I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB I PENDAHULUAN. lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses perubahan struktural di Indonesia dapat ditandai dengan: (1) menurunnya pangsa

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha ini

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor utama ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB IV TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. transformasi struktur ekonomi di banyak Negara. Sebagai obat, industrialisasi. ketimpangan dan pengangguran (Kuncoro, 2007).

I. PENDAHULUAN. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, terlebih dahulu kita harus menganalisa potensi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh stakeholders untuk memberikan kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kontribusi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. telah resmi dimulai sejak tanggak 1 Januari Dalam UU No 22 tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang giat dalam. merupakan rangkaian usaha untuk pembangunan yang merata dalam rangka

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

Produk Domestik Regional Bruto

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan nasional suatu negara yakni melalui jumlah dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pusat dan daerah membawa implikasi mendasar terhadap. yang antara lain di bidang ekonomi yang meliputi implikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

II PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI ASAHAN TAHUN 2013

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. atau kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian. Pada tahap-tahap

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan suatu bangsa. Dalam upaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses di mana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan

BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. pendapatan perkapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

Transkripsi:

I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan ekonomi, hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi dapat mendukung pencapaian tujuan atau mendorong perubahan-perubahan atau pembaharuan bidang kehidupan lainnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Siagian (1984:128) bahwa keterbelakangan utama yang dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang adalah di bidang ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan, bahkan dapat dikatakan merupakan tuntutan sejarah apabila pembangunan ekonomi mendapat perhatian utama. Proses pembangunan ekonomi tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi memerlukan berbagai usaha yang konsisten dari berbagai pihak yang bertujuan untuk memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi umat manusia. Tujuan pokok pembangunan ekonomi menurut Jhingan (1992:420) ialah untuk membangun peralatan modal dalam skala yang cukup untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, pertambangan,perkebunan, dan industri.

2 Pembangunan ekonomi pada dasarnya ialah proses pengembangan ekonomi potensial menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang terspesialisasi melalui berbagai kegiatan seperti peningkatan modal, perbaikan struktur ekonomi, peralihan teknologi dan lain sebagainya. Pembangunan ekonomi secara garis besar bertujuan untuk peningkatan taraf hidup, perluasan kesempatan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, peningkatan hubungan ekonomi regional dan pergeseran ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat dari agraris menjadi masyarakat industri. ( Kariyasa : 2001). Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam struktur perekonomian yang diperlukan bagi terciptanya pertumbuhan yang terus menerus. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses perubahan struktur yang ditandai dengan peningkatan sumbangan sektor industri, manufaktur dan jasa-jasa dalam pembentukan Produk Domestik Bruto di suatu pihak dan menurunnya pangsa (share) sektor pertanian dalam pembentukan Produk Domestik Bruto di pihak lain. (Arsyad:1999). Dalam sebuah pembangunan nasional terdapat peran dari peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah yang dapat dilihat dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) suatu daerah yang menjadi bagian dari suatu negara, oleh karena itu pertumbuhan ekonomi nasional memiliki pengaruh terhadap perekonomian

3 daerah, Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari beberapa Provinsi yang pada masing-masing Provinsi memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, karena sebuah pembangunan nasional meliputi perencanaan nasional maupun dalam ruang lingkup regionalnya. Peningkatan pendapatan nasional terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi yang positif diukur dengan produk domestik bruto, pertumbuhan PDB menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Perubahan wilayah terhadap kondisi yang lebih makmur tergantung pada usahausaha di daerah tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa, serta usaha-usaha pembangunan yang diperlukan. Oleh sebab itu maka kegiatan basis mempunyai peranan penggerak utama (prime moverrole) dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah, dimana setiap perubahan mempunyai efek multiplier terhadap perekonomian regional (Glasson,1990). Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya produksi total suatu daerah. Selain itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Disini terlihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi pada negara-negara maju pada awalnya memperlihatkan peran perubahan dari tingkat struktural dan sektoral yang mempengaruhi dalam proses pembangunan ekonomi.

4 Pertumbuhan ekonomi daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh keunggulan komparatif suatu daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan dan pengembangan seluruh potensi ekonomi menjadi prioritas utama yang harus digali dan dikembangkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan ( Arsyad, 1999 ). Transformasi struktural merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana setiap perekonomian akan mengalami transformasi yang berbeda-beda. Pada umumnya transformasi yang terjadi di negara sedang berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri. Transformasi struktural merupakan prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan pertumbuhan serta penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi keberlanjutan pembangunan itu sendiri (Todaro, 1999). Perubahan struktur atau transformasi ekonomi dari tradisional menjadi modern secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam ekonomi yang berkaitan dengan komposisi penyerapan tenaga kerja, produksi, perdagangan, dan faktor faktor lain yang diperlukan secara terus menerus untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan perkapita (Tambunan, 2001).

