidam atau ngemil g. Mual dan muntah h. Meningkatnya suhu tubuh 2. Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya kehamilan adalah tanda tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Anonim, 29). Tanda bahaya kehamilan tersebut adalah sebagai berikut: a. Perdarahan yang keluar dari jalan lahir Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa merupakan adanya tanda keguguran. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila perdarahan berlanjut, ibu perlu mendapat pertolongan medis agar kesehatannya terjaga (Yoseph, 2). Perdarahan pada kehamilan tersebut dibagi menjadi 2, meliputi: ) Trimester I (usia kehamilan -2 minggu) (a) Abortus (b) Molahidatidosa (c) Kehamilan ektopik terganggu (KET) 2) Trimester II (usia kehamilan 2-28 minggu) dan trimester III (usia kehamilan 28-4 minggu) (a) Plasenta previa (b) Solusio plasenta b. Sakit kepala yang hebat Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat merupakan tanda bahaya kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 5

serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklamsi. Keadaan sakit kepala yang hebat ini juga merupakan tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janin (Kusmiyati, 28). c. Penglihatan kabur Wanita hamil mengeluh penglihatannya kabur. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual yang mendadak, misal pandangan kabur dan ada bayang- bayang. Perubahan penglihatan mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan mugkin menandakan preeklamsi (Kusmiyati, 28). Selain itu penglihatan adalah gejala yang sering ditemukan pada preeklamsi berat dan merupakan petunjuk akan terjadi eklamsi (Wiknjosastro, 25). d. Bengkak (oedema) di wajah dan tangan Oedema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan yang berlebihan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema merupakan salah satu tanda trias adanya preeklamsi. (Winkjosastro, 25). e. Ketuban pecah sebelum waktunya Ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pada servik. Untuk primigravida kurang dari 3 cm dan pada multigravida kurang dari 5 cm. Bila keadaan ini terjadi dapat mengakibatkan infeksi yang dapat membahayakan ibu dan janin (Winkjosastro, 25). f. Gerakan janin tidak terasa Memantau gerakan janin merupakan salah satu indikator kesejahteraan janin. Gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu pada kehamilan trimester II sekitar minggu ke 2 atau minggu ke 24 (Salmah, 26). 3 jam. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 6

g. Nyeri abdomen yang hebat Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan menetap, hal ini merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik, aborsi dan solusio plasenta (Kusmiyati, 28). h. Ibu muntah terus menerus dan tidak mau makan Keluhan hamil dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering ditemukan pada kehamilan trimester I pada saat usia kehamilan -3 bulan. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini akan hilang sedikit demi sedikit di akhir trimester pertama, akan tetapi ada kalanya keluhan ini makin bertambah berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan umum ibu buruk, keluhan ini disebut hyperemesis gravidarum (Huliana, 23). i. Demam tinggi Demam tinggi dapat disebabkan karena adanya infeksi (Huliana, 23). E. Kecemasan Kecemasan merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam (Stuart & Sundeen, 2) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan adalah patofisiologis, situasional (Orang dan Lingkungan), pengetahuan, tingkat Pendidikan, umur, jenis Kelamin Wanita MenurutSaryono (2), cara Penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori: = Tidak ada gejala sama sekali. = Satu /kurang dari setengah dari gejala yang ada. 2 = Sedang/ separuh dari gejala yang ada. 3 = Berat/lebih dari ½ gejala yang ada. 4 = Sangat berat semua gejala ada. Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item -4 dengan hasil: Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 7

Skor 3 Skor 4 2 Skor 2 27 Skor 28-4 = tidak ada kecemasan. = kecemasan ringan. = kecemasan sedang. = kecemasan berat. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Desain penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari jawaban kuesioner, sedangkan data sekunder untuk mengetahui jumlah remaja putri yang menikah dini dan yang belum hamil. Teknik pengambilan sampel dalam penelitiaan ini menggunakan teknik total sampling yaitu sejumlah 35remaja yang menikah dini dan yang belum hamil. Data yang sudah terolah, akan dianalisis dalam bentuk analisis univariat dan bivariat. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Univariat. Pengetahuan Berdasarkan pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 sebagai berikut : Diagram. Pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 Tinggi; 6; (45.7%) Rendah; ; (2.9%) Sedang; 8; (5.4%) Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan di Kecamatan Pulosari Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 8

