BAB IV PENUTUP. 1. Berdasarkan dari data-data yang telah penulis peroleh dari penelitian ini,

dokumen-dokumen yang mirip
III.METODE PENELITIAN. sistematis, metodelogis, dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut maka setiap manusia mengkonsumsi atau menggunakan

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Imam Baehaqi, dkk, 1990, Menggugat Hak: Panduan. Konsumen bila dirugikan, YLKI Jakarta

BAB II MEKANISME PERMOHONAN PENYELESAIAN DAN PENGAMBILAN PUTUSAN SENGKETA KONSUMEN. A. Tata Cara Permohonan Penyelesaian Sengketa Konsumen

B. Rini Heryanti, Dewi Tuti Muryati (dosen Fakultas Hukum USM) ABSTRAK

BAB III PENUTUP. telah penulis lakukan pada bab-bab terdahulu, berikut ini disajikan kesimpulan

BAB III PENUTUP. pada bab-bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan yang merupakan

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan uraian-uraian pada bagian pembahasan, maka dapat

POLITIK HUKUM PEMBENTUKAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) HAERANI. Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku. Abdul Kadir, Muhammad, Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DI BANDUNG, DI SEMARANG, DAN DI PADANG

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta

BAB III. Penutup. A. Kesimpulan. 1. Pelaksanaan ganti rugi yang dilakukan oleh PT. KAI tidak dijalankan dengan

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pemamparan penulis yang dituliskan dalam Bab sebelumnya

BAB III PENUTUP. menarik kesimpulan bahwa Tanggung Jawab Pengelola Parkir Terhadap Konsumen

PELAKSANAAN PENGAWASAN PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum. Oleh: YANTI RAHAYU KOSMASARI

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI LAYANAN OPERATOR SELULAR TELKOMSEL CABANG PADANG. Oleh : FADLI ZAINI DALIMUNTHE BP :

KEPPRES 41/1992, PEMBENTUKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DI PONTIANAK, BANJARMASIN, DAN MANADO

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pengecer yang melanggar ketentuan Pasal 4 UUPK dan Pasal 8 wajib

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 24/DJPDN/KEP/ VIII/2002

BAB III PENUTUP. permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 301/MPP/Kep/10/2001 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak makanan import yang telah masuk ke Indonesia tanpa disertai

PENGATURAN UPAYA HUKUM DAN EKSEKUSI PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK)

BAB III PENUTUP. miras masih sangat lemah, ini disebabkan oleh pelaku usaha yang masih menjual

DAFTAR PUSTAKA. Asser Rutten, Dalam Purwahid Patrik, Azas Itikad Baik dan Kepatutan Dalam Perjanjian, (Semarang, Penerbit : FH. UNDIP, 1982).

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum bagi konsumen 1 bertujuan untuk melindungi hak-hak

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau biasa disingkat dengan UUPK dan mulai diberlakukan pada tanggal 20 April UUP

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

Lex Administratum, Vol. V/No. 3/Mei/2017

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan tugas dan wewenang yang diberikan oleh UUPK, BPSK Kota Semarang

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jasa Kelistrikan Atas Kenaikan Tarif Dasar Listrik Secara Sepihak Tanpa Persetujuan Dpr Dan Masyarakat

BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB II PROSES PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MENURUT UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA LAYANAN JASA SPEEDY PADA PT TELKOM, Tbk CABANG PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun berkembang dari Negara agraria menuju Negara yang

Oleh : Made Dwi Pranata A.A. Sri Indrawati Dewa Gede Rudy Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan. dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB III KEKUATAN PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PRAKTEK

ANALISIS MENGENAI CARA PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN Oleh : Hj. MUSKIBAH, S.H., M.H. 1. Keywords:. Penyelesaian, Sengketa Konsumen.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen, Banjarmasin, FH.

KETERBATASAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

TANGGUNG JAWAB MASKAPAI PENERBANGAN TERHADAP KEHILANGAN BARANG BAGASI TERCATAT MILIK PENUMPANG

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Perlindungan konsumen terhadap tindakan wanprestasi pelaku usaha

JURNAL. Peran BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) dalam Menyelesaikan Sengketa Konsumen Melalui Proses Mediasi di Yogyakarta

IMPLIKASI PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA KEUANGAN DIKAITKAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Pengertian konsumen dan perlindungan konsumen. Istilah konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menjadi target bagi negara lain atau. terletak pada tujuan pencapaian keuntungan (laba).