5 Sukirno (2006) menjelaskan bahwa, berdasarkan lapangan usaha maka sektorsektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia dibedakan dalam tiga kelompok utama yaitu: a) Sektor primer, yang terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan dan penggalian. b) Sektor sekunder, terdiri dari industri pengolahan, listrik, gas dan air, bangunan. c) Sektor tersier, terdiri dari perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, sewa dan jasa perusahaan, jasa-jasa lain (termasuk pemerintahan). Pada umumnya, transformasi yang terjadi di negara berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri, atau terjadinya transformasi dari sektor primer kepada sektor non primer (sekunder dan tersier). Struktur perekonomian adalah besar share lapangan usaha terhadap total PDRB baik atas dasar harga yang berlaku maupun harga konstan. Dengan mengetahui struktur perekonomian maka dapat diketahui konsentrasi lapangan usaha yang sangat dominan pada suatu daerah. Seiring berjalannya waktu akan mengakibatkan perubahan struktur perekonomian yang ditandai dengan pergeseran struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri. Kemakmuran suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya, perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pada struktur ekonomi.

6 Efek pertumbuhan ekonomi secara langsung dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat dari distribusi pendapatan masyarakat yang diukur dari perekmbangan PDRB. Perkembangan PDRB Kabupaten Lampung Selatan Atas Dasar Harga Konstan yang dapat dilihat padat Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto( PDRB) Per kapita di Kabupaten Lampung Selatan Atas Dasar HargaKonstan tahun 2009-21013(persen) Tahun PDRB Per Kapita( dalam jutaan Rp) Perkembangan 2009 4.527.327-2010 4.751.742 5,71 2011 4.975.742 6,11 2012 5.222.950 6,30 2013 5.470.055 6,01 Rata-rata 6,03 Sumber: BPS Kabupaten Lampung Selatan Perkembangan PDRB Kabupaten Lampung Selatan dapat menciptakan nilai sebesar 4.527.327, tahun 2009, dan pada tahun 2013 adalah 5.470.055 yang arti selama periode tahun 2009-2013 dengan adanya perkembangan rata-rata 6,03 persen per tahun. Pertumbuhan PDRB perkapita yang meningkat mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia setiap tahunnya, peningkatan pendapatan pada kabupaten Lampung selatan memberikan hasil yang positif pula terhadap indeks pembangunan manusia, seperti yang terlihat ditabel 2 bahwa indeks pembangunan manusia di kabupaten lampung selatan meningkat dari tahun 2009 senilai 69,51 sampai dengan tahun 2013 senilai 70,55.

7 Tabel 2. Indeks Pembangunan Manusia kabupaten Lampung Selatan tahun 2009-2013(persen) Tahun IPM 2009 69,51 2010 70,06 2011 70,53 2012 70,55 2013 70,55 Sumber : BPS Kabupaten lampung selatan Peningkatan pertumbuhan PDRB seharusnya bisa diiringi sengan perubahan struktur ekonomi. Struktur ekonomi wilayah tercermin dari besarnya kontribusi PDRB masing-masing sektor ekonomi terhadap total PDRB. Dengan mengetahui struktur ekonomi wilayah maka upaya pembangunan ekonomi dapat diarahkan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan potensi wilayah. Struktur ekonomi juga dapat dijadikan acuan untuk merencanakan upaya perbaikan struktur, maupun penciptaan struktur ekonomi wilayah yang ideal dalam jangka panjang. Di Kabupaten Lampung Selatan dalam penyumbang pembentukan PDRB didominasi oleh sektor pertanian selama periode 2009-2013 yang memberikan kontribusi tertinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lain, berikut adalah data kontribusi berdasarkan lapangan usaha dalam pembentukan nilai PDRB Kabupaten Lampung Selatan :

