BAB I PENDAHULUAN. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SUBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SUBANG

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Giri Menang TA. 2012

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI BANTEN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

Entitas Pelaporan. Entitas Akuntansi dan Pelaporan

BAGIAN I PENDAHULUAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP DI KABUPATEN BLORA

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kantor

LAPORAN KEUANGAN POKOK

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.


BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 4 SERI F NOMOR 300

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 24 SERI E

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 247/PMK.06/2014 TENTANG

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

TATA CARA PELAKSANAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUBANG BAB I PENDAHULUAN

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Indragiri Hulu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan keuangan Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah dalam menyusun laporan konsolidasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan : a. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan dengan peraturan yang berlaku, b. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai, c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya, d. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terdiri dari : a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Neraca, c. Laporan Operasional (LO), d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE). dan e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan keuangan yang mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBD, menyajikan ikstisar sumber, alokasi dan pengguna sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah dalam satu periode pelaporan dan menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya menajikan unsur-unsur : a. Pendapatan, b. Belanja, c. Transfer, d. Surplus/defisit, e. Penerimaan pembiayaan, f. Pengeluaran Pembiayaan, g. Pembiayaan Netto dan h. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. N e r a c a Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 1

mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan menggungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut : a. Kas dan setara kas, b. Investasi jangka pendek, c. Piutang pajak dan bukan pajak, d. Persediaan, e. Investasi Jangka Panjang, f. Aset tetap, g. Kewajiban Jangka Pendek, h. Kewajiban jangka panjang, i. Ekuitas. Laporan Operasional Laporan Operasional (LO) merupakan komponen laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-lo, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Disamping melaporkan kegiatan operasional, LO juga melaporkan transaksi keuangan dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa yang merupakan transaksi diluar tugas dan fungsi utama entitas. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) merupakan komponen laporan keuangan yang menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal, surplus/defisit-lo pada periode bersangkutan, koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir. Catatan Atas Laporan Keuangan Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan Atas Laporan Keuangan sekurangkurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut : a. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target, b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan, c. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian kejadian penting lainnya, d. Catatan Atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain : a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 khususnya bagian yang mengatur keuangan negara, b. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286), Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 2

c. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355), d. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400), e. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844), f. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438), g. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578), h. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165), i. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533), j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310), k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, m. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7), n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 68 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 68), o. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 1.3 Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 900/010567 tanggal 23 Oktober 2014 tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2014, maka sistematika isi Catatan Atas Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 3

Bab II Ekonomi Makro 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan Bab III Ikhtisar Pencapaian kinerja Keuangan SKPD 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja keuangan 3.2 Hambatan dan kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan Bab IV Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas Pelaporan 4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Bab V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan Pos-pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.2 Kewajiban 5.1.3 Ekuitas Dana 5.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1 Pendapatan 5.2.2 Belanja 5.3 Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional 5.3.1 Pendapatan 5.3.2 Beban 5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas Bab VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan SKPD Bab VII Penutup Lampiran Tambahan Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 4

BAB II EKONOMI MAKRO 2.1 Ekonomi Makro Kondisi ekonomi makro akan disajikan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2.2 Kebijakan Keuangan Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah berpedoman pada Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah APBD Provinsi Jawa Tengah, diprioritaskan pada peningkatan pelaksanaan sistem pengawasan yang efektif dan efisien guna mendukung terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa dan bebas KKN yang didukung dengan program-program sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur e. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH f. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 5

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan Anggaran pos Belanja tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp 36.713.433.000,- sedangkan realisasinya adalah sebesar 90,89% atau sebesar Rp 33.368.571.829,-. Proporsi terbesar realisasi belanja untuk tahun anggaran 2014 adalah untuk Belanja Operasi sebesar 92,41% atau sebesar Rp 30.837.485.329,- sedangkan untuk belanja modal sebesar 7,59 % atau sebesar Rp 2.531.086.500,- dari total belanja seperti ditunjukkan dalam gambar 3.1 berikut : GAMBAR 3.1 PROPORSI BELANJA TAHUN ANGGARAN 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Secara Rinci proporsi belanja operasi terbesar untuk tahun anggaran 2014 adalah untuk belanja barang / jasa yaitu sebesar 53,53 % atau sebesar Rp 16.506.800.105,-. Sedangkan belanja pegawai menyerap 46,47 % dari total belanja operasi atau sebesar Rp 14.330.685.224,- seperti ditunjukkan dalam gambar 3.2 berikut : GAMBAR 3.2 PROPORSI BELANJA OPERASI TAHUN ANGGARAN 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 6

