RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN KARPET MENGGUNAKAN MODEL Q PROBABILISTIK DI DEPARTMENT TOWN MANAGEMENT PT. FREEPORT INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG KARPET MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER INTERVAL PROBABILISTIC MODEL

Rancangan Sistem Persediaan Bahan Baku Kertas Menggunakan Model Persediaan Stokastik Joint Replenishment di PT KARYA KITA *

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q

Usulan Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Komponen Menggunakan Model Persediaan Q di PT. X *

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

USULAN PEMESANAN SEPATU KESELAMATAN DENGAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus di PT. X) *

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU AIR BRAKE SYSTEM MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Persediaan Komponen Multi Eselon Dengan Permintaan Berdasarkan Laju Kerusakan (Studi Kasus Di Perusahaan Tepung Ikan) *

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK STEERING GEAR MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT PINDAD (PERSERO)*

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Semen Dengan Kendala Kapasitas Gudang Menggunakan Model Probabilistik Q

Penentuan Persediaan Bahan Baku Optimal Menggunakan Model Q dengan Lost Sales Pada Industri Air Minum Dalam Kemasan

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673

Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

BAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT

Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN DI DIVISI GROCERY PT. HERO SUPERMARKET Tbk. CABANG HERO SOLO SQUARE

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014

Model Sistem Persediaan Probabilistik Multi Item pada Pendistribusian Multi Eselon Dengan Potongan Harga

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Bahan Baku Kain Dengan Kendala Anggaran *

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

BAB III METODE PROBABILISTIK P

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Metode Probabilistik, Demand Variabel dan Lead Time Konstan. Universitas Kristen Maranatha.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL (CCO) PADA PT PALKO SARI EKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengelolaan Persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI. Desain Sistem Informasi menerangkan sistem adalah sekumpulan dari elemenelemen

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN WAKTU DAN JUMLAH PENGIRIMAN BOLU LAPIS LEGIT DENGAN MODEL PROBABILISTIC P (PENELITIAN DI PD. SAWARGI KP.RADUG - GARUT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN KAPAS DENGAN KRITERIA MINIMASI TOTAL BIAYA DI PT. WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG *

KONSEP DASAR MANAJEMEN PERSEDIAAN DI UNIT KERJA LAYANAN KESEHATAN

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

Transkripsi:

Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN KARPET MENGGUNAKAN MODEL Q PROBABILISTIK DI DEPARTMENT TOWN MANAGEMENT PT. FREEPORT INDONESIA Joni Wenda, Lisye Fitria, Rispianda Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Email: joniwenda@ymail.com ABSTRAK Department Town Management PT. Freeport Indonesia akan membuat rancangan sistem persediaan karpet dengan menggunakan model Q probablistik. Permasalahan yang sering terjadi adalah kekurangan persediaan karpet karena perhitungan jumlah pemesanan dilakukan tidak mempertimbangkan faktor alam, sehingga terjadi kekurangan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan proses pelayanan karpet terhadap karyawan yang berada di lingkungan perusahaan. Menghindari terjadinya hal tersebut, maka dilakukan perancangan sistem persediaan karpet dengan menggunakan Q probablistik fixed order size system (Model Q) yang dikembangkan oleh Hadley dan Within (1963) dan Bahagia, 2006. Kata kunci: Rancangan sistem persediaan karpet, model Q. probabilistik ABSTRACT Town Management Department PT. Freeport Indonesia will make the design of the carpet supply system using a model Q probablistik. The problem that often occurs is the shortage carpet because the calculations do not take into consideration the number of bookings in order to avoid this situation, resulting in a shortage. This can cause disruption of service process carpet against employees who are in a corporate environment. Avoid this, then the design carpet inventory system using Q probablistik fixed order size system (Model Q) developed by Hadley and Within (1963) and Bahagia 2006. Keywords: The design of the carpet supply system, model Q probabilistic Reka Integra - 405

