HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KUALITAS SARAPAN PAGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 21 MANADO

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PRESTASI BELAJAR MURID SD NEGERI DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA SIBOLGA TAHUN 2014

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh. ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA DI SD NEGERI KEPUH KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

STATUS GIZI TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 12 PURWODADI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi kurang masih tersebar luas di negara-negara. berkembang termasuk di Indonesia, masalah yang timbul akibat asupan gizi

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB I LATAR BELAKANG. Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kulitas sumber

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOMPASO KECAMATAN TOMPASO

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Manusia. (SDM), karena keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

Linda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan syarat mutlak

ISSN Vol 2, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PANDRAH KECAMATAN PANDRAH KABUPATEN BIREUEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kecerdasan terutama pada anak-anak (Arisman, 2004). Gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan penanggulangnya harus melibatkan berbagai sektor terkait.

Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 Universitas Indonesia

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. Visi pembangunan bidang kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010, diharapkan

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang mengalami masalah gizi ganda. Sementara gizi buruk

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

Julita Nainggolan, dr. Remi Zuraida, M.Si Fakultas Kedokteran Universitas Lampung No. Telpon:

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP), gangguan akibat kekurangan yodium. berlanjut hingga dewasa, sehingga tidak mampu tumbuh dan berkembang secara

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menggembirakan. Berbagai masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi buruk,

RATIH DEWI PUSPITASARI K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu aset sumber daya manusia di masa depan yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA PEKUNCEN BANYUMAS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

Transkripsi:

321 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG Nonce Nova Legi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado ABSTRACT Nutrition is one of important factor that determines the level of health between physical and mental development. Normal nutritional level state is reached when the optimal nutritiona needs are met. Intellectual ability of children to determine the success of children in gaiwing achievement. Purpose of this research is to know the relationship of nutritional status and academic achievement of children. The design of this research is deskriptif cross sectional. Sample was collected with a total sampling, where the amount of sample are 212 student. Data collection technique is direct observation. Analisis using chi square test, at 95% (α 0,05) confidence level the value of p = 0,00 < 0,05. Ha showed acceptable result. Conclusion : There was significant correlation with the nutritional satus of student learning achievement. Key words : Nutritional status, learning achievement PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia. Betapa pun kayanya sumber daya alam yang tersedia bagi suatu bangsa tanpa adanya sumber daya manusia yang tangguh maka sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri (Hadi, 2005). Kondisi bangsa Indonesia pada saat ini dalam hal kesehatan khususnya kecukupan gizi masih jauh dari cukup. Kecukupan gizi atau gizi baik belum terjangkau oleh masyarakat secara luas. Kebutuhan gizi seimbang yang tercukupi akan tumbuh generasi yang sehat dan cerdas serta produktif (Sanglah, 2010). Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Salah satu upaya yang ditempuh untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yaitu dengan peningkatan status gizi masyarakat. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, salah satunya pengukuran antropometri (Budiyanto, 2002). Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi (Creasoft, 2010). Anak sekolah merupakan aset negara yang sangat penting sebagai sumber daya manusia bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Kelompok anak sekolah pada umumnya mempunyai kondisi gizi yang lebih baik dari pada kelompok balita, karena kelompok umur sekolah mudah dijangkau oleh berbagai upaya perbaikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Anak-anak yang kurang nutrisi, misalnya zat besi dan yodium, atau kekurangan energi protein tentu kapasitas belajarnya tidak sebaik anak-anak yang terpenuhi kebutuhan nutrisinya (Mudjito, 2010). Kurang gizi khususnya Kurang Energi Protein (KEP) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Prevalensi anak gizi kurang sebesar 18,4%, anak kurus sebesar 13,6%, dan anak pendek sebesar 36,8%. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun prevalensi gizi kurang sudah menurun dimana lebih rendah dari target pembangunan kesehatan Indonesia 2009 sebesar 20% namun prevalensi anak pendek dan anak kurus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat (Anwarsasake, 2009). Apabila 321