GAMBAR 3.3 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA OPERASI TAHUN 2013 DAN 2014 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 dan 2014 Perbandingan belanja operasi tahun anggaran 2013 dan 2014 ditunjukkan dalam gambar grafik 3.3 di atas. Untuk Belanja Pegawai terjadi kenaikan sebesar 42,75% pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013, sedangkan untuk Belanja Barang/Jasa terjadi kenaikan sebesar 20,92 % untuk tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. GAMBAR 3.4 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA MODAL TAHUN 2012 DAN 2013 Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 dan 2014 Perbandingan Belanja Modal tahun anggaran 2013 dan 2014 ditunjukkan dalam gambar grafik 3.4 di atas. Belanja Modal terjadi kenaikan sebesar 36,24% pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 7

3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan Dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala dan permasalahan dalam pengelolaan belanja daerah yaitu sebagai berikut: 1. Regulasi baru 1) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 33 tahun 2013 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. 2) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2. Perubahan anggaran dalam program kegiatan sebagai berikut: a. Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH Beberapa langkah solusi untuk mengatasi permasalahan diatas antara lain: 1. Sosialisasi Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. 2. Melaksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional secara berkala. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD : Inspektorat Fungsi : 1.20 Sub Fungsi : 1.20.7 Provinsi : Jawa Tengah No Program / Kegiatan Jumlah Anggaran Realisasi Realisasi (Rp) (Rp) Fisik ( % ) Keu ( % ) Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 8 Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran 96%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.2 Kegiatan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 1.3 Kegiatan Jaminan Barang Milik Daerah 1.4 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/ Rumah Dinas 1.5 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor 1.6 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan 1.7 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan 1.8 Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 1.9 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Per-UU 1.10 Kegiatan Penyediaan Makan Minum 1.11 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi di Luar Daerah 1.12 Kegiatan Jasa Pelayanan Perkantoran 18.150.000 18.103.890 100% 99.75% 410.944.000 410.292.500 100% 99.84% 87.492.000 82.163.185 100% 93.91% 106.809.000 106.308.000 100% 99.53% 335.225.000 335.225.000 100% 100% 228.700.000 228.700.000 100% 100% 19.360.000 19.360.000 100% 100% 4.334.000 4.296.000 100% 99.12% 8.920.000 8.920.000 100% 100% 100.500.000 100.416.880 100% 99.92% 2.521.700.000 2.469.773.571 100% 97.94% 534.819.000 522.896.000 100% 97.77%

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.1 Kegiatan Pengadaan 429.000.000 418.700.000 100% 97.60% Kendaraan Dinas/Operasional 2.2 Kegiatan Pemeliharaan 595.548.000 594.858.850 100% 99.88% Rutin/Berkala Gedung Kantor 2.3 Kegiatan Pemeliharaan 485.000.000 480.840.602 100% 99.14% Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 2.4 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan 201.976.000 201.248.750 100% 99.64% Gedung Kantor 2.5 Kegiatan Pemeliharaan 26.400.000 26.392.000 100% 99.97% Rutin/Berkala Meubelair 2.6 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor 150.683.000 149.484.500 100% 99.20% dan Rumah Tangga 2.7 Kegiatan Pemeliharaan Buku- 10.980.000 10.964.500 100% 99.86% Buku Perpustakaan 2.8 Kegiatan Peningkatan Sarana 751.261.000 731.545.000 100% 97.38% dan Prasarana 2.9 Kegiatan Rehabilitasi/ Renovasi 1.500.000.000 1.451.041.500 100% 96.74% Sedang/ Berat Gedung Kantor/ Tempat Parkir/ Garasi 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 3.1 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4.1 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal 145.384.000 111.868.000 100% 76.95% Realisasi disesuaikan dengan jumlah PNS yang ada 242.000.000 233.842.706 100% 96.63% 5 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH 5.1 Kegiatan Pengawasan Internal secara Berkala 5.2 Kegiatan Penanganan Kasus/khusus/strategis 5.3 Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH 5.4 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 5.5 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif 5.6 Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 8.605.432.000 8.028.713.531 100% 93.30% Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas 541.620.000 491.710.080 100% 90.79% Realisasi disesuaikan dengan jumlah aduan kasus 1.069.073.000 784.000.545 100% 73.33% Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas 799.140.000 778.977.800 100% 97.48% 581.825.000 554.174.915 100% 95.25 % Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas 356.605.000 296.802.400 100% 83.23% Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan evaluasi 6 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 6.1 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa & Aparatur Pengawasan 130.000.000 119.891.900 100% 92.22% Efisiensi pelaksanaan manajemen training Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 9

