BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mobilitas masyarakat saat ini memang bisa dibilang sangat tinggi dan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Potensi internet sebagai media pemasaran dan perdagangan telah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadikan segala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang melahirkan sejumlah konsep, cara berpikir, dan strategi baru dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan pada era modern ini. Dua

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini perkembangan internet telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. harinya, dimana 68,48% diantaranya bekerja lebih dari 35 jam per minggu (Badan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis.

I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kian hari kian pesat, denga dilakukan oleh manusia dapat disebarkan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB III PERUMUSAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

ANALISIS DETERMINAN SISTEM INFORMASI E-TICKETING : PENDEKATAN EXTENDED THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internet merupakan salah satu media informasi yang terbesar. Internet dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia u saha saat ini menjadikan informasi sebagai pilar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi di masa sekarang. Hampir semua kegiatan bisnis sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

Bab 1 Pendahuluan. angkutan darat di mata para penikmat moda transportasi umum di tanah air.saat ini, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PETUNJUK PEMESANAN TIKET KERETA API DENGAN LAYANAN CALL CENTER DAN PERBANKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. banyak persaingan, perkembangan teknologi informasi kian hari kian meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi merupakan salah satu hal penting yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. ( 2014)

BAB I PENDAHULUAN. maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dan memenangkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih lengkap dan spesialisasi dokter juga lebih banyak. dipengaruhi berbagai macam komponen yang membentuk niat

BAB 1 PENDAHULUAN. Maraknya bisnis di Indonesia akhir-akhir ini via Internet diyakini memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. belakangan ini pertumbuhan agen-agen travel kian pesat guna mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang. dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh semua pihak. Perubahan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. transaksi dalam menggunakan teknologi tersebut. memenuhi sesuatu yang diinginkan oleh konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya.

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinamika kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sangatlah memberi pengaruh yang cukup besar dalam bidang usaha. Hal ini

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya material tetapi juga dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada tahun 2000 ( Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka manusia di tuntut untuk mengikuti perkembangan dari dunia itu sendiri, kadang manusia pun tidak memandang waktu dalam melakukan aktivitas sehari-hari, mereka membutuhkan sesuatu yang simpel, salah satunya adalah masalah pemesanan tiket pesawat. Aplikasi ini diharapkan membantu manusia dalam melakukan aktivitas pemesanan tiket pesawat, di mana dalam aplikasi ini manusia tidak perlu datang langsung ke bandara atau travel untuk memesan tiket pesawat, masyarakat tinggal mengakses layanan ini. Setelah itu, pengguna cukup membuka alamat internet dari aplikasi ini berada. Aplikasi ini akan memberikan beberapa menu yang dapat diakses oleh pengguna, yang juga memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan tiket pesawat. Penggunaan internet untuk aktivitas transaksi bisnis dikenal dengan istilah Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit (2001), karakteristik e-commerce terdiri atas terjadinya transaksi antara dua belah pihak, adanya pertukaran barang, jasa atau informasi dan internet sebagai medium utama dalam proses transaksi. Dalam praktiknya, transaksi e-commerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dan sesama organisasi bisnis (B2B) dan antara organisasi bisnis dan konsumen (B2C) (Laudon & Laudon, 2007). 16

Pemikiran perancangan model pemesanan tiket pesawat secara online ini tercetus dari hasil pengamatan dan pengalaman yang di dapat dalam pemesanan tiket secara manual. Pada umumnya prosedur dan kelakuan umum dalam proses pemesanan tiket pesawat adalah dengan langsung mendatangi kounter-kounter travel agent ataupun dengan mendatangi kantor maskapai tersebut untuk membeli tiket pesawat. Bila tiket pesawat telah diperoleh, maka setelah itu baru dapat menuju airport untuk keberangkatan ke negara atau kota tujuan. Teknologi informasi yang membuahkan internet perlahan-lahan mulai menggeser budaya pembelian tiket pesawat dari cara tradisional menjadi lebih modern. Kondisi ini telah mengubah cara industri penerbangan dan perilaku pengguna dengan mengurangi biaya dan menyediakan saluran baru untuk dukungan komunikasi. Dalam sebuah survei menyebutkan bahwa jumlah pembelanja internet melonjak 40 persen dalam 2 tahun ini. Lebih dari 875 juta pengguna di dunia pernah belanja lewat internet. Di negeri kita sendiri, lebih dari separuh pengguna online pernah berbelanja via internet. Yang paling populer adalah membeli atau memesan tiket pesawat (Kinanti dan Baridwan, 2012). Membeli tiket pesawat secara online disebut dengan e-ticketing. E-ticketing adalah suatu proses pemesanan kebutuhan penerbangan yang dapat dilakukan secara online dengan terhubung melalui website yang tersedia sehingga proses ecommerce berjalan seutuhnya. E-ticketing adalah salah satu layanan pertumbuhan yang paling cepat yang telah disediakan di internet (Pew dalam Dehbashi, 2007). Penjualan maskapai penerbangan tiket online mencapai sekitar $ 14,2 milyar di 2002 (Foss, 2003). Hal ini diperkuat dari hasil survei IATA (International Air Transportation 17