Kabupaten Pemalang Tahun 2 sebagian besar sedang sebanyak 8 orang (5,4%), dan sebagian kecil rendah sebanyak orang (2,9%). Pengetahuan tentang kehamilan merupakan faktor penting yang dapat mepengaruhi kecemasan remaja dalam menghadapi kehamilan. Masa kehamilan menurut Saifuddin (26). 2. Kecemasan Berdasarkan kecemasan menghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 disajikan dalam diagram sebagai berikut: Diagram 2. Gambaran kecemasanmenghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 Sedang; 5; (42.9%) Tidak Cemas, Berat, Panik; ;.(%) Ringan; 2; (57.%) Berdasarkan diagram 2 di atas dapat diketahui bahwa kecemasan remaja dalam menghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 sebagian besar ringan sebanyak 2 orang (57,%) dan sebagian kecil sedang sebanyak 5 orang (42,9%). Kecemasan menurut Stuart & Sundeen (2), merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan merasa terancam 3. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan dengan kecemasan menghadapi kehamilan dengan menggunakan uji korelasirank Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 9

Pengetahu an Remaja Putri Rendah Sedang Tinggi spearmen.variabel dinyatakan terdapat hubunngan apabila nilaip yang lebih kecil dari =,5, berdasarkan perhitungn diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4. HubunganPengetahuan Remaja Putri Menikah Dini tentang Kehamilan dengan Kecemasan Menghadapi Kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 Tidak ada kecemasan Kecemasan Menghadapi Kehmilan Ringan Sedang Berat Berat sekali (panik) Total r s p f % f % f % f % f % F % f %,,, 8 2 Jumlah, 2, 44, 4 75, 57, 4 5 55, 6 25, 42, 9,,,,,,,, 8 6 -,3 52 Berdasarkan Tabel 4. di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan remaja putri tentang kehamilan sebanyak 6 orang (%) dengan kategori pengetahuan tinggi sebagian besar 2 orang (75,%) mengalami kecemasan ringan dan sebagian kecil 4 orang (25,%) mengalami kecemasan sedang. Hasil uji statistik dengan menggunakan korelasi rank spearmen diperoleh ada hubungan yang bermakna secara statistik antara pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan dengan kecemasan menghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 (p =,38). Nilai koefisien korelasi Rank Spearman sebesar,352 termasuk kategori rendah. Pengetahuan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi penurunan kecemasan pada seseorang. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Prasetyani (24), yang menyatakan bahwa pengetahuan yang bertambah akan terjadi perubahan dalam pola perilaku yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan. 3 5, 38 Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:. Pengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 sebagian besar sedang sebanyak 8 orang (5,4%). 2. Kecemasan remaja dalam menghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 sebagian besar ringan sebanyak 2 orang (57,%). 3. Ada hubungan antarapengetahuan remaja putri menikah dini tentang kehamilan dengan kecemasan menghadapi kehamilan di Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Tahun 2 (p =,38). DAFTAR PUSTAKA Anonim. 29. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Depkes RI. Arikunto, S. (26). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, S. (25). Sikap manusia. Yogyakarta : Pelajar Offset Huliana, M. (23). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara. Hurlock, B. Elizabeth. (22). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Kartono, K. (26). Patologi Sosial. Jakarta : Biarupa Aksara. Kusmiyati. (28). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. Notoatmodjo, S. (23). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.. (25). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta. Prasetyani. (24). Kecemasan menghadapi menopause. Terdapat pada http://klinis.wordpress.com/28//2/kecemasan-menghadapimenoupause/. Diakses pada tanggal 26 Desember 2. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22

Putri, F. (2). Buku Pintar Ibu Hamil. Yogyakarta : Second Hope. Rasyid, I. (2). Mahligai Perkawinan. Batang : Pekalongan. Saifuddin, A.B. (26). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Salmah. (26). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC. Saryono. (2). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Bantul: Nulia Medika. Sugiyono, (26). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta. Suryono. (25). Hukum Pernikahan Dini. http://www.suryono.org/pubs/newworld-indo.html.25.diakses tanggal Mei 2. Stuart & Sundeen. (2). Buku saku keperawatan Jiwa (Edisi ketiga). Jakarta: EGC. Wiknjosastro. 25. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Yoseph. (2). Perdarahan Selama Kehamilan. www.kalbe.co.id/files/cdk/files/ 2 Perdarahan Selama Kehamilan Zuhri, A. (29). Pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi terhadap tinggkat pengetahuan mengenai kehamilan dan persalinan usia dini pada remaja di SMU Muhamadiyah Gubug. Semarang : Fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No. Edisi Juni 22 2