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Pelaporan Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah basis kas menuju akrual (cash towards accrual/cta) dan basis akrual. Pada basis CTA sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005, basis kas untuk pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja, dan basis akrual untuk pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas. Kedua basis dipilih untuk dapat menyusun Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas dan untuk neraca dengan menggunakan basis akrual. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan belanja serta pengeluaran pembiayan diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Daerah. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Pada basis akrual sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 untuk pengakuan pendapatan-lo, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam basis akrual ini, pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diteria di Rekening Kas Umum Daerah dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, basis kas masih digunakan dalam rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran sepanjang dokumen anggaran disusun berdasarkan basis kas. 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab / dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Kas yang belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas. Kas di Bendahara Pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. 4.3.2 Persediaan a. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal, diterima atau hak kepemilikan dan/atau kepenguasaannya berpindah. b. Pencatatan persediaan menggunakan metode periodik yaitu pencatatan yang hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak mengupdate jumlah persediaan. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname). c. Penilaian persediaan hasil stock opname menggunakan harga pembelian terakhir. d. Apabila dalam inventarisasi fisik terdapat barang yang belum dipakai dan masih berada di tempat penyimpanan atau berada di unit pengguna serta barang yang akan dihibahkan masih belum didistribusikan kepada penerima hibah atau masih berada di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah maka barang tersebut diakui dan dicatat sebagai persediaan. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 10

e. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 4.3.3 Pengukuran Aset Tetap secara Umum a. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria : Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; Biaya perolehan aset dapat diukur secara handal; Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan; Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. b. Pengembangan/rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi apabila memenuhi salah satu kriteria menambah masa manfaat, efisiensi, kapasitas, mutu produksi dan kinerja. c. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap digunakan. d. Kegiatan pengadaan yang menghasilkan satu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal (belanja pegawai dan belanja barang dan jasa). e. Pengukuran aset tetap memperhatikan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap: Peralatan mesin per-satuan sama dengan atau lebih Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); Gedung dan bangunan sama dengan atau lebih dari Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah); Nilai satuan minimum kapitalisasi dikecualikan terhadap pengeluaran atas tanah, jalan/irigasi/jaringan dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. f. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap dapat dikapitalisasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Pengeluaran mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset; Pengeluaran tersebut memenuhi batas minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset lainnya. g. Beban yang dikeluarkan untuk perbaikan atau pemeliharaan aset tetap yang ditujukan untuk memulihkan atau mempertahankan economic benefit atau potensi service atas aset tetap dari performa standar yang diharapkan diperlakukan sebagai beban pada saat dikeluarkan/terjadi. h. Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/ rincian kegiatan) biaya perolehan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. i. Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya dilakukan setelah diterima berita acara penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. j. Realisasi belanja barang dan jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. k. Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannya tidak menghasilkan aset tetap tidak diakui dan tidak dicatat sebagai penambahan aset tetap. l. Penyusutan merupakan penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. m. Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Seluruh aset tetap disusutkan kecuali tanah dan kontruksi dalam pengerjaan. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 11

4.3.4 Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya isntalasi dan biaya biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan. 4.3.5 Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan siap untuk dipakai. Meliputi harga beli atau biaya kontruksi, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan IMB, Notaris dan pajak. 4.3.6 Aset tetap Lainnya a. Buku perpustakaan dan barang bercorak kesenian dan budaya diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. b. Aset tetap lainnya tidak dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati. 4.3.7 Aset Tak Berwujud a. Software yang masuk dalam kategori aset tak berwujud adalah software yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari hardware komputer tertentu dengan pengertian dapat digunakan di komputer lain. b. Pengukuran aset tak berwujud dengan menggunakan harga perolehan dan dilakukan penyusutan seperti aset tetap. 4.3.8 Ekuitas Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Dalam basis akrual, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas. 4.3.9 Pendapatan-LRA a. Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah; b. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui pada saat dilaporkan atau disahkan oleh Bendahara Umum Daerah. 4.3.10 Belanja a. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna Anggaran. c. Untuk Badan Layanan Umum Daerah : Belanja yang sumber dananya berasal dari PBD pengakuannya sama dengan SKPD. Belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitkannya SP2D Pengesahan. 4.3.11 Pendapatan-LO a. Pendapatan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan yaitu saat diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau dokumen yang menunjukkan hak untuk menagih. b. Pendapatan dari imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan diakui saat timbul hak untuk menagih imbalan yaitu setelah diserahterimakan barang/jasa dari pemerintah kepada pihak ketiga; Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 12

