Pemerintah masih menjadi pemrakarsa, pemberi dana, kontributor keterampilan,pemelihara dan pengendali yang dominan saat ini. Namun minimnya peran

dokumen-dokumen yang mirip
Elemen permukiman dengan ketidak layak hunian sedang. Lokasi

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT PARTISIPASI WARGA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PANDUAN KONSEP

I. PENDAHULUAN. penerima program pembangunan karena hanya dengan adanya partisipasi dari

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah diperoleh temuan-temuan penelitian yang berjudul Peran Pengelola

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang berlangsung dengan pesat telah. menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa terutama di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan kampug hijau yang semakin berkembang di Indonesia tidak lepas

5.1 Kondisi dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perbatasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

BAB I PENDAHULUAN. berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad

PENDAHULUAN Latar Belakang

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan negara Indonesia yang lebih identik dengan perkembangan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pelayanan mendasar bagi masyarakat kota. Sejalan dengan fungsi ini,

RANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 4 ANALISIS

`BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pada dasarnya pembangunan dalam sektor permukiman adalah

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor-faktor

IDENTIFIKASI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN JALAN DAN SALURAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

CONTOH KASUS PEREMAJAAN KOTA DI INDONESIA (GENTRIFIKASI)

Lingkungan Permukiman

Draft Proposal Program Kampung Hijau. (Program Perbaikan Kampung)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

KELURAHAN SELINDUNG BARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

EVALUASI PENGELOLAAN PRASARANA LINGKUNGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA (STUDI KASUS : RUSUNAWA URIP SUMOHARJO)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dan kecenderungan perkembangan kawasan di perkotaan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi terletak pada LU dan BT. Kota Tebing Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG

PENGARUH PEMBANGUNAN KAMPUNG PERKOTAAN TERHADAP KONDISI FISIK LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI PUSAT KOTA BANDUNG KELURAHAN NYENGSERET

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dan pada hakikatnya bersinergi terhadap pembangunan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang Kota dan Perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan

Konsep Hunian Vertikal sebagai Alternatif untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh, Kasus Studi Kampung Pulo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota kota besar di

Kondisi Kekumuhan Kampung Nelayan Sejahtera Kota Bengkulu dalam Upaya Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak terencana. Pada observasi awal yang dilakukan secara singkat, Kampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Dewasa ini tantangan pembangunan, kebijaksanaan dan langkah

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di

Transkripsi:

Pemerintah masih menjadi pemrakarsa, pemberi dana, kontributor keterampilan,pemelihara dan pengendali yang dominan saat ini. Namun minimnya peran masyarakat ini dapat diperbaiki ke arah kemampuan masyarakat yang sangat mampu Berkontribusi tenaga, mampu Berprakarsa dan Berkontribusi keterampilan,cukup mampu kendalikan kegiatan dan tidak mampu Kontribusi dana, dan memelihara hasil perbaikan permukiman.

Temuan Permukiman tidak Layak Huni Kampung Lebaksari terbentuk dari urbanisasi, kurangnya suplai atau penyediaan rumah layak huni yang terjangkau, kurangnya perhatian pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat, rendahnya penghasilan masyarakat serta kemiskinan. Masyarakat Kampung Lebaksari mampu berprakarsa, berkontribusi keterampilan, sangat mampu dalam hal kontribusi tenaga, cukup mampu kendalikan kegiatan perbaikan namun mereka tidak mampu kontribusi dana, dan memelihara hasil perbaikan permukiman. Keberdayaan masyarakat Kampung Lebaksari dalam perbaikan permukiman dipengaruhi oleh Faktor keberanian / kepercayadirian, kondisi finansial, tingkat penghasilan,keamanan atau kepastian penghasilan, dan keahlian. Pendapat Expert / Pakar Konsep Perbaikan Permukiman Melalui Pemberdayaan Masyarakat Sebab-sebab pembentuk permukiman tidak layak Konsep Perbaikan Permukiman diawali dengan huni ditangani dengan penyiapan kota menerima penyiapan dampak urbanisasi melalui penyediaan dampak urbanisasi, penyediaan rumah layak huni rumah layak huni yang terjangkau dekat pusat yang terjangkau dan dekat pusat kota, kota, peningkatan perhatian para pihak pada peningkatan perhatian semua pihak padakualitas kualitas kelayakhunian permukiman, dan kelayahunian permukiman, dan pengentasan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan kemiskinan melalui peningkatan penghasilan penghasilan penghuni permukiman. penghuni permukiman Peningkatan kelayakhunian pada elemen permukiman melalui pemberdayaan masyarakat Kemampuan masyarakat Kampung Lebaksari dalam berprakarsa, berkontribusi keterampilan, menyumbangkan kontribusi tenaga, harus diikutsertakan dalam daftar potensi Kampung Lebaksari. Namun perlu perhatian lebih pada peningkatan kemampuan kendalikan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan hasil perbaikan permukiman. Tidak perlu terlalu dipaksakan agar mereka mampu kontribusi dana. Konsep Perbaikan Permukiman melalui pemberdayaan masyarakat Kampung Lebaksari didukung kemampuan masyarakat dalam berprakarsa serta kemampuan mengkontribusikan keterampilan dan tenaganya. Konsep ini diupayakan untuk memperkuat kemampuan pengendalian pelaksanaan kegiatan perbaikan permukiman oleh masyarakat dan kemampuan pemeliharaan hasilnya,serta tetap membutuhkan dukungan penuh pendanaan dari pihak non-masyarakat. Sebelum merencanakan dan melaksanakan Konsep perbaikan permukiman melalui perbaikan permukiman melalui pemberdayaan pemberdayaan masyarakat, diawali dengan masyarakat, keberanian / kepercayadirian, kondisi peningkatan keberanian / kepercayadirian finansial, tingkat penghasilan,keamanan atau masyarakat Kampung Lebaksari dalam kepastian penghasilan, dan keahlian masyarakat berpartisipasi, peningkatan kemampuan finansial harus diperkuat terlebih dahulu agar melalui peningkatan penghasilan dan peningkatan pemberdayaan berdampak positif pada perbaikan keamanan / kepastian penghasilan, dan perkuatan permukiman Kampung Lebaksari keahlian masyarakat.