8 Tabel 3. Kontribusi PDRB Kabupaten Lampung Selatan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha tahun 2009-2013 (Persen) No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata 1 Pertanian 47,73 46,69 45,59 44,29 43,46 45,55 2 Pertambangan 1,20 1,18 1,17 1,17 1,14 1,17 dan Penggalian 3 Industri 8,67 8,82 9,18 9,83 10,33 9,36 Pengolahan 4 Listrik, Gas dan 0,39 0,42 0,44 0,47 0,51 0,44 Air bersih 5 Bangunan 4,60 4,72 4,94 5,18 5,39 4,96 6 Perdagangan, 11,70 11,95 12,03 12,10 12,05 11,96 Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan 10,26 10,96 11,70 12,10 12,25 11,45 dan Komunikasi 8 Keuangan dan 6,12 6,09 6,02 6,03 6,12 6,07 Persewaan 9 Jasa-jasa 9,32 9,17 8,94 8,81 8,75 8,99 PDRB dengan migas 100 100 100 100 100 100 Sumber: BPS Provinsi Lampung (data dioalah) Dari data kotribusi PDRB Kabupaten Lampung Selatan yang disajikan oleh Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa telah terjadi transformasi struktural di Kabupaten Lampung Selatan dalam periode 2009 2013. Hal tersebut ditunjukan dengan menurunnya kontribusi sektor pertanian dan pertambangan yang merupakan sektor primer dalam pembentukan nilai PDRB dari kurun waktu 2009 hingga 2013, walaupun sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan nilai PDRB tetapi kontribusinya menurun dari tahun ke tahun, ditunjukan dari kontribusi sektor pertanian tahun 2009 sebesar 47,73%, tahun 2010 sebesar 46,69%, tahun 2011 sebesar 45,59%, tahun 2012 sebesar 44,29%, dan tahun 2013 sebesar 43,46%. Penurunan kontribusi juga dialami pada sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 1,20% pada tahun 2009 dan terus menurun dari tahun ke tahun hingga 1,14% pada tahun 2013.

9 Sedangkan pada sektor sekunder dan tersier terjadi peningkatan kontribusi yang terlihat pada sektor industri pengolahan yaitu sebesar 8,67% pada tahun 2009, mengalami peningkatan selama tiga tahun yaitu sebesar 9,18% tahun 2011, sebesar 9,83% tahun 2012, dan sebesar 10,33% tahun 2013. Peningkatan juga ditunjukan oleh sektor keuangan dan persewaan yaitu sebesar 6,12% pada tahun 2009 dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2011 sebesar 6,02%. Begitu pula dengan sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor listrik gas dan air bersih yang mengalami peningkatan selama periode 2009 2013. Hanya di sektor jasa-jasa saja yang mengalami penurunan di setiap tahunnya. Berdasarkan gambaran kontribusi sektor-sektor ekonomi seperti yang disajikan pada Tabel 1 terlihat bahwa sektor-sektor ekonomi yang memberikan kontribusi rata-rata terbesar selama periode tahun 2009 2013 adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dapat disimpulkan bahwa sampai dengan tahun 2013 struktur perekonomian di Kabupaten Lampung Selatan didominasi oleh sektor pertanian tertinggi dengan rata-rata sebesar 45,55%, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,96% dan sektor industri pengolahan sebesar 9,36%. Berdasarkan teori Fisher ( 1939 ) dan Clark ( 1940 ) sektor-sektor ekonomi dapat diklasifikasikan ke dalam sektor primer ( pertanian dan penggalian ), sekunder ( industri pengolahan ) dan tersier ( sektor-sektor lainnya ). Kecuali ahli tersebut berpendapat bahwa semakin rendah pendapatan perkapita suatu daerah semakin besar proporsi penduduk yang bekerja si sektor pertanian. Sebaliknya semakin tinggi pendapatan perkapita suatu daerah semakin besar proporsi penduduk yang

10 bekerja si sektor jasa-jasa. Kondisi distribusi tenaga kerja secara sektoral juga berlaku bagi distribusi sektor-sektor ekonomi. Walaupun besarnya proporsi berbeda berdasarkan perbedaan pada tingkay produktivitas sektor-sektor tersebut( Thirwall, 2006) Dalam penelitian ini akan mengidentifikasi struktur perekonomian di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian tentang struktur perekonomian telah banyak dilakukan, salah satunya dilakukan oleh Hidayat (2013) dengan hasil penelitiannya diperoleh dengan periode tahun 2009-2010 diketahui terjadi perubahan struktural ekonomi di Manado, dimana terjadi peningkatan dan perubahan pada struktur ekonomi Kota Manado dilihat dari sisi sektor ekonomi yaitu dari empat sektor ekonomi unggulan meningkat menjadi lima sektor ekonomi unggulan bertambah dengan adanya sektor pengangkutan dan komunikasi. Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah lokasi, waktu, menganalisis struktur perekonomiannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Gini Ratio dan Distribusi Pendapatan Studi Kasus di Kabupaten Lampung Selatan

11 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pembangunan ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Lampung Selatan? 2. Apakah pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya perubahan struktural di kabupaten Lampung Selatan? 3. Apakah transformasi struktural ekonomi dan perubahan sektor ikut memberikan distribusi pendapatan yang lebih merata di kabupaten lampung selatan? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah Sebagai Berikut : 1. Untuk mengetahui apakah pembangunan ekonomi di kabupaten Lampung Selatan dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonominya 2. Untuk mengetahui apakah pembangunan ekonomi di kabupaten Lampung Selatan dapat mendorong terjadinya perubahan strukturalnya 3. Untuk mengetahui arah struktural dan laju pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya distribusi pendapatan di kabupaten lampung selatan.

