PENGEMBANGAN BUKU SAKU PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN (DODOL, DONAT, SUSU KEDELAI) UNTUK SMK TPHP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR PERALATAN TATA HIDANG UNTUK SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN BLOG PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PRODUK PASTRY DAN BAKERY KELAS XI PATISERI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

PENGEMBANGAN KOMIK AKUNTANSI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA MATERI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY PENGENALAN KOMPONEN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIK PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SEBAGAI BAHAN AJAR

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian R&D (Research and

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN JOB SHEET MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DKV DI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

Eka Fajar Pramono S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK TRACKER PADA RANCANG BANGUN ALAT DAN MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran matematika kelompok peminatan Matematika dan Ilmu

PENGEMBANGAN JOB SHEET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PRAKTIK TEKNIK PENGUKURAN KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBANTUAN WINDOWS MOVIE MAKER

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & menggunakan model penelitian R & D yaitu melalui 4-D model.

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Peserta Didik (LKPD) IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN FUSSION FOOD DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI MARDHATILLAH

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul Antena... (Gatra Wikan Artha)1

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

PENGEMBANGAN KOMIK MENYUSUN MENU UNTUK REMAJA SISWA KELAS X JASA BOGA SMKN 1 SEWON

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Oleh: Yustin Hasna Nur Izzah dan Yusman Wiyatmo

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 1 PENGEMBANGAN BUKU SAKU PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN (DODOL, DONAT, SUSU KEDELAI) UNTUK SMK TPHP Penulis 1 : Esti Windiarti Penulis 2 : Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta estiwindiarti@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan buku saku pengolahan serealia dan kacangkacangan (dodol, donat, susu kedelai). (2) mengetahui nilai kelayakan buku saku pengolahan serealia dan kacang-kacangan (dodol, donat, susu kedelai). Hasil pengembangan buku saku pengolahan serealia dan kacang-kacangan (dodol,donat, susu kedelai) yaitu 1) Pengembangan buku saku melalui tahap 4D yaitu Define (observasi, wawancara, study pustaka), Design (rancangan produk, penyusunan produk), Develop (validasi ahli materi, validasi ahli media) dan Disseminate (uji coba produk kepada calon pengguna/user). Ukuran buku saku 105x148 mm. Penulisan menggunakan huruf colibri (body) dengan ukuran 8,9,10. 2) Hasil uji kelayakan buku saku menunjukkan pada validasi materi menghasilkan rerata skor sebesar 3,9 yang termasuk sangat layak. Validasi media menghasilkan rerata skor sebesar 3,82 yang termasuk sangat layak. Penilaian oleh pengguna (user) dari kelayakan secara keseluruhan dengan rerata 3,4 yang termasuk sangat layak, dengan presentase kategori sangat layak sebesar 83,72% dan kategori layak sebesar 16,28%. Kata kunci: pengembangan buku saku, Pengolahan Serealia dan Kacang-Kacangan (Dodol, Donat, Susu Kedelai), siswa SMK kelas XII THE DEVELOPMENT OF BOOKLET AT CEREAL AND LEGUME PROCESSING TECHNOLOGY (DODOL, DONUTS, SOYBEAN MILK) FOR VOCATIONAL STUDENT MAJORITY AT FOOD SCIENT AND TECHNOLOGY ABSTRACT The objectives of this study are (1) to develop a booklet at cereal and legume processing technology (dodol, donuts, soybean milk), and (2) to determine the feasibility of a booklet at cereal and legume processing technology (dodol, donuts, soybean milk). The result of this study are: 1) The booklet is developed by 4D steps as follow, Define (observation, interviews, and literature study), Design (product design and preparation of the product), Develop (product revision) and Disseminate (product trial to user). Booklet has a dimension of 105x148 mm, using Colibri font size 8,9,10. 2) Feasibility of the media is as follow. According to content expert, the score is 3,9 classified as very appropriated. According to media expert, the score is 3,82 classified as very appropriated. According to user, the score is 3,4 classified as very appropriated. 83,72% of the user think that the media is very appropriated, and 16,28% of the user think that the media is appropriated. Keywords: the development of a booklet, Processing Cereal and Legume ( Dodol, Donuts, Soybean Milk ), vocational students 41

