XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER LAN untuk kantor kecil. LAN dengan topologi STAR dilengkapi dengan sepasang Server dan sepasang Modem, agar para karyawan dapat mengakses internet. Komputer yang digunakan para karyawan dapat berbagi dokumen, bahan presentasi, laporan kerja, dll. Mereka dapat mengakses internet untuk komunikasi melalui e-mail, berbagi informasi, dan melalui komunikasi antar jaringan. Selain itu para karyawan dapat berbagi untuk penggunaan printer, modem dan media penyimpan data. Gb.XIII-1 : LAN untuk kantor kecil Hand Out : Piping Supriatna 90
Sayangnya jaringan seperti ini tidak dapat mengakomodasi tuntutan perkembangan kegiatannya. Terlalu banyak pengguna yang berebut pemakaian jalur komunikasi jaringan yang hanya memiliki bandwidth 10 MBps. Idealnya hanya seorang pengguna yang dapat mengakses internet pada satu waktu melalui modem, agar akses ke internet dapat berjalan dengan bandwidth yang memadai. Berbagi data antar karyawan dengan banyak gambar dan grafik dari filenya, dan pengiriman file-file untuk para konsumen, jelas hal ini merupakan masalah bagi unjuk kerja jaringan yang memerlukan bandwidth yang tinggi. Solusinya adalah melakukan peningkatan kinerja jaringan dengan menggunakan SWITCH dan ROUTER. Hand Out : Piping Supriatna 91
Gb.XIII-2 : LAN untuk kantor kecil dengan fasilitas Switch dan Router Hal ini akan menambah bandwidth untuk semua para pengguna jaringan, dan memungkinkan penggunaan/akses ke internet secara bersamaan melalui satu jalur komunikasi. WAN untuk sejumlah LAN kecil Untuk memperbaiki komunikasi antara 2 buah kantor kecil yang berjauhan dengan kantor pusatnya adalah dengan membangun jaringan luas (WAN). Peningkatan ini juga akan meningkatkan bisnis dari segi ekonomi dengan adanya penawaran melalui internet untuk semua kantor, yang terhubung lewat jalur komunikasi lease line kecepatan tinggi. Gb.XIII-3: Komunikasi antar LAN kantor kecil (MAN) WAN dengan unjuk kerja tinggi Pertumbuhan bisnis dapat dilihat dari perkembangan lalulintas komunikasi data pada jaringan yang ada, baik untuk komunikasi dalam kota maupun antar kota. Komunikasi data antar kota ini juga menginginkan hubungan WAN dengan kecepatan tinggi. Ada beberapa jalur komunikasi Hand Out : Piping Supriatna 92
data yang perlu diketahui, diantaranya adalah : Analog Line, ISDN, Leased Line, ADSL, dll. Gb.XIII-4 : Komunikasi LAN antar kota (WAN) Virtual Private Network (VPN) Skala Kecil Pengembangan bisnis dari kantor kecil dapat dilakukan melalui komunikasi jarak jauh dengan para penggunanya, dengan lalulintas komunikasi data yang padat. Semuanya dikoneksikan secara lease line atau pun akses dial-up, untuk menyediakan lebih banyak waktu untuk proses administrasi jaringan luasnya. Hal ini jelas akan menambah besarnya pembiayaan penggunaan jalur komunikasi dan telepon setiap bulannya. Masalah ini dapat diatasi dengan penggunaan VPN melalui bantuan layanan dari Insternet Service Provider (ISP). ISP memiliki akses jaringan ke seluruh penjuru negri, jadi untuk para pengguna jarak jauh bisa saling berhubungan dengan jaringan pusat Hand Out : Piping Supriatna 93
perusahaan tempat kerjanya, dengan biaya komunikasi lokal yang relatif murah. Pada kantor pusat tersebut dengan menggunakan Cisco 1720 VPN Access Router memberikan solusi all-in-one untuk koneksi ke ISP dan internet. Peralatan ini memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai router, firewall, layanan enkripsi dan tunneling, proteksi password, serta hubungan jalur komunikasi kecepatan tinggi menuju Jaringan Kantor Pusat. Gb.XIII-5 : Komunikasi LAN antar kota secara VPN Pembentukan LAN (untuk kantor) ukuran kecil : Terdiri dari beberapa PC yang dilengkapi dengan NIC. Hand Out : Piping Supriatna 94