Wenda, dkk. 1. PENDAHULUAN 1.1.Pengantar Department Town Management adalah salah satu bagian dari PT. Freeport Indonesia yang merupakan bagian penunjang untuk menjalankan kegiatan produksi tambang. Department Town Management menangani 1000 perumahan staff maupun non staff yang ada di perusahaan PT. Freeport Indonesia. Seluruh karyawan berhak mendapatkan karpet di setiap rumah maupun barak. Pengadaan karpet di perumahan maupun barak tersebut merupakan salah satu tugas yang harus dikendalikan oleh Department Town Management (DTM). Department Town Management memiliki tanggung jawab penyediaan karpet untuk seluruh jobsite. Adapun beberapa jenis karpet yang harus disediakan adalah karpet warna coklat gelap, karpet warna biru, karpet woll tipis, karpet woll tebal dan karpet under layer. Karpet ini biasa digunakan untuk perumahan karyawan staff, non-staff, guest house, perkantoran, tempat-tempat ibadah, hotel dan yang liannya. Karpet under layer digunakan sebagai penahan dingin untuk alas karpet woll tebal. 1.2 Identifikasi Masalah Persediaan karpet tentu sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan. Jika karpet pengganti tidak dipersiapkan sebelumnya, perusahaan akan mengalami hambatan pelayanan pada pelanggan yang diakibatkan kekurangan persediaan. Jika terjadi kekurangan persediaan departemen akan menunggu barang yang diminta sampai dengan tersedia di gudang. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan yang optimal. Perencanaan yang dimaksud, yaitu dengan melakukan perencanaan pada akhir periode dan meramalkan permintaan periode ke depan, berdasarkan pola data periode sebelumnya. Sedangkan pengendalian persediaan Q probablistik untuk menentukan jumlah pemesanan optimal (q 0 ) setiap kali pemesanan dan kapan harus dilakukan pemesanan kembali / reorder point (r). Sehingga perlu adanya suatu penelitian untuk merancang sistem persediaan karpet untuk menentukan jumlah pemesanan karpet yang optimal. 2. STUDI LITERATUR 2.1 Persediaan Persediaan adalah suatu sumber daya yang menganggur (idle resource), yang keberadaannya menunggu untuk diproses lebih lanjut, yaitu kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi. Jika persediaan tersebut tidak tersedia atau tidak memadai, peluang terjadinya kekurangan persediaan (inventory shortage) pada saat yang dibutuhkan akan semakin besar. (Starr, and Miller, 1962) Fungsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja (performance) yang optimal. Tipe persediaan dalam sistem manufaktur menurut Greene (1974) terdiri dalam tiga bentuk, yaitu bahan baku yang merupakan masukan awal proses transformasi, barang setengah jadi yang merupakan bentuk peralihan, dan barang jadi yang merupakan hasil akhir proses transformasi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Reka Integra - 406

Rancangan Sistem Persediaan Karpet Menggunakan Model Q Probabilistik di Department Town Management PT. Freeport Indonesia 2.2 Karateristik Model Q Karateristik kebijakan invetori model Q ditandai oleh 2 hal mendasar sebagi berikut: 1. Besarnya ukuran lot pemesanan q 0 selalu tetap untuk setiap kali pemesanan dilakukan 2. Pemesanan dilakukan apabila jumlah inventori yang dimiliki telah mencapai suatu tingkat tertentu r yang disebut tititk pemesanan ulang (Reorder point). 2.3 TUJUAN PERSEDIAAN Ada beberapa tujuan dari persediaan yaitu: 1. Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari suatu keadaan, misalnya tenggang waktu dan permintaan. 2. Mendukung rencana strategis perusahaan dalam hal memenuhi kepuasan pelanggan. 3. Menjamin tersedianya barang atau material di saat yang tepat, kondisi yang tepat, tempat yang tepat dan dengan biaya yang tepat. 3. METODOLOGI PENELITIAN START IDENTIFIKASI MASALAH MODEL PENYELESAIAN MASALAH PENGUMPULAN DATA Data Permintaan (D) Harga Karpet Lead Time Biaya-Biaya Persediaan Karpet UJI NORMAL UJI KOLMOGROV-SMIRNOV Stop Hitung NO Sesuai Distribusi Yang Ditetapkan YES MODEL PERSEDIAAN Q ANALISIS KESIMPULAN & SARAN Gambar 1 Flow chart Penelitian Metodologi penelitian dari tugas akhir ini beserta penjelasannya adalah sebagai berikut: Reka Integra - 407

