BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang bertujuan menyajikan informasi secara sangat tepat dan teliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia, suatu objek,suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Sifat Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruktivis yang dirasa cocok untuk menggambarkan dan menggali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Isaac dan Michael menyebutkan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai suatu kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian bersifat deskriptif karena penelitian ini hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena, gejala, fakta, atau informasi sosial. Menurut Bogdan dan Taylor yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Didalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada permasalahan, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif menurut Drs. Mardalis bertujuan untuk Mendeskripsikan, mencatat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hakikatnya merupakan upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian karya ilmiah, seorang peneliti harus memahami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada menjadi objek penelitian. Format deskriptif kualitatif dianggap tepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

Metode Penelitian Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data da

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI. dengan pendekatan secara kualitatif. Dengan pertimbangan bahwa penelitian yang

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat atau tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 1 Sedangkan

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah tipe penelitian deskriptif. Hamidi 1 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan informasi secara sangat tepat dan teliti (accurately and precisely) tentang karakteristik yang sangat luas dari suatu populasi. Data yang disajikan berupa cerita para responden atau informan tentang pertimbangan, pengalaman, pengetahuan, tradisi, filsafat/pandangan hidup. Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa yang pada prinsipnya adalah mencari jawaban detail melalui wawancara mendalam. Moleong 2 menyatakan: Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipankutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, foto, catatan lapangan, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, arsip, dan dokumen penting lainnya. Peneliti menggunakan tipe deskriptif dalam penelitian ini, karena berdasarkan data yang dikumpulkan berupa data dalam bentuk kata-kata serta pengamatan melalui pengetahuan, tanggapan atau persepsi, tindakan dan 1 Prof. Dr. Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press. 2008 hal 10-11. 2 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008 hal 11. 33

34 aktifitas yang dilakukan subyek penelitian. Kemudian dilengkapi dengan datadata yang berasal dari kepustakaan dan dokumentasi. 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan varian penelitian studi kasus. Denzin dan Lincoln 3 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Bogdan 4 menyatakan bahwa metodologi dalam penelitian kualitatif, pada dasarnya adalah research procedurse which produce descriptive data; people s own written or spoken words and abservable behavior (prosedur-prosedur penelitian yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif; yang ditulis atau diucapkan orang dan perilaku-perilaku yang dapat diamati). Dari penjelasan tersebut, peneliti memilih menggunakan metodologi kualitatif karena peneliti berusaha untuk mendeskripsikan suatu gejala dengan berdasarkan data yang diperoleh dari nara sumber yang langsung terkait pada obyek penelitian. Dalam hal ini, kaitannya adalah dengan berjalannya program public relations khususnya implementasi strategi PR itu sendiri. Robert K. Yin 5 di dalam bukunya yang berjudul Studi kasus Desain & Metode, menyatakan: Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan How atau Why, bila 3 Ibid. 5 4 Pawito, Ph.D Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS. 2007, 84. 5 Robert K. Yin. Studi Kasus Desain dan Metode. Terjemahan: M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT Rajawali Pers. 2008, 1.

35 peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengkontrol peristiwaperistiwa yang akan diselidiki, dan bila mana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata. Studi kasus pada penelitian ini akan mendeskripsikan penerapan strategi Humas Badan Narkotika Nasional dalam kampanye pencegahan peredaran narkoba di lingkungan aparatur negara dalam hal ini adalah sipir lembaga pemasyarakatan Cipinang periode tahun 2012. 1.3 Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Badan Narkotika Nasional dan sipir penjara di Lapas Cipinang karena satu sama lainnya saling berkaitan dengan pencegahan peredaran narkoba di lingkungan aparatur negara. penulis dapat memahami bahwa dalam menentukan key informan dan informan berdasarkan pada karakteristik yang sesuai dengan tujuan penulis atau yang dianggap memiliki informasi yang relevan dengan masalah pokok penelitian. 3.3.1 Key Informan dan Informan Penelitian ini memerlukan sumber untuk memperoleh dan menggali informasi yang akurat dan fokus pada permasalahan yang diteliti. Ruslan 6 berpendapat bahwa, Key informan adalah orang utama yang merupakan kunci diharapkan menjadi narasumber informasi dalam suatu penelitian. Dasar untuk memilih atau menentukan orang yang dapat digunakan sebagai informan kunci menurut Cutlip, Center dan Broom 7 adalah pengetahuan yang mereka miliki dan kemampuan mereka untuk mewakili pandangan pihak- 6 Ruslan, op.cit., 61. 7 Cutlip, Center dan Broom, op.cit., 335.

