Pendugaan Bobot Karkas, Persentase Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan Berdasarkan Umur Ternak

dokumen-dokumen yang mirip
Endah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL

Hubungan Antara Bobot Potong... Fajar Muhamad Habil

HUBUNGAN ANTARA BOBOT POTONG DENGAN YIELD GRADE DOMBA (Ovis aries) GARUT JANTAN YEARLING

Hubungan Panjang Badan dan Panjang Kelangkang dengan Persentase Karkas Sapi Bali

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

HUBUNGAN BOBOT KARKAS DENGAN LUAS URAT DAGING MATA RUSUK PADA SAPI BRAHMAN CROSS JANTAN DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) LUBUK BUAYA PADANG SKRIPSI.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

Distribusi komponen karkas sapi Brahman Cross (BX) hasil penggemukan pada umur pemotongan yang berbeda

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

DOI: pissn eissn X

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

KARAKTERISTIK KARKAS KERBAU RAWA DI KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN

Hubungan Umur, Bobot dan Karkas Sapi Bali Betina yang Dipotong Di Rumah Potong Hewan Temesi

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

HUBUNGAN ANTARA UKURAN UKURAN TUBUH TERHADAP BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH

D. Akhmadi, E. Purbowati, dan R. Adiwinarti Fakultas Peternakan Unuversitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

Muhamad Fatah Wiyatna Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

PENDAHULUAN. Tujuan utama dari usaha peternakan sapi potong (beef cattle) adalah

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN KULLIT KOPI TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN TERNAK BABI

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

Kondisi Tempat Pemotongan Hewan Bandar Buat Sebagai Penyangga Rumah Pemotongan Hewan (Rph) Kota Padang

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Ternak babi bila diklasifikasikan termasuk ke dalam kelas Mamalia, ordo

KARAKTERISTIK KARKAS DAN BAGIAN-BAGIAN KARKAS SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN DAN BETINA PADA PETERNAKAN RAKYAT DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Identifikasi Komposisi Tubuh Babi Timor Jantan yang Dipelihara Secara Ekstensif

Korelasi Antara Nilai Frame Score Dan Muscle Type... Tri Antono Satrio Aji

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu bangsa sapi lokal asli

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum

STUDI KARAKTERISTIK KARKAS BABI BALI ASLI DAN BABI LANDRACE YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKU BABI GULING

Hubungan antara Umur dengan Berat Karkas Depan (Fore Quarter) Ditinjau dari Potongan Primal Sapi Bali Jantan

I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh

IV PEMBAHASAN. yang terletak di kota Bekasi yang berdiri sejak tahun RPH kota Bekasi

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Sumber Daya Genetik Ternak dari Jawa Barat, yaitu dari daerah Cibuluh,

HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI. Oleh NUR FITRI

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008

ANALISIS TUMBUH KEMBANG KARKAS SAPI BALI JANTAN DAN BETINA DARI POLA PEMELIHARAAN EKSTENSIF DI SULAWESI TENGGARA. Oleh: Nuraini dan Harapin Hafid 1)

PROPORSI KARKAS DAN KOMPONEN-KOMPONEN NONKARKAS SAPI JAWA DI RUMAH POTONG HEWAN SWASTA KECAMATAN KETANGGUNGAN KABUPATEN BREBES

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

PERSENTASE KARKAS, TEBAL LEMAK PUNGGUNG DAN INDEKS PERDAGINGAN SAPI BALI, PERANAKAN ONGOLE DAN AUSTRALIAN COMMERCIAL CROSS

TINJAUAN PUSTAKA Kurban Ketentuan Hewan Kurban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keunggulan antara lain karena pertumbuhannya yang cepat, konversi ransum yang

S. Mawati, F. Warastuty, dan A. Purnomoadi Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan setiap pukul WIB,

PRODUKTIVITAS KARKAS DAN KUALITAS DAGING SAPI SUMBA ONGOLE DENGAN PAKAN YANG MENGANDUNG PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK

KAJIAN PERTUMBUHAN KARKAS DAN BAGIAN NON KARKAS KAMBING LOKAL JANTAN PASCA PEMBERIAN ASAM LEMAK TERPROTEKSI

SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET

PENAMPILAN PRODUKSI DAN KUALITAS DAGING KERBAU DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK, KUNYIT DAN TEMULAWAK PADA PAKAN PENGGEMUKAN SKRIPSI NOVARA RAHMAT

Bibit babi Bagian 4 : Hampshire

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

KARAKTERISTIK KARKAS SAPI JAWA (STUDI KASUS DI RPH BREBES, JAWA TENGAH)

KORELASI GENETIK DAN FENOTIPIK ANTARA BERAT LAHIR DENGAN BERAT SAPIH PADA SAPI MADURA Karnaen Fakultas peternakan Universitas padjadjaran, Bandung

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

PARAMETER TUBUH DAN SIFAT-SIFAT KARKAS SAPI POTONG PADA KONDISI TUBUH YANG BERBEDA SKRIPSI VINA MUHIBBAH

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

Pengaruh Zeolit dan Tepung Darah sebagai Sumber Protein dalam Ransum terhadap Kualitas Karkas Babi

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

KUALITAS KARKAS TERNAK BABI GROWER YANG MENGGUNAKAN TEPUNG KULIT KOPI SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN DEDAK PADA RANSUM

KUALITAS FISIK DAGING LOIN SAPI BALI YANG DIPOTONG DI RUMAH POTONG HEWAN (RPH) MODEREN DAN TRADISIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H

PENYIMPANGAN BOBOT BADAN MENURUT RUMUS SCHOORL TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL PADA KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

BOBOT POTONG PANJANG KARKAS BOBOT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS BABI GROWER DENGAN PEMBERIAN GULA AREN (Arenga pinnata Merr) DALAM AIR MINUM

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

PENDAHULUAN. Populasi domba terbesar terdapat di Kabupaten Garut yang termasuk salah

PERSENTASE BAGIAN PANGAN DAN NONPANGAN ITIK MANDALUNG PADA BERBAGAI UMUR

PENGARUH LAMA PEMBERIAN BUNGKIL INTI SAWIT (BIS) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KARKAS BABI LANDRACE

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan

PERBANDINGAN PERSENTASE KULIT ANTARA KAMBING KEJOBONG, KAMBING PERANAKAN ETTAWAH DAN KAMBING KACANG JANTAN UMUR SATU TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

POLA PERTUMBUHAN KAMBING JAWARANDU BETINA DI KABUPATEN REMBANG (Growth Pattern of Female Jawarandu Goat in Rembang Regency)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara zoologis ternak babi termasuk ke dalam phylum Chordata, kelas

KORELASI UKURAN LINEAR TUBUH DENGAN BOBOT KARKAS DAN RECAHAN KOMERSIAL KARKAS BABI PERSILANGAN LANDRACE JANTAN

KOMPOSISI FISIK POTONGAN KOMERSIAL KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN DENGAN RASIO PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA SELAMA DUA BULAN PENGGEMUKAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

YIELD GRADE DAN RIB EYE MUSCLE AREA KAMBING KACANG JANTAN DENGAN BERBAGAI KADAR PROTEIN DAN ENERGI PAKAN

HUBUNGAN BUTT SHAPE KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS TERHADAP PRODUKTIVITAS KARKAS PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

Penyimpangan Bobot Badan Dugaan Mohammad Firdaus A

RESPON PENGGANTIAN PAKAN STARTER KE FINISHER TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAN PERSENTASE KARKAS PADA TIKTOK. Muharlien

PENGARUH PENAMBAHAN KACANG KEDELAI ( Glycine max ) DALAM PAKAN TERHADAP POTENSI REPRODUKSI KELINCI BETINA NEW ZEALAND WHITE MENJELANG DIKAWINKAN