Wenda, dkk. 3.1. Identifikasi Masalah Tahap pertama dalam penelitian yang dilakukan adalah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di Department Town Management memiliki permasalahan persediaan 5 jenis karpet. Persediaan karpet tentu sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan. Jika karpet pengganti tidak dipersiapkan sebelumnya, perusahaan akan mengalami hambatan pelayanan pada pelanggan yang diakibatkan kekurangan persediaan. Jika terjadi kekurangan persediaan departemen akan menunggu barang yang diminta sampai dengan tersedia di gudang. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan yang optimal. Sedangkan pengendalian persediaan Q probablistik untuk menentukan jumlah pemesanan optimal (q 0 ) setiap kali pemesanan dan kapan harus dilakukan pemesanan kembali / reorder point (r). Sehingga perlu adanya suatu penelitian untuk merancang sistem persediaan karpet untuk menentukan jumlah pemesanan karpet yang optimal. 3.2 Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk memahami teori-teori yang berhubungan dengan materi penelitian tugas akhir ini. Studi literatur ini berisikan teori-teori tentang definisi persediaan, fungsi persediaan, tipe persediaan, biaya-biaya persediaan dan model-model yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah sistem persediaan. 3.3 Metode Penyelesaian Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka diperlukan rancangan sistem pengendalian persediaan karpet yang dapat meminimasi total biaya persediaan. Model yang digunakan adalah model Q probablistik dengan mempertimbangkan backorder tidak lost sales. 3.4 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan sitem persediaan karpet. Data tersebut terdiri dari data kebutuhan 5 jenis karpet lead time, dan biaya-biaya persediaan lainnya seperti biaya pemesanan 5 jenis karpet. 3.5 Pengolahan Data Pengolahan data ini meliputi penggunaan model persediaan Q probablistik 5 jenis karpet dengan penentuan ukuran lot pemesanan, reorder point. Model persediaan yang digunakan adalah model Q probablistik Bahagia, 2006. 3.6 Analisis Rancangan Pengendalian Persediaan Analisis dilakukan terhadap hasil rancangan pengendalian persediaan 5 jenis karpet. Analisis ini mengenai ukuran dan frekuensi pemesanan yang dihasilkan, analisis sistem persediaan perusahaan berdasarkan ukuran dan frekuensi pemesesanan yang biasa dilakukan oleh perusahaan, dan terakhir analisis verifikasi dari rancangan pengendalian persediaan serta perbandingan total biaya persediaan antara rancangan pengendalian persediaan teoritis dan sistem persediaan perusahaan. 3.7 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang diambil adalah kesimpulan berdasarkan pengolahan data dan analisis dari penelitian. Kesimpulan ini dapat menjawab dari tujuan dilakukannya penelitian ini, serta terdapat saran yang diajukan untuk perusahaan dan untuk penelitian selanjutnya. Reka Integra - 408