Temuan Pendapat Expert / Pakar Konsep Perbaikan Permukiman Melalui Pemberdayaan Masyarakat Tingkat ketidak layak hunian tinggi pada elemen : Status lahan Status lahan yang tidak mungkin ditingkatkan direlokasi dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan prakarssa dan menawarkan pilihan Bangunan rumah di lahan ilegal direlokasi kelokasi legal terdekat dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan Luas rumah Prasarana Sampah Luas rumah sangat minim ditingkatkan dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan Penyediaan prasarana persampahan dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan pentingnya perilaku hidup sehat dan menawarkan pilihan mengenai pengelolaan Prasarana Sampah Luas rumah ditambah dengan pembangunan vertikal dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan peningkatan lantai bangunan beserta pilihan pembiayaannya Prasarana Sampah persamapahan dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan pentingnya perilaku hidup sehat dan menawarkan pilihan mengenai pengelolaan Prasarana Sampah Prasarana Drainase Prasarana Drainase diperbaiki melalui penyadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pemeliharaan saluran dan dan menawarkan pilihan mengenai pemeliharaan drainase Prasarana Drainase diperbaiki melalui penyadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pemeliharaan saluran dan dan menawarkan pilihan mengenai pemeliharaan drainase Prasarana Ekonomi dan Kelompok Usaha Prasarana Ekonomi dan Kelompok Usaha diperbaiki melalui pembentukan himpunan masyarakat yang memiliki permasalahan finansial untuk dibina dan dimandirikan dalam suatu wadah koperasi sekaligus kelompok usaha Prasarana Ekonomi dan Kelompok Usaha diperbaiki melalui penyampaian informasi ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan terkait pembentukan himpunan masyarakat yang memiliki permasalahan finansial untuk dibina dan dimandirikan dalam suatu wadah koperasi sekaligus kelompok usaha Ruang terbuka Pengadaan ruang terbuka diupayakan melalaui pemanfaatan lahan sisa atau lahan terbengkalai, dan penghijauan jalur sirkulasi Keterbatasan ruang terbuka diatasi dengan penyampaian informasi ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan terkait pemanfaatan lahan sisa atau lahan terbengkalai, dan penghijauan jalur sirkulasi