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan Sapi Pedet

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

POLA PERTUMBUHAN DAN KORELASI UKURAN-UKURAN TUBUH DOMBA LOKAL KOTA PADANG SUMATERA BARAT PADA JENIS KELAMIN YANG BERBEDA

Transkripsi:

Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2011 Vol. 13 (2) ISSN 1907-1760 Pendugaan Bobot Karkas, Persentase Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan Berdasarkan Umur Ternak The Prediction of Carcass Weight, Percentage of Carcass, and Back Fat Thickness of Male Duroc Pig Based on Their Age S.N. Aritonang, J. Pinem, dan S. Tarigan Fakultas Peternakan Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis Padang, 25163 e-mail: sn_aritonang@yahoo.com (Diterima: 27 Desember 2010; Disetujui: 14 April 2011) ABSTRACT The research for predicting of carcass weight, percentage of carcass and back fat thickness of male Duroc pig based on their age was done on one hundred and twenty male Duroc pigs. The pigs were divided into four different groups of their aged: A (240-270 days), B (271-300 days), C (301-330 days) and D (331-360 days). Survey method was done by using purposive quota sampling in Mabar Slaugther House, Medan. The variables observed were carcass weight, percentage of carcass, and back fat thickness of male Duroc pig. The prediction of variables which correlated with their aged were measured by using regression analysis. The result indicated that there was closely relation between animal age with carcass weight, percentage of carcass, and back fat thickness of male Duroc pig (P<0.01). The correlation coefficients were 0.989; 0.891 and 0.957 respectly. Keywords: Duroc pig, carcass percentage, back fat thickness PENDAHULUAN Ternak babi merupakan salah satu sumber protein hewani dan sangat efisien dibanding ternak lainnya, sehingga arti ekonomi ternak babi sangat menguntungkan bahkan dapat menjadi salah satu sumber pemasukan daerah. Namun ketersediaannya sebagai sumber protein hewani sangat terbatas, yang disebabkan oleh tempat pemeliharaan yang terbatas pada daerah tertentu dan keadaan sosial budaya yang tidak mendukung. Dilihat dari segi ekonomi, babi mampu melahirkan anak dua kali per tahun atau lima kali per dua tahun, dengan jumlah anak yang dilahirkan bisa mencapai 8 ekor/induk/kelahiran (Booth, 1995). Di samping itu dalam peneliharaannya ternak babi lebih efisien karena dapat memanfaatkan sisa-sisa bahan makanan, baik sisa dapur maupun sisa-sisa hasil pertanian. Menurut Sihombing (1997), babi Duroc berasal dari bagian Barat laut Amerika dari galur babi merah yang dikembangkan di New Jersey. Babi tipe ini berwarna merah terang hingga gelap, tetapi di Indonesia banyak berwarna putih kemerah-merahan. Babi Duroc menonjol karena pertambahan bobot badan dan efisiensi pakan yang baik sekali, dewasa kelaminnya cepat dan bisa beranak dua kali setahun. Ukuran tubuh babi Duroc adalah panjang, punggung berbentuk busur, kuat dan lebar, susunan badan padat, lemak sedikit, kepala dan leher ringan dan halus, ukuran kaki panjangnya sedang. Umumnya babi Duroc dapat mencapai bobot 150 kg pada umur 12 bulan (Soeparno, 2005). Menurut Soeparno (2005) bobot karkas babi merupakan bobot seekor babi yang telah dipotong setelah dikurangi atau dipisahkan bagian kepala, paru-paru, jantung, jeroan dan ke empat kaki mulai dari korpus (lutut bagian depan) dan tarsus (lutut bagian belakang). Mourad, et al. (2001) dan Mc Meekan (2009) menyatakan bahwa komposisi utama dari karkas adalah jaringan urat daging, tulang dan lemak, yang mempunyai kecepatan per 120 Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan (S.N. Aritonang et al)