c. Pendapatan dari eksekusi jaminan diakui saat pihak ketiga tidak menunaikan kewajibannya; d. Pendapatan dari sanksi/denda diakui saat telah diterbitkan surat penagihan/kas diterima. 4.3.12 Beban a. Beban pegawai melalui mekanisme UP/GU/TU diakui saat bukti pembayaran beban telah disahkan pengguna anggaran sedangkan mekanisme LS diakui saat diterbitkan SP2D atau saat timbul kewajiban pemerintah daerah; b. Beban persediaan diakui saat pembelian barang persediaan dan telah diterima. c. Saat akhir tahun, nilai sisa persediaan berdasarkan inventarisasi fisik sebagai pengurang beban persediaan. d. Beban jasa, pemeliharaan, dan perjalanan dinas diakui sebesar nilai nominal pada dokumen tagihan dari pihak ketiga sesuai dengan ketentuan dan telah mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 4.3.13 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaiatan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Noomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangan menerapkan sepenuhnya Standar Akuntansi Pemerintahan dengan pengecualian untuk penyusutan aset tetap. 4.4 Perubahan Kebijakan Akuntansi Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya apabila penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengaruhnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 4.4.1 Penyusutan Aset Penyusutan adalah alokasi yang sistemastis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat atas Aset Tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method). Metode garis lurus adalah metode penyusutan aset dengan besaran yang sama selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Besaran yang sama tersebut adalah besaran prosentase penyusutan yang sama setiap tahun berdasarkan Masa Manfaat Aset. Besaran nilai penyusutan aset per tahun adalah sebesar perkalian antara Prosentase Penyusutan per Tahun dengan Nilai Buku Aset. Apabila terjadi perubahan nilai buku aset akibat penambahan atau pengurangan nilai aset maka perhitungan penyusutan mendasarkan pada nilai buku aset yang baru dan apabila nilai penyusutan suatu periode lebih besar dari pada Nilai Sisa maka penyusutan periode tersebut sebesar Nilai Sisa. Nilai Sisa adalah nilai aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Perhitungan penyusutan aset tetap yang diperoleh tengah tahun menggunakan pendekatan Tahunan yaitu Penyusutan dihitung satu tahun penuh meskipun baru diperoleh satu atau dua bulan atau bahkan dua hari. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 13

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.1.1 Aset Lancar 5.1.1.1.1 Kas Selama tahun 2014 tidak terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke rekening kas daerah. 5.1.1.1.2 Belanja dibayar dimuka Selama tahun 2014 terdapat belanja dibayar dimuka sebesar Rp. 56.792.968,75,- yang berasal dari pembayaran biaya premi asuransi dengan rincian sebagai berikut: NO URAIAN ANGGARAN REALISASI MASA PREMI BEBAN (NILAI PREMI SAMPAI PER 31 DESEMBER) BELANJA DIBAYAR DIMUKA 1 2 3 4 5 6 7 = 4-6 Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah - Alat angkut sebanyak 2 unit - Alat angkut sebanyak 16 unit Gedung (Sabotase, - Kebakaran, Gempa) - Alat angkut sebanyak 2 unit 86.992.000 81.763.185 24.970.216,25 56.792.969 10.099.375 15 Agustus 2014-15 Agustus 2015 4.208.072,92 33.332.000 17 November 2014 5.555.333,33-17 November 27.750.000 2015 4.625.000,00 10.581.810 7 Januari 2014-7 Januari 2015 10.581.810,00 - TOTAL 87.712.000 81.763.185 24.970.216,25 56.792.969 5.1.1.1.3 Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan pada akhir tahun 2014 sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Persediaan Barang Pakai Habis Pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tanggal 31 Desember 2014 berupa bahan pakai habis alat tulis kantor dan cetakan sejumlah Rp. 813.750,- dengan rincian sebagai berikut: No. Nama/Jenis Persediaan Satuan Jumlah A. A T K Harga Satuan (Rp.) Nilai Persediaan (Rp.) 1 Kertas HVS Folio 70 Gr Rim 1 35.000 35.000 2 Kertas HVS Kwarto Rim 2 32.000 64.000 3 Karbon Folio Pak - 62.500-4 Kertas Faksimile 210 x 30 Roll - 18.000-5 Buku Kwitansi Buah - 10.500-6 Buku Kwarto Buah - 7.000-7 Amplop Kecil Lembar 1 12.500 12.500 8 Amplop Panjang (Kabinet) Lembar 1 17.500 17.500 9 Stop Map Lembar - 900-10 Stop Map Plastik Lembar - 2.000 - Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 14