PENERAPAN STANDAR MUTU AIR MINUM ISI ULANG DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DI KOTA PADANG SKRIPSI

PENUTUP. A. Kesimpulan BAB III. Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan:

SEKETIKA AKU MENGENAL PERLINDUNGAN KONSUMEN Eka Erfianty Putri, SH

BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR DALAM MENANGANI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terbukti turut mendukung perluasan

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN

DAFTAR PUSTAKA. BPKN, 2012, Membangun Kesetaraan dan Keadilan, Jakarta, BPKN, Indonesia, Jakarta.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. 2.1 Pengertian dan Dasar Hukum Perlindungan Konsumen

(Studi Di Dinas Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Batu dan Lembaga Perlindungan Konsumen) PENULISAN HUKUM OLEH: INA ZAKHINA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran manusia yang lain. Pada masa dahulu ketika kehidupan manusia

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE. Oleh : Rifan Adi Nugraha, Jamaluddin Mukhtar, Hardika Fajar Ardianto,

TESIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PEMAKAI JASA TRANSPORTASI UDARA G DYAH LESTARI WAHYUNINGTHYAS KSPA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. efektif hanya dalam kondisi jika Pelaku Usaha dan Konsumen mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan sebagai badan yang dibentuk untuk melakukan upaya

SILABI : PENGERTIAN TENTANG KONSEP ISTILAH-ISTILAH HUKUM DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN. a. Pengertian Konsumen. b. Pengertian Pelaku Usaha

Lex Privatum Vol. V/No. 7/Sep/2017

BAB III PENUTUP. tujuan dari penelitian penulisan skripsi ini, yaitu antara lain:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PUSTAKA. Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta data yang didapatkan

Nama Mata Kuliah : Hukum Perlindungan Konsumen Kode Mata Kuliah : MKK.401. Tim Penyusun : I Gusti Ayu Puspawati, SH, MH Dewa Gde Rudy, SH.M.Hum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup di

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN KOTA PEKANBARU. Keberadaan badan ini merupakan amanat dari undang-undang No 8 tahun

Hukum Perlindungan Konsumen yang Berfungsi sebagai Penyeimbang Kedudukan Konsumen dan Pelaku Usaha dalam Melindungi Kepentingan Bersama

DAFTAR PUSTAKA. Agus, Budi Riswandi, Hukum dan Internet di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, 2003.

DAFTAR PUSTAKA. A. Ridwan Halim. Hukum Perdata Dalam Tanya Jawab, Jakarta, Ghalia. Abdul Kadir Muhammad. (1) Perjanjian Baku Dalam Praktik Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. apalagi jangkauannya sendiri sangat luas meliputi sektor profit maupun nonprofit.

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nurmardjito (Erman Rajagukguk, dkk,

BAB I PENDAHULUAN. pelaku usaha sangat penting artinya bagi konsumen. Penyebarluasan informasi barang

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN KARTU KREDIT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NO. 8 TAHUN 1999

BAB III PENUTUP. Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat oleh UMKM yaitu. lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)

J U R N A L H U K U M A C A R A P E R D A T A ADHAPER

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin, Zaenal Asikin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Raja Grafindo Persada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pesatnya pembangunan Indonesia di bidang ekonomi telah memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Kompas 18 Maret 2004, Perlindungan terhadap konsumen di Indonesia ternyata masih

BAB IV PENUTUP. 1. Bahwa setiap produk makanan dalam kemasan yang beredar di Kota. Bengkulu wajib mencatumkan label Halal, karena setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dalam kegiatan pengangkutan udara niaga terdapat dua

DAFTAR PUSTAKA. Amir, M. Taufiq. Dinamika Pemasaran., Jelajahi & Rasakan!. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. modern di satu pihak membawa dampak positif, di antaranya tersedianya

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan dari data-data yang telah penulis peroleh dari penelitian ini, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa efektifitas penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK kota Semarang bisa disimpulkan belum efektif. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberpa tolok ukur, sebagai berikut: a. Dari jumlah sengketa yang masuk dalam waktu satu tahun, yang bisa terselesaikan melalui BPSK kota Semarang tidak melebihi dari 50% persentasenya. b. Sampai saat ini belum pernah ada putusan dari BPSK kota Semarang yang dimintakan penetapan kepada Pengadilan Negeri Semarang, meskipun penetapan atas putusan BPSK itu sudah diatur dengan jelas melalui Pasal 57 UUPK. c. Penyelesaian sengketa konsumen oleh BPSK kota Semarang selama ini melebihi dari batas waktu 21 hari kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 55 UUPK, bahkan BPSK kota Semarang dalam penyelesaian sengketa konsumen mempunyai batasan waktu sendiri. 2. Adapun beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK kota Semarang, yaitu: 74