tumbuhan yang berbeda-beda. Adapun persentase karkas menurut Kariasa dan Ilham (2000) merupakan perbandingan antara bobot karkas dengan bobot hidup dikalikan 100%. Aberle, et al. (2001) menyatakan faktor utama yang mempengaruhi persentase karkas adalah bobot kepala, darah, total organ bagian dalam serta isi saluran pencernaan. Tebal lemak punggung merupakan salah satu penilaian kualitas karkas babi, yang dipengaruhi oleh tipe babi, umur, makanan, bobot hidup dan kastrasi. Pengukuran dilakukan setelah karkas dibelah dua sepanjang tulang punggung lalu diukur tebal lemak punggung dengan menggunakan jangka sorong (Fabbricate dan Sultan, 1980). Tebal lemak punggung babi Duroc umur 270 hari bisa mencapai 4,123 cm, sedangkan pada umur 360 hari mencapai 4,06 cm. Namun lapisan lemak punggung yang disukai adalah setebal 3,75-5 cm (Yulnasri, 1988). Umur ternak berpengaruh terhadap bentuk tubuh ternak, di mana pada umur yang lebih tinggi menghasilkan kualitas karkas yang rendah (Ensminger, 2005). Ternak babi yang dipotong pada fase pertumbuhan dan komponen fisik karkasnya telah optimum, bobot karkas yang dihasilkan juga akan meningkat sehubungan dengan meningkatnya bobot hidup, yang juga akan berpengaruh terhadap persentase karkas maupun tebal lemak punggung (Mullerm, et al. 2000) MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan 120 ekor babi Duroc jantan dari berbagai umur yang dikelompokkan atas 4 kelompok umur, yaitu A (240-270 hari), B (271-300 hari), C (301-330) dan D (331-360 hari). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan mengukur secara langsung peubah yang diamati, dan pengambilan sampel dilakukan secara langsung terhadap peubah yang diamati dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive kuota sampling di RPH Mabar, Medan. Peubah yang diukur adalah bobot karkas, persentase karkas dan tebal lemak punggung babi Duroc jantan, sedangkan pendugaan peubah berdasarkan umur ternak digunakan analisis regresi dengan persamaan regresi Y = a + bx di mana X= Umur babi Duroc dan Y = bobot hidup, persentase karkas dan tebal lemak punggung. HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot Karkas Bobot karkas babi Duroc jantan meningkat seiring dengan bertambahnya umur, di mana pada kelompok D, yaitu umur 331-360 hari rata-rata bobot karkas yang dicapai paling tinggi sekitar 112,18+5,03 kg (Tabel 1). Peningkatan bobot karkas babi Duroc jantan pada periode umur tersebut disebabkan karena dengan bertambahnya umur akan terjadi peningkatan metabolism dan pertumbuhan semua organ dalam ternak babi. Selama pertumbuhan tulang secara kontinyu juga diikuti oleh pertumbuhan otot yang relative lebih pesat, sehingga mempengaruhi bobot hidup maupun bobot karkasnya. Sesuai dengan pendapat Ensminger (2005), bahwa bobot karkas semakin meningkat dengan bertambahnya umur ternak pada kurun waktu tertentu, yang disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh ternak. erat (P<0,01) dengan bobot karkas babi Duroc jantan dengan persamaan regresi Y = 1.2646 + 0,0311 X dan koefisien korelasi 0,989. Ini menunjukkan bahwa semakin meningkat bobot dari masing-masing organ dalam pada ternak babi yang berarti makin tinggi juga bobot karkas. Sesuai dengan pendapat Pedone, et al. (1995) bahwa bertambahnya umur ternak pada kurun waktu tertentu akan diperoleh ukuran-ukuran tubuh yang membesar. Demikian juga menurut Aberle, et al. (2001) bahwa pertumbuhan bobot karkas akan bertambah dengan bertambahnya umur. Seperti yang ditunjukkan dalam hasil penelitian ini, bahwa bobot karkas babi Duroc jantan 98,90% dipengaruhi oleh umur. Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan (S.N. Aritonang et al) 121

