BAB I PENDAHULUAN. orang-orang menggunakan tanaman herbal, rempah-rempah dan bunga dan dicampurkan

dokumen-dokumen yang mirip
PERFUME BOTTLE S DESIGN AND ITS INFLUENCED TO PURCHASING INTENTION IN ADOLESCENTS

BAB II LANDASAN TEORI. Barata, 2007) yang mengatakan bahwa intensi adalah hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian Gartner (2009), pasar komputer di seluruh dunia mengalami. produk komputer dewasa ini ialah komputer tablet.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tropis menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang Kuliner. Terdapat beberapa pesaing yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan teknologi di era globalisasi saat ini mengalami peningkatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena mengenai perilaku konsumen dapat di lihat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam pasar perdagangan sangatlah ketat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin pasar untuk suatu produk tertentu. Hal yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya industri yang bermunculan dengan produk dan kualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. Agar mampu menguasai pasar, perusahaan tidak begitu saja melemparkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I. oleh hampir semua orang. Menjamurnya bisnis seperti waralaba (franchise), pusat

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini sudah semakin baik dalam bidang industri,

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK LAPTOP DENGAN MINAT MEMBELI

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan kulit wajah secara teratur sangat penting dilakukan. secara langsung. Dalam mengatasi masalah tersebut kaum pria

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti sekarang ini, perawatan wajah sepertinya bukan

tidak lagi sebagai seller's market tetapi lebih sebagai buyer's market yang lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, fenomena pemasaran telah mengalami banyak perubahan mulai

BAB I PENDAHULUAN. kepada konsumen adalah melakukan promosi melalui media massa. Dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Bagi konsumen wanita, kosmetik adalah salah satu kebutuhan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. bahkan dapat membeli suatu secara online. Seiring dengan. pintar, akses internet yang mudah dan praktis, kini berbelanja online

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi seperti saat ini, perusahan dituntut agar bisa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM TOTAL DI KECAMATAN LAWEYAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan harga jual produk. Munculnya produk-produk baru yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas kehidupan manusia dalam berbagai bidang (Sulistiyarini, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

14FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. menarik konsumen, perusahaan dituntut untuk dapat mendesain dan. Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. angka 250 juta penduduk. Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS PSIKOLOGI. Hubungan Gaya Hidup dan Intensi Membeli Kosmetik Pemutih pada Ibuibu Sosialita

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 02FIKOM. Proses Pemasaran. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan ( Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut perangkat komunikasi yaitu ponsel (handphone) bukan lagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan. Dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangannya, Notebook terdapat beragam pilihan. Produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Membeli Smartphone Samsung Pada Mahasiswa. 1. Pengertian Intensi Membeli Smartphone Samsung Pada Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi dan teknologi dewasa ini, kompetisi di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara mudah dan praktis. Dewasa ini banyak berbagai alat yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mudah dibawa kemana saja adalah telepon seluler (handphone).

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan jaman saat ini perusahaan dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini persaingan dunia bisnis semakin ketat dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. di bidang bisnis tersebut. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Parfum adalah produk yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam, baik yang dikhususkan untuk pria, wanita, ataupun untuk keduanya. Kata parfum sendiri berasal dari bahasa latin per fumum yang berarti melalui asap. Riwayat parfum telah ada sejak zaman Mesopotamia kuno sekitar lebih dari 4000 tahun yang lalu. Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan tanaman herbal, rempah-rempah dan bunga dan dicampurkan bersama untuk membuat wewangian. Selanjutnya pada pertengahan abad ke-15 parfum mulai dicampur minyak dan alkohol. Meskipun demikian, parfum baru mengalami kemajuan pesat pada abad ke-18 dengan munculnya beragam aroma wewangian dan botol yang indah (Wikipedia, 2011). Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat pada jumlah produksi parfum (Albano, Goodelman, Kunes, & O Rourke 2010). Bahkan industri parfum diperkirakan dapat memperoleh hasil penjualan tahunan sebesar 25-30 juta dollar (NYtimes, 2009). Hal tersebut menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat akan parfum yang semakin hari semakin meningkat. Ada beberapa alasan mengapa konsumen menggunakan parfum. Dari hasil penelitian Borgave & Chaudari (2010), konsumen merasa lebih baik dan merasa lebih percaya diri setelah menggunakan parfum. Hasil penelitian lainnya dari Borgave & Chaudari (2010), adalah konsumen menilai wangi parfum berada di urutan pertama yang

dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum. Urutan selanjutnya adalah merek, harga, dan kemasan parfum itu sendiri. Perilaku membeli merupakan salah satu contoh dari perilaku yang tampak (overt behavior). Faktor penentu dari perilaku yang tampak adalah besarnya intensi untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tersebut (Ajzen, 2005). Menurut Schiffman (dalam Barata, 2007), intensi adalah hal yang berkaitan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku tertentu. Ajzen (2005) mengemukakan bahwa intensi terdiri dari tiga aspek yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol terhadap perilaku. Menurut Ajzen (dalam Teo & Lee, 2010) hampir setiap perilaku manusia didahului oleh adanya intensi untuk berperilaku. Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwa sebelum terbentuk perilaku membeli, maka didahului adanya dorongan untuk membeli atau disebut sebagai intensi membeli. Howard dan Sheth (dalam Tirtiroglu & Elbeck, 2008) mendefenisikan intensi membeli sebagai kemungkinan seorang konsumen berencana membeli produk tertentu pada jangka waktu tertentu dan hal itu terjadi setelah konsumen menyimpan informasi yang relevan untuk menentukan keputusan membeli. Intensi membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dan keyakinan konsumen terhadap kualitas produk (Nugroho, 2009). Intensi membeli juga berguna untuk melihat segmen pasar produk tertentu dan seberapa efektif promosi suatu produk yang dilakukan terhadap individu yang berbeda. Banyak hasil penelitian melaporkan adanya hubungan positif dan signifikan antara intensi membeli dan perilaku membeli yang sebenarnya (Tirtiroglu & Elbeck, 2008).

Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi membeli produk parfum selain karena keharuman parfum tersebut juga dipengaruhi unsur-unsur lain seperti bentuk botol parfum, kemasan, dan cara pengiklanan parfum (indonesia.fmworld, 2011). Bentuk dari botol parfum merupakan salah satu poin penjualan parfum itu sendiri dan dipertimbangkan memegang peranan penting terhadap intensi membeli parfum pada konsumen (Classen, Howes, & Synott, 1994). Hal ini dikarenakan ada konsumen yang membeli parfum karena alasan keindahan bentuk botol sebuah parfum (Tribunnews, 2011). Keindahan bentuk botol sebuah parfum adalah salah satu contoh dari desain estetis suatu produk. Desain estetis suatu produk dapat mempengaruhi intensi membeli pada konsumen. Hal ini dikarenakan selain menarik, produk dengan desain estetis dipersepsikan dapat menunjukkan performa yang lebih baik (Hjelm, 2003). Desain adalah elemen kunci yang digunakan untuk mempersiapkan dasar pemasaran baru yang dapat meningkatkan nilai produk dan nilai kompetitif suatu produk (Blijlevens & Schoormans, 2009). Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007), desain kemasan produk merupakan bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Desain suatu produk berfungsi menyampaikan maksud produk tersebut kepada konsumen. Konsumen memperoleh maksud produk tersebut melalui kombinasi tampilan fisik produk, seperti warna, bentuk, dan material yang digunakan (Blijlevens & Schoormans, 2009).