Komponen pelengkap jaringan lainnya adalah Server, Hub, sistem pengkabelan dan Network Operating System software ( misalnya : Windows NT, Windows 98, Novell Netware, LANtastic AppleShare, dll.). Modem untuk akses ke Internet secara dial-up (optional). Untuk kantor Gb.XIII-6 setingkat : Pembentukan Department. LAN untuk kantor ukuran kecil. Terdiri dari beberapa PC yang dilengkapi dengan NIC. Hand Out : Piping Supriatna 95
Komponen pelengkap jaringan lainnya adalah Server, Hub, sistem pengkabelan, Network Operating System software ( misalnya : Windows NT, Windows 98, Novell Netware, LANtastic AppleShare, dll.) Router untuk berbagi akses ke Internet (optional). Gb.XIII-7 : Pembentukan LAN untuk kantor setingkat Department. Hand Out : Piping Supriatna 96
Untuk kantor besar yang tersebar secara luas. Terdiri dari beberapa PC yang dilengkapi dengan NIC. Komponen pelengkap jaringan lainnya adalah Server, Hub, Switch, sistem pengkabelan dan Network Operating System software ( misalnya : Windows NT, Windows 98, Novell Netware, LANtastic AppleShare, dll.) Router untuk setiap lokasi yang terhubung dengan WAN, berbagi akses ke Internet. Akses Server untuk dial-up bagi para pengguna jarak jauh. Layanan untuk akses WAN (ISDN, Frame Relay, atau leased line dari Telkom) Gb.XIII-8 : Pembentukan LAN untuk kantor besar (Kantor Pusat). JALUR KOMUNIKASI PADA INTERNET Hand Out : Piping Supriatna 97
Dial-Up (analog line) : adalah media transmisi kabel telepon, dimana sinyal data yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal analog. Dengan demikian sinyal data digital yang ditransmisikan dari user PC (Transmiter) perlu dimodulasi menjadi sinyal data analog, dan ketika diterima oleh Receiver diubah kembali (demodulasi) menjadi sinyal data digital. Jadi untuk proses komunikasi data ini diperlukan perangkat MODEM, yang memiliki kecepatan transmisi s.d. 56 KBps. Biaya pemakaian analog line sesuai dengan jumlah pemakaian pulsa telepon untuk akses internet. Gb.XIII-9 : Komunikasi data melalui jalur PSTN. Leased Line : adalah jalur Komunikasi antara 2 tempat yang berjauhan dengan menggunakan media kabel telepon umum. Leased line biasanya digunakan untuk membuat koneksi suatu tempat/kantor dengan ISP yang tempatnya berjauhan. Berbeda dengan koneksi Dial-Up, leased line aktif setiap saat (24 jam per hari) dan pembayaran bulanannya tidak berdasarkan jam pemakaian. Tarip pembayaran leased line ditetapkan berdasarkan faktor jarak antara tempat user dengan ISP, dan kecepatan transmisi untuk koneksi tersebut. Kecepatan transmisi untuk leased line bervariasi mulai dari 56 KBps sampai dengan 45 MBps ( T3-line service ). Untuk komunikasi jaringan di dalam kampus (LAN ukuran besar) dengan internet biasanya digunakan T1-line service dengan kecepatan transmisi 1,5 MBps. DSL (Digital Subscriber Line) dan xdsl DSL adalah teknik komunikasi data dengan memanfaatkan bandwidth yang tidak digunakan (unused bandwidth) pada jalur telepon regular, untuk mengirimkan data digital dengan cepat tanpa mengganggu layanan telepon Hand Out : Piping Supriatna 98
analog yang digunakan. Sambungan telepon dari kantor telepon ke rumahrumah menggunakan frekuensi 4 KHz untuk pengiriman sinyal analog suara. DSL menggunakan sambungan telepon biasa untuk mengirim sinyal digital berkecepatan tinggi, melalui pemakaian frekuensi 34 KHz s.d. 1104 KHz.. Pada DSL terdapat berbagai jenis DSL. Misalnya Asymetric DSL (ADSL) untuk keperluan akses cepat ke internet, untuk perusahaan-perusahan ada jalur High speed DSL (HDSL), Single Pair HDSL (SHDSL), Synchonized Symetric DSL (SSDSL) dan gabungan antara teknologi DSL dengan teknologi serat optik Very High DSL (VDSL). Untuk menyingkat semua istilah-istilah ini dikenal dengan sebutan xdsl. Table 1: Sistem Transmisi Keluarga xdsl Delivery System ISDN ADSL HDSL SHDSL SSDSL VDSL Modulation System 2B1Q TCM - AMI DMT 2B1Q CAP PAM DMT CAP DMT Bandwidth ITU Standard Other Information 128KBps (2B) 16KBps (D) Asymetric : 640 KBps 9 MBps Symetric : 1,5 MBps 2 MBps Symetric : 2,3 MBps (Maximum) Symetric : 1,6 MBps (Maximum) Asym.: 3 MBps / 22 MBps Symetric : 13 MBps (Max.) G.961 G.992.1 G.991.1 G.991.2 G.992.1 Annex - H In the process USA : App.