Tabel 1. Rataan bobot karkas babi duroc jantan dan hubungannya dengan umur Kelompok Umur (hari) Rataan Bobot Karkas (kg) Koefisien Korelasi (r) 80,38 + 4,42 91,99 + 4,11 101,76 + 3,16 112,18 + 5,03 0,989 Tabel 2. Rataan persentase karkas babi duroc jantan dan hubungannya dengan umur Kelompok Umur (hari) Rataan Persentase Karkas (%) Koefisien Korelasi(r) 70,46 + 3,26 73,04 + 0,85 74,36 + 1,06 76,02 + 2,12 0,891 Tabel 3. Rataan tebal lemak punggung babi duroc jantan dan hubungannya dengan umur Kelompok Umur (hari) Rataan Tebal Lemak Punggung (cm) 3,40 + 0,30 3,96 + 0,15 4,34 + 0,12 5,00 + 0,22 Koefisien Korelasi (r) 0,957 Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Mourad, et al. (2001) bahwa penaksiran bobot karkas berdasarkan bobot masing-masing organ yang terdapat didalamnya, merupakan hal yang sering dilakukan untuk mempertinggi nilai koefisien korelasi dalam pengukuran pada kurun waktu tertentu. Persentase Karkas Persentase karkas babi Duroc jantan meningkat seiring dengan bertambahnya umur ternak, dimana pada kelompok D, yaitu umur 331-360 hari rata-rata persentase karkas yang dicapai paling tinggi sekitar 76,02 + 2,12% (Tabel 2). Pertambahan persentase karkas yang terus terjadi dengan bertambahnya umur disebabkan selama pertumbuhan terjadi peningkatan hormon yang berpengaruh terhadap pertumbuhan baik tulang, otot maupun lemak, sehingga juga akan meningkatkan bobot badan, bobot karkas serta persentase karkas yang dihasilkan. Seperti yang dikemukan oleh Aberle, et al. (2001) bahwa bertambahnya umur pada interval waktu tertentu akan menyebabkan peningkatan persentase karkas. erat (P<0,01) dengan persentase karkas babi Duroc jantan dengan persamaan regresi Y = 55,063 + 0,060 X dan koefisien korelasi 0,891. Ini menunjukkan bahwa semakin meningkat ukuran organ-organ tubuh ternak sehingga juga meningkatkan bobot badan, bobot karkas serta persentase karkas babi Duroc jantan. Seperti yang ditunjukkan dalam hasil penelitian ini, bahwa persentase karkas babi Duroc jantan 89,1% dipengaruhi oleh umur. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ensminger (2005) bahwa pertumbuhan ternak semakin meningkat baik bagian karkas maupun non karkas bersamaan dengan waktu pemeliharaan, sehingga bobot dari karkas dan persentase karkas akan mengalami peningkatan. Persentase karkas babi Duroc jantan hasil penelitian ini yang dipotong pada umur 122 Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan (S.N. Aritonang et al)