12 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian bagi pembaca, baik dari instansi pemerintah maupun dari kalangan mahasiswa yang ingin menjadikan referensi positif pada penelitian penelitian selanjutnya. E. Kerangka Pemikiran Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya produksi total suatu daerah. Selain itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Secara teoritis, pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan bagaimaa faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.(boediono,1981:1). Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan penduduk meningkat dalam jangka panjang. Tujuan dari pertumbuhan PDRB dapat memberikan arah perkembangan ekonomi dan pembangunan yang paling menguntungkan atau efisiensi maka perlu diketahui seberapa besar meningkatnya pertumbuhan PDRB. Syarat utama dalam pembangunan ekonomi ialah proses pertumbuhan ekonomi harus bertumpu pada kemampuan perekonomian dalam negeri.

13 Pembangunan ekonomi merupakan suatu upaya untuk lebih meningkatkan atau memberi arti yang paling penting agar peranan dalam kegiatan sektor pada PDRB dapat lebih berperan. Peranan suatu pengembangan belum memberi arti yang diinginkan sehingga menimbulkan kesan terbentuknya jaringan dalam pemanfaatan terutama hasil-hasil perekonomian yang berada di daerah masing-masing. Pembangunan ekonomi nasional telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan perubahan struktur perekonomian. Proses perubahan struktur perekonomian ditandai dengan turunnya pangsa sektor primer, meningkatnya pangsa sektor sekunder, dan pangsa sektor tersier kurang lebih konstan, namun kontribusinya akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Tujuan pembangunan ekonomi diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mewujudkan landasan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan. Pembangunan ekonomi berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi beserta dampak yang ditimbulkan, mengatasi pengangguran yang semakin meningkat, kesenjangan ekonomi antar pelaku ekonomi dan antara pusat dan daerah, serta pemerataan pendapatan, dan masalah ekonomi lainnya. Suatu perekonomian dikatakan mengalami perubahan atau mengalami pertumbuhan apabila tingkat ekonomi adalah lebih tinggi dari yang dicapai pada masa sebelumnya. Pembangunan ekonomi diadakan untuk dapat

14 menimbulkan atau penggerak investasi melalui penyediaan dengan pengadaan sarana fasilitas-fasilitas yang akan dapat menciptakan keuntungan-keuntungan lokalisasi dengan cara mengembangkan perekonomian, sebagai tempat untuk pertumbuhan akan lebih mengambil peran terhadap penarikan investasi dengan dibangunnya tempat fasilitas-fasilitas pendukung yang dimiliki. Perekonomian Kabupaten Lampung Selatan secara langsung akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional, perekonomian di Kabupaten Lampung Selatan terbentuk melalui struktur pertanian, dimana dalam pementukan nilai PDRB terdapat sembilan sektor yang memberikan kontribusi dalam pembentukan PDRB. Transformasi struktural di Kabupaten Lampung Selatan terlihat dari pergeseran kontribusi sektor primer ke sektor sekunder dan tersier, dibuktikan dengan menurunnya kontribusi sektor primer dan meningkatnya kontribusi sektor sekunder dan tersier dalam pembentukan nilai PDRB pada periode tahun 2009 2013. Untuk mengetahui perbedaan perubahan struktur ekonomi(transformasi Struktural) Kabupaten Selatan akan dilakukan analisis deskriptif dari hasil olah data pada wilayah tersebut.

15 F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdiri dari : Bab I :Pendahuluan yang meliputi, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan. Bab II :Tinjauan pustaka yang berisi landasan teori, tujuan teoritis dan tinjauan empiris yang relevan dalam penulisan penelitian ini. Bab III :Metode penelitian yang terdiri dari tahapan penelitian, sumber data, batasan perubah variabel dan metode analisis. Bab IV :Hasil dan pembahasan yang memuat hasil olah data serta pembahasan dari hasil hitung statistik Bab V :Kesimpulan dan saran, yang memuat kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian serta saran yang untuk pengembangan hasil penelitian