322 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak akan berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar, 2009). Anak yang menderita kurang gizi mempunyai Intelligence Quotient (IQ) 11 point lebih rendah dibandingkan rata-rata anak-anak yang tidak kurang gizi. Kemampuan intelektual anak sangat menentukan keberhasilan anak dalam memperoleh prestasi. Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki anak dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Istilah prestasi belajar terdiri dari 2 suku kata yaitu prestasi dan belajar. Istilah prestasi di dalam kamus ilmiah popular, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (Asnawi, 2010). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010). Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar anak (Sonartombs, 2009). Tujuan penelitian ini mengetahui ada hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa sekolah Dasar Negeri Malalayang. penelitian ini ialah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri malalayang dengan jumlah 449 siswa. Sampel yang diambil dengan cara total sampling dengan jumlah sampel yang didapat 212, dengan Kriteria inklusi a) Siswa kelas 4, 5 dan 6, b) Siswa yang bersedia dilakukan penelitian, serta Kriteria eksklusi yakni Siswa yang sakit. Tempat penelitian Sekolah Dasar Negeri Malalayang Kecamatan Malalayang, dan waktu pada bulan Januari 2012. Data di analisis secara univariat yakni melihat tampilan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap-tiap variabel, serta di analisis secara bivariat, untuk melihat hubungan antara variabel dengan menggunakan Uji Statistik yang akan digunakan Uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (α) : 0,05. Hasil perhitungan menggunakan program komputer SPSS/PC versi 17,0. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Sekolah Dasar Negeri Malalayang yaitu sebuah sekolah dasar yang terletak di Kelurahan Malalayang Kecamatan Malalayang. Terdapat beberapa fasilitas ruang yang ada yaitu ruang kelas terdiri dari 7 ruangan, 1 ruang guru atau kantor, 1 ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), 1 ruang perpustakaan. Jumlah siswa kelas 1 sampai 6 sebanyak 449 siswa, guru 14 orang, dan penjaga 1 orang. Distribusi siswa berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada gambar diagram di BAHAN DAN CARA Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian yaitu keseluruhan kelompok atau obyek yang memenuhi karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam Gambar 1. Distribusi Siswa Berdasarkan Kelompok Umur dilihat bahwa sebagian besar siswa berada

323 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi pada umur 9 tahun dengan jumlah 79 orang (37,3%), umur 10 tahun berjumlah 58 orang (27,4%), umur 11 tahun berjumlah 55 orang (25,9%), umur 8 tahun berjumlah 16 orang (7,5%), dan umur 12 tahun berjumlah 4 orang (1,9%). Distribusi siswa berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar diagram di Distribusi siswa berdasarkan prestasi belajar dapat dilihat pada gambar diagram di Gambar 2. Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dilihat bahwa sebagian besar siswa yaitu lakilaki dengan jumlah 111 orang (52,4%), dan perempuan berjumlah 101 orang (47,6%). Distribusi siswa berdasarkan status gizi dapat dilihat pada gambar diagram di Gambar 3. Distribusi Siswa Berdasarkan Prestasi Belajar dilihat bahwa sebagian besar siswa prestasi belajar cukup dengan jumlah 111 orang (52,4%), dan prestasi belajar baik berjumlah 101 orang (47,6%). Distribusi status gizi dengan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada gambar diagram di Gambar 5. Distribusi Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Gambar 4. Distribusi Siswa Berdasarkan Status Gizi dilihat bahwa sebagian besar siswa mempunyai status gizi baik dengan jumlah 107 orang (50,5%), sedangkan siswa dengan status gizi kurang berjumlah 105 orang (49,5%). dilihat bahwa siswa dengan status gizi baik memperoleh prestasi belajar baik berjumlah 81 orang (75,8%) dan memperoleh prestasi belajar cukup berjumlah 26 orang (24,2%), sedangkan siswa dengan status gizi kurang memperoleh prestasi belajar baik berjumlah 20 orang (19,1%) dan memperoleh prestasi belajar cukup berjumlah 85 orang (80,9%).

324 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi Tabel 1. Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Status Prestasi Belajar Total p Gizi Baik Cukup Baik 81 26 107 Kurang 20 85 105 0,00 Jumlah 101 111 212 Tabel 1 di atas memperlihatkan hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau interval kepercayaan 95%. Interpretasi tentang status gizi dengan prestasi belajar dikatakan mempunyai hubungan yang bermakna jika nilai p 0,05. Hasil yang diperoleh yaitu 0,00. Nilai ini lebih kecil dari α 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai ini menjawab hipotesis penelitian yaitu hipotesis alternatif diterima, hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa siswa yang mempunyai status gizi baik dengan prestasi belajar baik sebanyak 81 orang dan siswa yang mempunyai status gizi baik dengan prestasi belajar cukup sebanyak 26 orang, sedangkan siswa yang mempunyai status gizi kurang dengan prestasi belajar baik sebanyak 20 orang dan siswa yang mempunyai status gizi kurang dengan prestasi belajar cukup sebanyak 85 orang. Berdasarkan data tersebut bahwa gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi (Budiyanto, 2002). Dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17,0 pada chi square test dan nilai yang digunakan yaitu Continuity Correction diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar dengan nilai p 0,00 lebih kecil dari α 0,05. Berdasarkan hasil yang didapat didukung oleh pendapat Anwar (2008) bahwa pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak, berakibat terjadi ketidakmampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak. Setiap jenis makanan memiliki peranan masing-masing dalam menyeimbangkan masukan zat gizi seharihari. Pertama makanan sumber zat tenaga merupakan sumber zat tenaga dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Makanan sumber zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Makanan sumber zat pengatur yaitu semua sayursayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh. Semua sumber makanan di atas sangat penting sekali bagi tubuh terutama untuk anak sekolah yang merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan (Depkes, 2002). Menurut Depkes RI (2005) status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan Pembangunan Nasional. Gizi yang baik akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yaitu sehat, cerdas, dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Masalah-masalah gizi yang terjadi di Indonesia masih sangat banyak antara lain Kekurangan Energi Protein (KEP) yang berakibat anak menjadi lemah, daya tahan tubuhnya dan terjadi penurunan konsentrasi belajar. Anemia yang mudah dikenali dengan tanda-tanda lesu, lemah, letih, lelah dan lalai (5L) akan mempengaruhi konsentrasi dan kemampuan belajar anak serta mengurangi daya serap otak. Kurang Vitamin A (KVA) berakibat menurunnya daya tahan tubuh anak terhadap penyakit infeksi sehingga mudah sakit (Depkes, 2005). Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) mempunyai akibat buruk anak menjadi lamban dan sulit menerima pelajaran dan menurut pendapat