Desain produk juga berfungsi untuk menciptakan keuntungan terhadap adanya tekanan persaingan suatu produk di pasaran dan berkontribusi untuk menciptakan kesuksesan produk tersebut. Hal ini senada dengan hasil penelitian Gemser dan Leenders (dalam Schoormans & Creusen, 2005) yang mengatakan bahwa desain produk yang baik akan mempengaruhi kesuksesan penjualan produk tersebut. Selain itu, penampilan suatu produk dapat meningkatkan nilai produk itu sendiri, karena banyak konsumen yang suka membeli produk yang terlihat estetis (Schoormans & Creusen, 2005). Desain produk melibatkan beberapa pertimbangan mulai dari melindungi isi, membuat isi produk mudah dipakai dan mudah disimpan, sampai mengkomunikasikan kesan yang diinginkan suatu produk. Desain kemasan juga berperan dalam semua proses periklanan, promosi, dan usaha pemasaran yang bertanggung jawab untuk membentuk citra perusahaan. Tujuan utama desain kemasan adalah fungsional dan promosi. Tujuan fungsional didapat karena kemasan melindungi produk dari mulai dikemas sampai ke tangan konsumen. Tujuan promosi didapat karena kemasan bisa digunakan sebagai alat yang bisa mempengaruhi keputusan membeli individu, kemasan bisa membuat suatu produk berbeda dengan produk lainnya dan menciptakan citra perusahaan dan bisa bertindak sebagai penjual produk yang diam ketika orang melewati produk tersebut (Patsula, 2001). Dengan banyaknya pilihan produk parfum di pasaran, maka muncullah kompetisi antar produk. Kompetisi pada akhirnya mendorong kebutuhan untuk berbeda dari pasaran. Idealnya, ketika desain kemasan mampu memberikan informasi yang jelas dan spesifik kepada konsumen (baik langsung ataupun tidak langsung), dan satu poin pembanding (suatu produk tampak merupakan produk yang lebih efektif, nilainya lebih

baik, dan kemasannya lebih nyaman), hal ini dapat memotivasi pembelian terhadap produk tersebut. Penampilan fisik kemasan produk sering menjadi alasan utama terjualnya suatu produk, tidak hanya pada pembelian yang diperhitungkan, tetapi juga pada pembelian yang dilakukan secara spontan (Klimchuk, & Krasovec, 2007). Bentuk desain dari botol parfum penting untuk meningkatkan nilai parfum tersebut (Wu, Chen & Hsiao, 2006). Selain itu, pemasar bahkan percaya bahwa desain kemasan sebenarnya lebih berpengaruh daripada iklan dan memiliki dampak langsung pada bagaimana konsumen merasa dan mengalami produk itu. Oleh karena itu, produk parfum dikemas sedemikian rupa agar menarik konsumen untuk membeli. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melihat pengaruh desain botol parfum terhadap intensi membeli. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh desain botol parfum terhadap intensi membeli? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desain botol parfum terhadap intensi membeli. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah wawasan dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya di bidang Psikologi Industri dan Organisasi, berkaitan dengan bidang perilaku konsumen terutama mengenai pengaruh desain botol parfum terhadap intensi membeli. b. Mengetahui efek dari desain botol parfum terhadap intensi membeli. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti untuk mengetahui pengaruh desain botol parfum terhadap intensi membeli. b. Bagi peneliti lain dapat dijadikan referensi dalam melakukan kajian atau penelitian dengan pokok pembahasan yang sama. c. Bagi produsen, pemasar, dan semua individu yang terlibat dalam industri parfum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan penting untuk pengembangan strategi pemasaran khususnya dalam hal desain botol parfum. E. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori

Bab ini memuat tentang tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah dan hipotesa penelitian. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenai parfum, intensi membeli dan desain botol parfum. BAB III : Metodologi Penelitian Bab ini menjelaskan tentang identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan metode pengambilan sampel, rancangan penelitian, alat ukur atau instrumen yang digunakan, uji coba alat ukur, validitas dan reliabilitas, prosedur penelitian, dan metode analisa data. BAB IV : Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi uraian mengenai gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian serta pembahasan. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.