BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar III.2 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka untuk mengetahui efektivitas pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. III.3 Tipe Dasar Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang berarti berupaya menggambarkan secara umum tentang masalah yang di teliti, tentang efektivitas pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Biringkanaya kota Makassar. III.4 Unit Analisis Unit analisis penelitian ini adalah organisasi, yakni kantor Kecamatan Biringkanaya dan kantor Kelurahan dimana berfokus pada aparat / pegawai yang terlibat dalam pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan. Penentuan unit analisis ini 55
untuk mengetahui efektivitas pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. III.5 Informan Informan adalah orang yang berada pada lingkup penelitian, artinya orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk memperoleh data secara representatif, maka diperlukan informan kunci yang memahami dan mempunyai kaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji. Adapun informan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Camat Biringkanaya 2. Sekertaris Camat Biringkanaya 3. Staf kolektor PBB 4. Wajib pajak III.6 Defenisi Operasional Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman terhadap konsepkonsep penting yang digunakan dalam penelitian ini, maka dikemukakan operasional variabel sebagai berikut : 1. Efektivitas merupakan upaya pelaksanaan semua unsur dari sumber daya agar dapat digunakan secara maksimal sehingga data memberikan hasil yang positif dalam organisasi. Untuk mengukur efektivitas organisasi terdapat beberapa tekhnik yang digunakan. Adapun pendekatan dalam mengukur efektivitas yaitu pendekatan proses. Pendekatan ini berfokus pada analisis terhadap suatu proses 56
internal organisasi yang berlangsung. Proses yang berlangsung akan menggambarkan keadaan sumber daya manusianya. Kepuasan dan kebahagiaan dari sumber daya manusia dari organisasi juga merupakan hal penting dalam pendekatan proses internal organisasi. 2. PBB adalah iuran yang dikenakan terhadap orang atau badan yang secara nyata mempunyai hak, memiliki, menguasai dan memperoleh manfaat dari bumi dan bangunan. Pajak ini pemungutannya dilakukan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini dilakukan oleh Ditjen Pajak yang dalam pelaksanaanya senantiasa bekerja sama dengan pemerintah daerah. Keterlibatan pemda dikarenakan persentase pembagian hasil penerimaannya sebagian besar dialokasiakan ke pemerintah daerah. Pemungutan dan pengalokasian PBB oleh pusat dikarenakan agar adanya keseragaman dan keadilan dalam pemajakannya. Hal ini karena pemerintah pusat bertindak sebagai pengatur agar pemerintah daerah tidak memutuskan PBB atas kemauannya sendiri. 2. Pengelolaan adalah sesuatu yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan pencapaian sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. - Perencanaan, yaitu penentuan pokok-pokok tujuan dan sasaran dalam pajak bumi dan bangunan. - Pengorganisasian, yaitu pembagian pekerjaan, pembatasan tugas dan tanggungjawab serta penetapan hubungan antara unsur-unsur dalam pelaksanaan pajak bumi dan bangunan. 57
- Penggerakan, yaitu usaha pimpinan atau atasan dalam menggerakkan setiap orang / pegawai yang terlibat dalam pelaksanaan pajak bumi dan bangunan. - Pengawasan, yaitu upaya yang dilakukan dalam mengawasi pelaksanaan pemungutan pajak bumi dan bangunan III.7 Jenis dan Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sebagaimana yang dikutip oleh Lexi J. Moleong bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dimana data hasil penelitian didapatkan melalui 2 sumber data, yaitu : 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data yaitu informan yang yang dianggap berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan melalui wawancara. 2. Data sekunder, yaitu data pendukung yang diperoleh dari litelatur-litelatur dan dokumen-dokumen serta laporan-laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 58
III.8 Instrumen Pengumpulan Data Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder peneliti menggunakan beberapa instrumen pengumpulan data yaitu : 1. Wawancara Menurut Miles dan Huberman, wawancara (interview) adalah kegiatan yang dilakukan pada saat konteks yang dianggap tepat guna dalam mendapatkan data yang mempunyai kedalaman dan dapat dilakukan berkalikali secara frekuentatif sesuai dengan keperluan peneliti tentang kejelasan masalah penelitian yang difokuskannya. Teknik ini dimaksudkan agar peneliti mampu mengeksplorasi data dari informan yang bersifat nilai, makna, dan pemahamannya. 2. Observasi Observasi yakni pencatatan yang sistematis terhadapa gejala-gejala yang diteliti. Kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian ini untuk memperoleh keterangan yang lebih akurat mengenai hal-hal yang diteliti yang terkait dengan efektivitas pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. 3. Dokumentasi Telaah dokumen yaitu mengkaji dokumen-dokumen baik berupa buku referensi maupun peraturan atau pasal yang berhubungan dengan penelitian ini guna melengkapi materi-materi yang berhubungan dngan penelitian yang penulis lakukan. 59
III.9 Teknik Analisis Data Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen dan sebagainya sampai dengan penarikan kesimpulan. Didalam melakukan analisis data peneliti mengacu kepada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain: 1. Pengumpulan informasi melalui wawancara terhadap key informan yang compatible terhadap penelitian kemudian observasi langsung ke lapangan untuk menunjang penelitian yang dilakukan agar mendapatkan sumber data yang diharapkan. 2. Reduksi data (data reduction) yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan selama meneliti tujuan diadakan transkrip data (transformasi data) untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan. 3. Penyajian data (data display) yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam tabel ataupun uraian penjelasan. 4. Pada tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verivication), yang mencari arti pola-pola 60
penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan di lapangan sehingga data-data dapat diuji validitasnya. 61