36 pihak lain. Patton 8 menyebutkan a good informant is one who has the knowledge and experience-the researcher requires, has ability to reflect; is articulate, has the time to be interviewed and is willing to participate in the study. 1. Key informan adalah orang utama yang merupakan kunci yang diharapkan menjadi narasumber informasi penelitian. 9 Bapak Kombes Sumirat Dwiyanto selaku Kepala Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi Badan Narkotika Nasional ialah key informan pada penelitian ini. Alasan peneliti memilih Kepala Bagian Hubungan Masyarakat karena beliau memiliki kapasitas dan berkompeten dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu beliau dapat memberikan informasi dan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan berkaitan dengan penelitian. Key informan tersebut juga dapat menjawab berbagai pertanyaan mengenai penerapan strategi Humas Badan Narkotika Nasional karena terlibat langsung dalam perencanaan strategi hingga implementasinya. 2. Informan dalam penelitian ini adalah Bapak Krisna Anggara selaku Kepala Sub Bagian Humas, dr Victor Pudjiadi selaku Direktur Advokasi bidang Pencegahan agar mendapat keterangan tambahan mengenai objek yang diteliti. Selain itu peneliti juga menggunakan informan Sipir Penjara Cipinang yang mewakili pendapat dan keterangan tambahan mengenai program strategi Humas BNN. 8 Hamidi, op.cit., 78. 9 Rosady Ruslan. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo. 2008, hal 6.

37 Sugiyono 10, informan dalam penelitian ini ialah sumber utama yang dapat memberikan masukan mengenai strategi Humas BNN dalam kampanye pencegahan peredaran narkotika di lingkungan aparatur negara. Kriteria dari seorang informan antara lain: a. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses ekulturasi, sehingga sesuatu itu tidak hanya diketahui tapi juga dimengerti b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti c. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan hasil kemasannya sendiri 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data penelitian berdasarkan cara perolehan dan sumber data dibedakan menjadi: 1. Data Primer Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data diperoleh langsung dari sumbernya dan diperlukan waktu lebih lama dalam pengumpulannya dibanding data sekunder. 11 Teknik pengumpulan data menggunakan: a. Wawancara mendalam adalah riset yang dilakukan dengan cara melakukan percakapan dua orang yakni sumber informasi. Wawancara studi kasus bertipe open-ended, dimana peneliti dapat bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fata suatu peristiwa 10 Sugiyono. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. 2005 hal 56 11 Istijanto. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005, hal 45

38 di samping opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Pada beberapa situasi, peneliti bahkan bisa meminta responden untuk mengetengahkan pendapatnya sendiri terhadap peristiwa tertentu sebagai dasar penelitian selanjutnya. 12 Wawancara dengan pihak internal Internal BNN yakni Kepala bagian Humas dan Dokumentasi, Bapak Drs. Sumirat Dwiyanto, Msi. Selain itu wawancara pun dilakukan dengan pihak internal lainnya seperti Kepala Sub Bagian Humas BNN, Bapak Khrisna Anggara, SH, Msi dan Direktur Advokasi Bidang Pencegahan, Dr. Victor Pudjiaji juga seorang sipir di Lapas Cipinang. Dalam hal ini mereka terlibat langsung kegiatan-kegiatan kehumasan. Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari divisi bagian kehumasan BNN. Data primer merupakan data penelitian berupa informasi-informasi penelitian yang diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara. 2. Data Sekunder a. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi. 13 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari BNN 12 Robert K. Yin. Studi Kasus Desain & Metode. Terjemahan: M. Djauzi Mudzakir. Jakarta: PT. Rajawali Pers. 2008 hal 108 13 J. Supranto. Statistik Teori dan aplikasi Edisi 6 Jilid 1. Erlangga. Jakarta: Erlangga. 2000 hal 10

39 yang berupa data-data perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan: Studi Dokumentasi Teknik dokumentasi merupakan informasi yang berasal dari catatan penting, baik dari lembaga/organisasi maupun perorangan. 14 Peneliti mengumpulkan data-data berupa fakta, gambar-gambar dari kegiatan promosi yang dilakukan humas. b. Studi Kepustakaan Riset Kepustakaan/Studi Pustaka ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat dan mengolah bahan penelitian. 15 Peneliti mengumpulkan data-data dari buku-buku kepustakaan. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, peneliti berpendapat bahwa data sekunder digunakan untuk melengkapi dan menunjang data primer yang telah diperoleh melalui wawancara mendalam. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder berupa studi kepustakaan yang diperoleh melalui buku, media online, website BNN yang berkaitan dengan informasi tentang organisasi/lembaga yang menjadi objek penelitian ini. 3.5 Definisi Konsep dan Fokus Penelitian 3.5.1 Definisi Konsep Konsep dari penelitian ini akan diarahkan kepada rangkaian kegiatan komunikasi yang bersifat persuasif yang dilakukan humas BNN. Fokus 14 Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah Press. 2008 hal 56 15 Mustika Zed. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2004 hal 3