- I Japan : App.- III USA : Annex - A Japan : Annex - C Japan : Annex - H Jalur komunikasi ADSL adalah jalur telepon biasa, hanya disini dilengkapi dengan MODEM xdsl khusus (MODEM ADSL) untuk dial up connection ke internet. MODEM biasa hanya memiliki data rate maksimum 56 Kbps, sedangkan MODEM ADSL me-miliki data rate (upload/ down load) berkisar antara 1.5 Mbps sampai 9 Mbps, Gb.XIII-10 perbedaan data : Frek. rate Gelombang yang sangat elektrik signifikan untuk DSL. Hand Out : Piping Supriatna 99
ini karena MODEM ADSL menggunakan frekuensi antara 34 khz sampai 1104 khz, sedangkan MODEM konvensi-onal menggunakan frekuensi 4 KHz. Frame Relay Frame relay dikembangkan dengan mengkondisikan tingkat rata-rata transmisi data berkecepatan tinggi (high data rates) dan tingkat rata-rata error kecil. Mengingat jaringan packet switching yang asli dirancang dengan datarate sampai ke end user sekitar 64 KBps, maka untuk jaringan Frame Relay dirancang agar dapat dioperasikan secara efisien dengan datarate sebesar 2 Mbps, dengan cara membuang overhead berlebih yang berkaitan dengan kendali kesalahan transmisi. Gb.XIII-11 : Paket dara pada Frame Relay. Field Address terdiri dari : Data Link Connection Identifier (DLCI), berfungsi mengidentifikasi jalur Permanent Virtual Network untuk semua traffic yang mungkin bisa digunakan pada komunikasi antara Transmiter dan Receiver. Hand Out : Piping Supriatna 100
Gb.XIII-12 : DLCI untuk transmisi data pada Frame Relay. Command/Respond (C/R) identifikasi frame dari upper layer sebagai command atau respond Extended Address (EA) memberi tanda apakah byte yg dikirim merupakan yg terakhir/stop bit (=1) atau bukan (=0). Forward Explicit Congestion Notification (FECN) memberi tanda apakah traffic dalam keadaan macet ke tujuan yg berindikasi bahwa packet berikutnya akan datang lebih lambat (stagnasi). Backward Explicit Congestion Notification (BECN) mengindikasikan suatu masalah kemacetan menuju Receiver, dan kiriman data akan dikembalikan ke Transmiter. Discard Eligibility (DE), memenuhi syarat untuk diabaikan. ATM ( Asynchronous Transfer Mode ) Frame Relay menggunakan variabel packet yang disebut frame, sedangkan ATM menggunakan fixed length packet yang disebut cell. Dengan menggunakan fixed packet length, processing overhead dapat dikurangi bahkan lebih efektif dibandingkan Frame Relay. ATM dirancang sedemikian rupa agar mampu bekerja dalam range 10 MBps, 100 MBps sampai range GBps. ATM merupakan perkembangan dari circuit switching, yang hanya menggunakan jalur terpendek untuk fixed-data-rate pada proses transmisi data. ATM dengan menggunakan fixed-size cell berukuran kecil cukup efektif untuk memberikan data-rate channel yang konstan meskipun dengan menggunakan teknik packet switching. Jadi ATM bisa memperluas circuit switching untuk memungkinkan multiple channel dengan data rate pada masing-masing channel bisa disesuaikan secara dinamis. ISDN dan Broadband ISDN Generasi pertama ISDN dikenal sebagai narrowband ISDN, berdasarkan penggunaan channel 64 kbps sebagai unit dasar dan berorientasi circuit switching. Kontribusi teknis utama dari narrowband ISDN dapat dimanfaatkan sebagai frame relay. Generasi kedua ISDN dikenal sebagai broadband ISDN, mendukung datarate yang tinggi (100 MBps) dan berorientasi pada packet switching. Hand Out : Piping Supriatna 101
Kontribusi teknis utama dari broadband ISDN dapat dimanfaatkan sebagai ATM (cell relay). Hand Out : Piping Supriatna 102