sekitar 12 bulan (331-360 hari) sekitar 76,02%. Hasil ini senada dengan pernyataan Blakely and Blade (1998), bahwa persentase karkas ternak babi siap potong adalah sekitar 70-80%. Demikian juga pendapat Aberle, et al. (2001), bahwa rataan pemotongan pada umur 12 bulan didapat sebesar 75%. Tebal Lemak Punggung Tebal lemak punggung babi Duroc jantan meningkat seiring dengan ber tambahnya umur, di mana pada kelompok D, yaitu umur 331-360 hari rata-rata tebal lemak punggung yang dicapai paling tinggi sekitar 5,00+0,22 cm. Peningkatan tebal lemak punggung babi Duroc jantan pada periode umur tersebut disebabkan dengan bertambahnya umur maka akan terjadi pertumbuhan organorgan di dalam tubuh ternak berikut lemak yang ada di antara jaringan-jaringan tubuh, termasuk lemak punggung. Penimbunan lemak tubuh terjadi pada setiap tingkat umur jika energi di dalam tubuh melebihi dari kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan. Dengan bertambahnya umur dan bobot badan, sejalan pula dengan penimbunan lemak terutama ketebalan lemak punggung yang semakin meningkat. Seperti yang di kemukakan oleh Bee (2004), bahwa jaringan utama pada tubuh yang mengalami pertumbuhan adalah rangka, otot dan lemak. Adapun awal pertumbuhan yang cepat terjadi pada rangka kemudian daging dan akhir pertumbuhan terjadi penimbunan lemak. erat (P<0,01) dengan tebal lemak punggung babi Duroc jantan dengan persamaan regresi Y = - 403 + 0,0156 X dan koefisien korelasi 0,957. Ini menunjukkan bahwa semakin meningkat ukuran organ-organ yang menyusun tubuh termasuk lemak punggung, Seperti yang ditunjukkan dalam hasil penelitian ini, bahwa tebal lemak punggung babi Duroc jantan 95,7% dipengaruhi oleh umur. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil yang diperloleh Yulnasri (1988) bahwa tebal lemak punggung babi Duroc pada umur 270 hari dapat mencapai 4,123 cm. KESIMPULAN Umur sangat berpengaruh terhadap bobot karkas, persentase karkas dan tebal lemak punggung babi Duroc jantan, dengan koefisien korelasi masing-masing 0,989; 0,891; 0,957. Umur potong ternak terbaik adalah pada umur 331-360 hari. DAFTAR PUSTAKA Aberle E.D., J.C. Forrest., D.E. Gerrard., E.W. Mills. 2001. Principles of Meat Science. Fourth Edition.Kendall/Hunt Publishing Company. IOWA. Bee, G. 2004. Effect of Early Gestation Feeding, Birth Weigth and Gender of Progeny on Muscle Fiber Characteristics of Pig at Slaughter. Journal of Animal Science, 826:836. Booth, W.D. 1995. Wild Boar Farming in The United Kingdom. 1995. Journal of Mountain Ecology, 3, 245-248. Blakely, J. and D.H. Blade. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi Keempat. Penterjemah B. Srigandhono. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Ensminger, M.E. 2005. Animal Science. The Interstate Printed and Publisher Inc. Denville, Illinois. Fabbricate, T. and W.J. Sutan. 1980. Practical Meat Cutting and Merchandising Vol. 2. Pork, Lamb, Veal. The Avi Publishing Company Inc. Westport. Kariasa, I.K. dan N. Ilham. 2000. Analisis Penawaran Dan Permintaan Serta Potensi Ekspor Daging Babi di Indonesia. Jurnal agro ekonomi, 15, 1-24. Mc Meekan, C.P. 2009. The Nature and Variability of The Carcass Characters in Danish and English Bacon Pigs. The Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan (S.N. Aritonang et al) 123

Journal of Agricultural Science, 29, 131-141. Mourad, M., G. Gbanamau and L.B. Balde. 2001. Carcass Characteristics of West Africa Dwarf Goats Under Extensive System. Small Ruminan Research, 42, 81-85. Mullerm E. G. Moser., H. Bartenschlager and H. Geldermann. 2000. Trait Value of Growth, Carcass and Meat quality in Wild Boar. Journal of Animal Breeding and Genetics, 117, 185-202. Pedone, P., S. Mattioli and L. Mattioli. 1995. Body Size and Growth Pattern in Wild Boars of Ttuscany. Journal of Mountain Ecology, 3, 66-68. Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Beternak Babi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soeparno. 2005. Ilmu dan teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Yulnasri, 1988. Pengaruh Kastrrasi Terhadap Bobot Karkas Dan Tebal Lemak Punggung pada Babi betina. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Padang. 124 Karkas dan Tebal Lemak Punggung Babi Duroc Jantan (S.N. Aritonang et al)