11 Stop Map Snelhecter Lembar - 1.100-12 Stop Map Snelhecter Plastik Lembar - 2.250-13 Portepel Tali Buah - 5.000-14 Odner Buah - 23.500-15 Pita Mesin Ketik Biasa Buah - 18.000-16 Hechmachine Besar 24/6/330 Buah - 58.000-17 Hechmachine Kecil No. 10 Buah - 12.500-18 Hechneices Besar 24/6 Doos - 10.500-19 Hechneices Kecil No.10 Doos - 4.500-20 Paper Clip Kecil Doos - 2.100-21 Penghapus Cair Buah 2 18.500 37.000 22 Buku Folio 100 Lembar Buah - 14.500-23 Spidol Besar Buah - 4.600-24 Spidol Kecil Buah - 2.950-25 Ballpoin Biasa Buah - 3.000-26 Garisan Mika 30 cm Buah - 4.750-27 Pisau Cutter Besar L-800 Buah - 14.000-28 Batu Batteray Kecil Buah - 1.500-29 Batu Batteray Besar Buah - 12.000-30 Batu Batteray Sedang Buah - 9.000-31 Batu Batteray Kotak Buah - 12.500-32 Toner HP Laser Jet 505A Buah - 820.000-33 Toner Brother HL5340D Buah - 750.000-34 HP Toner Laser Jet 15A Buah - 610.000-35 HP Toner Laser Jet 36A Buah - 645.000-36 HP Toner Laser Jet P2015d (53A) Buah - 1.050.000-37 HP Toner Laser Jet 85X Buah - 800.000-38 HP Toner Laser Jet 78X Buah - 800.000-39 Tinta BJ Cartridge BC 20 Buah - 280.000-40 Cartridge LQ-2180 Buah - 166.000-41 Cartridge HP 21 Buah - 147.500-42 Cartridge HP 802 Buah - 154.000-43 Ribbon Cartridge Dot Matrix LX-300 Buah - 110.000-44 Cartridge HP 22 Buah - 205.000-45 Pita Epson 7755 Buah - 7.000-46 Gunting Buah 1 9.750 9.750 47 Tinta Foto Copy Tabung - 650.000-48 Continous Form 14 7 / 8x11 (4 ply) Boks - 332.000-49 Continous Form 9 1 / 2x11 (1 ply ) Boks - 143.000-50 Continous Form 9 1 / 2x11 ( 4 ply) Boks - 225.000-51 DVD + RW 4x Pak - 120.000-52 Lem Tanggung Buah - 2.250 - Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 15