2 Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 PENDAHULUAN Sekolah merupakan sarana pendidikan formal dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Mutu pendidikan merupakan masalah utama yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang semakin bermutu akan menghasilkan lulusan yang mampu membangun diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu sekolah yang saat ini bertujuan meningkatkan mutu SDM adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lulusan SMK siap untuk memasuki dunia kerja dengan kemampuan yang telah diperolehnya selama proses belajar di sekolah. Siswa SMK kelas XII melaksanakan ujian kelulusan berbeda dari sekolah formal lainnya. Siswa SMK kelas XII dinyatakan lulus dari segi teori dan praktik. Berdasarkan peratuan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) nomor: 0034/BSNP/XII/2015 menyatakan Ujian Kompetensi Keahlian adalah ujian nasional yang terdiri atas ujian teori kejuruan dan ujian praktik kejuruan. Salah satu SMK yang melaksanakan UKK adalah jurusan TPHP di SMK Negeri 1 Pandak Bantul. Paket ujian yang dipilih adalah paket pengolahan serealia dan kacang-kacangan. Paket ini dapat dipilih oleh pihak sekolah dengan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu ketersediaan bahan, alat, kemampuan siswa. Salah satu paket yang menjadi fokus peneliti adalah paket pengolahan serealia dan kacang-kacangan yang memiliki kemudahan dalam bahan baku, alat, proses pembuatan produk serta adanya kemudahan dalam menjual oleh pihak sekolah. 42 Untuk itu, siswa diharuskan melakukan prosedur pembuatan yang benar sehingga menghasilkan produk yang layak jual. Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) dilakukan oleh siswa kelas XII secara individu. Perbedaan mendasar bahwa praktik yang biasanya dilakukan oleh siswa yaitu secara berkelompok. Hal ini sangat berbeda sehingga membutuhkan pengetahuan dan kesiapan dari siswa. Siswa yang melaksanakan UKK praktik seringkali melakukan tahap pembuatan yang belum terstruktur yang berdampak pada hasil siswa. Siswa mengalami kesenjangan kemandirian dan tahapan yang belum terstruktur sehingga tingkatan nilai siswa dalam persiapan ujian praktik mengalami perbedaan. Hal ini dapat dilihat dalam penilaian siswa menjelang UKK. Masalah ini dapat dikurangi jika siswa memahami tahap pembuatan produk secara lebih terstruktur. Media yang digunakan di sekolah selama ini sebagai sumber belajar siswa berasal dari buku catatan siswa yang berisi kumpulan resep yang belum dijadikan dalam satu media dan pengantar materi untuk praktikum sudah diberikan pada siswa dikelas XI. Namun, media tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan siswa akan sumber belajar yang simpel, memuat materi untuk UKK secara menyeluruh dan menarik untuk dibaca. Kegiatan observasi dan menganalisis pedoman UKK menghasilkan bahwa perlu adanya media yang menjabarkan prosedur dalam praktik UKK sehingga mudah dipahami siswa secara bertahap. Selain itu media

Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 3 tersebut juga dapat mengatasi kendala waktu dimana media dapat digunakan dimana saja, mudah dibawa dan simpel. Oleh sebab itu, media yang dikembangkan yaitu buku saku. Buku saku memiliki kelebihan berupa simpel dengan ukuran yang cukup kecil, mudah dibawa, menarik karena memiliki warna, terpercaya karena disesuaikan dengan panduan penilaian UKK serta menyesuaikan materi praktik. Namun, buku saku juga memiliki dan mudah dibawa kemana-mana. Buku saku menurut Imas Kurniasih (2014:90), biasanya buku saku dicetak dengan ukuran hagaki 100x148 mm atau juga biasanya paling maksimal dicetak dengan ukuran 15x10 cm. Selain itu, buku saku juga memiliki kriteri yang tipis dengan batasan maksimal pada halaman sekitar 50 sampai dengan 60 halaman agar mudah dibawa kemana-mana. Sehingga dapat dikatakan bahwa buku saku merupakan kekurang yaitu perlu adanya pengenalan buku buku sebagai buku pembelajaran yang saku bagi siswa karena belum ada media buku saku guna menunjang pembelajaran praktik dan materi yang terdapat dalam buku saku terbatas pada materi untuk UKK. Melihat kelebihan dari buku saku ini maka diharapkan dapat mengatasi permasalahan media yang menyajikan materi khusus yang digunakan dalam aktivitas belajar mengajar dengan kriteria khusus untuk buku saku sebesar 100x148 mm hingga maksimal dicetak dengan ukuran 15x10 cm dengan ketebalan sekitar 50 sampai 60 halaman. digunakan di SMK Negeri 1 Pandak Bantul Penelitian ini bertujuan untuk jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP). Media pembelajaran diartikan sebagai sumber-sumber belajar selain guru yang berfungsi sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan mengembangkan dan mengetahui kelayakan dari buku saku pengolahan serealia dan kacang-kacangan (dodol, susu kedelai, donat). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian secara terencana oleh guru atau pendidik. penelitian riset dan pengembangan atau (Yudhi Munadi, 2013:5). Masih dalam sumber Research and Development (R&D) dengan yang sama Yudhi Munadi (2013:98) model 4D yang terdiri dari empat tahap, yaitu: menyatakan bahwa buku dilihat dari penyajian pesannya cenderung informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang lebih luas dan umum. Sehingga media buku merupakan media pembelajaran yang dapat menyalurkan pesan yang informatif Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebarluasan). Model R&D memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan sebuah produk yang teruji secara empiris. Untuk menghasilkan dan menyajikan materi ajar. Sedangkan produk tersebut maka perlu ada tahapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku kegiatan yang terdokumentasi dan terstruktur pada semua tahapan pengembangan. (Endang Mulyatiningsih, 2011:145) 43

4 Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berwujud angkaangka hasil penilaian atau pengukuran menggunakan angket yang yang kemudian diubah menjadi data dengan skala likert. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pandak Bantul dan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Waktu Penelitian dimulai dari bulan Desember 2015 sampai Juni 2016. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam pengembangan media buku saku ini adalah 2 orang sebagai validator materi yang terdiri dari dosen dan guru, 1 orang sebagai validator media dan calon pengguna (user) sebanyak 43 siswa dari jurusan TPHP kelas XII di SMK Negeri 1 Pandak Bantul. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan angket. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subjek penelitian (Endang Mulyatiningsih, 2011:26). Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan secara lisan (Endang Mulyatiningsih, 2011:32). Angket (kuisioner) merupakan alat pengumpulan data yang memuat sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh subjek penelitian (Endang Mulyatiningsih 2011:28). Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku siswa selama praktikum sedangkan wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui media yang digunakan dan masalah yang dihadapi. Alat bantu dalam penelitian ini berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara. Validitas bertujuan untuk menghasilkan buku saku yang sesuai dengan standar uji validitas dilakukan untuk melihat validitas instrumen oleh expert, validitas materi dan validitas media dilakukan oleh expert. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket yang yang kemudian diubah menjadi data dengan skala likert. Angket yang digunakan dalam penelitian kemudian dianalisis untuk mengetahui kelayakan buku saku yang telah dibuat. Model skala likert memberikan pilihan jawaban berupa angka 1-4. Skor 4 merupakan skor tertinggi dan skor 1 merupakan skor terendah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pengembangan buku saku terdiri dari tahap Defini, Design, develop dan Disseminate. Berikut merupakan penjabaran hasil penelitian. Define Tahap pendefinisian dilakukan dengan tahapan berupa observasi kelas, wawancara 44

Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 5 dan studi pustaka. Hasil observasi dengan mengumpulkan referensi berupa menunjukkan siswa melaksanakan pratik standar ujian praktik dalam Uji Kompetensi secara berkelompok. Selama proses praktikum berlangsung tidak semua siswa melaksanakan Kejuruan (UKK) paket pengolahan serealia dan kacang-kacangan. seluruh tahapan praktikum dikarenakan adanya pembagian tugas dalam kelompok secara otomatis disetiap kelompok. Hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa media yang sering Design Tahap design atau perancangan dimana tahap ini menghasilkan produk berupa media digunakan selama praktikum dalam buku saku yang siap untuk divalidasi. pembelajaran maupun dalam Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) masih terbatas berupa resep yang dimiliki siswa. Praktik yang biasa dilakukan siswa berupa praktik kelompok. Praktikum secara berkelompok disebabkan adanya keterbatasan ruang, waktu, alat, dan bahan saat praktikum. Sedangkan saat Uji Develop Tahap development atau pengembangan yang menghasilkan buku saku yang sudah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Ukuran buku saku 100x148 mm. Penulisan menggunakan huruf colibri (body) dengan ukuran 8,9,10. Kompetensi Kejuruan (UKK) siswa melakukan praktik secara individu sehingga hasil praktik belum maksimal. Meskipun Validasi Materi Data hasil penilaian kelayakan buku menjelang ujian siswa lebih sering saku meliputi tentang aspek kualitas materi mempraktekkan produk yang diujikan namun saat ujian praktikum siswa tetap belum menghasilkan produk yang maksimal. Hal ini dan kemanfaatan materi terdiri dari 49 butir skor pernyataan dengan jumlah responden 2 orang. Hasil validasi buku saku oleh 2 orang dipengaruhi oleh kepercayaan diri yang ahli materi kemudian dianalisis menggunakan menurun dan kurang terstrukturnya siswa dalam melaksanakan praktikum dalam Uji skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4, sehingga diperoleh skor tertinggi 4 x 49 =196, Kompetensi Kejuruan (UKK). Berdasarkan skor terendah 1x49=49. Jika dilihat wawancara ini memunculkan pemahaman bahwa perlu adanya media yang dapat digunakan siswa agar memahami proses pembuatan produk selama ujian praktik dalam berdasarkan interval nilai dari ahli materi maka nilai X sebesar 191,5 berada pada X>159,5 yang masuk dalam kategori sangat layak dengan rerata skor sebesar 3,9. Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) yang sesuai untuk kelas XII. Media yang digunakan diharapkan yang sesuai dengan siswa kelas XII dimana siswa memiliki kepadatan kegiatan Validasi Media Data hasil penilaian kelayakan buku saku meliputi tentang aspek desain media mengingat persiapan kelulusan yang terdiri dari 29 butir skor pernyataan dengan membebani siswa. Study pustaka dilakukan jumlah responden 1 orang. Hasil validasi buku 45

6 Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 oleh ahli media dianalisis menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4, sehingga diperoleh skor tertinggi 4 x 29 = 116, skor terendah 1 x 29=29. Jika dilihat berdasarkan interval nilai dari ahli media maka nilai X sebesar 111 berada pada X>94,25 yang masuk dalam kategori sangat layak dengan rerata skor sebesar 3,82. Hasil validasi buku oleh ahli media dianalisis menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4, sehingga diperoleh skor tertinggi 4 x 29 = 116, skor terendah 1 x 29=29. Disseminate Tahap disseminate atau penyebarluasan. Penyebarluasan Buku Saku Pengolahan Serealia dan Kacang-Kacangan (Dodol, Donat, Susu Kedelai) kepada 43 responden saat uji kelayakan oleh pengguna (user) yaitu siswa kelas XII jurusan TPHP 1 dan TPHP 2 di SMK Negeri 1 Pandak Bantul. Uji coba dilakukan untuk mengukur tingkat kelayakan buku saku dari pengguna dari aspek secara keseluruhan, aspek materi, aspek desain dan aspek kemanfaatan. Tabel 1. Penilaianaan Kelayakan Buku Saku Oleh Pengguna (User) No. Aspek Penilaian Skor 1. Kelayakan Materi 3,49 2. Kelayakan Desain 3,42 3. Kelayakan Kemanfaatan 3,6 4. Kelayakan Secara Keseluruhan 3,49 Setelah dilakukan penilaian oleh pengguna (User) kemudian dihitung presentase penilaian dengan hasil sebagai berikut: Persentase (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Materi Media Gambar 1. Persentase Penilaian Pengguna (User) Berdasarkan penilaian kelayakan oleh pengguna dengan skor dan presentase penilaian dapat dijabarkan sebagai berikut: Kelayakan Secara Keseluruhan Berdasarkan skor data menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4 untuk 51 butir pernyataan, didapatkan skor minimal 51 dan skor maksimal idealnya sebanyak 204 sehingga diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 127,5 dan standar deviasinya (SDi) sebesar 25,5. Jika dilihat berdasarkan interval nilai dari kelayakan keseluruhan buku saku oleh pengguna (user) maka nilai X sebesar 178,2 berada pada X>165,75 yang masuk dalam kategori sangat layak dengan rerata skor sebesar 3,49. Presentase kategori sangat layak sebesar 83,72 % dan kategori layak sebesar 16,28 %. Kelayakan Materi Kemanfaatan Aspek Keseluruhan Sangat Layak Layak Berdasarkan skor data menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4 untuk 28 butir pernyataan, didapatkan skor minimal 28 dan skor maksimal idealnya sebanyak 112 sehingga diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 70 dan standar deviasinya (SDi) sebesar 14. Jika dilihat berdasarkan interval nilai dari kelayakan materi oleh pengguna (user) maka nilai X sebesar 97,93 46

Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 7 berada pada X>81 yang masuk dalam kategori Pembahasan Penelitian sangat layak dengan rerata skor sebesar 3,49. Berdasarkan penelitian yang telah Presentase kategori sangat layak sebesar 97,7 % dan kategori layak sebesar 2,3 %. dilakukan maka pengambangan Buku Saku Pengolahan Serealia dan Kacang-Kacangan (Dodol, Donat, Susu Kedelai) merupakan Kelayakan Desain Berdasarkan skor data menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4 untuk 14 butir pernyataan, didapatkan skor minimal 14 dan skor maksimal idealnya sebanyak 56 sehingga diperoleh nilai rerata ideal (Mi) sebesar 35 dan standar deviasinya (SDi) sebesar 7. Jika dilihat berdasarkan interval nilai dari kelayakan desain buku saku oleh pengguna (user) maka nilai X sebesar 47,9 berada pada X>45,5 yang masuk dalam media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran dengan ukuran buku saku 105x148 mm. Hal ini sesuai dengan teori Imas Kurniasih (2014:90) yang menyatakan bahwa biasanya buku saku dicetak dengan ukuran hagaki 100x148 mm atau juga biasanya paling maksimal dicetak dengan ukuran 15x10 cm. Selain itu, buku saku juga memiliki kriteria yang tipis dengan batasan maksimal pada halaman sekitar 50 sampai dengan 60 halaman agar mudah dibawa kemana-mana. Yudhi kategori sangat layak dengan rerata skor Munadi (2013:5) media pembelajaran sebesar 3,42. Presentase kategori sangat layak sebesar 76,74 % dan kategori layak sebesar diartikan sebagai sumber-sumber belajar selain guru yang berfungsi sebagai penyalur atau 23,26%. penghubung pesan ajar yang diadakan Kelayakan Kemanfaatan Berdasarkan skor data menggunakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh guru atau pendidik. skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4 Kelayakan Buku Saku Pengolahan untuk 9 butir pernyataan, didapatkan skor minimal 9 dan skor maksimal idealnya Serealia dan Kacang-Kacangan (Dodol, Donat, Susu Kedelai) telah dinilai dari tiga aspek sebanyak 36 sehingga diperoleh nilai rerata kelayakan media. Ketiga aspek tersebut ideal (Mi) sebesar 22,5 dan standar deviasinya mencakup aspek materi, desain media dan (SDi) sebesar 4,5. Jika dilihat berdasarkan kemanfaatan serta guna menyimpulkan interval nilai dari kelayakan kemanfaatan buku keseluruhan aspek yaitu aspek secara saku oleh pengguna (user) maka nilai X sebesar 32,41 berada pada X>29,25 yang masuk dalam kategori sangat layak dengan rerata skor sebesar 3,6. Presentase kategori sangat layak sebesar 83,72 % dan kategori layak sebesar 16,28 %. keseluruhan. Hal ini sesuai dengan indikator kelayakan buku teks pelajaran menurut Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BNSP) yaitu aspek kelayakan isi dan kebahasaan yang termasuk dalam materi buku, kelayakan kegrafikan dan penyajian yang termasuk dalam desain media. Selain itu perlu adanya 47