Rancangan Sistem Persediaan Karpet Menggunakan Model Q Probabilistik di Department Town Management PT. Freeport Indonesia 4. KARAKTERISTIK SISTEM 4.1 Sistem Perawatan Town Management menerapkan aturan perawatan karpet. Hal ini diterapkan untuk menjaga karpet yang sudah terpasang agar selalu optimal. Setiap 6 bulan Department melakukan audit di seluruh perumahan dan barak. Jika terdapat karpet terbakar, tumpahan air, tumpahan-bahan kimia lainnya yang mengakibatakan karpet bau / rusak maka akan menjadi tanggung jawab penghuni bukan perusahaan. Penggantian karpet dilakukan ketika terjadi kerusakan ataupun masa penggunaan karpet sudah habis, maka penghuni (karyawan) mengisi formulir PPK (Permintaan Penggantian Karpet) lewat sistem, via telepon dan secara manual. Setelah form diserahkan pada bagian administrasi dan dari bagian administrasi akan di jadwalkan agar crew teknik support (Upholstery Crew) akan meninjau dan melakukan pengukuran, pemotongan, penjahitan dan pemasangan. 4.2 Sistem Pengendalian Persediaan Karpet Apabila dibutuhkan persediaan maka pada saat itu juga bagian gudang langsung mengisi formulir permohonan pembelian karpet dan di serahkan pada bagian keuangan sehingga bisa dilakukan pemesanan karpet. Jumlah pemesanan karpet rata-rata selalu tetap karena perusahaan kesulitan memprediksi banyaknya jumlah karpet yang harus disiapkan. Biasanya pemesanan karpet akan disamakan jumlahnya dengan pemesanan karpet pada periode sebelumya. Pemesanan karpet akan dilakukan ketika jumlah karpet mencapai batas minimal yang ditentukan. Adapun urutan proses mekanisme pengendalian inventori menurut Model Q dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 2 Flow Chart Pengendalian Inventori Menurut Model Q Reka Integra - 409

Wenda, dkk. 4.2 Uji Kolmogorov- Smirnov Sebelum mencari nilai rata-rata dan simpangan baku untuk kebutuhan karpet, data tersebut diuji terlebih dahulu dengan uji Kolmogorov-smirnov, atau distribusi normal dengan uji tersebut dapat diketahui apakah data observasi membentuk distribusi normal atau tidak. 1. Pengujian: uji kesesuaian 2. Ho: Fs(x) = Ft(x) H1: Fs(x) = Ft(x) 3. : 5% 4. Statistik Uji Fs (x) = Ft (x) = P (Z Zi) Z i 5. Nilai kritis n = 24,D ( = 5% = D kritis (lihat di tabel = 0,27) 6. Kesimpulan. Dmax D (-0, 88 0.27), terima H 0, ini berarti permintaan berasal dari banyaknya kebutuhan karpet warna coklat gelap berdistribusi normal. 4.3 Model Persediaan Q Ada prinsipnya model Q merupakan pengembangan lebih lanjut dari model probablistik sederhana, permasalahan kebijakan inventori yang akan dipecahkan dengan model inventori probablistik Q (model Q) berkaitan dengan penenentuan besarnya stok operasi (Operating Stock) dan cadangan pengamannya (Safety Stock). Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Contoh perhitungan 5 jenis karpet menggunakan persamaan. D = unit per tahun (rata-rata permintaan per tahun ) S = unit per tahun ( S d rata-rata permintaan per tahun) L = 3 bulan ( 3/12 = 1/4 tahun) S L = Sdv waktu ancang-ancang ( per unit per tahun A = per pesan P = harga per unit per tahun h = ongkos simpan per unit per tahun C u = per unit (asumsi) Variabel keputusan yang dihitung pada model Q Wilson, yaitu menentukan jumlah ukuran lot pemesanan ekonomis (q 0 ) untuk setiap kali melakukan pembelian dan saat pemesanan dilakukan atau reorder point (r). Penyelesaian formula Q. Wilson dengan langkah-langkah, sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah ukuran lot pemesanan Optimal (q 0 * ) per unit q 01 * = q 02 * = 2. Titik pemesanan kembali atau reorder point (r) per unit = Distribusi normal 3. Interval waktu antar pemesanan (t * ) per tahun Reka Integra - 410