53 Lem Besar Buah - 7.500-54 Plak Band Kain 2'' Roll - 14.500-55 Binder Clip 19 mm (107) Dos - 5.000-56 Binder Clip 32 mm (155) Dos - 8.000-57 Binder Clip 51 mm (206) Dos - 17.000-58 Stabillo Buah - 4.750-59 Setip Buah - 2.200-60 Pensil 2B Buah - 2.900-61 Remover Buah - 30.000-62 Rafia Roll - 19.000-63 Kertas HVS Folio Bergaris Pak - 25.600-64 Porforator Type 220 Buah - 55.000-65 Porforator Type 330 Buah - 154.000-66 Tinta Stempel Botol - 20.000-67 Plastik Transparan Folio 0,12 mm Pak - 90.000-68 Kertas Sampul Lembar - 850-69 Odner Gantung Buah - - Jumlah ATK 175.750 B. CETAKAN 1 Kop Gubernur HVS Folio 70 Gr Rim - 70.000-2 Kop Inspektorat HVS Folio 70 Gr Rim - 70.000-3 Map LHP Rim - 345.000-4 Map KKP / Snelhecter KKP Buah - 2.250-5 Stop Map Inspektorat Kertas Crome Coated Rim - 340.000-6 Blangko KKP HVS Folio Rim - 70.000-7 Blangko Berita Acara HVS Rim - 70.000-8 Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (4 ply) 250 set Boks - 330.000-9 Cetak Kop Continous Form Hal. 2 (2 ply) 250 set Boks - 330.000-10 Cetak Kop Continous Form Hal. 2 (4 ply) 500 set Boks - 305.000-11 Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (2 ply) 500 set Boks 1 310.000 310.000 12 Amplop Inspektorat Besar Lembar - 2.450-13 Amplop Inspektorat Kecil Lembar - 800-14 Amplop Gubernur Besar Lembar - 2.450-15 Amplop Gubernur Kecil Lembar - 900-16 Amplop Setda Besar Lembar - 2.000-17 Amplop Setda Kecil Lembar - 850-18 Buku Bend 22 Buku - 12.000-19 Blangko DP3 Double Kwarto Rim - 275.000-20 Notes Nota Dinas Buku - 12.000-21 Doos Arsip Buah 50 5.600 280.000 22 Buku Kartu Kendali Surat Masuk Buah - 24.000-23 Buku Kartu Kendali Surat Keluar Buah - 24.000 - Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 16

24 Blangko SSP Buah 2 24.000 48.000 Jumlah Cetakan 638.000 Jumlah ATK dan Cetakan 813.750 Saldo Persediaan tahun 2014 sebesar Rp. 813.750,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 14.614.400,- seperti terlihat pada tabel 5.1.1. TABEL 5.1.1 PERSEDIAAN Uraian 2014 (Rp) 2013 (Rp) Persediaan 813.750,- 14.614.400,- Jumlah 813.750,- 14.614.400,- 5.1.1.2 Aset Tetap 5.1.1.2.1 Aset Tetap Aset Tetap pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 16.886.019.719,- terdiri dari : Tanah Rp. 0,- Peralatan dan Mesin Rp. 6.345.629.969,- Gedung dan Bangunan Rp. 10.517.248.700,- Aset Tetap Lainnya Rp. 23.141.050,- Rincian mutasi Aset Tetap terdiri dari : Penambahan 2014 (Rp) Belanja Modal 2.531.086.500,- Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi masuk Reklasifikasi 5.455.000,- Koreksi Penilaian Penghapusan Ekstrakontable Pengurangan Jumlah 2.536.541.500,- Reklasifikasi 5.455.000,- Hibah Mutasi Keluar Koreksi Jumlah 5.455.000,- 1. Penambahan karena belanja modal dengan rincian yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp. 418.700.000,- b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp. 661.345.000,- c. Bangunan Gedung sebesar Rp. 1.451.041.500,- 2. Pengurangan karena reklasifikai keluar dari Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp. 5.455.000,- Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 17

5.1.1.2.2 Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin tahun 2014 sebesar Rp. 6.345.629.969,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 5.265.584.969,- dengan rincian sebagai berikut: Uraian 2014 (Rp) 2013 (Rp) Alat Berat 169.042.000,- 169.042.000,- Alat Angkutan 1.989.935.401,- 1.571.235.401,- Alat Kantor dan Rumah Tangga 4.063.714.403,- 3.407.824.403,- Alat Studio dan Komunikasi 77.716.165,- 66.261.165,- Alat Laboratorium 51.222.000,- 51.222.000,- Jumlah 6.345.629.969,- 5.265.584.969,- 1. Penambahan Peralatan dan Mesin karena belanja modal, yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp. 418.700.000,- b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp. 661.345.000,- 2. Reklasifikai keluar dari Alat Kantor Rumah Tangga ke Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp. 5.455.000,- 5.1.1.2.3 Gedung dan Bangunan Saldo Gedung dan Bangunan tahun 2014 sebesar Rp. 10.517.248.700,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 9.066.207.200,- seperti terlihat pada tabel berikut: Uraian 2014 (Rp) 2013 (Rp) Gedung 10.502.938.700,- 9.051.897.200,- Monumen 14.310.000,- 14.310.000,- Jumlah 10.517.248.700,- 9.066.207.200,- - Penambahan Bangunan Gedung karena belanja modal sebesar Rp. 1.451.041.500,-. 5.1.1.2.4 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 23.141.050,00, terdiri dari: Buku Perpustakaan Rp. 21.141.050,- Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp. 2.000.000,- Perbandingan dan Rincian Aset Tetap Lainnya seperti terlihat pada tabel 5.1.2. TABEL 5.1.2 ASET TETAP LAINNYA Uraian 2014 (Rp) 2013 (Rp) Aset Tetap Lainnya - Buku Perpustakaan 21.141.050,- 21.141.050,- - Barang Bercorak Seni dan Budaya 2.000.000,- 2.000.000,- Jumlah 23.141.050,- 23.141.050,- 5.1.1.2.5 Akumulasi Penyusutan Nilai Akumulasi Penyusutan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 8.339.306.526,33,- dengan rincian sebagai berikut: Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 18