8 Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 manfaat dimana media sebagai penyalur pesan ajar bagi siswa. Pada kelayakan materi dinyatakan sangat layak. Materi yang disajikan dalam buku saku sesuai dengan kebutuhan materi untuk siswa dalam menghadapi UKK. Buku saku dinilai dapat digunakan dalam memperjelas proses pembuatan produk dimana didalam buku terdapat langkah-langkah atau prosedur dan gambar yang berwarna. Namun, materi yang disajikan masih terbatas pada produk pengolahan serealia dan kacang-kacangan sehingga dimasa yang akan datang dapat dibuat untuk produk lainnya dan bila memungkinkan dapat diterapkan pada mata pelajaran produktif di SMK. Kelayakan desain merupakan aspek yang berkaitan dengan kelengkapan penyajian dan kegrafikan yang berupa desain cover, isi, serta daya tarik buku. Buku saku dinilai sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran. Namun dari kelayakan desain merupakan kelayakan yang mendapat nilai paling rendah. Hal ini dikarenakan belum terbiasanya pengguna menggunakan buku yang berukuran kecil sehingga dimasa mendatang diharapkan dengan adanya pengenalan buku saku maka siswa terbiasa menggunakan media pembelajaran tersebut. Pada kelayakan kemanfaatan buku saku dinilai sangat layak. Buku saku dinilai dapat mudah dipahami, mudah dibaca dan dapat digunakan dimana saja. Secara keseluruhan kelayakan buku saku sangat layak dari kelayakan materi, desain dan kemanfaatan buku saku oleh pengguna (user). Hasil pengembangan menggunakan metode 4D memiliki hasil yang relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Farida Dwi H (2013) yang menyatakan pengembangan media interaktif yang dikembangankan dengan metode R&D model 4D layak digunakan sebagai pengayaan. Sedangkan pengujian kelayakan buku saku yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nurul Mar atus Sholihah (2015) yang menyatakan bahwa buku saku yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan pengembangan buku saku pengolahan serealia dan kacang-kacangan (dodol,donat, susu kedelai) yaitu: 1) Pengembangan buku saku melalui tahap 4D yaitu Define (observasi, wawancara, study pustaka), Design (rancangan produk, penyusunan produk), Develop (validasi ahli materi, validasi ahli media) dan Disseminate (uji coba produk kepada calon pengguna/user). Ukuran buku saku 105x148 mm. Penulisan menggunakan huruf colibri (body) dengan ukuran 8,9,10. 2) Hasil uji kelayakan buku saku menunjukkan pada validasi materi menghasilkan rerata skor sebesar 3,9 yang termasuk sangat layak. Validasi media menghasilkan rerata skor sebesar 3,82 yang termasuk sangat layak. Penilaian oleh pengguna (user) dari kelayakan secara keseluruhan dengan rerata 3,4 yang termasuk sangat layak, dengan presentase 48

Jurnal Pendidikan Teknik Boga 2016 9 kategori sangat layak sebesar 83,72% dan kategori layak sebesar 16,28%. Jasa Boga. Abstrak Hasil Penelitian UNY.Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY. Saran Buku saku pengolahan serealia dan kacang-kacangan (dodol, donat, susu kedelai) dapat digunakan dalam pembelajaran untuk dipelajari efektifitas penggunaan buku saku dalam proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP). (2015). Peraturan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BNSP) nomor: 0034/BSNP/XII/2015. Diakses dari www.bnsp-indonesia.org pada tanggal 5 Februari 2016, jam 13.45 WIB. Imas Kurniasih, Berlin Sani. (2014). Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran) Sesuai Dengan Kurikulum 2013. Surabaya : Kata Pena KKBI. (2016). Diakses dari www.kkbi.web.id pada 12 Februari 2016 pukul 10.16 WIB. Nurul Mar atus Sholihah. (2015). Pengembangan Buku Saku Akutansi Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akutansi Bagi Siswa Kelas XI Akutansi Di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.Abstrak Hasil Penelitian UNY.Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY. Yudhi Munadi. (2013). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: GP Press Group. Endang Mulyatiningsih. (2012). Riset Terapan. Yogyakarta: UNY Press Farida Dwi H. (2013). Pengembangan Media Interaktif Bumbu Indonesia Sebagai Bahan Pengayaan Untuk Siswa SMK 49