40 penelitian akan difokuskan pada strategi kampanye yang dilakukan Humas BNN. Fokus penelitian mengenai kegiatan promosi yang dijabarkan melalui bauran Public Relations.yang diantaranya yaitu: 1. Strategi Strategi merupakan suatu rangkaian rencana yang terdiri dari susunan langkah-langkah ke depan agar tujuan utama dari organisasi/lembaga tersebut tercapai. Fokus humas BNN dalam menjalankan kampanye dan fokus strategi yang diambil ialah membentuk kader di instansi pemerintah karena aparat pemerintah memiliki peran yang strategis dalam kelangsungan roda pemerintahan negeri ini, sehingga sinergi yang dibentuk oleh BNN bersama dengan para aparat pemerintah di berbagai instansi ini akan menciptakan jejaring yang kuat dalam bersama-sama menanggulangi masalah penyalahgunaan Narkoba. 2. Kampanye Kampanye merupakan salah satu bagian sosialisasi yang bertujuan agar pihak yang dididik atau diajak, yang kemudian mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Tujuan akhir kampanye sosialisasi adalah agar mampu bersikap dan bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang ditawarkan. Dalam hal ini adalah pengetahuan mengenai pencegahan peredaran narkoba. 3. Pencegahan Pencegahan berarti mencegah yaitu berbuat sesuatu sehingga orang mengurungkan niatnya melakukan sesuatu hal yang tidak diinginkan. Pencegahan narkoba adalah lebih baik dari pada pemberantasan.

41 Pencegahan penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, menindak tegas aparat penegak hukum yang terlibat di dalam proses peredaran narkoba, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba. 4. Badan Narkotika Nasional Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional, BKNN diganti dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). BNN, sebagai sebuah lembaga forum dengan tugas mengoordinasikan 25 instansi pemerintah terkait dan ditambah dengan kewenangan operasional, mempunyai tugas dan fungsi: 1. mengoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan narkoba; dan 2. mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan nasional penanggulangan narkoba. 5. Aparatur Negara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan aparat adalah badan pemerintahan; instansi pemerintah; pegawai negeri; alat negara. Sedangkan istilah aparatur negara diartikan sebagai pegawai negeri; alat negara. Kata aparatur sendiri berarti perangkat, alat (negara, pemerintah); para pegawai (negeri). Aparatur negara merupakan

42 alat kelengkapan negara, terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian, yang mempunyai tanggung jawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari.aparat pemerintah adalah anggota masyarakat yang secara hukum dikukuhkan sebagai abdi negara yang bertanggung jawab atas dasar tugas dan wewenang yang telah diberikan sesuai bidang kemampuannya. 3.5.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini ada pada penerapan strategi kampanye pencegahan peredaran narkoba bagi aparatur negara oleh Humas BNN. Penelitian dikhususkan pada bagian Humas BNN tersebut dalam mewujudkan strategi kampanye yang telah direncanakan. Apakah peran yang dilakukan oleh Humas BNN sejalan dengan visi dan misi dari BNN sendiri yaitu, Terwujudnya masyarakat Indonesia bebas penyalahgunaan dan peredaran narkotika, psikotropika dan bahan adikitif lainnya (narkoba) tahun 2015. Periode riset berlangsung dari Juli-November 2012. Dalam hal ini Humas BNN juga turut mengemban misi BNN yaitu, melaksanakan pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabiltasi, hukum dan kerja sama di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya. Humas BNN juga memiliki peran yang cukup strategis, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh BNN yaitu, tercapainya komitmen yang tinggi dari segenap komponen pemerintah dan masyarakat untuk memerangi narkoba.

43 Humas BNN dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya menyebarkan berbagai informasi yang berkaitan dengan kegiatan BNN melalui berbagai bentuk media, baik media cetak, media luar ruang, maupun melalui multi media dan internet. Untuk itu fokus penelitian ini mengacu pada strategi Humas BNN pada kampanye pencegahan peredaran narkoba bagi aparatur negara. Tahapannya sebagai berikut: 1. Fact Finding Menggunakan metode SWOT dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber, menganalisis unsur kekuatan ( strength), kelemahan ( weakness), peluang (opportunity), dan ancaman ( threat) dari faktor-faktor masalah internal dan eksternal objek penelitian yang akan diambil. 2. Planning and Programming Tujuan yang akan ditetapkan secara realistik, rasional dan spesifik diharapkan sebagai prioritas arah yang akan dicapai melalui program kampanye pencegahan peredaran narkoba bagi aparatur negara. Mengidentifikasi publik dan mengsegmentasikannya, publik atau khalayak sasaran yang akan dituju dalam program tersebut. Pemilihan khalayak mana yang akan menjadi sasaran tergantung pada program kampanye yang akan dilaksanakan. Strategi yang dilakukan dapat diartikan sebagai pendekatan yang akan diambil untuk menuju pada situasi tertentu dari posisi saat ini, yang dibuat berdasarkan analisis masalah dan tujuan yang telah ditetapkan dalam merencanakan kampanye tersebut. 3. Taking Action and Communication