Aset Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Sisa 2014 Nilai Sisa 2013 Alat Besar 169.042.000,00 163.508.000,00 5.534.000,00 - Alat Angkut 1.989.935.401,00 1.200.462.276,00 789.473.125,00 1.064.396.651,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Komunikasi 4.063.714.403,00 3.043.898.685,00 1.019.815.718,00-71.716.165,00 55.769.765,00 15.946.400,00 - Alat Laboratorium 51.222.000,00 51.222.000,00 - - Gedung 10.502.938.700,00 3.823.587.199,33 6.679.351.500,67 3.578.137.367,00 Monumen 14.310.000,00 858.600,00 13.451.400,00 572.400,00 Jumlah 16.862.878.669,00 8.339.306.526,33 8.523.572.143,67 4.643.106.418,00 - Penerapan penyusutan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah masih terbatas pada akun Aset Tetap selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan. Seluruh Aset Tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. - Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada Aset Tetap Lainnya tersebut pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati. - Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat koreksi nilai Aset Tetap yang disebabkan kesalahan dalam pencantuman nilai yang di ketahui di kemudian hari, maka penyusutan atas Aset Tetap tersebut perlu untuk disesuaikan. - Penyesuaian sebagaimana dimaksud meliputi penyesuaian atas nilai yang dapat disusutkan dan nilai akumulasi penyusutan. - Penentuan nilai yang dapat disusutkan dilakukan untuk setiap unit Aset Tetap tanpa ada nilai residu. - Nilai residu adalah nilai buku suatu Aset Tetap pada akhir masa manfaatnya. - Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing periode dengan jumlah yang sama, dengan rumusan: Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan Masa Manfaat - Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu). - Masa manfaat aset untuk melakukan perhitungan penyusutan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. - Penambahan nilai aset yang disebabkan adanya kapitalisasi atas pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap dapat menambah umur aset sesuai tabel bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. 5.1.1.3 Aset Lainnya-Barang Rusak Saldo Aset Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 0,- dan tahun 2013 sebesar Rp. 96.343.547,- seperti terlihat pada tabel berikut: TABEL 5.1.3 ASET LAINNYA Uraian 2014 (Rp) 2013 (Rp) Aset Lainnya 0,- 96.343.547, Jumlah 0,- 96.343.547, Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 19

Pengurangan nilai Aset Lainnya tahun 2014 sebesar Rp. 0,- disebabkan karena Penghapusan pada Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 96.343.547,- sesuai dengan Surat Keputusan sebagai berikut: - Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 030/3 tanggal 17 Pebruari 2014 tentang Persetujuan Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 030/004989 tanggal 30 April 2014 tentang Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 030/188/2014 tanggal 7 Mei 2014 tentang Penjualan Barang Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dengan Cara Lelang Terbatas. - Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 028.3/49 tahun 2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Persetujuan Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Dikelola 11 (Sebelas) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 028.3/009999 tanggal 26 September 2014 tentang Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Dikelola 11 (Sebelas) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 028/448/2014 tanggal 2 Desember 2014 tentang Penjualan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Dikelola 11 (Sebelas) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dengan Cara Lelang Terbatas. Rincian penghapusan barang inventaris dan barang lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 adalah sebagai berikut : No. Uraian Vol. Harga Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1 Pompa Air 1 1.050.000 1.050.000 2 Generator Set 1 6.000.000 6.000.000 3 Mesin Stensil 1 1.140.000 1.140.000 4 Lemari Besi 1 43.500 43.500 5 Lemari Besi 1 43.500 43.500 6 Lemari Besi 1 915.000 915.000 7 Lemari Besi 1 336.000 336.000 8 Filing Kabinet 1 1.375.000 1.375.000 9 Filing Kabinet 1 1.375.000 1.375.000 10 Filing Kabinet 1 100.000 100.000 11 Papan Instansi 3 50.000 150.000 12 Overhed Projektor 1 1.350.000 1.350.000 13 Kursi Tamu 1 91.667 91.667 14 Kursi Tamu 1 144.000 144.000 15 AC Window 1 1.594.000 1.594.000 16 Lambang Garuda Pancasila 1 81.000 81.000 17 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 18 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 19 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 20