Association) menyebutkan pada tahun 2007, penetrasi penggunaan e-ticket di seluruh maskapai penerbangan mencapai angka 90%. Di Indonesia mencapai angka 80%. Survei lain oleh IATA bahkan menyebutkan bahwa 88% traveler lebih memilih menggunakan e-ticket untuk perjalanan mereka karena kelebihan yang dimiliki oleh sistem e-ticket (IATA 2007 dalam Kinanti dan Baridwan, 2012). Perkembangan arus pemakaian internet meyebabkan sejumlah maskapai penerbangan mencoba menawarkan layanan melalui infrastruktur elektronik, khususnya melalui web, untuk mengurangi biaya mereka, memperluas pendapatan, menciptakan database yang dapat diandalkan dari pelanggan. Proses e-ticketing dapat mengurangi biaya pencetakan dan mailing tiket, pembayaran tenaga kerja yang terkait dengan pencetakan dan customer service untuk melayani panggilan call center, biaya pengiriman, dan juga pelayanan sehingga dapat menekan harga jual tiket. Efisiensi dana dan waktu melalui sistem e-ticketing menyebabkan minimalisasi biaya operasional perusahaan termasuk biaya produksi, sehingga dapat lebih memaksimalkan pendapatan yang nantinya akan berdampak pada perolehan laba perusahaan. Penjualan lewat dunia maya sangat berbeda dari penjualan di pasar fisik, dan memerlukan pemahaman kritis terhadap perilaku pengguna dan bagaimana membuat suatu perubahan teknologi dari asumsi tradisional menjadi model teori konvensional. Pembelian tiket melalui internet yang berbasis teknologi, biasa dilakukan oleh pengguna yang bisa mengoperasikan internet. Untuk itu peran pendidikan dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap motivasi pembeli tiket dengan memanfaatkan jasa internet, dalam hal ini minimal pengguna berpendidikan SLTA dan mempunyai 18

wawasan yang luas. Meskipun maskapai penerbangan telah membuat kemajuan nyata dengan sistem e-ticketing tetapi masih terdapat perbedaan pendapat yang signifikan yang menunjukkan kurangnya pemahaman yang baik tentang faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna untuk membeli dari web. Masih banyak pelanggan yang masih asing mendengar istilah sistem e-ticketing, bahkan masih ada yang belum pernah menggunakan sistem e-ticketing. Pengguna juga memiliki kekhawatiran mengenai jaminan keamanan atas kode kartu kredit dan rekening atm yang diberikan saat pembelian online. Selain itu kekhawatiran juga disebabkan karena tidak semua orang mengerti tentang internet dalam arti belum bisa mengoperasikan internet itu sendiri dan tidak semua orang mengetahui bagaimana cara memesan tiket secara online, padahal penggunaan sistem e-ticketing sendiri harus dilakukan melalui internet. Penerimaan sistem informasi berbasis teknologi didefinisikan bahwa individu berniat dan mau menggunakan sistem berbasis teknologi yang diimplementasikan. Penggunaan e-ticketing dipengaruhi oleh niat individu dalam menggunakan e- ticketing. Niat diasumsikan mampu menangkap faktor-faktor motivasional yang mempunyai suatu dampak pada suatu perilaku. Faktor-faktor ini adalah indikasi tentang seberapa keras manusia mau mencoba, atau seberapa banyak usaha direncanakan supaya dapat melakukan perilakunya (Jogiyanto, 2007). Munculnya niat berperilaku ditentukan oleh tiga faktor penentu, yaitu: sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen, 2005). Dalam lingkup e-commerce, niat menunjuk pada kemauan untuk melakukan pembelian secara online (Gurung, 2006). Konstruk yang digunakan pada penelitian Karami dalam Kinanti dan 19