44 Pesan komunikasi yang ingin disampaikan oleh lembaga melalui kegiatan Humas dalam rangka program kampanye ini kepada khalayak sasarannya baik secara lisan atau tulisan. 4. Evaluation Sejauh mana program kampanye yang dilaksanakan berjalan sesuai dengaharapan dan apakah setelah kampanye selasai program tersebut tetap berjalan. Khalayak sasaran dengan adanya program ini mengubah perilaku menjadi lebih baik dan mau menjalankan program kampanye. 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Patton 16 yang dikutip oleh Moleong, mendefinisikan analisis data sebagai suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar. Berdasarkan pernyataan tersebut, proses yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah: Teknik analisis data yang digunakan dalam menggambarkan data yang diperoleh dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Reduksi Data Reduksi data adalah proses memilih data yang penting dan yang kurang penting. Data yang sudah direduksi, kemudian dikelompokkan jenisnya dan disusun secara berurutan sehingga peneliti bisa mendapatkan draft atau rancangan kasar mengenai hasil penelitian. Data yang diresukdi berasal dari data primer (wawancara mendalam dan obervasi non - partisipan) dan data sekunder (studi kepustakaan dan dokumentasi). 2. Interpretasi Data 16 Moleong, op.cit., 280.

45 Interpretasi data adalah kegiatan proses penafsiran data yang kemudian dianalisis dan dikaitkan dengan tema dan tujuan penelitian yang dilakukan. Interpretasi data dilakukan setelah semua data terkumpul dan peneliti mulai mencari makna-makna yang terdapat dalam hasil penelitian agar bisa dijabarkan secara sistematis. Makna-makna tersebut biasanya tersirat melalui grafik, gambar atau angka kuantitatif. Pada penelitian ini data yang diinterpretasi berupa dokumen-dokumen tertulis berisi kata-kata serta data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dari subyek penelitian. 3. Penyajian Data Proses penyajian data dilakukan dengan mengikuti karakteristik karya ilmiah, yaitu sistematis atau berurutan, penyampaian yang logis dan rasional, bersifat empiris atau bisa diamati oleh indera manusia, disampaikan dalam bahasa sederhana yang mudah dipahami untuk menghilangkan keraguan dan dapat diteliti ulang. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah analisis data terakhir yang bertujuan untuk menyederhanakan uraian mengenai tema yang diangkat. 3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Berkaitan dengan pemeriksaan keabsahan data, Kriyantono 17 menyatakan analisis Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subyek dengan meneliti kebenarannya dengan data yang empiris (sumber data lainnya) yang tersedia. Disini jawaban di cross-check dengan dokumen yang ada. Berdasarkan itu, 17 Kriyantono, op. cit., 70.

46 peneliti berpendapat bahwa peneliti dalam penelitian harus mengecek kebenaran data dengan dokumen yang ada. Menurut Dwidjowinoto 18 ada beberapa macam triangulasi, yaitu: 1. Triangulasi Sumber, yaitu suatu metode yang membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang berbeda. 2. Triangulasi Waktu, yaitu suatu metode dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia selalu berubah setiap saat. 3. Triangulasi Teori, yaitu metode yang memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap. 4. Triangulasi Periset, yaitu metode yang dengan menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau wawancara. 5. Triangulasi Metode, yaitu usaha periset untuk mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama. Dari beberapa penjelasan mengenai teknik keabsahan data di atas, maka pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik keabsahan data, yaitu dengan menggunakan Triangulasi Sumber. Triangulasi sumber yaitu memperoleh informasi dari beberapa sumber yang berhubungan dengan penelitian ini. Triangulasi berasal dari sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif 19. Hal itu dapat dicapai dengan jalan, antara lain: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 18 Ibid. 19 Lexy J. Moleong, Op. cit, Hal 330

47 3. Membandingkan apa yang dikataka orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang yang dikatakan sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Penelitian ini menggunakan analisis data triangulasi yang memfokuskan pada point kelima dengan cara membandingkan hasil wawancara mendalam dengan menambahkan data sekunder berasal dari studi kepustakaan dan dokumen.