20 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 21 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 22 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 23 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 24 Lambang Garuda Pancasila 1 30.000 30.000 25 Lambang Garuda Pancasila 1 21.000 21.000 26 Mesin Tulis Portable 1 146.000 146.000 27 Mesin Tulis 1 120.000 120.000 28 Mesin Tulis 1 504.000 504.000 29 Lemari Bufet 1 128.142 128.142 30 Lemari Buku 1 171.000 171.000 31 Lemari Buku 1 171.000 171.000 32 Lemari Buku 1 171.000 171.000 33 Meja Sudut Kecil 2 110.000 220.000 34 Kursi Biasa 1 11.538 11.538 35 Kursi Biasa 1 11.538 11.538 36 Kursi Biasa 1 22.500 22.500 37 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 38 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 39 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 40 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 41 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 42 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 43 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 44 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 45 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 46 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 47 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 48 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 49 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 50 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 51 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 52 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 53 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 54 Kursi Biasa 1 32.051 32.051 55 Kursi Biasa 1 48.250 48.250 56 AC Split 1 1.383.750 1.383.750 57 AC Split 1 8.616.250 8.616.250 58 Kompresor AC 2 15.550.000 31.100.000 59 Loundspeker 1 21.000 21.000 60 Sound Sistem 1 6.000 6.000 61 Komputer PC 1 10.000.000 10.000.000 62 Komputer PC 1 7.350.000 7.350.000 63 Printer 1 5.625.000 5.625.000 64 Kursi Biasa 1 11.539 11.539 65 Kursi Biasa 1 11.539 11.539 66 Printer 1 5.150.000 5.150.000 67 Kursi putar besar 1 33.500 33.500 68 Kursi putar besar 1 33.500 33.500 69 Kursi putar besar 1 97.334 97.334 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 21

70 Kursi putar besar 1 97.333 97.333 71 Kursi putar besar 1 97.333 97.333 72 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 73 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 74 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 75 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 76 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 77 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 78 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 79 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 80 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 81 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 82 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 83 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 84 Kursi putar besar 1 100.394 100.394 85 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 86 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 87 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 88 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 89 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 90 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 91 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 92 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 93 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 94 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 95 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 96 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 97 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 98 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 99 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 100 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 101 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 102 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 103 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 104 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 105 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 106 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 107 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 108 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 109 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 110 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 111 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 112 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 113 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 114 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 115 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 116 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 117 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 118 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 119 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 22

120 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 121 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 122 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 123 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 124 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 125 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 126 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 127 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 128 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 129 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 130 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 131 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 132 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 133 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 134 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 135 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 136 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 137 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 138 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 139 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 140 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 141 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 142 Kursi putar besar 1 100.393 100.393 143 Aiphone 1 90.000 90.000 144 Aiphone 1 90.000 90.000 145 Aiphone 1 90.000 90.000 146 Aiphone 1 90.000 90.000 147 Aiphone 1 93.750 93.750 148 Aiphone 1 93.750 93.750 149 Aiphone 1 93.750 93.750 150 Aiphone 1 93.750 93.750 151 Aiphone 1 93.750 93.750 152 Aiphone 1 93.750 93.750 153 Aiphone 1 93.750 93.750 154 Aiphone 1 93.750 93.750 155 Faximile 1 - - 156 Kulintang 1 50.000 50.000 157 Peta Jateng 1 70.000 70.000 161 96.343.547 5.1.2 Ekuitas Dana 5.1.2.1 Ekuitas Dana Lancar Ekuitas dana lancar pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 33.319.294.129,- terdiri dari : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) (Rp. 33.319.294.129,-) Cadangan Pesediaan Rp. 813.750,- Perbandingan dan Rincian Ekuitas seperti terlihat pada tabel 5.1.4. TABEL 5.1.4 EKUITAS DANA LANCAR Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014 23