Baridwan (2012) ) mengacu pada dekomposisi model Technology Acceptance Model (TAM) dan sedangkan model The Theory of Planned Behaviour (TPB). Dehbashi (2007) mengacu pada model The Theory of Planned Behaviour (TPB). The Theory of Planned Behaviour (TPB) merupakan salah satu model psikologi sosial yang paling sering digunakan untuk meramalkan perilaku. Salah satu riset atas The Theory of Planned Behavior (TPB) adalah yang dilakukan oleh Dharmmesta dalam Kinanti dan Baridwan (2012), yang menyebutkan bahwa niat itu sendiri dipengaruhi sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Karami (2006) mengambil tiga konstruk yang dihubungkan pada konstruk niat keperilakuan individu. Konstruk tersebut adalah sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm) dan kontrol perilaku persepsian (perceived behaviour control). Karami melakukan penelitian terhadap penduduk di Iran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku pengguna online di Iran. Hasil yang ditunjukkan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna di Iran untuk membeli barang dan jasa melalui internet pada umumnya dan secara khusus membeli tiket melalui internet. Alasan yang melatar belakangi dalam meneliti serta merancang pemesanan tiket pesawat secara online adalah agar dapat mengurangi kegiatan manual, sehingga dapat membantu proses administratif dalam pemesanan tiket pesawat. Dan juga bagi calon pembeli akan mendapatkan informasi tentang harga, jadwal, dan maskapai tanpa harus mendatangi kounter-kounter travel agent. Hal yang paling mendasari adalah bila kounter-kounter travel agent atau kantor maskapai tersebut jauh dari 20

airport dan sedangkan kebutuhan akan tiket pesawat sangat mendesak, sehingga waktu yang dibutuhkan dari pembelian tiket sampai ke airport cukup lama. Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan solusi pemecahan masalah agar proses dalam pemesanan dapat lebih dipermudah tanpa harus membuang waktu dan tenaga yang berlebihan dalam hal memebeli tiket pesawat. Solusi tersebut adalah dengan adanya pemesanan tiket pesawat secara online melalui internet. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik membahas mengenai Pengaruh Sikap, Norma Subjektif Dan Kontrol Perilaku Terhadap Niat Pembelian Ulang Tiket Pesawat Secara Online (Studi Konsumen di Kota Padang). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menyimpulkan perumusan masalah yang akan di bahas yaitu: 1. Bagaimana pengaruh sikap konsumen terhadap niat pembelian ulang tiket pesawat secara online? 2. Bagaimana norma subjektif konsumen terhadap niat pembelian ualang tiket pesawat secara online? 3. Bagaimana kontrol perilaku konsumen terhadap niat pembelian ulang tiket pesawat secara online? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 21

1. Pengaruh sikap konsumen terhadap niat pembelian ulang tiket pesawat secara online 2. Norma subjektif konsumen terhadap niat pembelian ulang tiket pesawat secara online 3. Kontrol perilaku konsumen terhadap niat pembelian ulang tiket pesawat secara online 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Praktisi Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan perilaku konsumen terhadap pembelian produk perusahaan yang sesuai kebutuhan. 2. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan referensi tentang perilaku konsumen terhadap pembelian produk oleh konsumen, serta dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, sistematika penulisan ini di susun berdasarkan bab demi bab yang akan di uraikan sebagai berikut: 22

BAB I : PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengenai landasan teori, yang berisikan uraian tentang teori yang berkaitan dengan masalah yang di bahas,tinjauan penelitian terdahulu, dan hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Berisikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel serta teknik analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN Berisikan hasil dan pembahasan interpretasi pengaruh sikap, norma subjektif dan control perilaku konsumen terhadap niat pembelian ulang tiket pesawat secara online. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dan saran ditujukan untuk penelitian dimasa yang akan datang. 23