325 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi Karsin (2004) anak yang mengalami GAKY mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah 50 skor dibandingkan anak yang tidak mengalami GAKY. Tetapi prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh status gizi, masih banyak faktor lain yaitu faktor internal yang terdiri dari faktor intelegensi, minat, keadaan fisik dan psikis dan faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan keluarga, keadaan sekolah dan sumber-sumber belajar (Sunartombs, 2009). KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Malalayang. 2. Status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri Malalayang sebagian besar status gizi baik, dan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Malalayang sebagian besar cukup. SARAN 1. Sebagaimana hasil penelitian yang diperoleh maka diharapkan kepada siswa untuk mempertahankan status gizi yang sudah baik dan meningkatkan prestasi belajar lebih baik. 2. Diharapkan sekolah tetap memperhatikan status gizi siswa melalui sarana Unit Kesehatan Sekolah (UKS). DAFTAR PUSTAKA 1. Akhmadi. 2009. Penilaian Status Gizi. http://www.rajawana.com/ diakses tgl 7/10/2010 2. Anwar. 2009. Peranan Gizi Dan Pola Asuh Dalam Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak. http://blogspot.com diakses 7/10/2010 3. Anwarsasake. 2009. Status Gizi Dan Perkembangan Intelegensi. http://www.anwarsasake.wordpress.com diakses 7/10/2010 4. Asnawi. 2010. Kajian Teoritis Prestasi Belajar. http://www.scribd.com diakses 9/10/2010 5. Anonim. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta. 6. Anonim. 2005. Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta. 7. Budiyanto. 2002. Gizi Dan Kesehatan.Bayu Media, Malang. 8. Creasoft. 2010. Referensi Kesehatan Status Gizi. http://creasoft. wordpress.com/ diakses tgl 6/10/2010 9. Darmodjo, H. 1992. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam II Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi, Jakarta. 10. Hadi. 2005. Beban Ganda Masalah Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. http://www.gizi.net diakses6/10/2010 11. Kartono. 1995. Psikologi Perkembangan Anak. Mandar Maju, Jakarta. 12. Khomsan, A. 2003. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 13. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (http://www.xpresiriau.com) diakses 6/10/2010 14. Karsin, E.S. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Dalam Pembangunan. Penebar Swadaya, Jakarta. 15. Madanijah, S. 2004. Pendidikan Gizi Dalam Pengantar Pengadaan Pangan Dan Gizi. Penebar Swadaya, Jakarta. 16. Mudjito. 2010. Mewaspadai Nutrisi Anak Sekolah. http://www.suarakaryaonline.com diakses 7/10/2010 17. Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta 18. Ridwan. 2008. Ketercapaian Prestasi Belajar. http://ridwan202.wordpress.com diakses 9/10/2010 19. Sanglah. 2010, Gizi Seimbang Kunci Hidup Sehat Dan Produktif. http://sanglahhospitalbali.com diakses 5/10/2010 20. Saryono. 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra Cendekia, Jakarta. 21. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta, Jakarta. 22. Supariasa, B. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta. 23. Suhardjo. 2000. Perencanaan Pangan Dan Gizi. Bumi Aksara, Jakarta.

326 GIZIDO Volume 4 No. 1 Mei 2012 Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Nonce N. Legi 24. Sunartombs. 2009. Pengertian Prestasi Belajar.http://sunartombs.wordpress.com diakses 3/10/2010 25. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Gramedia, Jakarta.