Kelurahan Paledang berdekatan dan berada di pusat pusat-pusat aktifitas perdagangan barang dan jasa Kota Bogor, disebabkan oleh desakan Urbanisasi warga luar Kota Bogor, maka Kampung Lebaksari yang pada awalnya hanya berupa tegalan dan kebun-kebun bantaran Sungai Cisadane dan Cipakancilan, berubah menjadi permukiman. Permukiman tersebut menjadi permukiman tidak layak huni akibat kurangnya suplai atau penyediaan rumah layak huni yang terjangkau di sekitar pusat kota, kurangnya perhatian pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat penghuni sendiri terhadap kualitas kelayak hunian permukiman mereka, yang paling utama adalah akibat rendahnya penghasilan masyarakat dan kemiskinan. Ketidaklayakhunian permukiman Kampung Lebaksari secara umum berada pada tingkat ketidak layak hunian sedang. Namun apabila dilihat per kondisi elemen permukiman, maka dapat ditemui tingkat ketidaklayakhunian tinggi terutama pada kondisi Status Lahan permukiman yang berada di banataran Sungai di ketiga RW, minimnya luas rumah di RT 3 RW 9, belum adanya pengelolaan prasarana sampah yang terpadu antara masyarakat dan pemerintah, genangan lebih dari dua jam akibat tidak terpeliharanya prasarana drainase, kurangnya ruang terbuka, tidak adanya prasarana ekonomi dan kelompok usaha.

Keberdayaan masyarakat Kampung Lebaksari adalah mampu berprakarsa, berkontribusi keterampilan, sangat mampu dalam hal kontribusi tenaga, cukup mampu kendalikan kegiatan perbaikan namun mereka tidak mampu kontribusi dana, dan memelihara hasil perbaikan permukiman. Keberdayaan masyarakat dalam mendukung dan berpartisipasi dalam perbaikan permukiman mereka dipengaruhi keberanian atau kepercayadirian, kondisi finansial, tingkat penghasilan, keamanan atau kepastian penghasilan, dan keahlian dalam memperbaiki permukiman, pengaturan keuangan, dan pengaturan kegiatan perbaikan secara umum. Konsep Perbaikan Permukiman diawali dengan penyiapan dampak urbanisasi melalui penyediaan rumah layak huni yang terjangkau dekat pusat kota, peningkatan perhatian para pihak pada kualitas kelayakhunian permukiman, dan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan penghasilan penghuni permukiman. Konsep Perbaikan Permukiman melalui pemberdayaan masyarakat Kampung Lebaksari didukung kemampuan masyarakat dalam berprakarsa serta kemampuan mengkontribusikan keterampilan dan tenaganya. Konsep ini diupayakan untuk memperkuat kemampuan pengendalian pelaksanaan kegiatan perbaikan permukiman oleh masyarakat dan kemampuan pemeliharaan hasilnya,serta tetap membutuhkan dukungan penuh pendanaan dari pihak non-masyarakat.

Konsep perbaikan permukiman melalui pemberdayaan masyarakat, diawali dengan peningkatan keberanian / kepercayadirian masyarakat Kampung Lebaksari dalam berpartisipasi, peningkatan kemampuan finansial melalui peningkatan penghasilan dan peningkatan keamanan / kepastian penghasilan, dan perkuatan keahlian masyarakat. Bangunan rumah di lahan ilegal direlokasi ke lokasi legal terdekat dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan Luas rumah ditambah dengan pembangunan vertikal dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan peningkatan lantai bangunan beserta pilihan pembiayaannya Prasarana Sampah persamapahan dengan terlebih dahulu menginformasikan ke masyarakat, menyadarkan pentingnya perilaku hidup sehat dan menawarkan pilihan mengenai pengelolaan Prasarana Sampah Prasarana Drainase diperbaiki melalui penyadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pemeliharaan saluran dan dan menawarkan pilihan mengenai pemeliharaan drainase Prasarana Ekonomi dan Kelompok Usaha diperbaiki melalui penyampaian informasi ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan terkait pembentukan himpunan masyarakat yang memiliki permasalahan finansial untuk dibina dan dimandirikan dalam suatu wadah koperasi sekaligus kelompok usaha Keterbatasan ruang terbuka diatasi dengan penyampaian informasi ke masyarakat, menyadarkan dan menawarkan pilihan terkait pemanfaatan lahan sisa atau lahan terbengkalai, dan penghijauan jalur sirkulasi

Rekomendasi bagi aplikasi konsep perbaikan permukiman tidak layak huni melalui pemberdayaan masyarakat agar menyiapkan payung hukum dan badan pengelola yang khusus menangani pemberdayaan dan perbaikan permukiman, baik di tingkat Kota, Kelurahan, maupun Kampung. Badan pengelola tersebut harus mengedepankan profesionalisme dan memisahkan antara kewenangan perencanaan, pengambilan keputusan, keuangan, pelaksanaan, dan pengawasan. Badan tersebut harus melibatkan masyarakat dan mampu menyalurkan aspirasi masyarakat seoptimal mungkin. Rekomendasi bagi studi lanjutan adalah agar studi tersebut melibatkan lebih banyak responden dengan metode Participatory Research Apraissal ( PRA ), dan sesedikit mungkin engintervensi proses yang dilakukan oleh masyarakat.