Rancangan Sistem Persediaan Karpet Menggunakan Model Q Probabilistik di Department Town Management PT. Freeport Indonesia q 0 = Dimana: Nilai distribusi normal 4. Menghitung frekwensi pemesanan (f) per sekali pesan Rumus yang digunakan menghitung variabel ongkos sebagai berikut: a. Biaya pembelian (O b ) $ per tahun O b = D.P b. Biaya pemesanan (O p ) per tahun O p = f. A c. Biaya simpan (O s ) $ per tahun O s = ( d. Total ongkos persediaan (TO) $ per tahun T O = O b + O p + O s T O = Dengan demikian maka menggunakan metode Hadley-Whitin, untuk mencari nilai r yang optimal r 1 * = r 2 *, dilakukan beberapa kali iterasi, sehingga nilai antara r 1 * dan r 2 * sama atau mendekati dan perhitungan kebijakan inventori optimal, tingkat pelayanan; ekspektasi ongkos total per tahun. Perhitungan menggunakan persamaan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Kebijakan inventori optimal, tingkat pelayanan, dan ongkos total per tahun Nama Bahan Baku q r ss OT Karpet warna coklat gelap 32 roll 37 roll 17 roll 4.00% $ 95,639.02 Karpet warna biru 15 roll 13 roll 8 roll 100% $ 49,873.44 Karpet woll tipis 8 roll 10 roll 4 roll 100% $ 25,076.65 Karpet woll tebal 10 roll 12 roll 6 roll 100% $ 68,339.68 Karpet under layer 4 roll 9 roll 4 roll 100% $ 12,942.93 8.00% $ 251,871.73 5. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1 Pengumpulan Data 5.1.1 Kebutuhan Bahan Baku Berdasarkan hasil pengolahan data oleh perusahaan didapatkan kebutuhan karpet tahun 2012-2015 dalam satuan jenis bahan baku yang dapat dilihat pada Tabel 1. Reka Integra - 411

Wenda, dkk. Tabel 1. Total permintaan karpet No Karpet Warna Coklat Gelap/Roll Karpet Warna Biru / Roll Karpet Woll Tipis / Roll Karpet Woll Tebal / Roll Karpet Under Layer Roll 1 4 0 8 0 0 2 11 3 3 9 0 3 3 0 0 0 7 4 4 0 0 0 5 5 12 0 0 0 0 6 2 2 1 0 0 7 3 0 0 0 6 8 0 0 0 3 0 9 3 3 2 0 0 10 13 0 13 2 0 11 10 0 0 0 0 12 0 0 0 4 5 13 3 4 0 4 0 14 18 0 0 0 0 15 15 5 0 0 0 16 8 5 2 4 0 17 9 0 0 0 0 18 5 10 1 4 0 19 0 0 0 21 0 20 10 0 0 0 7 21 16 3 2 0 0 22 3 4 0 0 5 23 6 0 3 0 2 24 7 0 8 0 0 5.1.2 Harga Bahan Baku Harga beli karpet di GAYA SAMINDO ARTHA PT. dianggap kontan dan tidak bergantung pada kuantitas yang dibeli. Harga karpet per roll per tahun dalam satuan USD. Dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Harga Beli Karpet Per Unit No Jenis-Jenis Karpet Harga $ Per Unit (P) 1 Karpet warna coklat gelap 1107.59 2 Karpet warna biru 1042.11 3 Karpet woll tipis 1109.37 4 Karpet woll tebal 2538.79 5 Karpet under layer 662.75 Reka Integra - 412