a. Faktor UUPK UUPK merupakan payung hukum bagi penyelesaian sengketa konsumen, dimana aturan-aturan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa konsumen diatur dalam Undang-Undang ini. b. Keterbatasan Waktu Anggota BSPK Keterbatasan waktu anggota BPSK dapat disimpulkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas penyelesaian sengketa konsumen. c. Keterbatasan Dana Tidak bisa dipungkiri, tiap suatu lembaga pasti memerlukan dana untuk operasionalnya, seperti halnya pada BPSK kota Semarang. Anggaran BPSK kota Semarang sendiri tidak selalu tetap dalam tiap tahunnya. d. Pengetahuan Konsumen Tingkat pengetahuan konsumen bahwa dirinyalah yang menjadi korban dan membutuhkan pertanggung jawaban dan penyelesaian sengketa konsumen adalah suatu hal yang dirasa sangat kurang. e. Kehadiran Pelaku Usaha Pelaku usaha merupakan salah satu pihak yang mempunyai posisi yang cukup penting dalam penyelesaian sengketa konsumen, hal ini dikarenakan dalam penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK, menuntut untuk hadirnya para pihak yang bersengketa dalam persidangan. 75

B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, makan penulis mempunyai beberapa saran antara lain: 1. Bagi Pemerintah, sudah saatnya mengeluarkan peraturan yang baru tentang perlindungan konsumen menggantikan UUPK yang dirasa kurang lengkap dan ada beberapa Pasal yang rancu. 2. Bagi BPSK kota Semarang, sebaiknya dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berdasar pada aturan yang berlaku. Selain itu, melakukan sosialisasi atas keberadaan, tugas dan wewenang BPSK kota Semarang kepada masyarakat. 3. Bagi pelaku usaha, melakukan pekerjaannya tanpa mengurangi atau melanggar hak-hak dari konsumen serta bertanggung jawab apabila terbukti melakukan pelanggaran. 4. Bagi konsumen, sudah saatnya konsumen melek akan informasi yang menyangkut tentang hak dan kewajiban konsumen, serta melakukan permintaan pertanggung jawaban apabila hak-haknya telah dilanggar. 5. Bagi Pengadilan, meringankan biaya penetapan atas putusan BPSK, atau dengan kata lain mempermudah kerja dari BPSK, agar apa yang diamanatkan dalam UUPK dapat berjalan dengan baik. 76

DAFTAR PUSTAKA BUKU Gunawan, Johannes, 1999, Hukum Perlindungan Konsumen, Bandung: Universitas Katolik Parahyangan. Miru, Ahmad, dan Yudo, Sutarman, 2010, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta : PT. RajaGrafindo Perkasa. Muktamar, Nining, Saidi, Zaim, Rustini, Ida, dan Nugroho, As ad, 2005, Berperkara Secara Mudah, Murah Dan Cepat (Pengenalan Mekanisme Alternatif Penyelesaian Sengketa Konsumen : Pelajaran dari Uni Eropa), Depok : Piramedia. Nasution, AZ, 1995, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Jakarta: Daya Widya, Shidarta, 2006,Hukum Perlindungan Konsumen, Edisi Revisi, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Shofie, Yusuf, 2003, Penyelesaian Sengketa Konsumen Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) Teori & Praktek Penegakan Hukum, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Soerjowinoto, Petrus, et al, 2006, Buku Panduan Metode Penulisan Karya Hukum Dan Skripsi, Semarang: Fakultas Hukum Unika Soegijapranata. Widjaja, Gunawan dan Yani, Ahmad, 2001, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. JURNAL Yudi Farola Bram, Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No. 6 Desember 2005. Model Pengelompokkan Terpadu Untuk Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Kelas. PERATURAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 77

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Pada Pemerintahan Kota Medan, Kota Palembang, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Malang, Dan Kota Makassar. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 301/MPP/Kep/10/2001 Tentang Pengangkatan, Pemberhentian Anggota Dan Sekretariat Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 350/MPP/Kep/12/2001 Tentang Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.605/MPP/Kep/8/2002 tentang Pengangkatan Anggota BPSK pada Pemerintahan Kota Makassar, Palembang, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Medan. Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor:429/M- DAG/KEP/8/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Pada Pemerintah Kota Semarang Dan Kota Palembang. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Keputusan Walikota Semarang Nomor:500.05 tentang Penetapan Susunan Pengurus Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Semarang. Keputusan Walikota Semarang Nomor:510/184 tentang Penetapan Susunan Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Semarang Periode Tahun 2008-2013. INTERNET http://www.lipi.go.id/kompetisi/kompetisi.cgi?ringkasan&1271731966&1279086 318&2010. 78

http://202.153.129.35/berita/baca/hol20221/mencari-ujung-tombak-penyelesaiansengketa-konsumen. 79