Rancangan Sistem Persediaan Karpet Menggunakan Model Q Probabilistik di Department Town Management PT. Freeport Indonesia 5.1.3 Waktu Tenggang (Lead Time) Tenggang waktu (lead time) merupakan waktu mulai dari proses pemesanan, pengiriman dari pulau Jawa sampai di Tembagapura-Papua dan pesanan karpet tersedia di gudang untuk siap digunakan. Tenggang waktu untuk setiap karpet yang dipakai oleh departemen manajemen kota adalah sama. Tenggang waktu pemesanan adalah 3 bulan untuk lima jenis karpet. 5.1.4 Biaya-biaya Persediaan Berikut adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk persediaan bahan baku kue kering, diantaranya sebagai berikut: Biaya Pesan, semua biaya yang dikeluarkan setiap kali dilakukan pemesanan karpet dan biaya pemesanan ini diasumsikan tetap untuk setiap kali pemesanan yaitu: 1. Biaya Telepon, biaya yang dikeluarkan untuk menelpon supplier. 2. Biaya Pengangkutan, biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang melakukan pengangkutan dan penurunan karpet. 3. Biaya simpan, biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan 5 jenis karpet yang disimpan dalam gudang besarnya biaya ini diukur berdasarkan prosentase harga dari sejumalah karpet yang akan disimpan digudang. Contoh perhitungan karpet warna coklat gelap 1107.59 x 12.50% = 138, 45. Ongkos simpan untuk tiap karpet dapat dilihat pada Tabel 3. No Jenis karpet Tabel 3 Data Ongkos Simpan Harga $ Per Unit $ Ongkos (P) Pesan (A) Ongkos Simpan Dolar/Tahun (h) 1 Karpet warna coklat gelap 1107.59 18.21 138.45 2 Karpet warna biru 1042.11 18.21 130.26 3 Karpet woll tipis 1109.37 18.21 138.67 4 Karpet woll tebal 2538.79 18.21 317.35 5 Karpet Under layer 662.75 18.21 82.84 5. ANALISIS 5.1 Analisis Tingkat Ketersediaan Karpet Dan (Tingkat Pelayanan ) 1. Tingkat ketersediaan karpet adalah kondisi dimana jika karpet pengganti dibutuhkan maka dapat langsung dilayani. Tingkat ketersediaan maksimal adalah sebesar 100% dimana pada kondisi ini tidak terdapat peluang kekurangan persediaan kekurangan atau dengan kata lain, jika karpet pengganti dibutuhkan maka akan selalu tersedia. Hasil perhitungan keseluruhan karpet memiliki rata-rata tingkat ketersediaan sebesar 100% Maka tingkat ketersediaan cukup rendah namun, masih memiliki kemungkinan reorder point persediaan meskipun nilainya sangatlah kecil. 2. Pola distribusi berdasarkan pengujian data yang telah dilakukan, yaitu menentukan perkiraan yang lebih baik, dalam distribusi permintaan karpet lebih berhubungan dengan interval waktu. Distribusi normal mempunyai rata-rata variansi yang merupakan dari distribusi yang tepat untuk dipertimbangkan. Distribusi normal mudah untuk dikerjakan dan cocok untuk penggunaan tabulasi. Reka Integra - 413

Wenda, dkk. 5.2 Analisis Perhitungan Ongkos Total (TO) Persediaan per Tahun Tabel 6 Total ongkos persediaan per tahun Nama Bahan Baku OT Karpet warna coklat gelap $ 95,639.02 Karpet warna biru $ 49,873.44 Karpet woll tipis $ 25,076.65 Karpet woll tebal $ 68,339.68 Karpet under layer $ 12,942.93 Total $ 251,871.73 6. KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian ini maka terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut: 1. Pola distribusi berdasarkan pengujian data yang telah dilakukan, yaitu menentukan perkiraan yang lebih baik, dalam distribusi permintaan karpet lebih berhubungan dengan interval waktu. Distribusi normal mempunyai rata-rata variansi yang merupakan dari distribusi yang tepat untuk dipertimbangkan. Distribusi normal mudah untuk dikerjakan dan cocok untuk penggunaan tabulasi 2. Total ongkos keseluruhan pertahun dari masing-masing jenis karpet adalah $ 251,871.73 kekurangan inventori sebanding dengan jumlah karpet yang tidak dapat dilayani atau sebanding dengan waktu pelayanan (tidak tergantung pada jumlah kekurangan). 3. Berdasarkan rancangan sistem persediaan yang telah dibuat untuk penyediaan karpet, Hasil perhitungan keseluruhan karpet memiliki rata-rata tingkat ketersediaan sebesar 100 % yang menandakan bahwa tingkat ketersediaan cukup rendah. Tapi masih memiliki peluang terjadinya penambahan persediaan karpet dengan nilai peluang yang relatif kecil. REFRENSI Bahagia, S.N., System inventory, ITB 2006 Bandung. Greene, J. H., 1974, Production and inventory Control: System and Decision, Revised Edition, Richard D. Irwin Inc., Homewood, Illinois. Starr, M., and Miller, D., Inventory Control: Theory and Practice, Prentice, Hall. New York. 1962. Reka Integra - 414